AAnalisis kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal fisika disertai tinjauan gender dan efektivitas program remidi dengan metode diskusi kelompok pada siswa kelas X SMA Negeri 2 Sleman pada pokok bahasan gerak lurus.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK

Vincentia Apriliani Adityasari. 2015. Analisis Kesulitan Siswa dalam
Menyelesaikan Soal Fisika Disertai Tinjauan Gender dan Efektivitas
Program Remidi Dengan Metode Diskusi Kelompok pada Siswa Kelas X
SMA Negeri 2 Sleman pada Pokok Bahasan Gerak Lurus.
Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesulitan siswa dalam menyelesaikan
soal Fisika yang diberikan. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui ada
perbedaan kesulitan yang dialami oleh siswa laki-laki dan siswa perempuan dalam
menyelesaikan soal fisika. Selain itu penelitian juga bertujuan untuk mengetahui
program remidi dapat memperbaiki kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal

fisika.
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Sleman. Subyek penelitian ini adalah
siswa siswi kelas X SMA Negeri 2 Sleman sejumlah 62 orang. Penelitian ini
dilaksanakan pada bulan September – November 2014.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa instrumen non tes dan
instrumen tes tertulis. Penelitian dilakukan melalui empat tahap kegiatan yaitu (1)
observasi, (2) pengadaan pretest, (3) pelaksaan program remidi, (4) pelaksaan
Posttest.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa mengalami kesulitan pada materi
gerak lurus. Namun, setelah diadakan program remidi ternyata efektif membantu
siswa mengatasi kesulitan mereka untuk memahami materi gerak lurus. Secara
kualitatif, hal ini dilihat dari meningkatnya prosentase skor tercapai siswa pada
tiap konsep. Selain itu, perhitungan secara kuantitatif terhadap perbandingan hasil
pretest dan posttest siswa menunjukkan hasil yang signifikan.
Hasil penelitian juga menunjukan ada perbedaan prosentase kesulitan pada siswa
laki-laki dan siswa perempuan. Pada soal pretest, jenis kesulitan pada konsep
yang dialami antara siswa laki-laki dan siswa perempuan sama tetapi prosentase
kesulitan berbeda. Sedangkan, pada soal posttest, jenis kesulitan pada konsep dan
prosentase kesulitan antara siswa laki-laki dan siswa perempuan berbeda.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT

Vincentia Apriliani Adityasari. 2015. Analysis On Students’ Obstacles In
Completing Physics Tasks By Reviewing The Gender and The Effectiveness of
Remedial Program UsingDiscussion Method On The Tenth Grade Students Of
SMA Negeri 2 Sleman For Rectilinear Motion Topics.
Physics Education Study Program. Mathematics and Sciences Major. Faculty
of Teacher and Training Education. Sanata Dharma University.
The research aimed at discovering students obstacles in completing physics tasks
given. This research also aimed at discovering the existing obstacles differences
experienced by female and male students in completing physics tasks.
Furthermore, the research also aimed at discovering that remedial programs could
improve students obstacles in completing physics tasks.

This research was conducted in SMA Negeri 2 Sleman. The subjects of the
research were sixty two tenth graders of SMA Negeri 2 Sleman. The research was
conducted during September until November 2014.
The instruments used in the research were non-test instruments and written test
instruments. The research was conducted in four phases activities e.g. (1)
observation, (2) preliminary test, (3) remedial program implementation, and (4)
post-test implementation.
The research results indicated that the students experienced obstacles in rectilinear
motion materials. However, after the remedial program was implemented, it was
effective to assist students to overcome the obstacles in comprehending rectilinear
motion materials. In qualitative, this could be seen from increasing percentages of
the scores achieved by the students in each concept. Moreover, the quantitative
formulation toward the comparation of preliminary test results and post-test
results indicated significant results.
The research results also indicated that there is a difference on the percentage of
difficulty between male and female students. In the pretest, the difficulty on the
concept which was experienced by the female students was the constant but the
percentage of difficulty was different. While, in the post-test, the difficulty on the
concept and the percentage of difficulty between male and female students was
different.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL
FISIKA DISERTAI TINJAUAN GENDER DAN EFEKTIVITAS
PROGRAM REMIDI DENGAN METODE DISKUSI KELOMPOK PADA
SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SLEMAN PADA POKOK BAHASAN
GERAK LURUS

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika

Oleh:

Vincentia Apriliani Adityasari
NIM: 091424022

PROGAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL
FISIKA DIAERTAI TINJAUAN GENDER DAN EFEKTIVITAS

PROGRAM REMIDI DENGAN METODE DISKUSI KELOMPOK PADA
SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SLEMAN PADA POKOK BAHASAN
GERAK LURUS

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika

Oleh:
Vincentia Apriliani Adityasari
NIM: 091424022

PROGAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015


i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN

TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERSEMBAHAN

“ Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh
kepercayaan, kamu akan menerimanya
Mat 21 : 22 "

Dengan penuh syukur kupersembahkan karyaku
kepada:
Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang selalu
mendampingi dalam setiap langkah hidupku
Bapak dan Ibu tercinta
Mas Anang, Mbak Kristi, Mbak Dhika, Mas Yafet,
Anabel, dan Zefanya
Terima kasih atas doa, dukungan, perhatian selama
ini.


iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK

Vincentia Apriliani Adityasari. 2015. Analisis Kesulitan Siswa dalam
Menyelesaikan Soal Fisika Disertai Tinjauan Gender dan Efektivitas

Program Remidi Dengan Metode Diskusi Kelompok pada Siswa Kelas X
SMA Negeri 2 Sleman pada Pokok Bahasan Gerak Lurus.
Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesulitan siswa dalam menyelesaikan
soal Fisika yang diberikan. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui ada
perbedaan kesulitan yang dialami oleh siswa laki-laki dan siswa perempuan dalam
menyelesaikan soal fisika. Selain itu penelitian juga bertujuan untuk mengetahui
program remidi dapat memperbaiki kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal
fisika.
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Sleman. Subyek penelitian ini adalah
siswa siswi kelas X SMA Negeri 2 Sleman sejumlah 62 orang. Penelitian ini
dilaksanakan pada bulan September – November 2014.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa instrumen non tes dan
instrumen tes tertulis. Penelitian dilakukan melalui empat tahap kegiatan yaitu (1)
observasi, (2) pengadaan pretest, (3) pelaksaan program remidi, (4) pelaksaan
Posttest.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa mengalami kesulitan pada materi
gerak lurus. Namun, setelah diadakan program remidi ternyata efektif membantu

siswa mengatasi kesulitan mereka untuk memahami materi gerak lurus. Secara
kualitatif, hal ini dilihat dari meningkatnya prosentase skor tercapai siswa pada
tiap konsep. Selain itu, perhitungan secara kuantitatif terhadap perbandingan hasil
pretest dan posttest siswa menunjukkan hasil yang signifikan.
Hasil penelitian juga menunjukan ada perbedaan prosentase kesulitan pada siswa
laki-laki dan siswa perempuan. Pada soal pretest, jenis kesulitan pada konsep
yang dialami antara siswa laki-laki dan siswa perempuan sama tetapi prosentase
kesulitan berbeda. Sedangkan, pada soal posttest, jenis kesulitan pada konsep dan
prosentase kesulitan antara siswa laki-laki dan siswa perempuan berbeda.

vi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT

Vincentia Apriliani Adityasari. 2015. Analysis On Students’ Obstacles In
Completing Physics Tasks By Reviewing The Gender and The Effectiveness of
Remedial Program UsingDiscussion Method On The Tenth Grade Students Of
SMA Negeri 2 Sleman For Rectilinear Motion Topics.
Physics Education Study Program. Mathematics and Sciences Major. Faculty
of Teacher and Training Education. Sanata Dharma University.
The research aimed at discovering students obstacles in completing physics tasks
given. This research also aimed at discovering the existing obstacles differences
experienced by female and male students in completing physics tasks.
Furthermore, the research also aimed at discovering that remedial programs could
improve students obstacles in completing physics tasks.
This research was conducted in SMA Negeri 2 Sleman. The subjects of the
research were sixty two tenth graders of SMA Negeri 2 Sleman. The research was
conducted during September until November 2014.
The instruments used in the research were non-test instruments and written test
instruments. The research was conducted in four phases activities e.g. (1)
observation, (2) preliminary test, (3) remedial program implementation, and (4)
post-test implementation.
The research results indicated that the students experienced obstacles in rectilinear
motion materials. However, after the remedial program was implemented, it was
effective to assist students to overcome the obstacles in comprehending rectilinear
motion materials. In qualitative, this could be seen from increasing percentages of
the scores achieved by the students in each concept. Moreover, the quantitative
formulation toward the comparation of preliminary test results and post-test
results indicated significant results.
The research results also indicated that there is a difference on the percentage of
difficulty between male and female students. In the pretest, the difficulty on the
concept which was experienced by the female students was the constant but the
percentage of difficulty was different. While, in the post-test, the difficulty on the
concept and the percentage of difficulty between male and female students was
different.

vii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat,
rahmat, bimbingan dan kesempatan yang telah diberikan sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul ” Analisis Kesulitan Siswa Dalam
Menyelesaikan Soal Fisika Disertai Tinjauan Gender dan Efektivitas Program
Remidi Dengan Metode Diskusi Kelompok Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 2
Sleman Pada Pokok Bahasan Gerak Lurus”. Penulis menyadari bahwa dalam
proses penulisan skripsi ini banyak mengalami kendala, namun berkat dukungan,
doa, semangat dan bantuan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun
maupun tidak langsung. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada:
1. Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan FKIP Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
2. Bapak Edi Santoso, M.S., selaku ketua Program Studi Pendidikan Fisika
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bapak Drs. Domi Severinus,M.Si., selaku Dosen Pembimbing yang
dengan sabar, tekun, dan ikhlas meluangkan waktu, tenaga dan pikiran
untuk memberikan bimbingan, motivasi, dan masukan yang membangun
dalam membimbing penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
4. Ibu Dwi Nugraheni Rositawati, M.Si., selaku Dosen Pembimbing
Akademik yang selalu memberikan semangat dan motivasi.
5. Segenap Dosen Universitas Sanata Dharma yang telah membantu
memberikan bekal pengetahuan kepada penulis.

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

6. Segenap karyawan sekretariat JPMIPA yang telah memberikan bantuan
dalam melancarkan perijinan surat ke sekolah.
7. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah ( BAPEDA ) Sleman
yang telah mengijinkan penulis untuk melakukan penelitian di SMA
Negeri 2 Sleman.
8. Bapak Drs. Dahari selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Sleman beserta
guru-guru yang telah mengizinkan dan membantu penulis untuk
melakukan penelitian dalam rangka menyelesaikan penulisan skripsi.
9. Ibu Dra Sri Maesarini Kn dan ibu Tri Susi Astuti S.Pd. selaku guru fisika
kelas X MIA 1 dan X MIA 2 SMA Negeri 2 Sleman yang telah
memberikan dukungan, bantuan dan masukan dalam penelitian.
10. Siswa kelas X MIA 1 dan kelas X MIA 2 yang telah berpartisipasi dalam
pelaksanaan penelitian.
11. Kedua Orang Tua saya tercinta Bapak Antonius Purwanto dan Ibu Caecilia
Suharti yang selalu memberikan dukungan materi maupun moril serta
doa, kasih sayang, kesabaran, dan bimbingan selama ini.
12. Kakak-kakak ku tersayang, Mas Anang, Mbak Kristi, Mbak Dhika, dan
Mas Yafet serta untuk kedua ponakan ku, Annabel dan Zefanya.
Terimakasih untuk semangat dan motivasinya.
13. Mas Dionisius Sapto Purnomo yang telah memotivasi saya untuk masuk
perguruan tinggi di Universitas Sanata Dharma, Program Studi Pendidikan
Fisika.
14. Mbak Kristina Andang Wijayanti, terimakasih untuk waktu luangnya.

x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

15. Teman- teman mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika 2009.
16. Sahabat-sahabat MWOC ( Monce, Andrea, Sita, Dephok, dan Ana ) yang
telah memberikan dukungan dan motivasi.
17. Teman-teman dan keluarga dari Suporter BCS ( TS Squad dan BW 76 )
dan Slemania ( Slemania Squadra ) yang telah memberikan motivasi untuk
selalu berjuang dan pantang menyerah.
18. AB 6251 FY yang selalu menemani perjalanan ke berbagai tempat.
19. Semua pihak yang tidak penulis sebut satu persatu yang telah membantu
dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat dalam
skripsi ini. Penulis mengharapkan adanya saran dan kritik yang bersifat
membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Penulis .

xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING...........................................

ii

HALAMAN PENGESAHAN.....................................................................

iii

HALAMAN PERSEMBAHAN..................................................................

iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA......................................................

v

ABSTRAK...............................................................................................

vi

ABSTRACT ............................................................................................

vii

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .................................................

viii

KATA PENGANTAR ............................................................................

ix

DAFTAR ISI ..........................................................................................

xii

DAFTAR TABEL ..................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................

xvi
xviii

BAB 1 PENDAHULUAN .......................................................................

1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................

1

B. Rumusan Masalah ........................................................................

5

C. Tujuan Penelitian .........................................................................

5

D. Manfaat Penelitian ........................................................................

6

BAB II LANDASAN TEORI .................................................................

7

A. Penyelesaian Soal Fisika ...............................................................

7

B. Kesulitan Siswa Menyelesaikan Soal Fisika ...................................

10

C. Pengertian Hasil Belajar ...............................................................

11

xii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

D. Program Remidi .......................................................................

12

1. Dasar-Dasar Pengajaran Remidi ...........................................

13

E. Pengertian Gender .......................................................................

14

1. Perbedaan Siswa Laki-Laki dan Perempuan .............................
F. Gerak Lurus ...............................................................................

15
16

1. Jarak dan Perpindahan ...........................................................

16

2. Kecepatan dan Kelajuan ........................................................

20

3. Percepatan ............................................................................

21

4. Gerak Lurus Beraturan .........................................................

21

5. Gerak Lurus Berubah Beraturan .............................................

22

6. Gerak Vertikal ......................................................................

22

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .............................................

24

A. Jenis Penelitian ..........................................................................

24

B. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................

24

C. Subyek Penelitian ......................................................................

25

D. Desain Penelitian .......................................................................

25

E. Instrumen Penelitian ..................................................................

28

1. Instrumen Untuk Memperoleh Data .......................................

28

2. Instrumen Untuk Proses Pembelajaran ...................................

36

F. Teknik Pengumpulan Data .........................................................

36

1. Observasi .......................................................................

36

2. Pretest ............................................................................

37

3. Posttest ..........................................................................

37

G. Teknik Analisis Data .................................................................

37

1. Analisis Lembar Observasi ...................................................

37

2. Analisis Data Pretest ............................................................

38

3. Analisis Data Posttest ..........................................................

39

4. Analisis Perbandingan Pretest dan Posttest .............................

41

5. Analisis Uji T .....................................................................

41

6. Analisis Kesulitan Siswa Berdasarkan Gender ........................

42

xiii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB IV HASIL PENELITIAN ............................................................

43

A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian .................................................

43

1. Deskripsi Tempat dan Waktu Penelitian ................................

43

2. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian .........................................

45

B. Data Penelitian ..........................................................................

46

1. Lembar Observasi ................................................................

46

2. Data Pretest .........................................................................

50

3. Data Posttest .......................................................................

53

C. Analisis Data dan Pembahasan ....................................................

56

1. Analisis Berdasarkan Lembar Observasi .................................

56

2. Analisis Data Pretest .............................................................

58

a. Analisis Data Pretest BerdasarkanTiap-Tiap Konsep ...........

58

b. Analisis Data Pretest Berdasarkan Jenis Kesalahan .............

64

c. Penentuan Konsep Yang Diremidi ....................................

66

d. Pelaksanaan Treatment ....................................................

67

3. Analisis Data Posttest ...........................................................

69

a. Analisis Data Posttest BerdasarkanTiap-Tiap Konsep ........

69

b. Analisis Data Posttest Berdasarkan Jenis Kesalahan ..........

77

4. Analisis Perbandingan Pretest dan Posttest ............................

78

5. Analisis Uji T .....................................................................

89

6. Analisis Kesulitan Siswa Berdasarkan Gender .......................

91

a. Analisis Kesulitan Siswa Pada Tiap Konsep
Berdasarkan Gender ......................................................

91

b. Analisis Kesulitan Siswa Pada Jenis Kesalahan
Berdasarkan Gender ......................................................

95

D. Keterbatasan Penelitian ............................................................

100

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ..............................................

101

A. Kesimpulan ......................................................................

101

B. Saran ...............................................................................

102

xiv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................

103

LAMPIRAN ............................................................................................

105

xv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Kisi – kisi soal pretest dan posttest .......................................

29

Tabel 3.2. Pemberian skor soal pretest .................................................

38

Tabel 3.3. Pemberian skor soal posttest ................................................

39

Tabel 4.1 Nilai siswa pada saat pretest ..................................................

50

Tabel 4.2 Nilai siswa pada saat posttest ................................................

53

Tabel 4.3 Skor maksimal pada soal pretest yang diperoleh siswa
pada tiap konsep ...................................................................
Tabel 4.4 Prosentase jenis kesalahan yang dilakukan siswa pada pretest ....

59
64

Tabel 4.5 Skor maksimal pada soal posttest yang diperoleh siswa
pada tiap konsep ...................................................................

70

Tabel 4.6 Perbandingan skor tercapai maksimal pada
pretest dan posttest siswa pada tiap konsep ................................

75

Tabel 4.7 Prosentase jenis kesalahan yang dilakukan siswa pada posttest .....

77

Tabel 4.8 Pengelompokkan kategori berdasarkann nilai pretest ................

79

Tabel 4.9 Pengelompokkan nilai siswa berdasarkan kategori ...................

79

Tabel 4.10 Pengelompokkan kategori berdasarkan nilai posttest ....................

82

Tabel 4.11 Pengelompokkan nilai siswa berdasarkan kategori ...................

83

Tabel 4.12 Perbandingan nilai pretest dan posttest siswa ..........................

86

Tabel 4.13 Rata-rata nilai pretest siswa ..................................................

90

xvi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Tabel 4.14 Analisis peningkatan pemahaman siswa .................................

90

Tabel 4.15 Jumlah kesulitan pada tiap konsep oleh siswa
berdasarkan gender pada soal pretest .......................................

91

Tabel 4.16 Jumlah kesulitan pada tiap konsep oleh siswa
berdasarkan gender pada soal posttest .......................................

92

Tabel 4.17 Jenis kesalahan yang dilakukan oleh siswa berdasarkan
gender pada soal pretest ..........................................................

95

Tabel 4.18 Jenis kesalahan yang dilakukan oles siswa berdasarkan
gender pada soal posttest .........................................................

xvii

96

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN I ......................................................................................

105

A. Surat Ijin Penelitian Universitas .................................................

106

B. Surat Ijin Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah .........

107

C. Surat Keterangan Penelitian Sekolah ...........................................

110

LAMPIRAN II ....................................................................................

111

A. Validitas Soal Instrument Penelitian Oleh Guru 1 .........................

112

B. Validitas Soal Intrument Penelitian Oleh Guru 2 ...........................

118

LAMPIRAN III ....................................................................................

124

A. Nilai Pretest dan Posttest Siswa .................................................

125

B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) ...............................

127

C. Soal Pretest dan Posttest Siswa ..................................................

142

D. Soal Diskusi Kelompok ( Program Remidi ) ..............................

146

E. Hasil Kerja Pretest Siswa ..........................................................

148

F. Hasil Kerja Postest Siswa ..........................................................

159

G. Hasil Diskusi Kelompok ...........................................................

171

H. Gambar Kegiatan Siswa ...........................................................

178

xviii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan sarana atau wahana yang berfungsi untuk
meningkatkan kualitas manusia baik aspek kemampuan, kepribadian, maupun
kewajiban sebagai warga negara yang baik. Pendidikan berintikan interaksi
antara pendidik dengan peserta didik dalam upaya membantu peserta didik
menguasai tujuan-tujuan pendidikan.
Salah satu tujuan pembelajaran fisika adalah agar siswa mampu
menguasai berbagai konsep dan prinsip fisika untuk mengembangkan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap ilmiah sehingga dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari. Pembelajaran fisika juga dimaksudkan untuk
pembentukan sikap positif terhadap fisika, yaitu merasa tertarik untuk
mempelajari fisika lebih lanjut. Namun dalam kenyataannya banyak siswa
yang tidak tertarik dengan mata pelajaran fisika karena beranggapan bahwa
fisika itu sulit karena banyak teori dan rumus-rumus yang harus dipelajari.
Hal ini berdampak pada rendahnya minat siswa terhadap mata pelajaran fisika
sehingga hasil belajar siswa juga rendah.
Berdasarkan observasi yang dilakukan penulis di SMA Negeri 6
Yogyakarta, selama kegiatan Program Pengalaman Lapangan ( PPL )
berlangsung terhadap siswa terlihat bahwa nilai hasil tes ujian tengah
semester 1 pada siswa kelas X secara umum masih di bawah standar Kriteria

1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2

Ketentuan Minimum (KKM) di sekolah tersebut yaitu 66. Sedangkan standar
KKM di sekolah tersebut 75. Oleh karena itu, siswa harus mengikuti program
remidi untuk mencapai nilai standar KKM tersebut. Selama kegiatan PPL,
secara umum memberikan gambaran bahwa siswa hanya mempelajari fisika
pada saat proses pembelajaran fisika sedang berlangsung di sekolah. Hal ini
terlihat dari banyaknya siswa yang mengerjakan PR di sekolah. Siswa kurang
termotivasi untuk mempelajari kembali pelajaran fisika di rumah atau diluar
jam pelajaran sekolah. Selain itu jika siswa dihadapkan dengan soal, mereka
akan mengeluh dan mengerjakan soal tersebut dengan malas. Peran guru
dalam mengajar juga menimbulkan ketidaksukaan siswa terhadap pelajaran
fisika. Siswa mengungkapkan bahwa guru fisika itu galak dan cara mengajar
yang membosankan. Hal ini juga menambah pengaruh terhadap rendahnya
minat siswa untuk belajar fisika.
Indeks Kompetensi Sekolah merupakan suatu ukuran perbandingan
antara capaian dengan target komposit kompetensi mata pelajaran. Indeks
Kompetensi Mata Pelajaran terkait dengan kemampuan siswa untuk
menyerap mata pelajaran. Gambar berikut adalah capaian indeks kompetensi
mata pelajaran menurut jurusan IPA (diunduh pada tanggal 10 maret 2014
pada

pukul

19:25

PetaHasilUN.pptx ).

melalui

www.kemdiknas.go.id/...PaparanBalitbang-

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

3

Secara nasional, indeks kompetensi mata pelajaran menurut jurusan IPA,
mata pelajaran fisika menempati urutan kedua terendah yaitu sebesar 59,15
setelah matematika yang menempati urutan paling rendah yaitu 56,96. Ini
menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam menyerap mata pelajaran yang
paling rendah adalah matematika dan disusul dengan fisika yang menempati
urutan kedua terendah.
Kesulitan-kesulitan tersebut hendaknya dideteksi oleh para guru sedini
mungkin. Menurut M. Enthang ( 1984 ) dalam kegiatan diagnosis kesulitan
belajar adalah menemukan letak kesulitan dan jenis kesulitan yang dihadapi
siswa agar pengajaran perbaikan yang dilakukan dapat dilaksanakan secara
efektif. Bantuan harus diberikan oleh orang yang terlatih baik guru
pembimbing atau guru bidang studi agar bantuan tersebut benar-benar dapat
membantu setiap siswa berkembang secara optimal sesuai dengan kapasitas
yang dimiliki oleh masing-masing individu.
Pembelajaran fisika di Sekolah dimaksudkan agar siswa mampu
menguasai konsep-konsep fisika serta mengaplikasikannya di dalam
kehidupan sehari-hari. Penugasan tersebut tampak dari kemampuan siswa
dalam mengerjakan soal.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4

Bentuk soal fisika tes uraian banyak disajikan oleh guru fisika untuk
mengukur kemampuan materi oleh siswa. Tes hasil belajar dalam bentuk
uraian sebagai salah satu pengukur hasil belajar tepat digunakan apabila
pembuat soal disamping ingin mengungkap daya ingat dan pemahaman siswa
terhadap materi pelajaran yang ditanyakan dalam tes, juga dikehendaki untuk
mengungkap kemampuan siswa dalam memahami berbagai macam konsep
berikut aplikasinya (Sudijono, Anas 2011 :101).
Di samping itu dalam menyelesaikan soal tes uraian, diperlukan strategi
tertentu sehingga siswa akan menyelesaikan soal secara sistematis.
Penyelesaian soal fisika dalam bentuk uraian memungkinkan timbulnya
kesalahan-kesalahan tertentu ketika siswa harus menyelesaikan soal tersebut.
Pendidikan juga diperuntukkan bagi siapa saja tanpa memandang jenis
kelamin (gender). Banyak ahli berpendapat di bidang psikologi tentang
gender. Wanita pada umumnya lebih baik dalam ingatan dan laki-laki lebih
baik dalam berfikir logis. Kartini Kartono (2006 : 177) berpendapat bahwa
betapapun baik dan cemerlangnya inteligensi wanita, namun pada intinya
wanita tidak mempunyai interest yang menyeluruh pada soal-soal teoritis
seperti laki-laki. Perempuan lebih dekat dengan masalah-masalah kehidupan
yang praktis sedangkan laki-laki lebih tertarik pada segi-segi abstrak.
Penelitian ini telah dilakukan sebelumnya oleh mahasiswa Universitas
Sanata Dharma yang bernama Agata Novia Adriani dengan judul penelitian
“Analisis Kesulitan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Fisika dan Efektivitas
Program Remedi sebagai Upaya Membantu Siswa Kelas X di SMA Stella

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

5

Duce Bantul untuk Memahami Materi Vektor” pada tahun 2012. Perbedaan
penelitian yang dilakukan oleh penulis dengan penelitian sebelumnya adalah
pada penelitian ini, kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal fisika juga
dianalisis

berdasarkan perbedaan gender. Hal ini tidak dilakukan oleh

peneliti sebelumnya.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik dan
berkeinginan melakukan penelitian dengan judul “ Analisis Kesulitan Siswa
Dalam Menyelesaikan Soal Fisika Disertai Tinjauan Gender dan
Efektivitas Program Remidi Dengan Metode Diskusi Kelompok Pada
Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Sleman Pada Pokok Bahasan Gerak
Lurus”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut, peneliti membuat
rumusan masalah sebagai berikut:
1.

Apa yang menjadi kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal fisika ?

2.

Apakah ada perbedaan kesulitan yang dialami oleh siswa laki – laki dan
siswa perempuan dalam menyelesaikan soal fisika ?

3.

Apakah program remidi dapat memperbaiki kesulitan siswa dalam
menyelesaikan soal fisika ?

C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

6

1.

Untuk mengetahui kesulitan siswa dalam menyelesikan soal fisika.

2.

Untuk mengetahui ada perbedaan kesulitan yang dialami siswa laki- laki
dan siswa perempuan dalam menyelesaikan soal fisika.

3.

Untuk mengetahui program remidi dapat memperbaiki kesulitan siswa
dalam menyelesaikan soal fisika.

D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat
1. Bagi Guru
a. Guru mengetahui kesalahan yang dibuat oleh siswa.
b. Guru mengetahui langkah-langkah atau strategi yang diterapkan siswa
dalam menyelesaikan soal fisika.
c. Guru dapat merencanakan program remidi yang tepat untuk
meningkatkan prestasi belajar siswa.
d. Guru mengetahui pengaruh gender terhadap kesulitan siswa dalam
menyelesaikan soal fisika.
2. Bagi Siswa
a. Siswa dapat mengetahui kesalahan dalam menyelesaikan soal fisika.
b. Siswa memperoleh acuan bila suatu saat di hadapkan pada soal yang
sejenis.
3. Bagi Peneliti ( Calon Guru )
Untuk menambah wawasan dan pengalaman serta membantu dalam
menyumbangkan pemecahan masalah belajar siswa dalam fisika.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Penyelesaian Soal Fisika
Penyelesaian soal secara matematis ( Budi, Kartika 2000 : 53 ) adalah
penyelesaian soal melalui langkah-langkah atau kerangka berpikir yang
mengikuti prosedur atau pola tertentu. Langkah-langkah tersebut adalah :
1.

Analisis adalah tahap mengidentifikasi masalah dan data-data yang
tersedia.

2.

Rencana adalah tahap mengidentifikasi peristiwanya, menentukan
langkah-langkah yang akan ditempuh dalam menyelesaikan masalah
sesuai dengan data yang tersedia, menentukan/memilih konsep, hukum,
persamaan yang cocok.

3.

Penyelesaian adalah tahap merealisasikan penyelesaian sesuai dengan
langkah-langkah, konsep, hukum, persamaan yang dipilih, yang dalam
praktek berupa perhitungan-perhitungan.

4.

Penilaian adalah tahap pengujian atau pemeriksaan kembali apa yang
telah dilakukan, baik pada tahap analisis, rencana, dan penyelesaian.
Pada dasarnya penyelesaian soal merupakan aspek penerapan konsep-

konsep fisika yang diperoleh melalui proses belajar. Dalam penyelesaian soal
fisika, seringkali diperlukan perhitungan-perhitungan matematis sebagai
penggunaan rumus–rumus fisika. Hal ini bagi sebagian besar siswa, akan
menimbulkan kesulitan tersendiri. Menurut Reif dalam Mundilarto (2003),

7

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

8

mengajukan langkah-langkah pokok yang dapat dijadikan pedoman bagi guru
maupun siswa dalam pemecahan soal fisika yaitu :
1.

Analisis soal
Tujuan analisis soal adalah untuk memahami soal secara keseluruhan
melalui identifikasi dan interpretasi informasi-informasi penting yang
diberikan serta mendeskripsikan situasi soal dengan menggunakan katakata, diagram, skema, ataupun istilah-istilah yang lebih teknis yakni
konsep-konsep fisika.

2.

Penyusunan kontruksi pemecahan
Dengan menggunakan hasil analisis soal, dapat ditentukan rumus-rumus
yang akan digunakan. Apabila soal cukup kompleks, maka strategi yang
cukup efektif untuk menyusun konstruksi pemecahan suatu soal adalah
membagi atau mengurai (decompose) menjadi bagian-bagian soal yang
lebih kecil dan lebih sederhana yang disebut sub-sub soal.

3.

Pemeriksaan ulang pemecahan
Langkah ini sangat penting untuk memastikan apakah solusi yang
diperoleh sudah benar dan memuaskan. Apabila ternyata ditemukan
kekurangan ataupun kesalahan dapat segera diperbaiki. Berikut ini halhal pokok yang perlu dilakukan dalam pemeriksaan ulang pemecahan
soal: Apakah semua pertanyaan sudah terjawab? Apakah rumus-rumus
yang dipakai sudah benar? Apakah proses perhitungan sudah benar?
Apakah spesifikasi (harga numerik, satuan, arah vektor) jawaban sudah

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

9

benar? Apakah jawaban yang diperoleh cukup pantas atau konsisten
dengan yang diperoleh melalui cara lain?
Kemampuan analisis soal sangat mempengaruhi kelancaran penyelesaian
suatu soal. Analisis soal merupakan langkah yang sangat penting, namun bagi
sebagian siswa mengalami kesulitan dalam memahami suatu soal.
Douglas Huffman ( 1997 ) dalam artikelnya menuliskan strategi dalam
menyelesaikan soal. Strategi tersebut adalah strategi eksplisit problem
solving. Langkah- langkah dalam strategi tersebut adalah sebagai berikut :
1.

Memusatkan masalah
a) Membuat sketsa mengenai situasi masalah.
b) Menuliskan informasi dan data–data.
c) Menuliskan pertanyaan utama.
d) Menuliskan pendekatan yang digunakan untuk menyelesaikan soal.

2.

Mendeskripsikan soal fisika
a) Membuat diagram fisika.
b) Menuliskan variabel.
c) Memilih persamaan terkait.

3.

Merencanakan solusi
a) Menuliskan persamaan khusus.
b) Mengecek persamaan atau variabel yang tidak diketahui.
c) Menuliskan solusi pemecahan masalah atau soal.

4.

Melakukan perhitungan.

5.

Mengevaluasi, apakah jawaban tepat dan lengkap, apakah jawaban benar.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

10

Strategi ini diharapkan dapat menuntun siswa untuk dapat memecahkan
soal yang dihadapi. Strategi bisa juga digunakan sebagai sarana untuk
mendiagnosis pemahaman siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar.
Ketidaktahuan bagaimana soal harus dikerjakan dapat menjadi penyebab
siswa menemui kesalahan dalam menyelesaikan soal. Berdasarkan uraian
tersebut, maka dapat ditentukan beberapa kemampuan yang dituntut dalam
menyelesaikan soal, dimana kemampuan ini sangat terkait dengan kesalahankesalahan yang dialami siswa. Kemampuan tersebut antara lain:
1.

Kemampuan mengidentifikasi besaran dan satuan.

2.

Kemampuan menggambarkan diagram bebas.

3.

Kemampuan mengidentifikasi formula.

4.

Kemampuan melakukan penyelesaian secara matematik.

B. Kesulitan Siswa Menyelesaikan Soal Fisika
Menurut Mundilarto dalam Rusilowati, Ani ( 2006 ), mata pelajaran
Fisika menuntut intelektualitas yang relatif tinggi. Keterampilan berpikir
sangat diperlukan ketika mempelajari Fisika, di samping keterampilan
berhitung, memanipulasi dan observasi, serta keterampilan merespon suatu
masalah secara kritis. Sifat mata pelajaran Fisika salah satunya adalah
bersyarat, artinya setiap konsep baru ada kalanya menuntut persyaratan
pemahaman atas konsep sebelumnya.
Hasil penelitian siswa SMU ( Mundilarto, 2003), pada umumnya
mengaku kesulitan belajar fisika karena tidak dapat menghafalkan rumus-

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

11

rumus fisika. Ini mengindikasikan bahwa hafalan rumus sering digunakan
oleh sebagian besar siswa baik sebagai cara belajar fisika maupun pemecahan
soal. Sebagian besar siswa pada semua jenjang pendidikan masih menghadapi
kesulitan belajar fisika terutama dalam penyelesaian soal-soal fisika.
Depdiknas dalam Rusilowati, Ani ( 2006 ) menyatakan bahwa kesulitan
belajar dapat disebabkan oleh kelemahan siswa dalam menguasai
pengetahuan prasyarat, memahami konsep, mengoperasikan matematika,
menerjemahkan soal, merencanakan strategi penyelesaian masalah, dan
menggunakan algoritma untuk menyelesaikan soal. Ada lima pendekatan
yang digunakan untuk menentukan kesulitan belajar yaitu pendekatan
berdasarkan : tujuan pembelajaran, profil materi, prasyarat pengetahuan,
miskonsepsi, dan pengetahuan terstruktur.

C. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui
kegiatan belajar. Menurut A. J. Romiszowski dalam Abdurrahman, Mulyono
( 2009 : 38), hasil belajar merupakan keluaran (outputs) dari suatu sistem
pemrosesan masukan (inputs). Masukan dari sistem tersebut berupa
bermacam-macam informasi sedangkan keluarannya adalah perbuatan atau
kinerja ( performance).
John M. Keller

dalam Abdurrahman, Mulyono ( 2009 : 38 )

memandang hasil belajar sebagai keluaran dari suatu sistem pemrosesan
berbagai masukan yang berupa informasi. Berbagai masukan tersebut dapat

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

12

dikelompokkan menjadi dua macam yaitu kelompok masukan pribadi
( personal inputs ) dan kelompok masukan yang berasal dari lingkungan
( environmental inputs ).
Nana Sudjana ( 1990 : 3 ) mengungkapkan hasil belajar siswa pada
hakekatnya adalah perubahan tingkah laku pada diri siswa. Penilaian hasil
belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar siswa
dengan kriteria tertentu.

D. Program Remidi
Pada tiap akhir kegiatan pembelajaran dari suatu unit pelajaran, guru
melakukan evaluasi formatif dan setelah adanya evaluasi formatif itu, siswa
yang belum menguasai bahan pelajaran diberikan pengajaran remedial agar
tujuan belajar yang telah ditetapkan sebelumnya dapat dicapai. Mulyono
Abdurrahman ( 2009 : 20 ) mengemukakan bahwa pengajaran remedial pada
hakikatnya merupakan kewajiban bagi semua guru setelah mereka melakukan
evaluasi formatif dan menemukan adanya siswa yang belum mampu meraih
tujuan belajar yang telah ditetapkan sebelumnya.
Menurut M. Enthang ( 1984 : 10 ) pengajaran remidial dapat diartikan
sebagai upaya pendidik dalam membantu siswa yang mendapat kesulitan
dalam belajar dengan jalan mengulang atau mencari alternatif kegiatan lain
sehingga siswa yang bersangkutan dapat mengembangkan dirinya seoptimal
mungkin dan dapat memenuhi kriteria tingkat keberhasilan minimal yang
diharapkan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Sebenarnya

pembelajaran

remidial

merupakan

kelanjutan

13

dari

pembelajaran biasa atau reguler di sekolah. Peserta yang masuk dalam
kelompok ini adalah peserta didik yang memerlukan pelajaran tambahan.
Pembelajaran remidial adalah suatu proses atau kegiatan untuk memahami
dan meneliti dengan cermat mengenai berbagai kesulitan peserta didik dalam
belajar ( Arifin, Zainal 2009 : 304 ). Tujuan pembelajaran remedial adalah
membantu dan menyembuhkan peserta didik yang mengalami kesulitan
belajar melalui perlakuan pengajaran.

Dasar – Dasar Pengajaran Remidi
Dasar-dasar pengajaran remidi ditujukan kepada tindak lanjut dalam
memenuhi fungsi pertama dari diagnosa kesulitan belajar, ialah bagaimana
mengatasi persoalan siswa yang mengalami kesulitan belajar.
Dalam hal pengajaran remidi ( Habiburrahman, 1981 : 8 ), sebenarnya bukan
hanya menyangkut perbaikan metode mengajar saja, tetapi juga bahan yang
dipelajari dari proses belajar siswa.
a. Memperbaiki metode mengajar guru
-

metode yang mengaktifkan siswa.

-

lebih banyak mengulangi.

-

penyajian secara pelan-pelan.

-

menggunakan alat peraga.

-

memperbaiki sikap guru.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

14

b. Memperbaiki bahan pelajaran
-

bahan disusun berdasarkan perkembangan kematangan siswa.

-

bahan disusun dari konkret ke abstrak.

-

bahan disusun hingga menyajikan pengalaman siswa yang lebih
langsung.

-

bahan disusun dari sederhana ke yang komplek.

-

bahan disusun dari yang dialami langsung.

c. Memperbaiki metode belajar siswa
-

pembagian dan penambahan waktu belajar.

-

pemberian tugas-tugas.

-

organisasi bahan.

E. Pengertian Gender
Menurut Dewi Rostyaningsih ( 2010 ), kesalahpahaman tentang konsep
gender ini sebagai akibat dari belum dipahaminya secara utuh atau kurangnya
penjelasan tentang konsep gender dalam memahami sistem ketidakadilan
sosial dan hubungannya dengan ketidakadilan lainnya. Oleh karena itu untuk
memahami konsep gender harus dibedakan kata gender dengan kata seks.
Menurut Oakley dalam Rostyaningsih, Dewi ( 2010 ) gender adalah
perbedaan perilaku antara laki-laki dan perempuan yang dikonstruksikan
secara sosial, yakni perbedaan yang bukan kodrat dan bukan ketentuan Tuhan
melainkan diciptakan oleh manusia melalui proses sosial dan kultural.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

15

John Santrock ( 2003 : 365 ) juga berpendapat bahwa gender mengacu
pada dimensi sosial-budaya seseorang laki-laki atau perempuan. Peran gender
adalah suatu set harapan yang menetapkan bagaimana perempuan atau lakilaki harus berpikir, bertindak, dan berperasaan. Contoh: haruskah laki-laki
bersifat asertif daripada perempuan, dan haruskah perempuan lebih sensitif
pada perasaan orang lain daripada laki-laki.

Perbedaan Siswa Laki-Laki dan Perempuan
Menurut Kartini Kartono ( 2006 : 177 ), perbedaan-perbedaan yang
fundamental antara kaum pria dan wanita :
1. Kaum wanita lebih tertarik pada hal-hal yang praktis daripada yang
teoritis seperti kaum laki-laki.
2. Wanita lebih dekat dengan masalah- masalah kehidupan yang praktis
konkrit, sedangkan kaum laki-laki lebih tertarik pada segi-segi kejiwaan
yang bersifat abstrak.
3. Wanita hakekatnya lebih bersifat hetero-sentris dan lebih sosial
sedangkan kaum laki-laki bersifat lebih egosentris.
4. Kaum laki-laki cenderung berperan sebagai pengambil inisiatif untuk
memberikan stimulasi dan pengarahan khususnya bagi kemajuan,
sedangkan wanita sifatnya tidak agresif, lebih pasif, lebih “open”, suka
melindungi-memelihara-mempertahankan.
5. Perbedaan laki-laki dan wanita terletak pada sifat-sifat sekundaritas,
emosionalitas, dan aktivitas dari fungsi-fungsi kejiwaan. Pada kaum

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

16

wanita, fungsi sekundaritasnya tidak terletak pada bidang intelek, tetapi
pada perasaan. Oleh karena itu nilai perasaan dari pengalamanpengalamannya jauh lebih lama mempengaruhi struktur kepribadiannya
jika dibandingkan dengan nilai perasaan kaum laki-laki, dan sebagainya.
Dalam studi lain, kali ini difokuskan pada siswa kelas 8 dan 10, nilai
anak laki-laki lebih tinggi dibandingkan dengan anak perempuan pada tes
sains,

terutama

di

kalangan

siswa

berkemampuan

menengah

dan

berkemampuan di atas rata-rata menurut Burkham, Lee, & Smetdon dalam
Santrock, John ( 2014 ).
Tinjauan utama dari persamaan dan perbedaan gender yang dilakukan
pada tahun 1970-an menyimpulkan bahwa kemampuan verbal anak
perempuan lebih baik daripada anak laki-laki menurut Maccoby dan Franklin
dalam Santrock, John ( 2014 ).

F. Gerak Lurus
Benda dikatakan bergerak apabila kedudukannya senantiasa berubah terhadap
acuan tertentu. Lintasan adalah tempat kedudukan titik-titik yang dilalui oleh
suatu benda yang bergerak. Gerak lurus adalah gerak benda pada lintasan
yang berbentuk garis lurus.
1. Jarak dan Perpindahan
Jarak adalah panjang lintasan yang ditempuh benda dalam selang
waktu tertentu. Jarak merupakan besaran skalar.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

17

Perpindahan adalah perubahan kedudukan ditinjau dari kedudukan
awal dan kedudukan akhir. Perpindahan merupakan besaran vektor.

Contoh
A

-6

-5 -4

-3

B

-2 -1

0

1

2

C

3

4

5

6 X(cm)

Jarak ABC = panjang AB + panjang BC
= 5 + 3 = 8 cm
Perpindahan dari A ke B = XB – XA
= 2 – (-3 ) = 5 ( arah ke kanan )
Perpindahan Dua Dimensi Pada Gerak Lurus
Perpindahan merupakan pergeseran suatu benda dari suatu titik ( tempat )
ke titik lain. Pergeseran merupakan besaran vektor karena memiliki nilai
dan arah.
y
P
yp
r
p
yq

Q

q
xp

xq

x

Untuk mencari besar dan arah perpindahan r, yang harus dilakukan adalah
menuliskan vektor posisi p dan q dalam vektor satuan sebagai berikut:

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

18

Vektor posisi p adalah

Vektor posisi q adalah

Dari kedua vektor posisi ini, dapat dicari vektor perpindahan r
menggunakan kaidah penjumlahan vektor sebagai berikut :

Nilai vektor perpindahan r menjadi

Arah vektor perpindahan r

Contoh Soal
Seorang anak mula-mula berada pada posisi P (5,7) m dari acuan O.
Karena takut, anak tersebut pindah ke posisi Q (11,15) m. Tentukan :
a. Vektor perpindahan anak!
b. Besar perpindahan yang dilakukan anak!
c. Arah perpindahan anak!

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Penyelesaian
Y
15
r
10

Q
P

5

5

10

15

X

a. Vektor perpindahan anak dari Q ke P

b. Besar perpindahan anak

r = 10 m
c. Arah perpindahan anak

19

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

20

2. Kelajuan dan Kecepatan
a. Kelajuan Rata-Rata dan Kecepatan Rata-Rata
Kelajuan adalah jarak tempuh benda per satuan waktu. Termasuk
besaran skalar.
v
Kecepatan adalah perpindahan yang ditempuh benda per satuan waktu.
Termasuk besaran vektor.

Kelajuan rata-rata ( )

Kecepatan rata-rata (

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

21

b. Kecepatan Sesaat
Adalah kecepatan rata-rata dalam selang waktu

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN MODUL FISIKA RSBI POKOK BAHASAN GERAK PADA SISWA SMA KELAS X SEMESTER 1 SMA NEGERI 1 PURWAREJA KLAMPOK

0 7 121

ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL POKOK BAHASAN PERSAMAAN GARIS SINGGUNG LINGKARAN Analisis Kesulitan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Pokok Bahasan Persamaan Garis Singgung Lingkaran Ditinjau Dari Level Berpikir Van Hiele Pada Siswa Kelas

0 4 16

ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA BANGUN RUANG POKOK BAHASAN Analisis Kesulitan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Bangun Ruang Pokok Bahasan Prisma Dan Limas.

0 7 12

ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA BANGUN RUANG POKOK BAHASAN Analisis Kesulitan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Bangun Ruang Pokok Bahasan Prisma Dan Limas.

0 4 16

Identifikasi Kesulitan Belajar Siswa SMP Negeri 2 Petarukan dalam Memahami Pokok Bahasan Gerak Lurus.

0 3 149

Pembelajaran Fisika Strategi Gasing Untuk SMA Kelas X dengan Metode Eksperimen dan Diskusi pada Dinamika Gerak Lurus Ditinjau dari Motivasi Belajar Siswa.

0 0 20

PEMBELAJARAN FISIKA GASING MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DAN DISKUSI PADA MATA PELAJARAN FISIKA SMA KELAS X MATERI GERAK LURUS DITINJAU DARI MINAT SISWA.

0 1 18

ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL FISIKA MATERI POKOK GERAK LURUS PADA SISWA KELAS X SMA N 2 KEBUMEN.

6 24 17

KEEFEKTIFAN METODE ENAM TOPI BERPIKIR DALAM PEMBELAJARAN DISKUSI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SLEMAN.

0 0 190

Identifikasi kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal-soal fisika bahasan gerak lurus pada siswa kelas XA dan XB SMA Santa Maria Yogyakarta - USD Repository

0 0 143