DINAMIKA KEUOMPOK DALAM KELOMPOK PENGAJIAN SEBAGAI SATUAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH: Studi Komparatif pada Dua Kelompok Pengajian Ibu-Ibu di Kecamatan Gading Cempaka, Kotamadya Bengkulu.

DINAMIK& KEUOMPOK

DALAM

KELOMPOK

PENGAJIAN SEBAGAI SATUAN
PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

(Studl Komparatif pada Dua Kelompok Pengajian Ibu-Ibu
di Kecamatan Gading Cempaka, Kotamadya Bengkulu)

TESIS

Diajukan Kepada Panitia Ujian Tesis pada Program Pascasarjana
Institut Keguruan dan Ilmu Pendidlkan Bandung
Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat

Memperoleh Gelar Magister Pendidlkan
Bidang Studl Pendidlkan Luar Sekolah


Oleh
SUARDI
NRP : 949626

PROGRAM PASCASARJAHA INSTITUT
KEGURUAN DaN IIMU PENDIDIKAN
BANDUNG
1993

DISETUJUI UNTUK MENGIKUTI UJIAN TAHAP II
OLEH:

Prof. Dr. H. Sutaryat Trisnamansyah, M.A.
Pembimbing I

Prof. Dr. H. Sudardja Adiwikarta, M.A.
Pembimbing II

PROGRAM PASCASARJANA I N S T I T U T
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

BANDUNG
1998

"Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki
maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka
sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya

kehidupan yang baik dan sesungguhnya
akan Kami beri balasan kepada mereka

dengan pahala yang lebih baik dari

apa yang telah mereka kerjakan
(An-Nahl, 16:97)."

Dipersembahkan
untuk yang tercinta:

isteri, ayah bunda, anakku
Kanti Aldino Hadi dan Syifa Raniyah Hadi,


serta guru-guru yang sangat berjasa dalam kehidupanku.

ABSTRAK

Penelitian

ini

bertolak dari

permasalahan

pokok:

"Bagaimanakah dinamika kelompok yang ada pada kelompok
pengajian Ibu-Ibu masjid Darul Hikmah Perumnas Gading
Cempaka Permai jika dibandingkan dengan dinamika kelompok
pengajian Ibu-Ibu masjid Nurul Iman Perumnas Lingkar Timur
kecamatan Gading Cempaka Kotamadya Bengkulu?"

Dari

penelitian,

permasalahan

yaitu

untuk

tersebut

memperoleh

dirumuskan

gambaran

tujuan


tentang

dinamika kelompok di ke dua kelompok pengajian tersebut.
Mengacu pada tujuan dan permasalahan penelitian
tersebut diajukan beberapa pertanyaan sebagai berikut:
1. Bagaimanakah perumusan tujuan kelompok pengajian IbuIbu

di Perumnas Gading Cempaka Permai dan di

Perumnas

Lingkar Timur Kotamadya Bengkulu?
2. Bagaimanakah
peran
fungsional
anggota
kelompok
pengajian Ibu-Ibu di Perumnas Gading Cempaka Permai dan
di Perumnas Lingkar Timur Kotamadya Bengkulu?
3. Bagaimanakah suasana kelompok pengajian Ibu-Ibu di

Perumnas Gading Cempaka Permai dan di Perumnas Lingkar
Timur Kotamadya Bengkulu?
4. Bagaimanakah pembinaan kelompok pengajian Ibu-Ibu di
Perumnas Gading Cempaka Permai dan Perumnas Lingkar
Timur Kotamadya Bengkulu?
5. Bagaimanakah tekanan kelompok pengajian Ibu-Ibu di
Perumnas Gading Cempaka Permai dan di Perumnas Lingkar
Timur Kotamadya Bengkulu?
6. Bagaimanakah keefektifan kelompok pengajian Ibu-Ibu di
Perumnas Gading Cempaka Permai dan di Perumnas Lingkar
Timur Kotamadya Bengkulu?
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan
pendekatan kualitatif. Subjek penelitian adalah sumbersumber yang dapat memberikan informasi
tentang dinamika
kelompok di ke dua kelompok pengajian, yaitu: Lurah/Kepala
Desa,
Ketua RT, dan anggota kelompok.
Sampel ditetapkan
dengan menggunakan teknik bola salju (snowball
sampling).

Sedangkan data dikumpulkan dengan teknik observasi dan
wawancara.

Instrumen utama dalam penelitian ini adalah manusia,
peneliti sendiri, dengan menggunakan
instrumen pembantu
catatan lapangan ( field notes).
Aiapun temuan-temuan yang diperoleh dalam penelitian
ini dapat dikemukakan sebagai berikut:

1. Tujuan kelompok pengajian Ibu-Ibu masjid Darul Hikmah
dirumuskan atas dasar partisipasi penuh atau sebahagian
besar
anggotanya
dan memiliki
relevansi
dengan
kebutuhan para anggota. Sedangkan
perumusan tujuan
kelompok pengajian Ibu-Ibu masjid Nurul Iman tidak


IV

didasari oleh partisipasi penuh atau sebahagian besar
anggotanya dan kurang berelevansi dengan kebutuhan
anggota.

2. Peran fungsional anggota kelompok pengajian Ibu-Ibu
masjid Darul Hikmah lebih efektif daripada
peran
fungsional anggota kelompok pengajian Ibu-Ibu masjid
Nurul Iman.

3. Suasana kelompok pengajian Ibu-Ibu masjid Darul Hikmah
lebih kondusif daripada suasana kelompok pengajian IbuIbu masjid Nurul Iman.

4. Pembinaan

Hikmah


kelompok

lebih

pengajian

intensif

Ibu-Ibu

daripada

masjid

pembinaan

Darul

kelompok


pengajian Ibu-Ibu masjid Nurul Iman.

5. Keberadaan tekanan kelompok pada kelompok pengajian
Ibu-Ibu masjid Darul Hikmah lebih tampak daripada yang
ada pada kelompok pengajian Ibu-Ibu masjid Nurul Iman.

Dari temuan-temuan di atas dapat ditarik kesimpulan
bahwa kelompok pengajian Ibu-Ibu masjid Darul Hikmah
Perumnas Gading Cempaka Permai lebih dinamais dan efektif
jika dibandingkan dengan kelompok pengajian Ibu-Ibu masjid
Nurul Iman Perumnas Lingkar Timur.

DAFTAR ISI

ABSTRAK

iv

KATA PENGANTAR


vi

PENGHARGAAN DAN TERIMA KASIH

DAFTAR ISI

viii

..;...;.. .";'..-;

xii

DAFTAR GAMBAR .... v:;::rrrr-;;:vT^^r?7Tâ„¢~;T.^.:.: v\ .:;..
DAFTAR TABEL

. . . :. .

DAFTAR LAMPIRAN
BAB I.

BAB

,

xv
xvi

.-.:../. r. :.......... . . . xvii

PENDAHULUAN

1

A. Latar Belakang Masalah

1

B. Pernyataan Masalah

5

C. Rumusan Masalah

7

D. Tujuan Penelitian

8

E. Kegunaan Penelitian

9

F. Definisi Operasional Istilah

9

II. TINJAUAN TEORITIS
A.

B.

11

Pendidikan Luar sekolah

11

1.

Pengertian Pendidikan Luar Sekolah....

12

2.

Sistem Pendidikan Luar Sekolah

19

Kelompok

24

C. Dinamika Kelompok

36

1. Tujuan Kelompok

39

2. Peran Fungsional Anggota Kelompok

44

3.

49

Suasana Kelompok

xii

4. Kekompakan Kelompok

52

5. Pembinaan Kelompok

57

6. Tekanan Ke lompok

59

7. Keefektifan Kelompok

61

BAB III. PROSEDUR PENELITIAN

64

A. Metode Penelitian

64

B. Subjek Penelitian

67

C. Data yang Diperlukan

68

D. Instrumen Penelitian

69

E. Tahap-Tahap Penelitian

72

1. Tahap Persiapan

72

2. Tahap Pelaksanaan

72

3. Tahap Penyusunan Laporan

73

F. Pengolahan dan Analisis Data

G.

74

1. Analisis pada Saat Pengumpulan Data...

74

2. Analisis setelah Data Terkumpul

75

Validitas Penelitian

75

1. Kredibilitas

76

2.

Transferabilitas

77

3.

Dependabilitas dan Konfirmabilitas....

77

xm

BAB

IV. HASIL PENELITIAN

79

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Perumnas Gading Cempaka Permai

79
79

2. Kelompok Pengajian Ibu-Ibu Masjid
Darul Hikmah

3. Perumnas Lingkar Timur

79

85

4. Kelompok Pengajian Ibu-Ibu Masjid
Nurul Iman

85

B. Pokok-Pokok Temuan

89

1. Kelompok Pengajian Ibu-Ibu Masjid
Darul Hikmah

90

2. Kelompok Pengajian Ibu-Ibu Masjid
Nurul Iman

99

C. Pembahasan

BAB

104

1. Proses Perumusan Tujuan Kelompok

105

2. Peran Fungsional Anggota Kelompok

108

3. Suasana Kelompok

112

4. Pembinaan Kelompok

122

5. Tekanan Kelompok

128

6.

130

Keefektifan Kelompok

V. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

136

A. Kesimpulan

136

B.

139

Implikasi

C. Rekomendasi

140

DAFTAR PUSTAKA

144

xiv

DAFTAR GAMBAR

1. Hubungan Fungsional antara Komponen-

Komponen Pendidikan Luar Sekolah

20

2. Struktur Organisasi Kelompok Pengajian

Ibu-Ibu Masjid Darul Hikmah

82

3. Struktur Organisasi Kelompok Pengajian

Ibu-Ibu Masjid Nurul Iman

xv

87

DAFTAR TABEL

1. Asal Daerah, Latar Belakang Pendidikan dan
Jenis Pekerjaan Anggota Kelompok Pengajian
Ibu-Ibu Masjid Darul Hikmah

83

2. Asal Daerah, Latar Belakang Pendidikan dan
Jenis Pekerjaan Anggota Kelompok Pengajian
Ibu-Ibu Masjid Nurul Iman

88

3. Persamaan dan Perbedaan antara Dinamika Kelompok
pada Kelompok Pengajian Ibu-Ibu masjid Darul
Hikmah dan Kelompok Pengajian Ibu-Ibu Masjid
Nurul

Iman

134

XV1

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Pemberitahuan Survey/Riset dari Direktorat

Sosial Politik Propinsi Daerah Tingkat I Jabar....

148

2. Surat Pemberitahuan Penelitian dari Direktorat

Sosial Politik Daerah Tingkat I Bengkulu

149

3. Surat Keterangan Izin Penelitian dari Kantor

Sosial Politik Daerah Tingkat II Kotamadya
Bengkulu

151

4. Rekomendasi Penelitian dari Kantor Kecamatan

Gading Cempaka Kotamadya Daerah Tingkat II
Bengkulu

152

5. Surat Keterangan Selesai Melaksanakan Penelitian

dari Kecamatan Gading Cempaka Kotamadya Daerah
Tingkat II Bengkulu

153

XV11

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan

peserta

didik

dan/atau

adalah

melalui

latihan

usaha

sadar

ke&iatan

bagi

yang

menyiapkan

bimbingan,

pengajaran,

peranannya

di

masa

yang

akan

datang. Pendidikan Nasional adalah pendidikan yang berakar

pada kebudayaan bangsa Indonesia dan' yang berdasarkan pada,,
Pancasila

dan Undang-Undang Dasar 1945. Sedangkan

Pendidikan

Nasional adalah satu keseluruhan yang

dari

semua satuan dan kegiatan pendidikan yang

satu

dengan yang lainnya untuk

tujuannya

Pendidikan

mengusahakan

Nasional (UU No.

2,

Sistem
terpadu

berkaitan

tercapainya

1989;

Pasal:

ayat 1, 2 dan 3).

Penyelenggaraan pendidikan dilaksanakan melalui

jalur yaitu jalur pendidikan sekolah dan jalur

dua

pendidikan

luar sekolah (UU No. 2, 1989; Pasal 10 ayat 1). Pendidikan
luar

sekolah

luar

sekolah baik dilembagakan maupun tidak (PP. No.

1991;

adalah pendidikan yang

diselenggarakan

Pasal 1 ayat 1). Sedangkan tujuan

sekolah

adalah

tumbuh

dan

pendidikan

(1) melayani warga belajar

berkembang

sedini

mungkin

supaya
dan

di

73,

luar
dapat

sepanjang

hayatnya guna meningkatkan martabat dan mutu kehidupannya;
(2)

membina warga

belajar

agar

memiliki

pengetahuan,

keterampilan

dan

mengembangkan
melanjutkan

sikap

diri,
ke

mental

bekerja

yang

diperlukan

mencari

untuk

nafkah

atau

dan/atau jenjang pendidikan yang

lebih

tinggi; dan (3) memenuhi kebutuhan belajar masyarakat yang
tidak
No.

dapat dipenuhi dalam jalur pendidikan sekolah

73,

sekolah

1991; Pasal 2). Bentuk
tersebut

meliputi

satuan

keluarga,

pendidikan

kelompok

(PP.
luar

belajar,

i

kursus dan satuan pendidikan yajng sejenis. Ke dalam satuan
yang

disebut

termasuk

terakhlr, satuan pendidikan yang

sejenis,

antara lain panti latihan, pusat magang,

penyuluhan,

tempat

gerakan pramuka, kelompok bermain, dan

pusat

penitipan anak.

Kelompok
sejumlah

adalah

yang

individu

ketergantungan

satu

perannya,

secara

mengadakan

norma

sosial

yang

mempunyai

yang

atau

mengatur

saling

status

mereka

tingkah

laku

kelompok

(group dynamics)

tercakup

di

kekuatan

kelompok

dalamnya,

telah
anggota

apa

dan

adalah

kekuatan

bagaimana

itu, unsur-unsur

apa

bentuk

yiing

membenahi diri, menyusun dan mengembangkan atau
dan

bagaimana

fungsi

suatu

kelompok,
dari

mendukung

kekuatan kelompok itu, bagaimana kelompok

apa

dan

1962).

yang membicarakan persoalan

kelompoknya,

dari

hubungan

tidak

disiplin

terjadinya

terdiri

sama lain sesuai dengan

tertulis

kelompoknya (Sherif,

Dinamika

unit

itu

memajukan

pimpinan

dalam

kelompok
Joke

(Masri. A. Watief, 1983: 4). Kemudian

dan

T.

kelompok

Raka Joni

menunjuk

dipergunakan

(1980:1),

menyatakan,

kepada seperangkat konsep

untuk

melukiskan

Unen

Van

dinamika

yang

proses-proses

dapat

kelompok.

Karena itu proses-proses itu dapat dipakai untuk mengambil

langkah-langkah
kualitas

maupun

yang

kelompok,

diperlukan

baik dalam

untuk

arti

produktivitasnya. Selain itu,

memberikan

yang

berlangsung

kekuatan

tersebut

dalam

bertujuan

meningkatkan

iklim

Zaltman

(1972:75)

sebagai

"kekuatan-

kelompok".

Kekuatan-

batasan dinamika kelompok

kekuatan

meningkatkan

untuk

mengarahkan

prilaku

kelompok. Pendapat Zaltman et.al., di atas diperkuat

pendapat Jenkins yang menyatakan
term

group

dynamics

oleh

bahwa "Essencially

describe the

force

in

the

the

group

situation which are determining the behavior of the

group

and its members (Jenkins,1978:5)." Jadl dinamika
menurut

Jenkins adalah kekuatan-kekuatan yang

kelompok

dimana

kekuatan-kekuatan

tersebut

kelompok
ada

dalam

menentukan

prilaku kelompok dan para anggotanya.

Dari

berbagai

pendapat

tersebut

di

atas

dapat

dimengerti bahwa mengetahui kekuatan-kekuatan yang terjadi
dalam

hal

luar

suatu kelompok atau dinamika kelompok adalah

yang esensial untuk melaksanakan kegiatan

sekolah

atau untuk membina

efektif dan produktif.

suatu

suatu

pendidikan

kelompok

yang

Masyarakat

di

Perumnas

Gading

Cempaka

Permai

Kotamadya Bengkulu termasuk masyarakat yang baru terbentuk
dan memiliki latar belakang yang tingkat

heterogenitasnya

relatif tinggi, baik itu asal daerah, tingkat
dan

jenis

pekerjaan.

kelompok-kelompok

yang

Pengalaman

lebih

pendidikan,

menunjukkan

homogen

bahwa

lebih

cepat

berpartisipasi daripada yang heterogen karena yang homogen
biasanya

memiliki

berdasarkan

penelitian
tinggi

pengamatan

di

sementara

masyarakat

kelurahan

menjalankan

yang

sama.

Sido Mulyo,

beberapa

Perumnas

di

lokasi

yang

relatif

Gading

Kotamadya

Cempaka

Bengkulu

dapat

kegiatan pendidikan

luar

sekolah,

pengajian, dan kelompok

PKK.

Kondisi

seperti

kelompok

seperti

itu menarik perhatian peneliti

penelitian

Sedangkan

peneliti

tengah-tengah heterogenitas

tersebut,

Permai,

sikap-sikap

terhadap

kegiatan

kelompok

untuk

mengadakan

pendidikan

luar

sekolah yang ada di lokasi tersebut.

Penelitian
yang

ini merupakan studi

membandingkan

dinamika

kasus

kelompok

perbandingan

pada

kelompok

pendidikan luar sekolah di Perumnas Gading Cempaka Permai,

Kelurahan

Sido

Mulyo, Kecamatan

Gading

Cempaka

dengan

dinamika kelompok pada kelompok pendidikan luar sekolah di

Perumnas

Gading

Lingkar

Timur,

Kelurahan

Cempaka, Kotamadya Bengkulu.

Panorama,

Masyarakat

Lingkar Timur, Kelurahan Panorama, memiliki

Kecamatan

Perumnas

karakteristik

yang sama dengan masyarakat Perumnas Gading Cempaka Permai
yaitu

memiliki

latar

heterogenitasnya

relatif

belakang

yang

tinggi, baik itu

tingkat

asal

daerah,

tingkat pendidikan, dan jenis pekerjaannya. Masyarakat
Perumnas

Lingkar

Timur

juga

melaksanakan

di

kegiatan

pendidikan luar sekolah yang sama yaitu kelompok pengajian
dan PKK.

Kelompok

tersebut

pengajian

di

kedua

lokasi

penelitian

terdiri dari dua jenis, kelompok pengajian

dilaksanakan

oleh kaum Ibu dan kelompok
kaum

Bapak.

Namun

pengajian

dilaksanakan

oleh

karena

keterbatasan

yang ada pada peneliti, terutama

ini difokuskan pada

yang

dana,

penelitian

dalam

kegiatan pengajian yang diselenggarakan

yang

berbagai
waktu

dinamika

dan

kelompok

oleh

kaum

di

atas

Ibu.

B. Pernyataan Masalah

Dari

tergambar

masalah

luar sekolah tidak dapat

sekedar

mengadakan

belakang

tersebut

bahwa esensi dinamika kelompok

pendidikan

bukanlah

latar

kumpulan

dalam

kegiatan

diabaikan.

Kelompok

orang.

Anggota

kelompok

interaksi satu sama lain dan mempunyai

tujuan

yang memberi haluan dan arah gerak kelompok maupun anggota

kelompok
lain

agar tercapai tujuannya (Hare,

perkataan,

anggota

kelompok

untuk mencapai

1962:8).

Dengan

tujuan

suatu

kelompok,

mutlak berpartisipasi

aktif

di

dalam

kelompoknya.

sangat

Partisipasi

aktif anggota

suatu

ditentukan oleh kekuatan-kekuatan yang

kelompok

tersebut, yang mencerminkan

kelompok

ada

dinamika

dalam

kelompok.

Dengan dinamika kelompok, anggota kelompok dapat

memenuhi

kebutuhannya dengan baik.
Telah

Gading

disebutkan di atas bahwa masyarakat

Cempaka

Permai dan

masyarakat

Timur memiliki karakteristik yang

kelompok

masyarakat

Perumnas

Perumnas

Lingkar

relatif sama dan

ini melaksanakan

kegiatan

kedua

kelompok

pendidikan luar sekolah yang sama, yaitu kegiatan kelompok
pengajian,
kedua

dan

lokasi

dari pengamatan
penelitian,

kelompok

pengajian

anggapan

dasar

sementara

didapati

penulis

bahwa

tersebut berjalan

baik.

tersebut penelitian ini

pada

pelaksanaan
Atas

dasar

difokuskan

pada

dinamika kelompok.

Memahami

dinamika

kekuatan-kekuatan

terjadi

di

Cartwright

yang

yang

dalam
(1968),

kelompok

berarti

timbul dari

berbagai

kelompok.

Menurut

dan Schein

(1969)

ada di dalam kelompok meliputi (1)

(group

function

goal);

of

atmosphere);

pembinaan
tekanan

(2)

peranan

group);

(3)

fungsional

suasana

memahami
sisi

Lewin

yang

(1951),

kekuatan-kekuatan

tujuan

kelompok
(task

anggota

kelompok

(4) kekompakan kelompok (group

(group

unity);

(5)

kelompok (group building and maintenance);

(6)

kelompok

(group pressure); dan

(7)

keefektifan

kelompok (group effectiveness).
Karena

adanya berbagai keterbatasan

yang

dimiliki

peneliti, sebagaimana telah disebutkan di atas, penelitian
ini

berusaha mengungkap bagaimana dinamika kelompok

ada pada kedua kelompok pengajian Ibu-Ibu di kedua

yang

lokasi

penelitian.
C.

Rumusan Masalah

Bertolak dari latar belakang masalah dan
masalah
di

atas

pernyataan

tersebut, dan agar masalah yang telah
menjadi

jelas dan

tegas,

maka

dinyatakan

masalah

dalam

penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimanakah proses perumusan tujuan kelompok pengajian
Ibu-Ibu

di

Perumnas

Gading

Cempaka

Permai

dan

di

Perumnas Lingkar Timur Kotamadya Bengkulu?
2. Bagaimanakah

peran

fungsional

anggota

kelompok

pengajian Ibu-Ibu di Perumnas Gading cempaka Permai dan
di Perumnas Lingkar Timur Kotamadya Bengkulu?

3. Bagaimanakah

suasana

kelompok

-pengajian

Ibu-Ibu

Perumnas Gading Cempaka Permai dan di Perumnas

di

Lingkar

Timur Kotamadya Bengkulu?
4. Bagaimanakah

pembinaan kelompok pengajian

Ibu-Ibu

Perumnas Gading Cempaka Permai dan di Perumnas

di

Lingkar

Timur Kotamadya Bengkulu?

5. Bagaimanakah

tekanan

kelompok

Pengajian

Ibu-ibu

Perumnas Gading Cempaka Permai dan di Perumnas
Timur Kotamadya Bengkulu?

di

Lingkar

6. Bagaimanakah keefektifan kelompok pengajian Ibu-Ibu
Perumnas Gading Cempaka Permai dan di Perumnas

di

Lingkar

Timur Kotamadya Bengkulu?
D. Tujuan Penelitian

Penelitian

ini bertujuan untuk

mengungkapkan

data

tentang:

1. Proses

perumusan tujuan kelompok pengajian Ibu-Ibu

Perumnas Gading Cempaka Permai dan di Perumnas

di

Lingkar

Timur Kotamadya Bengkulu;

2. Peran fungsional anggota kelompok pengajian Ibu-Ibu
Perumnas Gading Cempaka Permai dan di Perumnas

di

Lingkar

Timur Kotamadya Bengkulu;

3. Suasana

kelompok pengajian Ibu-Ibu di Perumnas

Cempaka Permai dan di Perumnas Lingkar Timur

Gading

Kotamadya

Bengkulu;

4. Pembinaan kelompok pengajian Ibu-Ibu di Perumnas Gading
Cempaka Permai dan di Perumnas Lingkar Timur

Kotamadya

Bengkulu;

5. Tekanan

kelompok pengajian Ibu-Ibu di Perumnas

Cempaka Permai dan di Perumnas Lingkar Timur
Bengkulu;

Gading

Kotamadya

dan

6. Keefektifan

kelompok

pengajian

di

Perumnas

Cempaka Permai dan di Perumnas Lingkar Timur
Bengkulu.

8

Gading
Kotamadya

E. Kegunaan Penelitian
Secara

dapat

teoritis

hasil

penelitian

ini

memperkaya wawasan dalam pendidikan

khususnya

dalam pengembangan kegiatan

diharapkan

luar

sekolah,

pembelajaran

pada

kelompok pengajian.
Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat
menjadi

masukan bagi pelaksana kegiatan

sekolah

di

terutama

dalam

pada

perumahan

melaksanakan

masyarakat

yang

sekarang

baru,

pendidikan

luar

proses

pembelajaran,

seperti

di

sedang

kompleks

dikembangkan

oleh

pemerintah.
F. Definisi Operasional Istilah
1.

Dinamika

Dinamika,

Kata

yang dalam bahasa

Inggris

dynamics,

berasal dari bahasa Yunani dan

(kekuatan

atau

Mohammad

fisika

daya).

Zain

Menurut

J.S.

disebut
forces

berarti

Badudu

(1996:345), dinamika adalah

dan

Sutan

"bagian

ilmu

tentang benda-benda yang bergerak dan tenaga

yang

menggerakkan."

Dari pengertian yang dikemukakan di atas, maka

dimaksud

dengan

dinamika

pada

penelitian

ini

yang

adalah

kekuatan atau daya.
2. Kelompok

Kelompok adalah suatu unit sosial yang terdiri

sejumlah

individu

ketergantungan
perannya,

satu

secara

yang

mempunyai

hubungan

sama lain sesuai dengan
tertulis

atau

tidak

dari

3aling

status

mereka

dan
telah

mengadakan

norma

kelompoknya

yang

sama-

mengatur

tingkah

anggota

dalam

ini adalah unit sosial yang terdiri dari

mempunyai hubungan saling

lain

tertulis

laku

(Sherif, 1962). Yang dimaksud kelompok

penelitian

Ibu

yang

sesuai

atau

dengan

status

Ibu-

ketergantungan

dan

perannya,

tidak mereka telah mengadakan

satu
secara

norma

yang

mengatur tingkah laku anggota kelompoknya.
3. Dinamika Kelompok

"Group
group

dynamics refers to the forces

Zaltman,

et.al.,

1972:75)."

operating

in

Dinamika

kelompok

adalah kekuatan-kekuatan yang berlangsung dalam

kelompok.

Kekuatan-kekuatan

prilaku
ini

tersebut

bertujuan

untuk

mengarahkan

kelompok. Selanjutnya, berkenaan dengan

Jenkins

kelompok

(1978:5) menyatakan: "Essencially

the

group dynamics describe the forces in the group

which

term

situation

are determining the behavior of the group

and

its

members."

Dari

dimaksud
adalah

batasan-batasan

dengan

atau daya yang

maka

Cempaka

masjid

Nurul

Gading

cempaka,

Permai

Iman,

tersebut

dan

kelompok

Perumnas

Kotamadya

berfungsi

Lingkar

Bengkulu;

sebagai

anggota untuk mencapai tujuan kelompok.

10

yang

penelitian
terdapat

pengajian Ibu-Ibu masjid Darul Hikmah,

Gading

kekuatan

dinamika kelompok dalam

kekuatan-kekuatan

kelompok

tersebut di atas,

dimana

pengarah

dalam

Perumnas

pengajian
Timur,

ini

Ibu-Ibu

Kecamatan

kekuatan-

prilaku

4. Kelompok Pengajian
Kelompok

pengajian,

sebagai

subsatuan

kelompok

belajar dalam pendidikan luar sekolah, yang dimaksud dalam

penelitian

ini adalah satuan sosial dari

beberapa

orang

dewasa (Ibu-Ibu) yang melaksanakan kegiatan pengajian
memiliki

keterikatan

dan ketergantungan satu

sesuai dengan status dan peranannya yang secara

dan

implisit memiliki kesepakatan dalam

kelompoknya.

11

sama

dan
lain

eksplisit

mencapai

tujuan

BAB III

PROSEDUR PENELITIAN

A.

Metode Penelitian

Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah
metode

deskriptif.

ciri-ciri

Disebut

penelitian

memusatkan

deskriptif

deskriptif

karena

sebagai

memenuhi

berikut:

yang

diri pada pemecahan masalah-masalah

pada masa sekarang, pada masalah-masalah aktual; (2)
yang

dikumpulkan

mula-mula

disusun,

(1)

dijelaskan

ada
data
dan

kemudian dianalisis.

Salah satu jenis metode deskriptif ini adalah

studi

kasus. Kasus dapat terbatas pada satu orang, satu lembaga,
satu

keluarga,

kelompok

satu peristiwa, satu desa,

manusia, dan kelompok objek

ataupun

lain-lain

satu

(Winarno

Surakhmad, 1982:141-143).

Penelitian
karena

ini tergolong studi

membandingkan

dua

kelompok

kasus

perbandingan

yang

melaksanakan

kegiatan pengajian, kelompok pengajian Ibu-Ibu di Perumnas

Gading

Cempaka

Kotamadya
dua

kasus

Permai

dan

di

Bengkulu. Studi kasus

Perumnas

Lingkar

perbandingan

atau lebih, dibandingkan

dan

Timur

menyangkut

dipertentangkan

(Bogdan dan Biklen, 1882:65).
Untuk

mendalam,

mendeskripsikan

dalam

penelitian

64

dan

ini

memberi

makna

digunakan

secara

pendekatan

kualitatif.
dari

Penelitian

hipotesis

kualitatif ini,

dan teori untuk

diuji,

tidak

berangkat

tetapi

peneliti

langsung ke lapangan untuk mengumpulkan data yang relevan,
kemudian

data

mengemukakan:

langsung

tersebut diberi

makna.

Nasution,

(1992)

"Dalam penelitian kualitatif peneliti

mengumpulkan

sesungguhnya."

data

dalam

harus

situasi

Oleh sebab itu ia harus turun

yang

sendiri

ke

lapangan. No entry no research."

Pendekatan

di atas digunakan karena

sesuai

dengan

karakteristik penelitian kualitatif yang dikemukakan
Nasution (1992:9-12), yaitu (1) sumber data ialah
yang

wajar atau natural setting,

berdasarkan

situasi yang wajar, sebagaimana adanya, tanpa

oleh

situasi

observasi

dipengaruhi

dengan sengaja; (2) peneliti sebagai instrumen penelitian,
tidak menggunakan alat seperti tes atau angket,

melainkan

lewat

pengamatan dan wawancara untuk

interaksi

antar

manusia;

(3) sangat

memahami

deskriptif,

yang

dituangkan

dalam bentuk laporan dan uraian, tidak mengutamakan angkaangka

dan

statistik

kuantitatif;
juga

perbuatan,

yang

tidak

menolak

(4) mementingkan proses maupun produk,

memperhatikan

sesuatu;

walaupun

(5)

mencari

bagaimana
makna di

perkembangan
belakang

sehingga dapat memahami masalah

data

jadi

terjadinya

kelakuan
atau

dihadapi, (6) mengutamakan data langsung atau

atau

situasi

first

hand, peneliti sendiri terjun ke lapangan untuk mengadakan

65

observasi

atau

wawancara;

(7)

triangulasi,

memeriksa

kebenaran data dengan memperoleh data tersebut dari sumber

lain;

dan

(8) menonjolkan rincian

mencatat

data

kontekstual,

mendetail;

secara

mengumpulkan

(9)

subjek

yang

diteliti dipandang berkedudukan sama dengan peneliti; (10)
mengutamakan perspektif emic, yaitu mementingkan pandangan

responden; (11) verifikasi, yaitu mencari kasus-kasus yang
berbeda dengan apa yang telah ditemukan untuk mencari

yang

lebih

artinya

random

dipercaya;

yang

penelitian;

mengetahui
maksud

sampling

yang

purposive,

penelitian kualitatif tidak menggunakan

atau

sample

(12)

acakan dan tidak
banyak,

sampel

menggunakan
dipilih

populasi

menurut

data yang

penelitian;

(14)

dikumpulkan

partisipasi

tanpa

(15)

mengadakan

sejak

awal

sepanjang

penelitian

tampil dalam proses penelitian,

terinci,

lengkap

disain belum dapat

dan pasti.

Desain

dengan proses penelitian (emergent).

66

dengan

natural;

penelitian

seterusnya

penelitian

masa penelitian,

untuk

mengganggu,

memperoleh data dan situasi yang alamiah,
analisis

dan

dan

tujuan

sesuai

untuk

awal

sampling

(13) menggunakan audit trail, melacak,

apakah

hal

(16)

desain

artinya

direncanakan

berkembang

dan

pada

secara

sejalan

B.

Subjek Penelitian

Yang
yang

menjadi subjek penelitian ini meliputi

memiliki

dipandang

karakteristik

yang

berkaitan

ataupun

dapat memberikan informasi yang akurat

dinamika

kelompok

pengajian Ibu-Ibu di

Cempaka

Permai,

Kelurahan

Sido Mulyo

Lingkar

Timur,

Kelurahan

Panorama,

Cempaka

subjek

Kotamadya

kelompok

pengajian,

Bengkulu,

yaitu

Perumnas
dan

di

sampel

Kecamatan
para

secara

Gading

ketua/pembina

anggota, ketua RT dan

dilakukan

Gading

Perumnas

semua

yang terkait dengan kegiatan kelompok pengajian

Penarikan

tentang

sumber

tersebut.

purposive,

sampel

ditentukan sesuai dengan tujuan tertentu. Penarikan sampel
seperti

Nasution
adalah

purposive

sampling.

(1991:132) mengatakan: "Sampling yang

purposive

ini

dikenal dengan istilah

sampel yang dipilih dengan cermat

hingga

sampling

ini

mempunyai ciri sebagai berikut: (1) rancangan sampel

yang

dengan

desain

penelitian".

tidak

dapat

Purposive

relevan

ditentukan

muncul:

sampel

terlebih

dahulu; (2) penentuan sampel

(3)

atau

secara

penyesuaian berkelanjutan dari sampel; (4)

berakhir

jika sudah terjadi pengulangan

ditarik

berurutan;

pemilihan

(Moleong,

1993:

165-166).

Dalam

menentukan

menggunakan

teknik

technique).

Artinya

sampel penelitian, ini,

bola
sampel

67

.salju

(snowball

berikutnya

peneliti

sampling

ditentukan

atas

dasar arahan atau petunjuk dari sampel sebelumnya.
C. Data yang Diperlukan
Secara
masalah

yang

umum data yang diperlukan

untuk

menjadi fokus penelitian

ini

memecahkan
adalah

data

tentang dinamika kelompok pada kelompok pengajian

Ibu-Ibu

di Perumnas Gading Cempaka Permai dan di Perumnas

Lingkar

Timur

Kecamatan Gading Cempaka, Kotamadya Bengkulu.
Secara

rinci data yang diperlukan

tersebut

adalah

data tentang:

1. perumusan tujuan kelompok pengajian Ibu-Ibu di Perumnas

Gading

Cempaka Permai dan di Perumnas

Lingkar

Timur,

Kecamatan Gading Cempaka, Kotamadya Bengkulu;
2. peran fungsional anggota kelompok pengajian Ibu-Ibu

Perumnas Gading Cempaka Permai dan di Perumnas

di

Lingkar

Timur, Kecamatan Gading Cempaka, Kotamadya Bengkulu;
3. suasana

kelompok pengajian Ibu-Ibu di Perumnas

Gading

Cempaka Permai dan di Perumnas Lingkar Timur, Kecamatan
Gading Cempaka, Kotamadya Bengkulu;

4. pembinaan kelompok pengajian Ibu-Ibu di Perumnas Gading

Cempaka Permai dan di Perumnas Lingkar Timur, Kecamatan
Gading Cempaka, Kotamadya Bengkulu;

5. tekanan

kelompok pengajian Ibu-Ibu di Perumnas

Gading

Cempaka Permai dan di Perumnas Lingkar Timur, Kecamatan
Gading Cempaka, Kotamadya Bengkulu; dan

6. keefektifan

kelompok

pengajian

68

di

Perumnas

Gading

Cempaka Permai dan di Perumnas Lingkar Timur, Kecamatan
Gading Cempaka, Kotamadya Bengkulu.
D.

Instrumen Penelitian

Menurut
kata-kata

dan

statistik.

kata,

Moleong (1993:112), data dibagi

ke

tindakan,

foto

Penelitian

tindakan,

kegiatan
Cempaka
Gading
utama

dan

kelompok

ini memerlukan data

dokumen

yang

berupa

berhubungan

pengajian Ibu-Ibu di

dan
kata-

dengan

Perumnas

Permai dan di Perumnas Lingkar

Gading

Timur,

Kecamatan

Cempaka, Kotamadya Bengkulu. Karena itu

instrumen

penelitian

dengan

sumber data tertulis,

dalam

ini adalah manusia,

menggunakan

instrumen

peneliti

pembantu

sendiri,

yaitu

catatan

lapangan.

Dijadikannya peneliti sebagai instrumen utama
penelitian

ini, karena peneliti sebagai instrumen

serasi

dengan

Menurut

Nasution

penelitian
(1992:55)

serupa

ini

peneliti

mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

dalam
sangat

(naturalistik).
sebagai

instrumen

(1) peneliti

sebagai

alat peka dan dapat bereaksi terhadap segala stimulus dari

lingkungan yang harus diperkirakannya bermakna atau

tidak

bagi

dapat

penelitian;

menyesuaikan

(2)

peneliti

sebagai

diri terhadap semua aspek keadaan dan

mengumpulkan aneka ragam data sekaligus;
merupakan

berupa

alat

suatu

keseluruhan. Tidak ada

tes atau angket yang dapat

69

(3) tiap
suatu

menangkap

dapat
situasi

instrumen

keseluruhan

situasi,

kecuali

manusia;

(4)

suatu

situasi

melibatkan interaksi manusia, tidak dapat dipahami
pengetahuan

semata-mata.

merasakannya,

(5)

Untuk

memahaminya

perlu

menyelaminya berdasarkan penghayatan

kita;

yang diperoleh;

dapat

mengambil

dikumpulkan
sebagai

dengan

kita

peneliti sebagai instrumen dapat segera

data

yang

balikan

(6) hanya manusia sebagai

kesimpulan

pada

menganalisis

suatu saat

berdasarkan
dan

untuk memperoleh

segera

instrumen

data

yang

menggunakannya

penegasan,

perubahan,

perbaikan atau penolakan; dan (7) dalam penelitian

dengan

menggunakan tes atau angket yang bersifat kuantitatif yang

diutamakan

adalah respons yang dapat dikuantifikasi

dapat

diolah secara statistik, sedangkan yang

dari

itu

instrumen,

diberi

tidak
respons

dihiraukan.
yang

aneh,

Dengan
yang

bertentangan

dipakai

menyimpang

manusia

sebagai

menyimpang

perhatian. Respons yang lain daripada
untuk

agar

yang

bahkan

yang

tingkat

kepercayaan dan tingkat pemahaman mengenai

justru

lain,

mempertinggi
aspek

yang diselidiki.

Dalam

usaha mengumpulkan data peneliti

menggunakan

teknik observasi dan wawancara.

Menurut

memiliki
lebih

Patton

(1980:124-126)

teknik

observasi

manfaat: (1) dengan berada di lapangan

mampu

memahami

konteks

data

dalam

keseluruhan

situasi, jadi ia dapat memperoleh pandangan yang

70

peneliti

holistik

atau

menyeluruh,

peneliti

(2)

menggunakan

pengalaman
pendekatan

langsung

memungkinkan

induktif,

jadi

dipengaruhi oleh konsep-konsep atau pandangan

tidak

sebelumnya.

Pendekatan induktif membuka kemungkinan melakukan penemuan
atau

discovery, (3) peneliti dapat melihat

hal-hal

yang

kurang atau tidak diamati oleh orang lain, khususnya orang
yang

berada dalam lingkungan itu, karena

"biasa"

dan

wawancara,
sedianya

karena
(4)

peneliti

tidak

wawancara

itu tidak

akan

dapat

oleh

menemukan

hal-hal

bersifat sensitif atau

di luar persepsi

hal-hal

responden

dapat merugikan nama lembaga, (5)

karena

dianggap

terungkapkan

menemukan

akan terungkapkan

karena

telah

ingin

dalam lapangan peneliti tidak hanya dapat

pengamatan

akan

tetapi

juga

memperoleh

dalam

dapat

sehingga

peneliti memperoleh gambaran yang lebih komprehensif,

(6)

yang

ditutupi

peneliti

responden,

dalam

dan

mengadakan
kesan-kesan

pribadi, misalnya merasakan suasana sosial.

Dengan

mengamati kegiatan dan kelakuan orang

lain,

peneliti tidak dapat mengungkap apa yang diamati atau yang

dirasakan

oleh

kualitatif
responden
peneliti

sebab

orang

lain

tersebut.

Dalam

penelitian

peneliti ingin mengetahui bagaimana
terhadap dunia kenyataan. Hal ini

tanggapan

mengharuskan

berkomunikasi dengannya melalui wawancara.

itu,

untuk akurasi data

yang

diperoleh,

Oleh

teknik-

teknik tersebut digunakan dengan sifat saling melengkapi.

71

E. Tahap-Tahap Penelitian

Tahap-tahap
(1972)

ada

penelitian

kualitatif

tahapan yaitu

tiga

(1)

menurut

pra

Bogdan

lapangan,

(2)

kegiatan lapangan, dan (3) analisis intensif. Menurut Kirk

dan

miller

dalam Moleaong (1993:85)

ada

empat

penelitian yaitu (1) invensi, (2) temuan, (3)
dan

(4)

eksplanasi.

Sedangkan

tahapan

penafsiran,

Nasution

(1992:33)

mengemukakan tiga tahapan yaitu orientasi, eksplorasi, dan
member check.

Penelitian

ini

dilakukan

dengan

tahapan

sebagai

berikut:

1. Tahap Persiapan

Pada

tahap

ini peneliti melakukan:

(1)

topik dan permasalahan yang akan diteliti; (2)

dan

pendekatan

aparat

terhadap anggota kelompok

yang terkait untuk memperoleh data

mendapat

pendalaman

gambaran

materi

penelitian;

(4)

tentang

fokus

penjajagan

pengajian
awal

(3)

dengan

penelitian;

dan

sehingga

penelitian;

bacaan yang berhubungan
penyusunan desain

pemilihan

fokus

dan

(5)

pengurusan surat izin penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan

Pada

tahap ini peneliti melakukan

hal-hal

sebagai

berikut:

a. Mengadakan
Cempaka;

pembicaraan dengan Camat, Kecamatan
Kepala

Desa,

72

Desa

Sido

Mulyo

dan

Gading
Lurah

Kelurahan Panorama, para Ketua RT yang ada dilingkungan
Perumnas

Gading

Cempaka Permai dan

Perumnas

Lingkar

Timur untuk memantapkan penentuan lokasi penelitian.
b. Melaksanakan

pengumpulan data secara intensif

melalui

observasi dan wawancara.

c. Selama

data

penelitian berlangsung dilakukan pula

yang

triangulasi

dituangkan
dengan

dalam

catatan

jalan mengungkapkan

analisis

lapangan,

kembali

data

yang diperoleh kepada sumber data yang lain dan meminta

komentar

tentang

hal yang sama agar

didapat

tingkat

kepercayaan yang lebih terjamin, dan member check untuk
mengkonfirmasikan

atau

mencek

kebenaran

catatan

lapangan yang telah dianalisis kepada sumbernya.
d. Mendeskripsikan,

membahas,

dan

menganalisis

catatan

lapangan secara substantif dengan merujuk kepada

studi

kepustakaan

dan

mempelajari

hasil

laporan-laporan

lapangan (audit trail).

3. Tahap Penyusunan Laporan
Kegiatan akhir dari penelitian ini adalah penyusunan

laporan.

Keseluruhan

hasil kegiatan

penelitian

disusun

secara sistematis dalam bentuk tesis. Selanjutnya, sebagai
pertanggung

satu

jawaban ilmiah dan sekaligus pemenuhan-

salah

persyaratan penyelesaian studi, maka tesis ini

pada

akhirnya

diajukan

kepada

lazimnya.

73

forum

penguji

sebagaimana

F. Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan

hingga

selesai

dan analisis data dilakukan

penulisan

laporan

penelitian

tahap reduksi data, display data,

melalui

sejak

,

dan

awal

dengan

penarikan

kesimpulan/veri-fiirasi ( Miles dan Huberman, 1984:21).
Analisis data dimulai sejak pengumpulan data.

pengumpulan

data

pengkategorian,

dan

dilakukan

Selama

penghalusan

sudah diupayakan

data,

menafsirkan

Data

yang

pada

fokus penelitian, untuk itu dalam menganalisis

tidak

dikumpulkan sangat bervariasi

ada

cara

memerlukan

tertentu yang

kreatifitas

untuk

dapat

dan

data.

tergantung

diikuti.

mencari

data

Peneliti

sendiri

metoda

analisi yang cocok dengan sifat penelitian.
Bogdan dan Biklen (1982:154-169) mencoba

proses

analisis data, yaitu analisis selama

memisahkan

di

lapangan

dan analisis setelah data terkumpul.
Data

yang

dianalisis
tersebut

dikumpulkan dalam

dengan

di

mengikuti

penelitian

pedoman

ini

akan

langkah-langkah

atas.

1. Analisis pada Saat Pengumpulan Data
Selama

lapangan;

melakukan

bersangkutan,
triangulasi

pengumpulan

data peneliti

member

mengadakan

check
audit

membuat

dengan

subjek

trail,

untuk mendapatkan keabsahan

catatan

data;

yang

melakukan
melakukan

revisi sesuai dengan subjek penelitian dan sumber aslinya;

74

pemberian

kode

terhadap

catatan

lapangan

yang

telah

direvisi untuk menyesuaikan dengan perkembangan proses dan
jenis data yang diperoleh.

2. Analisis setelah Data Terkumpul

Setelah
dengan

data

jalan

merangkum

mengklasifikasikan

penelitian;

terkumpul

peneliti" mereduksi

laporan

hal-hal

yang

lapangan;
relevan

mencatat,

dengan

mendisplay data sehingga hubungan

fokus

data

satu dengan yang lainnya menjadi jelas dan saling

membentuk
menganalisis

kesatuan
data

yang
yang

utuh;

data

secara lebih mendalam; menarik kesimpulan,

yang

yang

terkait

membandingkan

satu dengan

data

dan
lainnya

dan memberikan

rekomendasi.

G. Validitas Penelitian

Nasution (1992:105) mengemukakan :

"Validitas membuktikan bahwa apa yang diamati oleh
peneliti sesuai dengan apa yang sesungguhnya ada
dalam dunia kenyataan, dan apakah penjelasan yang
diberikan tentang dunia memang sesuai dengan yang
sebenarnya ada atau terjadi."
Validitas
menjadi

macam yaitu

validitas

dapat

dibedakan

internal

(berkenaan

instrumentasi) dan validitas eksternal

(berkenaan

dengan generalisasi). Validitas internal dalam

penelitian

dengan

dua

dalam penelitian ilmiah

kualitatif adalah kesesuaian konsep peneliti dengan konsep
pada

adanya

responden.

Sedangkan

validitas

kecocokan dan kemungkinan hasil

75

eksternal

penelitian

berarti

dapat

diaplikasikan dalam konteks dan situasi tertentu.

Validitas

diusahakan
yang

proses

dan

dapat memenuhi

dikemukakan

kredibilitas,

produk

kriteria-kriteria

oleh

Nasution

transferabilitas,

konfirmabilitas.

Secara

penelitian

sebagaimana

(1992:149-151):

dependabilitas,

aktual usaha

ini

memenuhi

dan

kriteria

tersebut seperti dideskripsikan berikut ini:
1.

Kredibi1itas

Agar

penelitian

kebenarannya,

ini dapat dipercaya

maka peneliti

melakukan

dan

diterima

kegiatan-kegiatan

sebagai berikut:

a. Untuk

memperoleh

serta

informasi yang

memperkecil

peneliti

melakukan

kemungkinan

lengkap

dan

terjadi

kegiatan pengumpulan

akurat

kekeliruan,
data

secara

intensif melalui wawancara, dan pengamatan; menyediakan

waktu

yang

cukup

(empat

bulan);

dan

menggunakan

referensi penelitian terdahulu.

b. Triangulasi,

yakni

peneliti

melakukan

pengecekan

kebenaran dan penafsiran data yang telah diperoleh dari
suatu

dari

sumber dengan cara membandingkannya dengan

sumber lain, baik itu dengan

menggunakan

data

metode

yang sama maupun dengan metode yang berbeda.

c. Member
mencek

check, yakni peneliti meminta
kembali

sebelumnya

responden

kebenaran data yang telah

sehingga didapatkan informasi

76

ia

yang

untuk

berikan

sesuai

dengan yang dimaksudkan oleh responden.
d. Mendiskusikan

dengan

mengkonsultasikan

teman

sejawat

dan

dengan pembimbing mengenai data

dan

tafsiran data untuk kepentingan analisis selanjutnya.
2. Transferabilitas

Nilai
pemakai

transfer

dalam

penelitian ini tergantung

menggunakannya pada

tertentu.

Untuk

penelitian

ini

dapat

lain,

maka

situasi

mengusahakan

konteks

agar

diaplikasikan
peneliti

dan

ada
pada

pada

si

situasi

kemungkinan
konteks

mendeskripsikan

dan
hasil

penelitian ini secara rinci dan jelas.
3.

Dependabilitas dan Konfirmabilitas

Pencapaian

dependable

(realiable)

penelitian

diusahakan

dengan menjaga agar pengumpulan data,

penafsiran

serta

kesimpulan tetap

konsisten.

ini

konsep,

Sedangkan

pencapaian confirmability diusahakan agar hasil penelitian
ini

sesuai dengan data,

Oleh

karena

kesesuaian

audit-trail,
hingga

itu

serta merupakan suatu

untuk menjaga

konsistensi

hasil penelitian ini maka

yaitu pemeriksaan

selesai

penulisan

peneliti

selama proses

laporan,

dengan

kebulatan.

proses

dan

melakukan

penelitian
melakukan

kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

a. Mencatat

observasi

selengkap

maupun

mungkin

studi

data

dokumentasi

sebagai bahan analisis selanjutnya.

77

hasil

untuk

wawancara,

digunakan

b. Menganalisis
menyusun

data dengan cara

kembali

dalam bentuk

menyeleksi,
deskripsi

merangkum,
yang

lebih

sistematis.

c. Melakukan pembahasan dengan mengacu kepada konsep

atau

teori.

d. Menafsirkan serta menyimpulkan hasil penelitian

dengan

berdasarkan data dan pembahasan.

e. Melaporkan

proses

dan hasil penelitian

tesis ini.

78

dalam

bentuk

BAB V

KESIMPULAN,

A.

IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

Kesimpulan

Secara umum dapat disimpulkan bahwa kegiatan kelompok
pengajian
Cempaka

Ibu-Ibu

Permai

dibandingkan
masjid

masjid Darul

Hikmah

berjalan lebih dinamis dan

dengan kegiatan kelompok

Nurul

Perumnas

Gading

efektif

pengajian

Iman Perumnas Lingkar Timur.

jika

Ibu-Ibu

Secara

rinci

hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Proses

perumusan

masjid

Darul

tujuan

Hikmah

kelompok

dilakukan

pengajian
dengan

Ibu-Ibu

partisipasi

seluruh atau sebahagian besar anggota kelompok sehingga
tujuan

kelompok identik atau relevan dengan

anggota

kelompok.

pengajian

Proses

perumusan

Ibu-Ibu masjid Nurul Iman

kebutuhan

tujuan

tidak

atas

konsensus seluruh atau sebahagian besar

oleh

karena

itu tujuan kelompok kurang

kelompok

didasarkan
anggota,

selaras

atau

relevan dengan kebutuhan anggota kelompok.

2.

Keputusan pada kelompok pengajian Ibu-Ibu masjid
Hikamah

selalu

berdasarkan

besar

angota

kemampuan

lancar

diambil

secara

demokratis

konsensus bersama seluruh atau

kelompok.

Tugas

dibagi

dan kesenangan anggota.

sebagai akibat dari keterbukaan yang

136

atau

sebahagian

sesuai

Komunikasi

Darul

dengan
berjalan

merupakan

ciri

khas

dari kelompok

pengajiaan

ini.

Sebaliknya

pengambilan keputusan dalam kelompok pengajian
Masjid

Nurul

penuh.

Kadang-kadang

konsensus
terjaji

Iman jarang dilakukan
keputusan

secara

diambil

Ibu-Ibu
demokrasi

berdasarkan

sebahagian kecil anggota, dan bahkan

dominasi dari pengurus kelompok.

sering

Kendati

pemerataan dalam pembagian tugas, tapi pembagian

ada
tugas

tersebut tidak memperhatikan kemampuan atau

kesenangan

anggota.

komunikasi

dalam

Kurang

kelompok

ada keterbukaan

kurang lancar

sehingga

dan

kegiatan

kelompok

tidak berkembang.

3. Pada

kelompok

terdapat

pengajian Ibu-Ibu masjid

kesamaan

kelompok

sehingga

sikap dalam usaha

terjalin

terciptanya

mempercayai

antara sesama anggota dan

keintiman,

dengan

berinisiatif,

Lingkungan

penuh

gairah,

baik

tujuan

kerja

lingkungan

antara

anggota

anggota

Darul Hikmah), maupun lingkungan fisik

tinggal

anggota

kelancaran

kelompok.

Walaupun dalam kondisi kesehariannya

kelompok

pengajian masjid Nurul Iman kelihatan

namun tidak kelihatan kesamaan sikap dalam

137

jawab.

pengajian

(masjid

cukup mendukung

dapat

bebas

tanggung

tempat

yang

percaya-

bersemangat,

berkreasi dengan penuh

fisik,

mencapai

saling

sumber belajar. Dengan demikian

bekerja

Hikmah

kekompakan

menyebabkan

dengan

Darul

tempat

kegiatan
anggota

intim,

pelaksanaan

kegiatan
tujuan

kelompok yang merupakan dasar untuk

bersama. Banyak anggota yang menunjukkan

apatis

terhadap

terhadap

kegiatan

kelompok.

Lisngkungan
pengajian

kelompok

fisik,
maupun

baik

ini

kurang

lingkungan

lingkungan

fisik

lain

belonging

kelompoknya. Ini merupakan salah satu

menyebabkan

sikap

Dengan

anggota kurang memiliki sense of

perkataan,

yang

mencapai

faktor

kompak.

fisik

tempat

tempat ; tinggal

anggota kelompok cukup mendukung aktivitas kelompok.

4. Pembinaan
masjid
dalam

kelompok

Darul
rangka

maupun

tidak

pada

kelompok

pengajian

Hikmah dilakukan secara
mempertahankan anggota

Ibu-Ibu

intensif,
yang

baik

sudah

dalam rangka merekrut anggota baru.

ada

Sebaliknya

terdapat pembinaan yang intensif pada

kelompok

pengajian Ibu-Ibu masjid Nurul Iman, sehingga

tanggung

jawab anggota terhadap kegiatan kelompok tampak
yang

selanjutnya mengakibatkan menurunnya

lemah,

partisipasi

anggota kelompok dalam setiap kegiatan yang ada.
5. Secara

tidak

tertulis,

masjid

Darul

Hikmah

Norma-norma
anggota

kelompok

memiliki

pengajian

norma-norma

kesamaan persepsi dalam mematuhi norma-norma

masjid

kelompok.

kelompok tersebut ditetapkan bersama

kelompok. Anggota kelompok kelihatan

Norma-norma

Ibu-Ibu

yang ada pada kelompok

Nurul

iman

juga

138

pengajian

ditetapkan

oleh

oleh

memiliki
tersebut.

Ibu-Ibu
anggota

kelompok.

Akan tetapi kurang terlihat adanya

kesamaan

persepsi dalam mematuhi norma-norma tersebut.
B. Implikasi

Bilamana dinamika kelompok berlangsung sesuai dengan
fungsinya sebagai alat untuk mengarahkan prilaku kelompok,
maka

jelas akan membuahkan keuntungan.

Dalam

penelitian

ini implikasi

dinamika

kelompok

dapat dilihat tidak hanya bagi anggota kelompok pengajian;
kelompok pengajian secara keseluruhan; melainkan juga bagi
masyarakat Kecamatan Gading Cempaka.

Dengan mengikuti kegiatan kelompok pengajian anggota

kelompok dapat memperoleh keuntungan, yaitu: (1)
mendapatkan
diharapkannya

ilmu

pengetahuan

dalam

seperti

mengikuti kegiatan

apa

kelompok,

ilmu pengetahuan di bidang agama, maupun ilmu
secara

umum

dengan baik; (2)

dengan

anggota
yang
baik

pengetahuan

diperolehnya

ilmu

pengetahuan, baik di bidang agama maupun di bidang lainnya

tersebut

secara

baik,

anggota

dapat

kesejahteraan keluarganya; (3) anggota dapat

kiprahnya

di

masyarakat

sehingga

meningkatkan
meningkatkan

mempererat

hubungan

sosialnya dengan sesama anggota kelompok dan masyarakat di
luar kelompok.

Bagi kelompok, dinamika kelompok memiliki
yaitu:

implikasi

(1) secara keseluruhan kelompok dapat dengan

mencapai

tujuan yang telah ditetapkan;

139

(2)

mudah

meningkatkan

citra

kelompok,

tidak

hanya

dilingkungan

masyarakat

Kecamatan

Gading Cempaka, melainkan juga masyarakat

sehingga

memudahkan

kelompok

untuk

berkembang;

luas
(3)

meningkatnya popularitas kelompok, sehingga kelompok dapat
menjadi

teiadan

bagi kelompok serupa

aktivitas

kelompok. Sedangkan bagi

kelompok

memiliki

masyarakat

dapat

merasakan

memecahkan
(3)

masyarakat,

seperti

keterlibatan

kelompok

merasa

hidup

kelompok

untuk

atau

mendukung

(1)

dalam

masyarakat

dalam

dilingkungan

termotivasi

dinamika

berikut:

ketenteraman

masalah yang timbul

masyarakat

anggota

menikmati

menjalankan

dengan suasana yang Islami; (2)

bermasyarakat
dapat

implikasi

dalam

membantu

masyarakat;
ikut

menjadi

aktivitas-aktivitas

kelompok.
C.

Rekomendasi

Berdasarkan

bagian

hasil penelitian seperti

kesimpulan

diatas, peneliti

tersebut

mengajukan

pada

beberapa

rekomendasi sebagai berikut:
1.

Kepada kelompok pengajian Ibu-Ibu masjid Darul Hikmah

Demi
pengajian

merasa

semakin
Ibu-Ibu

perlu

dinamis

masjid

dan

Darul

merekomendasikan

efektifnya
Hikmah,

beberapa

kelompok

penulis

hal

masih

sabagai

berikut:

a. Intensitas

kegiatan kelompok perlu

ditingkatkan

agar meningkatnya intensitas pertemuan anggota.

140

lagi
Dengan

demikian

akan

meningkatkan

kekompakan

dan

rasa

keterikatan anggota terhadap kelompoknya;

b. Perlu ditingkatkan pembinaan kelompok sehingga
merasa

betah

mendapatkan
cara

ajukan untuk

lain:

terlibat

dalam

kelompoknya.

Usaha

anggota baru perlu ditingkatkan.

penulis

antara

berada

anggota

(1)

dalam

mendapatkan

mengajak kaum

kelompok

anggota

remaja

pengajian.

Beberapa
baru

putri

untuk

ini

dapat

Hal

dilakukan melalui organisasi kepemudaan yang ada, yaitu
Karang
putri

Taruna; (2) untuk memudahkan
ini,

pengajian

membatasi
nama

perlu

diadakan

sehingga

nama

reformasi

tersebut

nama

harus mencerminkan

Disamping

itu dapat

kaum

juga

remaja

kelompok

tidak

usia atau status anggota. Dengan

kelompok

umum.

rekrutmen

terkesan

kata

putri

dilakukan

lain

secara

dengan

melibatkan remaja putri dalam kegiatan kesenian;
c. Kerjasama

dengan pihak luar, seperti

pemerintah

yang

terkait,

perlu

dengan

instansi

diperluas

dan

ditingkatkan sehingga keberadaan kelompok dalam konteks
sosial

yang

lebih

luas

akan

semakin

terasa.

Hal

tersebut diharapkan dapat merekrut anggota baru.
2. Kepada kelompok pengajian Ibu-Ibu masjid Nurul Iman
a. Karena
yang

perumusan tujuan kelompok adalah

menentukan

tujuan

kelompok

tercapainya
hendaknya

141

tujuan

faktor

dasar

kelompok,

maka

dirumuskan

atas

dasar

konsensus semua atau sebahagian besar anggota kelompok.
Dengan demikian tujuan kelompok yang ditetapkan akan
selaras

atau

kebutuhan

memiliki relevansi

anggota.

Anggota

dengan

kelompok

tujuan

atau

tidak

akan

berpartisipasi penuh terhadap aktivitas kelompok yang
tujuannya

kurang atau tidak memiliki relevansi

dengan

kebutuhan anggota.

b. Agar

kegiatan kelompok dapat berjalan lancar sehingga

dapat

mencapai

kelompok

yang

kekompakan,

dan

tujuan

kelompok,

mendukung.

diperlukan

Kerjasama

yang

partisipasi anggota

suasana

baik

kelompok

atau

sangat

dominan untuk itu. Hal-hal tersebut dapat timbul

dalam

kelompok

dasar

jika keputusan-keputusan diambil

konsensus

itu

atas

anggota kelompok secara keseluruhan.

pengambilan

keputusan yang

demikian

itu

Karena

sangat

diperlukan.

c. Perlu

adanya pembinaan yang intensif

program-program

yang

tercakup

struktur

dalam

telah

dan

ditetapkan

organisasi

menjalankan
sebagaimana

kelompok

agar

anggota yang lama betah tinggal di dalam kelompok,

dan

kemungkinan mendapatkan anggota baru terbuka lebar.

d. Untuk

membantu

pengembangan
menyatakan

kelompok

usaha

mendapatkan

kelompok, nama kelompok
kekhususan

pengajian

untuk

tersebut

142

kaum

anggota

baru,

hendaknya

tidak

ibu.

hendaknya

Jadi

nama

mencerminkan

kelompok

remaja

untuk semua kaum Hawa. Dengan

putri

akan

dapat

dirangkul

demikian

menjadi

kaum

anggota

kelompok.

3. Kepada pihak atau instansi terkait

Karena
pengajian

pentingnya

yang

keberadaan

dinamis dan

efektif