KAJIAN HUKUM DOMESTIC ROAMING (JELAJAH DOMESTIK) OLEH PENYELENGGARA TELEKOMUNIKASI TERHADAP PERSAINGAN USAHA DAN PENCAPAIAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR TELEKOMUNIKASI DI INDONESIA.
KAJIAN HUKUM DOMESTIC ROAMING (JELAJAH DOMESTIK) OLEH
PENYELENGGARA TELEKOMUNIKASI TERHADAP PERSAINGAN
USAHA DAN PENCAPAIAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR
TELEKOMUNIKASI DI INDONESIA
Dadang Suprianda
110110070420
Dengan beralihnya penguasaan telekomunikasi, bermunculan
pengusaha yang menyediakan layanan telekomunikasi khususnya
layanan telekomunikasi bergerak seluler. Menyediakan layanan
telekomunikasi harus di dukung dengan infrastruktur telekomunikasi yang
baik. Bagi pemain baru dalam penyelenggaraan telekomunikasi,
penyediaan infrastruktur yang baik membutuhkan biaya yang cukup tinggi.
Oleh karena itu dalam penyelenggaraan telekomunikasi di perbolehkan
adanya sharing infrastruktur telekomunikasi. Tujuan penelitian ini sendiri
adalah untuk mengetahui pola kerjasama roaming nasional antara
penyelenggara telekomunikasi seluler dalam menciptakan persaingan
usaha yang sehat dan dalam mewujudkan pencapaian pembangunan
infrastruktur telekomunikasi di Indonesia.
Penulisan skripsi ini dikaji dari aspek hukum persaingan usaha dan
hukum telekomunikasi dengan menggunakan metode deskriptif analitis
dan pendekatan yuridis normatif.
Berdasarkan hasil analisis peneliti, diperoleh kesimpulan bahwa
pertama, pola kerjasama roaming nasional antara penyelenggara
telekomunikasi seluler yang dilaksanakan dengan jujur, tidak melawan
hukum, dan tidak merugikan kepentingan umum, sehingga tidak
menimbulkan terjadinya praktik monopoli dan persaingan usaha tidak
sehat telah menciptakan suatu pasar persaingan yang semakin kompetitif
serta memberikan keuntungan secara finansial kepada kedua pihak yang
melakukan kerjasama. Kedua, pola kerjasama roaming nasional antara
penyelenggara telekomunikasi seluler harus dilakukan melalui bentuk
perjanjian yang bersifat sementara atau memiliki batasan waktu, sehingga
kewajiban untuk memenuhi aksesibilitas bagi wilayah atau sebagian
masyarakat yang belum terjangkau oleh penyelenggaraan jaringan
telekomunikasi dapat terpenuhi.
iv
LEGAL STUDY OF DOMESTIC ROAMING BY
TELECOMMUNICATIONS OPERATOR IN FRAMEWORK OF
BUSINESS COMPETITION AND THE ESTABLISHMENT OF
TELECOMMUNICATIONS INFRASTRUCTURE DEVELOPMENT IN
INDONESIA
Dadang Suprianda
110110070420
The transformation on the telecommunications mastery, emerging
entrepreneurs who provide telecommunications services especially mobile
telecommunications service. To provide telecommunications services
should be supported by a reliable telecommunications infrastructure. For
new comers in the telecommunications business, supplying a reliable
infrastructure are requires a quite high costs, therefore in the
implementation of telecommunication allowed the existence of
telecommunication infrastructure sharing. The purpose of this study was to
determine the pattern of national roaming agreement among mobile
telecommunications providers in creating a fair business competition also
in order to realize the attainment of telecommunication infrastructure
development in Indonesia.
This research was examined from business competition and
telecommunications law aspects, by using a descriptive analytical method
and juridical normative approach.
In accordance with researher analysis, obtained the conclusion
first, the pattern of national roaming agreement among mobile
telecommunications operator which are implemented with honestly, not
against the law, and do not harm the public interest therefore it isn’t cause
the occurrence of monopolistic practices and an unfair business
competition has created a more competitive market competition also
provides financial advantages for both parties who performs the national
roaming agreement. Second, the pattern of national roaming agreement
among mobile telecommunications operator should be done through the
form of agreement which is temporary or having a limit of time, so the
obligation to fill the accessibility for the area or or part of the community
which not yet affordable by the telecommunication networks can be
accomplished.
v
PENYELENGGARA TELEKOMUNIKASI TERHADAP PERSAINGAN
USAHA DAN PENCAPAIAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR
TELEKOMUNIKASI DI INDONESIA
Dadang Suprianda
110110070420
Dengan beralihnya penguasaan telekomunikasi, bermunculan
pengusaha yang menyediakan layanan telekomunikasi khususnya
layanan telekomunikasi bergerak seluler. Menyediakan layanan
telekomunikasi harus di dukung dengan infrastruktur telekomunikasi yang
baik. Bagi pemain baru dalam penyelenggaraan telekomunikasi,
penyediaan infrastruktur yang baik membutuhkan biaya yang cukup tinggi.
Oleh karena itu dalam penyelenggaraan telekomunikasi di perbolehkan
adanya sharing infrastruktur telekomunikasi. Tujuan penelitian ini sendiri
adalah untuk mengetahui pola kerjasama roaming nasional antara
penyelenggara telekomunikasi seluler dalam menciptakan persaingan
usaha yang sehat dan dalam mewujudkan pencapaian pembangunan
infrastruktur telekomunikasi di Indonesia.
Penulisan skripsi ini dikaji dari aspek hukum persaingan usaha dan
hukum telekomunikasi dengan menggunakan metode deskriptif analitis
dan pendekatan yuridis normatif.
Berdasarkan hasil analisis peneliti, diperoleh kesimpulan bahwa
pertama, pola kerjasama roaming nasional antara penyelenggara
telekomunikasi seluler yang dilaksanakan dengan jujur, tidak melawan
hukum, dan tidak merugikan kepentingan umum, sehingga tidak
menimbulkan terjadinya praktik monopoli dan persaingan usaha tidak
sehat telah menciptakan suatu pasar persaingan yang semakin kompetitif
serta memberikan keuntungan secara finansial kepada kedua pihak yang
melakukan kerjasama. Kedua, pola kerjasama roaming nasional antara
penyelenggara telekomunikasi seluler harus dilakukan melalui bentuk
perjanjian yang bersifat sementara atau memiliki batasan waktu, sehingga
kewajiban untuk memenuhi aksesibilitas bagi wilayah atau sebagian
masyarakat yang belum terjangkau oleh penyelenggaraan jaringan
telekomunikasi dapat terpenuhi.
iv
LEGAL STUDY OF DOMESTIC ROAMING BY
TELECOMMUNICATIONS OPERATOR IN FRAMEWORK OF
BUSINESS COMPETITION AND THE ESTABLISHMENT OF
TELECOMMUNICATIONS INFRASTRUCTURE DEVELOPMENT IN
INDONESIA
Dadang Suprianda
110110070420
The transformation on the telecommunications mastery, emerging
entrepreneurs who provide telecommunications services especially mobile
telecommunications service. To provide telecommunications services
should be supported by a reliable telecommunications infrastructure. For
new comers in the telecommunications business, supplying a reliable
infrastructure are requires a quite high costs, therefore in the
implementation of telecommunication allowed the existence of
telecommunication infrastructure sharing. The purpose of this study was to
determine the pattern of national roaming agreement among mobile
telecommunications providers in creating a fair business competition also
in order to realize the attainment of telecommunication infrastructure
development in Indonesia.
This research was examined from business competition and
telecommunications law aspects, by using a descriptive analytical method
and juridical normative approach.
In accordance with researher analysis, obtained the conclusion
first, the pattern of national roaming agreement among mobile
telecommunications operator which are implemented with honestly, not
against the law, and do not harm the public interest therefore it isn’t cause
the occurrence of monopolistic practices and an unfair business
competition has created a more competitive market competition also
provides financial advantages for both parties who performs the national
roaming agreement. Second, the pattern of national roaming agreement
among mobile telecommunications operator should be done through the
form of agreement which is temporary or having a limit of time, so the
obligation to fill the accessibility for the area or or part of the community
which not yet affordable by the telecommunication networks can be
accomplished.
v