Studi Perbandingan Berat Profil Pada Struktur Gedung Baja Yang Didesain Sebagai Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus dan Sistem Rangka Pemikul Momen Terbatas.

(1)

STUDI PERBANDINGAN BERAT PROFIL PADA STRUKTUR

GEDUNG BAJA YANG DIDESAIN SEBAGAI SISTEM

RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS DAN SISTEM

RANGKA PEMIKUL MOMEN TERBATAS

Nama : Erly Elkania NRP : 0221067

Pembimbing : Djoni Simanta, Ir.,MT.

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG

ABSTRAK

Sistem Rangka Pemikul Momen adalah sistem rangka dimana struktur tersebut terdiri dari balok utama yang langsung ditumpu oleh kolom dan dianggap menyatu secara kaku dengan kolom. Sistem rangka ini lazim dipakai untuk analisis struktur pada bangunan yang menahan beban gravitasi dan lateral akibat gempa. Konsep kinerja dari Sistem Rangka Pemikul Momen adalah berupa penyerapan energi gempa secara efektif melalui terbentuknya sendi plastis pada bagian struktur tertentu, sehingga sistem rangka dapat mengalami daktilitas pada struktur. Sistem rangka ini terdiri dari tiga jenis yaitu: (a). Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK), (b). Sistem Rangka Pemikul Momen Terbatas (SRPMT), dan (c). Sistem Rangka Pemikul Momen Biasa (SRPMB).

Penulisan tugas akhir ini mempunyai tujuan untuk membandingkan pemakaian berat profil antara Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK) dan Sistem Rangka Pemikul Momen Terbatas (SRPMT) dengan menggunakan program ETABS 9.04. Dari hasil perbandingan kedua sistem rangka tersebut didapat bahwa Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK) merupakan sistem rangka yang ekonomis berdasarkan pemakaian berat profil pada bangunan gedung baja berlantai empat di daerah dengan wilayah gempa 4 dan tanah keras.


(2)

DAFTAR ISI

Halaman

SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR... i

SURAT KETERANGAN SELESAI TUGAS AKHIR... ii

ABSTRAK... iii

PRAKATA... iv

DAFTAR ISI... vi

DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN... ix

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL... xiv

DAFTAR LAMPIRAN... xv

BAB 1 PENDAHULUAN... 1

1.1Latar Belakang Masalah………... 1

1.2Maksud dan Tujuan Penulisan………... 3

1.3Ruang Lingkup Pembahasan……….. 4

1.4Sistematika Pembahasan………... 5

BAB 2 SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN... 6

2.1 Konsep Perencanaan Struktur pada Sistem Rangka Pemikul Momen... 6

2.1.1 Perilaku Inelastis dalam Perencanaan Struktur Tahan Gempa. 7 2.1.2 Daktilitas Struktur... 9

2.1.3 Sendi Plastis... 11

2.2 Sistem Rangka Pemikul Momen Terhadap Beban Gempa Nominal Statik Ekivalen... 12


(3)

2.2.2 Wilayah Gempa dan Respon Spektrum... 14

2.3 Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus... 15

2.3.1 Sambungan Balok ke Kolom... 15

2.3.2 Daerah Panel pada Sambungan Balok ke Kolom... 17

2.3.3 Batasan – Batasan Terhadap Balok dan Kolom... 19

2.3.4 Perbandingan Momen Kolom Terhadap Momen Balok... 19

2.3.5 Perhitungan Tebal Pelat Ganda... 21

2.4 Sistem Rangka Pemikul Momen Terbatas... 23

2.4.1 Sambungan Balok ke Kolom... 23

2.4.2 Daerah Panel Pada Sambungan Balok ke Kolom... 25

2.4.3 Batasan – Batasan Terhadap Balok dan Kolom ... 26

2.4.4 Perhitungan Tebal Pelat Ganda... 26

BAB 3 STUDI KASUS... 28

3.1 Data Struktur... 29

3.2 Data Bahan... 29

3.3 Pembebanan... 29

3.4 Kombinasi Pembebanan... 30

3.5 Dimensi Balok, Kolom, Balok Anak, dan Ukuran Bondek... 31

3.6 Pemodelan Struktur... 33

BAB 4 ANALISIS KASUS... 35

4.1 Pemakaian Profil Hasil Desain ETABS……… 35

4.2 Total Berat Profil pada Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK) dan Sistem Rangka Pemikul Momen Terbatas (SRPMT)... 46


(4)

4.3.1 Analisis Kinerja Batas Layan pada Sistem Rangka Pemikul

Momen Khusus (SRPMK)... 48

4.3.2 Analisis Kinerja Batas Layan pada Sistem Rangka Pemikul Momen Terbatas (SRPMT)... 50

4.4 Contoh Perhitungan Manual Balok dan Kolom... 52

4.4.1 Perhitungan Manual Balok pada SRPMK... 52

4.4.2 Perhitungan Manual Kolom pada SRPMK... 61

4.4.3 Perhitungan Manual Balok pada SRPMT... 73

4.4.4 Perhitungan Manual Kolom pada SRPMT... 82

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN... 92

5.1 Kesimpulan... 92

5.2 Saran... 93

DAFTAR PUSTAKA... 94


(5)

DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN

Ag = Luas penampang bruto kolom, mm2

Ao = Percepatan puncak muka tanah

Ar = Percepatan respons maksimum

Aw = Luas geser perlu, mm2

DL = Beban mati

DSTLSn = Design steel ke - n

dz = Tinggi daerah panel diantara pelat terusan, mm

Es = Elastisitas baja, MPa

EX = Beban statik gempa arah sumbu x

EXT1 = Beban statik gempa arah sumbu x ditambah torsi arah y EXT2 = Beban statik gempa arah sumbu x dikurang torsi arah y EY = Beban statik gempa arah sumbu y

EYT1 = Beban statik gempa arah sumbu y ditambah torsi arah x EYT2 = Beban statik gempa arah sumbu y dikurang torsi arah x Fy = Tegangan leleh baja, Mpa

Fyc = Tegangan leleh penampang kolom, MPa

hr = Tebal dek, mm LL = Beban hidup

Lroof = Beban hidup pada atap

I = Faktor keutamaan

I1 = Faktor keutamaan untuk menyesuaikan periode ulang gempa


(6)

I2 = Faktor keutamaan untuk menyesuaikan periode ulang gempa

berkaitan dengan penyesuaian umur gedung tersebut.

Muxn = Momen terfaktor pada balok ke-n, balok yang menempel pada

pertemuan as balok dan kolom

Puc = Gaya aksial tekan terfaktor pada kolom, N

R = Faktor reduksi gempa

Rv = Gaya geser nominal pada pertemuan as balok dan as kolom, N SDL = Beban mati tambahan

SNI = Standar Nasional Indonesia

Sr = Jarak antar rusuk, mm

t = Tebal pelat badan penampang kolom atau pelat pengganda pada daerah panel, mm

tc = Tebal pelat, mm

tdp = Tebal pelat ganda, mm

tfn = Tebal sayap balok, mm

V = Gaya geser dasar nominal

Vp = Gaya geser pada pertemuan as balok dan as kolom

wr = Lebar rusuk dek, mm

Wt = Berat total gedung

Wz = Lebar daerah panel diantara kedua sayap kolom, mm

*

pb

M = Jumlah momen – momen balok - balok pada pertemuan as balok dan as kolom

*

pc

M = Jumlah momen – momen kolom di bawah dan di atas sambungan pada pertemuan antara as balok dan as kolom.


(7)

Daftar Notasi dan Singkatan pada Mathcad

Ag = Luas penampang profil baja, mm2

bf = Lebar sayap profil baja, mm

d = Tebal profil baja, mm Es = Elastisitas baja, MPa

Fr = Tegangan sisa, Mpa

Fy = Tegangan leleh baja, MPa

Ix = Momen inersia arah sumbu x, mm4

Iy = Momen inersia arah sumbu y, mm4

Lb = Bentang tak tertumpu, mm

Mp = Momen plastis, Nmm

Mux = Momen terfaktor arah sumbu x, Nmm

Muy = Momen terfaktor arah sumbu y, Nmm

ΦPn = Gaya aksial nominal, N

Pu = Gaya aksial terfaktor, N

tf = Tebal sayap profil baja, mm

tw = Tebal badan profil baja, mm

Vua = Gaya geser kolom yang ada diatas kolom yang dihitung

Zx = Modulus plastis arah sumbu x, mm3

Zy = Modulus plastis arah sumbu y, mm3

ΦMnx = Momen nominal arah sumbu x, Nmm

ΦMny = Momen nominal arah sumbu y, Nmm

ΦVnmayor = Gaya geser mayor nominal, N


(8)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Pembebanan pada struktur dalam masa layan ... 8

Gambar 2.2 Sendi plastis ... 11

Gambar 2.3 Pelat Ganda... 23

Gambar 3.1 Denah lantai ... 33

Gambar 3.2 Tampak samping ... 33

Gambar 3.3 Tampak tiga dimensi ... 34

Gambar 4.1 Balok lantai 1 SRPMK ... 36

Gambar 4.2 Balok lantai 1 SRPMT ... 36

Gambar 4.3 Balok lantai 2 SRPMK ... 37

Gambar 4.4 Balok lantai 2 SRPMT ... 37

Gambar 4.5 Balok lantai 3 SRPMK ... 38

Gambar 4.6 Balok lantai 3 SRPMT ... 38

Gambar 4.7 Balok lantai 4 SRPMK ... 39

Gambar 4.8 Balok lantai 4 SRPMT ... 39

Gambar 4.9 Balok anak pada lantai 1-3 SRPMK dan SRPMT ……….... 40

Gambar 4.10 Balok anak pada lantai 4 SRPMK dan SRPMT ………... 40

Gambar 4.11 Kolom elevasi 1 SRPMK ………... 41

Gambar 4.12 Kolom elevasi 1 SRPMT ……… 41

Gambar 4.13 Kolom elevasi 2 SRPMK ………... 42

Gambar 4.14 Kolom elevasi 2 SRPMT ………... 42

Gambar 4.15 Kolom elevasi 3 SRPMK ……….... 43


(9)

Gambar 4.17 Kolom elevasi 4 SRPMK ………... 44

Gambar 4.18 Kolom elevasi 4 SRPMT ……….... 44

Gambar 4.19 Kolom elevasi 5 SRPMK ………... 45

Gambar 4.20 Kolom elevasi 5 SRPMT ……….... 45

Gambar 4.21 Letak balok B1 pada SRPMK ………... 52

Gambar 4.22 Letak kolom C2 pada SRPMK ………... 61

Gambar 4.23 Letak balok B1 pada SRPMT ………... 73


(10)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Faktor Keutamaan I untuk Berbagai Kategori Gedung………...….. 14

Tabel 2.2 Percepatan Puncak Batuan Dasar dan Percepatan Puncak Muka Tanah untuk masing-masing Wilayah Gempa Indonesia dan Spektrum Respon Gempa Rencana...………... 15

Tabel 4.1 Berat Total Profil pada SRPMK... 46

Tabel 4.2 Berat Total Profil pada SRPMT... 47

Tabel 4.3 Assembled Point Masses SRPMK... 48

Tabel 4.4 Diaghgram Drift Final SRPMK………..…….. 49

Tabel 4.5 Assembled Point Masses SRPMT... 50

Tabel 4.6 Diaghgram Drift Final SRPMK………..…... 51


(11)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam perencanaan suatu struktur bangunan terdapat beberapa alternatif penggunaan bahan konstruksi dan sistem strukturnya. Pada perencanaan tersebut diperlukan pemilihan bahan konstruksi yang efisien tetapi sistem struktur juga harus mempunyai kekuatan yang maksimal. Hal itu dikarenakan suatu struktur bangunan akan mendapat berbagai pembebanan berupa beban gravitasi dan beban lateral (gempa). Syarat yang harus dimiliki oleh suatu bangunan tahan gempa adalah sebagai berikut :


(12)

2 1). Bangunan tersebut harus cukup ringan dan kuat, sehingga gaya yang ditimbulkan oleh berat bangunan akibat gempa yang terjadi dapat ditekan sekecil mungkin.

2). Bangunan harus cukup kaku.

3). Daktilitas struktur dalam berdeformasi harus cukup tinggi sehingga kemampuan struktur dalam mendisipasi energi gempa akan sangat baik.

Berdasarkan Peraturan Perencanaan Bangunan Tahan Gempa, terdapat tiga falsafah umum untuk perencanaan bangunan tahan gempa. Falsafah tersebut adalah mencegah kerusakan struktur dan non struktur suatu bangunan bila terkena gempa ringan (struktur tidak boleh mengalami kerusakan akibat gempa ringan dengan periode 20 s.d. 50 tahun), mencegah kerusakan struktur serta meminimalisasi kerusakan non struktur bila terkena gempa bumi sedang (struktur boleh mengalami kerusakan ringan tapi masih dapat diperbaiki akibat gempa sedang dengan periode 50 s.d. 150 tahun) dan mencegah keruntuhan sebagian atau total suatu bangunan bila terkena gempa bumi kuat (struktur mengalami kerusakan berat tetapi tidak boleh runtuh akibat gempa kuat dengan Probabilitas sebesar 10% dalam 50 tahun).

Dengan falsafah tersebut, pada dasarnya Peraturan Perencanaan Bangunan Tahan Gempa memiliki tujuan yaitu untuk melindungi jiwa manusia terhadap bencana gempa bumi yang kuat dengan memberikan integritas, kekuatan dan ketahanan pada bangunan sehingga keruntuhan sebahagian dan seluruhnya dapat dihindari serta mencakup pembatasan kerugian harta benda dan gangguan kelancaran fungsi bangunan apabila terkena gempa. Oleh karena itu, terobosan – terobosan baru di bidang konstruksi sipil terus ditingkatkan khususnya mengenai


(13)

3 konstruksi bangunan tahan gempa, mengingat bangunan yang tahan gempa relatif menjamin keamanan pemilik atau pengguna jasa dalam bidang sipil .

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama perkembangan material baja serta analisis struktur pada berbagai jenis struktur bangunan, maka perkembangan rekayasa struktur baja juga telah berkembang pesat yang ditandai dengan adanya berbagai riset dan penelitian yang pada akhirnya menghasilkan berbagai metode serta konsep-konsep dasar yang terus berkembang dalam desain baja, baik dari segi material, elemen struktur maupun analisis struktur secara keseluruhan.

Studi tentang struktur baja pada awalnya difokuskan pada sistem MRF (Moment Resisting Frames) atau Sistem Rangka Pemikul Momen. Sistem rangka ini terdiri dari tiga jenis yaitu: (a). Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK), (b). Sistem Rangka Pemikul Momen Terbatas (SRPMT), dan (c). Sistem Rangka Pemikul Momen Biasa (SRPMB). Sistem portal ini merupakan sistem rangka dimana struktur tersebut terdiri dari balok utama yang langsung ditumpu oleh kolom dan dianggap menyatu secara kaku dengan kolom. Sistem ini memanfaatkan kekakuan balok – balok utama dan kolom.

1.2 Maksud dan Tujuan Penulisan

Maksud dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk mengetahui berat profil yang dapat digunakan pada suatu konstruksi gedung berlantai empat dengan wilayah daerah gempa empat apabila didesain menggunakan Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK) dan Sistem Rangka Pemikul Momen Terbatas (SRPMT). Sedangkan tujuan dari penulisan ini adalah untuk


(14)

4 mendapatkan penggunaan sistem rangka yang ekonomis berdasarkan total berat profil yang didapat antara Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK) dan Sistem Rangka Pemikul Momen Terbatas (SRPMT), serta memenuhi persyaratan bangunan tahan gempa.

1.3 Ruang Lingkup Pembahasan

Bangunan baja dengan Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK) dan bangunan baja dengan Sistem Rangka Pemikul Momen Terbatas (SRPMT) di analisis dan desain terhadap beban gravitasi dan beban lateral gempa.

Pembahasan masalah berupa analisis dan desain terhadap model struktur baja dengan batasan – batasan :

1. Bangunan direncanakan berdasarkan kriteria desain tahan gempa untuk baja.

2. Model struktur bangunan adalah struktur bangunan beraturan dari rangka baja dengan Fy : 250 MPa dan Fu : 410 MPa.

3. Bangunan berupa gedung bertingkat empat, terletak pada wilayah gempa 4 dan tanah keras.

4. Analisis dan desain menggunakan ETABS 9.04. 5. Sambungan tidak dibahas.

6. Analisis dan desain mengenai pelat tidak dibahas.

7. Balok komposit tidak dibahas, kecuali untuk keperluan pemakaian balok anak.


(15)

5 1.4 Sistematika Pembahasan

Bab 1. Pendahuluan

Menguraikan latar belakang, maksud dan tujuan penulisan, ruang lingkup pembahasan, dan sistematika pembahasan .

Bab 2. Tinjauan Pustaka

Menguraikan teori serta definisi dari Sistem Rangka Pemikul Momen. Menguraikan perilaku dasar dari sistem rangka tersebut dan mengaplikasikan sistem struktur tersebut sebagai desain struktur baja tahan gempa.

Bab 3. Studi Kasus

Pemodelan struktur gedung baja berikut diberikan data umum gedung, data bahan, pembebanan serta ukuran pelat, balok, balok anak dan kolom. Kemudian dilakukan analisis struktur dengan menggunakan program ETABS 9.04 .

Bab 4. Analisis Kasus

Pada bab ini berisi pemakaian profil dari hasil desain ETABS dan dilakukan perhitungan berat profil yang dibutuhkan dari masing – masing sistem rangka.

Bab 5. Kesimpulan dan Saran

Bab ini berisi kesimpulan dari hasil desain dan analisis, dan saran – saran untuk mendesain bangunan baja tahan gempa yang ekonomis.


(16)

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Dari desain kedua sistem rangka yaitu dengan menggunakan Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK) dan Sistem Rangka Pemikul Momen Terbatas (SRPMT) menghasilkan perbedaan berat profil yang digunakan. Pada Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK) didapat total berat profil sebesar 168.868 kg, dan pada Sistem Rangka Pemikul Momen Terbatas (SRPMT) didapat total berat profil sebesar 172.594 kg. Perbedaan berat profil yang dipakai dikarenakan persyaratan


(17)

93 yang diberikan pada masing – masing sistem rangka berbeda dan juga gaya geser rencana yang diberikan pada masing – masing sistem berbeda.

Tabel 4.7 Perbedaan berat profil pada SRPMK dan SRPMT

SRPMK SRPMT

Profil Berat Total Profil (kg) Profil Berat Total Profil (kg)

Balok anak 18297.6 Balok anak 18297.6

Balok 53714.4 Balok 60148.8

Kolom 96856 Kolom 94147.6

2. Dari hasil perbedaan berat profil tersebut, dapat disimpulkan bahwa Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK) merupakan sistem rangka yang ekonomis pada suatu desain bangunan gedung baja berlantai empat pada wilayah gempa empat dengan tanah keras karena memiliki total berat profil yang lebih ringan dibandingkan dengan Sistem Rangka Pemikul Momen Terbatas (SRPMT).

5.2 Saran

1. Walaupun ETABS dapat memilih profil tetapi perencana bangunan tetap harus menghaluskan profil yang akan dipakai, dikarenakan dalam pelaksanaannya profil yang dipakai juga harus didapat dengan mudah di pasaran dan diperlukan pemasangan profil yang efektif.


(18)

95

DAFTAR PUSTAKA

1. American Institute of Steel Construction (2002), Seismic Provisions for

Structural Steel Buildings, AISC, Chicago.

2. Bruneau,Michel et all. (1998), Ductile Design of Steel Structures, McGraw Hill, New York.

3. Moestopo, Muslinang (2005), Desain Struktur Baja Tahan Gempa, Jakarta.

4. SNI 03 – 1726 – 2002, Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung, Badan Standardisasi Nasional, Indonesia. 5. SNI 03 – 1729 – 2002, Tata Cara Perencanaan Struktur Baja Untuk

Bangunan Gedung, Badan Standardisasi Nasional, Indonesia.


(1)

3 konstruksi bangunan tahan gempa, mengingat bangunan yang tahan gempa relatif menjamin keamanan pemilik atau pengguna jasa dalam bidang sipil .

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama perkembangan material baja serta analisis struktur pada berbagai jenis struktur bangunan, maka perkembangan rekayasa struktur baja juga telah berkembang pesat yang ditandai dengan adanya berbagai riset dan penelitian yang pada akhirnya menghasilkan berbagai metode serta konsep-konsep dasar yang terus berkembang dalam desain baja, baik dari segi material, elemen struktur maupun analisis struktur secara keseluruhan.

Studi tentang struktur baja pada awalnya difokuskan pada sistem MRF (Moment Resisting Frames) atau Sistem Rangka Pemikul Momen. Sistem rangka ini terdiri dari tiga jenis yaitu: (a). Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK), (b). Sistem Rangka Pemikul Momen Terbatas (SRPMT), dan (c). Sistem Rangka Pemikul Momen Biasa (SRPMB). Sistem portal ini merupakan sistem rangka dimana struktur tersebut terdiri dari balok utama yang langsung ditumpu oleh kolom dan dianggap menyatu secara kaku dengan kolom. Sistem ini memanfaatkan kekakuan balok – balok utama dan kolom.

1.2 Maksud dan Tujuan Penulisan

Maksud dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk mengetahui berat profil yang dapat digunakan pada suatu konstruksi gedung berlantai empat dengan wilayah daerah gempa empat apabila didesain menggunakan Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK) dan Sistem Rangka Pemikul Momen


(2)

mendapatkan penggunaan sistem rangka yang ekonomis berdasarkan total berat profil yang didapat antara Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK) dan Sistem Rangka Pemikul Momen Terbatas (SRPMT), serta memenuhi persyaratan bangunan tahan gempa.

1.3 Ruang Lingkup Pembahasan

Bangunan baja dengan Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK) dan bangunan baja dengan Sistem Rangka Pemikul Momen Terbatas (SRPMT) di analisis dan desain terhadap beban gravitasi dan beban lateral gempa.

Pembahasan masalah berupa analisis dan desain terhadap model struktur baja dengan batasan – batasan :

1. Bangunan direncanakan berdasarkan kriteria desain tahan gempa untuk baja.

2. Model struktur bangunan adalah struktur bangunan beraturan dari rangka baja dengan Fy : 250 MPa dan Fu : 410 MPa.

3. Bangunan berupa gedung bertingkat empat, terletak pada wilayah gempa 4 dan tanah keras.

4. Analisis dan desain menggunakan ETABS 9.04. 5. Sambungan tidak dibahas.

6. Analisis dan desain mengenai pelat tidak dibahas.

7. Balok komposit tidak dibahas, kecuali untuk keperluan pemakaian balok anak.

8. Pelat dianggap kaku tak berhingga dalam bidangnya.


(3)

5

1.4 Sistematika Pembahasan

Bab 1. Pendahuluan

Menguraikan latar belakang, maksud dan tujuan penulisan, ruang lingkup pembahasan, dan sistematika pembahasan .

Bab 2. Tinjauan Pustaka

Menguraikan teori serta definisi dari Sistem Rangka Pemikul Momen. Menguraikan perilaku dasar dari sistem rangka tersebut dan mengaplikasikan sistem struktur tersebut sebagai desain struktur baja tahan gempa.

Bab 3. Studi Kasus

Pemodelan struktur gedung baja berikut diberikan data umum gedung, data bahan, pembebanan serta ukuran pelat, balok, balok anak dan kolom. Kemudian dilakukan analisis struktur dengan menggunakan program ETABS 9.04 .

Bab 4. Analisis Kasus

Pada bab ini berisi pemakaian profil dari hasil desain ETABS dan dilakukan perhitungan berat profil yang dibutuhkan dari masing – masing sistem rangka.

Bab 5. Kesimpulan dan Saran

Bab ini berisi kesimpulan dari hasil desain dan analisis, dan saran – saran untuk mendesain bangunan baja tahan gempa yang ekonomis.


(4)

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Dari desain kedua sistem rangka yaitu dengan menggunakan Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK) dan Sistem Rangka Pemikul Momen Terbatas (SRPMT) menghasilkan perbedaan berat profil yang digunakan. Pada Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK) didapat total berat profil sebesar 168.868 kg, dan pada Sistem Rangka Pemikul Momen Terbatas (SRPMT) didapat total berat profil sebesar 172.594 kg. Perbedaan berat profil yang dipakai dikarenakan persyaratan

92


(5)

93 yang diberikan pada masing – masing sistem rangka berbeda dan juga gaya geser rencana yang diberikan pada masing – masing sistem berbeda.

Tabel 4.7 Perbedaan berat profil pada SRPMK dan SRPMT

SRPMK SRPMT

Profil Berat Total Profil (kg) Profil Berat Total Profil (kg)

Balok anak 18297.6 Balok anak 18297.6

Balok 53714.4 Balok 60148.8

Kolom 96856 Kolom 94147.6

2. Dari hasil perbedaan berat profil tersebut, dapat disimpulkan bahwa Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK) merupakan sistem rangka yang ekonomis pada suatu desain bangunan gedung baja berlantai empat pada wilayah gempa empat dengan tanah keras karena memiliki total berat profil yang lebih ringan dibandingkan dengan Sistem Rangka Pemikul Momen Terbatas (SRPMT).

5.2 Saran

1. Walaupun ETABS dapat memilih profil tetapi perencana bangunan tetap harus menghaluskan profil yang akan dipakai, dikarenakan dalam pelaksanaannya profil yang dipakai juga harus didapat dengan mudah di pasaran dan diperlukan pemasangan profil yang efektif.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

1. American Institute of Steel Construction (2002), Seismic Provisions for Structural Steel Buildings, AISC, Chicago.

2. Bruneau,Michel et all. (1998), Ductile Design of Steel Structures, McGraw Hill, New York.

3. Moestopo, Muslinang (2005), Desain Struktur Baja Tahan Gempa, Jakarta.

4. SNI 03 – 1726 – 2002, Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa

untuk Bangunan Gedung, Badan Standardisasi Nasional, Indonesia.

5. SNI 03 – 1729 – 2002, Tata Cara Perencanaan Struktur Baja Untuk

Bangunan Gedung, Badan Standardisasi Nasional, Indonesia.


Dokumen yang terkait

Perencanaan Beberapa Tipe Jembatan Rangka Baja Dibandingkan Dengan Rangka Baja Australia pada Jembatan Tanjung Selamat Medan

26 189 121

Perencanaan Struktur Gedung Beton Bertulang Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK) Dan Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah (SRPMM)

10 133 101

ANALISIS DESAIN GEDUNG WHIZ HOTEL METODE SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS

6 25 89

PERBANDINGAN ELEMEN STRUKTUR HUBUNGAN BALOK KOLOM SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH (SRPMM) DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS (SRPMK) GEDUNG “G” UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH.

51 180 249

ALTERNATIF PENGGUNAAN STRUKTUR RANGKA BAJA PADA GEDUNG D’SOYA HOTEL DENGAN METODE SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS.

12 39 106

ALTERNATIF PENGGUNAAN STRUKTUR RANGKA BAJA PADA GEDUNG D’SOYA HOTEL DENGAN METODE SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS TUGAS AKHIR - ALTERNATIF PENGGUNAAN STRUKTUR RANGKA BAJA PADA GEDUNG D’SOYA HOTEL DENGAN METODE SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS

0 0 16

PERBANDINGAN ELEMEN STRUKTUR HUBUNGAN BALOK KOLOM SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH (SRPMM) DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS (SRPMK) GEDUNG “G” UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

0 1 17

STUDI PERBANDINGAN BERAT PROFIL PADA STRUKTUR GEDUNG BAJA YANG DIDESAIN SEBAGAI SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS DAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN TERBATAS

0 0 10

ANALISIS PERBANDINGAN SISTEM GANDA DAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS PADA DESAIN STRUKTUR HOTEL AMMEERRA JAKARTA

0 0 462

EVALUASI SISTEM STRUKTUR GEDUNG MAPOLDA JAWA TENGAH MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN

0 0 221