Pengaruh Seduhan Teh Hitam (Camellia sinensis L.) Terhadap Kewaspadaan dan Ketelitian Pada Laki-Laki Dewasa.

(1)

ABSTRAK

PENGARUH SEDUHAN TEH HITAM (Camellia sinensis .L)

TERHADAP KEWASPADAAN DAN KETELITIAN PADA

LAKI-LAKI DEWASA

Martin Roberto Naibaho, 2015

Pembimbing I : Pinandojo Djojosoewarno, dr., Drs., AIF. Pembimbing II : Hj. Sri Utami Sugeng, Dra., M.Kes, PA(K).

Kewaspadaan dan ketelitian merupakan komponen penting yang sering terlewatkan dalam kehidupan kerja. Hal ini dapat menyebabkan penurunan efektivitas sebagian besar mata pencaharian manusia. Teh hitam sebagai salah satu jenis teh secara alami mengandung kafein. Peran kafein sebagai inhibitor adenosin akan menghambat kerja dari neurotransmitter inhibisi dan meningkatkan pelepasan neurotransmitter lain seperti noradrenalin dan dopamin, sehingga meningkatkan kewaspadaan dan ketelitian. Blokade dari reseptor Adenosin 2A oleh kafein juga dapat menghambat kantuk.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh seduhan teh hitam terhadap kewaspadaan dan ketelitian pada laki-laki dewasa.

Desain penelitian ini bersifat eksperimental semu, dengan menggunakan rancangan pre-test dan post-test, dilakukan terhadap 30 laki-laki dewasa berusia 18-25 tahun. Data yang diukur adalah waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan Johnson Pascal test sebelum dan 15 menit setelah minum 220 ml seduhan teh hitam, serta total angka yang dapat dijumlahkan dalam tiap menit sebanyak 5 kali pada Addition test sebelum dan 15 menit setelah minum 220 ml seduhan teh hitam. Analisis data menggunakan uji “t” berpasangan dengan α = 0,05.

Hasil penelitian yang didapat adalah total waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan Johnson Pascal test 19,4% lebih singkat (rata-rata pre-test 131,03 detik dan rata-rata post-test 105,60 detik) dan total angka yang dapat dijumlahkan pada Addition test 23,1% lebih tinggi (rata-rata pre-test 272,23 dan rata-rata post-test 335,30), setelah minum seduhan teh hitam dengan perbedaan yang sangat signifikan (p < 0,01).

Simpulan dari penelitian ini adalah seduhan teh hitam meningkatkan kewaspadaan dan ketelitian pada laki-laki dewasa.


(2)

ABSTRACT

THE EFFECT OF BLACK TEA

(Camellia sinensis L.) TO ALERTNESS AND ACCURACY

ON ADULT MALE

Martin Roberto Naibaho, 2015

1st Tutor :Pinandojo Djojosoewarno, dr., Drs., AIF.

2nd Tutor :Hj. Sri Utami Sugeng, Dra., M.Kes, PA(K).

Alertness and accuracy is an important component that is often overlooked in working life . This can lead to a decrease in the effectiveness of mostly human livelihood. Black tea as one of the types of tea naturally contains caffeine . The role of caffeine as an inhibitor of adenosine would inhibit the action of the inhibitory neurotransmitter and increase the release of other neurotransmitters such as noradrenaline and dopamine, thereby increasing alertness and accuracy. Blockade of Adenosine 2A receptors by caffeine also can inhibit drowsiness

The aim of this research was to measure the effect of black tea to alertness and accuracy on adult male.

This research was an quasi experimental design with pre-test and post-test method, conducted on 30 adult males with age ranged between 18 to 25 years old. Measured data was the time required to complete the Johnson Pascal test before and 15 minutes after drinking 220 ml of black tea, and the number of digits that can be summed in each minute as much as 5 times in Addition test, before and 15 minutes after drinking 220 ml of black tea. Data was analyzed using paired “t” test with α = 0.05.

The results obtained are the total time required to complete the Johnson Pascal test 19,4% shorter (average pre-test 131,03 seconds and the average post-test 105,60 seconds) and the number of digits that can be summed up in Addition test 23,1% higher (average pre-test 272.23 and the average post-test 335.30), after drinking black tea steeping with a highly significant difference (p <0.01). The conclusions of this study are black tea steeping increase alertness and accuracy in adult men.


(3)

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 2

1.3.1 Maksud Penelitian... 2

1.3.2 Tujuan Penelitian... 2

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah ... 3

1.4.1 Manfaat Akademis... 3

1.4.2 Manfaat Praktis... 3

1.5 Kerangka Pemikiran ... 3

1.6 Hipotesis Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kewaspadaan dan Ketelitian ... 5

2.1.1 Definisi ... 5

2.1.2 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kewaspadaan dan Ketelitian ... 5


(4)

2.1.4 Addition Test ... 7

2.2 Teh (Camellia sinensis L.) ... 7

2.2.1 Taksonomi Teh ... 8

2.2.2 Morfologi Teh ... 9

2.2.3 Jenis-Jenis Teh ... 9

2.2.4 Komposisi Teh Hitam ... 11

2.2.5 Manfaat Kesehatan dan Potensi Terapi dari Teh Hitam... 12

2.3 Kafein ... 15

2.3.1 Sintesis Kafein ... 16

2.3.2 Mekanisme Efek Kafein... 17

2.3.3 Absorbsi, Distribusi, dan Farmakokinetik Kafein ... 18

2.4 Formatio Retikularis ... 19

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian ... 22

3.2 Subjek Penelitian ... 22

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian……… ... 23

3.4 MetodePenelitian ... 23

3.4.1 Desain Penelitian ... 23

3.4.2 Variabel Penelitian ... 23

3.4.2.1 Definisi Konsepsional Variabel ... 23

3.4.2.2 Definisi Operasional Variabel ... 24

3.4.3 Besar Sampel Penelitian... 24

3.4.4 Prosedur Penelitian ... 24

3.4.4.1 Persiapan Sebelum Tes ... 24

3.4.4.2 Cara Melakukan Tes ... 25

3.4.5 Analisis Data ... 26

3.4.5.1 Hipotesis Statistik ... 26

3.4.5.2 Kriteria Uji ... 27

3.4.6 Aspek Etika Penelitian ... 27


(5)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian ... 28

4.2 Pembahasan ... 30

4.3 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 31

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 33

5.2 Saran ... 33

DAFTAR PUSTAKA ... 34

LAMPIRAN ... 43


(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Rata-Rata Waktu yang Dibutuhkan untuk Menyelesaikan Johnson Pascal Test ... 28 Tabel 4.2 Rata-Rata Banyaknya Angka yang dapat Dijumlahkan pada Addition

Test ... 29 Tabel 4.3 Hasil Pengolahan Data Waktu yang Dibutuhkan untuk Menyelesaikan

Johnson Pascal Test ... 29 Tabel 4.4 Hasil Pengolahan Data Banyaknya Angka yang dapat Dijumlahkan

pada Addition Sheet Test ... 29 Tabel L 4.1 Hasil Johnson Pascal Test dan Addition Sheet Test Sebelum dan 15


(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Daun Camellia sinensis ... 9

Gambar 2.2 Sintesis kafein dari adenin nukleotida... 17

Gambar 2.3 Thalamus ... 19


(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Pernyataan PersetujuanUntuk Ikut Serta Dalam Penelitian

(Informed Consent) ... 43

Lampiran 2. Johnson Pascal Test ... 44

Lampiran 3. Addition Sheet Test ... 46

Lampiran 4. Data Hasil Penelitian ... 49

Lampiran 5. Data Hasil Pengolahan SPSS Johnson Pascal Test dan Addition Sheet Test Sebelum dan 15 Menit Sesudah Perlakuan ... 50


(9)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kewaspadaan dan ketelitian merupakan komponen penting yang sering terlewatkan dalam kehidupan kerja. Hal ini dapat menyebabkan penurunan kualitas kerja sebagian besar mata pencaharian manusia, selain itu juga dapat meningkatkan angka kecelakaan akibat kerja. Oleh karena itu diperlukan perhatian lebih terhadap upaya meningkatkan kewaspadaan dan ketelitian.

Minuman teh dikenal di seluruh dunia karena rasanya yang enak, manfaatnya yang menyehatkan dan mudah membuatnya. Teh merupakan minuman non-alkohol urutan kedua yang paling banyak dikonsumsi didunia, dan yang paling murah (Sharangi, 2009).

Teh dapat diklasifikasikan ke dalam 3 jenis berdasarkan cara memprosesnya, yaitu : teh hitam yang difermentasi atau dianginkan total, teh hijau yang tidak difermentasi, dan teh oolong yang difermentasi sebagian (Ratnasooriva dan Fernando, 2008).

Teh dikenal kaya akan komponen antioksidan, flavonoid, karotenoid, tokoferol, dan asam askorbat di antara minuman lainnya (Wu and Wei, 2002). Teh juga secara alami mengandung asam amino non-protein L-theanin dan salah satu derivat metilsantin yaitu kafein. Keduanya terkait dengan efek fisiologis dan tingkah laku (Bryan, 2008). Efek konsumsi teh hitam telah diamati dan dapat meningkatkan kewaspadaan serta perbaikan mood (Quinlan et al., 2000).

Konsumsi teh juga telah diamati dan berefek menguntungkan pada fungsi kognitif pada orang lanjut usia (Song et al., 2012). Peran utama kafein sebagai inhibitor adenosin sudah banyak diketahui yang nantinya akan menghambat kerja dari neurotransmitter inhibisi dan meningkatkan pelepasan neurotransmitter lain seperti noradrenalin dan dopamin, sehingga menghasilkan efek perbaikan mood


(10)

2

derajat sedang. Blokade dari reseptor A2A oleh kafein menghambat efek kantuk dengan jumlah adenosin yang meningkat saat terjaga (Davis et al., 2003).

Pada percobaan pada tikus, diketahui bahwa theanin memodulasi tingkat serotonin dan dopamin sehingga dapat meningkatkan memori dan kemampuan belajar (Unno et al., 1999). Penelitian lain juga menemukan bahwa terjadi peningkatan normal dari kekuatan gelombang alfa saat istirahat yang diperpanjang, dengan konsumsi 50 mg L-theanin tanpa melihat status kecemasan (Nobre et al., 2008). Pada penelitian ini diharapkan teh hitam diharapkan dapat meningkatkan tingkat kewaspadaan dan ketelitian pada laki-laki maupun perempuan.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, identifikasi masalah ini adalah:

1. Apakah seduhan teh hitam berpengaruh terhadap kewaspadaan pada laki-laki dewasa.

2. Apakah seduhan teh hitam berpengaruh terhadap ketelitian pada laki-laki dewasa.

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1. Maksud Penelitian

Memberikan informasi kepada masyarakat tentang efek teh hitam agar dapat meningkatkan kualitas kerja masyarakat.

1.3.2. Tujuan Penelitian

Mengetahui apakah konsumsi seduhan teh hitam berpengaruh terhadap kewaspadaan dan ketelitian pada laki-laki dewasa.


(11)

3

1.4. Manfaat karya Tulis Ilmiah

1.4.1. Manfaat Akademis

Memberikan pengetahuan ilmiah tentang teh hitam dan efeknya terhadap kewaspadaan dan ketelitian pada mahasiswa.

1.4.2. Manfaat Praktis

Menginformasikan tentang efek konsumsi teh hitam terhadap kewaspadaan dan ketelitian.

1.5. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

1.5.1. Kerangka Pemikiran

Kewaspadaan adalah kemampuan bereaksi secara sadar dan tepat terhadap rangsang atau stimulus adekuat yang diberikan. Ketelitian adalah kemampuan seseorang untuk berkonsentrasi dan memberikan perhatian penuh pada pekerjaan yang dilakukannya (Priguna, 2005). Kewaspadaan dan ketelitian timbul karena adanya kesadaran. Kesadaran digambarkan sebagai awareness (pengenalan atau pengertian) terhadap diri sendiri dan lingkungan sekitarnya. Kesadaran memiliki dua komponen penting, yaitu isi kesadaran, yang berhubungan dengan fungsi kognitif dan mental, dan arousal (keadaan bangun/wakefulness) (Setyanegara, 2010). Kesadaran timbul karena adanya impuls dari luar yang diterima oleh reseptor-reseptor baik di permukaan luar tubuh maupun di dalam tubuh yang akan diolah diotak melalui sistem Ascending reticular Activating System (ARAS). Impuls yang diterima reseptor akan ditransmisikan ke sistem saraf perifer, kemudian menuju ke beberapa area sensorik di sistem saraf pusat seperti medula spinalis kemudian ke formasio retikularis di batang otak. Formasio retikularis akan menerima semua impuls yang diterima dari sistem saraf perifer kemudian


(12)

4

impuls tersebut akan diteruskan ke nucleus reticularis thalami dan nuclei intralaminares thalami pada thalamus. Dari thalamus impuls akan disalurkan ke korteks serebri secara difus, sehingga korteks serebri terangsang dan timbul kesadaran (arousal) (Wibowo, 2008).

Beberapa komponen yang terdapat dalam teh adalah asam galat, ester quinic

dari galat, coumaric, dan caffeic acid, alkaloid purin seperti theobromin dan kafein (Kiehne and Engelhardt, 1996), proanthocyanidins (Kiehne et al., 1997) dan sedikit flavones (Kiehne and Engelhardt, 1996).

Kafein merupakan zat antagonis nonspesifik bagi reseptor adenosin, yang disebarkan secara luas di korteks (Ryan & Lee, 2002). Kafein bekerja sebagai stimulan dengan cara memblok reseptor adenosin untuk menghambat kerja neurotransmitter tersebut (Ramachandran, 2002). Tidak adanya ikatan antara adenosin dan reseptornya mengakibatkan peran dari adenosin menjadi terhambat, sehingga meningkatkan kewaspadaan seseorang. Kafein menyebabkan peningkatan konsentrasi dopamin pada nukleus akumben, sehingga menimbulkan efek psikostimulan (Solinas et al., 2002).

1.5.2. Hipotesis Penelitian

1. Konsumsi seduhan teh hitam meningkatkan kewaspadaan 2. Konsumsi seduhan teh hitam meningkatkan ketelitian


(13)

33

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

1. Teh hitam meningkatkan kewaspadaan pada laki-laki dewasa 2. Teh hitam meningkatkan ketelitian pada laki-laki dewasa

5.2 Saran

Peneliti menyarankan konsumsi seduhan teh hitam secara teratur sebanyak 2-3 gelas per hari, terutama pada individu dengan pekerjaan yang membutuhkan kewaspadaan dan ketelitian.

Untuk penelitian selanjutnya perlu dibandingkan efek kewaspadaan dan ketelitian pada jenis teh hitam dengan dosis lainnya, serta pengaruhnya terhadap subjek penelitian yang berbeda, selain pada laki-laki dewasa. Disarankan pada percobaan, post test dilakukan lebih dari 15 menit setelah minum seduhan teh hitam, karena onset of action dari kafeine yang berbeda pada tiap individu dan untuk mengurangi pengaruh faktor exercise dalam percobaan.


(14)

52

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Nama : Martin Roberto Naibaho

NRP : 1110191

Agama : Kristen Protestan

Tempat dan tanggal lahir : Bandung, 14 Oktober 1992

Alamat : Jalan Babakan Sukaresik No. 2A Bandung

Riwayat Pendidikan :

TK Methodist Kuala (1996-1998)

SD Methodist Kuala (1998-2004)

SMP Methodist Binjai (2004-2007)

SMA Santo Aloysius Bandung (2007-2010)


(15)

PENGARUH SEDUHAN TEH HITAM (Camellia sinensis L.) TERHADAP KEWASPADAAN DAN KETELITIAN PADA LAKI-LAKI DEWASA

THE EFFECT OF BLACK TEA

(Camellia sinensis L.) TO ALERTNESS AND ACCURACY ON ADULT MALE

Pinandojo Djojosoewarno1, Sri Utami Sugeng2, Martin Roberto Naibaho3 1Bagian Faal, Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha, 2Bagian Biologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha

3Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha

Jalan Prof. Drg. Suria Sumantri MPH No. 65 Bandung 40164 Indonesia

ABSTRAK

Kewaspadaan dan ketelitian merupakan komponen penting yang sering terlewatkan dalam kehidupan kerja. Hal ini dapat menyebabkan penurunan efektivitas sebagian besar mata pencaharian manusia. Teh hitam sebagai salah satu jenis teh secara alami mengandung kafein. Peran kafein sebagai inhibitor adenosin akan menghambat kerja dari neurotransmitter inhibisi dan meningkatkan pelepasan neurotransmitter lain seperti noradrenalin dan dopamin, sehingga meningkatkan kewaspadaan dan ketelitian. Blokade dari reseptor adenosin 2A oleh

kafein juga dapat menghambat kantuk.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh seduhan teh hitam terhadap kewaspadaan dan ketelitian pada laki-laki dewasa.

Desain penelitian ini bersifat eksperimental semu, dengan menggunakan rancangan pre-test dan post-test, dilakukan terhadap 30 laki-laki dewasa berusia 18-25 tahun. Data yang diukur adalah waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan Johnson Pascal test sebelum dan 15 menit setelah minum 220 ml seduhan teh hitam, serta total angka yang dapat dijumlahkan dalam tiap menit sebanyak 5 kali pada Addition test sebelum dan 15 menit setelah minum 220 ml seduhan teh hitam. Analisis data menggunakan uji “t” berpasangan dengan α = 0,05.

Hasil penelitian yang didapat adalah total waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan Johnson Pascal test 19,4% lebih singkat (rata-rata pre-test 131,03 detik dan rata-rata post-test 105,60 detik) dan total angka yang dapat dijumlahkan pada Addition test 23,1% lebih tinggi (rata-rata pre-test 272,23 dan rata-rata post-test 335,30), setelah minum seduhan teh hitam dengan perbedaan yang sangat signifikan (p < 0,01).

Simpulan dari penelitian ini adalah seduhan teh hitam meningkatkan kewaspadaan dan ketelitian pada laki-laki dewasa.

Kata kunci : teh hitam, kewaspadaan, ketelitian, laki-laki dewasa

ABSTRACT

Alertness and accuracy is an important component that is often overlooked in working life. This can lead to a decrease in the effectiveness of mostly human livelihood. Black tea as one of


(16)

the types of tea naturally contains caffeine . The role of caffeine as an inhibitor of adenosine would inhibit the action of the inhibitory neurotransmitter and increase the release of other neurotransmitters such as noradrenaline and dopamine, thereby increasing alertness and accuracy. Blockade of adenosine 2A receptors by caffeine also can inhibit drowsiness.

The aim of this research was to measure the effect of black tea to alertness and accuracy on adult male.

This research was an quasi experimental design with pre-test and post-test method, conducted on 30 adult males with age ranged between 18 to 25 years old. Measured data was the time required to complete the Johnson Pascal test before and 15 minutes after drinking 220 ml of black tea, and the number of digits that can be summed in each minute as much as 5 times in Addition test, before and 15 minutes after drinking 220 ml of black tea. Data was analyzed using paired “t” test with α = 0.05.

The results obtained are the total time required to complete the Johnson Pascal test 19,4% shorter (average pre-test 131,03 seconds and the average post-test 105,60 seconds) and the number of digits that can be summed up in Addition test 23,1% higher (average pre-test 272.23 and the average post-test 335.30), after drinking black tea steeping with a highly significant difference (p <0.01).

The conclusions of this study are black tea steeping increase alertness and accuracy in adult men.

Keywords : black tea, alertness, accuracy, adult male

PENDAHULUAN

Kewaspadaan dan ketelitian

merupakan komponen penting yang sering terlewatkan dalam kehidupan kerja.Hal ini dapat menyebabkan penurunan kualitas kerja sebagian besar mata pencaharian

manusia, selain itu juga dapat

meningkatkan angka kecelakaan akibat kerja.Oleh karena itu diperlukan perhatian lebih terhadap upaya meningkatkan kewaspadaan dan ketelitian.

Minuman teh dikenal diseluruh dunia karena rasanya yang enak, manfaatnya

yang menyehatkan dan mudah

membuatnya.Teh merupakan minuman non-alkohol urutan kedua yang paling banyak dikonsumsi di dunia, dan yang paling murah1.

Teh dapat diklasifikasikan ke dalam 3 jenis berdasarkan cara memprosesnya, yaitu : teh hitam yang difermentasi atau dianginkan total, teh hijau yang tidak difermentasi, dan teh oolong yang difermentasi sebagian2.

Teh dikenal kaya akan komponen antioksidan, flavonoid, karotenoid, tokoferol, dan asam askorbat di antara minuman lainnya3. Teh juga secara alami

mengandung asam amino non-protein L-theanin dan salah satu derivat metilsantin yaitu kafein.Keduanya terkait dengan efek fisiologis dan tingkah laku4. Efek konsumsi

teh hitam telah diamati dan dapat

meningkatkan kewaspadaan serta

perbaikan mood 5.

Konsumsi teh juga telah diamati dan berefek menguntungkan pada fungsi kognitif pada orang lanjut usia6. Peran

utama kafein sebagai inhibitor adenosin sudah banyak diketahui yang nantinya

akan menghambat kerja dari

neurotransmitter inhibisi dan

meningkatkan pelepasan neurotransmitter lain seperti noradrenalin dan dopamin, sehingga menghasilkan efek perbaikan mood derajat sedang. Blokade dari reseptor A2A oleh kafein menghambat efek kantuk


(17)

dengan jumlah adenosin yang meningkat saat terjaga7.

Pada percobaan pada tikus, diketahui

bahwa theanin memodulasi tingkat

serotonin dan dopamin sehingga dapat meningkatkan memori dan kemampuan belajar8. Penelitian lain juga menemukan

bahwa terjadi peningkatan normal dari kekuatan gelombang alfa saat istirahat yang diperpanjang, dengan konsumsi 50 mg L-theanin tanpa melihat status kecemasan9. Pada penelitian ini

diharapkan teh hitam diharapkan dapat meningkatkan tingkat kewaspadaan dan ketelitian pada laki-laki maupun perempuan.

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah konsumsi seduhan teh hitam berpengaruh terhadap kewaspadaan dan ketelitian pada laki-laki dewasa.

METODOLOGI PENELITIAN Alat dan Bahan Penelitian

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat tulis, stopwatch, gelas plastik, lembar Johnson PascalTest dan Addition Test. Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah teh hitam kemasan merk B 2gr dan 220ml air panas. Subjek Penelitian

Subjek penelitian terdiri dari 30 orang dengan kriteria subjek penelitian yaitu jenis kelamin laki-laki, berusia 18-25 tahun, sehat secara fisik, menjadi subjek penelitian dengan sukarela, waktu tidur cukup (7 jam), bersedia mengikuti penelitian dari awal sampai akhir dan menandatangani informed consent, tidak mengkonsumsi obat seperti anti alergi, obat flu, stimulan SSP, diazepam, β- blocker (propanolol, metoprolol), dan obat lain yang memengaruhi SSP, tidak mengkonsumsi makanan atau minuman yang memengaruhi SSP (alkohol, kafein, coklat), tidak memiliki gangguan pencernaan (diare, ulkus peptikum), tidak memiliki gangguan kardiovaskular (aritmia jantung), tidak sedang menderita penyakit yang memengaruhi jalannya penelitian (penyakit ginjal, depresi).

Prosedur Kerja

1. Subjek penelitian diberi lembar Johnson Pascal test dan Addition Test

2. Subjek penelitian diberi

penjelasan tentang Johnson Pascal test dan Addition test

3. Subjek Penelitian duduk agak berjauhan dalam ruangan dengan penerangan yang cukup

4. Subjek penelitian mengerjakan pre test Johnson Pascal test dan Addition test

5. Waktu dan total angka dari Johnson Pascal test dan Addition test dicatat sebagai data pre test

6. Subjek penelitian meminum

seduhan teh hitam lalu ditunggu selama 15 menit

7. Setelah 15 menit, Subjek

penelitian mengerjakan post test Johnson Pascal test dan Addition test

8. Waktu dan total angka dari Johnson Pascal test dan Addition test dicatat sebagai data post-test 9. Waktu dan total angka pre-test

dan post-test dari Johnson Pascal test dan Addition test dibandingkan


(18)

Analisis Data

Data yang diukur pada Johnson Pascal test adalah waktu (detik) yang diperlukan untuk menyelesaikan Johnson Pascal test sebelum dan 15 menit setelah minum seduhan teh hitam. Tiap kesalahan pada Johnson Pascal test dikali 3 detik dan ditambahkan dari total waktu yang dipergunakan untuk menyelesaikan tes tersebut.

Data yang diukur pada Addition test

adalah jumlah angka yang dapat

dijumlahkan dalam tiap menit sebanyak 5 kali pada Addition test sebelum dan 15 menit setelah minum seduhan teh hitam. Tiap kesalahan pada Addition test dikali 5 dan dikurangi dari jumlah total hasil tes tersebut.

Data dianalisis dengan metode uji “t” berpasangan dengan α = 0,05. Tingkat kemakanaan dinilai berdasarkan nilai p = 0,01. Hasil percobaan pada penelitian ini diuji dengan membandingkan nilai p dengan nilai α. Jika p < 0,05 maka disbeut signifikan, jika p ≥ 0,05 maka disebut nonsignifikan.

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian pengaruh seduhan teh

hitam terhadap tingkat kewaspadaan dan ketelitian pada laki-laki dewasa telah dilakukan pada 30 laki-laki dewasa sebagai subjek penelitian. Data yang diukur adalah waktu (detik) yang dibutuhkan untuk menyelesaikan Johnson Pascal test dan nilai yang diperoleh selama 5 menit mengerjakan Addition test, sebelum (

pre-test) dan 15 menit sesudah (post-test) mengonsumsi seduhan teh hitam. Rata-rata waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan Johnson Pascal test sebelum minum seduhan teh hitam adalah 131,03 detik, sedangkan setelah minum seduhan teh hitam waktu yang diperlukan menjadi lebih cepat menjadi 105,60 detik. Hasil data analisis disajikan dalam tabel 1.

Tabel 1. Rata-Rata Waktu yang Dibutuhkan untuk Menyelesaikan Johnson Pascal Test Sebelum dan Sesudah Minum Seduhan Teh Hitam

Pada analisis uji beda dari data tabel 1, didapatkan penurunan yang sangat bermakna (p=0.000) dari waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan Johnson

Pascal test 15 menit setelah minum seduhan teh hitam, yaitu 25,433 detik (SD=14,576). Hasil data analisis disajikan dalam tabel 2.

Mean N Std. Deviation

Pair 1 Pre-test 131,03 30 25,936


(19)

Tabel 2. Hasil Pengolahan Data Waktu yang Dibutuhkan untuk Menyelesaikan Johnson Pascal Test

Nilai rata-rata yang didapat pada Addition Test sebelum minum seduhan teh hitam adalah 272,23 (SD=61,779), sedangkan setelah minum seduhan teh

hitam terjadi peningkatan nilai rata-rata menjadi 335,30 (SD=69,606). Hasil data analisis disajikan dalam tabel 3.

Tabel 3. Rata-Rata Banyaknya Angka yang dapat Dijumlahkan pada Addition Test

Pada analisis uji beda dari data tabel 2, didapatkan peningkatan yang sangat bermakna (p=0.000) dari nilai rata-rata yang didapat pada Addition Test 15 menit

setelah minum seduhan teh hitam, yaitu 63,067 (SD=35,189). Hasil data analisis disajikan dalam tabel 4.

Tabel 4. Hasil Pengolahan Data Banyaknya Angka yang dapat Dijumlahkan pada Addition Test

Secara statistik waktu rata-rata yang diperlukan untuk mengerjakan Johnson Pascal test setelah minum teh hitam berkurang sebanyak 19,4%. Nilai rata-rata yang diperoleh dari Addition test mengalami peningkatan 23,1%. Hal ini disebabkan karena kandungan kafein yang ada dalam teh hitam, sehingga tingkat

kewaspadaan dan ketelitian pada subjek penelitian meningkat.

Mekanisme utama kafein pada otak adalah sebagai kompetitor dari adenosin untuk memblok reseptor adenosin, khususnya reseptor A1 dan reseptor A2A.

Pada striatum, adenosin memiliki peran

penting sebagai modulator

neurotransmiter dopamin dan glutamat. Paired Differences

Mean

Std.

Deviation t Df

Sig. (2-tailed)

Pair 1 Pre-test dan

Post-test

25,433 14,576 9,557 29 .000

Mean N Std. Deviation

Pair 1 Pre-test 272,23 30 61,779

Post-Test 335,30 30 69,606

Paired Differences Mean

Std.

Deviation t df

Sig. (2-tailed) Pair 1 Pre-test dan

Post-test


(20)

Pada tingkat pre sinaps, adenosin banyak berikatan dengan reseptor A1 yang terletak di ujung saraf, menghambat pelepasan dopamin dan glutamat10.

Blokade reseptor adenosin A1 telah terbukti dapat mempotensiasi stimulasi motorik dari reseptor D1 agonis11. Pada

tingkat pos sinaps, adenosin bersifat antagonis spesifik terhadap reseptor dopamin, sehingga terjadi penurunan kadar dopamin. Kafein akan bersifat antagonis terhadap efek adenosin endogen, sehingga terjadi peningkatan pelepasan dopamin dan meningkatkan potensiasi efek dari perangsangan pada reseptor dopamin12. Inhibisi reseptor A2A oleh

kafein dapat meningkatkan transmisi oleh

dopamin pada reseptor D213. Pelepasan

dopamin pada bagian core dari NAc berhubungan dengan efek lokomotor oleh

stimulasi psikostimulan, seperti

amfetamin, sedangkan pelepasan dopamin pada bagian shell dari NAc berhubungan dengan efek gembira oleh stimulasi psikostimulan.

Terdapat beberapa penelitian yang mendukung hasil dari penelitian ini seperti oleh Peter T. Quinlan yang menyatakan

bahwa konsumsi teh hitam dapat

meningkatkan kewaspadaan dan perbaikan mood. Penelitian Jiangwei Song menyatakan bahwa teh meningkatkan performa kognitif pada laki-laki dewasa.

SIMPULAN

Minum seduhan teh hitam

meningkatkan kewaspadaan dan ketelitian pada laki-laki dewasa

DAFTAR PUSTAKA

1. Sharangi, A. B. (2009). Medicinal and therapeutic potentialities of tea (Camellia sinensis L.). Food Research International , 529-535.

2. Ratnasooriva W. D., & Fernando T. S. P. (2008). Effect of black tea brew of Camellia sinensis on sexual

competence of male rats.

J.Ethnopharmacol., 118, 373–377. 3. Wu C.D., & Wei G.X. (2002). Tea as a

functional food for oral health. Nutrition , 18, 443–444.

4. Bryan, J. (2008). Psychological effects of dietary components of tea: caffeine

and L-theanine. Nutrition Reviews, 66, 82-90.

5. Quinlan, P. T., Lane, J., Moore, K. L., Aspen, J., Rycroft, J. A. and O’Brien, D. C. (2000). The acute physiological and mood effects of tea and coffee: the role of caffeine level. Pharmacol. Biochem. Behav., 66, 19-28.

6. Song, J., Xu, H., Liu, F., & Feng, L. (2012). Tea and Cognitive Health in Late Life: Current Evidence and Future Directions. J. Nutrition, Health Ageing., 16, 31-34.

7. Davis, J.M., Zhao, Z., Stock, H.S., Mehl, K.A., Buggy, J., Hand, G.A. (2003). Central nervous system effects of caffeine and adenosine on fatigue. Am J Physiol Regul Integr Comp Physiol., 284, 399–404.


(21)

8. Unno, T., Suzuki, Y., Kakuda, T., Hayakawa, T., & Tsuge, H. (1999). Metabolism of theanine, gamma-glutamylethylamide, in rats. J. Agric. Food Chem., 47, 1593–1596.

9. Nobre, A. C., Rao, A., Owen, G. N. (2008). L-Theanine, a natural constituent in tea, and its effect on mental state. Asia Pacific J Clin Nutr , 17, 167-168.

10. Fredholm, B. B., Battig, K., Holmen, J., Nehlig, A., & Zvartau, E. E. (1999). Actions of Caffeine In the Brain with Special Reference to Factors That Contribute to Its Widespread Use. Pharmacological Reviews, 51, 83-133. 11. Popoli, P., Gimenez-Llort, L., Pezzola,

A., Reggio, R., Martinez, E., Fuxe, K.,

& Ferre´, S. (1996b). Adenosine A1 receptor blockade selectively potentiates the motor effects induced by dopamine D1 receptor stimulation in rodents. Neurosci Lett , 218, 209-213.

12. Ferre, S., Fredholm, B. B., Morelli, M., Popoli, P., & Fuxe, K. (1997).

Adenosine-Dopamine

Receptor-Receptor Interantions as an

Integrative Mechanism In the Basal Ganglia. Trends Neurosci , 20, 482-487.

13. Ferre´, S., Fuxe, K., von Euler, G., Johansson, B., & Fredholm, B. B.

(1992). Adenosinedopamine

interactions in the brain.


(22)

34

DAFTAR PUSTAKA

Alvi, S. N., & Hammami, M. M. (2011). Validated HPLC Method for Determination of Caffeine Level in Human Plasma using Synthetic Plasma: Application to Bioavailability Studies. Journal of Chromatographic Science , 49, 292.

Anderson, R. A., & Polansky, M. M. (2002). Tea enhances insulin activity. J. Agric. Food Chem. , 50, 7182-7186.

Aranda, J. V., Collinge, J. M., Zinman, R., & Watters, G. (1979). Maturation of Caffeine Elimination In Infancy. Arch Dis Child, 54, 946-949.

Blanchard, J., & Sawers, S. J. (1983). Comparative Pharmacokinetics of Caffeine In Young and Elderly Men. J Pharmacokinet Biopharm, 11, 109-126.

Bokuchava, M. A., & Skobeleva, N. I. (1980). The Biochemistry and Technology of Tea Manufacture. CRC Rev. Food Sci. Nutrition, 12, 303-370.

Bruce, M., & Lader, M. (1986). Caffeine: Clinical and Experimental effects In Humans. Hum Psychopharmacol , 1, 63-82.

Bryan, J. (2008). Psychological effects of dietary components of tea: caffeine and L-theanine. Nutrition Reviews, 66, 82-90.

Chen, Z., Pettinger, M. B., Ritenbaugh, C., LaCroix, A. Z., Robbins, J., & Caan, B. J. (2003). Habitual tea consumption and risk of osteoporosis: a prospective study in the Women’s health initiative observational cohort. Am. J. Epidemiol. , 158, 772–781.

David, L. (2009). Book of Teas. TIA Ltd

Davis, J.M., Zhao, Z., Stock, H.S., Mehl, K.A., Buggy, J., Hand, G.A. (2003). Central nervous system effects of caffeine and adenosine on fatigue. Am J Physiol Regul Integr Comp Physiol., 284, 399–404.

De Sousa, A. (2013). Towards an integrative theory of consciousness: Part 1 (Neurobiological and cognitive models). Retrieved 2 12, 2015, from Mens Sana Monographs: http://www.msmonographs.org/article.asp?issn=0973-1229;year=2013;volume=11;issue=1;spage=100;epage=150;aulast=De


(23)

35

Di Chiara, G., & Imperato, A. (1988). Drugs Abused by Humans Preferentially Increase Synaptic Dopamine Concentrations In the Mesolimbic System of Freely Moving Rats. Proc Natl Acad Sci USA, 85, 5274-5278.

Encyclopaedia Brittania. (2014, March 9). Caffeine. RetrievedSeptember 6, 2014,

from britannica.com:

http://www.britannica.com/EBchecked/topic/88304/caffeine

Eroğlu, H. E. (2011). The Cytogenetic Effects of Black Tea and Green Tea on Cultured Human Lymphocytes. Brazilian Arch. Biol. Technol. ,54, 1159-1165.

Fagan, D., Swift, C. G., & Tiplady, B. (1988). Effects of Caffeine On Vigilance and Other Performance Tests In Normal Subjects. J Psychopharmacol , 2, 19-25.

Feng, Q., Torii, Y., Uchida, K., Nakamura, Y., Hara, Y., & Osawa, T. (2002). Black Tea Polyphenols, Theaflavins, Prevent Cellular DNA Damage by Inhibiting Oxidative Stress and Suppresing Cytochrome P450 1A1 in Cultures. Journal of Agriculture and Food Chemistry , 213-220.

Ferre, S., Fredholm, B. B., Morelli, M., Popoli, P., & Fuxe, K. (1997). Adenosine-Dopamine Receptor-Receptor Interantions as an Integrative Mechanism In the Basal Ganglia. Trends Neurosci, 20, 482-487.

Ferre´, S., Fuxe, K., von Euler, G., Johansson, B., & Fredholm, B. B. (1992). Adenosinedopamine interactions in the brain. Neuroscience , 51, 501–512. Finger, A., & Engelhardt, U. H., (1991). Flavonol glycosides in tea-kaempferol

and quercetin rhamnodiglucosides. J. Sci. Food Agric., 55, 313–321.

Finger, A., Engelhardt, U. H., & Wray, V. (1991). Flavonol triglycosides containing galactose in tea. Phytochem , 30, 2057-2060.

Fredholm, B. B., Battig, K., Holmen, J., Nehlig, A., & Zvartau, E. E. (1999). Actions of Caffeine In the Brain with Special Reference to Factors That Contribute to Its Widespread Use. Pharmacological Reviews, 51, 83-133.

Funmilayo, O. O., Kamaldeen, A., & Buhari, A. M. (2012). Phytochemical Screening and Antimicrobial Properties of a Common Brand of Black Tea (Camellia sinensis) Marketed in Nigerian Environment. Advanced Pharmaceutical Bulletin, , 2, 259-263.


(24)

36

Guyton, & Hall. (2006). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran (12 ed.). Jakarta: EGC.

Gomes, A., Vedasiromoni, J. R., Das, M., Sharma, R. M., & Ganguly, D. K. (1995). Anti-hyperglycemic effect of black tea (Camellia sinensis) in rat. J. Ethnopharmacol. , 45, 223–226.

Harbowy, M. E., & Balentine, D. A. (1997). Tea Chemistry. Critical Reviews in Plant Sciences , 16, 415-480.

Henning, S. M., Niu, Y., Lee, N. H., Thames, G. D., Minutti, R. R., Wang, H., et al. (2004). Bioavailability and Antioxidant Activity of Tea Flavanols After Consumption of Green Tea, Black Tea, or a Green Tea Extract Supplement.

Am. J. Clinic. Nutr , 1558-1564.

Hodgson, J. M., Puddey, I. B., Burke, V., Watts, G. F., & Beilin, L. J. (2002). Regular ingestion of black tea improves brachial artery vasodilator function.

Clinical Sci. , 102, 195–201.

Hodgson, J. M., Puddey, I. B., Mori, T. A., Burke, V., Baker, R. I., & Beilin, L. J. (2001). Effects of regular ingestion of black tea on haemostasis and cell adhesion molecules in humans. Euro. J. Clinical Nutr. , 55, 881–886.

Ikeda, G. J., Sapienza, P. P., McGinnis, M. L., Bragg, L. E., Walsh, J. J., & Collins, T. F. (1982). Blodd Levels of Caffeine and Results of Fetal Examination After Oral administration of Caffeine to Pregnant Rats. J Appl Toxicol, 2, 307-314.

Imagawa, H., Takino, Y., & Shimizu, M. (1976). Nippon Shokuhin Kogyo Gakkashi. 23, 138-144.

Imagawa, O., Yamano, H., Inoue, K., & Takino, Y. (1979). Agric. Biol. Chem.

43, 2337-2342.

ITIS Report, (2014). Camellia sinensis (L.) Kuntze. Retrieved 11 23, 2014, from

ITIS Report:

http://www.itis.gov/servlet/SingleRpt/SingleRpt?search_topic=TSN&search_ value=506801&print_version=PRT&source=to_print

Joseph, R. (2000). Striatum, Basal Ganglia, Thalamus, Caudate, Putamen,

Globus Pallidus, Limbic Striatum

Parkinson's Disease, Alzheimer's Psychosis, Catatonia, Obsessive-Compulsions & Disorders of Movement. Retrieved 2 12, 2015, from Neuroscience: http://brainmind.net/BrainLecture9.html


(25)

37

Kerr, J. S., Sherwood, N., & Hindmarch, I. (1991). Separate and Combined Effects of the Social Drugs Psychomotor Performance. Psychopharmacology , 104, 113-119.

Kiehne, A., & Engelhardt, U. H. (1996). Thermospray-LC-MS analysis of various groups of polyphenols in tea. II: Chlorogenic acids, theaflavins and thearubigins. Zeitschrift für Lebensmittel-Untersuchung und Forschung. , 202, 299-302.

Kiehne, A., Lakenbrink, C., & Engelhardt, U. H. (1997). Analysis of proanthocyanidins in tea samples. Zeitschrift für Lebensmittel-Untersuchung und Forschung. , 205, 153–157.

Liang, Y. C., Chen, Y. C., Lin, Y. L., Lin-Shiau, S. Y., Ho, C. T., & Lin, J. K. (1999). Suppression of extracellular signals and cell proliferation by the black tea polyphenol, theaflavin-3,3′-digallate. Carcinogenesis. , 20, 733– 736.

Liang, Y. R., Liu, Z. S., Xu, Y. R., & Hu, Y. L. (1990). A study on the chemical composition of two special green teas (Camellia sinensis). J. Sci. Food Agric , 53, 541-548.

Lieberman, H. R., Wurtman, R. J., Emde, G. G., & Coviella, I. L. (1987). The Effects of Caffeine and Aspirin On Mood and Performance. J Clin Psychopharmacol, 7, 315-320.

Liu, S., Lu, H., Zhao, Q., He, Y., Niu, J., Debnath, A. K., Wu, S., & Jiang, S. (2005). Theaflavin derivatives in black tea and catechin derivatives in green tea inhibit HIV-1 entry by targeting gp41. Biochimica Biophysica Acta. , 1723, 270–281.

Luceri, C., Caderni, G., Sanna, A., & Dolara, P. (2002). Red Wine and Black tea Polyphenols Modulate the Expression of Cycloxygenase-2, Inducible Nitric Oxide Synthase and Glutathione-Related Enzymes In Azoxymethane-Induced f344 Rat Colon Tumors. J. Nutr. , 132, 1376-1379.

Maity, S., Vedasiromoni, J. R., & Ganguly, D. K. (1995). Anti-ulcer effect of the hot water extract of black tea (Camellia sinensis). J.Ethnopharmacol. , 46, 167-174.

Medina, J. H., Viola, H., Wolfman, C., Marder, M., Wasowki, C., Calvo, D., et al. (1997). Flavanoids: a New Family of Benzodiasepine Receptor Ligands.


(26)

38

Molon, A. (2006). 05 Tea Leaves. Retrieved 2 12, 2015, from molon.de: http://www.molon.de/galleries/Malaysia/WestCoast/Cameron/Tea/img.php?p ic=4

Nag Chaudhuri, A. K., Karmakar, S., Roy, D., Pal, S., Pal, M., & Sen, T. (2005). Anti-inflammatory activity of Indian black tea (Sikkim variety). Pharmacol. Res. , 51, 169-175.

Negishi, O., Ozawa, T., & Imagawa, H. (1985). Methylation of xanthosine by tea-leaf extraxt and caffeine biosynthesis. Agric. Biol. Chem. 49, 887-890.

Negishi, O., Ozawa, T., & Imagawa, H. (1988). N-Methyl nucleosidase from tea leaves. Agric. Biol. Chem. 52, 169-175.

Negishi, O., Ozawa, T., & Imagawa, H. (1992). Biosynthesis of caffeine from purine nucleotides in tea plant. Biosci. Biotech. Biochem. 56, 499-503.

Nobre, A. C., Rao, A., Owen, G. N. (2008). L-Theanine, a natural constituent in tea, and its effect on mental state. Asia Pacific J Clin Nutr , 17, 167-168. Parmar, N., Mukesh, R., & Vijay, J. K. (2012). Camellia Sinensis. Global Journal

of Pharmacology 6 , 52-59.

Pons, L., Trenque, T., Bielecki, M., Moulin, M., & Poitier, J. C. (1988). Attentional Effects of Caffeine In Man, Comparison with Drugs Acting Upon Performance. Psychiatry Res, 23, 329-333.

Popoli, P., Gimenez-Llort, L., Pezzola, A., Reggio, R., Martinez, E., Fuxe, K., & Ferre´, S. (1996b). Adenosine A1 receptor blockade selectively potentiates the motor effects induced by dopamine D1 receptor stimulation in rodents.

Neurosci Lett , 218, 209-213.

Priguna, S. (2005). Tata Pemeriksaan Klinis Dalam Neurologi. Jakarta: Dian Rakyat.

Quinlan, P. T., Lane, J., & Aspinall, L. (1997). Effect of Hot Tea, Coffee and Water Ingestion On Physiological Responses and Mood: The Role of Caffeine, Water and Beverage Type. Psychopharmacology, 134, 887-892.

Quinlan, P. T., Lane, J., Moore, K. L., Aspen, J., Rycroft, J. A. and O’Brien, D. C. (2000). The acute physiological and mood effects of tea and coffee: the role of caffeine level. Pharmacol. Biochem. Behav., 66, 19-28.


(27)

39

Quirk, R. (2011). Longman Dictionary of Contemporary English 3rd Edition.

Edinburg: Tearson Education Limited.

Ramachandran, V. S. (2002). Encyclopedia of The Human Brain Volume 4. New York: Academic Press.

Ratnasooriva W. D., & Fernando T. S. P. (2008). Effect of black tea brew of

Camellia sinensis on sexual competence of male rats. J.Ethnopharmacol., 118, 373–377.

Reid, M. S., Hsu, K., Berger, S. P. (1997). Cocaine and amphetamine preferentially stimulate glutamate release in the limbic system: studies on the involvement of dopamine. Synapse, 27, 95–105.

Ryan, & Lee. (2002). Caffeine Reduces Time-of-Day Effect on Memory Performance in Older adult. Journal of the American Psychological Society, 13, 8-71.

Satyanegara. (2010). Ilmu Bedah Saraf (4 ed.). Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Sesso, H. D., Gaziano, J. M., Buring, J. E., & Hennekens, C. H. (1999). Coffee and tea intake and the risk of myocardial infarction. Am. J. Epidemiol., 149, 162–167.

Sharangi, A. B. (2009). Medicinal and therapeutic potentialities of tea (Camellia sinensis L.). Food Research International , 529-535.

Sharangi, A. B., Siddiqui, M. D., & Avina, J. E. (2014). Black Tea Magic: Overview of Global Research on Human Health and Therapeutic Potentialities. Journal of Tea Science Research , 4-11.

Simpson, A., Shaw, L., & Smith, A. J. (2001). Tooth surface pH during drinking of black tea. British Dental J. , 190, 374–376.

Solinas, M., Ferre, S., You, Z. B., Kubicha, M. K., Popoli, P., & Goldberg, S. R. (2002). Caffeine Induces Dopamine and Glutamate Release in the Shell of the Nucleus Accumbens. The Journal of Neuroscience, 22, 6321-6324.

Song, J., Xu, H., Liu, F., & Feng, L. (2012). Tea and Cognitive Health in Late Life: Current Evidence and Future Directions. J. Nutrition, Health Ageing., 16, 31-34.


(28)

40

Suriawiria, U.(2003). Teh, Minuman Penuh Manfaat. Retrieved 12 9, 2014, from

chem-is-try.org:

http://www.chem-is-try.org/artikel_kimia/berita/teh_minuman_penuh_manfaat/

Suzuki, T., & Takahashi, E. (1975). Metabolism of Xanthine and Hypoxanthine in the Tea Plant (Thea sinensis L.). Biochem. J , 146, 87-96.

Unno, T., Suzuki, Y., Kakuda, T., Hayakawa, T., & Tsuge, H. (1999). Metabolism of theanine, gamma-glutamylethylamide, in rats. J. Agric. Food Chem., 47, 1593–1596.

Wibowo, D. S. (2008). Neuroanatomi untuk Mahasiswa Kedokteran. Malang: Bayumedia.

Wu C.D., & Wei G.X. (2002). Tea as a functional food for oral health. Nutrition , 18, 443–444.

Yang, J., Li, L., Tan, S., Jin, H., Qiu, J., Mao, Q., Li, R., Xia, C., Jiang, Z. H., Jiang, S., Liu, S. (2012). A natural theaflavins preparation inhibits HIV-1 infection by targeting the entry step: potential applications for preventing HIV-1 infection. Fitoterapia. , 83, 348-55.

Zabar, Y., Penney, D., & Macaulay, C. (2012). In Netter's Neurology (2 ed.). Elsevier Saunders.

Zhang, J., & Kashket, S. (1998). Inhibition of salivary amylase by black and green teas and their effects on the intraoral hydrolysis of starch. Caries Res. , 32, 233–238.


(1)

Di Chiara, G., & Imperato, A. (1988). Drugs Abused by Humans Preferentially Increase Synaptic Dopamine Concentrations In the Mesolimbic System of Freely Moving Rats. Proc Natl Acad Sci USA, 85, 5274-5278.

Encyclopaedia Brittania. (2014, March 9). Caffeine. RetrievedSeptember 6, 2014,

from britannica.com:

http://www.britannica.com/EBchecked/topic/88304/caffeine

Eroğlu, H. E. (2011). The Cytogenetic Effects of Black Tea and Green Tea on Cultured Human Lymphocytes. Brazilian Arch. Biol. Technol. ,54, 1159-1165.

Fagan, D., Swift, C. G., & Tiplady, B. (1988). Effects of Caffeine On Vigilance and Other Performance Tests In Normal Subjects. J Psychopharmacol , 2, 19-25.

Feng, Q., Torii, Y., Uchida, K., Nakamura, Y., Hara, Y., & Osawa, T. (2002). Black Tea Polyphenols, Theaflavins, Prevent Cellular DNA Damage by Inhibiting Oxidative Stress and Suppresing Cytochrome P450 1A1 in Cultures. Journal of Agriculture and Food Chemistry , 213-220.

Ferre, S., Fredholm, B. B., Morelli, M., Popoli, P., & Fuxe, K. (1997). Adenosine-Dopamine Receptor-Receptor Interantions as an Integrative Mechanism In the Basal Ganglia. Trends Neurosci, 20, 482-487.

Ferre´, S., Fuxe, K., von Euler, G., Johansson, B., & Fredholm, B. B. (1992). Adenosinedopamine interactions in the brain. Neuroscience , 51, 501–512. Finger, A., & Engelhardt, U. H., (1991). Flavonol glycosides in tea-kaempferol

and quercetin rhamnodiglucosides. J. Sci. Food Agric., 55, 313–321.

Finger, A., Engelhardt, U. H., & Wray, V. (1991). Flavonol triglycosides containing galactose in tea. Phytochem , 30, 2057-2060.

Fredholm, B. B., Battig, K., Holmen, J., Nehlig, A., & Zvartau, E. E. (1999). Actions of Caffeine In the Brain with Special Reference to Factors That Contribute to Its Widespread Use. Pharmacological Reviews, 51, 83-133. Funmilayo, O. O., Kamaldeen, A., & Buhari, A. M. (2012). Phytochemical

Screening and Antimicrobial Properties of a Common Brand of Black Tea (Camellia sinensis) Marketed in Nigerian Environment. Advanced Pharmaceutical Bulletin, , 2, 259-263.


(2)

Guyton, & Hall. (2006). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran (12 ed.). Jakarta: EGC. Gomes, A., Vedasiromoni, J. R., Das, M., Sharma, R. M., & Ganguly, D. K.

(1995). Anti-hyperglycemic effect of black tea (Camellia sinensis) in rat. J. Ethnopharmacol. , 45, 223–226.

Harbowy, M. E., & Balentine, D. A. (1997). Tea Chemistry. Critical Reviews in Plant Sciences , 16, 415-480.

Henning, S. M., Niu, Y., Lee, N. H., Thames, G. D., Minutti, R. R., Wang, H., et al. (2004). Bioavailability and Antioxidant Activity of Tea Flavanols After Consumption of Green Tea, Black Tea, or a Green Tea Extract Supplement. Am. J. Clinic. Nutr , 1558-1564.

Hodgson, J. M., Puddey, I. B., Burke, V., Watts, G. F., & Beilin, L. J. (2002). Regular ingestion of black tea improves brachial artery vasodilator function. Clinical Sci. , 102, 195–201.

Hodgson, J. M., Puddey, I. B., Mori, T. A., Burke, V., Baker, R. I., & Beilin, L. J. (2001). Effects of regular ingestion of black tea on haemostasis and cell adhesion molecules in humans. Euro. J. Clinical Nutr. , 55, 881–886.

Ikeda, G. J., Sapienza, P. P., McGinnis, M. L., Bragg, L. E., Walsh, J. J., & Collins, T. F. (1982). Blodd Levels of Caffeine and Results of Fetal Examination After Oral administration of Caffeine to Pregnant Rats. J Appl Toxicol, 2, 307-314.

Imagawa, H., Takino, Y., & Shimizu, M. (1976). Nippon Shokuhin Kogyo Gakkashi. 23, 138-144.

Imagawa, O., Yamano, H., Inoue, K., & Takino, Y. (1979). Agric. Biol. Chem. 43, 2337-2342.

ITIS Report, (2014). Camellia sinensis (L.) Kuntze. Retrieved 11 23, 2014, from

ITIS Report:

http://www.itis.gov/servlet/SingleRpt/SingleRpt?search_topic=TSN&search_ value=506801&print_version=PRT&source=to_print

Joseph, R. (2000). Striatum, Basal Ganglia, Thalamus, Caudate, Putamen,

Globus Pallidus, Limbic Striatum

Parkinson's Disease, Alzheimer's Psychosis, Catatonia, Obsessive-Compulsions & Disorders of Movement. Retrieved 2 12, 2015, from Neuroscience: http://brainmind.net/BrainLecture9.html


(3)

Kerr, J. S., Sherwood, N., & Hindmarch, I. (1991). Separate and Combined Effects of the Social Drugs Psychomotor Performance. Psychopharmacology , 104, 113-119.

Kiehne, A., & Engelhardt, U. H. (1996). Thermospray-LC-MS analysis of various groups of polyphenols in tea. II: Chlorogenic acids, theaflavins and thearubigins. Zeitschrift für Lebensmittel-Untersuchung und Forschung. , 202, 299-302.

Kiehne, A., Lakenbrink, C., & Engelhardt, U. H. (1997). Analysis of proanthocyanidins in tea samples. Zeitschrift für Lebensmittel-Untersuchung und Forschung. , 205, 153–157.

Liang, Y. C., Chen, Y. C., Lin, Y. L., Lin-Shiau, S. Y., Ho, C. T., & Lin, J. K. (1999). Suppression of extracellular signals and cell proliferation by the black tea polyphenol, theaflavin-3,3′-digallate. Carcinogenesis. , 20, 733– 736.

Liang, Y. R., Liu, Z. S., Xu, Y. R., & Hu, Y. L. (1990). A study on the chemical composition of two special green teas (Camellia sinensis). J. Sci. Food Agric , 53, 541-548.

Lieberman, H. R., Wurtman, R. J., Emde, G. G., & Coviella, I. L. (1987). The Effects of Caffeine and Aspirin On Mood and Performance. J Clin Psychopharmacol, 7, 315-320.

Liu, S., Lu, H., Zhao, Q., He, Y., Niu, J., Debnath, A. K., Wu, S., & Jiang, S. (2005). Theaflavin derivatives in black tea and catechin derivatives in green tea inhibit HIV-1 entry by targeting gp41. Biochimica Biophysica Acta. , 1723, 270–281.

Luceri, C., Caderni, G., Sanna, A., & Dolara, P. (2002). Red Wine and Black tea Polyphenols Modulate the Expression of Cycloxygenase-2, Inducible Nitric Oxide Synthase and Glutathione-Related Enzymes In Azoxymethane-Induced f344 Rat Colon Tumors. J. Nutr. , 132, 1376-1379.

Maity, S., Vedasiromoni, J. R., & Ganguly, D. K. (1995). Anti-ulcer effect of the hot water extract of black tea (Camellia sinensis). J.Ethnopharmacol. , 46, 167-174.

Medina, J. H., Viola, H., Wolfman, C., Marder, M., Wasowki, C., Calvo, D., et al. (1997). Flavanoids: a New Family of Benzodiasepine Receptor Ligands. Neurochem Res, 22, 419-425.


(4)

Molon, A. (2006). 05 Tea Leaves. Retrieved 2 12, 2015, from molon.de: http://www.molon.de/galleries/Malaysia/WestCoast/Cameron/Tea/img.php?p ic=4

Nag Chaudhuri, A. K., Karmakar, S., Roy, D., Pal, S., Pal, M., & Sen, T. (2005). Anti-inflammatory activity of Indian black tea (Sikkim variety). Pharmacol. Res. , 51, 169-175.

Negishi, O., Ozawa, T., & Imagawa, H. (1985). Methylation of xanthosine by tea-leaf extraxt and caffeine biosynthesis. Agric. Biol. Chem. 49, 887-890.

Negishi, O., Ozawa, T., & Imagawa, H. (1988). N-Methyl nucleosidase from tea leaves. Agric. Biol. Chem. 52, 169-175.

Negishi, O., Ozawa, T., & Imagawa, H. (1992). Biosynthesis of caffeine from purine nucleotides in tea plant. Biosci. Biotech. Biochem. 56, 499-503.

Nobre, A. C., Rao, A., Owen, G. N. (2008). L-Theanine, a natural constituent in tea, and its effect on mental state. Asia Pacific J Clin Nutr , 17, 167-168. Parmar, N., Mukesh, R., & Vijay, J. K. (2012). Camellia Sinensis. Global Journal

of Pharmacology 6 , 52-59.

Pons, L., Trenque, T., Bielecki, M., Moulin, M., & Poitier, J. C. (1988). Attentional Effects of Caffeine In Man, Comparison with Drugs Acting Upon Performance. Psychiatry Res, 23, 329-333.

Popoli, P., Gimenez-Llort, L., Pezzola, A., Reggio, R., Martinez, E., Fuxe, K., & Ferre´, S. (1996b). Adenosine A1 receptor blockade selectively potentiates the motor effects induced by dopamine D1 receptor stimulation in rodents. Neurosci Lett , 218, 209-213.

Priguna, S. (2005). Tata Pemeriksaan Klinis Dalam Neurologi. Jakarta: Dian Rakyat.

Quinlan, P. T., Lane, J., & Aspinall, L. (1997). Effect of Hot Tea, Coffee and Water Ingestion On Physiological Responses and Mood: The Role of Caffeine, Water and Beverage Type. Psychopharmacology, 134, 887-892. Quinlan, P. T., Lane, J., Moore, K. L., Aspen, J., Rycroft, J. A. and O’Brien, D.

C. (2000). The acute physiological and mood effects of tea and coffee: the role of caffeine level. Pharmacol. Biochem. Behav., 66, 19-28.


(5)

Quirk, R. (2011). Longman Dictionary of Contemporary English 3rd Edition. Edinburg: Tearson Education Limited.

Ramachandran, V. S. (2002). Encyclopedia of The Human Brain Volume 4. New York: Academic Press.

Ratnasooriva W. D., & Fernando T. S. P. (2008). Effect of black tea brew of Camellia sinensis on sexual competence of male rats. J.Ethnopharmacol., 118, 373–377.

Reid, M. S., Hsu, K., Berger, S. P. (1997). Cocaine and amphetamine preferentially stimulate glutamate release in the limbic system: studies on the involvement of dopamine. Synapse, 27, 95–105.

Ryan, & Lee. (2002). Caffeine Reduces Time-of-Day Effect on Memory Performance in Older adult. Journal of the American Psychological Society, 13, 8-71.

Satyanegara. (2010). Ilmu Bedah Saraf (4 ed.). Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Sesso, H. D., Gaziano, J. M., Buring, J. E., & Hennekens, C. H. (1999). Coffee and tea intake and the risk of myocardial infarction. Am. J. Epidemiol., 149, 162–167.

Sharangi, A. B. (2009). Medicinal and therapeutic potentialities of tea (Camellia sinensis L.). Food Research International , 529-535.

Sharangi, A. B., Siddiqui, M. D., & Avina, J. E. (2014). Black Tea Magic: Overview of Global Research on Human Health and Therapeutic Potentialities. Journal of Tea Science Research , 4-11.

Simpson, A., Shaw, L., & Smith, A. J. (2001). Tooth surface pH during drinking of black tea. British Dental J. , 190, 374–376.

Solinas, M., Ferre, S., You, Z. B., Kubicha, M. K., Popoli, P., & Goldberg, S. R. (2002). Caffeine Induces Dopamine and Glutamate Release in the Shell of the Nucleus Accumbens. The Journal of Neuroscience, 22, 6321-6324. Song, J., Xu, H., Liu, F., & Feng, L. (2012). Tea and Cognitive Health in Late

Life: Current Evidence and Future Directions. J. Nutrition, Health Ageing., 16, 31-34.


(6)

Suriawiria, U.(2003). Teh, Minuman Penuh Manfaat. Retrieved 12 9, 2014, from

chem-is-try.org:

http://www.chem-is-try.org/artikel_kimia/berita/teh_minuman_penuh_manfaat/

Suzuki, T., & Takahashi, E. (1975). Metabolism of Xanthine and Hypoxanthine in the Tea Plant (Thea sinensis L.). Biochem. J , 146, 87-96.

Unno, T., Suzuki, Y., Kakuda, T., Hayakawa, T., & Tsuge, H. (1999). Metabolism of theanine, gamma-glutamylethylamide, in rats. J. Agric. Food Chem., 47, 1593–1596.

Wibowo, D. S. (2008). Neuroanatomi untuk Mahasiswa Kedokteran. Malang: Bayumedia.

Wu C.D., & Wei G.X. (2002). Tea as a functional food for oral health. Nutrition , 18, 443–444.

Yang, J., Li, L., Tan, S., Jin, H., Qiu, J., Mao, Q., Li, R., Xia, C., Jiang, Z. H., Jiang, S., Liu, S. (2012). A natural theaflavins preparation inhibits HIV-1 infection by targeting the entry step: potential applications for preventing HIV-1 infection. Fitoterapia. , 83, 348-55.

Zabar, Y., Penney, D., & Macaulay, C. (2012). In Netter's Neurology (2 ed.). Elsevier Saunders.

Zhang, J., & Kashket, S. (1998). Inhibition of salivary amylase by black and green teas and their effects on the intraoral hydrolysis of starch. Caries Res. , 32, 233–238.