Perbandingan Efektivitas Pasta gigi Herbal dan Pasta gigi Nonherbal Terhadap Staphylococcus aureus, Streptococcus fJ-hemoliticus & Candida albicans In Vitro.
ABSTRAK
PERBANDINGAN EFEKTIFITAS PASTA GIGI HERBAL dan PASTA
GIGI NONHERBAL TERHADAP Staphylococcus aureus,
Streptococcus p-hemoliticus dan Candida albicans
In Vitro
Widya, 2003. Pembimbing I: Endah Tyasrini, SSi., MSi.
Pembimbing II: Djaja Rusmana, dr., MSi.
Mulut dan gigi merupakan bagian dari alat pencernaan yang perlu dijaga
kesehatannya. Menggosok gigi dengan pasta gigi merupakan hal yang penting
dalam menjaga kesehatan mulut dan gigi, sehingga pada saat ini banyak
perusahaan pasta gigi yang menambahkan berbagai macam bahan khusus ke
dalam pasta gigi seperti ekstrak sirih dan lidah buaya. Sirih dan lidah buaya
mengandung senyawa yang mempunyai aktivitas antimikroba yang mampu
menghambat pertumbuhan kuman mulut.
Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan pasta gigi yang lebih baik
dalam menjaga kesehatan mulut dan gigi.
Penelitian ini merupakan prospektif eksperimental secara in vitro terhadap
kuman Staphylococcus aureus, Streptococcus ~hemoliticus dan Candida albicans.
Hasil penelitian menunjukan bahwa pasta gigi herbal lebih efektif dari pasta
gigi nonherbal terhadap Staphylococcus aureus dan Candida albicans. Pasta gigi
herbal dan nonherbal mempunyai
efektivitas yang sama terhadap Streptococcus
~
hemoliticus.
Dari hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa pasta gigi herbal lebih
efektif dari pasta gigi nonherbal terhadap Staphylococcus aureus dan Candida
albicans, sedangkan terhadap Streptococcus ~hemoliticus pasta gigi herbal dan
nonherbal mempunyai efek yang sama.
IV
ABSTRACT
THE COMPARISON OF EFFECTIVENESS
HERB TOOTHPASTE
and NONHERB TOOTHPASTE TO
Staphylococcus aureus, Streptococcus f3-hemoliticus and Candida albicans
in vitro
Widya, 2003. 1st Tutor: Endah Tyasrini, dr., MSi.
2nd Tutor: Djaja Rusmana, dr., MSi.
Mouth and teeth are part of the gastrointestinal tract that have to keep healthy.
Brushing with toothpaste is important in keep mouth and teeth healthy and help,
so that nowadays many toothpaste company that add some special ingredient to
the toothpaste example piper betle extract and aloe vera extract. Piper betle and
aloe vera contain many compounds having antimicrobial activity that be able to
inhibit the growth of microbe.
This research was to prove the most effictive toothpaste in keeping mouth and
teeth healthy.
This research was a prospective
experiment
to Staohvlococcus
aureus,
Streotococcus B-hemoliticus and Candida albicans in vitro.
This research showed that the herb toothpaste was better than the nonherb
toothpaste to control the growth of Staphylococcus aureus and Candida albicans.
The herb and nonherb toothpaste had the same effictiveness
in controlling the
growth of Streotococcus B-hemoliticus.
Based on the research, the conclusion is the herb toothpaste better than the
nonherb toothpaste in controlling the growth of Staohvlococcus
aureus and
Candida albicans and the herb and the nonherb toothpaste have the same
effectiveness to control the growth Streotococcus B-hemoliticus.
v
DAFTARISI
JUDU L
...................................................................................................
LEMBAR PERSETUJU AN
11
SURA T PERNY ATAAN
111
ABSTRAK .
IV
AB STRACT
V
PRAKA TA
VI
DAFT AR ISI
viii
DAFT AR TABEL
x
DAFT AR GAMBAR
XI
DAFT AR LAMPIRAN
Xll
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
..........................
1.2 Identifikasi Masalah .............................................................................
2
1.3 Maksud dan Tujuan
2
1.4 Kegunaan Penelitian
2
1.5 Kerangka Pem ikiran
2
1.6 Metode Penelitian
3
1.7 Lokasi dan Waktu
3
BAB II TINJAUAN
PUST AKA
2.1 Pasta Gigi
4
2.2 Daun Sirih (Piper belle L.)
5
2.2.1 Asal-usul Tanaman .......................................................................
5
2.2.2 Deskripsi Tanaman .......................................................................
6
2.2.3 Kandungan dan Manfaat
7
2.3 Lidah Buaya
8
2.3.1 Asal-usul Tanaman .......................................................................
8
2.3.2 Deskripsi Tanaman .......................................................................
9
2.3.3 Kandungan dan Manfaat
10
2.4 Flora Normal
12
VIII
13
2.4.1 Flora normal mulut
14
2.4.2 Staphylococcus
2.4.3 Streptococcus
15
2.4.4 Candida albicans
16
BAB III METODE PENELITIAN
18
3.1 Bahan
18
3.2 Alat-alat
19
3.3 Cara Kerja
19
3.3.1 Staphylococcus aureus
3.3.1.1 Menghitung Jumlah Kuman Awal
19
20
3.3.1.2 Larutan Pasta Gigi
3.3.1.3 Pengenceran dan Pembiakan Kuman
20
21
3.3.1.4 Pewarnaan Gram
3.3.2 Streptococcus j3-hemoliticus
21
3.3.3 Candida Albicans .
21
BAB IV PEMBAHASAN
22
4.1 HasH Percobaan
4.1.1 Staphylococcus Aureus
22
4.1.2 Streptococcus j3-hemoliticus
22
4.1.3 Candida albicans
23
23
4.2 Pembahasan ..
4.2.1 Staphylococcus aureus
23
4.2.2 Streptococcus j3-hemoliticus
24
4.2.3 Candida albicans
25
BAB V KESIMPULAN
DAN SARAN
27
28
DAFT AR PUST AKA
LAMPIRAN
...
....
29
37
RIW AYAT HID UP
IX
DAFTAR GAMBAR
7
Gambar 1. Piper betle Linn
10
Gambar 2. Aloe vera
Gambar 3. Staphylococcus (mikroskop elektron)
Gambar 4. Streptococcus
(mikroskop
cahaya)
Gambar 5. Candida albican (mikroskop cahaya)
x
15
(;
~
17
DAFfAR TABEL
Tabel 1. Hasil penelitian perbandingan efektivitas
pasta gigi herbal dan nonherbal terhadap
.22
Staphylococcus A ureus
Tabel 2. Hasil penelitian perbandingan efektivitas
pasta gigi herbal dan nonherbal terhadap
Streptococcus ~hemol iticus
..23
Tabel 3. Hasil penelitian perbandingan efektifitas
pasta gigi herbal dan nonherbal terhadap
..24
Candida albicans
Xl
DAFTAR LAMPIRAN
Gambar 6. Jumlah awal
30
Staphylococcus aureus
Gambar 7. Pengaruh pasta gigi herbal
terhadap Staphylococcus aureus
30
Gambar 8. Pengaruh pasta gigi nonherbal
terhadap Staphylococcus aureus
31
Gambar 9. Jumlah awal
31
Streptococcus j3-hemoliticus
Gambar 10. Pengaruh pasta gigi herbal
terhadap Streptococcus j3-hemoliticus
32
Gambar 11. Pengaruh pasta gigi nonherbal
terhadap Streptococcus j3-hemoliticus
32
Gambar 12. Jumlah awal
33
Candida albicans
Gambar 13. Pengaruh pasta gigi herbal
terhadap Candida albicans
33
Gambar 14. Pengaruh pasta gigi nonherbal
terhadap Candida albicans
34
Gambar 15. Kontrol media, kontrol aquadest dan
kontrol NaCI Staphylococcus aureus
34
Gambar 16. Kontrol media, kontrol aquadest dan
kontrol NaCI Streptococcus j3-hemoliticus
35
Gambar 17. Kontrol media, kontrol aquadest dan
kontrol NaCI Candida albicans
XII
35
BABI
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada waktu lahir rongga mulut steril. Beberapa jam setelah lahir terjadi
peningkatan mikroorganisme
di dalam mulut, diantaranya termasuk kedalam
genus Streptococcus, Staphylococcus dan Candida albicans yang merupakan flora
normal mulut. Jika terjadi peningkatan pertumbuhan yang tidak normal atau
"overgrowth"
dari flora normal ini, maka bisa menyebabkan kerusakan dan
infeksi pada mulut dan gigi. (Jawetz, Melnick & Adelberg, 1996). Oleh karena itu
kesehatan mulut dan gigi perlu dijaga, salah satunya adalah dengan menggosok
gigi memakai pasta gigi yang mengandung zat-zat aktif antimikroba.
Sirih merupakan tanaman sulur-suluran atau merambat. Biasanya bagian
tanaman yang dimanfaatkan adalah daunnya. Sirih mengandung zat-zat aktifyang
mempunyai aktivitas antimikroba, yaitu minyak atsiri yang terdiri dari kavikol,
betlefenol, alkilpirokatekol, kavibetol, eugenol dan karvakrol. Selain itu sirih juga
mengandung enzim diastase, gula dan tan in. (Rini, Mulyono, 2003)
Lidah buaya merupakan tanaman asli Afrika, tepatnya Ethiopia, yang
term as uk golongan Liliaceae. Lidah buaya hampir menyerupai
kaktus dan
termasuk jenis tanaman tahunan. Di dunia farmasi, lidah buaya lebih dikenal
dengan nama Aloe vera. Tanaman holtikultura ini keberadaannya telah dikenal
sejak lama. Walaupun sudah dikenal lama, hanya sedikit masyarakat yang tahu
manfaat dan khasiat tanaman ini. Lidah buaya mengandung lignin, saponin,
kompleks anthraquinon, prostaglandin, asam amino, vitamin, mineral, enzim,
asam-asam lemak, sakarida, asam salisilat, gliberelin, steroid, ~-sitosterol dan
lupeol. (Imi, 2002). ~-sitosterol dan lupeol mempunyai aktivitas antimikroba yang
sangat kuat. (Waller, 1978)
Mengingat daya antimikroba dari daun sirih dan lidah buaya yang digunakan
sebagai salah satu bahan dalam pembuatan pasta gigi, maka penulis tertarik untuk
mengadakan penelitian dengan membandingkan efektivitasnya dengan pasta gigi
---
~-----
2
yang tidak mengandung ekstrak daun sirih dan lidah buaya (pasta gigi herbal dan
nonherbal) terhadap flora normal mulut.
1.2 Identifikasi masalah
Bagaimana daya antimikroba pasta gigi yang mengandung ekstrak daun sirih
dan lidah buaya (pasta gigi herbal) bila dibandingkan
mengandung
dengan pasta gigi yang tidak
ekstrak daun sirih dan lidah buaya (pasta gigi nonherbal)
Staphylococcus
aureus, Streptococcus
p-hemoliticus
terhadap
dan Candida albicans?
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud penelitian ini adalah untuk membandingkan daya antimikroba pasta
gigi yang mengandung ekstrak daun sirih dan lidah buaya (pasta gigi herbal)
dengan pasta gigi yang tidak mengandung ekstrak daun sirih dan lidah buaya
(pasta
gigi nonherbal)
terhadap
Staphylococcus
aureus,
Streptococcus
P-
hemoliticus dan Candida albicans secara in vitro.
Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan pasta gigi yang lebih baik
untuk kesehatan mulut dan gigi.
1.4 Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian ini adalah untuk memberi informasi kepada masyarakat
pasta gigi yang lebih baik untuk kesehatan mulut dan gigi.
1.5 Kerangka Pemikiran
Daun sirih mempunyai aktivitas antimikroba terhadap mikroorganisme mulut.
Daya antimikroba ini disebabkan karena daun sirih mengandung minyak esensial
yaitu minyak atsiri yang terdiri dari kavikol, kavibetol, karvakrol, betlefenol,
eugenol,
dan alkilpirokatekol.
Kandungan
inilah yang dapat menghambat
3
pertumbuhan mikroorganisme mulut dan gigi (Rini, Mulyono, 2003). Begitu juga
dengan lidah buaya mengandung bermacam-macam
zat aktif diantaranya
~-
sitosterol dan lupeol yang mempunyai aktivitas antimikroba yang sangat kuat.
(Waller, 1978)
1.6 Metodologi
Penelitian
Penelitian ini merupakan prospektif eksperimental secara in vitro. Pasta gigi
diencerkan dengan aquadest, kemudian dicampur dengan Staphylococcus aureus,
Streptococcus p-hemoliticus
dan Candida albicans selama 1 menit. Masing-
masing campuran pasta gigi dengan mikroorganisme sebanyak 0,1 ml ditanam
pada media MSA, LAD dan SDA dengan cara spread plate. Kemudian diinkubasi
pada suhu 37°C selama lebih kurang 24 jam untuk Staphylococcus aureus dan
Streptococcus p-hemoliticus, sedangkan untuk Candida albicans dieramkan pada
suhu kamar selama 48 jam.
1.7 Lokasi dan Waktu
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran
Universitas Kristen Maranatha, dari bulan Maret sampai bulan September 2003.
BABV
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa efektifitas pasta gigi herbal
terhadap Staphylococcus aureus dan Candida albicans lebih baik dari pasta gigi
nonherbal,
walaupun
pada Candida albicans pasta gigi herbal tidak bisa
menghambat pertumbuhan kuman sampai 100%. Sedangkan untuk menghambat
pertumbuhan Streptococcus ~hemoliticus,
pasta gigi herbal dan nonherbal sama-
sarna efektif.
5.2 Saran
Bagi masyarakat
disarankan
untuk memakai
produk pasta
glgl yang
mengandung ekstrak daun sirih dan lidah buaya (pasta gigi herbal) terutama pada
penderita
halitosis,
periodontitis
dan gingivitis.
Selain itu perlu diadakan
penelitian lebih lanjut untuk mengetahui efektivitas pasta gigi ini.
26
DAFfAR PUSTAKA
Cappucino J.G., Sherman N., 1989. Microbiology A Laboratory Manual. Menlo
Park California: The Benjamin Cummings Publishing Company, Inc.
Jawetz E., Melnick J., Adelberg E., Mikrobiologi Kedokteran. Alih Bahasa:
Nugroho, E., Maulany, R.F., 1996. edisi 20. Jakarta: Salemba Medika.
Irni Furnawanthi, Sp., 2002. Khasiat dan Manfaat Lidah Buaya Si Tanaman Ajaib.
Jakarta: Agromedia Pustaka.
Rini Damayanti Moeljanto, dr., Mulyono, 2003. Khasiat dan Manfaat Daun Sirih.
Jakarta: Agromedia Pustaka.
Tortora
GJ.,
1996. An Introduction
Microbiology.
6th edition. California:
Addison-Wesley Educational Publishers Inc.
Wesley A.V., Jay C.B., 1997. Basic Microbilogy.
8th edition. California
Addison-Wesley Educational Publishers Inc.
(http://st-aloe-vera.com/aloe-history
.htm)
(http:/adha.org/Kenneth Todar University of Winconsin-Madison)
(http:/asiamaya.com/jamu/sirih-piperbetle.htm)
(http:/geocities.com/chadrx/aloe.html)
(http://biblio.org/herbmed/eclectic/kings/piper-meth
.htm I)
(http://ft.confex.com//ft/2001/techprogram/paper_9068.htm
27
)
28
(http:/pnm.my/sirihpinang/sp-sirih.htm)
(http:/robinspool.co.uk/index.htm)
(http:/yourskin.co.uk/plant-remedies/aloe-vera.htm)
PERBANDINGAN EFEKTIFITAS PASTA GIGI HERBAL dan PASTA
GIGI NONHERBAL TERHADAP Staphylococcus aureus,
Streptococcus p-hemoliticus dan Candida albicans
In Vitro
Widya, 2003. Pembimbing I: Endah Tyasrini, SSi., MSi.
Pembimbing II: Djaja Rusmana, dr., MSi.
Mulut dan gigi merupakan bagian dari alat pencernaan yang perlu dijaga
kesehatannya. Menggosok gigi dengan pasta gigi merupakan hal yang penting
dalam menjaga kesehatan mulut dan gigi, sehingga pada saat ini banyak
perusahaan pasta gigi yang menambahkan berbagai macam bahan khusus ke
dalam pasta gigi seperti ekstrak sirih dan lidah buaya. Sirih dan lidah buaya
mengandung senyawa yang mempunyai aktivitas antimikroba yang mampu
menghambat pertumbuhan kuman mulut.
Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan pasta gigi yang lebih baik
dalam menjaga kesehatan mulut dan gigi.
Penelitian ini merupakan prospektif eksperimental secara in vitro terhadap
kuman Staphylococcus aureus, Streptococcus ~hemoliticus dan Candida albicans.
Hasil penelitian menunjukan bahwa pasta gigi herbal lebih efektif dari pasta
gigi nonherbal terhadap Staphylococcus aureus dan Candida albicans. Pasta gigi
herbal dan nonherbal mempunyai
efektivitas yang sama terhadap Streptococcus
~
hemoliticus.
Dari hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa pasta gigi herbal lebih
efektif dari pasta gigi nonherbal terhadap Staphylococcus aureus dan Candida
albicans, sedangkan terhadap Streptococcus ~hemoliticus pasta gigi herbal dan
nonherbal mempunyai efek yang sama.
IV
ABSTRACT
THE COMPARISON OF EFFECTIVENESS
HERB TOOTHPASTE
and NONHERB TOOTHPASTE TO
Staphylococcus aureus, Streptococcus f3-hemoliticus and Candida albicans
in vitro
Widya, 2003. 1st Tutor: Endah Tyasrini, dr., MSi.
2nd Tutor: Djaja Rusmana, dr., MSi.
Mouth and teeth are part of the gastrointestinal tract that have to keep healthy.
Brushing with toothpaste is important in keep mouth and teeth healthy and help,
so that nowadays many toothpaste company that add some special ingredient to
the toothpaste example piper betle extract and aloe vera extract. Piper betle and
aloe vera contain many compounds having antimicrobial activity that be able to
inhibit the growth of microbe.
This research was to prove the most effictive toothpaste in keeping mouth and
teeth healthy.
This research was a prospective
experiment
to Staohvlococcus
aureus,
Streotococcus B-hemoliticus and Candida albicans in vitro.
This research showed that the herb toothpaste was better than the nonherb
toothpaste to control the growth of Staphylococcus aureus and Candida albicans.
The herb and nonherb toothpaste had the same effictiveness
in controlling the
growth of Streotococcus B-hemoliticus.
Based on the research, the conclusion is the herb toothpaste better than the
nonherb toothpaste in controlling the growth of Staohvlococcus
aureus and
Candida albicans and the herb and the nonherb toothpaste have the same
effectiveness to control the growth Streotococcus B-hemoliticus.
v
DAFTARISI
JUDU L
...................................................................................................
LEMBAR PERSETUJU AN
11
SURA T PERNY ATAAN
111
ABSTRAK .
IV
AB STRACT
V
PRAKA TA
VI
DAFT AR ISI
viii
DAFT AR TABEL
x
DAFT AR GAMBAR
XI
DAFT AR LAMPIRAN
Xll
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
..........................
1.2 Identifikasi Masalah .............................................................................
2
1.3 Maksud dan Tujuan
2
1.4 Kegunaan Penelitian
2
1.5 Kerangka Pem ikiran
2
1.6 Metode Penelitian
3
1.7 Lokasi dan Waktu
3
BAB II TINJAUAN
PUST AKA
2.1 Pasta Gigi
4
2.2 Daun Sirih (Piper belle L.)
5
2.2.1 Asal-usul Tanaman .......................................................................
5
2.2.2 Deskripsi Tanaman .......................................................................
6
2.2.3 Kandungan dan Manfaat
7
2.3 Lidah Buaya
8
2.3.1 Asal-usul Tanaman .......................................................................
8
2.3.2 Deskripsi Tanaman .......................................................................
9
2.3.3 Kandungan dan Manfaat
10
2.4 Flora Normal
12
VIII
13
2.4.1 Flora normal mulut
14
2.4.2 Staphylococcus
2.4.3 Streptococcus
15
2.4.4 Candida albicans
16
BAB III METODE PENELITIAN
18
3.1 Bahan
18
3.2 Alat-alat
19
3.3 Cara Kerja
19
3.3.1 Staphylococcus aureus
3.3.1.1 Menghitung Jumlah Kuman Awal
19
20
3.3.1.2 Larutan Pasta Gigi
3.3.1.3 Pengenceran dan Pembiakan Kuman
20
21
3.3.1.4 Pewarnaan Gram
3.3.2 Streptococcus j3-hemoliticus
21
3.3.3 Candida Albicans .
21
BAB IV PEMBAHASAN
22
4.1 HasH Percobaan
4.1.1 Staphylococcus Aureus
22
4.1.2 Streptococcus j3-hemoliticus
22
4.1.3 Candida albicans
23
23
4.2 Pembahasan ..
4.2.1 Staphylococcus aureus
23
4.2.2 Streptococcus j3-hemoliticus
24
4.2.3 Candida albicans
25
BAB V KESIMPULAN
DAN SARAN
27
28
DAFT AR PUST AKA
LAMPIRAN
...
....
29
37
RIW AYAT HID UP
IX
DAFTAR GAMBAR
7
Gambar 1. Piper betle Linn
10
Gambar 2. Aloe vera
Gambar 3. Staphylococcus (mikroskop elektron)
Gambar 4. Streptococcus
(mikroskop
cahaya)
Gambar 5. Candida albican (mikroskop cahaya)
x
15
(;
~
17
DAFfAR TABEL
Tabel 1. Hasil penelitian perbandingan efektivitas
pasta gigi herbal dan nonherbal terhadap
.22
Staphylococcus A ureus
Tabel 2. Hasil penelitian perbandingan efektivitas
pasta gigi herbal dan nonherbal terhadap
Streptococcus ~hemol iticus
..23
Tabel 3. Hasil penelitian perbandingan efektifitas
pasta gigi herbal dan nonherbal terhadap
..24
Candida albicans
Xl
DAFTAR LAMPIRAN
Gambar 6. Jumlah awal
30
Staphylococcus aureus
Gambar 7. Pengaruh pasta gigi herbal
terhadap Staphylococcus aureus
30
Gambar 8. Pengaruh pasta gigi nonherbal
terhadap Staphylococcus aureus
31
Gambar 9. Jumlah awal
31
Streptococcus j3-hemoliticus
Gambar 10. Pengaruh pasta gigi herbal
terhadap Streptococcus j3-hemoliticus
32
Gambar 11. Pengaruh pasta gigi nonherbal
terhadap Streptococcus j3-hemoliticus
32
Gambar 12. Jumlah awal
33
Candida albicans
Gambar 13. Pengaruh pasta gigi herbal
terhadap Candida albicans
33
Gambar 14. Pengaruh pasta gigi nonherbal
terhadap Candida albicans
34
Gambar 15. Kontrol media, kontrol aquadest dan
kontrol NaCI Staphylococcus aureus
34
Gambar 16. Kontrol media, kontrol aquadest dan
kontrol NaCI Streptococcus j3-hemoliticus
35
Gambar 17. Kontrol media, kontrol aquadest dan
kontrol NaCI Candida albicans
XII
35
BABI
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada waktu lahir rongga mulut steril. Beberapa jam setelah lahir terjadi
peningkatan mikroorganisme
di dalam mulut, diantaranya termasuk kedalam
genus Streptococcus, Staphylococcus dan Candida albicans yang merupakan flora
normal mulut. Jika terjadi peningkatan pertumbuhan yang tidak normal atau
"overgrowth"
dari flora normal ini, maka bisa menyebabkan kerusakan dan
infeksi pada mulut dan gigi. (Jawetz, Melnick & Adelberg, 1996). Oleh karena itu
kesehatan mulut dan gigi perlu dijaga, salah satunya adalah dengan menggosok
gigi memakai pasta gigi yang mengandung zat-zat aktif antimikroba.
Sirih merupakan tanaman sulur-suluran atau merambat. Biasanya bagian
tanaman yang dimanfaatkan adalah daunnya. Sirih mengandung zat-zat aktifyang
mempunyai aktivitas antimikroba, yaitu minyak atsiri yang terdiri dari kavikol,
betlefenol, alkilpirokatekol, kavibetol, eugenol dan karvakrol. Selain itu sirih juga
mengandung enzim diastase, gula dan tan in. (Rini, Mulyono, 2003)
Lidah buaya merupakan tanaman asli Afrika, tepatnya Ethiopia, yang
term as uk golongan Liliaceae. Lidah buaya hampir menyerupai
kaktus dan
termasuk jenis tanaman tahunan. Di dunia farmasi, lidah buaya lebih dikenal
dengan nama Aloe vera. Tanaman holtikultura ini keberadaannya telah dikenal
sejak lama. Walaupun sudah dikenal lama, hanya sedikit masyarakat yang tahu
manfaat dan khasiat tanaman ini. Lidah buaya mengandung lignin, saponin,
kompleks anthraquinon, prostaglandin, asam amino, vitamin, mineral, enzim,
asam-asam lemak, sakarida, asam salisilat, gliberelin, steroid, ~-sitosterol dan
lupeol. (Imi, 2002). ~-sitosterol dan lupeol mempunyai aktivitas antimikroba yang
sangat kuat. (Waller, 1978)
Mengingat daya antimikroba dari daun sirih dan lidah buaya yang digunakan
sebagai salah satu bahan dalam pembuatan pasta gigi, maka penulis tertarik untuk
mengadakan penelitian dengan membandingkan efektivitasnya dengan pasta gigi
---
~-----
2
yang tidak mengandung ekstrak daun sirih dan lidah buaya (pasta gigi herbal dan
nonherbal) terhadap flora normal mulut.
1.2 Identifikasi masalah
Bagaimana daya antimikroba pasta gigi yang mengandung ekstrak daun sirih
dan lidah buaya (pasta gigi herbal) bila dibandingkan
mengandung
dengan pasta gigi yang tidak
ekstrak daun sirih dan lidah buaya (pasta gigi nonherbal)
Staphylococcus
aureus, Streptococcus
p-hemoliticus
terhadap
dan Candida albicans?
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud penelitian ini adalah untuk membandingkan daya antimikroba pasta
gigi yang mengandung ekstrak daun sirih dan lidah buaya (pasta gigi herbal)
dengan pasta gigi yang tidak mengandung ekstrak daun sirih dan lidah buaya
(pasta
gigi nonherbal)
terhadap
Staphylococcus
aureus,
Streptococcus
P-
hemoliticus dan Candida albicans secara in vitro.
Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan pasta gigi yang lebih baik
untuk kesehatan mulut dan gigi.
1.4 Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian ini adalah untuk memberi informasi kepada masyarakat
pasta gigi yang lebih baik untuk kesehatan mulut dan gigi.
1.5 Kerangka Pemikiran
Daun sirih mempunyai aktivitas antimikroba terhadap mikroorganisme mulut.
Daya antimikroba ini disebabkan karena daun sirih mengandung minyak esensial
yaitu minyak atsiri yang terdiri dari kavikol, kavibetol, karvakrol, betlefenol,
eugenol,
dan alkilpirokatekol.
Kandungan
inilah yang dapat menghambat
3
pertumbuhan mikroorganisme mulut dan gigi (Rini, Mulyono, 2003). Begitu juga
dengan lidah buaya mengandung bermacam-macam
zat aktif diantaranya
~-
sitosterol dan lupeol yang mempunyai aktivitas antimikroba yang sangat kuat.
(Waller, 1978)
1.6 Metodologi
Penelitian
Penelitian ini merupakan prospektif eksperimental secara in vitro. Pasta gigi
diencerkan dengan aquadest, kemudian dicampur dengan Staphylococcus aureus,
Streptococcus p-hemoliticus
dan Candida albicans selama 1 menit. Masing-
masing campuran pasta gigi dengan mikroorganisme sebanyak 0,1 ml ditanam
pada media MSA, LAD dan SDA dengan cara spread plate. Kemudian diinkubasi
pada suhu 37°C selama lebih kurang 24 jam untuk Staphylococcus aureus dan
Streptococcus p-hemoliticus, sedangkan untuk Candida albicans dieramkan pada
suhu kamar selama 48 jam.
1.7 Lokasi dan Waktu
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran
Universitas Kristen Maranatha, dari bulan Maret sampai bulan September 2003.
BABV
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa efektifitas pasta gigi herbal
terhadap Staphylococcus aureus dan Candida albicans lebih baik dari pasta gigi
nonherbal,
walaupun
pada Candida albicans pasta gigi herbal tidak bisa
menghambat pertumbuhan kuman sampai 100%. Sedangkan untuk menghambat
pertumbuhan Streptococcus ~hemoliticus,
pasta gigi herbal dan nonherbal sama-
sarna efektif.
5.2 Saran
Bagi masyarakat
disarankan
untuk memakai
produk pasta
glgl yang
mengandung ekstrak daun sirih dan lidah buaya (pasta gigi herbal) terutama pada
penderita
halitosis,
periodontitis
dan gingivitis.
Selain itu perlu diadakan
penelitian lebih lanjut untuk mengetahui efektivitas pasta gigi ini.
26
DAFfAR PUSTAKA
Cappucino J.G., Sherman N., 1989. Microbiology A Laboratory Manual. Menlo
Park California: The Benjamin Cummings Publishing Company, Inc.
Jawetz E., Melnick J., Adelberg E., Mikrobiologi Kedokteran. Alih Bahasa:
Nugroho, E., Maulany, R.F., 1996. edisi 20. Jakarta: Salemba Medika.
Irni Furnawanthi, Sp., 2002. Khasiat dan Manfaat Lidah Buaya Si Tanaman Ajaib.
Jakarta: Agromedia Pustaka.
Rini Damayanti Moeljanto, dr., Mulyono, 2003. Khasiat dan Manfaat Daun Sirih.
Jakarta: Agromedia Pustaka.
Tortora
GJ.,
1996. An Introduction
Microbiology.
6th edition. California:
Addison-Wesley Educational Publishers Inc.
Wesley A.V., Jay C.B., 1997. Basic Microbilogy.
8th edition. California
Addison-Wesley Educational Publishers Inc.
(http://st-aloe-vera.com/aloe-history
.htm)
(http:/adha.org/Kenneth Todar University of Winconsin-Madison)
(http:/asiamaya.com/jamu/sirih-piperbetle.htm)
(http:/geocities.com/chadrx/aloe.html)
(http://biblio.org/herbmed/eclectic/kings/piper-meth
.htm I)
(http://ft.confex.com//ft/2001/techprogram/paper_9068.htm
27
)
28
(http:/pnm.my/sirihpinang/sp-sirih.htm)
(http:/robinspool.co.uk/index.htm)
(http:/yourskin.co.uk/plant-remedies/aloe-vera.htm)