Aisyiyab Rangkul Kelompok Pengajian dalam FORSAP

Aisyiyab Rangkul Kelompok Pengajian dalam
FORSAP
Personal Pimpinan Pusat Aisyiyah yang dimotori Dra Hj Nurdiati Akina mencoba
merangkul kelompok pengajian (Majelis Taklim) yang tersebar di seluruh Indonesia
untuk bergabung dalam Forum Silaturahmi Antar Pengajian (FORSAP). Langkah ini
dilakukan dalam rangka meningkatkan ukhuwah lslamiyah sebagai sesama umat
Muhammad SAW. FORSAP tingkat pusat yang dipimpin Dra Hj Nurdiati Akma yang
juga pemrakarsanya telah dideklarasikan 16 September 2001 lalu di Gelora Bung Kamo.
Peresmian FORSAP tersebut dilakukan oleh Ketua MPR RI Prof Dr HM Amien Rais
dengan dihadiri ribuan jamaah dan berbagai Majelis Taklim yang ada di Jabotabek
(Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi).
Saat ini, menurut Ketua Umum FORSAP Dra Hj Nurdiati Akma yang juga anggota DPR
Rl, kepengurusan di tingkat propinsi sudah mulai dibentuk dan bahkan telah sampai
tingkat Kabupaten/Kota. Untuk tingkat propinsi yang sudah ada kepengurusannya,
antara lain: DKI Jakarta, Kalimantan Timur dan Lampung. Sementara yang lain, seperti
Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, Sulawesi Tengah dan Sumatera
Barat, sedang dalam perinrisan. Sedangkan kepengurusan tingkat Kabupaten Kota yang
siap dideklarasikan adalah, FORSAP Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Jakarta Pusat,
Jakarta Utara, dan Jakarta Timur.
Menurut Hj Nurdiati Akma, gagasan untuk membentuk FORSAP ini timbul dari
seringnya ia diminta ceramah dalam berbagai pengajian yang diselenggarakan Aisyiyah

di seluruh Indonesia. Di samping itu, ia juga sering diminta pengajian lbu-ibu di luar
Aisyiyah. Karena ada baiknya jika pengajian-pengajian yang belum terkoordinasi ini
dikoordinasikan dalam satu wadah yang bisa meningkatkan ukhuwah antar mereka.
Maka kemudian disepakatilah pembentukan FORSAP sebagai wadahnya.
Namun meski pemrakarsanya kebanyakan dan Aisyiyah dan Hj Nurdiati Akma sendiri
anggota DPR Rl dan Partai Amanat Nasional (PAN) tetapi FORSAP benar-benar
independen, bukan milik Aisyiyah dan Partai Politik tertentu. Karena memang anggota
FORSAP dari berbagai kelompok, termasuk di luar Aisyiyah dan tidak berasal dari
Parpol yang sama. Karenanya, kepengurusannya juga berasal dari berbagai kelompok
pengajian yang bergabung dalam FORSAP, hanya karena motornya dari Aisyiyah maka
banyak pula anggota pengurus FORSAP yang berasal dari Aisyiyah.
Sedangkan materi pengajian yang dilakukan FORSAP, selain pendalaman materi akidah,
penerapan hukum agama dalam kehidupan sehari-hari dan materi ibadah juga materi
yang menyangkut perpolitikan. Materi yang terakhir ini, berharap agar ibu-ibu peserta
pengajian selain taat beribadah juga mengerti tentang kehidupan berbangsa dan
bemegara. Karena partisipasi wanita dalam dunia yang satu ini nampaknya masih kurang,
padahal penduduk Indonesia lebih dari limapuluh persennya adalah wanita.
"Alhamdulillah sejak dilakukan deklarasi tahun lalu, anggotanya terus bertambah," ucap
Dra Hj Nurdiati Akma pada Suara Muhammadlyah. Jumlah kelompok pengaiian atau
Majelis Taklim yang bergabung dalam FORSAP kali ini sekitar 1000 kelompok

pengajian. Untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya, Insyaallah FORSAP akan
melakukan kegiatan eknomi dalam berbagai bentuk. Di antaranya, melalui bazar,

pameran, koperasi dan bahkan berencana membangun industri makanan dan minuman
untuk mengisi pangsa pasar dalam dan luar negeri.
Menjelang setahun terbentuknya FORSAP, 14 September 2002 lalu digelar Tabligh Akbar
yang menampilkan penceramah Dra Hj Luthfiah Sungkar di Masjid Agung At Tien
Kompleks Taman Mini Indonesia Indah. Tabligh Akbar dengan pengunjung ribuan orang
ini selain untuk mempermgati Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW juga sekaligus untuk
mendeklarasikan FORSAP Jakarta Selatan. Peserta pengajian yang beruntung juga
mendapatkan door-prize, selain bisa menikmati sejumlah pertunjukan kesenian.
Selain itu, menurut Ketua Panitia Deklarasi FORSAP Jakarta Selatan My.Zanimar, juga
dilaksanakan kegiatan penyantunan bagi anak-anak yatim piatu dan kaum dhuafa. Untuk
lebih memperhatikan kaum dhuafa ini, FORSAP juga mengadakan kunjungan silaturahmi
kepada masyarakat buruh perkebunan tehdi daerah Puncak Jawa Barat untuk
memberikan bantuan kepada mereka yang masih hidup di bawah garis kemiskinan.
(Lut/Jon).
Sumber: SM-19-2002