Studi Tata Laksana dan Analisis Biaya Pembangunan Kolam Penampungan Pencampur Air Tawar dan Air Laut Untuk Tambak Udang Windu.

(1)

STUDI TATA LAKSANA DAN ANALISIS BIAYA

PEMBANGUNAN KOLAM PENAMPUNGAN

PENCAMPUR AIR TAWAR DAN AIR LAUT UNTUK

TAMBAK UDANG WINDU

Hendra Wijaya

NRP : 0121084

Pembimbing : V. Hartanto, Ir., Msc

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG ABSTRAK

Sesuai dengan karakteristik bangunan kolam penampungan pencampur air tawar dan air laut untuk tambak udang windu yang berbeda dengan bangunan sipil lainnya. Perencanaan dan tata laksana pembangunan kolam penampungan yang meliputi penentuan lokasi, tata letak, disain, dan konstruksi kedap air harus dilakukan dengan seksama.

Tujuan dari tugas akhir ini adalah untuk melakukan analisis serta memberikan rekomendasi tata laksana dan biaya yang dibutuhkan untuk membuat suatu kolam penampungan pencampur air tawar dan air laut untuk tambak udang windu pada tanah yang berpasir dan tanah liat.

Pelaksanaan survei yang dilakukan adalah survei disain dan konstruksi, survei peralatan dan bahan, dan survei jadwal pelaksanaan.

Terdapat dua buah kolam penampungan yang dibangun pada tanah berpasir dan pada tanah liat. Biaya untuk kolam penampungan pada tanah berpasir seluas 2 ha adalah sebesar Rp. 382.278.900 ( Tiga ratus delapan puluh dua juta dua ratus tujuh puluh delapan ribu sembilan ratus rupiah ), sedangkan untuk kolam penampungan pada tanah liat seluas 2 ha adalah Rp. 100.151.775 ( seratus juta seratus lima puluh satu ribu tujuh ratus tujuh puluh lima rupiah ). Biaya pengerjaan kolam penampungan pada tanah berpasir lebih mahal dikarenakan adanya pengerjaan pembetonan.

Pembangunan kolam penampungan yang di bangun pada tanah berpasir lebih ditekankan pada pengerjaan pembetonan dikarenakan tanah berpasir mudah longsor dan tidak mampu menahan air, sedangkan pembangunan kolam penampungan yang di bangun pada tanah liat lebih ditekankan pada pengerjaan pemadatan dikarenakan kemampuan tanah liat menahan air kurang baik. Bila kolam penampungan dikerjakan dengan cara pembetonan maka biaya akan lebih mahal namun kemampuan menahan air sangat baik dan konstruksinya sangat kuat. Sedangkan bila kolam penampungan dikerjakan dengan cara pemadatan maka biaya akan lebih murah namun pengelolahannya harus sering dikontrol dikarenakan bila pengerjaan pemadatan dilakukan kurang baik dapat mengakibatkan kebocoran dan konstruksinya mudah rusak.


(2)

DAFTAR ISI

Halaman

SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR ... i

SURAT KETERANGAN SELESAI TUGAS AKHIR ... ii

ABSTRAK ... iii

PRAKATA ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN ... x

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xv

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Maksud Dan Tujuan Penelitian ... 3

1.3 Pembatasan Masalah ... 3

1.4 Sistematika Penulisan ... 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Kolam Penampungan Air Tawar Dan Air Laut ... 5

2.2 Menentukan Lokasi Kolam Penampungan ... 5

2.2.1 Topografi ... 6

2.2.2 Sumber Air Yang Cukup Tersedia Dan Bersih ... 7

2.2.3 Kualitas Tanah ... 8

2.2.4 Fluktuasi Pasang Surut Air Laut ... 9

2.2.5 Adanya Hutan Mangrove Sebagai Green Belt ... 10


(3)

2.3.1 Bentuk Dasar ... 11

2.3.2 Kedalaman Dan Luas Kolam Penampungan ... 12

2.3.3 Tinggi Dan Kemiringan Pematang ... 13

2.3.4 Pintu Air ... 18

2.4 Tata Letak Kolam Penampungan Air Tawar Dan Air Laut ... 22

2.5 Konstruksi Kolam Penampungan Air Tawar Dan Air Laut ... 26

2.5.1 Konstruksi Yang Dibangun Di Atas Tanah Berpasir ... 28

2.5.2 Konstruksi Yang Dibangun Di Atas Tanah Liat ... 31

2.5.3 Detail Konstruksi Kolam Penampungan ... 33

BAB 3 DATA LAPANGAN 3.1 Bagan Alir Penelitian ... 39

3.2 Penentuan Lokasi ... 41

3.3 Pengumpulan Data ... 43

3.3.1 Data Volume Dan Harga Satuan Pekerjaan Kolam Penampungan Pada Tanah Berpasir ... 43

3.3.2 Data Volume Dan Harga Satuan Pekerjaan Kolam Penampungan Pada Tanah Liat ... 46

3.3.3 Data Kolam Penampungan ... 50

3.3.4 Tenaga Kerja Yang Tersedia ... 54

3.3.5 Peralatan Dan Bahan ... 55

3.3.6 Data Harga Satuan Bahan, Harga Upah Pekerja, dan Sewa Alat Berat ... 56

BAB 4 STUDI KASUS 4.1 Ruang Lingkup Daerah Studi ... 58


(4)

4.2 Analisis Dimensi Kolam Penampungan ... 59

4.2.1 Bentuk Dasar ... 59

4.2.2 Kedalaman Dan Luas Kolam Penampungan ... 60

4.2.3 Tinggi Dan Kemiringan Pematang ... 61

4.2.4 Pintu Air ... 63

4.3 Analisis Struktur Kolam Penampungan ... 65

4.3.1 Analisis Tulangan Pintu Monnik ... 65

4.3.2 Analisis Pondasi Untuk Pintu Monnik ... 67

4.4 Analisis Volume Pekerjaan ... 69

4.4.1 Untuk Kolam Penampungan Pada Tanah Berpasir ... 69

4.4.2 Untuk Kolam Penampungan Pada Tanah Liat ... 84

4.5 Analisis Waktu Kegiatan ... 101

4.5.1 Untuk Kolam Penampungan Pada Tanah Berpasir ... 101

4.5.2 Untuk Kolam Penampungan Pada Tanah Liat ... 108

4.6 Tata Laksana Konstruksi Kolam Penampungan ... 115

4.6.1 Untuk Kolam Penampungan Pada Tanah Berpasir ... 115

4.6.2 Untuk Kolam Penampungan Pada Tanah Liat ... 120

4.7 Analisis Biaya Pembuatan Kolam Penampungan ... 125

4.7.1 Untuk Kolam Penampungan Pada Tanah Berpasir ... 125

4.7.2 Untuk Kolam Penampungan Pada Tanah Liat ... 144

4.8 Pembahasan Hasil Penelitian ... 162

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 164


(5)

(6)

DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN

A = Luas Gorong – Gorong / Pipa Btg = Batang

Cd = Konstanta ( 0.62 )

Ch = Tinggi Curah Hujan Maksimum Dalam 24 jam

cm = Centimeter

D = Diameter

E = Pasak / Inti Tanggul

FB = Kelebihan Ketinggian / Tinggi Imbuhan ( Free Board )

G = Ketinggian Relatif Dasar Kolam Terhadap Ketinggian Rata – Rata Air Laut

g = Gravitasi ( 10 m s2 )

ha = Hektare

Hb = Tinggi Air Yang Diinginkan

Hm = Tinggi Pematang Yang Direncanakan Ho = Permukaan Lahan Asal

Hw = Pasang Atau Banjir Tertinggi Yang Pernah Terjadi H1 = Tinggi Air

H 2 = Tinggi Air Dikurangi 20 % Dari Tinggi Air

kg = Kilogram

m = meter

mm = millimeter


(7)

m 3 = meter kubik

PC = Portland Cement

SWAM = Sumber Windu Air Mas

T = Waktu Pembuangan

z = Zero Datum / Permukaan Rata – Rata Air Laut %h = Prosentase Penyusutan


(8)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Potongan Melintang Saluran Pembuangan Tengah ... 12

Gambar 2.2 Potongan Melintang Pematang Tipe 1 ... 14

Gambar 2.3 Potongan Melintang Pematang Tipe 2 ... 16

Gambar 2.4 Kemiringan Pematang ... 17

Gambar 2.5 Pipa Goyang / Syphon ... 21

Gambar 2.6 Tata Letak Kolam Penampungan Tipe 1 ... 23

Gambar 2.7 Tata Letak Kolam Penampungan Tipe 2 ... 24

Gambar 2.8 Tata Letak Kolam Penampungan Tipe 3 ... 25

Gambar 2.9 Detail Konstruksi Kolam Penampungan ... 33

Gambar 2.10 Saluran Pembuangan Air Tengah ... 35

Gambar 2.11 Detail Pintu Pembuangan Monnik ... 36

Gambar 2.12 Pipa Pembuangan Dari Monnik ... 38

Gambar 3.1 Bagan Alir Penelitian ... 40

Gambar 3.2 Tata Letak Kolam Penampugan ... 42

Gambar 3.2 Bentuk Kolam Penampungan ... 50

Gambar 3.3 Saluran Pembuangan Tengah ... 51

Gambar 3.4 Pematang ... 52

Gambar 3.5 Sketsa Pintu Monnik ... 53

Gambar 3.6 Detail Pintu Monnik ... 53

Gambar 4.1 Skema Dari Pematang ... 62


(9)

Gambar 4.3 Skema Pondasi Untuk Pintu Monnik ... 68

Gambar 4.4 Skema Pambersihan Lapangan Pada Tanah Berpasir ... 70

Gambar 4.5 Skema Pemasangan Patok Pada Tanah Berpasir ... 70

Gambar 4.6 Skema Galian Tanah Untuk Kolam Penampungan Pada Tanah Berpasir ... 71

Gambar 4.7 Skema Galian Tanah Untuk Pondasi Pada Tanah Berpasir ... 72

Gambar 4.8 Skema Galian Tanah Untuk Saluran Pembuangan Air Tengah Pada Tanah Berpasir ... 73

Gambar 4.9 Skema Urugan Batu Kali Pada Tanah Berpasir ... 74

Gambar 4.10 Skema Urugan Pasir Bawah Pondasi Pada Tanah Berpasir ... 76

Gambar 4.11 Skema Aanstampang Batu Kali Pada Tanah Berpasir ... 77

Gambar 4.12 Skema Pasangan Pondasi Batu Kali Pada Tanah Berpasir ... 78

Gambar 4.13 Skema Pembuatan Pintu Monnik 1 : 3 Pada Tanah Berpasir ... 79

Gambar 4.14 Skema Pasangan Batu 1 : 5 Saluran Pembuangan Air Tengah Pada Tanah Berpasir ... 81

Gambar 4.15 Skema Beton Cor Kolam Pada Tanah Berpasir ... 81

Gambar 4.16 Skema Pipa PVC Diameter 8” Pada Tanah Berpasir ... 82

Gambar 4.17 Skema Pipa PVC Diameter 12” Pada Tanah Berpasir ... 83

Gambar 4.18 Skema Plesteran Dinding Monnik 1 : 2 Pada Tanah Berpasir ... 84

Gambar 4.19 Skema Pambersihan Lapangan Pada Tanah Liat ... 85

Gambar 4.20 Skema Pemasangan Patok Pada Tanah Liat ... 85

Gambar 4.21 Skema Galian Tanah Kolam + Puddle Trench + Pematang Pada Tanah Liat ... 86


(10)

Gambar 4.23 Skema Galian Tanah Untuk Saluran Pembuangan Air Tengah Pada

Tanah Liat ... 89

Gambar 4.24 Skema Urugan Pematang + Puddle Trench Pada Tanah Liat ... 91

Gambar 4.25 Skema Pemadatan Puddle Trench Pada Tanah Liat ... 92

Gambar 4.26 Skema Urugan Pasir Bawah Pondasi Pada Tanah Liat ... 93

Gambar 4.27 Skema Aanstampang Batu Kali Pada Tanah Liat ... 94

Gambar 4.28 Skema Pasangan Pondasi Batu Kali Pada Tanah Liat ... 95

Gambar 4.29 Skema Pembuatan Pintu Monnik 1 : 3 Pada Tanah Liat... 96

Gambar 4.30 Skema Pasangan Batu 1 : 5 Saluran Pembuangan Air Tengah Pada Tanah Liat ... 98

Gambar 4.31 Skema Pipa PVC Diameter 8” Pada Tanah Liat ... 99

Gambar 4.32 Skema Pipa PVC Diameter 12” Pada Tanah Liat ... 99


(11)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Hubungan Antara Tekstur / Klas Tanah Dengan Kelayakan Sebagai

Lahan ... 9

Tabel 2.2 Kemiringan Pematang ... 17

Tabel 2.3 Tipe Kemiringan Pematang ... 17

Tabel 3.1 Daftar Uraian dan Volume Pekerjaan Untuk Tanah Berpasir ... 43

Tabel 3.2 Daftar Uraian dan Harga Satuan Pekerjaan Untuk Tanah Berpasir ... 44

Tabel 3.3 Daftar Uraian dan Volume Pekerjaan Untuk Tanah Liat ... 46

Tabel 3.4 Daftar Uraian dan Harga Satuan Pekerjaan Untuk Tanah Liat ... 47

Tabel 3.5 Daftar Harga Satuan Bahan Tertinggi Bidang Kecipta Karyaan ... 56

Tabel 3.6 Daftar Harga Upah Pekerja Tertinggi Bidang Kecipta Karyaan ... 56

Tabel 3.7 Daftar Sewa Alat Berat ... 56

Tabel 4.1 Data Waktu dan Uraian Pekerjaan Untuk Tanah Pasir ... 107

Tabel 4.2 Data Waktu dan Uraian Pekerjaan Untuk Tanah Liat ... 114

Tabel 4.3 Rekapitulasi Pekerjaan Pembangunan Pada Tanah Berpasir ... 143

Tabel 4.4 Rekapitulasi Pekerjaan Pembangunan Pada Tanah Liat ... 161


(12)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Budidaya udang di tambak ialah kegiatan usaha pemeliharaan / pembesaran udang di tambak mulai dari ukuran benih ( benur ) sampai menjadi ukuran yang layak untuk dikonsumsi.

Langkah pertama yang harus dilakukan dalam pembuatan tambak adalah menentukan lokasi yang paling memenuhi persyaratan untuk media pemeliharaan udang. Pemilihan lokasi tambak ini tidak hanya untuk menentukan kecocokan


(13)

2

lahan sebagai media pemeliharaan udang saja, tetapi juga untuk mendukung modifikasi disain tambak, tata letak tambak, pembuatan konstruksi tambak, dan manajemen yang diterapkan.

Tata letak ( lay out ), disain, dan konstruksi tambak harus dirancang sedemikian rupa agar dapat memperoleh air yang cukup untuk kebutuhan kehidupan udang secara optimal, memudahkan dalam pengelolahannya, dan pembangunannya dapat dilaksanakan dengan konstruksi yang memenuhi syarat dan menghemat biaya. Penentuan tata letak, disain, dan konstruksi tambak tidak ada ketentuan yang standar, melainkan disesuaikan dengan keadaan lahan dan sumber pengairan ditempat tertentu. Secara teknis pada dasarnya dengan tingkatan teknologi rekayasa yang ada, tambak udang dapat didirikan dihampir semua lahan asalkan suplai air tawar dan air laut tersedia cukup.

Air merupakan kebutuhan yang mutlak serta merupakan faktor yang paling utama bagi udang windu, sebab seluruh hidupnya berada dalam air. Oleh karena itu kolam penampungan pencampur air tawar dan air laut sebagai suplai air diibaratkan sebagai urat nadi dari suatu areal pertambakan, sehingga diperlukan perhatian khusus dalam penyediaan air. Melalui saluran, air tawar dan air laut ditampung dalam kolam penampungan kemudian didistribusikan ke unit areal pertambakan.

Dengan adanya suatu penelitian akan kolam penampungan pencampur air tawar dan air laut untuk tambak udang windu, diharapkan dapat membantu masyarakat yang menaruh perhatian besar dalam pertambakan udang windu untuk dapat memperoleh petunjuk – petunjuk yang dapat dipakai sebagai pedoman kerja.


(14)

3

1.2 Maksud Dan Tujuan Penelitian

Untuk melakukan analisis serta memberikan rekomendasi tata laksana dan biaya yang dibutuhkan untuk membuat suatu kolam penampungan pencampur air tawar dan air laut untuk tambak udang windu pada tanah yang berpasir dan tanah liat.

1.3 Pembatasan Masalah

Pada tugas akhir ini masalah dibatasi pada :

• Kolam penampungan pencampur air tawar dan air laut untuk tambak udang windu.

• Tata laksana pembuatan konstruksi kolam penampungan.

• Biaya pembuatan konstruksi kolam penampungan.

• Lahan berupa tanah berpasir dan tanah liat.

• Dimensi lahan berupa tanah berpasir dan tanah liat adalah sama yaitu 100 m x 200 m.

• Tidak meninjau pengaruh aspek ekologis, aspek tanah ( zat – zat yang terkandung dalam tanah ), aspek biologis, dan aspek sosial ekonomis.

1.4 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan pada penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :

BAB 1 : PENDAHULUAN

Menguraikan tentang latar belakang masalah, maksud dan tujuan penelitian, pembatasan masalah, dan sistematika penulisan.


(15)

4

BAB 2 : TINJAUAN PUSTAKA

Menguraikan tentang definisi kolam penampungan pencampur air tawar dan air laut, menentukan lokasi kolam penampungan pencampur air tawar dan air laut, disain kolam penampungan pencampur air tawar dan air laut, tata letak kolam penampungan pencampur air tawar dan air laut, dan konstruksi kolam penampungan pencampur air tawar dan air laut.

BAB 3 : DATA LAPANGAN

Menguraikan tentang bagan alir penelitian, penentuan lokasi, pengumpulan data.

BAB 4 : STUDI KASUS

Menguraikan tentang ruang lingkup daerah studi, disain kolam penampungan pencampur air tawar dan air laut, analisis struktur kolam penampungan pencampur air tawar dan air laut, analisis volume pekerjaan, analisis waktu kegiatan, tata laksana konstruksi kolam penampungan pencampur air tawar dan air laut, dan estimasi biaya.

BAB 5 : KESIMPULAN DAN SARAN


(16)

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan, analisis data, dan pembahasan tentang pembangunan kolam penampungan pencampuran air tawar dan air laut untuk tambak udang windu, maka pada bab ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut 1. Pembangunan kolam penampungan yang dibangun pada tanah berpasir lebih

ditekankan pada pengerjaan pembetonan kolam penampungan karena tanah berpasir mudah longsor dan tidak mampu menahan air.

2. Pembangunan kolam penampungan yang dibangun pada tanah liat lebih ditekankan pada pengerjaan pemadatan tanah kolam penampungan karena kemampuan tanah liat menahan air kurang baik. Bila pemadatan dilakukan


(17)

165 dengan baik, tanah padatan akan mampu lebih baik menahan air karena dapat mencegah kebocoran dan dan tidak mudah rusak.

3. Pembangunan kolam penampungan yang dibangun pada tanah berpasir memerlukan biaya yang cukup mahal dikarenakan adanya pengerjaan pembetonan. Dalam tugas akhir ini, untuk membangun kolam penampungan pada tanah berpasir seluas 2 ha memerlukan biaya Rp. 382.278.900 ( Tiga ratus delapan puluh dua juta dua ratus tujuh puluh delapan ribu sembilan ratus rupiah ).

4. Sedangkan pembangunan kolam penampungan yang dibangun pada tanah liat seluas 2 ha memerlukan biaya Rp. 100.151.775 ( seratus juta seratus lima puluh satu ribu tujuh ratus tujuh puluh lima rupiah ).

5. Dilihat dari harga masing – masing pembangunan kolam penampungan yang dibangun pada tanah berpasir dan tanah liat dapat dilihat bahwa pembangunan kolam penampungan pada tanah berpasir memerlukan biaya kurang lebih 4 kali dari harga pembangunan kolam penampungan pada tanah liat.

5.2 Saran

Saran yang dapat disampaikan sehubungan dengan Tugas Akhir ini, yaitu :

1. Disarankan untuk memilih alat berat yang lebih baik agar kapasitas kerja dari alat berat tersebut lebih besar sehingga dapat mempercepat proses pengerjaan. 2. Disarankan untuk pengerjaan pematang yang sebelumnya dikerjakan dengan


(18)

166 berat sedikit sulit dalam hal mobilisasinya, walaupun ada kemungkinan biaya akan menjadi lebih mahal.

3. Disarankan dalam pengerjaan galian tanah untuk saluran pembuangan air tengah yang sebelumnya dikerjakan dengan tenaga manusia digunakan alat berat sehingga dapat mempercepat waktu kegiatan.


(19)

DAFTAR PUSTAKA

1. Annonym, 1998, Standar Desain Konstruksi Bangunan – Bangunan Air

Untuk Budidaya Ikan, Direktorat Bina Prasarana, Direktorat Jenderal

Perikanan, Jakarta.

2. Bambang Agus Murtidjo, 2003, Tambak Air Payau, Dalam : Budidaya

Udangdan Bandeng, Kanisius, Yogyakarta.

3. Bambang S. Ranoemiharjo, Sudjiharno Saimun, Anto Sunaryanto dan A. Fairus Mai Soni, 1985, Konstruksi dan Pembangunan Tambak, Jaringan Informasi Perikanan Indonesia ( INFIS ) No. 5, 1985, Direktorat Jenderal Perikanan, Jakarta.

4. Eddy Afrianto dan Evi Liviawaty, 2006, Teknik Pembuatan Tambak Udang, Kanisius, Yogyakarta.

5. Ibnu Dwi Buwono, 2002, Tambak Udang Windu, Dalam : Sistem Pengolaan

Berpola Intensif, Kanisius, Yogyakarta.

6. Imam Suharto, 1997, Manajemen Proyek: Dari Konseptual Sampai

Operasional, Erlangga, Jakarta.

7. J.A. Mokomoko, 2003, Dasar Penyusunan Anggaran Biaya Bangunan, Gaya Media Pratama, Jakarta.

8. Maksum Tanubrata, Ir., MT, 2003, Pelaksanaan Pekerjaan Batu Dan Beton,

Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

9. S. Rachmatun Suyanto dan Ahmad Mujiman, 1989, Budidaya Udang Windu, Penebar Swadaya, Jakarta.


(1)

3

1.2 Maksud Dan Tujuan Penelitian

Untuk melakukan analisis serta memberikan rekomendasi tata laksana dan biaya yang dibutuhkan untuk membuat suatu kolam penampungan pencampur air tawar dan air laut untuk tambak udang windu pada tanah yang berpasir dan tanah liat.

1.3 Pembatasan Masalah

Pada tugas akhir ini masalah dibatasi pada :

• Kolam penampungan pencampur air tawar dan air laut untuk tambak udang windu.

• Tata laksana pembuatan konstruksi kolam penampungan. • Biaya pembuatan konstruksi kolam penampungan. • Lahan berupa tanah berpasir dan tanah liat.

• Dimensi lahan berupa tanah berpasir dan tanah liat adalah sama yaitu 100 m x 200 m.

• Tidak meninjau pengaruh aspek ekologis, aspek tanah ( zat – zat yang terkandung dalam tanah ), aspek biologis, dan aspek sosial ekonomis.

1.4 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan pada penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :

BAB 1 : PENDAHULUAN

Menguraikan tentang latar belakang masalah, maksud dan tujuan penelitian, pembatasan masalah, dan sistematika penulisan.


(2)

4

BAB 2 : TINJAUAN PUSTAKA

Menguraikan tentang definisi kolam penampungan pencampur air tawar dan air laut, menentukan lokasi kolam penampungan pencampur air tawar dan air laut, disain kolam penampungan pencampur air tawar dan air laut, tata letak kolam penampungan pencampur air tawar dan air laut, dan konstruksi kolam penampungan pencampur air tawar dan air laut.

BAB 3 : DATA LAPANGAN

Menguraikan tentang bagan alir penelitian, penentuan lokasi, pengumpulan data.

BAB 4 : STUDI KASUS

Menguraikan tentang ruang lingkup daerah studi, disain kolam penampungan pencampur air tawar dan air laut, analisis struktur kolam penampungan pencampur air tawar dan air laut, analisis volume pekerjaan, analisis waktu kegiatan, tata laksana konstruksi kolam penampungan pencampur air tawar dan air laut, dan estimasi biaya.

BAB 5 : KESIMPULAN DAN SARAN


(3)

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan, analisis data, dan pembahasan tentang pembangunan kolam penampungan pencampuran air tawar dan air laut untuk tambak udang windu, maka pada bab ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut 1. Pembangunan kolam penampungan yang dibangun pada tanah berpasir lebih

ditekankan pada pengerjaan pembetonan kolam penampungan karena tanah berpasir mudah longsor dan tidak mampu menahan air.

2. Pembangunan kolam penampungan yang dibangun pada tanah liat lebih ditekankan pada pengerjaan pemadatan tanah kolam penampungan karena


(4)

165 dengan baik, tanah padatan akan mampu lebih baik menahan air karena dapat mencegah kebocoran dan dan tidak mudah rusak.

3. Pembangunan kolam penampungan yang dibangun pada tanah berpasir memerlukan biaya yang cukup mahal dikarenakan adanya pengerjaan pembetonan. Dalam tugas akhir ini, untuk membangun kolam penampungan pada tanah berpasir seluas 2 ha memerlukan biaya Rp. 382.278.900 ( Tiga ratus delapan puluh dua juta dua ratus tujuh puluh delapan ribu sembilan ratus rupiah ).

4. Sedangkan pembangunan kolam penampungan yang dibangun pada tanah liat seluas 2 ha memerlukan biaya Rp. 100.151.775 ( seratus juta seratus lima puluh satu ribu tujuh ratus tujuh puluh lima rupiah ).

5. Dilihat dari harga masing – masing pembangunan kolam penampungan yang dibangun pada tanah berpasir dan tanah liat dapat dilihat bahwa pembangunan kolam penampungan pada tanah berpasir memerlukan biaya kurang lebih 4 kali dari harga pembangunan kolam penampungan pada tanah liat.

5.2 Saran

Saran yang dapat disampaikan sehubungan dengan Tugas Akhir ini, yaitu :

1. Disarankan untuk memilih alat berat yang lebih baik agar kapasitas kerja dari alat berat tersebut lebih besar sehingga dapat mempercepat proses pengerjaan. 2. Disarankan untuk pengerjaan pematang yang sebelumnya dikerjakan dengan


(5)

166 berat sedikit sulit dalam hal mobilisasinya, walaupun ada kemungkinan biaya akan menjadi lebih mahal.

3. Disarankan dalam pengerjaan galian tanah untuk saluran pembuangan air tengah yang sebelumnya dikerjakan dengan tenaga manusia digunakan alat berat sehingga dapat mempercepat waktu kegiatan.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

1. Annonym, 1998, Standar Desain Konstruksi Bangunan – Bangunan Air

Untuk Budidaya Ikan, Direktorat Bina Prasarana, Direktorat Jenderal

Perikanan, Jakarta.

2. Bambang Agus Murtidjo, 2003, Tambak Air Payau, Dalam : Budidaya Udang dan Bandeng, Kanisius, Yogyakarta.

3. Bambang S. Ranoemiharjo, Sudjiharno Saimun, Anto Sunaryanto dan A. Fairus Mai Soni, 1985, Konstruksi dan Pembangunan Tambak, Jaringan Informasi Perikanan Indonesia ( INFIS ) No. 5, 1985, Direktorat Jenderal Perikanan, Jakarta.

4. Eddy Afrianto dan Evi Liviawaty, 2006, Teknik Pembuatan Tambak Udang, Kanisius, Yogyakarta.

5. Ibnu Dwi Buwono, 2002, Tambak Udang Windu, Dalam : Sistem Pengolaan Berpola Intensif, Kanisius, Yogyakarta.

6. Imam Suharto, 1997, Manajemen Proyek: Dari Konseptual Sampai Operasional, Erlangga, Jakarta.

7. J.A. Mokomoko, 2003, Dasar Penyusunan Anggaran Biaya Bangunan, Gaya Media Pratama, Jakarta.

8. Maksum Tanubrata, Ir., MT, 2003, Pelaksanaan Pekerjaan Batu Dan Beton, Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

9. S. Rachmatun Suyanto dan Ahmad Mujiman, 1989, Budidaya Udang Windu, Penebar Swadaya, Jakarta.