Sistem Perekrutan Pegawai Diskreditkan ODHA.

Pikiran Rakyat
o Selasa
4

5

0
6

20

21

o Mar

OApr

Rabu

(Z)
22


OMei

0
8
23

0

Kamis
9

OJun

10
24

12

11

25

OJul

-

13
27

26

14
28

15
29

Pegawai

--'-'


16
30

---

~

-

Diskreditkan 0 DHA
BANDUNG, (PR).Sistem perekrutan pegawai,
khususnya dalam tahap cek kesehatan, masih mendiskriminasikan kelompok masyarakat
dengan HIV-AlDS. Akibatnya,
sebelum bisa melaju ke tahapan
seleksi selanjutnya, orang dengan HIV- AIDS (ODHA), akan
gugur terlebih dahulu.
Demikian
diungkapkan
pengamat hukum Yesmil Anwar dalam seminar "Akses Universal dan HAM" yang diselenggarakan KPA Jabar di RS

Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Minggu (6/12/). Menurut Yesmil, negara seharusnya
menghilangkan sistem yang
diskriminatif tersebut untuk
memberikan akses universal
bagi seluruh masyarakat, termasuk ODHA.
Apalagi, lanjutnya, Indonesia
sudah lama meratifikasi "Deklarasi HAM Universal" yang diluncurkan PBB pada 1948. Diskri!lllansi..!ersebut semakin pa-

rektur Pelaksana PKBI (Perkumpulan Keluarga Berencana
Indonesia) Jawa Barat, Nanang. Menurut dia, prasangka
dan pelekatan identitas yang
berkonotosi buruk terhadap
ODHA, masih terus berlangsung.
Bahkan, hal itu berujung pada diskriminasi, mulai dari
yang bentuknya penolakan
sampai dengan pemecatan
ODHA dari perusahaan atau organisasi. "Meskipun perlakuan
masyarakat sudah mulai membaik, tetapi para ODHA masih
sulit bisa lepas dari stigma tersebut. Khususnya di tempat
keIja, diskriminasi tersebut semakin jelas, sehingga ODHA

sering menutup identitas dirinya. Jika tidak, mereka rentan
untuk dikucilkan," ucapnya.
Terkait diskriminasi tersebut,
kata Nanang, pemerintah suda4
membuat peraturan yang melarang perusahaan untuk membedakan ODHA dengan karya-

rah karena negara juga mensponsorinya. Misalnya, seleksi
pegawai negeri yang mengharuskan tes darah, secara otomatis akan menggagalkan para
ODHA untuk maju ke tahapan
selanjutnya.
Padahal, kata Yesmil, tidak
ada peraturan eksplisit yang
menyebutkan ODHA dilarang
menjadi PNS, tetapi aturan seleksi yang ada saat ini menyiratkan keadaan sebaliknya. "Memang tidak ada peraturan tertulis untuk itu, tetapi kita tahu,
ada aturan yang secara diamdiam tidak memperbolehkan
ODHAjadi PNS," ujarnya.
Menurut Yesmil, jika tidak
ada perubahan dalam kebijakan
tersebut, diskriminasi akan
langgeng selamanya. Dalam hal

ini, pembiaran tersebut jelas
menodai komitmen Indonesia
untuk menjunjung tinggi akses
HAM yang universal.
Terns berlangsWlg
Hal senada dikemukakan Di-

wan lainnya. Hanya, peraturan.
itu belum sepenuhnya dijalant kan para pengusaha. "Diskriminasi tetap eksis. Ini sangat
memprihatinkan," ujarnya. Nanang menambahkan, pemerintah daerah perlu membuat kebijakan untuk menghilangkan
stigma buruk ODHA. (A-133)
***

ADE BAYU INDRA/"PR'

AKSI teatrikal mengenai bahaya HIV-AIDS ditampilkan oleh
massa Hizbut Tahnr Indonesia, saat melakukan aksi di depan Bandung Indah Plaza, Jln. Merdeka, Kota Bandung, Minggu (29/11).
Aksi tersebut dilakukan dalam rangka
--~ Han AIDS Sedunia. *
~.~


Kllplog

Humas

Un pad

2009
----

31

OSepOOkt 0 Nav. Des

0 Ags'

Sistem Perekrutan
-

o Sabtu 0 Mlnggu


Jumat