PENGARUH PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN SUBSEKTOR TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

(1)

No. Daftar : 135/UN40.FPEB.1.PL/2013

PENGARUH PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN SUBSEKTOR TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR

DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Ujian Sidang Sarjana Ekonomi Pada Program Studi Manajemen

Universitas Pendidikan Indonesia

SEPTIANI EKA PRATIWI 0906044

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

ABSTRAK

Septiani Eka Pratiwi. 0906044. Pengaruh Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Subsektor Telekomunikasi Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dibawah bimbingan Dr. Ikaputera Waspada, MM dan Mayasari, SE. MM.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh penurunan harga saham subsektor telekomunikasi. Salah satu faktor yang mempengaruhi harga saham di pasar modal adalah kinerja keuangan perusahaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran profitabilitas dan harga saham serta mengetahui pengaruh profitabilitas yang diukur dengan Return On Asset (ROA) terhadap harga saham.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Sampel penelitian ini terdiri dari lima perusahaan telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Alat analisis yang digunakan meliputi uji asumsi klasik, regresi linier sederhana, analisis korelasi, koefisien determinasi, dan uji t.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Return On Asset (ROA) berpengaruh positif signifikan dengan tingkat signifikan 0,000 < 0,05. Harga saham subsektor telekomunikasi dipengaruhi oleh profitabilitas sebesar 59,3% sedangkan sisanya sebesar 40,7% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti.


(3)

ABSTRACT

Septiani Eka Pratiwi. 0906044. The Influence of Profitability to Stock Price of Company on Subsector Telecommunication listed in Indonesian Stock Exchange. Under the guidence of Dr. Ikaputera Waspada, MM and Mayasari, SE. MM.

The background of this research is the decline in stock price of subsector telecommunication. One of the factors that influence stock price in the capital

market is the company’s financial performance. The purpose of this research is to determine the description of profitability and stock price and to determine the influence of profitability as measured by Return On Asset (ROA) to stock price.

The method used in this research are descriptive and verifikatif method. The samples of this research consist of five telecommunication companies listed in Indonesian Stock Exchange. Analysis tools used in this research include performed classical assumption, simple linear regression, corelation analysis, coefficient of determination, and t test.

The results showed that Return On Asset (ROA) have significant positive effect on stock prices with a level of significance of 0,000 < 0,05. The stock price of Telecommunication Subsector be affected by profitability ture in the mount 59,3%, while the remaining 40,7% influenced by other factors that are not researched.


(4)

DAFTAR ISI

COVER

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN

ABSTRAK ...i

ABSTRACT ...ii

KATA PENGANTAR ...iii

DAFTAR ISI ...vi

DAFTAR TABEL ...x

DAFTAR GRAFIK ...xi

DAFTAR GAMBAR ...xii

DAFTAR LAMPIRAN ...xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ...1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ...10

1.2.1 Identifikasi Masalah ...10

1.2.2 Rumusan Masalah ...11

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian ...12

1.3.1 Tujuan Penelitian ...12

1.3.2 Kegunaan Penelitian ...12

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka ...13

2.1.1 Kinerja Keuangan ...13


(5)

2.1.1.2 Jenis-Jenis Kinerja Keuangan ...15

2.1.2 Profitabilitas ...16

2.1.2.1 Indikator Penilai Profitabilitas ...17

2.1.3 Return On Asset ...18

2.1.3.1 Manfaat Return On Asset ...19

2.1.3.2 Keunggulan dan Kelemahan Return On Asset ...19

2.1.4 Saham ...20

2.1.4.1 Jenis-Jenis Saham ...21

2.1.4.2 Nilai Saham ...25

2.1.4.3 Harga Saham ...26

2.1.4.4 Jenis-Jenis Harga Saham ...27

2.1.4.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Saham ...28

2.1.4.6 Analisis Pergerakan Harga Saham ...30

2.2 Pengaruh Profitabilitas Terhadap Harga Saham ...33

2.3 Penelitian Terdahulu ...34

2.4 Kerangka Pemikiran ...35

2.5 Paradigma Penelitian ...38

2.6 Hipotesis ...38

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian ...40

3.2 Metode dan Desain Penelitian ...40

3.2.1 Metode Penelitian ...40

3.2.2 Desain Penelitian ...42


(6)

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data ...44

3.5 Populasi dan Sampel ...45

3.5.1 Populasi ...45

3.5.2 Sampel ...45

3.6 Rancangan Analisis Data dan Uji Hipotesis ...46

3.6.1 Pengolahan dan Analisis Data ...46

3.6.2 Analisis Statistik ...47

3.6.2.1 Asumsi Klasik ...47

3.6.2.2 Analisis Regresi Linier Sederhana ...49

3.6.2.3 Analisis Koefisien Korelasi Product Moment ...50

3.6.2.4 Analisis Koefisien Determinasi ...52

3.6.3 Uji Hipotesis ...52

3.6.3.1 Uji t ...52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ...54

4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan Subsektor Telekomunikasi ...54

4.1.1.1 Profil PT. Bakrie Telecom Tbk ...54

4.1.1.2 Profil PT. XL Axiata Tbk ...55

4.1.1.3 Profil PT. Smartfren Telecom Tbk ...55

4.1.1.4 Profil PT. Indosat Tbk ...56

4.1.1.5 Profil PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk ...57

4.1.2 Deskripsi Variabel Yang Diteliti ...58

4.1.2.1 Perkembangan Profitabilitas Subsektor Telekomunikasi ...58

4.1.2.2 Perkembangan Harga Saham Subsektor Telekomunikasi ...66

4.1.3 Statistik Deskriptif ...73


(7)

4.1.4.1 Uji Asumsi Klasik ...74

4.1.4.2 Analisis Regresi Linier Sederhana ...78

4.1.4.3 Analisis Koefisien Korelasi Product Moment ...79

4.1.4.4 Analisis Koefisien Determinasi ...80

4.1.4.5 Uji Hipotesis ...81

4.1.4.5.1 Uji t ...81

4.2 Pembahasan ...82

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ...86

5.2 Saran ...87

DAFTAR PUSTAKA ...88 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Perkembangan Harga Saham Sektor Infrastructure Utilities And

Transportation Tahun 2008-2011 (dalam rupiah) ... 4

Tabel 1.2 Perkembangan Harga Saham Perusahaan Subsektor Telekomunikasi Tahun 2008-2011 (dalam rupiah) ... 6

Tabel 1.3 Perkembangan Return On Asset (ROA) Perusahaan Subsektor Telekomunikasi Tahun 2008-2011 (dalam prosentase) ... 8

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian ... 43

Tabel 3.2 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi ... 51

Tabel 4.1 Perkembangan Return On Asset (ROA) Subsektor Telekomunikasi Tahun 2007-2011 (dalam prosentase) ... 59

Tabel 4.2 Perkembangan Return On Asset (ROA) Perusahaan Telekomunikasi Pemerintah dan Swasta Tahun 2007-2011 (dalam prosentase) ... 64

Tabel 4.3 Perkembangan Harga Saham Subsektor Telekomunikasi Tahun 2007-2011 (dalam rupiah) ... 66

Tabel 4.4 Perkembangan Harga Saham Perusahaan Telekomunikasi Pemerintah dan Swasta Tahun 2007-2011 (dalam rupiah) ... 71

Tabel 4.5 Statistik Deskriptif ... 73

Tabel 4.6 Uji Multikolinearitas ... 75

Tabel 4.7 Uji Autokorelasi ... 76

Tabel 4.8 Hasil Uji Regresi Linier Sederhana ... 78

Tabel 4.9 Hasil Uji Koefisien Korelasi Product Moment ... 79


(9)

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1.1 Perkembangan Harga Saham Sektor Infrastructure Utilities And Transportation Tahun 2008-2011 (dalam rupiah) ... 5 Grafik 1.2 Perkembangan Harga Saham Perusahaan Subsektor

Telekomunikasi Tahun 2008-2011 (dalam rupiah) ... 7 Grafik 1.3 Perkembangan Return On Asset (ROA) Perusahaan Subsektor

Telekomunikasi Tahun 2008-2011 (dalam prosentase) ... 9 Grafik 4.1 Perkembangan Return On Asset (ROA) Subsektor

Telekomunikasi Tahun 2007-2011 (dalam prosentase) ... 62 Grafik 4.2 Perkembangan Return On Asset (ROA) Perusahaan

Telekomunikasi Pemerintah dan Swasta Tahun 2007-2011 (dalam prosentase) ... 65 Grafik 4.3 Perkembangan Harga Saham Subsektor Telekomunikasi Tahun

2007-2011 (dalam rupiah) ... 69 Grafik 4.4 Perkembangan Harga Saham Perusahaan Telekomunikasi


(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Pengaruh Profitabilitas Terhadap Harga

Saham ... 37

Gambar 2.2 Paradigma Penelitian ... 38

Gambar 4.1 Uji Normalitas ... 74


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data Administratif Lampiran 2 Data Penelitian

Lampiran 3 Hasil Uji Statistik (Output SPSS Versi 18.0) Lampiran 4 Laporan Keuangan


(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Penelitian

Salah satu sarana untuk melakukan investasi adalah pasar modal, dalam pasar modal investor dapat membentuk portofolio serta melakukan investasi sesuai dengan risiko yang bersedia mereka tanggung dengan tingkat keuntungan yang diharapkan. Oleh karena itu, bagi perusahaan peranan pasar modal merupakan alternatif yang sangat baik untuk memenuhi kebutuhan dana perusahaan tanpa harus menunggu laba atau dana hasil operasi perusahaan, sedangkan untuk investor pasar modal merupakan alternatif untuk berinvestasi yang dapat mendatangkan keuntungan dengan cara mendapatkan imbalan dari penyerahan dana tersebut.

Pasar modal Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat dari periode ke periode, hal tersebut terbukti dengan meningkatnya jumlah saham yang ditransaksikan dan kian tingginya volume perdagangan saham. Dari semua sektor yang ada di pasar modal atau Bursa Efek Indonesia (BEI), salah satu sektor yang mengalami peningkatan nilai harga saham adalah sektor Infrastructure Utilities And Transportations.

Salah satu aspek penting dan vital untuk mempercepat proses pembangunan nasional adalah pembangunan infrastruktur. Infrastruktur memegang peranan penting sebagai salah satu roda penggerak pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi suatu negara tidak dapat terlepas dari ketersediaan infrastruktur seperti sarana transportasi, telekomunikasi, sanitasi, dan energi. Transportasi di


(13)

2

Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat, hal ini dapat terlihat dari pertumbuhannya yang terus mengalami peningkatan hingga 14,7% per tahun. (Sumber: http://www.icn.com/perkembangan-infrastruktur-indonesia - 12 Oktober 2012 )

Telekomunikasi merupakan bagian dari sektor infrastruktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Telekomunikasi di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat, hal ini dapat terlihat dari pertumbuhannya yang terus mengalami peningkatan hingga 8% per tahun. Namun persaingan harga antar perusahaan telekomunikasi masih terus berlanjut hingga pertengahan tahun 2012. Hal itu terjadi karena perusahaan-perusahaan telekomunikasi yang ada ingin menguasai pangsa pasar di Indonesia. Setiap tahunnya perusahaan telekomunikasi di Indonesia melakukan investasi sebesar USD 4 miliar. Tingginya investasi tersebut menggambarkan jika telekomunikasi masih akan terus berkembang. (Sumber: http://www.merdeka.com/pertumbuhan-telekomunikasi-indonesia - 20 Oktober 2012)

Selain telekomunikasi, bagian dari sektor infrastruktur yang mengalami peningkatan sangat pesat adalah toll road, airport, harbor and allied products. Jasa Marga sebagai salah satu dari perusahaan pada subsektor tersebut mengalami kemajuan yang signifikan setiap tahunnya. Karena peningkatannya yang signifikan, saat ini Jasa Marga menjadi investment holding dalam subsektor jalan tol. (Sumber: http://www.jasamarga.com/peningkatan-industri-jalan-tol-indonesia


(14)

3

Pertumbuhan subsektor telekomunikasi dan toll road, airport, harbor and allied products ini dapat dijadikan sebagai indikator meningkatnya dunia usaha di Indonesia. Dengan meningkatnya dunia usaha maka dana yang dibutuhkan untuk membuka proyek baru atau memperluas proyek usaha pun meningkat. Dalam mendapatkan dana tersebut maka diperlukan suatu mekanisme penawaran dan permintaan dana. Untuk mempertemukan penawaran dan permintaan dana salah satunya adalah melalui pasar modal.

Pasar modal merupakan salah satu alternatif pilihan sumber dana jangka panjang diantara berbagai alternatif lainnya bagi perusahaan. Dilihat dari perkembangannya, jumlah perusahaan yang menjual sahamnya di pasar modal semakin meningkat. Menurut Siamat (2004), pasar modal adalah pelengkap di sektor keuangan terhadap dua lembaga lainnya yaitu bank dan lembaga pembiayaan.

Salah satu instrumen dalam pasar modal adalah saham. Saham adalah surat berharga yang diperdagangkan di pasar modal sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau institusi dalam perusahaan. Keuntungan yang didapat investor dari berinvestasi di pasar modal dalam bentuk saham adalah deviden, dan keuntungan nonfinansial yaitu mempunyai hak suara dalam aktifitas perusahaan. Oleh karena itu, semakin tinggi harga saham semakin tinggi pula minat investor terhadap saham tersebut, hal itu terjadi karena akan berimbas pada deviden yang dihasilkan.


(15)

4

Dalam sektor Infrastructure Utilities And Transportations terdapat 5 subsektor, yaitu Energy, Toll Road, Airport, Harbor and Allied Products, Telecommunication, Transportation dan Non Building Construction. Perbandingan harga saham yang digunakan dalam penelitian ini adalah subsektor telekomunikasi dengan salah satu subsektor yang mengalami peningkatan yaitu subsektor Toll Road, Airport, Harbor and Allied Products. Dibawah ini tabel perkembangan harga saham pada sektor Infrastructure Utilities And Transportations :

Tabel 1.1

Perkembangan Harga Saham Sektor Infrastructure Utilities And Transportation

Tahun 2008-2011 (dalam rupiah)

Subsektor 2008 2009 2010 2011

Telecommunication 2740,2 3260,4 3787 3507 Toll Road, Airport, Harbor and

Allied Products

1876,667 2766,667 4895 5948,333

Sumber : www.idx.co.id (data diolah kembali)

Dari tabel 1.1 dapat dilihat bahwa rata-rata harga saham pada subsektor telecommunication setiap tahunnya cenderung mengalami peningkatan, namun terjadi penurunan pada tahun 2011. Sedangkan rata-rata harga saham pada subsektor toll road, airport, harbor and allied products setiap tahunnya mengalami peningkatan yang signifikan. Perkembangan harga saham sektor Infrastructure Utilities And Transportations disajikan pula pada grafik berikut :


(16)

5

Sumber : www.idx.co.id (data diolah kembali)

Grafik 1.1

Perkembangan Harga Saham Sektor Infrastructure Utilities And Transportation

Tahun 2008-2011 (dalam rupiah)

Dari grafik 1.1 dapat dilihat bahwa rata-rata harga saham subsektor telekomunikasi tahun 2008-2010 mengalami kenaikan, namun pada tahun 2011 terjadi penurunan sebesar Rp. 280,- per lembar saham. Sedangkan rata-rata harga saham subsektor toll road, airport, harbor and allied products mengalami kenaikan yang signifikan setiap tahunnya.

Dalam subsektor telekomunikasi terdapat 5 perusahaan yaitu Bakrie Telecom Tbk (BTEL), XL Axiata Tbk (EXCL), Smartfren Telecom Tbk (FREN), Indosat Tbk (ISAT) dan Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM). Tabel 1.2 dibawah ini menyajikan daftar 5 perusahaan subsektor telekomunikasi beserta perkembangan harga sahamnya :

0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000

2008 2009 2010 2011

Telecommunication

Toll

Road, Airport, Harb or and Allied Products


(17)

6

Tabel 1.2

Perkembangan Harga Saham Perusahaan Subsektor Telekomunikasi

Tahun 2008-2011 (dalam rupiah)

Perusahaan Kode 2008 2009 2010 2011

Bakrie Telecom Tbk BTEL 51 147 235 260

XL Axiata Tbk EXCL 950 1930 5300 4525

Smartfren Telecom Tbk FREN 50 50 50 50

Indosat Tbk ISAT 5750 4725 5400 5650

Telekomunikasi Indonesia Tbk TLKM 6900 9450 7950 7050

Rata-Rata 2740,2 3260,4 3787 3507

Sumber : www.idx.co.id dan www.duniainvestasi.com (data diolah kembali)

Dari tabel 1.2 dapat dilihat bahwa rata-rata harga saham dari kelima perusahaan dari tahun 2008-2010 mengalami peningkatan, namun pada tahun 2011 terjadi penurunan harga saham sebesar Rp. 280,- per lembar saham dari tahun sebelumnya yaitu tahun 2010 sebesar Rp. 3787,- per lembar saham menjadi Rp. 3507,- per lembar saham pada tahun 2011. Hal ini terjadi akibat adanya kebijakan internal maupun kebijakan eksternal perusahaan sehingga mengakibatkan kepercayaan investor untuk berinvestasi di kelima perusahaan yang berada di subsektor telekomunikasi semakin menurun, hal tersebut akan berdampak pula pada penurunan harga saham perusahaan di pasar modal. Perkembangan harga saham subsektor telekomunikasi disajikan pula dalam bentuk grafik, seperti pada grafik berikut :


(18)

7

Sumber : www.idx.co.id dan www.duniainvestasi.com (data diolah kembali)

Grafik 1.2

Perkembangan Harga Saham Perusahaan Subsektor Telekomunikasi

Tahun 2008-2011 (dalam rupiah)

Dapat dilihat pada grafik 1.2 bahwa rata-rata harga saham kelima perusahaan pada subsektor telekomunikasi cenderung mengalami peningkatan, namun terjadi penurunan pada tahun 2011.

Pada umumnya harga saham menjadi tolok ukur bagi investor untuk menanamkan modalnya di suatu perusahaan. Jika harga saham suatu perusahaan memiliki tren yang cenderung meningkat maka calon investor pun akan tertarik untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut karena hal tersebut mencerminkan baiknya manajemen perusahaan tersebut dalam mengelola dana yang telah ditanamkan sebelumnya.

Analisis rasio merupakan alat yang digunakan untuk membantu menganalisis laporan keuangan perusahaan sehingga dapat diketahui kekuatan dan kelemahan suatu perusahaan. Rasio-rasio tersebut terdiri dari rasio likuiditas, rasio profitabilitas, rasio solvabilitas, rasio rentabilitas dan rasio nilai pasar. Dalam penelitian ini analisis rasio yang digunakan adalah analisis rasio profitabilitas

2008 2009 2010 2011

Telekomunikasi 2740.2 3260.4 3787 3507 0

1000 2000 3000 4000


(19)

8

yaitu rasio yang menunjukkan keberhasilan perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan. Dan indikator yang digunakan penulis adalah Return on Asset (ROA).

Menurut Dendawijaya (2003: 120) ROA adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan.

Sedangkan menurut Astuti (2004:37) hubungan antara ROA dengan harga saham adalah semakin tinggi rasio ROA maka semakin baik kinerja manajemen dalam menghasilkan laba dan semakin efektif pula perusahaan. ROA yang tinggi akan meningkatkan daya tarik perusahaan bagi investor. Hal ini juga akan berdampak kepada peningkatan harga saham perusahaan tersebut di pasar modal. Tabel 1.3 dibawah ini merupakan perkembangan Return On Asset (ROA) perusahaan subsektor telekomunikasi tahun 2008-2011 :

Tabel 1.3

Perkembangan Return On Asset (ROA) Perusahaan Subsektor Telekomunikasi Tahun 2008-2011 (dalam prosentase)

Perusahaan 2008 2009 2010 2011

BTEL 2,08 1,27 0,75 -5,07

EXCL -0,26 8,58 14,19 12,4

FREN -24,56 -14,18 -30,42 -14,85

ISAT 4,5 4,06 2,05 1,98

TLKM 22,26 22,91 21,47 15,83

Rata-Rata 0,804 4,528 1,608 2,058


(20)

9

Dari tabel 1.3 dapat dilihat bahwa rata-rata perkembangan ROA subsektor telekomunikasi selama 4 tahun terakhir cenderung mengalami penurunan, hal ini mengindikasikan bahwa produktivitas asset perusahaan dalam menghasilkan laba dapat dikatakan buruk. Perkembangan ROA subsektor telekomunikasi disajikan pula dalam bentuk grafik, seperti pada grafik berikut :

Sumber : www.idx.co.id (data diolah kembali)

Grafik 1.3

Perkembangan Return On Asset (ROA) Perusahaan Subsektor Telekomunikasi Tahun 2008-2011 (dalam prosentase)

Dapat dilihat pada grafik 1.3 bahwa rata-rata perkembangan Return On Asset (ROA) perusahaan subsektor telekomunikasi mengalami perkembangan yang sangat berfluktuatif, namun cenderung mengalami penurunan.

Apabila profitabilitas suatu perusahaan dilihat dari indikator ROA mengalami penurunan atau tidak efektif maka harga saham perusahaan tersebut akan mengalami penurunan, begitu pula sebaliknya apabila profitabilitas suatu perusahaan dilihat dari indikator ROA mengalami peningkatan maka harga sahamnya akan naik pula.

2008 2009 2010 2011

ROA 0.804 4.528 1.608 2.058 0

1 2 3 4 5


(21)

10

Berdasarkan uraian dan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Pengaruh Profitabilitas Terhadap Harga

Saham Pada Perusahaan Subsektor Telekomunikasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)”.

1.2Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah

Salah satu investasi di pasar modal adalah investasi dalam bentuk saham. Harga saham dapat mempengaruhi minat para investor karena tujuan utama investor adalah untuk mendapatkan profit. Minat investasi yang rendah cenderung menurunkan harga saham di pasar modal.

Dari semua sektor yang ada di pasar modal atau Bursa Efek Indonesia (BEI), salah satu sektor yang mengalami peningkatan indeks harga saham adalah sektor Infrastructure Utilities And Transportations. Salah satu bagian dari pembangunan infrastruktur pada suatu negara yaitu industri telekomunikasi. Industri telekomunikasi di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat, hal ini dapat terlihat dari pertumbuhannya yang terus mengalami peningkatan hingga 8% per tahun.

Analisis rasio merupakan alat yang digunakan untuk membantu menganalisis laporan keuangan perusahaan sehingga dapat diketahui kekuatan dan kelemahan suatu perusahaan. Rasio-rasio tersebut terdiri dari rasio likuiditas, rasio profitabilitas, rasio solvabilitas, rasio rentabilitas dan rasio nilai pasar. Dalam


(22)

11

yaitu rasio yang menunjukkan keberhasilan perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan. Dan indikator yang digunakan penulis adalah Return on Asset (ROA).

Menurut Dendawijaya (2003: 120) ROA adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan.

Sedangkan menurut Astuti (2004:37) hubungan antara ROA dengan harga saham adalah semakin tinggi rasio ROA maka semakin baik kinerja manajemen dalam menghasilkan laba dan semakin efektif pula perusahaan. ROA yang tinggi akan meningkatkan daya tarik perusahaan bagi investor. Hal ini juga akan berdampak kepada peningkatan harga saham perusahaan tersebut di pasar modal.

Dari identifikasi masalah diatas, peneliti membatasi ruang lingkupnya dengan berfokus pada pengaruh profitabilitas terhadap harga saham pada perusahaan subsektor telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

1.2.2 Rumusan Masalah

Sesuai dengan identifikasi masalah, maka penulis mencoba merumuskan beberapa masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini yaitu:

1. Bagaimana gambaran profitabilitas perusahaan subsektor telekomunikasi? 2. Bagaimana gambaran harga saham perusahaan subsektor telekomunikasi? 3. Bagaimana pengaruh profitabilitas terhadap harga saham pada perusahaan


(23)

12

1.3Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1. Gambaran profitabilitas perusahaan subsektor telekomunikasi 2. Gambaran harga saham perusahaan subsektor telekomunikasi

3. Pengaruh profitabilitas terhadap harga saham pada perusahaan subsektor telekomunikasi

1.3.2 Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Kegunaan teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam aspek teoritis (keilmuan) terhadap ilmu manajemen keuangan terutama yang berkaitan dengan pengaruh profitabilitas terhadap harga saham.

2. Kegunaan praktis

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi beberapa pihak, yaitu : a. Bagi penulis

Penulis dapat mengetahui perbandingan antara teori dan praktek tentang manajemen keuangan di pasar modal terutama manajemen investasi.

b. Bagi perusahaan

Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi dalam menganalisis rasio profitabilitas untuk menilai kinerja keuangan


(24)

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek dan Subjek Penelitian

Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel bebas (independent variable) adalah profitabilitas dengan indikator Return On Asset (ROA), serta yang menjadi variabel terikat (dependent variable) adalah harga saham. Sedangkan yang menjadi subjek penelitian adalah perusahaan subsektor telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Berdasarkan objek dan subjek penelitian yang disebutkan diatas, maka penulis akan menganalisis bagaimana pengaruh profitabilitas terhadap harga saham perusahaan subsektor telekomunikasi pada tahun 2007-2011.

3.2 Metode dan Desain Penelitian 3.2.1 Metode Penelitian

Menurut Sugiyono (2006: 11) bahwa “metode deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain”.

Metode deskriptif bertujuan menggambarkan apa yang telah terjadi berdasarkan data dan informasi yang berlaku. Hal ini sesuai dengan tujuan penelitian ini, yaitu untuk mengetahui:

1. Deskripsi profitabilitas pada perusahaan subsektor telekomunikasi. 2. Deskripsi harga saham perusahaan subsektor telekomunikasi.


(25)

41

Langkah-langkah umum dalam menggunakan metode deskriptif ini antara lain sebagai berikut:

1. Memilih serta merumuskan masalah 2. Merumuskan tujuan penelitian 3. Merumuskan batasan penelitian

4. Merumuskan kerangka teori dan kerangka konseptual 5. Menelusuri sumber-sumber kepustakaan yang digunakan 6. Merumuskan hipotesis yang akan diuji

7. Melakukan studi lapangan untuk pengumpulan data

8. Membuat tabulasi serta analisis statistik terhadap data yang digunakan 9. Memberikan interpretasi dari hasil analisis

10. Mengadakan generalisasi dan edukasi dari penemuan serta hipotesa-hipotesa yang ingin diuji

11.Membuat laporan penelitian

Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2006: 8), “penelitian verifikatif digunakan untuk menguji kebenaran dari suatu hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan”. Metode ini bertujuan untuk memperlihatkan pengaruh antara variabel terikat dan variabel bebas yang digunakan untuk menguji hipotesis dengan menggunakan perhitungan statistik.

Dalam penelitian ini, penulis memilih untuk menggunakan kedua metode tersebut dikarenakan sesuai dengan tujuan penelitian yang dilakukan yaitu untuk mengetahui bagaimana gambaran profitabilitas yang diukur dengan rasio ROA,


(26)

42

Sedangkan penelitian verifikatif dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana pengaruh profitabilitas terhadap harga saham pada perusahaan subsektor telekomunikasi.

3.2.2 Desain Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 51) desain penelitian merupakan rencana atau rancangan yang dibuat oleh peneliti sebagai ancar-ancar kegiatan yang akan dilaksanakan.

Menurut Husein Umar (2003: 62) terdapat tiga jenis penelitian, yaitu : 1. Riset Eksploratif

Riset eksploratif merupakan desain riset yang digunakan untuk mengetahui permasalah dasar yang belum diketahui.

2. Riset Deskriptif

Riset deskriptif merupakan desain riset yang digunakan untuk memberikan gambaran mengenai suatu hal.

3. Riset Kausal

Riset kausal merupakan desain riset yang digunakan untuk menguji hubungan sebab akibat.

Penelitian ini digunakan untuk menguji tingkat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen serta menjelaskan masing-masing variabel. Maka dari itu, desain penelitiannya bersifat kausal dan deskriptif.


(27)

43

3.3 Operasionalisasi Variabel

Untuk menentukan konsep, indikator, alat ukur, serta skala dari variabel-variabel yang terkait dalam penelitian maka diperlukan operasional variabel-variabel. Hal ini bertujuan agar pengujian hipotesis dengan alat bantu statistik dapat dilakukan dengan benar. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah profitabilitas dengan indikator Return On Asset (X), sedangkan variabel dependen adalah harga saham (Y). Variabel-variabel tersebut kemudian dimasukan ke dalam suatu model yang dapat menjelaskan pengaruh profitabilitas terhadap harga saham yang dapat dilihat dalam tabel dibawah ini :

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variabel Konsep Indikator Skala

Profitabilitas (X) “Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu” (Munawir, 2004:33) Laba Bersih

ROA = x 100%

Total Aset Rasio

Harga Saham (Y)

“Harga Saham adalah nilai saham yang terjadi akibat diperjualbelikan nya saham tersebut di pasar sekunder” (Sutrisno,

Harga saham pada saat penutupan perdagangan akhir tahun


(28)

44

3.4 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data 3.4.1 Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data sekunder. Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung atau data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain atau lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada pengguna data. Data sekunder yang digunakan adalah:

1. Data harga saham perusahaan subsektor telekomunikasi dari tahun 2007-2011 yang diperoleh dari www.idx.co.id dan website masing-masing perusahaan.

2. Data laporan keuangan tahunan perusahaan subsektor telekomunikasi dari tahun 2007-2011 yang diperoleh dari www.idx.co.id dan website masing-masing perusahaan.

3. Data ringkasan kinerja keuangan perusahaan subsektor telekomunikasi. 4. Data-data dan peristiwa mengenai perusahaan subsektor telekomunikasi

dari surat kabar, majalah, internet, atau hasil-hasil penelitian yang lain.

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah suatu cara atau proses mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi.

Metode dokumentasi yaitu suatu cara pengumpulan data yang diperoleh dari dokumen-dokumen yang ada atau catatan-catatan yang tersimpan dari instansi terkait yang berhubungan dengan laporan keuangan.


(29)

45

3.5 Populasi dan Sampel 3.5.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2008: 80) “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2006: 130) “populasi adalah keseluruhan objek penelitian”.

Berdasarkan definisi diatas, maka dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah sektor Infrastructure And Utilities Transportation yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam sektor Infrastructure And Utilities Transportation terdapat 5 subsektor yaitu Energy, Toll Road, Airport, Harbor and Allied Products, Tellecommunication, Transportation dan Non Building Construction.

3.5.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2010: 81) “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih dengan menggunakan aturan-aturan tertentu, yang digunakan untuk mengumpulkan informasi atau data yang menggambarkan sifat atau ciri yang dimiliki populasi.

Sampel yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah 5 perusahaan yang terdaftar pada subsektor telekomunikasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2007-2011.


(30)

46

3.6 Rancangan Analisis Data dan Uji Hipotesis 3.6.1 Pengolahan dan Analisis Data

Data yang telah terkumpul kemudian diolah serta dianalisis agar data tersebut menjadi akurat. Langkah-langkah dalam menganalisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Menyusun kembali data yang diperoleh kedalam tabel dan menyajikan dalam bentuk grafik.

2. Analisis deskriptif profitabilitas perusahaan dengan menggunakan indikator Return On Asset (ROA) pada perusahaan yang akan diteliti. 3. Analisis deskriptif harga saham perusahaan pada saat penutupan akhir

tahun.

4. Analisis statistik untuk mengetahui pengaruh profitabilitas terhadap harga saham.

Berdasarkan uraian diatas, maka analisis keuangan yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui pengaruh profitabilitas terhadap harga saham adalah :

1. Perhitungan nilai profitabilitas

Return on Assets Laba Bersih

= x 100 % (ROA) Total Aset

2. Harga Saham


(31)

47

3.6.2 Analisis Statistik

Analisis statistik digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh yang terjadi akibat perkembangan profitabilitas perusahaan terhadap harga saham. Analisis statistik yang digunakan adalah asumsi klasik, analisis regresi sederhana, analisis koefisien korelasi product moment, analisis koefisien determinasi, serta dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t.

3.6.2.1 Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik diperlukan untuk mendeteksi ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik atas persamaan regresi yang digunakan. Pengujian ini terdiri dari:

1. Uji Normalitas

Dalam pengujian dengan menggunakan analisis regresi diperlukan data sampel yang berdistribusi normal. Uji normalitas digunakan untuk melihat apakah data berdistribusi normal atau tidak. Data yang baik adalah data yang berdistribusi normal. Menurut Purbayu (2005: 231) “pengujian normalitas merupakan pengujian tentang kenormalan distribusi data”. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data yang normal atau mendekati normal. Menurut Singgih Santoso (2005; 347) bahwa “jika residual berasal dari distribusi normal, maka nilai-nilai sebaran data akan terletak disekitar garis lurus”.

2. Uji Multikolinearitas


(32)

48

terjadi korelasi, maka terdapat problem multikolinearitas. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk menguji multikolinearitas yaitu dengan melihat nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF) dari hasil analisis dengan menggunakan SPSS. Apabila nilai VIF lebih tinggi dari 0,1 atau VIF lebih kecil dari 10 maka dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas.

3. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi digunakan untuk melihat apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka terdapat problem atutokorelasi yang menyebabkan model yang digunakan tidak layak untuk dipakai. Untuk mendeteksi adanya autokorelasi digunakan nilai Durbin Watson, adapaun kriteria pengujiannya adalah:

a. Jika nilai DW dibawah 0 sampai 1,5 = autokorelasi positif. b. Jika nilai DW diantara 1,5 sampai 2,5 = tidak ada autokorelasi. c. Jika nilai DW diantara 2,5 sampai 4 = autokorelasi negatif. 4. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dan residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas, sebaliknya jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas, karena jika terdapat heteroskedastisitas maka


(33)

49

varians tidak konstan sehingga dapat menyebabkan biasnya standar error. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas, salah satu cara yaitu dengan melihat diagram scatter plot. Suatu model regresi yang baik yaitu apabila pada diagram pencar residualnya tidak membentuk pola tertentu serta datanya berpencar di sekitar nilai nol (pada sumbu Y). Selain itu tidak terdapat pola tertentu pada grafik, seperti mengumpul di tengah, menyempit kemudian melebar atau sebaliknya melebar kemudian menyempit.

3.6.2.2 Analisis Regresi Linier Sederhana

Analisis regresi linier sederhana adalah salah satu alat analisis yang digunakan untuk mengukur pengaruh antara satu variabel prediktor (variabel bebas) terhadap variabel terikat. Bentuk umum persamaan regresi linier sederhana adalah sebagai berikut:

Ket :

Y = harga saham a = konstanta

b = koefisien arah regresi X = profitabilitas (ROA)

Langkah-langkah dalam menghitung analisis regresi sederhana adalah sebagai berikut:

1. Mencari harga-harga yang akan digunakan dalam menghitung


(34)

50

2. Mencari koefisien regresi a dan b dengan rumus sebagai berikut:

Ridwan dan Sunarto (2007: 97) Keterangan :

a = Harga Y dan X bila = 0 (harga konstan) b = Koefisien arah regresi

X = Subjek pada variabel independen (variabel bebas) yang mempunyai nilai tertentu

Y = Subjek pada variabel dependen (variabel terikat) yang mempunyai nilai tertentu

n = Ukuran sampel atau jumlah sampel data

3.6.2.3 Analisis Koefisien Korelasi Product Moment

Untuk mengetahui hubungan antar variabel, maka menggunakan suatu alat statistik yaitu analisis product moment. Hubungan antar variabel tersebut ada dua yaitu hubungan yang positif dan hubungan yang negatif. Ukuran yang dipakai untuk mengetahui kuat atau tidaknya hubungan antara X dan Y disebut koefisien korelasi (r). Nilai koefisien korelasi terdapat dalam batas -1≤ r ≤ 1. Tanda positif menunjukan adanya korelasi (pengaruh) positif atau korelasi langsung, sedangkan tanda negatif menunjukan adanya korelasi (pengaruh) negatif atau korelasi tidak langsung. Rumus koefisien korelasi adalah sebagai berikut:

= Σ Σ

2 (ΣX)(ΣXY)

�Σ 2− (Σ )2

= �Σ − Σ (Σ )


(35)

51

(Ridwan dan Sunarto, 2007: 97) Keterangan :

n = jumlah periode X = variabel independen Y = variabel dependen

Untuk menafsirkan besarnya koefisien korelasi digunakan klasifikasi sebagai berikut :

Tabel 3.2

Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,80 – 1,00 0,60 – 0,799 0,40 – 0,599 0,20 – 0,399 0,00 – 0,199

Sangat Kuat Kuat Sedang Rendah Sangat Rendah

( Ridwan, 2004 : 136 )

Besarnya r square berkisar antara 0 – 1, yang berarti semakin kecil besarnya r square maka hubungan kedua variabel semakin lemah. Sedangkan jika r square mendekati 1, maka hubungan kedua variabel semakin kuat.

�= � ΣXY − (ΣX)(ΣY)


(36)

52

3.6.2.4 Analisis Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi dari variabel X terhadap variabel Y. Rumus yang digunakan adalah :

(Ridwan, 2007: 81) Keterangan :

KD = nilai koefisien determinasi r = nilai koefisien korelasi

3.6.3 Uji Hipotesis 3.6.3.1 Uji t

Hasil uji t digunakan untuk melihat pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, rumus t hitung dapat dilihat dalam persamaan berikut :

(Sugiyono, 2011:250)

Keterangan : t hitung = nilai t

r = koefisien korelasi n = banyaknya data

KD = r2 * 100%

ℎ� ��= � � −2 1− �2


(37)

53

Secara statistik, hipotesis yang akan diuji dalam pengambilan keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis dapat ditulis sebagai berikut :

Ho: ρ = 0, tidak terdapat pengaruh antara profitabilitas terhadap harga saham Hi: ρ≠ 0, terdapat pengaruh antara profitabilitas terhadap harga saham

Keputusan pengujian t hitung adalah sebagai berikut : 1. Jika t hitung > t tabel, maka Ho ditolak dan Hi diterima 2. Jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima dan Hi ditolak

Kriteria pengambilan keputusan untuk hipotesis dilakukan pada taraf kesalahan 0,05 dengan derajat kebebasan sebesar dk = n – 2.


(38)

86

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Gambaran profitabilitas subsektor telekomunikasi dengan indikator Return On Asset (ROA) periode tahun 2007-2011 mengalami fluktuasi. Hal ini menunjukkan bahwa profitabilitas perusahaan subsektor telekomunikasi dapat dikatakan kurang baik karena perusahaan belum efektif dalam menjalankan usahanya sehingga laba yang diperoleh tidak optimal.

2. Gambaran harga saham subsektor telekomunikasi periode tahun 2007-2011 mengalami fluktuasi dengan kecenderungan menurun. Harga saham perusahaan subsektor telekomunikasi dapat dikatakan rendah karena harga saham perusahaan masih berada dibawah rata-rata harga saham subsektor lain di dalam sektor Infrastructure Utilities And Transportation.

3. Profitabilitas yang diukur dengan indikator Return On Asset (ROA) berpengaruh positif terhadap harga saham. Artinya setiap terjadi peningkatan profitabilitas maka akan diikuti dengan peningkatan harga saham. Begitupun sebaliknya, setiap terjadi penurunan profitabilitas maka harga saham pun akan menurun.


(39)

87

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka penulis mengajukan beberapa saran sebagai berikut :

1. Perusahaan subsektor telekomunikasi disarankan untuk lebih bekerja keras dalam meningkatkan profitabilitasnya yaitu dengan cara meningkatkan penjualan produk maupun jasa perusahaan agar laba yang diperoleh perusahaan dapat optimal. Karena apabila profitabilitas perusahaan meningkat maka harga saham perusahaan pun akan meningkat di pasar modal.

2. Para investor yang akan menanamkan modalnya disarankan untuk memperhatikan indikator kinerja keuangan perusahaan seperti profitabilitas, karena variabel tersebut dapat memberikan gambaran mengenai prospek perusahaan di masa depan.

3. Dalam penelitian ini, penulis hanya meneliti variabel profitabilitas. Masih banyak variabel lain yang secara teoritis dapat mempengaruhi harga saham. Oleh karena itu, diperlukan adanya penelitian lebih lanjut terhadap variabel-variabel lain yang tidak diteliti oleh penulis.


(40)

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Astuti, Dewi, 2004. Manajemen Keuangan Perusahaan, Jakarta : Ghalia Indonesia.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta

Brigham, Eugene F., And Houston, Joel F. (2001). Manajemen Keuangan. Jakarta: Erlangga

Dendawijaya, Lukman. 2003. Manajemen Perbankan. Jakarta: Ghalia Indonesia. Halim, Abdul, dan Bambang Supomo, 2001. Akuntansi Manajemen, Cetakan

Kesepuluh, Yogyakarta.

Halim, Abdul. 2003. Analisis Investasi. Jakarta: Salemba Empat.

Harmono. 2009. Manajemen Keuangan, Berbasis Balanced Scorecard Pendekatan Teori, Kasus dan Riset Bisnis, Edisi Pertama. Jakarta: Bumi Aksara

Husein Umar, 2003. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Husnan, Suad. 2006. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Edisi Kelima. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Irawati, Susan. 2006. Manajemen Keuangan. Cetakan Kesatu. Bandung: Pustaka Kamarudin, Ahmad. 2005. Analisis Investasi Pasar Modal. Jakarta. Edisi Dua Mardiyanto, Handoyo. 2009. Intisari Manajemen Keuangan. Jakarta: PT

Grasindo.

Mulyadi, 2007. Akuntansi Manajemen. Yogyakarta: Liberty

Riyanto, Bambang, 2001. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi Keempat,. Cetakan Ketujuh, Yogyakarta


(41)

89

S. Munawir, 2004. Analisa Laporan Keuangan, Edisi Keempat. Yogyakarta : Liberty

Sartono, Agus, 2001. Manajemen Keuangan: Teori Dan Aplikasi. Yogyakarta: BPFE

Sawir, Agnes. 2005. Analisis Kinerja Keuangan Dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Singgih Santoso dan Fandy Tjiptono. 2005. Riset Pemasaran dan Aplikasi Dengan SPSS. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Kesepuluh. Bandung: Alfabeta

Sutrisno, 2003. Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Kesepuluh. Bandung: Alfabeta Tandelilin, Eduardus, 2001. Analisis Investasi Dan Manajemen Portofolio.

Yogyakarta: BPFE

Widoatmodjo, Sawidji, 1996. Cara Sehat Investasi Di Pasar Modal. Jakarta: PT. Aksara Grafika

Jurnal dan Karya Ilmiah

Indallah, Insi Kamilah. 2007. “Analisis Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Subsektor Semen Yang Terdaftar Di Bursa

Efek Indonesia”. Jurnal Manajemen & Bisnis, 3 (7), 1 – 19.

Nurmalasari, Indah. 2008. “Analisis Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap

Harga Saham Emiten LQ45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2005-2008”. Jurnal Ekonomi & Bisnis, 5 (2), 1 – 9.

Prastyo, Antok Budi. 2009. “Pengaruh ROA, ROE, NPM, EPS, dan DTAR Terhadap Harga Saham Perusahaan Pertambangan Tahun 2005-2009”. Jurnal Ekonomi & Bisnis, 1 (2), 1 – 19.

Rinati, Ima. 2008. “Pengaruh NPM, ROA, dan ROE Terhadap Harga Saham Pada

Perusahaan Yang Tercantum Dalam Indeks LQ45”. Jurnal Akuntansi, 2 (1),

1 – 12.


(42)

90

Shidiq, Niekie Arwiyati. 2010. “Pengaruh Rasio Profitabilitas dan EPS Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Asuransi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2006-2010”. Skripsi Sarjana Universitas Diponegoro.

Simanjuntak, Wesly Andri. “Pengaruh Economic Value Added, Return On Assets,

Net Profit Margin, dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Skripsi Sarjana.

Situs Internet

http://idx.co.id/home [26 September 2012]

http://duniainvestasi.com/home [26 September 2012] http://id.wikipedia.org/wiki/Pasar-modal [03 Oktober 2012]

http://www.ideelok.com/ekonomi/pengertian-fungsi-instrumen-jenis-dan-pelaku-pasar-modal [03 Oktober 2012]

http://www.icn.com/perkembangan-infrastruktur-indonesia [12 Oktober 2012] http://www.merdeka.com/pertumbuhan-telekomunikasi-indonesia [20 Oktober 2012]

http://www.jasamarga.com/peningkatan-industri-jalan-tol-indonesia [20 Oktober 2012]

http://www.bakrietelecom.com/btel-about-pt-bakrie-telecom-tbk [02 Maret 2013] http://www.xlaxiata.com/about-us-xl [02 Maret 2013]

http://www.smartfren.com/about-smartfren [02 Maret 2013] http://www.indosat.com/profil-perusahaan [02 Maret 2013]


(1)

53

Septiani Eka Pratiwi, 2013

Pengaruh Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Subsektor Telekomunikasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Secara statistik, hipotesis yang akan diuji dalam pengambilan keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis dapat ditulis sebagai berikut :

Ho: ρ = 0, tidak terdapat pengaruh antara profitabilitas terhadap harga saham

Hi: ρ≠ 0, terdapat pengaruh antara profitabilitas terhadap harga saham Keputusan pengujian t hitung adalah sebagai berikut :

1. Jika t hitung > t tabel, maka Ho ditolak dan Hi diterima 2. Jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima dan Hi ditolak

Kriteria pengambilan keputusan untuk hipotesis dilakukan pada taraf kesalahan 0,05 dengan derajat kebebasan sebesar dk = n – 2.


(2)

86

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Gambaran profitabilitas subsektor telekomunikasi dengan indikator Return On Asset (ROA) periode tahun 2007-2011 mengalami fluktuasi. Hal ini menunjukkan bahwa profitabilitas perusahaan subsektor telekomunikasi dapat dikatakan kurang baik karena perusahaan belum efektif dalam menjalankan usahanya sehingga laba yang diperoleh tidak optimal.

2. Gambaran harga saham subsektor telekomunikasi periode tahun 2007-2011 mengalami fluktuasi dengan kecenderungan menurun. Harga saham perusahaan subsektor telekomunikasi dapat dikatakan rendah karena harga saham perusahaan masih berada dibawah rata-rata harga saham subsektor lain di dalam sektor Infrastructure Utilities And Transportation.

3. Profitabilitas yang diukur dengan indikator Return On Asset (ROA) berpengaruh positif terhadap harga saham. Artinya setiap terjadi peningkatan profitabilitas maka akan diikuti dengan peningkatan harga saham. Begitupun sebaliknya, setiap terjadi penurunan profitabilitas maka harga saham pun akan menurun.


(3)

87

Septiani Eka Pratiwi, 2013

Pengaruh Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Subsektor Telekomunikasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka penulis mengajukan beberapa saran sebagai berikut :

1. Perusahaan subsektor telekomunikasi disarankan untuk lebih bekerja keras dalam meningkatkan profitabilitasnya yaitu dengan cara meningkatkan penjualan produk maupun jasa perusahaan agar laba yang diperoleh perusahaan dapat optimal. Karena apabila profitabilitas perusahaan meningkat maka harga saham perusahaan pun akan meningkat di pasar modal.

2. Para investor yang akan menanamkan modalnya disarankan untuk memperhatikan indikator kinerja keuangan perusahaan seperti profitabilitas, karena variabel tersebut dapat memberikan gambaran mengenai prospek perusahaan di masa depan.

3. Dalam penelitian ini, penulis hanya meneliti variabel profitabilitas. Masih banyak variabel lain yang secara teoritis dapat mempengaruhi harga saham. Oleh karena itu, diperlukan adanya penelitian lebih lanjut terhadap variabel-variabel lain yang tidak diteliti oleh penulis.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Astuti, Dewi, 2004. Manajemen Keuangan Perusahaan, Jakarta : Ghalia Indonesia.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta

Brigham, Eugene F., And Houston, Joel F. (2001). Manajemen Keuangan. Jakarta: Erlangga

Dendawijaya, Lukman. 2003. Manajemen Perbankan. Jakarta: Ghalia Indonesia. Halim, Abdul, dan Bambang Supomo, 2001. Akuntansi Manajemen, Cetakan

Kesepuluh, Yogyakarta.

Halim, Abdul. 2003. Analisis Investasi. Jakarta: Salemba Empat.

Harmono. 2009. Manajemen Keuangan, Berbasis Balanced Scorecard Pendekatan Teori, Kasus dan Riset Bisnis, Edisi Pertama. Jakarta: Bumi Aksara

Husein Umar, 2003. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Husnan, Suad. 2006. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Edisi Kelima. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Irawati, Susan. 2006. Manajemen Keuangan. Cetakan Kesatu. Bandung: Pustaka Kamarudin, Ahmad. 2005. Analisis Investasi Pasar Modal. Jakarta. Edisi Dua Mardiyanto, Handoyo. 2009. Intisari Manajemen Keuangan. Jakarta: PT

Grasindo.

Mulyadi, 2007. Akuntansi Manajemen. Yogyakarta: Liberty

Riyanto, Bambang, 2001. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi Keempat,. Cetakan Ketujuh, Yogyakarta


(5)

89

Septiani Eka Pratiwi, 2013

Pengaruh Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Subsektor Telekomunikasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

S. Munawir, 2004. Analisa Laporan Keuangan, Edisi Keempat. Yogyakarta : Liberty

Sartono, Agus, 2001. Manajemen Keuangan: Teori Dan Aplikasi. Yogyakarta: BPFE

Sawir, Agnes. 2005. Analisis Kinerja Keuangan Dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Singgih Santoso dan Fandy Tjiptono. 2005. Riset Pemasaran dan Aplikasi Dengan SPSS. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Kesepuluh. Bandung: Alfabeta

Sutrisno, 2003. Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Kesepuluh. Bandung: Alfabeta Tandelilin, Eduardus, 2001. Analisis Investasi Dan Manajemen Portofolio.

Yogyakarta: BPFE

Widoatmodjo, Sawidji, 1996. Cara Sehat Investasi Di Pasar Modal. Jakarta: PT. Aksara Grafika

Jurnal dan Karya Ilmiah

Indallah, Insi Kamilah. 2007. “Analisis Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Subsektor Semen Yang Terdaftar Di Bursa

Efek Indonesia”. Jurnal Manajemen & Bisnis, 3 (7), 1 – 19.

Nurmalasari, Indah. 2008. “Analisis Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap

Harga Saham Emiten LQ45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2005-2008”. Jurnal Ekonomi & Bisnis, 5 (2), 1 – 9.

Prastyo, Antok Budi. 2009. “Pengaruh ROA, ROE, NPM, EPS, dan DTAR Terhadap Harga Saham Perusahaan Pertambangan Tahun 2005-2009”. Jurnal Ekonomi & Bisnis, 1 (2), 1 – 19.

Rinati, Ima. 2008. “Pengaruh NPM, ROA, dan ROE Terhadap Harga Saham Pada

Perusahaan Yang Tercantum Dalam Indeks LQ45”. Jurnal Akuntansi, 2 (1),

1 – 12.

Trisno, Dedi. 2008. “Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada

Perusahaan Telekomunikasi Di Bursa Efek Indonesia”. Jurnal Keuangan &


(6)

Shidiq, Niekie Arwiyati. 2010. “Pengaruh Rasio Profitabilitas dan EPS Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Asuransi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2006-2010”. Skripsi Sarjana Universitas Diponegoro.

Simanjuntak, Wesly Andri. “Pengaruh Economic Value Added, Return On Assets,

Net Profit Margin, dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Skripsi Sarjana.

Situs Internet

http://idx.co.id/home [26 September 2012]

http://duniainvestasi.com/home [26 September 2012]

http://id.wikipedia.org/wiki/Pasar-modal [03 Oktober 2012]

http://www.ideelok.com/ekonomi/pengertian-fungsi-instrumen-jenis-dan-pelaku-pasar-modal [03 Oktober 2012]

http://www.icn.com/perkembangan-infrastruktur-indonesia [12 Oktober 2012]

http://www.merdeka.com/pertumbuhan-telekomunikasi-indonesia [20 Oktober 2012]

http://www.jasamarga.com/peningkatan-industri-jalan-tol-indonesia [20 Oktober 2012]

http://www.bakrietelecom.com/btel-about-pt-bakrie-telecom-tbk [02 Maret 2013]

http://www.xlaxiata.com/about-us-xl [02 Maret 2013]

http://www.smartfren.com/about-smartfren [02 Maret 2013]

http://www.indosat.com/profil-perusahaan [02 Maret 2013]