Peminat PTS Minim bukan Karena PTN Terlalu Jorjoran.

--

--

------

- ---

~~~) Pikirano Rakyat
o
o
o
1
17
OJan

.

2
18


o SeJasa o Rabu

Senin

3
19

8Peb

4

5
20

6
21

o Mar OApr

7

22

OMei

8
rD>

Jumat
Kamis
9
10
11
25
26
24

OJun

OJuJ


Sabtu

12
27

OSep

OAgs

Minggu

14

13
28

OOkt

16


15
2

30

ONov

Penrlnat PTS Minim'
bul~an Karena PTN
Terlalu Jorjoran
BANDUNG, (PR).Rektor Universitas Padjadjaran Ganjar Kurnia menilai,
tidak logis jika banyak pihak
beranggapan, minimnya peminat di perguruan tinggi swasta
(PTS) diakibatkan oleh perguruan tinggi negeri (PTN) yang
terlalu banyak menampung
mahasiswa. Penerimaan mahasiswa barn di PTN telah dilakukan sesuai dengan kemampuan pengajar dan ruang
kuliah yang dimiliki.
Pernyataan Ganjar ini terkait rencana pemerintah yang
akan membatasi kuota mahasiswa di PTN mulai tahun
2010. Kebijakaninidilakukan

agar tetap ada proteksi bagi
PTS sehingga tidak kekurangan mahasiswa.
"Saya sudah berkali-kali bilang kalau kami tidak menerima mahasiswa secarajOljoran.
Unpad hanya menerima sekitar delapan ribu -mahasiswa
per tahun dari 51.000 pendaftar. Masih ada 43.000 pendaftar yang tidak kita terima. Silakan itu diserap oleh PTS.
Mangga," kata Ganjar yang
ditemui seusai peringatan Ba-

hasa Ibu Internasional
di
Kampus Unpad, JIn. Dipati
Ukur Bandung, Sabtu (21/2).
Menurut Ganjar, yang seharusnya dipertanyakan adalah,
kenapa yang 43.000 itu tidak
mau daftar ke PTS, sebelum
pemerintah mengambil keputusan mengurangi kuota mahasiswa di PTN.
Bersaing kualitas
Saat dihubungi terpisah,
Pembantu Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan
Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Chaedar Alwasilah

mengungkapkan, pembatasan
kuota mahasiswa baru justru
akan menghalangi hak masyarakat memperoleh pendidikan
terbaik. Dia pun menilai kunci
pemecahan masalah tidak terletak pada pembatasan kuota,
tetapi pada peningkatan kualitas PIS.
Chaedar percaya, PIS memiliki potensi untuk mengembangkan kualitas. Apalagi mereka memiliki kebebasan untuk berkreasi. "Buktinya, beberapa PTS di Jabar bisa memiliki kualitas tak kalah dengan
PTN," ujarnya.

-- ---

Kliping
- ---

- - ---

Humos

Unpod


--------

Atas inisiatif sendiri, pada
tahun ajaran mendatang UPI
berencana mengurangi jumlah mahasiswa baru. Pengurangan jumlah diakibatkan
mahasiswa S-1 yang belum luIus.
Beberapa waktu lalu Dirjen
Dikti Depdiknas Fasli Djalal,
mengatakan, seiring diberlakukannya UU Badan Hukum
Pemerintah, kapasitas mahasiswa baru di perguruan tinggi negeri akan dipatok. Konsekuensinya, PTN haru,s mengurangi kuota penerimaan mahasiswa baru dan harus disesuaikan dengan kapasitasnya.
"Ada beberapa PTN yang
menerima extension, diploma,
atau pasca, dan dianggap mencemaskan bagi PIS. Ini yang
akan dicegah oleh BHP," katanya.
Namun,
menurut
Fasli,
pengaturan kuota ini tidak
akan bisa diaplikasikan pada
penerimaan tahun ini. Setidaknya dua tahun setelah UU

BHP ini diberlakukan, pembatasan bagi PTN ini baru bisa
dilaksanakan.
(A-157/A165)***
-

2009
--------

31

ODes