Peranan Ion Negatif Pada Terapi Asma Bronkiale (Studi Pustaka).
PERANAN ION NEGATIF PADA TERAPI
ASMA BRONKIALE
Jelly 2005; Pembimbing : Diana Krisanti Jasaputra, dr, M.Kes
ABSTRAK
Asma bronkiale masih me~adi salah satu masalah kesehatan di masyarakat.
Di Indonesia prevalensi penyakit asma bronkiale sekitar 3-8% dari jumlah
penduduknya dan angka kematiannya berkisar 1-3%. Penelitian menunjukkan
bahwa ion negatif dapat digunakan untuk membunuh bakteri pembusuk, terapi
penyakit kanker, tekanan darah tinggi, stres, gangguan sistem pernapasan
termasuk asma bronkiale, dan lain-Iainnya.
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mempelajari peranan ion negatif pada
terapi asma bronkiale.
Ion negatif adalah ion yang mempunyai muatan negatif, mengandung elektron
lebih banyak daripada proton dan secara alamiah dapat ditemukan di sekeliling
kita, tapi jumlahnya tidak mencukupi untuk mempertahankan kestabilan serotonin
di dalam tubuh. Hal ini disebabkan jumlah ion positif didapatkan dalam jumlah
melimpah sehingga teIjadi ketidakseimbangan antara ion negatif dan ion positif.
Faktor-faktor pencetus pada asma bronkiale adalah ion positif. Hasil penulisan
pustaka lebih lanjut didapatkan bahwa ion negatif dapat digunakan pada terapi
asma bronkiale.
Sebagai k~simpulan, IOn negatif mempunyai peranan pada terapi asma
bronkiale dengan cara membersihkan faktor pencetus, mempengaruhi pergerakan
silia, mempengaruhi saraf parasimpatis, dan menurunkan kadar serotonin yang
berlebihan, sehingga terdapat penurunan tTekuensi dan intensitas dari serangan
asma bronkiale.
IV
THE ROLE of NEGATIVE
on ASTHMA BRONCHIALE
ION
THERAPY
Jelly 2005; Tutor: Diana Krisanti Jasaputra, dr, M.Kes
ABSTRACT
Asthma bronchiale still become one of the community health problems. In
Indonesia, prevalence of asthma bronchiale was about 3-8% .from amount its
resident with mortality rate J-3%. Researches have shown that negative ion can
be used to kill decomposer, cancer therapy, high blood pressure, stress,
respiration system trouble including asthma bronchiale, and etc.
The aims of this study is to investigate the role of negative ion on asthma
bronchiale therapy.
Negative ion is the ion which has negative charge, has more electron than
proton and naturally can be found around of us, but its amount not enough to
maintain stability of serotonin in body. This matter because of amount of positive
ion got in number so excessive that imbalance happened between negative ion
and positive ion. Triggers on asthma bronchiale known as positive ion. The
further result .from the literatures mentioned that negative ion can be used on
asthma bronchiale therapy.
In conclusion, negative ion has a role on asthma bronchiale therapy by
cleaning triggers, influencing movement of cilia, nerve of parasympatis, and
degrading rate of serotonin abundant, so that there are degradation of intensity
and .frequency .from asthma bronchiale attack
v
DAFTAR ISI
HAL
DAFT AR ISI
JUD UL
LEMBAR
...
PERSETUJU
i
AN
ii
SURA T PERNY ATAAN
iii
ADS TRAK
...
ADS TRACK
...
P RAKA T A
...
...
...
...
...
...
DAFT AR IS I ..
DAFT AR TAD E L
...
iv
v
vi
...
viii
...
......
DAFT AR G AMBAR
...
xi
xii
BAB I PEND AHUL UAN
1
1.1 Latar Belakang
1.2 Identifikasi Masalah
1.3 Maksud dan Tujuan
1.4 Kegunaan Studi Pustaka
1
...2
2
2
BAB II TINJA UAN PUST AKA
3
2.1. Anatomi Saluran Napas.
2.2. Fisiologi Pemapasan
2.3 Asma Bronkiale
2.3.1 Mengenal Penyakit Asma Bronkiale
2.3.2 Definisi
2.3.3 Patogenesis
2.3.4 Patofisiologi
2.3.5 Gejala
2.3.6 Penyebab dan Faktor Pencetus Asma Bronkiale
2.3.6.1 Alergen
2.3.6.2 Infeksi Saluran Napas
2.3.6.3 lritan
2.3.6.4 Aktivitas Fisik
2.3.6.5 Lain-lain
2.3.7 Klasifikasi Asma Bronkiale
2.3.8 Diagnosis pada Asma Bronkiale
2.3.8.1 Spirometri atau Tes Fungsi Pam
2.3.8.2 Tes Kulit
2.3 .8.3 Tes Provokasi Bronkus
2.3.8.4 Analisis Gas Darah
3
4
5
5
5
6
7
8
9
9
9
10
10
11
l1
12
13
13
14
14
Vlll
IX
2.3.8.5 Pemeriksaan kadar IgE spesifik
2.3.8.6 Pemeriksaan eosinofil dalam darah
2.3.9 Diagnosis Banding
2.3.9.1 Bronkitis Kronis
2.3.9.2 Emfisema
2.3.10 Penatalaksanaan Asma Bronkiale
2.3.11 Pengobatan
2.3.11.1 Gbat Pencegah (Preventer Medications)
2.3.11.1.1 Gbat Golongan Steroid
2.3.11.1.2 Anti Inflamasi Non Steroid
2.3.11.1.3 Teofilin lepas lambat
2.3.11.1.4 Anti Leukotrien
2.3.11.2 Gbat Pelega Napas (Reliever Medications)
2.3.11.2.1 Beta-2 Agonis KeIja Singkat
2.3.11.2.2 Anti Kolinergik
14
14
14
15
15
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
2.4 Ion Negatif
2.4.1 Definisi Ion Negatif dan Ion Positif
2.4.2 Ion Negatif dan Kesehatan
2.4.3 Ion Negatif dan Radikal Bebas
2.4.4 Sumber-sumber Ion Negatif
2.4.5 Mekanisme KeIja Ionizer
2.4.6 Konsentrasi Ion Negatif di Beberapa Tempat
2.4.7 Konsentrasi Ion Negatif untuk Kesehatan Tubuh
2.4.8 Efek Ion Negatif
2.4.8.1 Asma, alergi, dan masalah pemapasan lainnya
2.4.8.2 Migrain
2.4.8.3 Mereduksi debu, virus, bakteri, dan mikroba lainnya
2.4.8.4 Kelelahan
2.4.8.5 Luka Bakar
2.4.9 Efek Ion NegatifPada Penderita Asma Bronkiale
2.4.9 Efek Samping Penggunaan Ion Negatif
BAD III PEMBAHAS AN
...
...
20
20
20
22
..23
24
26
26
26
26
27
27
27
27
28
29
30
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
34
4.1 Kesimpulan
34
4.2 Saran
34
DAFT AR PU STAKA
RIW A Y AT HID UP
35
38
DAFTAR TABEL
TABEL
HAL
Tabel 2.1
Klasifikasi Asma Bronkiale
12
Tabel 2.2
Konsentrasi ion negatif di berbagai tempat
XI
26
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR
HAL
Gambar 2.1
Anatomi Saluran Napas
4
Gambar 2.2
Mekanisme Inflamasi pada Asma Bronkiale
7
Gambar 2.3
Saluran Napas Penderita Asma Bronkiale
8
Gambar 2.4
Beberapa contoh obat pencegah (preventer medications)
16
Gambar 2.5
Sodium kromolin dan nedokromil
17
Gambar 2.6
Contoh Obat Pelega Napas (Reliever Medications)
19
Gambar 2.7
Pembentukan Radikal Bebas
23
Gambar 2.8
Ionizer
25
Gambar 2.9
Ion NegatifMereduksi Debu, Virus, Bakteri, dan Mikroba lainnya
27
Gambar 2.10
Mekanisme Ion NegatifMembersihkan Udara
28
Gambar 2.11
Struktur Kimia Serotonin
...
29
Gambar 2.11
Oksidasi Serotonin
.~......
29
Gambar 3.1
Mekanisme Ion Negatif Membersihkan Partikel di Udara
31
Gambar 3.2
Contoh Pembangkit Ion Negatif (ionizer)
xu
33
RIW A Y A T HIDUP
1. UMUM
Nama
: Jelly
Nomor Pokok Mahasiswa : 0110166
Tempat dan tanggallahir
: Palembang, 27 Mei 1983
Alamat
: Jalan Babakan Jeruk Indah 1/5 Bandung
2. PENDIDlKAN
Tahoo 1989 lulus TK Xaverius IV, Palembang
Tahoo 1995 lulus SD Xaverius IV, Palembang
Tahoo 1998 lulus SMP Xaverius Maria, Palembang
Tahoo 20011ulus SMU Xaverius I, Palembang
38
BABI
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penyakit asma bronkiale sudah dikenal sejak lama dan masih menjadi salah
satu masalah kesehatan di masyarakat. Penyakit ini disebabkan oleh keadaan
saluran napas yang sangat peka terhadap berbagai rangsangan. Hal ini akan
menyebabkan penyempitan
saluran napas yang ditandai dengan napas yang
berbunyi (wheezing), batuk, dan sesak napas. Penyakit ini dapat menyerang segala
usia. Jumlah yang meninggal akibat asmapun meningkat. Dilaporkan sebanyak
5,5% dari pria, 9,3% dari wanita yang berusia 18--44 tahun, 8,8% dari pria, 11,4%
dari wanita yang berusia 45--64 tahun, dan 16,7% dari pria, 12,6% dari wanita
yang berusia 65 tahun meninggal akibat asma (American Journal of Public
Health, 1995). Penyempitan saluran napas dapat dipicu oleh alergen. Alergen
adalah suatu zat yang dapat menimbulkan alergi. Sebagai contoh serbuk sari, debu
rumah, bulu binatang. Selain alergen, berbagai zat yang bersifat iritatif seperti
asap pembakaran sampah, asap kendaraan bermotor dan berbagai zat yang
menimbulkan polusi udara lainnya juga dapat menjadi pemicu teIjadinya serangan
asma.
Udara perkotaan saat ini sarat dengan polusi udara seperti dari asap pabrik atau
industri,
asap
kendaraan
bermotor,
sehingga
sukar
sekali
untuk
kembali
merasakan
udara yang bersih dan segar. Sebagian besar udara yang berada di
sekeliling
kita mengandung
disebutkan
ion positif dan ion negatif.
tadi dan polusi udara merupakan
udara dan alergen ini, teIjadi ketidakseimbangan
Keadaan ini akan menetralkan
Alergen
yang telah
ion positif. Akibat adanya polusi
antara ion positif dan ion negatif.
ion negatif sehingga ion positif akan didapatkan
dalam jumlah yang melimpah. Ion positif ini kemudian akan dihirup oleh manusia
kota sehingga
akan terjadi juga ketidakseimbangan
ion-ion tersebut di dalam
2
tubuh. Secara alamiah, tubuh memerlukan keberadaan ion negatif untuk menjaga
kestabilan tubuh.
Berbagai penelitian telah dilakukan untuk menghubungkan ion negatif dengan
kesehatan. Penelitian ini sudah dimulai sejak satu abad yang lalu. Dimulai dari
rahasia piramida kuno Mesir yang mana ion negatif man1pu mengikat dan
membunuh bakteri pembusuk. Kemudian konsep ionisasi udara yang membantu
pengobatan di bidang kedokteran dengan adanya ionizer bertegangan tinggi. Ion
negatif
untuk menetralkan
superoksida,
untuk sterilisasi
sampai dengan
pemanfaatan ion negatif untuk terapi penyembuhan penyakit kanker, tekanan
darah tinggi, stres, gangguan sistem pernapasan termasuk asma, dan lain-Iainnya.
1.2 Identifikasi Masalah
Bagaimana peranan ion negatif pada terapi asma bronkiale?
1.3 Maksud Dan Tujuan
Maksud:
mengetahui bahwa ion negatif dapat digunakan pada terapi asma
bronkiale.
Tujuan : mengetahui mekanisme kerja ion negatif pada terapi asma bronkiale.
1.4 Kegunaan Studi Pustaka
Kegunaan Akademis
: meningkatkan pengetahuan tentang IOn negatif,
khususnya dalam pengelolaan penyakit asma bronkiale.
Kegunaan Praktis : memberikan informasi kepada masyarakat khususnya
penderita asma ,bronkiale mengenai terapi asma bronkiale dengan menggunakan
ion negatif.
BABIV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Ion negatif mempunyai peranan pada terapi asma bronkiale yaitu memperbaiki
keadaan pasien dengan mengurangi frekuensi dan intensitas dari serangan asma
bronkiale dengan cara membersihkan faktor pencetus, mempengaruhi pergerakan
silia, mempengaruhi saraf parasimpatis, dan menurunkan kadar serotonin yang
berlebihan.
4.2 Saran
Dalam rangka menghindari faktor pencetus terjadinya asma bronkiale antara
lain dapat dilakukan usaha-usaha sebagai berikut:
1. tidak membakar sampah sembarangan
2. tidak membangun pabrik di pusat kota
3. memanfaatkan perkarangan rurnah dengan menanam tumbuhan hijau,
seperti kembang sepatu, soka, mahoni dan lain-lainnya
4. menyempatkan diri mengunjungi tempat-tempat yang kaya dengan IOn
negatif seperti pantai, daerah pedesaan dan lain-Iainnya
34
DAFTAR PUSTAKA
American Academy of Allergy, Asthma, and Immunology. 1998. Scientific Study
Summaries of Negative Ion Air Purifiers.
http://www.indoorourifiers.com/negative-ions.htm. 20 Mei 2004
American Journal of Public Health. 1995. Negative ion for asthma and allergic
disease. 85:173-85.
Angela. C. M. Nusatya Abidin, Elisabeth Ekarini. 2002. Asma pada anak plus
panduan senam asma. Jakarta: Puspa Swara. hall-37.
Anto
Tri
Sugiarto.
2003.
Ion
Negatif
dan
Kesehatan.
http://www.beritaiptek.com/messages/ artike 1/362242003 antok.shtml. 20 Maret
2004
Bahtiar Husain. 2001. Mekanisme Saraf Pada Remodelling Asthma.
http://66.102.9.104/search?q=cache:tU7nOYa44SwJ:bheruu.hypermart.net/ppd
s/referat/O104/baht4000.htm+asma+N+parasimratis&hl=id&ie=UTF -8.
27
Desember 2004
Buteyko Asthma Management. 1999. Preventer and Reliever Medications.
http://www.butevko.co.nzJasthmaidiagnosis/lab.cfm, 5 November 2004
Cakrawala
IPTEK.
2002.
Tanaman
Ohat
http://www.ipteknet.id/i nd/cakra obat/tanamano bat.php?id=8b.
2005
Cramer
Guy.
1996.
Asthma
http://www.mvpage.direct.calg/gcramer/asthma.html.
Indonesia.
18 Januari
and
Ions.
5 November 2004
Environmental Protection Agency. 2002. Indoor Air Pollution is American "s
Number
One
Environmental
Health
Concern.
http://www.vourairknowledge.com 25 Mei 2004
Family
Allergy
&
Asthma.
2002.
http://www.familvaller~~v.com/diseases/asthma.asp. 8 Agustus 2004
Asthma.
F.D. Suyatna, Udin Sjamsudin. 2002. Serotonin dan Anti Serotonin. Oalam:
Ganiswarna Sulistia G., editor: Farmakologi dan terapi. Edisi 4. Jakarta
FKUI. hal 262-265.
35
36
GINA.
2002.
A
Six
Part
Asthma
Management
Program.
http://www.ginasthma.com/workshop/ch7/seven.htm!.
15 Agustus 2004
Guyton, Hall. 1997. Ventilasi Paru. Dalam Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi
9. Jakarta: EGC. haI608-610.
I
Gede Agung Yudana. 2001. Kembalikan Sumber
http://www.indomedia.com/intisari/2001lAgt/khasairud.htm.
Vitamin Udara.
25 Mei 2004
Indah Rahmawati, Faisal Yunus, Wiwien Heru Wiyono. 2003. Patogenesis dan
patofisiologi asma. FK VI: Jakarta. hal2.
James Carol A. 2004. Negative Ions. http://inspiredliving.com/ionic-airpurifiers/xi3000c-ionic-air-purifier.htm. 18 Januari 2005
Jones D. P., O'Connor S. A., Collins J. V., Watson B.W., 1976. Effect of LongerTerm Ionized Air Treatment on Patients with Bronchial Asthma.
http://www.ionic-zone.com/asthma.html.. 5 Oktober 2004
Kamen Baratawidjaja. 1996. Konsep intlamasi pada asma. Dalam: Sarwono
Waspadji, Rino Alvani Gani, Siti Setiati, Idrus Alwi, editor: Ilmu penyakit
dalam. Jakarta: Gaya Barn. hal I-II.
1990. Asma bronchial. Dalam: Soeparman, editor: Ilmu penyakit dalam.
Jilid II. Jakarta: FK VI. haI21-39.
Laza
Valeria.
2000.
The
Environment
http://www.fiokk.hu/ceioem/files/Volume6/VoI6No
Desember 2004
and
Gaseous
I/CEOO I-Ol.htm!.
Ions.
28
Lechin Fuad. 1996. Increased levels of free serotonin in plasma of symptomatic
asthmatic patients. Vol 77: 245-251.
Mera
Pharmaceuticals.
2002.
http://www.astaxanthin.org/oxidation.htm.
Chemistry
of
18 Januari 2005
Nasrullah
Idris. 2000. Ion Negatif
& Piramida.
archive.com/itb@itb.ac.id/msg 12183.htm I. 25 Mei 2004
Oxidation.
http://www.mail-
Sinar Harapan. 2003. Asma Banyak Menyerang Anak-anak.
http://www.sinarharapan.co.id/iptek/kesehatan/2004/0507/kesl.htm!.
Oktober 2004
19
Square Trade. 2005. A Better life. http://store.vahoo.com/ionizers/index.html.
Januari 2005
18
37
Tri. 2004. Jaga Kebersihan Rumah, Kunci Kendalikan Asma.
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0405/06/humaniorall0l0573.htm.
September 2004
19
University
of
Virginia.
2004.
Asthma
Tutorial.
http://www .healthsvstem. virginia.edulintemetlpediatrics/patients/Tutorials/ Ast
hma.cfm. 27 Oesember 2004
Pertamawati
Kartakusumah,
Sriningsih.
2001.
Khasiat
http://www.ekafood.com/hipertensi.htm. 24 Oktober 2004
Mengkudu.
Pfeifer Y., Sulman F.G. 2001. Effect of Negative Air Ion Treatment on Blood
Serotonin.. in
Weather
Sensitive
Patients.
http://www.ioniczone.com/serotonin.html. 8 Agustus 2004
Wison Lorraine M. 1995. Fungsi Pernafasan Normal. Dalam: Price Sylvia A.,
Wilson Lorraine M., editor: Patofisiologi. Edisi 4. Jakarta: EGC. hal645-659.
. 1997. Asma Bronkiale. Dalam Price Sylvia A., Wilson Lorraine M.,
editor: Patofisiologi. Edisi 4. Jakarta: EGC. halI49-161.
ASMA BRONKIALE
Jelly 2005; Pembimbing : Diana Krisanti Jasaputra, dr, M.Kes
ABSTRAK
Asma bronkiale masih me~adi salah satu masalah kesehatan di masyarakat.
Di Indonesia prevalensi penyakit asma bronkiale sekitar 3-8% dari jumlah
penduduknya dan angka kematiannya berkisar 1-3%. Penelitian menunjukkan
bahwa ion negatif dapat digunakan untuk membunuh bakteri pembusuk, terapi
penyakit kanker, tekanan darah tinggi, stres, gangguan sistem pernapasan
termasuk asma bronkiale, dan lain-Iainnya.
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mempelajari peranan ion negatif pada
terapi asma bronkiale.
Ion negatif adalah ion yang mempunyai muatan negatif, mengandung elektron
lebih banyak daripada proton dan secara alamiah dapat ditemukan di sekeliling
kita, tapi jumlahnya tidak mencukupi untuk mempertahankan kestabilan serotonin
di dalam tubuh. Hal ini disebabkan jumlah ion positif didapatkan dalam jumlah
melimpah sehingga teIjadi ketidakseimbangan antara ion negatif dan ion positif.
Faktor-faktor pencetus pada asma bronkiale adalah ion positif. Hasil penulisan
pustaka lebih lanjut didapatkan bahwa ion negatif dapat digunakan pada terapi
asma bronkiale.
Sebagai k~simpulan, IOn negatif mempunyai peranan pada terapi asma
bronkiale dengan cara membersihkan faktor pencetus, mempengaruhi pergerakan
silia, mempengaruhi saraf parasimpatis, dan menurunkan kadar serotonin yang
berlebihan, sehingga terdapat penurunan tTekuensi dan intensitas dari serangan
asma bronkiale.
IV
THE ROLE of NEGATIVE
on ASTHMA BRONCHIALE
ION
THERAPY
Jelly 2005; Tutor: Diana Krisanti Jasaputra, dr, M.Kes
ABSTRACT
Asthma bronchiale still become one of the community health problems. In
Indonesia, prevalence of asthma bronchiale was about 3-8% .from amount its
resident with mortality rate J-3%. Researches have shown that negative ion can
be used to kill decomposer, cancer therapy, high blood pressure, stress,
respiration system trouble including asthma bronchiale, and etc.
The aims of this study is to investigate the role of negative ion on asthma
bronchiale therapy.
Negative ion is the ion which has negative charge, has more electron than
proton and naturally can be found around of us, but its amount not enough to
maintain stability of serotonin in body. This matter because of amount of positive
ion got in number so excessive that imbalance happened between negative ion
and positive ion. Triggers on asthma bronchiale known as positive ion. The
further result .from the literatures mentioned that negative ion can be used on
asthma bronchiale therapy.
In conclusion, negative ion has a role on asthma bronchiale therapy by
cleaning triggers, influencing movement of cilia, nerve of parasympatis, and
degrading rate of serotonin abundant, so that there are degradation of intensity
and .frequency .from asthma bronchiale attack
v
DAFTAR ISI
HAL
DAFT AR ISI
JUD UL
LEMBAR
...
PERSETUJU
i
AN
ii
SURA T PERNY ATAAN
iii
ADS TRAK
...
ADS TRACK
...
P RAKA T A
...
...
...
...
...
...
DAFT AR IS I ..
DAFT AR TAD E L
...
iv
v
vi
...
viii
...
......
DAFT AR G AMBAR
...
xi
xii
BAB I PEND AHUL UAN
1
1.1 Latar Belakang
1.2 Identifikasi Masalah
1.3 Maksud dan Tujuan
1.4 Kegunaan Studi Pustaka
1
...2
2
2
BAB II TINJA UAN PUST AKA
3
2.1. Anatomi Saluran Napas.
2.2. Fisiologi Pemapasan
2.3 Asma Bronkiale
2.3.1 Mengenal Penyakit Asma Bronkiale
2.3.2 Definisi
2.3.3 Patogenesis
2.3.4 Patofisiologi
2.3.5 Gejala
2.3.6 Penyebab dan Faktor Pencetus Asma Bronkiale
2.3.6.1 Alergen
2.3.6.2 Infeksi Saluran Napas
2.3.6.3 lritan
2.3.6.4 Aktivitas Fisik
2.3.6.5 Lain-lain
2.3.7 Klasifikasi Asma Bronkiale
2.3.8 Diagnosis pada Asma Bronkiale
2.3.8.1 Spirometri atau Tes Fungsi Pam
2.3.8.2 Tes Kulit
2.3 .8.3 Tes Provokasi Bronkus
2.3.8.4 Analisis Gas Darah
3
4
5
5
5
6
7
8
9
9
9
10
10
11
l1
12
13
13
14
14
Vlll
IX
2.3.8.5 Pemeriksaan kadar IgE spesifik
2.3.8.6 Pemeriksaan eosinofil dalam darah
2.3.9 Diagnosis Banding
2.3.9.1 Bronkitis Kronis
2.3.9.2 Emfisema
2.3.10 Penatalaksanaan Asma Bronkiale
2.3.11 Pengobatan
2.3.11.1 Gbat Pencegah (Preventer Medications)
2.3.11.1.1 Gbat Golongan Steroid
2.3.11.1.2 Anti Inflamasi Non Steroid
2.3.11.1.3 Teofilin lepas lambat
2.3.11.1.4 Anti Leukotrien
2.3.11.2 Gbat Pelega Napas (Reliever Medications)
2.3.11.2.1 Beta-2 Agonis KeIja Singkat
2.3.11.2.2 Anti Kolinergik
14
14
14
15
15
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
2.4 Ion Negatif
2.4.1 Definisi Ion Negatif dan Ion Positif
2.4.2 Ion Negatif dan Kesehatan
2.4.3 Ion Negatif dan Radikal Bebas
2.4.4 Sumber-sumber Ion Negatif
2.4.5 Mekanisme KeIja Ionizer
2.4.6 Konsentrasi Ion Negatif di Beberapa Tempat
2.4.7 Konsentrasi Ion Negatif untuk Kesehatan Tubuh
2.4.8 Efek Ion Negatif
2.4.8.1 Asma, alergi, dan masalah pemapasan lainnya
2.4.8.2 Migrain
2.4.8.3 Mereduksi debu, virus, bakteri, dan mikroba lainnya
2.4.8.4 Kelelahan
2.4.8.5 Luka Bakar
2.4.9 Efek Ion NegatifPada Penderita Asma Bronkiale
2.4.9 Efek Samping Penggunaan Ion Negatif
BAD III PEMBAHAS AN
...
...
20
20
20
22
..23
24
26
26
26
26
27
27
27
27
28
29
30
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
34
4.1 Kesimpulan
34
4.2 Saran
34
DAFT AR PU STAKA
RIW A Y AT HID UP
35
38
DAFTAR TABEL
TABEL
HAL
Tabel 2.1
Klasifikasi Asma Bronkiale
12
Tabel 2.2
Konsentrasi ion negatif di berbagai tempat
XI
26
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR
HAL
Gambar 2.1
Anatomi Saluran Napas
4
Gambar 2.2
Mekanisme Inflamasi pada Asma Bronkiale
7
Gambar 2.3
Saluran Napas Penderita Asma Bronkiale
8
Gambar 2.4
Beberapa contoh obat pencegah (preventer medications)
16
Gambar 2.5
Sodium kromolin dan nedokromil
17
Gambar 2.6
Contoh Obat Pelega Napas (Reliever Medications)
19
Gambar 2.7
Pembentukan Radikal Bebas
23
Gambar 2.8
Ionizer
25
Gambar 2.9
Ion NegatifMereduksi Debu, Virus, Bakteri, dan Mikroba lainnya
27
Gambar 2.10
Mekanisme Ion NegatifMembersihkan Udara
28
Gambar 2.11
Struktur Kimia Serotonin
...
29
Gambar 2.11
Oksidasi Serotonin
.~......
29
Gambar 3.1
Mekanisme Ion Negatif Membersihkan Partikel di Udara
31
Gambar 3.2
Contoh Pembangkit Ion Negatif (ionizer)
xu
33
RIW A Y A T HIDUP
1. UMUM
Nama
: Jelly
Nomor Pokok Mahasiswa : 0110166
Tempat dan tanggallahir
: Palembang, 27 Mei 1983
Alamat
: Jalan Babakan Jeruk Indah 1/5 Bandung
2. PENDIDlKAN
Tahoo 1989 lulus TK Xaverius IV, Palembang
Tahoo 1995 lulus SD Xaverius IV, Palembang
Tahoo 1998 lulus SMP Xaverius Maria, Palembang
Tahoo 20011ulus SMU Xaverius I, Palembang
38
BABI
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penyakit asma bronkiale sudah dikenal sejak lama dan masih menjadi salah
satu masalah kesehatan di masyarakat. Penyakit ini disebabkan oleh keadaan
saluran napas yang sangat peka terhadap berbagai rangsangan. Hal ini akan
menyebabkan penyempitan
saluran napas yang ditandai dengan napas yang
berbunyi (wheezing), batuk, dan sesak napas. Penyakit ini dapat menyerang segala
usia. Jumlah yang meninggal akibat asmapun meningkat. Dilaporkan sebanyak
5,5% dari pria, 9,3% dari wanita yang berusia 18--44 tahun, 8,8% dari pria, 11,4%
dari wanita yang berusia 45--64 tahun, dan 16,7% dari pria, 12,6% dari wanita
yang berusia 65 tahun meninggal akibat asma (American Journal of Public
Health, 1995). Penyempitan saluran napas dapat dipicu oleh alergen. Alergen
adalah suatu zat yang dapat menimbulkan alergi. Sebagai contoh serbuk sari, debu
rumah, bulu binatang. Selain alergen, berbagai zat yang bersifat iritatif seperti
asap pembakaran sampah, asap kendaraan bermotor dan berbagai zat yang
menimbulkan polusi udara lainnya juga dapat menjadi pemicu teIjadinya serangan
asma.
Udara perkotaan saat ini sarat dengan polusi udara seperti dari asap pabrik atau
industri,
asap
kendaraan
bermotor,
sehingga
sukar
sekali
untuk
kembali
merasakan
udara yang bersih dan segar. Sebagian besar udara yang berada di
sekeliling
kita mengandung
disebutkan
ion positif dan ion negatif.
tadi dan polusi udara merupakan
udara dan alergen ini, teIjadi ketidakseimbangan
Keadaan ini akan menetralkan
Alergen
yang telah
ion positif. Akibat adanya polusi
antara ion positif dan ion negatif.
ion negatif sehingga ion positif akan didapatkan
dalam jumlah yang melimpah. Ion positif ini kemudian akan dihirup oleh manusia
kota sehingga
akan terjadi juga ketidakseimbangan
ion-ion tersebut di dalam
2
tubuh. Secara alamiah, tubuh memerlukan keberadaan ion negatif untuk menjaga
kestabilan tubuh.
Berbagai penelitian telah dilakukan untuk menghubungkan ion negatif dengan
kesehatan. Penelitian ini sudah dimulai sejak satu abad yang lalu. Dimulai dari
rahasia piramida kuno Mesir yang mana ion negatif man1pu mengikat dan
membunuh bakteri pembusuk. Kemudian konsep ionisasi udara yang membantu
pengobatan di bidang kedokteran dengan adanya ionizer bertegangan tinggi. Ion
negatif
untuk menetralkan
superoksida,
untuk sterilisasi
sampai dengan
pemanfaatan ion negatif untuk terapi penyembuhan penyakit kanker, tekanan
darah tinggi, stres, gangguan sistem pernapasan termasuk asma, dan lain-Iainnya.
1.2 Identifikasi Masalah
Bagaimana peranan ion negatif pada terapi asma bronkiale?
1.3 Maksud Dan Tujuan
Maksud:
mengetahui bahwa ion negatif dapat digunakan pada terapi asma
bronkiale.
Tujuan : mengetahui mekanisme kerja ion negatif pada terapi asma bronkiale.
1.4 Kegunaan Studi Pustaka
Kegunaan Akademis
: meningkatkan pengetahuan tentang IOn negatif,
khususnya dalam pengelolaan penyakit asma bronkiale.
Kegunaan Praktis : memberikan informasi kepada masyarakat khususnya
penderita asma ,bronkiale mengenai terapi asma bronkiale dengan menggunakan
ion negatif.
BABIV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Ion negatif mempunyai peranan pada terapi asma bronkiale yaitu memperbaiki
keadaan pasien dengan mengurangi frekuensi dan intensitas dari serangan asma
bronkiale dengan cara membersihkan faktor pencetus, mempengaruhi pergerakan
silia, mempengaruhi saraf parasimpatis, dan menurunkan kadar serotonin yang
berlebihan.
4.2 Saran
Dalam rangka menghindari faktor pencetus terjadinya asma bronkiale antara
lain dapat dilakukan usaha-usaha sebagai berikut:
1. tidak membakar sampah sembarangan
2. tidak membangun pabrik di pusat kota
3. memanfaatkan perkarangan rurnah dengan menanam tumbuhan hijau,
seperti kembang sepatu, soka, mahoni dan lain-lainnya
4. menyempatkan diri mengunjungi tempat-tempat yang kaya dengan IOn
negatif seperti pantai, daerah pedesaan dan lain-Iainnya
34
DAFTAR PUSTAKA
American Academy of Allergy, Asthma, and Immunology. 1998. Scientific Study
Summaries of Negative Ion Air Purifiers.
http://www.indoorourifiers.com/negative-ions.htm. 20 Mei 2004
American Journal of Public Health. 1995. Negative ion for asthma and allergic
disease. 85:173-85.
Angela. C. M. Nusatya Abidin, Elisabeth Ekarini. 2002. Asma pada anak plus
panduan senam asma. Jakarta: Puspa Swara. hall-37.
Anto
Tri
Sugiarto.
2003.
Ion
Negatif
dan
Kesehatan.
http://www.beritaiptek.com/messages/ artike 1/362242003 antok.shtml. 20 Maret
2004
Bahtiar Husain. 2001. Mekanisme Saraf Pada Remodelling Asthma.
http://66.102.9.104/search?q=cache:tU7nOYa44SwJ:bheruu.hypermart.net/ppd
s/referat/O104/baht4000.htm+asma+N+parasimratis&hl=id&ie=UTF -8.
27
Desember 2004
Buteyko Asthma Management. 1999. Preventer and Reliever Medications.
http://www.butevko.co.nzJasthmaidiagnosis/lab.cfm, 5 November 2004
Cakrawala
IPTEK.
2002.
Tanaman
Ohat
http://www.ipteknet.id/i nd/cakra obat/tanamano bat.php?id=8b.
2005
Cramer
Guy.
1996.
Asthma
http://www.mvpage.direct.calg/gcramer/asthma.html.
Indonesia.
18 Januari
and
Ions.
5 November 2004
Environmental Protection Agency. 2002. Indoor Air Pollution is American "s
Number
One
Environmental
Health
Concern.
http://www.vourairknowledge.com 25 Mei 2004
Family
Allergy
&
Asthma.
2002.
http://www.familvaller~~v.com/diseases/asthma.asp. 8 Agustus 2004
Asthma.
F.D. Suyatna, Udin Sjamsudin. 2002. Serotonin dan Anti Serotonin. Oalam:
Ganiswarna Sulistia G., editor: Farmakologi dan terapi. Edisi 4. Jakarta
FKUI. hal 262-265.
35
36
GINA.
2002.
A
Six
Part
Asthma
Management
Program.
http://www.ginasthma.com/workshop/ch7/seven.htm!.
15 Agustus 2004
Guyton, Hall. 1997. Ventilasi Paru. Dalam Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi
9. Jakarta: EGC. haI608-610.
I
Gede Agung Yudana. 2001. Kembalikan Sumber
http://www.indomedia.com/intisari/2001lAgt/khasairud.htm.
Vitamin Udara.
25 Mei 2004
Indah Rahmawati, Faisal Yunus, Wiwien Heru Wiyono. 2003. Patogenesis dan
patofisiologi asma. FK VI: Jakarta. hal2.
James Carol A. 2004. Negative Ions. http://inspiredliving.com/ionic-airpurifiers/xi3000c-ionic-air-purifier.htm. 18 Januari 2005
Jones D. P., O'Connor S. A., Collins J. V., Watson B.W., 1976. Effect of LongerTerm Ionized Air Treatment on Patients with Bronchial Asthma.
http://www.ionic-zone.com/asthma.html.. 5 Oktober 2004
Kamen Baratawidjaja. 1996. Konsep intlamasi pada asma. Dalam: Sarwono
Waspadji, Rino Alvani Gani, Siti Setiati, Idrus Alwi, editor: Ilmu penyakit
dalam. Jakarta: Gaya Barn. hal I-II.
1990. Asma bronchial. Dalam: Soeparman, editor: Ilmu penyakit dalam.
Jilid II. Jakarta: FK VI. haI21-39.
Laza
Valeria.
2000.
The
Environment
http://www.fiokk.hu/ceioem/files/Volume6/VoI6No
Desember 2004
and
Gaseous
I/CEOO I-Ol.htm!.
Ions.
28
Lechin Fuad. 1996. Increased levels of free serotonin in plasma of symptomatic
asthmatic patients. Vol 77: 245-251.
Mera
Pharmaceuticals.
2002.
http://www.astaxanthin.org/oxidation.htm.
Chemistry
of
18 Januari 2005
Nasrullah
Idris. 2000. Ion Negatif
& Piramida.
archive.com/itb@itb.ac.id/msg 12183.htm I. 25 Mei 2004
Oxidation.
http://www.mail-
Sinar Harapan. 2003. Asma Banyak Menyerang Anak-anak.
http://www.sinarharapan.co.id/iptek/kesehatan/2004/0507/kesl.htm!.
Oktober 2004
19
Square Trade. 2005. A Better life. http://store.vahoo.com/ionizers/index.html.
Januari 2005
18
37
Tri. 2004. Jaga Kebersihan Rumah, Kunci Kendalikan Asma.
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0405/06/humaniorall0l0573.htm.
September 2004
19
University
of
Virginia.
2004.
Asthma
Tutorial.
http://www .healthsvstem. virginia.edulintemetlpediatrics/patients/Tutorials/ Ast
hma.cfm. 27 Oesember 2004
Pertamawati
Kartakusumah,
Sriningsih.
2001.
Khasiat
http://www.ekafood.com/hipertensi.htm. 24 Oktober 2004
Mengkudu.
Pfeifer Y., Sulman F.G. 2001. Effect of Negative Air Ion Treatment on Blood
Serotonin.. in
Weather
Sensitive
Patients.
http://www.ioniczone.com/serotonin.html. 8 Agustus 2004
Wison Lorraine M. 1995. Fungsi Pernafasan Normal. Dalam: Price Sylvia A.,
Wilson Lorraine M., editor: Patofisiologi. Edisi 4. Jakarta: EGC. hal645-659.
. 1997. Asma Bronkiale. Dalam Price Sylvia A., Wilson Lorraine M.,
editor: Patofisiologi. Edisi 4. Jakarta: EGC. halI49-161.