Tinggi, Tingkat Kecelakaan di Jabar.
o Senin
123
'7
4
18
o Jan
19
0
Peb
.
[(OMPAS
o Rabu o Kamis
Selasa
5
6
20
21
o Mar
OApr
7
22
OMei
8
23
8Jun
9
0
10
24
Jumat
25
OJul
o Sabtu
12
11
0 A(ls
13
27
26
() Sep
28
0 Clkt
LALU LlNTAS
Tinggi, Tingkat Kecelakaandi Jabar
BANDUNG. KOMPAS - Tingkat kecelakaan lalu lintas di Jawa
Barat hingga Mei 2009 masih sangat tinggi.Rata-rata separuh dari
kecelakaan menewaskan setidaknya satu orang. Kecelakaan diakibatkan faktor manusia dan belum
idealnya infrastruktur.
Demikian persoalan yang mengemuka dalam dialogpublik bertema "PerlindWlgan Dasar bagi
Pengguna Moda Transportasi dan
Pengguna Jalan Lain" di Universitas Padjadjaran, BandWlg, Senin
(15/6). Kepala Subdirektorat Administrasi Registrasi dan Identifikasi KepolisianDaerah Jabar Ajun
Komisaris Besar Nasri Wiharto
mengatakan, hinggaMei2009 terdapat 1.535 kejadian kecelakaan
lalulintas.
Jumlah korban tewas mencapai 715orang. Artinya, rasio kecelakaan dibandingkan dengan kematian tergolong tinggi,mencapai
50 persen. Rasio kecelakaan yang
termasuk rendah, menurut Nasri,
tidak lebih dari 20 persen. AdapWl
korban luka berat sebanyak 704
orang dan korban luka ringan sebanyak 1.530orang.
- Kliping
Total kerugian materi akibat
kecelakaan itu Rp 3,8 millar. Kecelakaan akibat manusia, misalnya mengantuk, mengemudi
sambil menelepon, atau melebihi
batas kecepatan aman. AdapWl
penyebab nonmanusia seperti jaIan berlubang, belum dibangWlnya median jalan, dan faktor geogratis.
"Belum lagitrotoar sering dijadikan tempat beIjualan pedagang
lurkan tongkatnya agar para pengendara mengetahui keberadaan
mereka. NamWl,kendaraan tetap
melaju sehingga membahayakan
penyandangtunanetra.
Menurut pakar transportasi
dari Unpad, Yesmil Anwar, kesadaran bertransportasi di Jabar
masih sangat rendah. "Banyakpemilik sepeda motor yang membuat surat izin mengemudi dengan
menembak. Naik motor belok
sembarangan," katanya.
kaki lima. Pejalan kaki pWl melinKepalaPT JasaRahaIjaCabang
tas di aspal sehinggabisa tertabrak
Jabar Juragan Sitorus mengemukendaraan," katanya.
kakan, nilai klaim asuransi kecelaNasri mengatakan, membuat
kecelakaan menjadi nihil tidak kaan di Jabar hingga Mei 2009 rabisa dilakukan secara langsWlg. ta-rata Rp 14 miliar per bulan.
Oleh karena itu, masyarakat Angkaitu naik Rp700juta- Rp 900
diminta mematuhi rambu lalu lin- juta per bulan dibandingkan detas dan berkendara dengan kece- ngan periode yang sarna tahWl
patan wajar. Kecepatan dalam ko- 2008.
ta yang aman sekitar 40 kilometer
Nilai asuransi korban tewas Rp
per jam dan luar kota 60 km per 25 juta dan perawatan Wltuk korjam.
banlukahingga Rp 10juta. Penerimaan klaim korban tewas tidak leSangat rendah
bih dari seminggu dan Wltuk korKetua Persatuan TWlanetra In- ban luka maksimal sebulan. Jika
donesia Daerah Jabar Edwin Wi- proses lancar dengan berkas lengluya Shirath mengWlgkapkan,pe- kap, klaim dapat diselesaikan da-"
nyandangtWlanetra kerap menju- lam duajam. (BAY)
Humos
Unpod
2009'--
123
'7
4
18
o Jan
19
0
Peb
.
[(OMPAS
o Rabu o Kamis
Selasa
5
6
20
21
o Mar
OApr
7
22
OMei
8
23
8Jun
9
0
10
24
Jumat
25
OJul
o Sabtu
12
11
0 A(ls
13
27
26
() Sep
28
0 Clkt
LALU LlNTAS
Tinggi, Tingkat Kecelakaandi Jabar
BANDUNG. KOMPAS - Tingkat kecelakaan lalu lintas di Jawa
Barat hingga Mei 2009 masih sangat tinggi.Rata-rata separuh dari
kecelakaan menewaskan setidaknya satu orang. Kecelakaan diakibatkan faktor manusia dan belum
idealnya infrastruktur.
Demikian persoalan yang mengemuka dalam dialogpublik bertema "PerlindWlgan Dasar bagi
Pengguna Moda Transportasi dan
Pengguna Jalan Lain" di Universitas Padjadjaran, BandWlg, Senin
(15/6). Kepala Subdirektorat Administrasi Registrasi dan Identifikasi KepolisianDaerah Jabar Ajun
Komisaris Besar Nasri Wiharto
mengatakan, hinggaMei2009 terdapat 1.535 kejadian kecelakaan
lalulintas.
Jumlah korban tewas mencapai 715orang. Artinya, rasio kecelakaan dibandingkan dengan kematian tergolong tinggi,mencapai
50 persen. Rasio kecelakaan yang
termasuk rendah, menurut Nasri,
tidak lebih dari 20 persen. AdapWl
korban luka berat sebanyak 704
orang dan korban luka ringan sebanyak 1.530orang.
- Kliping
Total kerugian materi akibat
kecelakaan itu Rp 3,8 millar. Kecelakaan akibat manusia, misalnya mengantuk, mengemudi
sambil menelepon, atau melebihi
batas kecepatan aman. AdapWl
penyebab nonmanusia seperti jaIan berlubang, belum dibangWlnya median jalan, dan faktor geogratis.
"Belum lagitrotoar sering dijadikan tempat beIjualan pedagang
lurkan tongkatnya agar para pengendara mengetahui keberadaan
mereka. NamWl,kendaraan tetap
melaju sehingga membahayakan
penyandangtunanetra.
Menurut pakar transportasi
dari Unpad, Yesmil Anwar, kesadaran bertransportasi di Jabar
masih sangat rendah. "Banyakpemilik sepeda motor yang membuat surat izin mengemudi dengan
menembak. Naik motor belok
sembarangan," katanya.
kaki lima. Pejalan kaki pWl melinKepalaPT JasaRahaIjaCabang
tas di aspal sehinggabisa tertabrak
Jabar Juragan Sitorus mengemukendaraan," katanya.
kakan, nilai klaim asuransi kecelaNasri mengatakan, membuat
kecelakaan menjadi nihil tidak kaan di Jabar hingga Mei 2009 rabisa dilakukan secara langsWlg. ta-rata Rp 14 miliar per bulan.
Oleh karena itu, masyarakat Angkaitu naik Rp700juta- Rp 900
diminta mematuhi rambu lalu lin- juta per bulan dibandingkan detas dan berkendara dengan kece- ngan periode yang sarna tahWl
patan wajar. Kecepatan dalam ko- 2008.
ta yang aman sekitar 40 kilometer
Nilai asuransi korban tewas Rp
per jam dan luar kota 60 km per 25 juta dan perawatan Wltuk korjam.
banlukahingga Rp 10juta. Penerimaan klaim korban tewas tidak leSangat rendah
bih dari seminggu dan Wltuk korKetua Persatuan TWlanetra In- ban luka maksimal sebulan. Jika
donesia Daerah Jabar Edwin Wi- proses lancar dengan berkas lengluya Shirath mengWlgkapkan,pe- kap, klaim dapat diselesaikan da-"
nyandangtWlanetra kerap menju- lam duajam. (BAY)
Humos
Unpod
2009'--