Resep Berdasarkan Etika Kedokteran.
RADAR BANDUNG
o Senin o
~,'
....
123
17
4
18
o Jan
.
19
Peb
o Rabu
SeJasa
5
6
21
20
() Mar OApr
7
22
OMe;
. Kamis 0 Jumat
E' 9
10
11
@
23
24
25
() Jun () Jul () -----Ags
o Sabtu o
12
13
27
--.--.
r) Sep
28
BANDUNG-RADARBANDUNG
BERDASARKAN etika, tugas dokter adalah menolong
orang sakit atau pasien. Ini tersirat dalam empat prinsif
profesi kedokteran yang secara umum, adalah pertama,
tindakan dokter pada pasien harus berlandaskan manfaat
bagi pasien yang berobat. Kedua, tidak boleh merugikan
pasien. Ketiga, adil, apa pun status sosial pasien dokter
harus memperlakukannya sama. Keempat, putusan tetap
di tangan pasien.
"Di sini, pasien memiliki hak otonom," terang dr Ike
Siregar, menjelaskan pada Radar Bandung di Ruang
Psikiatri Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung,
kemarin (25/2).
Meski mengaku bukan ahli etika kedokteran, Ike juga
bertugas sebagai salah satu pengelola Labolatorium
Bioetika dan Humaniora dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung.
""'--;
"Dalam lab ini ada unit bioetika
yang bertugas menjaga perilaku
profesi para dokter ketika menghadapi para pasien. Dan unit
humaniora, mengingatkan bahwa keIja dokter pada dasarnya
menolong orang," terang Ike.
Menurut dia, pemberian resep
dokter juga termasuk dalam
empat prinsif dasar tadi. Ike
mengingatkan pasien berhak
untuk meminum obat dari dokter atau tidak. Sementara kewajiban dokter adalah mendiagnosa dan melakukan pengobatan pada pasien. "Secata etis
.
---
jelas dokter tidak boleh memberikan obat yang membahayakan pasien," tambah dia.
Ditanya soal adanya wacana
resep tidak rasional terkait
dengan polemik. obat puyer, Ike
mengaku bukan wenal16anya.
"Ilmu terus menerus berkembang. Apa yang sekarang
dianggap valid, bagus, 10 hing-
ga 20 tahun ke depan bisa
berubah karena ada penemuan
lain yang baru dan lebih bagus.
Namun yang menyatakan suatu
obat bagus dan tidak bagus
haruslah orang yang berkompeten di bidangnya," ungkap
dia. (cr6)
Kliping
Humos
Unpod
-
--
14
15
16
29
30
31
() Okr ONov
Resep Berdasarkan Etika
Kedokteran
.
Minggu
2009-----
.
ODes
o Senin o
~,'
....
123
17
4
18
o Jan
.
19
Peb
o Rabu
SeJasa
5
6
21
20
() Mar OApr
7
22
OMe;
. Kamis 0 Jumat
E' 9
10
11
@
23
24
25
() Jun () Jul () -----Ags
o Sabtu o
12
13
27
--.--.
r) Sep
28
BANDUNG-RADARBANDUNG
BERDASARKAN etika, tugas dokter adalah menolong
orang sakit atau pasien. Ini tersirat dalam empat prinsif
profesi kedokteran yang secara umum, adalah pertama,
tindakan dokter pada pasien harus berlandaskan manfaat
bagi pasien yang berobat. Kedua, tidak boleh merugikan
pasien. Ketiga, adil, apa pun status sosial pasien dokter
harus memperlakukannya sama. Keempat, putusan tetap
di tangan pasien.
"Di sini, pasien memiliki hak otonom," terang dr Ike
Siregar, menjelaskan pada Radar Bandung di Ruang
Psikiatri Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung,
kemarin (25/2).
Meski mengaku bukan ahli etika kedokteran, Ike juga
bertugas sebagai salah satu pengelola Labolatorium
Bioetika dan Humaniora dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung.
""'--;
"Dalam lab ini ada unit bioetika
yang bertugas menjaga perilaku
profesi para dokter ketika menghadapi para pasien. Dan unit
humaniora, mengingatkan bahwa keIja dokter pada dasarnya
menolong orang," terang Ike.
Menurut dia, pemberian resep
dokter juga termasuk dalam
empat prinsif dasar tadi. Ike
mengingatkan pasien berhak
untuk meminum obat dari dokter atau tidak. Sementara kewajiban dokter adalah mendiagnosa dan melakukan pengobatan pada pasien. "Secata etis
.
---
jelas dokter tidak boleh memberikan obat yang membahayakan pasien," tambah dia.
Ditanya soal adanya wacana
resep tidak rasional terkait
dengan polemik. obat puyer, Ike
mengaku bukan wenal16anya.
"Ilmu terus menerus berkembang. Apa yang sekarang
dianggap valid, bagus, 10 hing-
ga 20 tahun ke depan bisa
berubah karena ada penemuan
lain yang baru dan lebih bagus.
Namun yang menyatakan suatu
obat bagus dan tidak bagus
haruslah orang yang berkompeten di bidangnya," ungkap
dia. (cr6)
Kliping
Humos
Unpod
-
--
14
15
16
29
30
31
() Okr ONov
Resep Berdasarkan Etika
Kedokteran
.
Minggu
2009-----
.
ODes