Efek Seduh Teh Oolong (Camellia sinensis) Terhadap Berat Badan Pada Laki-laki Dewasa Muda dengan Berat Badan Lebih dari Normal.

(1)

viii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

EFEK SEDUHAN TEH OOLONG (Camellia sinensis) TERHADAP BERAT BADAN PADA LAKI-LAKI DEWASA MUDA DENGAN BERAT

BADAN LEBIH DARI NORMAL

Chintya Gusyuanasari P.W, 2016 ; Pembimbing 1 : dr. H. Edwin Setiabudi, Sp.PD,KKV

Pembimbing 2 : dr. Grace Puspasari, M.Gizi

Latar belakang Berat badan yang tidak ideal memberikan ketidaknyamanan pada seseorang ketika berinteraksi dengan lingkungan sosial, pekerjaan, dan bahkan keluarga. Obesitas dapat meningkatkan risiko diabetes, hiperlipidemia, hipertensi, dan bahkan menyebabkan peningkatan risiko kematian. Teh oolong mengandung epigalokatekingalat (EGCG), Kafein, dan L-theanin yang dapat digunakan sebagai terapi suportif untuk menurunkan berat badan dan menurunkan risiko obesitas.

Tujuan penelitian Mengetahui efek pemberian seduhan teh oolong 8 gr per hari selama 6 minggu terhadap berat badan pada laki-laki Dewasa Muda dengan berat badan lebih dari normal

Metode penelitian kuasi eksperimental dengan desain penelitian pre dan post test. Penelitian dilakukan pada 30 orang laki-laki dewasa muda dengan berat badan lebih dari normal mengonsumsi seduhan teh oolong 8 gr perhari selama 6 minggu. Variable respon adalah kilogram berat badan yang diukur dengan timbangan berat badan dengan ketepatan 0,01 kg. Analisis data dengan uji distribusi Sapphiro-Wilk kemudian dilakukan uji T-berpasangan.

Hasil penelitian didapatkan adanya penurunan berat badan yang sangat bermakna, yaitu sebesar 2.266 kg dengan p = 0,000 (p<0,01)

Simpulan Seduhan Teh Oolong (Camellia sinensis) menurunkan Berat Badan pada Laki-Laki Dewasa Muda dengan Berat badan Lebih dari Normal


(2)

iv Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT

EFFECT OF OOLONG TEA (Camellia sinensis) BOILED WATER TOWARDS

WEIGHT OF OVERWEIGHT YOUNG ADULT MALES

Chintya Gusyuanasari PW, 2016 ; Advisor 1 : dr. H. Edwin Setiabudi, Sp.PD,KKV-FINASIM Advisor 2 : dr. Grace Puspasari, M.Gizi

Background An unideal body weight may cause an uncomfortability in interacting socially, professionally and even in personal relationships. Obesity increase the risk of diabetes, hyperlipidemia, hypertension and death. Oolog tea contains epigallocatechin gallate (EGCG), caffeine, and L-theanin which can be used as a supportive therapy for losing weight and decreasing obesity risk.

Aims To determine the effect of 8 grams of oolong tea boiled water consumption per day for 6 weeks towards the weight of overweight young adult males.

Method This study is a quasi experimental study with a pre and post test design. Treatment were applied on 30 overweight young adult males, with 8 grams of oolong tea per day for 6 weeks. The response variable is the weight (in kilograms) which is measured with a scale with an accuracy of 0,01 kg. Data analysis were done by testing the distribution with Sapphiro-Wilk followed by a paired T-test.

Results We found a significant weight loss, 2.266 kg with a p-value = 0,000 (p<0,01) Conclusion Oolong tea (Camellia sinensis) decreases the body weight in overweight young adult males.


(3)

v Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB IPENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 2

1.3.1 Maksud Penelitian ... 2

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Manfaat Penelitian ... 3

1.4.1 Manfaat Akademis ... 3

1.4.2 Manfaat Praktis ... 3

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian ... 3

1.5.1 Kerangka Pemikiran ... 3

1.5.2 Hipotesis Penelitian... 5

BAB IITINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1 Obesitas ... 6

2.1.1 Definisi Obesitas ... 6

2.1.2 Epidemiologi Obesitas ... 6

2.1.3 Tipe-Tipe Obesitas ... 7

2.1.3.1 Tipe Obesitas Berdasarkan Bentuk Tubuh ... 7

2.1.3.2 Tipe Obesitas Berdasarkan Keadaan Sel Lemak ... 8

2.1.4 Faktor-Faktor Penyebab Obesitas ... 8

2.1.5 Patogenesis Obesitas ... 9

2.2 Lipid ... 11

2.2.1 Metabolisme Lipid ... 12

2.2.1.1 Jalur Eksogen ... 12


(4)

vi Universitas Kristen Maranatha

2.2.2 Oksidasi Lipid ... 14

2.3 Pengukuran Antropometri ... 16

2.3.1 IMT (Indeks Massa Tubuh) ... 16

2.3.2 Lingkar Pinggang ... 17

2.3.3 Rasio Lingkar Perut-Pinggul ... 17

2.4 Teh (Camellia sinensis) ... 18

2.4.1 Taksonomi Teh ... 18

2.4.2 Morfologi Teh ... 19

2.4.3 Jenis-Jenis Teh ... 20

2.4.4 Kandungan Kimia pada Daun Teh ... 22

2.4.5 Teh Oolong Sebagai Penurun Berat Badan ... 25

BAB IIIBAHAN DAN METODE PENELITIAN ... 27

3.1 Alat dan Bahan Penelitian ... 27

3.1.1 Alat Penelitian ... 27

3.1.2 Bahan Penelitian ... 27

3.1.3 Subjek Penelitian... 27

3.2 Lokasi dsn Waktu Penelitian... 28

3.3 Metode Penelitian ... 28

3.3.1 Desain Penelitian... 28

3.3.2 Variabel Penelitian ... 28

3.3.3 Definisi Operasional Variabel ... 28

3.3.3.1 Definisi Operasional Variabel Perlakuan ... 28

3.3.3.2 Definisi Operasional Variabel Respon ... 29

3.3.4 Perhitungan Jumlah Sampel ... 29

3.4 Prosedur Penelitian ... 30

3.4.1 Persiapan Bahan Uji ... 30

3.4.2 Prosedur Penelitian ... 30

3.5 Metode Analisis ... 31

3.5.1 Hipotesis Statistik ... 31

3.5.2 Kriteria Uji ... 31

3.6 Aspek Etik Penelitian ... 32

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN... 33

4.1 Hasil Penelitian ... 33

4.2 Pembahasan... 35

4.3 Uji Hipotesis Penelitian ... 36


(5)

vii Universitas Kristen Maranatha

4.3.2 Hal yang Mendukung ... 36

4.3.3 Hal yang Tidak Mendukung ... 36

4.3.4 Kesimpulan ... 36

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 37

5.1 Simpulan ... 37

5.2 Saran ... 37

5.2.1 Saran Penelitian ... 37

5.2.2 Saran Praktis ... 37

DAFTAR PUSTAKA ... 38

LAMPIRAN... 41

RIWAYAT HIDUP ... 50

DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Klasifikasi Berat Badan Lebih dan Obesitas Kriteria Asia Pasifik….16 Tabel 2.2 Kriteria Ukuran Lingkar Pinggang Berdasarkan Etnis………...17

Tabel 2.3 Rasio Lingkar Perut-Pinggul………...18

Tabel 4.1 Rerata Berat Badan Sebelum dan Sesudah Minum Seduhan Teh Oolong……….33

Tabel 4.3 Hasil Pengolahan Data Setelah Dilakukan Transformasi Sebelum dan Sesudah Minum Seduhan Teh Oolong………34


(6)

viii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Kerangka Konsep………4

Gambar 2.1 Persentase Populasi Overweight pada Asia………...7

Gambar 2.2 Human obesity gene map………10

Gambar 2.3 Sistem sinyal leptin dan efeknya pada kondisi simpanan lemak di adiposit tinggi dan rendah ………..11

Gambar 2.4 Jalur Eksogen dan Endogen ………14

Gambar 2.5 Oksidasi Asam Lemak ………15

Gambar 2.6 Tanaman Teh……….20

Gambar 2.7 Diagram Proses Pengolahan Teh ……….21

Gambar 4.1 Diagram Batang Perbandingan Rata-rata Berat Badan Sebelum dan Sesudah Pemberian Seduhan Teh Oolong ………34


(7)

ix Universitas Kristen Maranatha DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil Analisis Statistik………..………...………...….41 Lampiran 2 Data Hasil Pengukuran Berat Badan Subjek Penelitian….…...…...43 Lampiran 3 Informed Consent………..….….……….47

Lampiran 4 Alat dan Bahan Penelitian……….……..….…………48 Lampiran 5 Surat Keputusan Komisi Etik………..……..…..49


(8)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Selain masalah kesehatan, masalah penampilan turut diperhatikan dalam dasawarsa terakhir ini, tidak sedikit masyarakat baik dari semua kalangan khususnya remaja yang memperhatikan masalah tubuh ideal. Secara umum, orang biasanya menilai tubuh ideal, dilihat dari berat badan (Azwar, 2004).

Berat badan yang tidak ideal memberikan ketidaknyamanan pada seseorang ketika berinteraksi dengan lingkungan sosial, pekerjaan, dan bahkan keluarga. Banyak cara yang dilakukan agar seseorang mendapatkan berat badan ideal seperti diet, olahraga, atau kombinasi keduanya (Pestacello and Van Heest, 2000). Akhir-akhir ini banyak sekali produk-produk penurun berat badan. Namun, hasilnya beragam, dari berhasil total hingga justru menambah masalah baru karena selain gagal juga menimbulkan banyak efek samping (Yoice, 2007).

Berdasarkan data yang diterima oleh WHO (World Health Organization), kian hari semakin bertambah jumlah penderita yang mengalami masalah kelebihan berat badan. Menurut data penelitian terakhir di Amerika Serikat sekitar 30% orang dewasa menderita obesitas (Ade, 2006).

Obesitas dapat meningkatkan risiko diabetes, hiperlipidemia, hipertensi, dan bahkan menyebabkan peningkatan risiko kematian (Nagao, 2005). Obesitas telah menjadi epidemi global dan prevalensi kelebihan berat badan yang terus meningkat (Almajwal et.al, 2009). Hal itu terjadi karena adanya perubahan gaya hidup dan pola makan yang tidak sehat dari sekelompok masyarakat (makan berlebih dan kurang aktivitas), sehingga kelebihan energi disimpan dalam bentuk lemak dalam tubuh, terutama di dalam viseral dan subkutan.

Salah satu bahan pangan yang menguntungkan bagi kesehatan adalah teh (Camellia sinensis). Teh telah dipakai sebagai minuman sehari-hari sejak ribuan tahun yang lalu di Cina, dan sekarang teh merupakan minuman kedua yang paling banyak dikonsumsi manusia setelah air (Weisburger, 1999). Berbagai jenis teh


(9)

2 Universitas Kristen Maranatha memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan, misalnya teh oolong (oolong tea). Teh oolong sendiri berasal dari pohon yang sama dengan teh biasa (Camellia sinensis), namun mengalami proses pemanasan atau fermentasi singkat (setengah fermentasi) terlebih dahulu untuk mencegah oksidasi.

Teh memiliki kandungan kimia, antara lain: katekin, kafein, dan L-theanin. Katekin terbagi menjadi 4 macam yaitu epikatekin, epikatekingalat, epigalokatekin dan epigalokatekingalat. Epigalokatekingalat (EGCG) merupakan komponen utama yang dapat ditemui dalam daun teh dan mempunyai khasiat sebagai penurun berat badan atau obesitas (Brannon, 2008).

Sebuah penelitian He, et.al pada tahun 2009 dilakukan pemberian teh oolong 8 gr per hari selama 6 minggu pada 102 subjek penelitian di kota Fuzhou, China didapatkan hasil bahwa teh oolong dapat menurunkan kadar lemak yang dapat menurunkan berat badan.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis ingin melakukan penelitian untuk membuktikan bahwa teh oolong berefek menurunkan berat badan pada laki-laki dewasa muda dengan berat badan lebih dari normal.

1.2Identifikasi Masalah

Apakah pemberian seduhan teh Oolong (Camellia sinensis) menurukan berat badan pada laki-laki dewasa muda dengan berat badan lebih dari normal.

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Mengetahui efek pemberian seduhan teh Oolong 8 gr per hari selama 6 minggu dalam menurunkan berat badan pada laki-laki dewasa muda dengan berat badan lebih dari normal.


(10)

3 Universitas Kristen Maranatha

1.3.2 Tujuan Penelitian

Menilai efek pemberian seduhan teh oolong terhadap berat badan pada laki-laki dewasa muda dengan berat badan lebih dari normal.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Akademis

Menambah pengetahuan tentang peran teh Oolong dalam membantu menurunkan berat badan.

1.4.2 Manfaat Praktis

 Memberikan informasi ilmiah kepada masyarakat mengenai teh Oolong sebagai terapi suportif dalam menurunkan berat badan.

 Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peneliti dalam bidang penelitian.

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian

1.5.1 Kerangka Pemikiran

Teh oolong dipercaya dapat membantu proses penurunan berat badan. Kandungan teh oolong yang berkhasiat dalam proses penurunan berat badan adalah catechin. Catechin ini merupakan salah satu antioksidan yang dapat menstimulasi metabolisme tubuh. Catechin bekerja dengan cara menginhibisi Cahechol-O-methyltranferase (COMt) yang dapat meningkatkan konsentrasi norepinephrine. Peningkatan konsentrasi norepinephrine tersebut mengakibatkan terjadinya peningkatan thermogenesis dan oksidasi lemak yang pada akhirnya dapat menurunkan berat badan.


(11)

4 Universitas Kristen Maranatha Kafein memiliki berbagai fungsi dalam memecahkan lemak dalam tubuh. Pertama, kafein merangsang sistem saraf untuk mengirimkan sinyal ke jaringan-jaringan lemak agar memecahkan lemak. Kemudian, kafein juga meningkatkan hormon adrenalin yang menyebar ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah hingga ke jaringan lemak dan kemudian memecahkan lemak-lemak dan membuangnya kembali ke pembuluh darah.

L-theanin juga dapat memengaruhi neurotransmitter pada otak yang dapat memengaruhi tingkat dopamin dan serotonin yang mengirim sinyal rasa aman pada otak kita. Semakin banyak kita minum teh, semakin kuat otak kita meyakinkan bahwa kita tidak lapar. (Cabrera et.al, 2006).

Gambar 1.1 Kerangka Konsep

Catechin

Inhibisi COMt

Meningkatkan konsentrasi N.E

Meningkatkan oksidasi dan metabolisme lemak dan

Thermogenesis

Menurunkan berat badan Kafein

L-Theanin

Dopamin & serotonin

<< nafsu makan

Protein usus mengendap

<< penyerapan makanan Tannin


(12)

5 Universitas Kristen Maranatha

1.5.2 Hipotesis Penelitian

Pemberian seduhan teh Oolong (Camellia sinensis) menurunkan berat badan pada laki-laki dewasa muda dengan berat badan lebih dari normal.


(13)

37 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Pemberian seduhan teh Oolong (Camellia sinensis) menurukan berat badan pada laki-laki dewasa muda dengan berat badan lebih dari normal.

5.2 Saran

5.2.1 Saran Penelitian

Sebagai akhir penelitian dan penulisan dari Karya Tulis Ilmiah ini, penulis menyarankan hal-hal sebagai berikut:

 Perlu penelitian lebih lanjut untuk mengetahui dosis optimal pada seduhan teh oolong dalam menurunkan berat badan.

 Melakukan penelitian dengan mengatur pola makan dan olahraga.

5.2.2 Saran Praktis

 Diharapkan seduhan teh oolong dipakai di masyarakat sebagai terapi suportif dalam menurunkan berat badan dan mengurangi obesitas.


(14)

ii Universitas Kristen Maranatha

EFEK SEDUHAN TEH OOLONG (Camellia sinensis)

TERHADAP BERAT BADAN PADA LAKI-LAKI

DEWASA MUDA DENGAN BERAT BADAN LEBIH

DARI NORMAL

KARYA TULIS ILMIAH

Karya Tulis Ilmiah ini Dibuat Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

CHINTYA GUSYUANASARI P.W

1310012

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG


(15)

i Universitas Kristen Maranatha

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini sebagai prasyarat kelulusan program studi S-1 Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha. Karya tulis ini terselesaikan tepat waktu berkat bantuan dari banyak pihak. Untuk itu penulis hendak mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan karya tulis ini :

1. dr. H. Edwin Setiabudi, Sp.PD,KKV sebagai pembimbing yang telah menyediakan waktu untuk membimbing, mengarahkan, dan memberi masukan sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini.

2. dr. Grace Puspasari, M.Gizi sebagai pembimbing pendamping yang telah menyediakan waktu untuk membimbing, mengarahkan, dan memberi masukan serta membantu dalam pencarian pustaka sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini.

3. Dr. dr. Meilinah Hidayat, M.Kes sebagai penguji 1 dan dr. Fen Tih, M.Kes sebagai penguji 2.

4. dr. Cherry Azaria, M.Kes sebagai koordinator sidang KTI.

5. Tim KTI yang telah memberikan kesempatan pada penulis untuk membuat Karya Tulis Ilmiah ini.

6. Subjek-subjek penelitian yang sudah bersedia meluangkan waktu untuk melakukan percobaan pada penelitian ini.

7. Keluarga tersayang, Ayah, Mama, Ateu, Bunda untuk kasih sayang, perhatian, kesabaran, dan bantuan moril maupun materi yang tak ternilai. 8. Teman-teman sekelompok, Herdayanti, Sarah, Trisha, Nadya yang telah

bekerjasama dalam proses pembuatan KTI ini.

9. Teman-teman “Sargib” atas kebersamaan dan hiburan yang diberikan kepada penulis.

10.Sahabat penulis, Radita, Tita, Monica, Ratna, Janice, P.Helen, Melvi, B.Kevin, Jessica Natasha, Nadilla, Ira Satya, Jessica Angelina, Arien, Ryan Reinhart, Christine, atas dukungan dan semangat yang diberikan kepada penulis.

11.Kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan karya tulis ini yang tak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, penulis bersedia menerima saran dan masukannya untuk


(16)

ii Universitas Kristen Maranatha menyempurnakan karya tulis ilmiah ini. Semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya.

Bandung, November 2016


(17)

38 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Acheson, K. J., Markiewicz, B. Z., Pittet P., Anantharaman, K. & Jequier,E. 1980 Caffeine and coffee: their influence on metabolic rate and substrate utilization in normal weight and obese individuals. Am. J. Clin. Nutr. 33: 989–997. Alamsyah, Andi Nur. 2006. Taklukkan Penyakit dengan Teh Hijau. Jakarta:

Agromedia Pustaka.

Almajwal A, Williams P, Batterham M. 2009. Current Dietetic Practices of Obesity Management in Saudi Arabia and Comparison with Australian Practices and Best Practice Criteria. Journal Compilation, Dietitians Association of Australia,(66): 94-100.

Azwar. 2004. Tubuh Sehat Ideal dari Segi Kesehatan. In: Seminar Kesehatan Obesitas. Jakarta: Direktur Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat, Departemen Kesehatan RI.

Brannon. 2008. Green Tea: New Benefit from an Old Favorite?. Nutrition Dimension Inc. p 1-6.

Cabrera C, Artacho R, Gimenez R. 2006. Beneficial effects of green tea- a review. Journal of American college of nutrition, 25 (2):79-99.

Chagnon YC, Snyder EE, Walts B, Pe´russe L, Weisnagel SJ, Rankinen T, and Claude Bouchar. 2004. The Human Obesity Gene Map: The 2003 Update. Obesity Research, 12(3): 369-439.

Clement K, Garner C, Harger J, Philippi A, LeDuc C, Carcy A, Harris TJ, Jury C, Cardon LR, Basdevant A, Demenais F, Guy-Grand B, North M, Froguel P. 1996. Indication for Linkage of The Human Ob Gene Region With Extreme Obesity.

Dullo. 2004. Green Tea: Beneficial Effects. Journal of The American College of Nutrition, 2(25): 89.

Dulloo, A. G., Duret, C., Rohrer, D., Girardier, L., Mensi, N., Fathi, M., Chantre, P. & Vandermander, J. (1999) Efficacy of a green tea extract rich in catechin polyphenols and caffeine in increasing 24-h energy expenditure and fat oxidation. Am. J. Clin. Nutr. 70: 1040–1045.


(18)

39 Universitas Kristen Maranatha

Fennema OR. 1996. Food chemistry. 3 ed. USA: Marcel Dekker.Inc: p.9-22.

Ganong, W. F. 2003. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ganong. Edisi 22, Jakarta:EGC.

Goldberg. 1994. Functional Food, Designer Food, Pharma Food,

Neutraceuticals. New York: Chapman and Hall.

Graham HN. 1984. Tea : The Plant and Its Manufacture : Chemistry and Consumption of the Beverage. In Liss AR. The Methylxanthine Beverages and Food : Chemistry, Consumption, and Health Effects. Prog Clin Biol Rev: 29-74.

Han LK, Takaku T, Li J, Kimura Y, Okuda H. 1999. Anti-obesity Action of Oolong Tea. Int J Obes Relat Metab Disord, 23(1): 98-105.

He RR, Chen L, Lin BH, Matsui Y, Yao XS, Kurihara H. 2009. Beneficial Effects of Oolong Tea Consumption on Diet-Induced Overweight and Obese Subjects. Chin J Integr Med, 15(1):34-41.

Hill JO, Melanson EL, Wyatt HT. Dietary fat intake and regulation of energy balance: Implications for obesity. J.Nutr 2000; 130: 284S-288S.

Institute Pertanian Bogor. Tinjauan Sekilas Tentang Obesitas. Jurnal Jurusan Gizi dan Masyarakat dan Sumber Daya Masyarakat, 1(1).

Juniaty Towaha, Balittri. 2013. Warta penelitian dan pengembangan Tanaman Industri, 3(19): 12-16.

Kasper. Braunwald. Fauci. 2005. HARRISON’S : Priciple of Internal Medicine. New York: McGraw-Hill. P 422-429.

Kao YH, Hiipakka RA, Liao S. Modulation of obesity by green tea catechins. Am J Clin Nutr 2000;72:1232-1233.

Ketaren S. 1986. Pengantar teknologi minyak dan lemak pangan. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.

Manuaba, I.A. 2004. Dampak Buruk Obesitas.


(19)

40 Universitas Kristen Maranatha

Martin, C. Laura. 2007. Tea : The Drink That Changed the World, America Tuttle publishing. p 23

Murase T, Nagasawa A, Suzuki J, Hase T, and Tokimitsu I. 2002. Beneficial effects of tea catechins on diet-induced obesity: stimulation of lipid catabolism in the liver. Int J Obes Relat Metab Disord26: 1459–1464.

Nagao, Yumiko Komine, and Satoko Soga. 2005. Ingestion of a Tea Rich in Catechins Leads to a Reduction in Body Fat and Malondialdehyde-modified LDL in Men. The Am Journal of Clinic Nutrition, (81): 122-129.

Pestacello, Van Heest, J.L. 2000. Physical Activity Mediates a Healthier Body Weight in the Present of Obesity. Br. J. Sport Med, (34): 86-93

Rohdiana, D. (2015). Teh : Proses, Karakteristik & Komponen

Fungsionalnya. Food Review Indonesia, X(8).

Rumpler W, Seale J, Clevidence B, Judd J, Wiley E, Yamamoto S, Komatsu T, Sawaki T, Ishikura Y, Hosoda K. 2001. Oolong Tea Increases Metabolic Rate and Fat Oxidation in Men. J Nutr, 131(11): 2848-2852.

Shi, Q.Y.,Schlegel, V. 2012. Green Tea as an Agricultural Based Health Promoting Food: The Past Five to Ten Years. Agriculture. 2: 393-413.

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1991. Kamus

Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka. p 587.

Tim Webster. 2010. Obesitas. Diunduh di http://www.obesitas.web.id tanggal 3 Agustus 2016.

Weisburger JH. 1999. Second International Scientific Symposium on Tea and Human Health: an Introduction. Proc. Soc. Exp. Biol. Med.

WHO Expert Consultation. 2004. Appropriate Body Mass-Index for Asian Population and Its Implications for Policy and Intervention Strategies; 363:157-163.

Zhang, H.M., Wang, C.F., Shen, S.M., Wang, G.L., Liu, P., Liu, Z.M., Wang, Y.Y., Du, S.S., Liu, Z.L., and Deng, Z.W. 2012. Antioxidant Phenolic Compounds from Pu-erh Tea. Molecule. 17: 14037-14045.


(1)

ii Universitas Kristen Maranatha

EFEK SEDUHAN TEH OOLONG (Camellia sinensis)

TERHADAP BERAT BADAN PADA LAKI-LAKI

DEWASA MUDA DENGAN BERAT BADAN LEBIH

DARI NORMAL

KARYA TULIS ILMIAH

Karya Tulis Ilmiah ini Dibuat Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

CHINTYA GUSYUANASARI P.W

1310012

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG


(2)

i Universitas Kristen Maranatha

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini sebagai prasyarat kelulusan program studi S-1 Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha. Karya tulis ini terselesaikan tepat waktu berkat bantuan dari banyak pihak. Untuk itu penulis hendak mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan karya tulis ini :

1. dr. H. Edwin Setiabudi, Sp.PD,KKV sebagai pembimbing yang telah menyediakan waktu untuk membimbing, mengarahkan, dan memberi masukan sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini.

2. dr. Grace Puspasari, M.Gizi sebagai pembimbing pendamping yang telah menyediakan waktu untuk membimbing, mengarahkan, dan memberi masukan serta membantu dalam pencarian pustaka sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini.

3. Dr. dr. Meilinah Hidayat, M.Kes sebagai penguji 1 dan dr. Fen Tih, M.Kes sebagai penguji 2.

4. dr. Cherry Azaria, M.Kes sebagai koordinator sidang KTI.

5. Tim KTI yang telah memberikan kesempatan pada penulis untuk membuat Karya Tulis Ilmiah ini.

6. Subjek-subjek penelitian yang sudah bersedia meluangkan waktu untuk melakukan percobaan pada penelitian ini.

7. Keluarga tersayang, Ayah, Mama, Ateu, Bunda untuk kasih sayang, perhatian, kesabaran, dan bantuan moril maupun materi yang tak ternilai. 8. Teman-teman sekelompok, Herdayanti, Sarah, Trisha, Nadya yang telah

bekerjasama dalam proses pembuatan KTI ini.

9. Teman-teman “Sargib” atas kebersamaan dan hiburan yang diberikan kepada penulis.

10.Sahabat penulis, Radita, Tita, Monica, Ratna, Janice, P.Helen, Melvi, B.Kevin, Jessica Natasha, Nadilla, Ira Satya, Jessica Angelina, Arien, Ryan Reinhart, Christine, atas dukungan dan semangat yang diberikan kepada penulis.

11.Kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan karya tulis ini yang tak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, penulis bersedia menerima saran dan masukannya untuk


(3)

ii Universitas Kristen Maranatha

menyempurnakan karya tulis ilmiah ini. Semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya.

Bandung, November 2016


(4)

38 Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Acheson, K. J., Markiewicz, B. Z., Pittet P., Anantharaman, K. & Jequier,E. 1980 Caffeine and coffee: their influence on metabolic rate and substrate utilization in normal weight and obese individuals. Am. J. Clin. Nutr. 33: 989–997. Alamsyah, Andi Nur. 2006. Taklukkan Penyakit dengan Teh Hijau. Jakarta:

Agromedia Pustaka.

Almajwal A, Williams P, Batterham M. 2009. Current Dietetic Practices of Obesity Management in Saudi Arabia and Comparison with Australian Practices and Best Practice Criteria. Journal Compilation, Dietitians Association of Australia,(66): 94-100.

Azwar. 2004. Tubuh Sehat Ideal dari Segi Kesehatan. In: Seminar Kesehatan Obesitas. Jakarta: Direktur Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat, Departemen Kesehatan RI.

Brannon. 2008. Green Tea: New Benefit from an Old Favorite?. Nutrition Dimension Inc. p 1-6.

Cabrera C, Artacho R, Gimenez R. 2006. Beneficial effects of green tea- a review.

Journal of American college of nutrition, 25 (2):79-99.

Chagnon YC, Snyder EE, Walts B, Pe´russe L, Weisnagel SJ, Rankinen T, and Claude Bouchar. 2004. The Human Obesity Gene Map: The 2003 Update. Obesity Research, 12(3): 369-439.

Clement K, Garner C, Harger J, Philippi A, LeDuc C, Carcy A, Harris TJ, Jury C, Cardon LR, Basdevant A, Demenais F, Guy-Grand B, North M, Froguel P. 1996. Indication for Linkage of The Human Ob Gene Region With Extreme Obesity.

Dullo. 2004. Green Tea: Beneficial Effects. Journal of The American College of Nutrition, 2(25): 89.

Dulloo, A. G., Duret, C., Rohrer, D., Girardier, L., Mensi, N., Fathi, M., Chantre, P. & Vandermander, J. (1999) Efficacy of a green tea extract rich in catechin polyphenols and caffeine in increasing 24-h energy expenditure and fat oxidation. Am. J. Clin. Nutr. 70: 1040–1045.


(5)

39 Universitas Kristen Maranatha

Fennema OR. 1996. Food chemistry. 3 ed. USA: Marcel Dekker.Inc: p.9-22. Ganong, W. F. 2003. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ganong. Edisi 22,

Jakarta:EGC.

Goldberg. 1994. Functional Food, Designer Food, Pharma Food, Neutraceuticals. New York: Chapman and Hall.

Graham HN. 1984. Tea : The Plant and Its Manufacture : Chemistry and Consumption of the Beverage. In Liss AR. The Methylxanthine Beverages and Food : Chemistry, Consumption, and Health Effects. Prog Clin Biol Rev: 29-74.

Han LK, Takaku T, Li J, Kimura Y, Okuda H. 1999. Anti-obesity Action of Oolong Tea. Int J Obes Relat Metab Disord, 23(1): 98-105.

He RR, Chen L, Lin BH, Matsui Y, Yao XS, Kurihara H. 2009. Beneficial Effects of Oolong Tea Consumption on Diet-Induced Overweight and Obese Subjects. Chin J Integr Med, 15(1):34-41.

Hill JO, Melanson EL, Wyatt HT. Dietary fat intake and regulation of energy balance: Implications for obesity. J.Nutr 2000; 130: 284S-288S.

Institute Pertanian Bogor. Tinjauan Sekilas Tentang Obesitas. Jurnal Jurusan Gizi

dan Masyarakat dan Sumber Daya Masyarakat, 1(1).

Juniaty Towaha, Balittri. 2013. Warta penelitian dan pengembangan Tanaman Industri, 3(19): 12-16.

Kasper. Braunwald. Fauci. 2005. HARRISON’S : Priciple of Internal Medicine. New York: McGraw-Hill. P 422-429.

Kao YH, Hiipakka RA, Liao S. Modulation of obesity by green tea catechins. Am J Clin Nutr 2000;72:1232-1233.

Ketaren S. 1986. Pengantar teknologi minyak dan lemak pangan. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.

Manuaba, I.A. 2004. Dampak Buruk Obesitas.


(6)

40 Universitas Kristen Maranatha

Martin, C. Laura. 2007. Tea : The Drink That Changed the World, America Tuttle publishing. p 23

Murase T, Nagasawa A, Suzuki J, Hase T, and Tokimitsu I. 2002. Beneficial effects of tea catechins on diet-induced obesity: stimulation of lipid catabolism in the liver. Int J Obes Relat Metab Disord26: 1459–1464.

Nagao, Yumiko Komine, and Satoko Soga. 2005. Ingestion of a Tea Rich in Catechins Leads to a Reduction in Body Fat and Malondialdehyde-modified LDL in Men. The Am Journal of Clinic Nutrition, (81): 122-129.

Pestacello, Van Heest, J.L. 2000. Physical Activity Mediates a Healthier Body Weight in the Present of Obesity. Br. J. Sport Med, (34): 86-93

Rohdiana, D. (2015). Teh : Proses, Karakteristik & Komponen Fungsionalnya. Food Review Indonesia, X(8).

Rumpler W, Seale J, Clevidence B, Judd J, Wiley E, Yamamoto S, Komatsu T, Sawaki T, Ishikura Y, Hosoda K. 2001. Oolong Tea Increases Metabolic Rate and Fat Oxidation in Men. J Nutr, 131(11): 2848-2852.

Shi, Q.Y.,Schlegel, V. 2012. Green Tea as an Agricultural Based Health Promoting Food: The Past Five to Ten Years. Agriculture. 2: 393-413.

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1991. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka. p 587.

Tim Webster. 2010. Obesitas. Diunduh di http://www.obesitas.web.id tanggal 3 Agustus 2016.

Weisburger JH. 1999. Second International Scientific Symposium on Tea and Human Health: an Introduction. Proc. Soc. Exp. Biol. Med.

WHO Expert Consultation. 2004. Appropriate Body Mass-Index for Asian Population and Its Implications for Policy and Intervention Strategies; 363:157-163.

Zhang, H.M., Wang, C.F., Shen, S.M., Wang, G.L., Liu, P., Liu, Z.M., Wang, Y.Y., Du, S.S., Liu, Z.L., and Deng, Z.W. 2012. Antioxidant Phenolic