Analisis Perencanaan Bisnis Kanvas Kaos.

(1)

vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Kanvas Kaos adalah perusahaan yang bergerak di bidang pakaian khususnya kaos. Perusahaan terletak di Bandung, Jawa barat, Indonesia. Kanvas Kaos menggunakan kemajuan teknologi sebagai salah satu cara untuk memiliki keunggulan kompetitif. Kanvas Kaos menggunakan teknologi Printer DTG yang mampu mencetak langsung desain gambar kaos. Dengan adanya teknologi tersebut, Kain Kanvas mampu memenuhi permintaan desain gambar khusus dengan harga yang lebih murah dan kualitas gambar yang lebih detail daripada sablon untuk kuantitas yang sedikit. Meskipun harga sablon lebih murah bila dalam kuantitas banyak. Tehnik sablon memiliki banyak kelemahan seperti harga mahal (kuantitas sedikit), tidak bisa sangat detail, dan terkadang warna tidak sesuai keinginan. Karena itu, penulis memilih untuk mensablon kaos dengan desain yang umum dan mudah terjual, memprint DTG desain gambar yang diinginkan untuk beberapa konsumen, dan menjual online untuk meningkatkan potensial pasar. Penulis menjadikan Kain Kanvas sebagai wadah untuk orang-orang dapat mengupload karya gambar desain mereka. Setiap karya yang dipilih pembeli kaos mereka, pendesain gambar mendapatkan poin yang bisa ditukar dengan diskon, pulsa, atau uang. Ini adalah strategi pemasaran untuk mempromosikan produknya. Kesimpulannya bisnis ini layak dijalankan karena profitablilty index lebih dari 1, memiliki net present value lebih dari 0, dan payback periode hanya 11 bulan.

Kata kunci: keunggulan kompetitif, Kain Kanvas, layak dijalankan, Strategi


(2)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

Kanvas Kaos is a company engaged in the field of clothing, especially T-shirts. The Company locate in Bandung, West Java, Indonesia. Kanvas Kaos using advances technology as one way to have competitive advantage. Kanvas Kaos using DTG Printer technology that is able to print direct to T-shirt. With the technology, Kanvas Kaos able to meet the demand for custom image design at a price that is cheaper and more detailed picture than screen printing for a small quantity. Although the price was cheaper when printing large quantities. Screen printing technique has many drawbacks such as expensive price (low quantity), not be very detailed, and sometimes the colors are not as desired. Therefore, the authors chose to screen printing shirt with a design that is common and easily to be sold, DTG print for custom image design, and sell online to increase market potential. The author makes Kanvas Kaos as a place for people to upload pictures of their design work. For each selected design bought for shirt design, designer earn points that can be redeemed for discounts, credits, or money. It is a marketing strategy to promote company products. In conclusion, this business is feasible because profitablilty index greater than 1, net present value greater than zero, and a payback period of only 11 months.


(3)

viii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... SURAT PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI... SURAT PERNYATAAN MENGADAKAN PENELITIAN TIDAK

MENGGUNAKAN PERUSAHAAN... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... ABSTRACT... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF... 1.1. Deskripsi Konsep Bisnis... 1.2. Deskripsi Bisnis... BAB II ANALISA PELUANG BISNIS DAN IDE PRODUK... 2.1. Analisis Peluang... 2.2. Analsis Ide Produk dan Pasar... BAB III ASPEK PEMASARAN... 3.1. Strategi Pemasaran... 3.2. Bauran Pemasaran... 3.3. Perkiraan Penjualan... BAB IV ASPEK OPERASIONAL... 4.1. Peralatan dan Kapasitas Produksi / Operasi... 4.2. Proses Produksi / Operasi... 4.3. Lokasi dan Tata Letak (Lay out)... BAB V. ASPEK SUMBER DAYA INSANI DAN MANAJEMEN... 5.1. Struktur Organisasi... 5.2. Waktu Kerja dan Kompensasi... 5.3. Standard Operating Procedure... BAB VI. ASPEK KEUANGAN... DAFTAR PUSTAKA... DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS (CURRICULUM VITAE)...

i ii iii iv v vi vii viii ix x 1 1 4 6 6 10 17 17 21 25 41 41 43 47 50 50 54 57 68 xi xiii


(4)

ix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1.1

Gambar 2.1 Gambar 2.2 Gambar 4.1 Gambar 5.1 Gambar 5.2 Gambar 5.3 Gambar 5.4 Gambar 5.5 Gambar 5.6 Gambar 5.7 Gambar 5.8 Gambar 5.9 Gambar 5.10 Gambar 5.11 Gambar 5.12

Logo Perusahaan Kanvas Kaos... Statistik Pengguna Internet Di Indonesia... Kategori Paling Populer Pengguna Belanja Online Di Indonesia Bulan Agustus 2013... Tata Letak Perusahaan... Struktur Perusahaan... SOP Proses Pembelian Bahan Baku Produk Kategori Pertama dan Kedua... Proses Produksi Produk Kategori Pertama... Proses Produksi Produk Kategori Kedua... Proses Produksi Produk Kategori Ketiga... Promosi Anggota Perusahaan... SOP Proses Transaksi Penjualan Kaos Kepada Pembeli... SOP Proses Pembukuan Transaksi dan Pajak... SOP Perekrutan dan Pelatihan Karyawan... SOP Pemberitahuan Informasi Ke Pelanggan atau Calon Pembeli SOP Pembukaan Usaha... SOP Penutupan Usaha...

4 13 13 48 50 58 58 59 60 61 62 62 63 63 67 67


(5)

x Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL Halaman Tabel 3.1 Tabel 3.2 Tabel 3.3 Tabel 5.1 Tabel 5.2 Tabel 6.1 Tabel 6.2 Tabel 6.3 Tabel 6.4 Tabel 6.5 Tabel 6.6 Tabel 6.7 Tabel 6.8 Tabel 6.9

Contoh Perhitungan Perkiraan Penjualan Kategori 1 atau 2... Contoh Perhitungan Perkiraan Penjualan Kategori 3... Tabel Perkiraan Penjualan Tahun 2017-2019... Jadwal Kegiatan... Jadwal Operasional Perusahaan... Neraca aktiva lancar... Neraca Aktiva Tetap... Pasiva modal... Pasiva Hutang... Proyeksi Laporan Laba Rugi Bulan Pertama... Proyeksi Laporan Laba Rugi Tahun Pertama... Operational Cash Flow Tahun 2017-2019... Perhitungan NPV (dengan discount factor 5%)... Perhitungan Payback Period...

26 26 29 55 64 68 69 71 71 71 74 77 80 81


(6)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

RINGKASAN EKSEKUTIF 1.1. Deskripsi Konsep Bisnis

Perkembangan teknologi yang begitu pesat belakangan ini membawa banyak sekali perubahan dalam bisnis. Beberapa bisnis baru berkembang seiring berkembangnya teknologi, meskipun beberapa bisnis yang sudah lama juga banyak yang jatuh karena kemajuan teknologi. Banyak Inovasi-inovasi di berbagai bidang membawa peluang baru untuk memenangkan persaingan yang masih menggunakan teknologi lama. Selain itu, kemajuan teknologi juga membawa dampak yang besar terhadap media sosial. Komunikasi yang dulunya dihalangi jarak sudah terkikis oleh teknologi. Begitu pula harga yang harus dibayar untuk penggunaan teknologi semakin terjangkau, sehingga hampir setiap lingkungan sosial seseornag tidak bisa lepas dari teknologi. Alternatif penjualan online yang terus meningkat tiap tahunnya karena sosialisasi tidak terlepaskan dari teknologi. Generasi Y adalah salah satu contoh generasi yang melakukan sosialisasinya tidak dapat terpisahkan diri dari teknologi, mereka lebih banyak melakukan pembelian secara online untuk memenuhi kebutuhannya.

Dalam industri garment, teknologi mulai mengubah cara beroperasi perusahaan. Kini dengan adanya Printer DTG, kaos polos bisa diprint dengan hasil yang lebih detail dibandingkan menggunakan sablon. Meskipun biaya per print kaos menjadi lebih mahal, namun biaya tersebut masih lebih murah dibandingkan mensablon dengan kuantitas 1 desain untuk 1 kaos saja.

Berdasarkan informasi di atas, penulis melihat peluang bisnis dalam bisnis kaos online. Penulis bisa memanfaatkan relasi penulis untuk mendapatkan kain


(7)

2 Universitas Kristen Maranatha katun sebagai bahan baku kaos dan mensablon kaos dengan harga yang lebih murah dibandingkan pesaing. Penulis bisa mensablon desain gambar yang banyak diminati dipasaran, tetapi juga mengambil potensi pasar dari desain yang hanya sedikit permintaannya menggunakan Printer DTG. Penulis melihat Generation Y (orang yang lahir awal 1980 hingga awal 2000) lebih "narsis" dan ingin menunjukkan perbedaan daripada sekitarnya dalam hal tampilan, sehingga pakaian yang dipakai cenderung berbeda desain pada umum. Berdasarkan informasi tersebut, penulis mengambil kesimpulan desain pada gambar kaos menjadi sangat bervariasi untuk Generation Y , sehingga cocok dengan penggunaan teknologi Printer DTG yang terhitung lebih murah bila kuantitasnya sedikit.

Persaingan dengan menggunakan teknologi Printer DTG di luar Indonesia mungkin sudah ketat, namun di Indonesia sendiri masih banyak celah. Penjualan secara online juga terus berkembang tiap tahunnya di Indonesia. Penulis memiliki ide untuk menyatukan konsep desain-desain personal yang mungkin sesuai dengan orang atau kelompok tertentu bisa dipertemukan. Perusahaan bisa mendapatkan berbagai keunggulan seperti mendapatkan potensi pasar Generation Y, potensi pasar yang umum (desain gambar yang sudah umum), potensi penjualan online yang masih terus meningkat sehingga target pasar bisa lebih banyak tiap tahunnya dibandingkan pesaing yang masih menggunakan penjualan secara langsung, biaya yang lebih kecil (bahan baku yang dibeli lebih murah karena relasi penulis), dan tidak memerlukan tempat yang besar karena proses pembuatan kaos diserahkan kepada relasi penulis.


(8)

3 Universitas Kristen Maranatha Strategi pemasaran perusahaan menggunakan sistem poin. Perusahaan akan membuka situs yang dapat menampung orang-orang menjadi anggota perusahaan atau member keanggotaan perusahaan. Mereka dapat meng-upload desain gambar untuk kaos serta mendapatkan poin setiap karya mereka dipilih sebagai desain kaos pembeli. Poin kemudian bisa ditukar dengan pulsa, ditransfer ke rekening (uang) bila sudah mencapai poin tertentu, atau dijadikan diskon untuk pembelian produk perusahaan. Sistem poin ini dibentuk agar para anggota perusahaan mempromosikan produk. Pembeli dapat meninggalkan testimoni pada situs perusahaaan. Hal ini dilakukan dari pembeli secara bebas, namun perusahaan memberlakukan khusus kepada diskon kepada pembeli yang memberikan testimoni seperti memberikan diskon pada pembelian berikutnya. Perusahaan berharap dengan adanya sistem poin dan testimoni, promosi Word of Mouth (WOM) dapat berjalan efektif dan efesien.

Dari segi kelayakan investasi, usaha ini memerlukan modal Rp76.050.000. Sebagian besar untuk membiaya pembelian peralatan Printer DTG serta pembelian bahan baku kain. Sisanya digunakan untuk membeli kendaraan motor, membayar uang sewa, peralatan-peralatan, dsb.

Margin keuntungan dari bisnis ini adalah sebesar 30%-60% dari harga pokok penjualan. Bila menggunakan metode Payback Period, maka BEP (Break Even Point) akan tercapai sekitar 11 bulan.

Meskipun BEP terhitung hampir 1 tahun dan bermodal cukup besar, menurut penulis hal itu layak dijalankan karena bisnis kaos dapat bertahan pada umumnya dapat bertahan bertahun-tahun. Modal dan waktu BEP yang cukup


(9)

4 Universitas Kristen Maranatha tinggi dan lama bisa tergantikan dengan lamanya umur perusahaan. Dalam business plan ini, umur perusahaan hanya diasumsikan 3 tahun.

1.2. Deskripsi Bisnis

Usaha ini bergerak dalam bidang garment. Fokus produk pada desain di tiap kaosnya. Perusahaan bisa flexibel dalam hal desain gambar pada kaos. Harga produk juga bisa lebih murah dibandingkan pesaing yang menggunakan bahan katun.

 Nama Perusahaan : Kanvas Kaos

Kanvas Kaos diambil dari kata Kaos yang merupakan bentuk produk perusahaan yang semuanya berbentuk kaos. Kanvas yang dapat diartikan wadah untuk berkarya. Karena perusahaan bisa memproduksi desain yang berasal dari perusahaan, anggota perusahaan, atau keinginan pembeli, seperti kanvas yang merupakan kain putih dan merupakan layar sebuah karya lukisan indah.

 Logo perusahaan

Gambar 1.1 Logo Perusahaan Kanvas Kaos


(10)

5 Universitas Kristen Maranatha Bentuk kepemilikan perusahaan merupakan perseorangan dengan perizinan sebagai berikut :

1. Surat ijin Usaha Perdagangan (SIUP) 2. Tanda Daftar Perusahaan (TDP) 3. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)  Visi Perusahaan

 Menjadi perusahaan yang terus berinovasi dalam setiap karya desain pada kaos serta terjangkau untuk sebagian besar kalangan.  Misi Perusahaan

 Memenuhi permintaan kaos dengan harga yang murah.

Memenuhi permintaan kaos dengan desain kaos yang custom atau umum.

 Berorientasi pada keinginan konsumen sebagai prioritas.  Alamat Perusahaan


(11)

xi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Kotler, Philip & Keller. 2008. Manajemen Pemasaran Edisi Ketigabelas. Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Katz, J & Green, R. 2014. Entrepreneurship and small business Edisi Keempat. Newyork: McGraw-Hill Irwin.

Longenecker, JG, Moore, CW, Petty, JW & Palich, LE. 2009. Small Business Management Edisi Kelimabelas. Ohio: South-Western Publishing Co. Ciputra. 2009. Ciputra Quantum Leap: Entrepreneurship mengubah masa depan

Bangsa dan masa depan Anda. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Boone, Louis E. Kurtz, David L. 2008. Pengantar Bisnis Kontemporer, Jilid 1.

Jakarta: Salemba Empat.

Kotler, Armstrong. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran Edisi Keduabelas. Jilid 1.Jakarta: Erlangga.

Ekotama, Suryono. 2013. Cara Mudah Bikin SOP. Yogyakarta: Media Pressindo. Grafik Kategori Paling Populer Pengguna Belanja Online Di Indonesia Bulan Agustus 2013.

Diakses pada 30 November 2015 dari http://www.statista.com/statistics/279708/netizen-online-shopping-categories-in-indonesia/

Grafik Pengguna Internet Indonesia. Diakses pada 30 November 2015 dari https://ronisetiyawan.wordpress.com/2015/04/30/prospek-online-shop/

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2014 tumbuh 5,02 Persen, melambat sejak lima tahun terakhir. (2015). Diakses pada 30 November,2015, dari http://www.bps.go.id/brs/view/id/1114

Procedur perizinan usaha kecil. (2012). Diakses pada 15 Mei, 2016, dari

http://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt4ec1e7d00cf43/prosedur-perizinan-usaha-kecil

Harga paket printing dtg. (2015). Diakses pada 15 Maret, 2016, dari http://neojet-dtg.com

Lukman, Enricko. (2013). Tingkah Laku Pengguna Internet Indonesia. Diakses pada 30 November 2015, dari https://id.techinasia.com/tingkah-laku-pengguna-internet-indonesia


(12)

xii Universitas Kristen Maranatha

Harga komputer. (2013). Diakses pada 15 Maret, 2016, dari http://www.blanjamudah.com/komputerrakitan/spesifikasi/intel_core_i3_intel _wd_sata_benq/388#.V04BbzeKRqN

Harga meja. (2015). Diakses pada 15 Maret, 2016, dari http://olx.co.id/iklan/kursi-bangku-panjang-meja-kursi-kayu-jati-landa-murah-IDafEvF.html

Harga kursi. (2015). Diakses pada 15 Maret, 2016, dari http://www.belifurniture.com/kursi-kantor-1/chitose-cosmo-941.html

Gen y generasi narsis. (2015). Diakses pada 20 April, 2016, dari http://www.andriewongso.com/gen-y-generasi-narsis/


(1)

2 Universitas Kristen Maranatha katun sebagai bahan baku kaos dan mensablon kaos dengan harga yang lebih murah dibandingkan pesaing. Penulis bisa mensablon desain gambar yang banyak diminati dipasaran, tetapi juga mengambil potensi pasar dari desain yang hanya sedikit permintaannya menggunakan Printer DTG. Penulis melihat Generation Y (orang yang lahir awal 1980 hingga awal 2000) lebih "narsis" dan ingin menunjukkan perbedaan daripada sekitarnya dalam hal tampilan, sehingga pakaian yang dipakai cenderung berbeda desain pada umum. Berdasarkan informasi tersebut, penulis mengambil kesimpulan desain pada gambar kaos menjadi sangat bervariasi untuk Generation Y , sehingga cocok dengan penggunaan teknologi Printer DTG yang terhitung lebih murah bila kuantitasnya sedikit.

Persaingan dengan menggunakan teknologi Printer DTG di luar Indonesia mungkin sudah ketat, namun di Indonesia sendiri masih banyak celah. Penjualan secara online juga terus berkembang tiap tahunnya di Indonesia. Penulis memiliki ide untuk menyatukan konsep desain-desain personal yang mungkin sesuai dengan orang atau kelompok tertentu bisa dipertemukan. Perusahaan bisa mendapatkan berbagai keunggulan seperti mendapatkan potensi pasar Generation Y, potensi pasar yang umum (desain gambar yang sudah umum), potensi penjualan online yang masih terus meningkat sehingga target pasar bisa lebih banyak tiap tahunnya dibandingkan pesaing yang masih menggunakan penjualan secara langsung, biaya yang lebih kecil (bahan baku yang dibeli lebih murah karena relasi penulis), dan tidak memerlukan tempat yang besar karena proses pembuatan kaos diserahkan kepada relasi penulis.


(2)

3 Universitas Kristen Maranatha Strategi pemasaran perusahaan menggunakan sistem poin. Perusahaan akan membuka situs yang dapat menampung orang-orang menjadi anggota perusahaan atau member keanggotaan perusahaan. Mereka dapat meng-upload desain gambar untuk kaos serta mendapatkan poin setiap karya mereka dipilih sebagai desain kaos pembeli. Poin kemudian bisa ditukar dengan pulsa, ditransfer ke rekening (uang) bila sudah mencapai poin tertentu, atau dijadikan diskon untuk pembelian produk perusahaan. Sistem poin ini dibentuk agar para anggota perusahaan mempromosikan produk. Pembeli dapat meninggalkan testimoni pada situs perusahaaan. Hal ini dilakukan dari pembeli secara bebas, namun perusahaan memberlakukan khusus kepada diskon kepada pembeli yang memberikan testimoni seperti memberikan diskon pada pembelian berikutnya. Perusahaan berharap dengan adanya sistem poin dan testimoni, promosi Word of Mouth (WOM) dapat berjalan efektif dan efesien.

Dari segi kelayakan investasi, usaha ini memerlukan modal Rp76.050.000. Sebagian besar untuk membiaya pembelian peralatan Printer DTG serta pembelian bahan baku kain. Sisanya digunakan untuk membeli kendaraan motor, membayar uang sewa, peralatan-peralatan, dsb.

Margin keuntungan dari bisnis ini adalah sebesar 30%-60% dari harga pokok penjualan. Bila menggunakan metode Payback Period, maka BEP (Break Even Point) akan tercapai sekitar 11 bulan.

Meskipun BEP terhitung hampir 1 tahun dan bermodal cukup besar, menurut penulis hal itu layak dijalankan karena bisnis kaos dapat bertahan pada umumnya dapat bertahan bertahun-tahun. Modal dan waktu BEP yang cukup


(3)

4 Universitas Kristen Maranatha tinggi dan lama bisa tergantikan dengan lamanya umur perusahaan. Dalam business plan ini, umur perusahaan hanya diasumsikan 3 tahun.

1.2. Deskripsi Bisnis

Usaha ini bergerak dalam bidang garment. Fokus produk pada desain di tiap kaosnya. Perusahaan bisa flexibel dalam hal desain gambar pada kaos. Harga produk juga bisa lebih murah dibandingkan pesaing yang menggunakan bahan katun.

 Nama Perusahaan : Kanvas Kaos

Kanvas Kaos diambil dari kata Kaos yang merupakan bentuk produk perusahaan yang semuanya berbentuk kaos. Kanvas yang dapat diartikan wadah untuk berkarya. Karena perusahaan bisa memproduksi desain yang berasal dari perusahaan, anggota perusahaan, atau keinginan pembeli, seperti kanvas yang merupakan kain putih dan merupakan layar sebuah karya lukisan indah.

 Logo perusahaan

Gambar 1.1 Logo Perusahaan Kanvas Kaos Sumber : Dokumentasi Pribadi (2016)


(4)

5 Universitas Kristen Maranatha Bentuk kepemilikan perusahaan merupakan perseorangan dengan perizinan sebagai berikut :

1. Surat ijin Usaha Perdagangan (SIUP) 2. Tanda Daftar Perusahaan (TDP) 3. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)  Visi Perusahaan

 Menjadi perusahaan yang terus berinovasi dalam setiap karya desain pada kaos serta terjangkau untuk sebagian besar kalangan.  Misi Perusahaan

 Memenuhi permintaan kaos dengan harga yang murah.

Memenuhi permintaan kaos dengan desain kaos yang custom atau umum.

 Berorientasi pada keinginan konsumen sebagai prioritas.  Alamat Perusahaan


(5)

xi Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Kotler, Philip & Keller. 2008. Manajemen Pemasaran Edisi Ketigabelas. Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Katz, J & Green, R. 2014. Entrepreneurship and small business Edisi Keempat. Newyork: McGraw-Hill Irwin.

Longenecker, JG, Moore, CW, Petty, JW & Palich, LE. 2009. Small Business Management Edisi Kelimabelas. Ohio: South-Western Publishing Co. Ciputra. 2009. Ciputra Quantum Leap: Entrepreneurship mengubah masa depan

Bangsa dan masa depan Anda. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Boone, Louis E. Kurtz, David L. 2008. Pengantar Bisnis Kontemporer, Jilid 1.

Jakarta: Salemba Empat.

Kotler, Armstrong. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran Edisi Keduabelas. Jilid 1.Jakarta: Erlangga.

Ekotama, Suryono. 2013. Cara Mudah Bikin SOP. Yogyakarta: Media Pressindo. Grafik Kategori Paling Populer Pengguna Belanja Online Di Indonesia Bulan Agustus 2013.

Diakses pada 30 November 2015 dari http://www.statista.com/statistics/279708/netizen-online-shopping-categories-in-indonesia/

Grafik Pengguna Internet Indonesia. Diakses pada 30 November 2015 dari https://ronisetiyawan.wordpress.com/2015/04/30/prospek-online-shop/

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2014 tumbuh 5,02 Persen, melambat sejak lima tahun terakhir. (2015). Diakses pada 30 November,2015, dari http://www.bps.go.id/brs/view/id/1114

Procedur perizinan usaha kecil. (2012). Diakses pada 15 Mei, 2016, dari

http://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt4ec1e7d00cf43/prosedur-perizinan-usaha-kecil

Harga paket printing dtg. (2015). Diakses pada 15 Maret, 2016, dari http://neojet-dtg.com

Lukman, Enricko. (2013). Tingkah Laku Pengguna Internet Indonesia. Diakses pada 30 November 2015, dari https://id.techinasia.com/tingkah-laku-pengguna-internet-indonesia


(6)

xii Universitas Kristen Maranatha Harga komputer. (2013). Diakses pada 15 Maret, 2016, dari

http://www.blanjamudah.com/komputerrakitan/spesifikasi/intel_core_i3_intel _wd_sata_benq/388#.V04BbzeKRqN

Harga meja. (2015). Diakses pada 15 Maret, 2016, dari http://olx.co.id/iklan/kursi-bangku-panjang-meja-kursi-kayu-jati-landa-murah-IDafEvF.html

Harga kursi. (2015). Diakses pada 15 Maret, 2016, dari http://www.belifurniture.com/kursi-kantor-1/chitose-cosmo-941.html

Gen y generasi narsis. (2015). Diakses pada 20 April, 2016, dari http://www.andriewongso.com/gen-y-generasi-narsis/