Studi Kestabilan Bangunan Pemecah Gelombang Sisi Miring dengan Penempatan Geotube pada Lapisan Inti.
x Universitas Kristen Maranatha
STUDI KESTABILAN BANGUNAN PEMECAH
GELOMBANG SISI MIRING DENGAN
PENEMPATAN GEOTUBE PADA LAPISAN INTI
Mahendra Ginting NRP: 1121020
Pembimbing: Olga Catherina Pattipawaej, Ph.D.
ABSTRAK
Indonesia merupakan negara kepulauan memiliki garis pantai terpanjang di dunia. Namun beberapa pantai di Indonesia mengalami erosi dan gelombang laut masih mempengaruhi kolam pelabuhan. Prasarana untuk mengatasi erosi dan gelombang ini sangat diperlukan untuk meredam gelombang.
Langkah penting yang dapat dilakukan dalam mengamankan garis pantai dan mengamankan pelabuhan adalah membangun bangunan pemecah gelombang. Tugas Akhir ini dilakukan untuk menganalisa kemiringan yang tepat dan sesuai untuk bangunan pemecah gelombang sisi miring yang menghadap ke laut dalam pengujian dua dimensi di laboratorium. Pemecah gelombang yang dibahas ialah pemecah gelombang sisi miring menggunakan lapisan lindung utama tetrapod dan lapisan inti geotube dengan variasi tinggi muka air dan kemiringan bangunan yang menghadap datangnya arah gelombang.
Pengujian bangunan pemecah gelombang sisi miring ini dilakukan dengan memodelkan bangunan pemecah gelombang dua dimensi. Model bangunan pemecah gelombang sisi miring dengan menggunakan batu lindung buatan tetrapod dan geotube pada lapisan inti menggunakan tiga variasi kemiringan di muka bangunan yang menghadap datangnya gelombang yaitu 1:1,5; 1:2 dan 1:2,5. Hasil pengujian bangunan pemecah gelombang dengan kemiringan 1:2,5 di muka bangunan yang menghadap ke laut dengan penempatan geotube pada lapisan inti dan tetrapod sebagai lapis lindung menunjukkan bangunan yang paling stabil.
(2)
xi Universitas Kristen Maranatha
STABILITY STUDY OF RUBBLE-MOUND
BREAKWATER USING GEOTUBE AT CORE LAYER
Mahendra Ginting NRP: 1121020
Supervisor: Olga Catherina Pattipawaej, Ph.D.
ABSTRACT
Indonesia is an archipelago country which has the longest coastline in the world. Several coastlines in Indonesia unfortunately suffered from erosion and sea waves are still affecting the harbour. Infrastructure to handle the erosion and wave is very necessary to absorb the wave energy.
An important step that can be done in securing the coastlines and the port is by constructing a breakwater. This final project is done to analyze the suitable and accurate slope of rubble-mound breakwater that facing the seaward at two-dimensional laboratory test. The breakwater used in this study is the rubble-mound breakwater using tetrapod at armor layer and geotube at the core layer with variation of water level and variation of slope of structure that facing the seaward.
This examination of rubble mound breakwater is carried out by modelling a two-dimensions rubble mound breakwater. Model of rubble-mound breakwater using tetrapod at armor layer and geotube at core layer use Based on the results in laboratory tests for models hypotenuse breakwater apply on three different slope of rubble-mound breakwater that facing the seaward, i.e., 1:1,5; 1:2 ; 1:2,5. The result is a rubble-mound breakwater with a slope of 1:2,5 facing the seward with geotube at core layer and tetrapod at armor layer is the most stable.
(3)
xii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN TUGAS AKHIR ... iii
PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iv
SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR ... v
SURAT KETERANGAN SELESAI TUGAS AKHIR ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
ABSTRAK ... x
ABSTRACT ... xi
DAFTAR ISI ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiv
DAFTAR TABEL... xvi
DAFTAR NOTASI ... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ... xviii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Tujuan Penelitian ... 2
1.3 Ruang Lingkup Penelitian ... 2
1.4 Sistematika Penulisan ... 7
BAB II TINJAUAN LITERATUR ... 8
2.1 Bangunan Pantai ... 8
2.2 Bangunan Pemecah Gelombang ... 8
2.2.1 Bangunan Pemecah Gelombang Sisi Miring ... 14
2.2.2 Stabilitas Lapis Pelindung ... 17
2.2.3 Stabilitas Bangunan Pemecah Gelombang ... 18
2.3 Gelombang ... 19
2.3.1 Gelombang Reguler ... 21
2.3.2 Gelombang Irreguler ... 22
2.3.3 Faktor-Faktor Pembentuk Gelombang ... 23
2.3.4 Fluktuasi Muka Air ... 24
2.3.5 Cepat Rambat Gelombang ... 24
2.3.6 Panjang Gelombang ... 25
2.3.7 Gelombang Pecah ... 26
2.3.8 Koefisien Transmisi ... 26
2.3.9 Run-up dan Run-down Gelombang ... 27
2.4 Uji Laboratorium Bangunan Pemecah Gelombang ... 27
BAB II PENGOLAHAN DATA ... 29
3.1 Metode Penelitian ... 29
3.2 Laboratorium Balai Pantai ... 31
3.3 Persiapan Uji Laboratorium ... 35
3.4 Langkah-Langkah Pengujian Laboratorium ... 36
3.5 Perencanaan Bangunan Pemecah Gelombang Sisi Miring... 36
(4)
xiii Universitas Kristen Maranatha
BAB IV ANALISIS HASIL UJI MODEL BANGUNAN PEMECAH
GELOMBANG SISI MIRING ... 43
4.1Hasil Pengujian Laboratorium ... 43
4.1.1 Bangunan Pemecah Gelombang Sisi Miring dengan Kemiringan Bangunan 1:1,5 dan Penempatan Geotube di Lapisan Inti ... 43
4.1.2 Bangunan Pemecah Gelombang Sisi Miring dengan Kemiringan Bangunan 1:2 dan Penempatan Geotube di Lapisan Inti ... 45
4.1.3 Bangunan Pemecah Gelombang Sisi Miring dengan Kemiringan Bangunan 1:2,5 dan Penempatan Geotube di Lapisan Inti ... 47
4.2Hasil Analisis ... 57
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 58
5.1Simpulan ... 58
5.2Saran ... 58
DAFTAR PUSTAKA ... 60
(5)
xiv Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Tampak Melintang Rencana Pemodelan Bangunan
Pemecah Gelombang Sisi Miring 1:1,5 ... 4
Gambar 1.2 Tampak Melintang Rencana Pemodelan Bangunan Pemecah Gelombang Sisi Miring 1:2 ... 5
Gambar 1.3 Tampak Melintang Rencana Pemodelan Bangunan Pemecah Gelombang Sisi Miring 1:2,5 ... 6
Gambar 2.1 Bangunan Pemecah Gelombang Sisi Miring ... 10
Gambar 2.2 Bangunan Pemecah Gelombang Sisi Tegak ... 11
Gambar 2.3 Bangunan Pemecah Gelombang Campuran ... 11
Gambar 2.4 Batu Lapis Pelindung Buatan ... 12
Gambar 2.5a Kerusakan dan Perbaikan Pemecah Gelombang Sisi Miring ... 14
Gambar 2.5b Kerusakan dan Perbaikan Pemecah Gelombang Sisi Miring ... 14
Gambar 2.6 Tampang Pemecah Gelombang Tumpukan Batu ... 15
Gambar 2.7 Batu Lapis Pelindung Buatan di Lapangan ... 16
Gambar 2.8 Bentuk Geotube ... 16
Gambar 2.9 Pemecah Gelombang Sisi Miring dengan Hantaman Gelombang pada Satu Sisi ... 18
Gambar 2.10 Definisi dari Gelombang Reguler ... 22
Gambar 2.11 Bentuk Gelombang Airy dan Stokes ... 23
Gambar 2.12 Sketsa Gelombang ... 25
Gambar 2.13 Contoh Terbentuknya Gelombang Pecah ... 26
Gambar 3.1 Diagram Bagan Alir (Flow Chart) Penelitian ... 30
Gambar 3.2 Bagan Penyajian Tugas Akhir ... 31
Gambar 3.3 Saluran Gelombang (Wave Flume) Laboratorium Balai Pantai ... 33
Gambar 3.4 Tampak Samping Mesin Pembangkit Gelombang pada Saluran Gelombang ... 34
Gambar 3.5 Tampak Samping Sketsa Penempatan untuk Mengukur Tinggi Muka Air Gelombang di Tiga Lokasi ... 36
Gambar 3.6 Tampak Melintang Rencana Pemodelan Bangunan Pemecah Gelombang Sisi Miring ... 37
Gambar 3.7 Benda Uji Batu Pelindung Buatan ... 38
Gambar 3.8 Tampak Melintang Pemodelan Bangunan Pemecah Gelombang Sisi Miring Menggunakan Tetrapod dengan Kemiringan 1:1,5 ... 40
Gambar 3.9 Tampak Melintang Pemodelan Bangunan Gelombang Sisi Miring dengan Kemiringan 1:1,5 dari Sisi yang Berbeda ... 40
Gambar 4.1 Tampak Samping Skesta Penempatan untuk Mengukur Tinggi Muka Air Gelombang di Tiga Lokasi ... 43
Gambar 4.2 Perbandingan Tinggi Gelombang Kemiringan 1:1,5 dengan Tiga lokasi ... 44
(6)
xv Universitas Kristen Maranatha Gambar 4.3 Kondisi model bangunan pada kemiringan 1:1,5
saat di running ... 45
Gambar 4.4 Perbandingan Tinggi Gelombang Kemiringan 1:2
dengan Tiga Lokasi ... 46 Gambar 4.5 Kondisi Model Bangunan pada Kemiringan 1:2 Saat
di Running... ... 47 Gambar 4.6 Perbandingan Tinggi Gelombang Kemiringan 1:2,5
dengan Tiga Lokasi ... 48
Gambar 4.7 Kondisi Model Bangunan pada Kemiringan 1:2,5 Saat
di Running ... 49
Gambar 4.8 Tinggi Rayapan Run-up – Run-down Terhadap Variasi
Kemiringan untuk Bangunan Pemecah Gelombang Sisi Miring Menggunakan Tetrapod dengan Penempatan
Geotube di Lapisan Inti dengan Tinggi Muka Air 54cm ... 50
Gambar 4.9 Hasil Run-up - Run-down Terhadap Variasi Kemiringan
Untuk Bangunan Pemecah Gelombang Sisi Miring Menggunakan Tetrapod dengan Penempatan Geotube
di Lapisan intidengan Tinggi Muka Air 54cm. ... 51 Gambar 4.10 Perbandingan Tinggi Muka Air pada Saat Sumberged
Terhadap variasi kemiringan dengan Dua Lokasi untuk Bangunan Pemecah Gelombang Sisi Miring menggunakan Tetrapod dengan penempatan
geotube di lapisan inti. ... 52 Gambar 4.11 Perbandingan Niai Kt dengan Kemiringan Lereng ... 53 Gambar 4.12 Hasil Dokumentasi Perubahan Posisi Tetrapod Tampak
Atas (atas) dan Tampak Samping (bawah) Pengujian Untuk Kemiringan 1:1,5 dengan Penempatan Geotube
Pada Lapisan Inti ... 54 Gambar 4.13 Hasil Dokumentasi Perubahan Posisi Tetrapod Tampak
Atas (atas) dan Tampak Samping (bawah) Pengujian Untuk Kemiringan 1:2 dengan Penempatan Geotube
Pada Lapisan Inti ... 55 Gambar 4.14 Hasil Dokumentasi Perubahan Posisi Tetrapod Tampak
Atas (atas) dan Tampak Samping (bawah) Pengujian Untuk Kemiringan 1:2,5 dengan Penempatan Geotube
(7)
xvi Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Keuntungan dan Kerugian Ketiga Tipe Pemecah Gelombang ... 13
Tabel 2.2 Koefisien Stabilitas KD untuk Batu Pecah ... 17
Tabel 2.3 Klasifikasi Gelombang Berdasarkan Periode ... 21
Tabel 3.1 Rencana Eksperimental ... 35
Tabel 3.2 Tinggi Gelombang Rencana ... 38
Tabel 3.3 Skenario Pengujian Bangunan Pemecah Gelombang Sisi Miring Menggunakan Tetrapod ... 39
Tabel 3.4 Skenario Pengujian Bangunan Pemecah Gelombang Sisi Miring Menggunakan Tetrapod dan Penempatan Geotube pada Lapisan Inti. ... 39
Tabel 4.1 Data Statistik Tinggi Gelombang dengan Variasi Muka Air untuk Bangunan Pemecah Gelombang Sisi Miring Menggunakan Tetrapod dan Penempatan Geotube di Lapisan Inti dengan Kemiringan Bangunan 1:1,5. ... 44
Tabel 4.2 Data Statistik Tinggi Gelombang dengan Variasi Muka Air untuk Bangunan Pemecah Gelombang Sisi Miring dengan Kemiringan Bangunan 1:2 dan Penempatan Geotube pada Lapisan Inti. ... 46
Tabel 4.3 Data Statistik Tinggi Gelombang dengan Variasi Muka Air untuk Bangunan Pemecah Gelombang Sisi Miring dengan Kemiringan Bangunan 1:2,5 dan Penempatan Geotube pada Lapisan Inti. ... 48
Tabel 4.4 Tinggi Gelombang, Runup, Rundown untuk Bangunan Pemecah Gelombang Sisi Miring Menggunakan Tetrapod dan Penempatan Geotube pada Lapisan Inti ... 50
Tabel 4.5 Koefisien Transmisi Gelombang pada Bangunan Pemecah Gelombang Sisi Miring Menggunakan Tetrapod dan Penempatan Geotube pada Lapisan Inti serta Tiga Variasi Kemiringan untuk Tinggi Muka Air 0,70 cm. ... 52
(8)
xvii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR NOTASI
a Amplitudo gelombang
C Kecepatan rambat gelombang (L / T)
db Kedalaman gelombang pecah
d Jarak antara muka air rerata dasar laut
g Percepatan gravitasi
H Tinggi gelombang rencana
Hb Tinggi gelombang pecah
Hi Tinggi gelombang datang
Ht Tinggi gelombang transmisi
Ir Bilangan irribaren
KD Koefisien stabilitas batu pelindung
Kt Koefisien Transmisi
k Angka gelombang (2л / L)
L Panjang gelombang
Lo Panjang gelombang
m Kemiringan lereng
n Jumlah susunan butir batu dalam lapis pelindung
Sr Perbandingan antara berat jenis batu dan berat jenis air laut
T Periode gelombang
W Berat butir batu pelindung
Frekuensi gelombang (2л / T)
Fluktuasi gelombang/muka air.
r Berat jenis batu
a Berat jenis air laut
Sudut kemiringan sisi pemecah gelombang
(9)
xviii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran II Langkah-Langkah Pengujian Laboratorium... 61 Lampiran II Hasil Dokumentasi Pengujian Bangunan Pemecah
(10)
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan memiliki garis pantai terpanjang di dunia. Namun beberapa garis pantai di Indonesia mengalami erosi dan beberapa kolam pelabuhan masih dipengaruhi gelombang laut. Prasarana untuk mengatasi hal ini adalah prasarana yang mampu meredam gelombang dan/atau memecahkan ombak.
Langkah penting yang dapat dilakukan dalam mengamankan garis pantai dan mengamankan pelabuhan adalah membangun bangunan pemecah gelombang dan/atau penanaman vegetasi di pesisir pantai. Dalam Tugas Akhir ini lebih difokuskan pada bangunan pemecah gelombang yang berfungsi untuk meredam energi gelombang. Bangunan pemecah gelombang dilihat dari bentuk strukturnya terdiri dari tipe bangunan pemecah gelombang sisi tegak, sisi miring, dan gabungan antara sisi miring dan sisi tegak.
Pemecah gelombang yang dibahas dalam Tugas Akhir ini ialah pemodelan pemecah gelombang sisi miring menggunakan lapisan geotube pada lapisan inti yang digunakan melindungi pasir agar tidak mudah tergerus atau terikut dengan aliran air. Geotube ialah material geotextile yang berbentuk seperti bantal guling yang memiliki kuat tarik yang tinggi dan sudah dipabrikasi sehingga lapisan inti dari bangunan pemecah gelombang langsung dimasukkan kedalam geotube. Kegunaan geotube pada lapisan inti bangunan pemecah gelombang sisi miring ini adalah untuk mengatasi penggerusan pasir di lapisan inti. Selain itu, tetrapod yang merupakan lapis lindung buatan digunakan sebagai lapisan utama di sisi bangunan pemecah gelombang yang menghadap ke laut.
Pengujian model pemecah gelombang sisi miring ini dilakukan di Laboratorium Balai Pantai, Kementrian Pekerjaan Umum, Buleleng, Bali. Uji laboratorium bangunan pemecah gelombang sisi miring ini dilakukan untuk uji dua dimensi dengan simulasi gelombang reguler. Pengujian bangunan pemecah
(11)
2 Universitas Kristen Maranatha gelombang sisi miring di laboratorium dilakukan untuk mengurangi biaya dan waktu serta resiko kegagalan sebelum dibangun langsung di lapangan.
1.2 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kemiringan yang tepat dan sesuai untuk bangunan pemecah gelombang sisi miring yang menghadap ke laut dengan menggunakan bantung lapis lindung buatan tetrapod dan geotube pada lapisan inti.
1.3 Ruang Lingkup Penelitian
Adapun ruang lingkup dalam Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:
1. Pengujian bangunan pemecah gelombang sisi miring berlokasi di
laboratorium Balai Pantai, Kementerian Pekerjaan Umum, Jalan Gilimanuk-Singaraja KM 122 Gerokgak, Buleleng, Bali
2. Uji laboratorium bangunan pemecah gelombang sisi miring yang dilakukan
ini adalah uji laboratorium 2 (dua) dimensi dengan simulasi gelombang reguler
3. Bangunan pemecah gelombang sisi miring menggunakan lapisan inti geotube
dan batu pelindung buatan tetrapod.
4. Tiga variasi kemiringan bangunan pemecah gelombang sisi miring yang
menghadap ke laut atau ke arah datangnya gelombang adalah 1:1,5 (Gambar 1.1); 1:2 (Gambar 1.2); dan 1:2,5 (Gambar 1.3)
5. Tinggi muka air menggunakan empat kondisi yaitu kondisi saat surut (38
cm), tinggi muka air laut rata-rata (54 cm), tinggi muka air laut sama dengan tinggi bangunan (63 cm) serta tinggi muka air laut saat bangunan tenggelam (70 cm)
6. Bahan yang digunakan untuk melapisi bangunan pemecah gelombang sisi
miring yang dibahas ini adalah pasir halus atau core ukuran 0,8mm, batu pecah kecil atau gravel ukuran10 mm, batu pecah besar ukuran 25 mm, dan tetrapod
7. Uji laboratorium bangunan pemecah gelombang sisi miring ini menggunakan
(12)
3 Universitas Kristen Maranatha
8. Pada pengujian pemecah gelombang ini kemiringan yang divariasikan adalah
kemiringan yang menghadap ke arah laut atau ke arah datangnya gelombang
9. Perumusan yang digunakan sesuai dengan literatur sehingga tidak ada
(13)
4 Universitas Kristen Maranatha
Gambar 1.1 Tampak Melintang Rencana Pemodelan Bangunan Pemecah Gelombang Sisi Miring 1:1,5
(14)
5 Universitas Kristen Maranatha
Gambar 1.2 Tampak Melintang Rencana Pemodelan Bangunan Pemecah Gelombang Sisi Miring 1:2
(15)
6 Universitas Kristen Maranatha
Gambar 1.3 Tampak Melintang Rencana Pemodelan Bangunan Pemecah Gelombang Sisi Miring 1:2,5
(16)
7 Universitas Kristen Maranatha
1.4 Sistematika penulisan
Penulisan Tugas Akhir ini terdiri dari 5 (lima) bab, dengan beberapa subbab di dalamnya. Secara garis besar, sistematika isi dari tiap bab adalah sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan
Bab ini membahas latar belakang permasalahan, tujuan penelitian, ruang lingkup penelitian, sistematika penulisan.
Bab II Tinjauan Literatur
Bab ini menguraikan tentang dasar teori penelitian, rumusan-rumusan yang berhubungan dengan penelitian Tugas Akhir ini.
Bab III Pengolahan Data
Bab ini menguraikan tentang metode pengolahan data.
Bab IV Analisis Hasil Uji Model Bangunan Pemecah Gelombang
Sisi Miring
Bab ini menguraikan tentang hasil analisis dari data yang didapatkan dalam pengujian laboratorium.
Bab V Simpulan dan Saran
Bab ini berisi simpulan hasil analisis yang dilaksanakan, juga saran saran yang mendukung.
(17)
58 Universitas Kristen Maranatha
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Simpulan yang di dapat diberikan dari hasil uji laboratorium bangunan pemecah gelombang sisi miring 2 dimensi dengan lapis pelindung utama tetrapod dan penempatan geotube di lapisan inti adalah sebagai berikut:
1. Tinggi gelombang terukur di muka model bangunan pemecah
gelombang sisi miring menunjukkan angka paling besar di tinggi muka air yang sama dengan tinggi bangunan
2. Hasil pengukuran tinggi gelombang di muka bangunan pemecah
gelombang sisi miring dengan kemiringan menghadap laut 1:2,5 menunjukkan hasil yang hampir sama untuk variasi tinggi muka air sehingga pada kemiringan ini bangunan dinyatakan paling stabil
3. Selisih tinggi rayapan dari run-up dan run-down paling kecil diperoleh
untuk kemiringan bangunan yang menghadap arah datangnya gelombang 1:2,5, maka dapat disimpulkan energi gelombang yang datang lebih banyak diserap oleh bangunan tersebut
4. Untuk kondisi model bangunan pemecah gelombang sisi miring
terendam (submerged), nilai koefisien transmisi yang paling kecil dihasilkan oleh bangunan pemecah gelombang sisi miring yang menghadap laut dengan kemiringan 1:2,5, sehingga hasil ini menunjukkan bangunan tersebut paling stabil.
5. Model bangunan pemecah gelombang sisi miring dengan kemiringan
1:2,5 di muka bangunan menghadap laut serta menempatkan geotube di lapisan inti dan tetrapod sebagai lapis pelindung utama menunjukkan bangunan yang paling stabil.
5.2 Saran
1. Uji laboratorium dua dimensi bangunan pemecah gelombang sisi miring
(18)
59 Universitas Kristen Maranatha pada lapisan inti dengan kemiringan menghadap datangnya arah gelombang sebesar 1:2,5
2. Uji laboratorium tiga dimensi bangunan pemecah gelombang sisi miring
dengan lapis lindung buatan tetrapod dan penempatan geotube pada lapisan inti dengan kemiringan menghadap datangnya arah gelombang sebesar 1:2,5 serta variasi tinggi muka air untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan kondisi di lapangan
3. Uji laboratorium tiga dimensi bangunan pemecah gelombang sisi miring
dengan lapis lindung buatan tetrapod dan penempatan geotube pada lapisan inti dengan kemiringan menghadap datangnya arah gelombang sebesar 1:2,5 serta simulasi gelombang irreguler untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan kondisi di lapangan
(19)
60 Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
1. CERC, 1984, Shore Protection Manual Volume I, US Army Coastal
Engineering Research Center, Washington.
2. CERC, 1984, Shore Protection Manual Volume II, US Army Coastal
Engineering Research Center, Washington.
3. Triatmodjo, B., 2010, Perencanaan pelabuhan, Beta Offset, Yogyakarta.
4. Triatmodjo, B., 2011, Perencanaan Bangunan Pantai, Beta Offset,
Yogyakarta.
(1)
5 Universitas Kristen Maranatha
Gambar 1.2 Tampak Melintang Rencana Pemodelan Bangunan Pemecah Gelombang Sisi Miring 1:2
(2)
6 Universitas Kristen Maranatha
Gambar 1.3 Tampak Melintang Rencana Pemodelan Bangunan Pemecah Gelombang Sisi Miring 1:2,5
(3)
7 Universitas Kristen Maranatha
1.4 Sistematika penulisan
Penulisan Tugas Akhir ini terdiri dari 5 (lima) bab, dengan beberapa subbab di dalamnya. Secara garis besar, sistematika isi dari tiap bab adalah sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan
Bab ini membahas latar belakang permasalahan, tujuan penelitian, ruang lingkup penelitian, sistematika penulisan.
Bab II Tinjauan Literatur
Bab ini menguraikan tentang dasar teori penelitian, rumusan-rumusan yang berhubungan dengan penelitian Tugas Akhir ini.
Bab III Pengolahan Data
Bab ini menguraikan tentang metode pengolahan data.
Bab IV Analisis Hasil Uji Model Bangunan Pemecah Gelombang
Sisi Miring
Bab ini menguraikan tentang hasil analisis dari data yang didapatkan dalam pengujian laboratorium.
Bab V Simpulan dan Saran
Bab ini berisi simpulan hasil analisis yang dilaksanakan, juga saran saran yang mendukung.
(4)
58 Universitas Kristen Maranatha
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Simpulan yang di dapat diberikan dari hasil uji laboratorium bangunan pemecah gelombang sisi miring 2 dimensi dengan lapis pelindung utama tetrapod dan penempatan geotube di lapisan inti adalah sebagai berikut:
1. Tinggi gelombang terukur di muka model bangunan pemecah
gelombang sisi miring menunjukkan angka paling besar di tinggi muka air yang sama dengan tinggi bangunan
2. Hasil pengukuran tinggi gelombang di muka bangunan pemecah
gelombang sisi miring dengan kemiringan menghadap laut 1:2,5 menunjukkan hasil yang hampir sama untuk variasi tinggi muka air sehingga pada kemiringan ini bangunan dinyatakan paling stabil
3. Selisih tinggi rayapan dari run-up dan run-down paling kecil diperoleh
untuk kemiringan bangunan yang menghadap arah datangnya gelombang 1:2,5, maka dapat disimpulkan energi gelombang yang datang lebih banyak diserap oleh bangunan tersebut
4. Untuk kondisi model bangunan pemecah gelombang sisi miring
terendam (submerged), nilai koefisien transmisi yang paling kecil dihasilkan oleh bangunan pemecah gelombang sisi miring yang menghadap laut dengan kemiringan 1:2,5, sehingga hasil ini menunjukkan bangunan tersebut paling stabil.
5. Model bangunan pemecah gelombang sisi miring dengan kemiringan
1:2,5 di muka bangunan menghadap laut serta menempatkan geotube di lapisan inti dan tetrapod sebagai lapis pelindung utama menunjukkan bangunan yang paling stabil.
5.2 Saran
1. Uji laboratorium dua dimensi bangunan pemecah gelombang sisi miring
(5)
59 Universitas Kristen Maranatha pada lapisan inti dengan kemiringan menghadap datangnya arah gelombang sebesar 1:2,5
2. Uji laboratorium tiga dimensi bangunan pemecah gelombang sisi miring
dengan lapis lindung buatan tetrapod dan penempatan geotube pada lapisan inti dengan kemiringan menghadap datangnya arah gelombang sebesar 1:2,5 serta variasi tinggi muka air untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan kondisi di lapangan
3. Uji laboratorium tiga dimensi bangunan pemecah gelombang sisi miring
dengan lapis lindung buatan tetrapod dan penempatan geotube pada lapisan inti dengan kemiringan menghadap datangnya arah gelombang sebesar 1:2,5 serta simulasi gelombang irreguler untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan kondisi di lapangan
(6)
60 Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
1. CERC, 1984, Shore Protection Manual Volume I, US Army Coastal
Engineering Research Center, Washington.
2. CERC, 1984, Shore Protection Manual Volume II, US Army Coastal
Engineering Research Center, Washington.
3. Triatmodjo, B., 2010, Perencanaan pelabuhan, Beta Offset, Yogyakarta.
4. Triatmodjo, B., 2011, Perencanaan Bangunan Pantai, Beta Offset,
Yogyakarta.