Analisis Pengaruh Penyempitan Badan Jalan Terhadap Karakteristik Arus Lalu Lintas Di Jalan Gatot Subroto Bandung.
ANALISIS PENGARUH PENYEMPITAN BADAN JALAN
TERHADAP KARAKTERISTIK ARUS LALU LINTAS DI
JALAN GATOT SOEBROTO BANDUNG
Rully Girindara WardhanaNRP : 0021064
Pembimbing : V. Hartanto , Ir., M.Sc.
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
BANDUNG
ABSTRAK
Perkembangan teknologi membawa dampak yang komplek dalam segala bidang, tidak terkecuali adalah bidang transportasi. Jalan mengalami perkembangan yang permanen dan menerus, namun jalan juga mengalami hambatan dalam perkembangannya. Salah-satu hambatan yang timbul akibat jalan yaitu kemacetan, kecelakaan, kebisingan, polusi udara, dan lain-lainnya. Masalah-masalah tersebut harus segera diatasi untuk mendukung perkembangan dan kemajuan teknologi dewasa ini.
Penelitian dilakukan di Jalan Gatot Soebroto Bandung pada ruas jalan yang mengalami penyempitan. Dalam penelitian ini akan dibahas pengaruh penyempitan badan jalan (bottle neck) dan analisis gelombang kejut. Penelitian dilakukan pada jalan dengan kondisi tiga lajur dan dua lajur. Penelitian dilakuan pada hari Selasa 18 Mei 2004 pada jam-jam sibuk pada pukul 06.30-08.30, 11.30-13.30 dan 17.30-19.30. Untuk memperoleh data jumlah kendaraan yang melewati titik pengamatan dipakai interval waktu per 15’, sedangkan untuk menghitung kecepatan kendaraan, kendaraan dibagi menjadi tiga jenis, yaitu sepeda motor, kendaraan ringan dan bus/kendaraan berat dan masing-masing kendaraan diambil 5 contoh. Jarak yang diambil antara titik pengamatan satu dengan titik pengamatan lainnya adalah 50 m.
Dari hasil analisis dengan menggunakan metode Greenshield diperoleh hubungan antara D–Us, D–Q, dan Q–Us. Sedangkan dari hasil analisis gelombang kejut diperoleh kecepatan masing-masing gelombang kejut pada kondisi jalan tiga lajur maupun dua lajur.
Dari hasil tersebut dapat ditarik kesimpulan pada kondisi jalan tiga lajur, diperoleh Qmaks = 1862.8 smp/jam dan Dmaks = 79,471 smp/km terjadi pada pukul 17.30-17.45. Dan pada kondisi jalan dua lajur, diperoleh Qmaks = 1429,6 smp/jam dan Dmaks = 200,5 smp/km terjadi pada pukul 07.30-07.45. Dari Grafik hubungan D-Us, pada kondisi jalan tiga lajur diperoleh Dj = 255,065 smp/km,Uf = 37,214 km/jam, r = -0,49 dan r2 = 0,24, yang berarti 24 % data mewakili atau masuk kedalam Grafik huhungan D-Us .Kecepatan gelombang kejutnya adalah Usw = - 3,415 km/jam yang mempunyai arti bahwa gelombang kejut yang terjadi
adalah gelombang kejut mundur bentukan
(2)
DAFTAR ISI
Halaman
SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR ……… i
SURAT KETERANGAN SELESAI TUGAS AKHIR ……….…… ii
ABSTRAK ………... iii
PRAKATA ………... iv
DAFTAR ISI ……….…... vi
DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN ………. viii
DAFTAR GAMBAR ………..… x
DAFTAR TABEL ……….…….…..xi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ……… 1
1.2 Tujuan Penelitian ...……….…...……….….. 2
1.3 Pembatasan Masalah ………..…... 2
1.4 Sistematika Pembahasan ………... 3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Parameter Arus Lalu–Lintas ………..……….. 4
2.1.1 Kecepatan ……….……….…... 5
2.1.2 Kerapatan ……… …………..…... 6
2.1.3 Volume ………..…... 7
2.2 Metode Greenshield ………..………..…. 9
2.2.1 Hubungan antara kerapatan dan kecepatan …….…..…... 10
2.2.2 Hubungan antara kerapatan dan volume ……...…...……... 11
2.2.3 Hubungan antara volume dan kecepatan …………..….…. 12
(3)
2.3 Gelombang Kejut ………...………. 13
2.4 Analisis Persamaan Regresi ……… 19
BAB 3 PEMILIHAN LOKASI DAN PENGUMPULAN DATA 3.1 Program Kerja Penelitian ………….……….………….…. 22
3.2 Pemilihan Lokasi ……… 23
3.3 Pengumpulan Data ………. 24
3.3.1 Waktu pengumpulan data ……….. 24
3.3.2 Data yang diukur ……….…... 24
3.3.3 Metode pengumpulan data ………. 25
3.3.4 Alat-alat yang digunakan ………...… 26
3.4 Data Pengamatan ……… 26
BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Model Arus Lalu Lintas Berdasarkan Metode Greenshield ….…. 41 4.1.1 Hubungan D – Us ( untuk kondisi jalan 3 lajur ) ………… 46
4.1.2 Hubungan D – Q ( untuk kondisi jalan 3 lajur ) ….…...…. 47
4.1.3 Hubungan Q – Us ( untuk kondisi jalan 3 lajur ) ………… 48
4.1.4 Hubungan D – Us ( untuk kondisi jalan 2 lajur ) ………... 49
4.1.5 Hubungan D – Q ( untuk kondisi jalan 2 lajur ) ………….. 50
4.1.6 Hubungan Q – Us ( untuk kondisi jalan 2 lajur )…………. 51
4.2 Analisis Gelombang Kejut ………. 52
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ………. 55
5.2 Saran ………...…… 58
DAFTAR PUSTAKA ………. 59
(4)
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Daftar Ekivalen Mobil Penumpang ………….………..….…….... 8
Tabel 2.2 Emp Untuk Jalan Perkotaan Terbagi dan Satu Arah …..……..….. 9
Tabel 3.1 Jenis Data dan Waktu Pengamatan ……….……….…………... 25
Tabel 3.2 Data Pengamatan Arus Lalu-Lintas di Jalan
Gatot Soebroto Bandung (kondisi jalan 3 lajur)
pada pukul 06.30-08.30 ……….… …………. 29
Tabel 3.3 Data Pengamatan Kecepatan Rata-Rata Ruang di Jalan
Gatot Soebroto Bandung (kondisi jalan 3 lajur)
pada pukul 06.30-08.30 ..………...………. 30
Tabel 3.4 Data Pengamatan Arus Lalu-Lintas di Jalan
Gatot Soebroto Bandung (kondisi jalan 2 lajur)
pada pukul 06.30-08.30 ……….…. 31
Tabel 3.5 Data Pengamatan Kecepatan Rata-Rata Ruang di Jalan
Gatot Soebroto Bandung (kondisi jalan 2 lajur)
pada pukul 06.30-08.30 ……….. .……...….…… 32
Tabel 3.6 Data Pengamatan Arus Lalu-Lintas di Jalan
Gatot Soebroto Bandung (kondisi jalan 3 lajur)
pada pukul 11.30-13.30 ………..… ………...…. 33
Tabel 3.7 Data Pengamatan Kecepatan Rata-Rata Ruang di Jalan
Gatot Soebroto Bandung (kondisi jalan 2 lajur)
pada pukul 11.30-13.30 ………...……...………. 34
(5)
Tabel 3.8 Data Pengamatan Arus Lalu-Lintas di Jalan
Gatot Soebroto Bandung (kondisi jalan 2 lajur)
pada pukul 11.30-13.30 ……….……….…. 35
Tabel 3.9 Data Pengamatan Kecepatan Rata-Rata Ruang di Jalan
Gatot Soebroto Bandung (kondisi jalan 2 lajur)
pada pukul 11.30-13.30 .………...…...……… 36
Tabel 3.10 Data Pengamatan Arus Lalu-Lintas di Jalan
Gatot Soebroto Bandung (kondisi jalan 3 lajur)
pada pukul 17.30-19.30 ……….. 37
Tabel 3.11 Data Pengamatan Kecepatan Rata-Rata Ruang di Jalan
Gatot Soebroto Bandung (kondisi jalan 3 lajur)
pada pukul 17.30-19.30 ………...………. 38
Tabel 3.12 Data Pengamatan Arus Lalu-Lintas di Jalan
Gatot Soebroto Bandung (kondisi jalan 2 lajur)
pada pukul 17.30-19.30………..…. 39
Tabel 3.13 Data Pengamatan Kecepatan Rata-Rata Ruang di Jalan
Gatot Soebroto Bandung (kondisi jalan 2 lajur)
pada pukul 17.30-19.30……...………. 40
Tabel 4.1 Arus Lalu Lintas Rata-Rata di Ruas Jalan
Gatot Soebroto Bandung (kondisi jalan 3 lajur) ..……...………. 43
Tabel 4.2 Arus Lalu Lintas Rata-Rata di ruas Jalan
Gatot Soebroto Bandung (kondisi jalan 2 lajur) ..……...………. 44
Tabel 4.3 Volume, Kecepatan Rata-Rata Ruang dan Kerapatan di Ruas
Jalan Gatot Soebroto Bandung (kondisi jalan 3 lajur) ……..….. 45
(6)
Tabel 4.4 Volume, Kecepatan Rata-Rata Ruang dan Kerapatan di Ruas
Jalan Gatot Soebroto Bandung (kondisi jalan 2 lajur) ……..….. 46
(7)
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Hubungan D – Us …….. ……….. 10
Gambar 2.2 Hubungan D - Q …..………. 11
Gambar 2.3 Hubungan Q - Us …….……….……... 13
Gambar 2.4 Contoh Shock Wave Antara Dua Keadaan Arus Lalu Lintas
yang Kerapatannya Berbeda (bottle neck) ...……. ..………….. 17
Gambar 2.5 Hubungan Kerapatan, Volume dan Gelombang Kejut …….…... 19
Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian ………..………. 23
Gambar 3.2 Data Geometrik dan Denah Lokasi …...………... 28
Gambar 4.1 Hubungan D – Us Pada Arus Lalu-Lintas di Ruas Jalan
Gatot Soebroto Bandung ( kondisi jalan 3 lajur ) ..…….………. 47
Gambar 4.2 Hubungan D – Q Pada Arus Lalu-Lintas di Ruas Jalan
Gatot Soebroto Bandung ( kondisi jalan 3 lajur ) ..…....………. 48
Gambar 4.3 Hubungan Q – Us Pada Arus Lalu-Lintas di Ruas Jalan
Gatot Soebroto Bandung ( kondisi jalan 3 lajur ) ..…….………. 49
Gambar 4.4 Hubungan D – Us Pada Arus Lalu-Lintas di Ruas Jalan
Gatot Soebroto Bandung ( kondisi jalan 2 lajur ) ..…….………. 50
Gambar 4.5 Hubungan D – Q Pada Arus Lalu-Lintas Di Ruas Jalan
Gatot Soebroto Bandung ( kondisi jalan 2 lajur ) ..…… ………. 51
Gambar 4.6 Hubungan Q – Us Pada Arus Lalu-Lintas di Ruas Jalan
Gatot Soebroto Bandung ( kondisi jalan 2 lajur ) ..…… ………. 52
Gambar 4.7 Gelombang Kejut ……….……… 54
(8)
Berikut ini adalah Gambar Denah Lokasi Penelitian di Jalan Gatot Soebroto Bandung dapat dilhat pada Gambar 3.2 dibawah ini
Timur Barat
U
Jalan Gatot Soebroto Bandung
400 m
200 m
50m
Gambar 3.2 Data Geometrik dan Denah Lokasi
B
•
Mc D A
•
C•
D•
BSM
100 m 50mS E
G G
F H
Keterangan Gambar :
A,B,C,D adalah titik-titik pengamatan. BSM = Bandung Super Mall.
Mc D = Mc Donald
A ke B = 50 m (kondisi jalan 3 lajur) C ke D = 50 m (kondisi jalan 2 lajur) Dari E ke F = 9,98 m
(9)
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
BANDUNG
UJIAN SIDANG TUGAS AKHIR
Bidang : Transportasi
Judul : ANALISIS PENGARUH PENYEMPITAN BADAN JALAN TERHADAP KARAKTERISTIK ARUS LALU LINTAS DI JALAN GATOT SOEBROTO BANDUNG
Nama : Rully Girindra Wardhana
NRP : 0021064
Pembimbing : V. Hartanto, Ir., M.Sc.
Penguji : 1. Prof.,Dr.,Ir., Bambang IS, MSc.
2. Budi Hartanto S, Ir., MT.
3. Tan Lie Ing, ST., MT.
Hari/Tanggal : Sabtu / 31 Juli 2004
Waktu : 08:00 s/d selesai
Tempat : Ruang Sidang Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil
Bandung, 23 Juli 2004
Menyetujui,
Rini Rusandi, Ir. V. Hartanto, Ir., M.Sc.
(10)
Tabel 3.2 Data Pengamatan Arus Lalu-Lintas di Jalan Gatot Soebroto Bandung (kondisi jalan 3 lajur) pada pukul 06.30-08.30
Hari/Tgl.Pengamatan : Selasa / 18 Mei 2004 Waktu pengamatan : 06.30 – 08.30
Keadaan Cuaca : Berawan Titik Pengamatan : A
Arah Kendaraan : Dari Barat menuju Timur Jalan Gotot Soebroto (di depan Mc D), tiga lajur satu arah
JENIS KENDARAAN TOTAL
MC(emp = 0,2) LV(emp = 1,0) HV(emp = 1,3) WAKTU
kend/15’ smp/15’ kend/15’ smp/15’ kend/15’ smp/15’ kend/15’ smp/15’ 06.30-06.45 371 74,2 224 224 5 6,5 600 304,7 06.45-07.00 431 86,2 241 241 2 2,6 674 329,8 07.00-07.15 388 77,6 229 229 7 9,1 624 315,7
07.15-07.30 342 68,4 239 239 2 2,6 583 310
07.30-07.45 331 66,2 223 223 6 7,8 560 297
07.45-08.00 339 67,8 231 231 3 3,9 573 302,7 08.00-08.15 301 60,2 226 226 2 2,6 529 288,8 08.15-08.30 286 57,2 199 199 5 6,5 490 262,7
(11)
Tabel 3.3 Data Pengamatan Kecepatan Rata-Rata Ruang di Jalan Gatot Soebroto Bandung (kondisi jalan 3 lajur) pada pukul 06.30-08.30
Hari/Tgl.Pengamatan : Selasa / 18 Mei 2004 Waktu pengamatan : 06.30 – 08.30
Keadaan Cuaca : Berawan Titik Pengamatan : B
Arah Kendaraan : Dari Barat menuju Timur Jalan Gotot Soebroto (di depan Mc D), tiga lajur satu arah
WAKTU TEMPUH t ( detik )
KEC.RATA2 RUANG Sepeda motor Mobil pribadi/angkot Truk/bus ∑t Us(km/jam) WAKTU
t1 t2 t3 t4 t5 t1 t2 t3 t4 t5 t1 t2 t3 t4 t5
06.30-06.45 7.03 6.08 6.74 5.72 5.26 5.66 5.78 4.95 5.26 5.32 7.78 7.26 8.05 80.89 28,93 06.45-07.00 5.62 5.64 4.33 5.68 7.09 6.23 5.69 6.00 5.96 6.37 7.86 8.24 74.71 28,91 07.00-07.15 5.52 5.26 4.48 6.85 4.99 6.85 6.65 7.44 5.39 5.59 6.66 6.92 6.34 7.02 6.93 92.89 29,07 07.15-07.30 5.36 6.60 5.08 4.62 6.02 5.63 7.26 4.86 4.96 6.58 7.71 7.37 72.05 29,98 07.30-07.45 4.95 6.89 6.64 5.51 6.16 5.78 9.00 5.27 5.63 6.63 6.78 6.36 8.01 7.76 7.09 98.46 27,42 07.45-08.00 4.39 4.55 4.98 5.76 5.69 6.77 8.12 5.91 5.81 5.36 6.62 7.82 71.78 30,09 08.00-08.15 6.08 5.87 5.21 6.05 7.01 7.02 7.70 5.68 6.29 8.06 6.93 6.89 78.79 27,41 08.15-08.30 5.57 4.74 4.73 6.32 5.97 7.30 6.35 7.25 6.25 6.45 7.23 8.08 7.27 83.51 25,86
(12)
Tabel 3.4 Data Pengamatan Arus Lalu-Lintas di Jalan Gatot Soebroto Bandung (kondisi jalan 2 lajur) pada pukul 06.30-08.30
Hari/Tgl.Pengamatan : Selasa / 18 Mei 2004 Waktu pengamatan : 06.30 – 08.30
Keadaan Cuaca : Berawan Titik Pengamatan : C
Arah Kendaraan : Dari Barat menuju Timur Jalan Gotot Soebroto (di depan butik), dua lajur satu arah
JENIS KENDARAAN TOTAL
MC(emp = 0,2) LV(emp = 1,0) HV(emp = 1,3) WAKTU
kend/15’ smp/15’ kend/15’ smp/15’ kend/15’ smp/15’ kend/15’ smp/15’ 06.30-06.45 228 45,6 182 182 3 3,9 413 231,5
06.45-07.00 302 60,4 199 199 2 2,6 503 262
07.00-07.15 269 53,8 204 204 4 5,2 477 263
07.15-07.30 310 62 248 248 6 7,8 564 317,8 07.30-07.45 313 62,6 287 287 6 7,8 606 357,4 07.45-08.00 240 48 209 209 5 6,5 454 263,5 08.00-08.15 282 56,4 194 194 5 6,5 481 256,9 08.15-08.30 266 53,2 192 192 3 3,9 461 249,1
(13)
Tabel 3.5 Data Pengamatan Kecepatan Rata-Rata Ruang di Jalan Gatot Soebroto Bandung (kondisi jalan 2 lajur) pada pukul 06.30-08.30
Hari/Tgl.Pengamatan : Selasa / 18 Mei 2004 Waktu pengamatan : 06.30 – 08.30
Keadaan Cuaca : Berawan Titik Pengamatan : D
Arah Kendaraan : Dari Barat menuju Timur Jalan Gotot Soebroto (di depan Mc D), dua lajur satu arah
WAKTU TEMPUH t ( detik )
KEC.RATA2 RUANG Sepeda motor Mobil pribadi/angkot Truk/bus ∑t Us(km/jam) WAKTU
t1 t2 t3 t4 t5 t1 t2 t3 t4 t5 t1 t2 t3 t4 t5
06.30-06.45 12,51 10,86 9,98 10,34 7,78 40,94 18,66 41,02 23,16 18,19 41,09 211,37 9,37 06.45-07.00 16,44 11,56 13,39 13,59 16,75 23,00 31,84 34,58 34,73 26,98 35,84 31,46 290,16 7,44 07.00-07.15 8,81 10,46 19,03 11,66 19,47 20,28 20,46 22,18 15,41 15,33 29,06 37,97 37,94 268,06 8,73 07.15-07.30 14,34 15,81 17,06 10,31 11,43 9,85 8,47 9,78 10,96 7,44 15,04 13,57 29,11 17,25 190,42 13,23 07.30-07.45 17,47 24,03 27,31 15,22 22,63 20,46 17,51 22,25 21,28 15,75 44,00 37,47 27,20 27,94 38,19 378,71 7,13 07.45-08.00 15,29 9,47 8,44 8,19 6,03 23,35 15,81 19,41 12,82 8,72 10,97 16,27 13,18 14,91 12,57 195,43 13,81 08.00-08.15 7,78 7,22 6,59 11,43 9,31 5,78 5,25 8,18 8,57 8,43 9,47 9,11 9,25 10,28 8,51 125,16 21,57 08.15-08.30 5,06 8,25 6,46 6,20 6,86 5,34 7,78 6,22 9,43 8,66 11,28 18,31 99,85 21,63
(14)
Tabel 3.6 Data Pengamatan Arus Lalu-Lintas di Jalan Gatot Soebroto Bandung (kondisi jalan 3 lajur) pada pukul 11.30-13.30
Hari/Tgl.Pengamatan : Selasa / 18 Mei 2004 Waktu pengamatan : 11.30 – 13.30
Keadaan Cuaca : Mendung - Hujan Titik Pengamatan : A
Arah Kendaraan : Dari Barat menuju Timur Jalan Gotot Soebroto (di depan Mc D), tiga lajur satu arah
JENIS KENDARAAN TOTAL
MC(emp = 0,2) LV(emp = 1,0) HV(emp = 1,3) WAKTU
kend/15’ smp/15’ kend/15’ smp/15’ kend/15’ smp/15’ kend/15’ smp/15’ 11.30-11.45 301 60,2 253 253 5 6,5 559 319,7 11.45-12.00 343 68,6 296 296 3 3,9 642 368,5 12.00-12.15 323 64,6 327 327 6 7,8 656 399,4 12.15-12.30 296 59,2 382 382 3 3,9 681 445,1
12.30-12.45 286 57,2 332 332 6 7,8 624 397
12.45-13.00 284 56,8 324 324 4 5,2 612 386
13.00-13.15 274 54,8 338 338 5 6,5 617 399,3 13.15-13.30 236 47,2 312 312 3 3,9 551 363,1
(15)
Tabel 3.7 Data Pengamatan Kecepatan Rata-Rata Ruang di Jalan Gatot Soebroto Bandung (kondisi jalan 3 lajur) pada pukul 11.30-13.30
Hari/Tgl.Pengamatan : Selasa / 18 Mei 2004 Waktu pengamatan : 11.30 – 13.30
Keadaan Cuaca : Mendung - Hujan Titik Pengamatan : B
Arah Kendaraan : Dari Barat menuju Timur Jalan Gotot Soebroto (di depan Mc D),tiga lajur satu arah
WAKTU TEMPUH t ( detik )
KEC.RATA2 RUANG Sepeda motor Mobil pribadi/angkot Truk/bus ∑t Us(km/jam) WAKTU
t1 t2 t3 t4 t5 t1 t2 t3 t4 t5 t1 t2 t3 t4 t5
11.30-11.45 7,03 5,85 6,00 5,68 5,22 6,55 5,08 4,95 5,77 5,36 6,69 7,02 5,96 6,01 83,17 30,30 11.45-12.00 6,52 5,44 4,53 5,41 6,25 5,45 5,23 5,00 5,65 5,48 6,32 6,34 6,27 73,89 31,67 12.00-12.15 5,82 4,63 4,45 4,85 5,02 5,86 6,01 6,44 5,42 5,23 6,25 6,25 6,43 6,59 6,69 85,94 31,42 12.15-12.30 5,96 5,69 5,52 5,36 6,05 5,93 5,86 4,98 4,99 4,03 6,41 5,97 5,19 71,94 32,53 12.30-12.45 4,95 5,89 5,64 5,15 5,98 5,26 6,09 5,72 5,32 5,83 5,69 6,01 7,00 5,87 7,85 88,25 30,59 12.45-13.00 4,39 5,55 5,10 5,02 5,29 5,47 6,21 5,69 5,72 4,99 5,47 5,14 5,64 69,68 33,58 13.00-13.15 5,08 5,01 5,11 5,51 5,32 5,82 4,69 5,47 6,21 6,07 5,39 5,68 5,36 6,00 76,72 32,85 13.15-13.30 5,02 4,31 4,64 5,12 5,20 4,89 5,28 4,93 5,64 5,64 5,96 5,48 6,21 68,32 34,25
(16)
Tabel 3.8 Data Pengamatan Arus Lalu-Lintas di Jalan Gatot Soebroto Bandung (kondisi jalan 2 lajur) pada pukul 11.30-13.30
Hari/Tgl.Pengamatan : Selasa / 18 Mei 2004 Waktu pengamatan : 11.30 – 13.30
Keadaan Cuaca : Mendung - Hujan Titik Pengamatan : C
Arah Kendaraan : Dari Barat menuju Timur Jalan Gotot Soebroto (di depan butik), dua lajur satu arah
JENIS KENDARAAN TOTAL
MC(emp = 0,2) LV(emp = 1,0) HV(emp = 1,3) WAKTU
kend/15’ smp/15’ kend/15’ smp/15’ kend/15’ smp/15’ kend/15’ smp/15’ 11.30-11.45 253 50,6 195 195 4 5,2 452 250,8
11.45-12.00 264 52,8 182 182 4 5,2 450 240
12.00-12.15 301 60,2 264 264 6 7,8 571 332
12.15-12.30 286 57,2 259 259 5 6,5 550 322,7 12.30-12.45 272 54,4 240 240 6 7,8 518 302,2 12.45-13.00 284 56,8 266 266 5 6,5 555 329,3 13.00-13.15 264 52,8 198 198 5 6,5 467 257,3 13.15-13.30 282 56,4 179 179 4 5,2 465 240,6
(17)
Tabel 3.9 Data Pengamatan Kecepatan Rata-Rata Ruang di Jalan Gatot Soebroto Bandung (kondisi jalan 2 lajur) pada pukul 11.30-13.30
Hari/Tgl.Pengamatan : Selasa / 18 Mei 2004 Waktu pengamatan : 11.30 – 13.30
Keadaan Cuaca : Mendung - Hujan Titik Pengamatan : D
Arah Kendaraan : Dari Barat menuju Timur Jalan Gotot Soebroto (di depan butik),dua lajur satu arah
WAKTU TEMPUH t ( detik )
KEC.RATA2 RUANG Sepeda motor Mobil pribadi/angkot Truk/bus ∑t Us(km/jam) WAKTU
t1 t2 t3 t4 t5 t1 t2 t3 t4 t5 t1 t2 t3 t4 t5
11.30-11.45 13,03 10,87 11,80 7,84 13,22 18,55 15,86 24,99 25,77 28,96 26,99 37,02 35,96 26,84 297,7 8,46 11.45-12.00 16,52 15,47 14,35 11,41 10,57 11,45 15,23 15,56 18,66 14,85 24,32 26,34 36,27 231 10,13 12.00-12.15 15,82 14,63 14,48 14,87 15,09 15,86 16,99 26,47 25,42 28,29 26,89 31,26 26,78 24,59 36,67 334,11 8,08 12.15-12.30 14,12 13,67 10,53 11,39 21,05 19,93 27,83 24,98 21,99 19,03 26,45 25,77 32,25 31,15 300,14 8,40 12.30-12.45 18,95 19,88 15,64 15,15 12,48 25,00 19,09 21,21 19,98 20,01 18,68 23,45 19,89 25,01 7,85 282,27 9,57 12.45-13.00 14,39 9,55 11,10 15,02 11,29 16,47 16,21 19,65 18,72 16,94 17,27 16,99 23,69 24,12 231,41 10,89 13.00-13.15 9,12 8,15 10,11 15,51 12,52 10,82 14,69 10,47 16,21 16,07 15,39 9,68 10,36 13,09 172,19 14,63 13.15-13.30 6,78 5,39 6,64 4,12 8,25 6,89 7,25 6,93 4,64 5,64 6,99 9,40 10,22 12,02 101,16 24,91
(18)
Tabel 3.10 Data Pengamatan Arus Lalu-Lintas di Jalan Gatot Soebroto Bandung (kondisi jalan 3 lajur) pada pukul 17.30-19.30
Hari/Tgl.Pengamatan : Selasa / 18 Mei 2004 Waktu pengamatan : 17.30 – 19.30
Keadaan Cuaca : Hujan Titik Pengamatan : C
Arah Kendaraan : Dari Barat menuju Timur Jalan Gotot Soebroto (di depan butik), tiga lajur satu arah
JENIS KENDARAAN TOTAL
MC(emp = 0,2) LV(emp = 1,0) HV(emp = 1,3) WAKTU
kend/15’ smp/15’ kend/15’ smp/15’ kend/15’ smp/15’ kend/15’ smp/15’ 17.30-17.45 304 60,8 401 401 3 3,9 708 465,7 17.45-18.00 298 59,6 368 368 3 3,9 669 431,5 18.00-18.15 281 56,2 397 397 4 5,2 682 458,4 18.15-18.30 224 44,8 294 294 6 7,8 524 346,6 18.30-18.45 168 33,6 280 280 6 7,8 454 321,4 18.45-19.00 159 31,8 272 272 5 6,5 436 310,3 19.00-19.15 141 28,2 251 251 5 6,5 397 285,7 19.15-19.30 143 28,6 249 249 5 6,5 397 284,1
(19)
Tabel 3.11 Data Pengamatan Kecepatan Rata-Rata Ruang di Jalan Gatot Soebroto Bandung (kondisi jalan 3 lajur) pada pukul 17.30-19.30
Hari/Tgl.Pengamatan : Selasa / 18 Mei 2004 Waktu pengamatan : 17.30 – 19.30
Keadaan Cuaca : Hujan Titik Pengamatan : D
Arah Kendaraan : Dari Barat menuju Timur Jalan Gotot Soebroto (di depan Mc D), tiga lajur satu arah
WAKTU TEMPUH t ( detik )
KEC.RATA2 RUANG Sepeda motor Mobil pribadi/angkot Truk/bus ∑t Us(km/jam) WAKTU
t1 t2 t3 t4 t5 t1 t2 t3 t4 t5 t1 t2 t3 t4 t5
17.30-17.45 6,76 7,11 8,02 15,34 5,6 8,76 7,77 6,98 6,02 5,46 8,21 6,13 92,16 23,44 17.45-18.00 6,04 5,17 6,31 5,84 4,96 5,66 6,74 6,58 5,02 6,54 9,45 7,48 6,78 82,57 28,34 18.00-18.15 7,02 5,45 4,55 4,64 5,99 6,46 7,01 5,48 6,48 5,55 4,98 5,47 6,41 75,49 31 18.15-18.30 5,34 7,81 4,96 5,41 5,43 7,85 6,47 7,78 6,96 5,44 5,04 6,57 7,11 7,25 89,42 28,18 18.30-18.45 4,20 7,10 6,20 4,10 5,20 6,70 4,50 3,60 4,30 4,20 5,20 5,70 61 35,41 18.45-19.00 7,30 5,80 4,50 4,00 4,80 5,20 4,50 4,00 4,10 6,10 3,84 5,76 3,73 8,73 72,36 34,83 19.00-19.15 5,64 3,39 5,78 5,61 7,06 7,16 7,92 5,52 5,72 5,80 5,73 6,05 5,81 5,60 5,60 88,39 30,55 19.15-19.30 4,82 5,79 4,25 4,11 5,73 5,64 5,75 4,90 4,05 5,89 6,64 4,60 6,70 68,87 33,98
(20)
Tabel 3.12 Data Pengamatan Arus Lalu-Lintas di Jalan Gatot Soebroto Bandung (kondisi jalan 2 lajur) pada pukul 17.30-19.30
Hari/Tgl.Pengamatan : Selasa / 18 Mei 2004 Waktu pengamatan : 17.30 – 19.30
Keadaan Cuaca : Hujan Titik Pengamatan : C
Arah Kendaraan : Dari Barat menuju Timur Jalan Gotot Soebroto (di depan butik), dua lajur satu arah
JENIS KENDARAAN TOTAL
MC(emp = 0,2) LV(emp = 1,0) HV(emp = 1,3) WAKTU
kend/15’ smp/15’ kend/15’ smp/15’ kend/15’ smp/15’ kend/15’ smp/15’ 17.30-17.45 182 36,4 228 228 3 3,9 413 268,3 17.45-18.00 193 38,6 241 241 2 2,6 436 282,2 18.00-18.15 172 34,4 204 204 4 5,2 380 243,6
18.15-18.30 186 37,2 248 248 6 7,8 440 293
18.30-18.45 201 40,2 298 298 6 7,8 505 346
18.45-19.00 182 36,4 367 367 5 6,5 554 409,9 19.00-19.15 134 26,8 276 276 5 6,5 415 309,3 19.15-19.30 250 50 270 270 3 3,9 523 323,9
(21)
Tabel 3.13 Data Pengamatan Kecepatan Rata-Rata Ruang di Jalan Gatot Soebroto Bandung (kondisi jalan 2 lajur) pada pukul 17.30-19.30
Hari/Tgl.Pengamatan : Selasa / 18 Mei 2004 Waktu pengamatan : 17.30 – 19.30
Keadaan Cuaca : Hujan Titik Pengamatan : D
Arah Kendaraan : Dari Barat menuju Timur Jalan Gotot Soebroto (di depan), dua lajur satu arah
WAKTU TEMPUH t ( detik )
KEC.RATA2 RUANG Sepeda motor Mobil pribadi/angkot Truk/bus ∑t Us(km/jam) WAKTU
t1 t2 t3 t4 t5 t1 t2 t3 t4 t5 t1 t2 t3 t4 t5
17.30-17.45 22,57 19,46 16,86 15,34 17,78 40,32 28,66 41,56 32,89 28,99 39,99 42,85 347,27 6,23 17.45-18.00 21,54 21,77 19,31 14,58 16,54 33,05 31,74 36,58 44,02 36,45 38,99 39,48 44,53 398,58 5,87 18.00-18.15 22,12 21,45 19,55 21,64 19,99 30,45 35,44 33,18 35,96 31,83 35,06 36,94 37,94 381,55 6,13 18.15-18.30 21,34 18,81 17,96 16,41 15,43 19,85 18,47 17,78 18,96 17,44 19,04 21,57 29,11 17,25 269,42 9,35 18.30-18.45 17,88 11,75 9,97 11,94 15,44 19,12 18,56 37,34 32,45 11,59 16,66 37,47 16,75 12,99 269,91 9,34 18.45-19.00 13,81 14,53 13,72 16,68 9,75 15,8 14,25 17,69 13,21 36,94 14,81 19,40 15,69 12,21 12,59 241,08 11,20 19.00-19.15 8,12 8,85 5,66 7,03 7,84 21,44 9,66 17,5 7,53 6,32 25,72 7,03 7,60 8,21 148,51 16,97 19.15-19.30 7,13 9,35 7,53 5,69 8,00 9,06 7,94 8,03 7,91 8,12 8,74 9,02 8,74 6,73 13,66 125,65 21,49
(22)
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Ditinjau dari segi pertumbuhan dan pekembangan yang terjadi dewasa ini,
lalu-lintas pun mengalami perkembangan pula. Akibat perkembangan yang pesat
ini maka timbulah masalah lalu-lintas seperti kemacetan, kecelakaan, kebisingan,
dan lain-lain. Masalah tersebut di atas antara lain disebabkan oleh volume lalu-
lintas yang terjadi melampaui kapasitas rencana dan juga disebabkan oleh karena
kurang disiplinnya para pengguna jalan. Dengan demikian kapasitas suatu jalan
perlu dicermati dan diperhatikan secara serius, khususnya jalan yang mengalami
(23)
kemacetan supaya dapat ditingkatkan kapasitasnya, sehingga tercipta sarana
transportasi yang lancar, aman, nyaman, dan murah.
Penyempitan yang terjadi di Jalan Gatot Soebroto akan menyebabkan
kurang lancarnya perjalanan, masalah ini harus segera ditanggulangi dengan
menganalisis karakteristik jalan dan parameter lalu-lintasnya.
1.2Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian Tugas Akhir ini adalah :
1. Menganalisis pengaruh penyempitan badan jalan terhadap karakteristik
arus lalu-lintas di Jalan Gatot Soebroto Bandung.
2. Menganalisis gelombang kejut di Jalan Gatot Soebroto Bandung.
1.3 Pembatasan Masalah
Pengaruh penyempitan badan jalan yang terjadi akan dititikberatkan pada
penelitian ini. Agar permasalahan tidak terlalu luas maka dalam penelitian ini
dilakukan pembatasan sebagai berikut:
1. Menganalisis data dengan menggunakan metode Greenshield.
2. Kendaraan yang diamati adalah sepeda motor, kendaraan ringan, dan bus.
3. Survei dilakukan pada hari Selasa 18 Mei 2004 dari pukul 06.30-08.30,
11.30-13.30 dan 18.30-19.30 WIB.
4. Lokasi yang dipilih adalah bottle neck di Jalan Gatot Soebroto Bandung.
(24)
1.4 Sistimatika Pembahasan
Sistimatika penulisan Tugas Akhir ini disusun dalam beberapa bab, yaitu
sebagai berikut:
BAB 1 : Pendahuluan, berisikan latar belakang masalah, tujuan
penelitian, pembatasan masalah dan sistimatika pembahasan.
BAB 2 : Tinjauan Pustaka, memuat pembahasan tentang parameter arus
lalu-lintas, Metode Greenshield dan gelombang kejut.
BAB 3 : Pemilihan Lokasi dan Pengumpulan Data, berisikan program
kerja penelitian, pemilihan lokasi, pengumpulan data dan data pengamatan
BAB 4 : Analisis Data dan Pembahasan, memuat model arus lalu-lintas
berdasarkan Metode Greenshield dan analisis gelombang kejut.
BAB 5 : Kesimpulan dan Saran, memuat kesimpulan dan saran dari hasil
penelitian ini.
(25)
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan, analisis data dan pembahasan yang telah
dilakukan terhadap penyempitan ruas jalan (bottle neck) dan gelombang kejut
(shock wave) di Jalan Gatot Soebroto Bandung, maka pada bab terakhir ini akan
ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Akibat terjadinya bottle neck di Jalan Gatot Soebroto Bandung maka terjadi
perbedaan terhadap volume, kecepatan, dan kerapatan antara kondisi jalan dua
jalur dan tiga lajur.
(26)
2. Pada kondisi jalan tiga lajur, diperoleh volume maksimal dan kerapatan
tertinggi yaitu Qmaks = 1862.8 smp/jam dan Dmaks = 79,471 smp/km terjadi
pada pukul 17.30-17.45. Sedangkan pada kondisi jalan dua lajur, diperoleh
volume maksimal dan kerapatan tertinggi yaitu Qmaks = 1429,6 smp/jam dan
Dmaks = 200,5 smp/km terjadi pada pukul 07.30-07.45.
3. Dari hasil perhitungan kecepatan rata-rata ruang untuk kondisi jalan tiga lajur,
diperoleh kecepatan maksimal (Usmaks = 35,41 km/jam) dan kecepatan
minimum (Usmin = 23,44 km/jam) , sedangkan untuk kondisi jalan dua lajur
adalah (Usmaks = 24,91 km/jam) dan (Usmin = 5,87 km/jam). Berdasarkan
hasil diatas terjadi perubahan kecepatan yang cukup berarti yang disebabkan
oleh penyempitan badan jalan di Jalan Gatot Soebroto Bandung.
4. Dari hasil analisis hubungan D – Us, D – Q, Q – Us kondisi jalan 3 lajur,
diperoleh harga sebagai berikut : Qm = 2372,998 smp/jam, Uf = 37,214
km/jam, dan Dj = 255,065 smp/jam, sedangkan pada kondisi 2 lajur diperoleh
harga Qm = 1378,944 smp/jam, Uf = 24,18 km/jam, dan Dj = 228,113
smp/jam.
5. Dari hasil analisis pada kondisi jalan 3 lajur diperoleh hubungan parameter
lalu-lintas sebagai berikut :
a) Untuk hubungan D – Us didapat koefisien korelasi (r) = = -0,49, maka
terdapat hubungan yang cukup lemah atau korelasi cukup lemah.
R2 = 0,24 maka 24 % data mewakili hubungan D – Us, dan Grafik hubungan D – Us dapat digunakan
b) Untuk hubungan D – Q didapat koefisien korelasi (r) = 0,85, maka
terdapat hubungan yang kuat menuju sempurna dan searah.
(27)
R2 = 0,73 maka 73 % data mewakili hubungan D – Q, sehingga Grafik hubungan D –Q dapat digunakan.
c) Untuk hubungan Q – Us diperoleh koefisien korelasi (r) = 0,005, maka
terdapat hubungan yang lemah atau tidak terdapat hubungan sama sekali.
R2 = 0,00 maka tidak terdapat satupun data mewakili hubungan Q – Us, dan Grafik hubungan Q – Us tidak dapat digunakan
6. Dari hasil analisis pada kondisi jalan 2 lajur diperoleh hubungan parameter
lalu-lintas sebagai berikut :
d) Untuk hubungan D – Us didapat koefisien korelasi (r) = = -0,887, maka
terdapat hubungan yang kuat atau korelasi kuat menuju sempurna.
R2 = 0,7878 maka 78,78 % data mewakili hubungan D – Us, dan Grafik hubungan D – Us dapat digunakan
e) Untuk hubungan D – Q didapat koefisien korelasi (r) = 0,417, maka
terdapat hubungan yang cukup lemah.
R2 = 0,174 maka 17,4 % data mewakili hubungan D – Q, walaupun kurang dapat mewakili, tetapi Grafik hubungan D –Q dapat digunakan.
f) Untuk hubungan Q – Us diperoleh koefisien korelasi (r) = -0,158, maka
terdapat hubungan yang lemah.
R2 = 0,025 karena data kurang terwakilkan dalam Grafik hubungan Q – Us, maka Grafik hubungan Q – Us tidak dapat digunakan
7. Dari hasil perhitungan gelombang kejut pada bab 4, maka besarnya kecepatan
gelombang kejutnya adalah sebagai berikut :
• Usw1 = 27,235 km/jam
• Usw2 = 6,564 km/jam
(28)
• Usw = - 3,415 km/jam
Berdasarkan hasil di atas, maka terlihat bahwa terjadi penurunan kecepatan
gelombang kejut akibat bottle neck tersebut.
8. Dari hasil analisis gelombang kejut diperoleh harga Usw3 = - 4,787 km/jam.
Gelombang kejut yang ditimbulkan adalah gelombang kejut mundur bentukan.
Gelombang kejut mundur bentukan (back ward forming shock wave),
terbentuk apabila terjadi antrian serta dapat menujukan lokasi lalu-lintas
(dalam waktu dan ruang) berada pada kondisi kelebihan arus. Istilah
“mundur” berarti bahwa dengan berjalannya waktu, gelombang kejut akan
bergerak kebelakang (ke arah hulu atau berlawanan dengan arah lalu-lintas).
Istilah “bentukan” berarti bahwa dengan berjalannya waktu, antrian terbentuk
semakin panjang ke arah hulu
5.2Saran
Ada beberapa saran yang dapat disampaikan sehubungan dengan Tugas
Akhir ini, yaitu sebagai berikut :
1. Disarankan untuk melakukan penelitian pada hari-hari yang berbeda.
2. Disarankan menggunakan metode lain seperti Greenberg, North Western,
Underwood, dan lain-lain, untuk menganalisis bottle neck pada jalan tersebut. 3. Disarankan agar penelitian dilaksanakan pada kondisi cuaca cerah sehingga
dapat diperoleh data yang lebih baik.
(29)
59
DAFTAR PUSTAKA
1. Champion, D. J., (1981), Basic Statistics For Social Research, Department of Sociology, University of Tennessee., New York.
2. Direktorat Jenderal Bina Marga., (1997), Manual Kapasitas Jalan Indonesia
(MKJI), Departemen Pekerjaan Umum, No. 036 /T/BM/1997., Jakarta.
3. Morlok, E.K., (1985), Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi, terjemahan Hainim J.K., Erlangga., Jakarta.
4. Soehodho, Sutanto., (1998), Rekayasa Lalu Lintas, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Direktorat Perguruan Tinggi Swasta., Jakarta.
5. Sukirman, Silvia (1983-1984), Dasar - Dasar Teknik Lalu Lintas, Diktat Kuliah Lalu Lintas, Universitas Kristen Maranatha., Bandung.
6. Susilo, Budi Hartanto., (1993), Teknik Lalu Lintas, Jurusan Teknik Sipil Universitas Kristen Maranatha., Bandung.
7. Susilo, Budi Hartanto., (1998), Sistem dan Rekayasa Transportasi, Diktat Kuliah, Universitas Kristen Maranatha., Bandung.
8. Walpole, R.E., (1995), Pengantar Statistika, Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama., Jakarta.
(1)
1.4 Sistimatika Pembahasan
Sistimatika penulisan Tugas Akhir ini disusun dalam beberapa bab, yaitu sebagai berikut:
BAB 1 : Pendahuluan, berisikan latar belakang masalah, tujuan penelitian, pembatasan masalah dan sistimatika pembahasan.
BAB 2 : Tinjauan Pustaka, memuat pembahasan tentang parameter arus lalu-lintas, Metode Greenshield dan gelombang kejut.
BAB 3 : Pemilihan Lokasi dan Pengumpulan Data, berisikan program kerja penelitian, pemilihan lokasi, pengumpulan data dan data pengamatan
BAB 4 : Analisis Data dan Pembahasan, memuat model arus lalu-lintas berdasarkan Metode Greenshield dan analisis gelombang kejut.
BAB 5 : Kesimpulan dan Saran, memuat kesimpulan dan saran dari hasil penelitian ini.
(2)
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan, analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan terhadap penyempitan ruas jalan (bottle neck) dan gelombang kejut (shock wave) di Jalan Gatot Soebroto Bandung, maka pada bab terakhir ini akan ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Akibat terjadinya bottle neck di Jalan Gatot Soebroto Bandung maka terjadi perbedaan terhadap volume, kecepatan, dan kerapatan antara kondisi jalan dua jalur dan tiga lajur.
(3)
2. Pada kondisi jalan tiga lajur, diperoleh volume maksimal dan kerapatan tertinggi yaitu Qmaks = 1862.8 smp/jam dan Dmaks = 79,471 smp/km terjadi pada pukul 17.30-17.45. Sedangkan pada kondisi jalan dua lajur, diperoleh volume maksimal dan kerapatan tertinggi yaitu Qmaks = 1429,6 smp/jam dan Dmaks = 200,5 smp/km terjadi pada pukul 07.30-07.45.
3. Dari hasil perhitungan kecepatan rata-rata ruang untuk kondisi jalan tiga lajur, diperoleh kecepatan maksimal (Usmaks = 35,41 km/jam) dan kecepatan minimum (Usmin = 23,44 km/jam) , sedangkan untuk kondisi jalan dua lajur adalah (Usmaks = 24,91 km/jam) dan (Usmin = 5,87 km/jam). Berdasarkan hasil diatas terjadi perubahan kecepatan yang cukup berarti yang disebabkan oleh penyempitan badan jalan di Jalan Gatot Soebroto Bandung.
4. Dari hasil analisis hubungan D – Us, D – Q, Q – Us kondisi jalan 3 lajur, diperoleh harga sebagai berikut : Qm = 2372,998 smp/jam, Uf = 37,214 km/jam, dan Dj = 255,065 smp/jam, sedangkan pada kondisi 2 lajur diperoleh harga Qm = 1378,944 smp/jam, Uf = 24,18 km/jam, dan Dj = 228,113 smp/jam.
5. Dari hasil analisis pada kondisi jalan 3 lajur diperoleh hubungan parameter lalu-lintas sebagai berikut :
a) Untuk hubungan D – Us didapat koefisien korelasi (r) = = -0,49, maka terdapat hubungan yang cukup lemah atau korelasi cukup lemah.
R2 = 0,24 maka 24 % data mewakili hubungan D – Us, dan Grafik hubungan D – Us dapat digunakan
b) Untuk hubungan D – Q didapat koefisien korelasi (r) = 0,85, maka terdapat hubungan yang kuat menuju sempurna dan searah.
(4)
R2 = 0,73 maka 73 % data mewakili hubungan D – Q, sehingga Grafik hubungan D –Q dapat digunakan.
c) Untuk hubungan Q – Us diperoleh koefisien korelasi (r) = 0,005, maka terdapat hubungan yang lemah atau tidak terdapat hubungan sama sekali. R2 = 0,00 maka tidak terdapat satupun data mewakili hubungan Q – Us, dan Grafik hubungan Q – Us tidak dapat digunakan
6. Dari hasil analisis pada kondisi jalan 2 lajur diperoleh hubungan parameter lalu-lintas sebagai berikut :
d) Untuk hubungan D – Us didapat koefisien korelasi (r) = = -0,887, maka terdapat hubungan yang kuat atau korelasi kuat menuju sempurna.
R2 = 0,7878 maka 78,78 % data mewakili hubungan D – Us, dan Grafik hubungan D – Us dapat digunakan
e) Untuk hubungan D – Q didapat koefisien korelasi (r) = 0,417, maka terdapat hubungan yang cukup lemah.
R2 = 0,174 maka 17,4 % data mewakili hubungan D – Q, walaupun kurang dapat mewakili, tetapi Grafik hubungan D –Q dapat digunakan.
f) Untuk hubungan Q – Us diperoleh koefisien korelasi (r) = -0,158, maka terdapat hubungan yang lemah.
R2 = 0,025 karena data kurang terwakilkan dalam Grafik hubungan Q – Us, maka Grafik hubungan Q – Us tidak dapat digunakan
7. Dari hasil perhitungan gelombang kejut pada bab 4, maka besarnya kecepatan gelombang kejutnya adalah sebagai berikut :
• Usw1 = 27,235 km/jam
(5)
• Usw = - 3,415 km/jam
Berdasarkan hasil di atas, maka terlihat bahwa terjadi penurunan kecepatan gelombang kejut akibat bottle neck tersebut.
8. Dari hasil analisis gelombang kejut diperoleh harga Usw3 = - 4,787 km/jam.
Gelombang kejut yang ditimbulkan adalah gelombang kejut mundur bentukan. Gelombang kejut mundur bentukan (back ward forming shock wave), terbentuk apabila terjadi antrian serta dapat menujukan lokasi lalu-lintas (dalam waktu dan ruang) berada pada kondisi kelebihan arus. Istilah “mundur” berarti bahwa dengan berjalannya waktu, gelombang kejut akan bergerak kebelakang (ke arah hulu atau berlawanan dengan arah lalu-lintas). Istilah “bentukan” berarti bahwa dengan berjalannya waktu, antrian terbentuk semakin panjang ke arah hulu
5.2 Saran
Ada beberapa saran yang dapat disampaikan sehubungan dengan Tugas Akhir ini, yaitu sebagai berikut :
1. Disarankan untuk melakukan penelitian pada hari-hari yang berbeda.
2. Disarankan menggunakan metode lain seperti Greenberg, North Western, Underwood, dan lain-lain, untuk menganalisis bottle neck pada jalan tersebut. 3. Disarankan agar penelitian dilaksanakan pada kondisi cuaca cerah sehingga
(6)
DAFTAR PUSTAKA
1. Champion, D. J., (1981), Basic Statistics For Social Research, Department of Sociology, University of Tennessee., New York.
2. Direktorat Jenderal Bina Marga., (1997), Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI), Departemen Pekerjaan Umum, No. 036 /T/BM/1997., Jakarta.
3. Morlok, E.K., (1985), Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi, terjemahan Hainim J.K., Erlangga., Jakarta.
4. Soehodho, Sutanto., (1998), Rekayasa Lalu Lintas, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Direktorat Perguruan Tinggi Swasta., Jakarta.
5. Sukirman, Silvia (1983-1984), Dasar - Dasar Teknik Lalu Lintas, Diktat Kuliah Lalu Lintas, Universitas Kristen Maranatha., Bandung.
6. Susilo, Budi Hartanto., (1993), Teknik Lalu Lintas, Jurusan Teknik Sipil Universitas Kristen Maranatha., Bandung.
7. Susilo, Budi Hartanto., (1998), Sistem dan Rekayasa Transportasi, Diktat Kuliah, Universitas Kristen Maranatha., Bandung.
8. Walpole, R.E., (1995), Pengantar Statistika, Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama., Jakarta.