Analisis Daya Dukung Lateral Pondasi Tiang Bor Berdasarkan Uji Pembebanan Tiang.

(1)

ANALISIS DAYA DUKUNG LATERAL PONDASI

TIANG BOR BERDASARKAN UJI PEMBEBANAN

TIANG

Rajib Amrillah NRP: 0821020

Pembimbing: Ir. Asriwiyanti Desiani, MT.

ABSTRAK

Tanah mempunyai peranan penting dalam suatu pekerjaan konstruksi. Tanah bisa berfungsi sebagai dasar pendukung suatu bangunan atau sebagai bahan konstruksi dari bangunan itu sendiri. Karena itu diperlukan suatu sistem pondasi yang akan menyalurkan beban dari bangunan ke tanah. Perencanaan pondasi pada suatu gedung terutama pada gedung bertingkat mutlak diperlukan mengingat berat bangunan dan unsur-unsur lain di dalamnya memerlukan penyaluran yang sebanding dengan daya dukungnya. Pondasi tiang merupakan elemen struktur yang berfungsi meneruskan beban pada tanah, baik beban dalam arah vertikal maupun arah horisontal.

Pada Tugas Akhir ini akan dilakukan perbandingan antara hasil pengujian beban lateral tiang di lapangan dengan metode interpretasi Mazurkiewicz dan Chin serta program Allpile. Adapun dari beberapa metode tersebut dilakukan untuk mencari defleksi lateral yang terjadi akibat beban lateral. Perbandingan berbagai metode tersebut untuk mengetahui perbedaan dan metode mana yang paling mendekati dengan hasil pengujian tiang yang telah di lakukan.

Dari hasil perbandingan beberapa metode terdapat perbedaan daya dukung dan nilai defleksi. Data dari hasil pengujian di lapangan dengan beban 38 ton menghasilkan defleksi sebesar 0,31 mm, sedangkan hasil interpretasi Mazurkiewicz dengan beban 35,5 ton menghasilkan defleksi sebesar 0,25 mm, hasil interpretasi Chin dengan beban 37,85 ton menghasilkan defleksi sebesar 0,28 mm dan untuk hasil perhitungan allpile dengan beban 38 ton defleksinya 4,8 mm. Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa metode interpretasi Mazurkiewcz dan Chin yang biasanya digunakan untuk interpretasi daya dukung aksial pondasi tiang ternyata ketika diaplikasikan untuk interpretasi daya dukung lateral pondasi tiang hasilnya cukup baik.


(2)

ANALYSIS OF LATERAL BEARING CAPACITY

BORED PILE FOUNDATION BASED ON LOADING

TEST PILE

Rajib Amrillah NRP: 0821020

Advicer: Ir. Asriwiyanti Desiani, MT.

ABSTRACT

Soil has an important role in a construction work. Land could serve as a base of support as a building or construction materials of the building itself. Therefore we need a foundation system that would distribute the load of the building to the ground. Planning on a building foundation, especially in buildings is absolutely necessary given the weight of buildings and other elements in it requires a distribution that is comparable to its bearing capacity. Pile is a structural element that serves to continue the load on the ground, either load in a vertical direction and the horizontal direction.

In this final project will be carried out a comparison between the results of lateral pile load testing in the site with the method of interpretation Mazurkiewicz and Chin and Allpile program. As of several methods is done to look for lateral deflection caused by the lateral load. Comparison of the various methods is to know the difference and which method most closely with the pole test results that have been done.

From the comparison of several methods there are differences in the value of bearing capacity and deflection . Data from the test results on the site with a load of 38 tons of produce a deflection of 0,31 mm , while the interpretation Mazurkiewicz with a load of 35,5 tons of produce a deflection of 0,25 mm, Chin interpretation results with a load of 37,85 tons of produce deflection of 0,28 mm and for allpile calculation results with a load of 38 tons deflection of 4,8 mm. From the analysis it can be concluded that the method of interpretation Mazurkiewicz and Chin is usually used for the interpretation of the axial bearing capacity when applied to the interpretation of lateral pile bearing capacity the result is quite good.


(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

DAFTAR ISI ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Maksud dan Tujuan ... 2

1.3 Ruang Lingkup Pembahasan ... 2

1.4 Sistematika Penulisan ... 3

1.5 Diagram Alir Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1 Penyelidikan Geoteknik untuk Perencanaan Pondasi Tiang ... 5

2.1.1 Tujuan Penyelidikan Geoteknik ... 6

2.1.2 Uji Penetrasi Standar (SPT) ... 6

2.1.2.1 Korelasi Nspt terhadap Nilai Modulus Elastisitas Tanah ... 10

2.1.2.2 Korelasi Nspt Untuk Menetukan Berat Volume Tanah ... 11

2.2 Pondasi Tiang Bor ... 12

2.2.1 Penggunaan Pondasi Tiang Bor ... 14

2.2.2 Pelaksanaan Pondasi Tiang Bor ... 14

2.2.2.1 Penggalian Lubang ... 15

2.2.2.2 Pembersihan Dasar Lubang ... 17

2.2.2.3 Pemasangan Tulangan ... 17

2.2.2.4 Pengecoran Beton ... 18

2.2.3 Peralatan Pemboran ... 19

2.2.4 Pengendalian Mutu Pondasi Tiang Bor ... 23

2.3 Tiang Dengan Beban Lateral ... 24

2.3.1 Tiang Ujung Jepit dan Tiang Ujung Bebas ... 25

2.3.2 Gaya Lateral Ijin ... 26

2.3.3 Hitungan Tahanan Beban Lateral Ultimit ... 28

2.3.4 Metode Broms ... 30

2.3.4.1 Tiang Pendek (Short Pile) dengan kepala tiang bebas ... 30

2.3.4.2 Tiang Pendek (Short Pile) dengan kepala tiang terjepit ... 33

2.3.4.3 Tiang Panjang (Long Pile) dengan kepala tiang bebas ... 35

2.3.4.4 Tiang Panjang (Long Pile) dengan kepala tiang terjepit ... 38

2.4 Defleksi Tiang Vertikal ... 39

2.4.1 Metode Broms ... 40

2.5 Uji Pembebanan dan Interpretasi ... 42

2.5.1 Metode Pembebanan Lateral ... 43

2.5.2 Interpretasi Hasil Uji Pembebanan ... 45


(4)

BAB III DATA LAPANGAN ... 48

3.1 Pengumpulan Data ... 48

3.1.1 Data Tanah ... 48

3.1.2 Data Tiang Bor ... 51

3.2 Sistem Pembebanan dan hasil Uji Pembebanan ... 52

3.2.1 Sistem Pembebanan ... 53

3.2.2 Hasil Uji Pembebanan ... 56

3.3 Metode Analisis Menggunakan Program Allpile ... 60

BAB IV ANALISIS GAYA LATERAL DAN DEFLEKSI TIANG BOR ... 66

4.1 Perhitungan dengan Metode Broms ... 66

4.2 Menghitung Defleksi Tiang Vertikal ... 71

4.2.1 Metode Broms ... 71

4.3 Hasil Uji Pembebanan ... 75

4.4 Analisa Pembebanan dengan Metode Mazurkiewicz ... 76

4.5 Analisa Pembebanan dengan Metode Chin ... 77

4.6 Perhitungan dengan Menggunakan Program Allpile ... 79

4.7 Analisis Tiang Bor ... 81

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 85

5.1 Kesimpulan ... 85

5.2 Saran ... 85


(5)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Diagram alir ... 4

Gambar 2.1 Split Spoon Sampler SPT ... 8

Gambar 2.2 Prosedur Pengujian SPT (ASTM D 1586) ... 10

Gambar 2.3 Skematis tiang bor ... 12

Gambar 2.4 Overbreak Diameter Lubang Bor Akibat Longsoran Tanah ... 16

Gambar 2.5 Alat pembor ringan ... 19

Gambar 2.6 Bucket Auger ... 20

Gambar 2.7 Belling bucket atau under reamer ... 21

Gambar 2.8 Core barrels ... 21

Gambar 2.9 Multiroller ... 22

Gambar 2.10 Cleanout bucket ... 22

Gambar 2.11 Definisi Tiang Ujung Jepit dan Ujung Bebas (McNulty, 1956) .... 25

Gambar 2.12 Reaksi Tanah dan Momen Lentur Tiang Pendek Kepala Tiang Bebas pada Tanah Non-Kohesif (Broms, 1964) ... 31

Gambar 2.13 Reaksi Tanah dan Momen Lentur Tiang Pendek Kepala Tiang Bebas pada Tanah Kohesif (Broms, 1964) ... 31

Gambar 2.14 Kapasitas Lateral Ultimit untuk Tiang Pendek pada Tanah Non-kohesif (Broms, 1964) ... 32

Gambar 2.15 Kapasitas Lateral Ultimit untuk Tiang Pendek pada Tanah Kohesif (Broms, 1964) ... 33

Gambar 2.16 Reaksi Tanah dan Momen Lentur pada Tiang Pendek dengan Kepala Tiang Terjepit pada Tanah Non-Kohesif (Broms, 1964) . 34 Gambar 2.17 Reaksi Tanah dan Momen Lentur pada Tiang Pendek dengan Kepala Tiang Terjepit pada Tanah Kohesif (Broms, 1964) ... 34

Gambar 2.18 Perlawanan Tanah dan Momen Lentur pada Tiang Panjang dengan Kepala Tiang Bebas pada Tanah Non-Kohesif (Broms, 1964) ... 36

Gambar 2.19 Perlawanan Tanah dan Momen Lentur pada Tiang Panjang dengan Kepala Tiang Bebas pada Tanah Kohesif (Broms, 1964) ... 36

Gambar 2.20 Kapasitas Lateral Ultimit untuk Tiang Panjang pada Tanah Non-Kohesif (Broms, 1964) ... 37

Gambar 2.21 Kapasitas Lateral Ultimit untuk tiang panjang pada tanah kohesif (Broms, 1964) ... 37

Gambar 2.22 Perlawanan Tanah dan Momen Lentur Tiang Panjang dengan Kondisi Kepala Tiang Terjepit pada Tanah non-Kohesif (Broms, 1964) ... 38

Gambar 2.23 Perlawanan Tanah dan Momen Lentur Tiang Panjang dengan Kondisi Kepala Tiang Terjepit pada Tanah Kohesif (Broms, 1964) ... 38

Gambar 2.24 Defleksi Tiang di atas Permukaan Tanah (a) Tiang dalam tanah Kohesif (b) Tiang dalam tanah Granuler ... 41


(6)

Gambar 2.25 Beberapa Susunan Uji Pembebanan Lateral ... 44

Gambar 2.26 Interpretasi Daya Dukung Ultimit dengan Metode Mazurkiewicz ... 45

Gambar 2.27 Interpretasi Daya Dukung Ultimit dengan Metode Chin ... 46

Gambar 3.1 Data Hasil Pengujian SPT ... 50

Gambar 3.2 Hidrolik jack yang digunakan dalam uji pembebanan ... 53

Gambar 3.3 Pompa dan manometer yang digunakan dalam uji pembebanan ... 54

Gambar 3.4 Dial gauge yang digunakan dalam uji pembebanan ... 55

Gambar 3.5 Load Test Diagram ... 56

Gambar 3.6 Tampilan awal program AllPile ... 60

Gambar 3.7 Pile Type ... 61

Gambar 3.8 Pile Profile ... 61

Gambar 3.9 Pile Properties ... 62

Gambar 3.10 Menentukan Data Tiang ... 62

Gambar 3.11 Load and Group ... 63

Gambar 3.12 Soil Properties ... 63

Gambar 3.13 Soil Data Input ... 64

Gambar 3.14 Advanced Page ... 64

Gambar 3.15 Lateral Analysis ... 65

Gambar 4.1 Dimensi Tiang Bor ... 67

Gambar 4.2 Hasil Plot untuk mendapatkan Kapasitas Lateral Ultimit Tiang Pendek Free Head pada Tanah Kohesi [Prakash dan Sharma, 1990] ... 68

Gambar 4.3 Hasil Plot untuk Mendapatkan Kapasitas Lateral Ultimit Tiang Pendek Fixed Head pada Tanah Kohesi [Prakash dan Sharma, 1990] ... 70

Gambar 4.4 Hasil Plot βL untuk Kepala Tiang Bebas pada Grafik Defleksi (Broms, 1964) ... 73

Gambar 4.5 Hasil Plot βL untuk Kepala Tiang Jepit pada Grafik Defleksi (Broms, 1964) ... 74

Gambar 4.6 Grafik Hasil Uji Pembebanan ... 75

Gambar 4.7 Kurva Perkiraan ... 75

Gambar 4.8 Kurva Metode Mazurkiewicz ... 77

Gambar 4.9 Kurva Metode Chin ... 78

Gambar 4.10 Pondasi Tiang Bor ... 79

Gambar 4.11 Submittal Report Allpile Tiang Bebas Beban 1000 kN ... 80

Gambar 4.12 Defleksi yang terjadi pada Tiang Bebas Beban 1000 kN ... 80

Gambar 4.13 Lateral Load vs Deflection dan Max Moment ... 81

Gambar 4.14 Grafik beban vs defleksi dari berbagai metode ... 82

Gambar 4.15 Perbandingan Defleksi Berbagai Metode untuk Kepala Tiang Bebas ... 83

Gambar 4.16 Perbandingan Defleksi Berbagai Metode untuk Kepala Tiang Jepit ... 83

Gambar 4.17 Perbandingan Daya DukungLateral Berbagai Metode untuk Kepala Tiang Bebas ... 84


(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Korelasi Nspt dengan Relative Density (Meyerhoff,1956) ... 11

Tabel 2.2 Korelasi Nspt dengan qu (Meyerhoff, 1956) ... 11

Tabel 2.3 Korelasi Nspt dengan (γ) untuk Tanah Pasir (Meyerhoff, 1956) .. 11

Tabel 2.4 Korelasi Nspt dengan γ untuk Tanah Lempung (Meyerhoff, 1956) ... 12

Tabel 2.5 Beban Lateral Ijin pada Tiang Vertikal, untuk Defleksi Maksimum 6 mm dan Faktor Aman F = 3 (McNulty 1956) ... 26

Tabel 2.6 Gaya Horizontal Ijin Bekerja pada Kepala Tiang Beton dan Kayu didalam Tanah Lempung, pada Kondisi Jangka Pendek (Pelekomite,1973) ... 27

Tabel 2.7 Gaya Lateral Ijin Bekerja pada Kepala Tiang Beton dan Kayu di dalam Tanah Lempung pada Kondisi Jangka Panjang (Pelekomite,1973) ... 27

Tabel 2.8 Hubungan Modulus Subgrade (k1) dengan Geser Tak Terdrainase (Undrained) untuk Lempung Kaku Terkonsolidasi Berlebihan (overconsolidated) (Terzaghi, 1955) ... 29

Tabel 2.9 Nilai-nilai ηh untuk tanah granuler (c=0) ... 29

Tabel 2.10 Nilai – nilai ηh untuk tanah kohesif (Poulos dan Davis, 1980) ... 30

Tabel 2.11 Kriteria tiang kaku dan tidak kaku untuk tiang ujung bebas (Tomlinson, 1977) ... 30

Tabel 2.12 Korelasi Nspt ,γ dan Cu, berdasarkan Allpile untuk tanah lempung ... 47

Tabel 3.1 Hasil Interpretasi Nspt ... 50

Tabel 3.2 Hasil UJi Pembebanan ... 56

Tabel 3.3 Hasil Recording Pembacaan Lateral Test ... 57

Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Beban Lateral Ultimit dengan Menggunakan Metode Broms ... 71

Tabel 4.2 Hubungan Beban dengan Defleksi ... 76

Tabel 4.3 Hubungan Beban (Q), Defleksi (yo), dan Perbandingan Defleksi terhadap Beban (yo /Q) ... 78

Tabel 4.4 Daya Dukung Lateral dan Defleksi dari Berbagai Metode ... 82


(8)

DAFTAR NOTASI

Cu Kohesi tanah d Diameter tiang, mm

e Jarak dari Hu ke permukaan tanah

E Modulus Elastisitas Baja dan Beton, MPa FK Faktor Keamanan

Kp (1+ sin� / 1 − sin �)

Mmax momen maksimum

Hall Beban horisontal ultimit (kN) Hmax Beban horisontal maksimum (kN)

Hu Beban horisontal ultimit sebelum di bagi faktor keamanan (kN) I Inersia tiang

L panjang tiang

NSPT Nilai tumbukan pada pelaksanaan Standard Penetration Test, atau disebut juga nilai SPT

R Faktor Kekakuan modulus konstan T Faktor Kekakuan modulus tidak konstan k1 Modulus reaksi subgrade dari Terzaghi

zf Jarak titik jepit dari muka tanah

h Koefisien variasi modulus

γ Berat volume tanah

γ’ Gamma efektif

γdry Berat volume tanah kering γw Berat volume air

 Sudut Geser Dalam Rotasi tiang


(9)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Tanah mempunyai peranan penting dalam suatu pekerjaan konstruksi. Tanah bisa berfungsi sebagai dasar pendukung suatu bangunan atau sebagai bahan konstruksi dari bangunan itu sendiri. Pada umumnya semua bangunan dibuat di atas dan di bawah permukaan tanah. Karena itu diperlukan suatu sistem pondasi yang akan menyalurkan beban dari bangunan ke tanah.

Di Indonesia penggunaan tiang untuk pondasi dalam lebih banyak dikenal oleh konsultan dan kontraktor serta masyarakat pada umumnya karena teknologi pelaksanaannya yang sudah biasa dilaksanakan seperti pemancangan pondasi pada pembangunan gedung, ruko, jembatan, pabrik serta bangunan yang lain. Perencanaan pondasi pada suatu gedung terutama pada gedung bertingkat mutlak diperlukan mengingat berat bangunan dan unsur-unsur lain di dalamnya memerlukan penyaluran yang sebanding dengan daya dukungnya. Pondasi tiang merupakan elemen struktur yang berfungsi meneruskan beban pada tanah, baik beban dalam arah vertikal maupun arah horisontal.

Gaya lateral dan momen dapat bekerja pada pondasi tiang akibat gaya gempa, gaya angin pada struktur atas, dan beban statik seperti misalnya tekanan aktif tanah pada abutment jembatan atau pada soldier pile, tumbukan kapal, dan lain-lain. Gaya lateral yang terjadi pada tiang bergantung pada kekakuan atau tipe tiang, sifat gaya-gaya dan besarnya defleksi. Jika gaya lateral yang harus didukung tiang sangat besar, maka dapat digunakan tiang miring. Uji pembebanan lateral dilakukan dengan cara mendorong kepala tiang dengan dongkrak hidrolis yang disandarkan pada suatu sistem reaksi yang dapat berupa blok beban, pondasi tiang dan blok jangkar. Pada saat pembebanan, pergerakan kepala tiang dapat diukur dengan dial gauge dan bila dibutuhkan defleksi sepanjang tiang juga dapat diukur dengan menanam inklinometer ke dalam tiang.


(10)

Dalam analisa perencanaan pondasi hal-hal yang perlu diperhatikan adalah beban struktur atas dan karakteristik tanah dilapangan. Karena kedua hal ini yang paling mempengaruhi pada saat analisa perencanaan jenis serta tipe pondasi yang akan digunakan.

Konstruksi dari pondasi tiang bor secara umum dilakukan dengan cara membuat lubang bor dengan diameter tertentu hingga mencapai kedalaman yang diinginkan. Setelah lubang bor selesai dibuat, tulangan baja yang telah dirangkai dimasukkan ke dalam lubang bor tersebut dan dilanjutkan dengan pengisian material beton ke dalam lubang.

Penelitian yang dilakukan adalah untuk mnganalisis daya dukung yang terjadi pada pondasi tiang bor di Universitas Kristen Maranatha dengan diameter tertentu dengan memberikan beban lateral pada pondasi tersebut.

1.2. Maksud dan Tujuan

Tujuan dari penyusunan Tugas Akhir ini adalah untuk menganalisis daya dukung yang terjadi akibat beban lateral pada pondasi tiang bor berdasarkan berbagai metoda dan hasil uji pembebanan.

1.3. Ruang Lingkup Pembahasan

Ruang lingkup dari pembahasan dalam penelitian ini dibatasi sebagai berikut :

1. Data tiang bor dan hasil uji pembebanan merupakan data yang diperoleh dari PT Caisson dimensi.

2. Data tanah yang digunakan merupakan data hasil pengujian di lapangan yang dilakukan oleh PT. Geotechnical Engineering Consultan.

3. Desain pondasi dalam yang digunakan adalah pondasi tiang bor dengan menggunakan material beton berdiameter 100 cm.

4. Daya dukung lateral pada pondasi tiang bor dihitung mengunakan metode Broms dan program Allpile.

5. Metode Mazurkiewicz dan Chin yang biasa digunakan untuk interpretasi hasil uji pembebanan aksial pada Tugas Akhir ini akan digunakan untuk interpretasi hasil uji pembebanan lateral.


(11)

6. Beban rencana lateral dianggap bekerja pada tiang tunggal sebesar 38 ton merupakan beban lateral yang di ijinkan (Hall).

1.4. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dari laporan tugas akhir ini terdiri dari 5 (lima) bab, dengan ruang lingkup pembahasan sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan membahas tentang uraian mengenai latar belakang masalah, maksud dan tujuan, ruang lingkup pembahasan serta sistematika pembahasan.

BAB II Tinjauan Pustaka membahas penjelasan tentang pondasi dalam. BAB III Studi Kasus dan Analisis menjelaskan mengenai data – data yang didapatkan dari PT Caisson dimensi dan hasil penelitian PT Geotechnical Engineering Consultan, dan data hasil uji beban.

BAB IV Hasil Analisis dan Pembahasan, berisi tentang hasil pengolahan data serta pembahasan dari hasil pengolahan data – data tersebut.

BAB V Kesimpulan dan Saran berisi penutup dari penulisan Tugas Akhir yang berupa kesimpulan dan saran mengenai analisis yang dilakukan.

1.5. Lisensi Perangkat Lunak

Penelitian Tugas Akhir ini menggunakan perangkat lunak yaitu, Allpile versi 6.5E, dengan sifat free license, atas nama CivilTech Software.


(12)

1.6. Diagram Alir Penelitian

Diagram alir penelitian Tugas Akhir ini dapat dilihat pada gambar 1.1:


(13)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari hasil analisis perhitungan daya dukung lateral dengan berbagai metode dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Daya dukung lateral tiang bor berdasarkan hasil uji pembebanan di interpretasikan memakai metode Mazurkiewicz menghasilkan nilai Hall sebesar 35,5 ton dan defleksi 0,25 mm.

2. Daya dukung lateral tiang bor berdasarkan hasil uji pembebanan di interpretasikan memakai metode Chin menghasilkan nilai Hall sebesar 37,85 ton dan defleksi 0,28 mm.

3. Hasil daya dukung lateral tiang dengan metode interpretasi Mazurkiewicz, Chin dan Allpile berkisar 35 – 38 ton, sedangkan hasil perhitungan dengan metode Broms adalah 132 ton.

4. Metode Broms menghasilkan nilai lateral ultimit yang tinggi karena tanah dianggap homogen lempung.

5. Metode interpretasi Mazurkiewicz dan Chin yang biasanya digunakan untuk interpretasi daya dukung aksial pondasi tiang ternyata ketika diaplikasikan untuk interpretasi daya dukung lateral pondasi tiang hasilnya cukup baik. 6. Dari hasil uji pembebanan terlihat beban rencana lateral 38 ton hanya

menghasilkan defleksi 0,31 mm, sangat kecil dibandingkan persyaratan defleksi sebesar 6 mm.

5.2 Saran

1. Disarankan dilakukan pengujian beban aksial, untuk mengetahui daya dukung aksialnya.

2. Disarankan untuk melakukan uji interpretasi dengan metode lain seperti: De Beer, Fuller dan Hoy, Butler dan Hoy, dan Vander veens.


(14)

DAFTAR PUSTAKA

Aji, Intan., 2009, Analisis Beban Lateral pada Pondasi Tiang Bor dengan

Menggunakan Program Lpile Plus 4.0M, Teknik Sipil Universitas

Kristen Maranatha, Bandung.

Allpile version 6.5E. (2005). “User Manual volume 1 and 2”, CivilTech

Software, Bellevue, WA, USA.

Bowles, Joseph E., 1988, Analisis dan Desain Pondasi, Jilid 1, Edisi Keempat, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Das, Braja M., 1994, Mekanika Tanah (Prinsip-prinsip Rekayasa Geoteknis)

Jilid 1 & 2, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Das, Braja M., 2004, Principles Of Foundation Engineering 5th Edition, Brook/ Cole-Thompson Learning, CA

Hardiyatmo, H.C. 2003, Teknik Pondasi II Cetakan Ke-2. Penerbit Beta Offset, Yogyakarta.

Karisma Nirwana., 2012, Tinjauan Perencanaan Substruktur Gedung

Universitas Patria Artha Teknik Sipil Universitas Hasanuddin,

Makasar.

Prakash, S, Sharma, H.D., 1990, Pile Foundations in Engineering Practice, John Wiley & Sons, New York.

Rahardjo, Paulus. P., 2005, Manual Pondasi Tiang, Geotechnical Engineering Center, UNPAR

Ridhwan Muhammad, 2011, Analisis Defleksi Lateral Tiang Grup Pada

Tanah Lempung Lunak Dengan Software Lpile Plus 4.0 Teknik Sipil

Universitas Andalas, Padang.

Terzaghi, K., & Peck, R. B., 1993, Mekanika Tanah dalam Praktek Rekayasa,


(1)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Tanah mempunyai peranan penting dalam suatu pekerjaan konstruksi. Tanah bisa berfungsi sebagai dasar pendukung suatu bangunan atau sebagai bahan konstruksi dari bangunan itu sendiri. Pada umumnya semua bangunan dibuat di atas dan di bawah permukaan tanah. Karena itu diperlukan suatu sistem pondasi yang akan menyalurkan beban dari bangunan ke tanah.

Di Indonesia penggunaan tiang untuk pondasi dalam lebih banyak dikenal oleh konsultan dan kontraktor serta masyarakat pada umumnya karena teknologi pelaksanaannya yang sudah biasa dilaksanakan seperti pemancangan pondasi pada pembangunan gedung, ruko, jembatan, pabrik serta bangunan yang lain. Perencanaan pondasi pada suatu gedung terutama pada gedung bertingkat mutlak diperlukan mengingat berat bangunan dan unsur-unsur lain di dalamnya memerlukan penyaluran yang sebanding dengan daya dukungnya. Pondasi tiang merupakan elemen struktur yang berfungsi meneruskan beban pada tanah, baik beban dalam arah vertikal maupun arah horisontal.

Gaya lateral dan momen dapat bekerja pada pondasi tiang akibat gaya gempa, gaya angin pada struktur atas, dan beban statik seperti misalnya tekanan aktif tanah pada abutment jembatan atau pada soldier pile, tumbukan kapal, dan lain-lain. Gaya lateral yang terjadi pada tiang bergantung pada kekakuan atau tipe tiang, sifat gaya-gaya dan besarnya defleksi. Jika gaya lateral yang harus didukung tiang sangat besar, maka dapat digunakan tiang miring. Uji pembebanan lateral dilakukan dengan cara mendorong kepala tiang dengan dongkrak hidrolis yang disandarkan pada suatu sistem reaksi yang dapat berupa blok beban, pondasi tiang dan blok jangkar. Pada saat pembebanan, pergerakan kepala tiang dapat diukur dengan dial gauge dan bila dibutuhkan defleksi sepanjang tiang juga dapat diukur dengan menanam inklinometer ke dalam tiang.


(2)

2 Universitas Kristen Maranatha

Dalam analisa perencanaan pondasi hal-hal yang perlu diperhatikan adalah beban struktur atas dan karakteristik tanah dilapangan. Karena kedua hal ini yang paling mempengaruhi pada saat analisa perencanaan jenis serta tipe pondasi yang akan digunakan.

Konstruksi dari pondasi tiang bor secara umum dilakukan dengan cara membuat lubang bor dengan diameter tertentu hingga mencapai kedalaman yang diinginkan. Setelah lubang bor selesai dibuat, tulangan baja yang telah dirangkai dimasukkan ke dalam lubang bor tersebut dan dilanjutkan dengan pengisian material beton ke dalam lubang.

Penelitian yang dilakukan adalah untuk mnganalisis daya dukung yang terjadi pada pondasi tiang bor di Universitas Kristen Maranatha dengan diameter tertentu dengan memberikan beban lateral pada pondasi tersebut.

1.2. Maksud dan Tujuan

Tujuan dari penyusunan Tugas Akhir ini adalah untuk menganalisis daya dukung yang terjadi akibat beban lateral pada pondasi tiang bor berdasarkan berbagai metoda dan hasil uji pembebanan.

1.3. Ruang Lingkup Pembahasan

Ruang lingkup dari pembahasan dalam penelitian ini dibatasi sebagai berikut :

1. Data tiang bor dan hasil uji pembebanan merupakan data yang diperoleh dari PT Caisson dimensi.

2. Data tanah yang digunakan merupakan data hasil pengujian di lapangan yang dilakukan oleh PT. Geotechnical Engineering Consultan.

3. Desain pondasi dalam yang digunakan adalah pondasi tiang bor dengan menggunakan material beton berdiameter 100 cm.

4. Daya dukung lateral pada pondasi tiang bor dihitung mengunakan metode Broms dan program Allpile.

5. Metode Mazurkiewicz dan Chin yang biasa digunakan untuk interpretasi hasil uji pembebanan aksial pada Tugas Akhir ini akan digunakan untuk interpretasi hasil uji pembebanan lateral.


(3)

3 Universitas Kristen Maranatha

6. Beban rencana lateral dianggap bekerja pada tiang tunggal sebesar 38 ton merupakan beban lateral yang di ijinkan (Hall).

1.4. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dari laporan tugas akhir ini terdiri dari 5 (lima) bab, dengan ruang lingkup pembahasan sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan membahas tentang uraian mengenai latar belakang masalah, maksud dan tujuan, ruang lingkup pembahasan serta sistematika pembahasan.

BAB II Tinjauan Pustaka membahas penjelasan tentang pondasi dalam. BAB III Studi Kasus dan Analisis menjelaskan mengenai data – data yang didapatkan dari PT Caisson dimensi dan hasil penelitian PT Geotechnical Engineering Consultan, dan data hasil uji beban.

BAB IV Hasil Analisis dan Pembahasan, berisi tentang hasil pengolahan data serta pembahasan dari hasil pengolahan data – data tersebut.

BAB V Kesimpulan dan Saran berisi penutup dari penulisan Tugas Akhir yang berupa kesimpulan dan saran mengenai analisis yang dilakukan.

1.5. Lisensi Perangkat Lunak

Penelitian Tugas Akhir ini menggunakan perangkat lunak yaitu, Allpile versi 6.5E, dengan sifat free license, atas nama CivilTech Software.


(4)

4 Universitas Kristen Maranatha

1.6. Diagram Alir Penelitian

Diagram alir penelitian Tugas Akhir ini dapat dilihat pada gambar 1.1:


(5)

85 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari hasil analisis perhitungan daya dukung lateral dengan berbagai metode dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Daya dukung lateral tiang bor berdasarkan hasil uji pembebanan di interpretasikan memakai metode Mazurkiewicz menghasilkan nilai Hall sebesar 35,5 ton dan defleksi 0,25 mm.

2. Daya dukung lateral tiang bor berdasarkan hasil uji pembebanan di interpretasikan memakai metode Chin menghasilkan nilai Hall sebesar 37,85 ton dan defleksi 0,28 mm.

3. Hasil daya dukung lateral tiang dengan metode interpretasi Mazurkiewicz, Chin dan Allpile berkisar 35 – 38 ton, sedangkan hasil perhitungan dengan metode Broms adalah 132 ton.

4. Metode Broms menghasilkan nilai lateral ultimit yang tinggi karena tanah dianggap homogen lempung.

5. Metode interpretasi Mazurkiewicz dan Chin yang biasanya digunakan untuk interpretasi daya dukung aksial pondasi tiang ternyata ketika diaplikasikan untuk interpretasi daya dukung lateral pondasi tiang hasilnya cukup baik. 6. Dari hasil uji pembebanan terlihat beban rencana lateral 38 ton hanya

menghasilkan defleksi 0,31 mm, sangat kecil dibandingkan persyaratan defleksi sebesar 6 mm.

5.2 Saran

1. Disarankan dilakukan pengujian beban aksial, untuk mengetahui daya dukung aksialnya.

2. Disarankan untuk melakukan uji interpretasi dengan metode lain seperti: De Beer, Fuller dan Hoy, Butler dan Hoy, dan Vander veens.


(6)

86 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Aji, Intan., 2009, Analisis Beban Lateral pada Pondasi Tiang Bor dengan

Menggunakan Program Lpile Plus 4.0M, Teknik Sipil Universitas

Kristen Maranatha, Bandung.

Allpile version 6.5E. (2005). “User Manual volume 1 and 2”, CivilTech

Software, Bellevue, WA, USA.

Bowles, Joseph E., 1988, Analisis dan Desain Pondasi, Jilid 1, Edisi Keempat, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Das, Braja M., 1994, Mekanika Tanah (Prinsip-prinsip Rekayasa Geoteknis)

Jilid 1 & 2, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Das, Braja M., 2004, Principles Of Foundation Engineering 5th Edition, Brook/ Cole-Thompson Learning, CA

Hardiyatmo, H.C. 2003, Teknik Pondasi II Cetakan Ke-2. Penerbit Beta Offset, Yogyakarta.

Karisma Nirwana., 2012, Tinjauan Perencanaan Substruktur Gedung

Universitas Patria Artha Teknik Sipil Universitas Hasanuddin,

Makasar.

Prakash, S, Sharma, H.D., 1990, Pile Foundations in Engineering Practice, John Wiley & Sons, New York.

Rahardjo, Paulus. P., 2005, Manual Pondasi Tiang, Geotechnical Engineering Center, UNPAR

Ridhwan Muhammad, 2011, Analisis Defleksi Lateral Tiang Grup Pada

Tanah Lempung Lunak Dengan Software Lpile Plus 4.0 Teknik Sipil

Universitas Andalas, Padang.

Terzaghi, K., & Peck, R. B., 1993, Mekanika Tanah dalam Praktek Rekayasa,