Aplikasi Desain Bangunan Pemecah Gelombang Sisi Miring dengan Pemrograman Java.

(1)

ABSTRAK

Erosi pantai dapat dicegah dengan membuat bangunan pelindung

pantai yang tepat. Untuk itu digunakanlah bangunan pemecah gelombang

sisi miring. Bangunan pemecah gelombang sisi miring bersifat fleksibel.

Apabila terjadi kerusakan akan mudah diperbaiki dengan menambah batu

pelindung pada bagian yang rusak.

Tujuan yang hendak dicapai dalam pembuatan laporan Tugas Akhir

ini adalah untuk membuat aplikasi desain bangunan pemecah gelombang

sisi miring yang dapat memecahkan masalah secara efektif dan efisien.

Laporan Tugas Akhir ini berisi pembuatan aplikasi desain pemecah

gelombang sisi miring dengan pemrograman java. Dari hasil perhitungan

yang dilakukan secara terkomputerisasi, didapatkan kesimpulan bahwa

perhitungan dan desain dilakukan lebih cepat dan akurat jika

dibandingkan dengan perhitungan dan desain secara manual.


(2)

ABSTRACT

Coastal erosion can be prevented by built a proper coastal

protection structure. Therefore it is used a revetment breakwater. This

breakwater is flexible. Furthermore, it will be easy to be fixed by adding

armor stones, if there is a damage.

The aim of this Final Project is to make a design of revetment

breakwater application in ideal size that can solve the problem effectively

and efficiently. This Final Project contains the design of the revetment

breakwater application using java programming. Based on the numerical

calculation result, it can be concluded that the calculation and design done

more accurate and faster than manual calculation and design.


(3)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iv

PRAKATA ... v

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN... xv

I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Tujuan Pembahasan ... 2

1.4 Ruang Lingkup Kajian ... 2

1.5 Sumber Data ... 3

1.6 Sistematika Penulisan ... 3

II KAJIAN TEORI ... 5

2.1 Teori Gelombang Airy ... 5

2.1.1 Cepat Rambat dan Panjang Gelombang ... 6

2.2 Refraksi Gelombang ... 6

2.2.1 Gelombang Laut Dalam Ekivalen ... 9

2.2.2 Gelombang Pecah ... 10

2.3 Pemilihan Gelombang Rencana ... 12

2.4 Elevasi Muka Air ... 13

2.4.1 Beberapa Definisi Elevasi Muka Air ... 14

2.5 Pemecah Gelombang Lepas Pantai ... 14

2.5.1 Perencanaan Pemecah Gelombang Lepas Pantai ... 15

2.6 Gelombang di Lokasi Pemecah Gelombang ... 17


(4)

2.6.2 Penentuan Gelombang di Lokasi Pemecah Gelombang ... 18

2.7 Bangunan Pantai Sisi Miring ... 21

2.7.1 Struktur Bangunan Sisi Miring ... 21

2.7.2 Unit Lapis Lindung ... 23

2.7.3 Stabilitas Unit Lapis Lindung ... 25

2.7.4 Dimensi Pemecah Gelombang Sisi Miring ... 27

2.7.5 Stabilitas Pondasi Tumpukan Batu dan Pelindung Tumit ... 32

2.8 Perhitungan... 32

2.9 Unified Modeling Language (UML) ... 39

2.10 Use Case Diagram ... 40

2.11 Class Diagram ... 43

2.12 Activity Diagram ... 44

2.13 File system ... 46

2.13.1 Model Akses File ... 47

2.13.2 Tugas File System ... 47

2.13.3 Kelemahan File System ... 48

2.14 Java ... 48

2.15 Java 2D ... 49

III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 50

3.1 Use Case Diagram ... 50

3.1.1 Skenario ... 50

3.2 Activity Diagram ... 53

3.3 Class Diagram ... 57

3.4 File System ... 57

3.5 Rancangan Desain Antar Muka ... 58

IV HASIL PENELITIAN ... 61

4.1 Implementasi ... 61

V PEMBAHASAN DAN UJI COBA PENELITIAN... 66

5.1 Pembahasan ... 66

5.2 Uji Coba Penelitian ... 67

VI SIMPULAN DAN SARAN ... 70

6.1 Simpulan ... 70


(5)

(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar II.1 Definisi parameter gelombang. ... 5

Gambar II.2 Refraksi gelombang ... 7

Gambar II.3 Refraksi gelombang pada kontur lurus dan sejajar ... 9

Gambar II.4 Penentuan tinggi gelombang pecah (SPM,1984) ... 11

Gambar II.5 Penentuan kedalaman gelombang pecah (SPM, 1984) ... 11

Gambar II.6 Pemilihan gelombang rencana ... 13

Gambar II.7 Parameter pemecah gelombang lepas pantai ... 16

Gambar II.8 Bangunan pantai mengalami serangan gelombang berbeda ... 18

Gambar II.9 Tampang memanjang pemecah gelombang ... 18

Gambar II.10 Tinggi gelombang maksimum fungsi kedalaman ... 20

Gambar II.11 Kerusakan dan perbaikan pemecah gelombang sisi miring ... 21

Gambar II.12 Tampang pemecah gelombang tumpukan batu (CERC, 1984) ... 22

Gambar II.13 Batu buatan sebagai lapis lindung pemecah gelombang ... 24

Gambar II.14 Pemecah gelombang sisi miring dengan serangan gelombang pada satu sisi ... 26

Gambar II.15 Runup gelombang ... 28

Gambar II.16 Runup dan Rundown gelombang ... 29

Gambar II.17 Apron/berm tumit ... 31

Gambar II.18 Pondasi (a) dan pelindung kaki (b) dari tumpukan batu ... 32

Gambar II.19 Gambar diagram UML ... 40

Gambar II.20 Gambar actor ... 40

Gambar II.21 Gambar use case ... 41

Gambar II.22 Contoh use case diagram ... 42

Gambar II.23 Contoh class diagram ... 44

Gambar II.24 Komponen activity diagram ... 45

Gambar II.25 Contoh activity diagram ... 46

Gambar II.26 Penerjemahan dan pengeksekusian program java ... 49

Gambar III.1 Use case diagram. ... 50

Gambar III.2 Activity diagram memilih tombol Buka ... 53

Gambar III.3 Activity diagram memilih tombol Baru ... 54

Gambar III.4 Activity diagram memilih tombol Keluar ... 54

Gambar III.5 Activity diagram mengisi form masukan ... 55

Gambar III.6 Activity diagram memilih tombol Cetak ... 55

Gambar III.7 Activity diagram memilih tombol Kembali ... 56

Gambar III.8 Activity diagram memilih tombol Simpan ... 56

Gambar III.9 Class diagram ... 57

Gambar III.10 File data masukan yang dibuka dengan Notepad++ ... 58

Gambar III.11 Tampilan utama aplikasi ... 59

Gambar III.12 Tampilan tentang kami ... 59


(7)

Gambar III.14 Tampilan dialog keluaran ... 60

Gambar IV.1 Tampilan utama... 61

Gambar IV.2 Pilihan submenu tentang kami ... 62

Gambar IV.3 Tampilan tentang kami ... 62

Gambar IV.4 Tampilan dialog masukan ... 63

Gambar IV.5 Tampilan dialog keluaran ... 63

Gambar IV.6 Tampilan simpan ... 64


(8)

DAFTAR TABEL

Tabel II.1 Koefisien stabilitas, KD ... 24

Tabel II.2 Koefisien lapis ... 31

Tabel V.1 Tampilan utama ... 66

Tabel V.2 Dialog masukan ... 66

Tabel V.3 Dialog keluaran ... 67

Tabel V.4 Perbandingan perhitungan secara manual dan aplikasi (a) ... 67


(9)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN I Fungsi d/L untuk pertambahan nilai d/L0 ... xvi

LAMPIRAN II Dimensi Tetrapod ... xl LAMPIRAN III Dimensi Quadripod ... xli LAMPIRAN IV Dimensi Dolos ... xlii RIWAYAT HIDUP PENULIS ... xliii


(10)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Wilayah pantai merupakan salah satu wilayah yang sangat intensif

yang dimanfaatkan oleh manusia. Oleh karena itu, pantai dapat

berkembang menjadi kawasan industri, pemukiman, pertambangan,

pariwisata, pusat pemerintahan, dan lain sebagainya, tergantung pada

kegiatan manusia yang hidup di daerah pantai tersebut.

Kegiatan manusia yang berlangsung secara terus menerus di

daerah pantai, tanpa mempertimbangkan kelestarian pantai, dapat

menyebabkan kerusakan pantai. Selain itu, dampak negatif dari alam,

seperti gelombang pantai, menyebabkan terjadinya erosi pantai. Erosi

pantai dapat menyebabkan mundurnya garis pantai dan rusaknya fasilitas

yang ada di daerah tersebut. Jika erosi pantai terjadi, maka masyarakat

yang beraktivitas di daerah tersebut dapat mengalami kerugian. Untuk itu

dibutuhkan suatu bangunan yang dapat melindungi pantai dari ancaman

erosi pantai.

Dari banyaknya bangunan pantai yang dapat melindungi pantai dari

erosi pantai, bangunan pemecah gelombang lepas pantai merupakan

bangunan pantai yang cocok untuk menyelesaikan masalah karena

bangunan pemecah gelombang lepas pantai berfungsi sebagai pemecah

energi gelombang sebelum gelombang sampai ke pantai, sehingga erosi

pantai dapat dicegah. Dalam penelitian ini, bangunan pemecah

gelombang lepas pantai difokuskan pada bangunan pemecah gelombang

sisi miring.

Bangunan pemecah gelombang sisi miring mempunyai kelebihan

yaitu bersifat fleksibel. Kerusakan yang terjadi pada bangunan tidaklah

fatal. Jika terjadi kerusakan akan mudah diperbaiki dengan menambahkan

batu pelindung pada bagian yang rusak.


(11)

2

Dalam bangunan pemecah gelombang sisi miring, lapisan paling

luarnya disebut lapis lindung. Lapisan ini merupakan lapisan paling kuat

yang harus sanggup menahan serangan gelombang yang terjadi. Untuk

itu dibutuhkan jenis lapis lindung yang tepat agar bangunan dapat

bertahan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah

yang akan diteliti adalah bagaimana membuat aplikasi untuk mendesain

bangunan pemecah gelombang sisi miring yang stabil?

1.3 Tujuan Pembahasan

Dari perumusan masalah yang telah dikemukakan, tujuan yang

hendak dicapai adalah untuk membuat aplikasi desain bangunan

pemecah gelombang sisi miring yang ideal sehingga dapat memecahkan

masalah secara efektif dan efisien.

1.4 Ruang Lingkup Kajian

Perhitungan bangunan pelindung pantai, terutama bangunan

pemecah gelombang sisi miring, dipengaruhi oleh tinggi gelombang,

kecepatan gelombang, jenis material lapis lindung, gelombang angin,

pasang surut, dan lain sebagainya. Namun, dalam pengerjaan Tugas

Akhir ini hanya akan difokuskan kepada beberapa pengaruh saja. Ruang

lingkup kajian laporan ini terbatas pada:

1. Bangunan pemecah gelombang sisi miring

2. Bangunan berada pada laut dangkal

3. Serangan gelombang terjadi pada satu sisi

4. Kontur dasar laut lurus dan sejajar dengan kemiringan 1:20, 1:33, atau

1:50 (Perencanaan Bangunan Pantai, 2012)

5. Material lapis lindung yang dimasukkan dalam pengerjaan adalah batu

pecah bulat halus, batu pecah kasar, dolos, tetrapod, dan quadripod.


(12)

3

6. Sudut datang gelombang ditentukan sebesar 15°, 45°, atau 75° (SPM,

1984)

7. Kemiringan bangunan dari 1:1,5, 1:2, atau 1:3 (Perencanaan

Bangunan Pantai, 2012)

8. Desain bangunan hanya dipengaruhi gelombang

9. Analisis struktur dititikberatkan pada analisis stabilitas bangunan

dengan menggunakan Rumus Hudson

10. Kestabilan tanah dan bencana alam (gempa dan tsunami) tidak

dimasukkan dalam perhitungan

1.5 Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah buku referensi yang

berkaitan dengan penelitian.

1.6 Sistematika Penulisan

Secara garis besar laporan Tugas Akhir ini terdiri dari tiga bagian,

yaitu bagian awal, isi dan akhir.

Bagian awal berisi halaman judul, lembar pengesahan, lembar

pernyataan persetujuan publikasi karya ilmiah, surat pernyataan

orisinalitas karya, abstrak, abstract, kata pengantar, daftar isi, daftar

gambar, daftar tabel, dan daftar lampiran.

Bagian isi terdiri dari enam bab, yaitu :

BAB I

: Pendahuluan

Pada bab ini akan dibahas secara singkat latar belakang,

perumusan masalah, tujuan dari Tugas Akhir, batasan

masalah, serta sistematika penulisan secara global dari

lapangan.

BAB II

: Kajian Teori

Pada bab ini akan diuraikan mengenai landasan teoritis

tentang aplikasi meliputi bangunan pemecah gelombang

sisi miring dan faktor yang mempengaruhinya. Kemudian


(13)

4

dibahas juga mengenai unsur-unsur yang terlibat dalam

pembuatan aplikasi.

BAB III

: Analisis dan Perancangan Sistem

Pada bab ini, akan dibahas mengenai use case diagram

serta rancangan tampilan (user interface) sistem.

BAB IV

: Hasil Penelitian

Pada bab ini, akan diperlihatkan struktur program, dan

implementasinya.

BAB V

: Pembahasan dan Uji Coba Penelitian

Pada bab ini, akan diperlihatkan penggunaan sistem oleh

programmer.

BAB VI

: Kesimpulan dan Saran

Dalam bab ini merupakan kesimpulan serta saran-saran

yang dianggap perlu ada.


(14)

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

6.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1. Aplikasi Desain Bangunan Pemecah Gelombang Sisi Miring ini mampu

mengolah data-data masukan, seperti data bangunan dan data air

kemudian menampilkan hasil perhitungan serta desain dalam dialog

keluaran.

2. Keuntungan dengan dibuatnya aplikasi ini adalah untuk mempermudah

perhitungan dan desain pemecah gelombang sisi miring dengan hasil

yang akurat dalam waktu yang singkat.

6.2 Saran

Adapun saran dari laporan Tugas Akhir ini adalah:

1. Hasil keluaran gambar penampang melintang bangunan pemecah

gelombang sisi miring dibuat berskala.

2. Kestabilan tanah dan parameter gempa dimasukkan dalam

perhitungan dan desain.


(15)

DAFTAR PUSTAKA

CERC. 1984. Shore Protection Manual. Wahington: US Army Coastal

Engineering Research Center.

Chitnis, Mandar, Pravin Tiwari, & Lakshmi Ananthamurthy, Activity

Diagram in UML, http://developer.com

Chonoles, Michael Jesse and James A. Schardt. 2003. UML 2 for

Dummies. New York: Wiley Publishing, Inc.

Miles, Russ and Kim Hamilton. 2006. Learning UML 2.0. California:

O’Riley Media, Inc.

Olsen, Christian Linde. Rubble Mound Breakwater. Australia: Griffith

University.

Schmuller, Joseph. 2004. Sams Teach Yourself UML in 24 hours. USA:

Sams Publishing.

Triatmodjo, Bambang. 2012. Perencanaan Bangunan Pantai. Yogyakarta:

Penerbit Beta Offset.


(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Wilayah pantai merupakan salah satu wilayah yang sangat intensif yang dimanfaatkan oleh manusia. Oleh karena itu, pantai dapat berkembang menjadi kawasan industri, pemukiman, pertambangan, pariwisata, pusat pemerintahan, dan lain sebagainya, tergantung pada kegiatan manusia yang hidup di daerah pantai tersebut.

Kegiatan manusia yang berlangsung secara terus menerus di daerah pantai, tanpa mempertimbangkan kelestarian pantai, dapat menyebabkan kerusakan pantai. Selain itu, dampak negatif dari alam, seperti gelombang pantai, menyebabkan terjadinya erosi pantai. Erosi pantai dapat menyebabkan mundurnya garis pantai dan rusaknya fasilitas yang ada di daerah tersebut. Jika erosi pantai terjadi, maka masyarakat yang beraktivitas di daerah tersebut dapat mengalami kerugian. Untuk itu dibutuhkan suatu bangunan yang dapat melindungi pantai dari ancaman erosi pantai.

Dari banyaknya bangunan pantai yang dapat melindungi pantai dari erosi pantai, bangunan pemecah gelombang lepas pantai merupakan bangunan pantai yang cocok untuk menyelesaikan masalah karena bangunan pemecah gelombang lepas pantai berfungsi sebagai pemecah energi gelombang sebelum gelombang sampai ke pantai, sehingga erosi pantai dapat dicegah. Dalam penelitian ini, bangunan pemecah gelombang lepas pantai difokuskan pada bangunan pemecah gelombang sisi miring.

Bangunan pemecah gelombang sisi miring mempunyai kelebihan yaitu bersifat fleksibel. Kerusakan yang terjadi pada bangunan tidaklah fatal. Jika terjadi kerusakan akan mudah diperbaiki dengan menambahkan batu pelindung pada bagian yang rusak.


(2)

2

Dalam bangunan pemecah gelombang sisi miring, lapisan paling luarnya disebut lapis lindung. Lapisan ini merupakan lapisan paling kuat yang harus sanggup menahan serangan gelombang yang terjadi. Untuk itu dibutuhkan jenis lapis lindung yang tepat agar bangunan dapat bertahan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah yang akan diteliti adalah bagaimana membuat aplikasi untuk mendesain bangunan pemecah gelombang sisi miring yang stabil?

1.3 Tujuan Pembahasan

Dari perumusan masalah yang telah dikemukakan, tujuan yang hendak dicapai adalah untuk membuat aplikasi desain bangunan pemecah gelombang sisi miring yang ideal sehingga dapat memecahkan masalah secara efektif dan efisien.

1.4 Ruang Lingkup Kajian

Perhitungan bangunan pelindung pantai, terutama bangunan pemecah gelombang sisi miring, dipengaruhi oleh tinggi gelombang, kecepatan gelombang, jenis material lapis lindung, gelombang angin, pasang surut, dan lain sebagainya. Namun, dalam pengerjaan Tugas Akhir ini hanya akan difokuskan kepada beberapa pengaruh saja. Ruang lingkup kajian laporan ini terbatas pada:

1. Bangunan pemecah gelombang sisi miring 2. Bangunan berada pada laut dangkal 3. Serangan gelombang terjadi pada satu sisi

4. Kontur dasar laut lurus dan sejajar dengan kemiringan 1:20, 1:33, atau 1:50 (Perencanaan Bangunan Pantai, 2012)

5. Material lapis lindung yang dimasukkan dalam pengerjaan adalah batu pecah bulat halus, batu pecah kasar, dolos, tetrapod, dan quadripod.


(3)

3

6. Sudut datang gelombang ditentukan sebesar 15°, 45°, atau 75° (SPM, 1984)

7. Kemiringan bangunan dari 1:1,5, 1:2, atau 1:3 (Perencanaan Bangunan Pantai, 2012)

8. Desain bangunan hanya dipengaruhi gelombang

9. Analisis struktur dititikberatkan pada analisis stabilitas bangunan dengan menggunakan Rumus Hudson

10. Kestabilan tanah dan bencana alam (gempa dan tsunami) tidak dimasukkan dalam perhitungan

1.5 Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah buku referensi yang berkaitan dengan penelitian.

1.6 Sistematika Penulisan

Secara garis besar laporan Tugas Akhir ini terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian awal, isi dan akhir.

Bagian awal berisi halaman judul, lembar pengesahan, lembar pernyataan persetujuan publikasi karya ilmiah, surat pernyataan orisinalitas karya, abstrak, abstract, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar, daftar tabel, dan daftar lampiran.

Bagian isi terdiri dari enam bab, yaitu : BAB I : Pendahuluan

Pada bab ini akan dibahas secara singkat latar belakang, perumusan masalah, tujuan dari Tugas Akhir, batasan masalah, serta sistematika penulisan secara global dari lapangan.

BAB II : Kajian Teori

Pada bab ini akan diuraikan mengenai landasan teoritis tentang aplikasi meliputi bangunan pemecah gelombang sisi miring dan faktor yang mempengaruhinya. Kemudian


(4)

4

dibahas juga mengenai unsur-unsur yang terlibat dalam pembuatan aplikasi.

BAB III : Analisis dan Perancangan Sistem

Pada bab ini, akan dibahas mengenai use case diagram serta rancangan tampilan (user interface) sistem.

BAB IV : Hasil Penelitian

Pada bab ini, akan diperlihatkan struktur program, dan implementasinya.

BAB V : Pembahasan dan Uji Coba Penelitian

Pada bab ini, akan diperlihatkan penggunaan sistem oleh programmer.

BAB VI : Kesimpulan dan Saran

Dalam bab ini merupakan kesimpulan serta saran-saran yang dianggap perlu ada.


(5)

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

6.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Aplikasi Desain Bangunan Pemecah Gelombang Sisi Miring ini mampu mengolah data-data masukan, seperti data bangunan dan data air kemudian menampilkan hasil perhitungan serta desain dalam dialog keluaran.

2. Keuntungan dengan dibuatnya aplikasi ini adalah untuk mempermudah perhitungan dan desain pemecah gelombang sisi miring dengan hasil yang akurat dalam waktu yang singkat.

6.2 Saran

Adapun saran dari laporan Tugas Akhir ini adalah:

1. Hasil keluaran gambar penampang melintang bangunan pemecah gelombang sisi miring dibuat berskala.

2. Kestabilan tanah dan parameter gempa dimasukkan dalam perhitungan dan desain.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

CERC. 1984. Shore Protection Manual. Wahington: US Army Coastal Engineering Research Center.

Chitnis, Mandar, Pravin Tiwari, & Lakshmi Ananthamurthy, Activity Diagram in UML, http://developer.com

Chonoles, Michael Jesse and James A. Schardt. 2003. UML 2 for Dummies. New York: Wiley Publishing, Inc.

Miles, Russ and Kim Hamilton. 2006. Learning UML 2.0. California: O’Riley Media, Inc.

Olsen, Christian Linde. Rubble Mound Breakwater. Australia: Griffith University.

Schmuller, Joseph. 2004. Sams Teach Yourself UML in 24 hours. USA: Sams Publishing.

Triatmodjo, Bambang. 2012. Perencanaan Bangunan Pantai. Yogyakarta: Penerbit Beta Offset.