PROSES PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN MULTIPLE Proses Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Dengan Menggunakan Pendekatan Multiple Intelegence (MI) (Studi Deskriptif di SDIT Ulul Albab

PROSES PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM (PAI) DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN MULTIPLE
INTELEGENCE (MI) (Studi Deskriptif di SDIT Ulul Albab Kota Pekalongan

Tahun 2012)

NASKAH PUBLIKASI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat
guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam (S.Pd.I)
Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah)

Oleh :
Heri Winarno
NIM : G 000 080 059
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013

ABSTRAK
Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu proses pengembangan potensi
individu. Melalui pendidikan, potensi yang dimiliki oleh individu akan

diubah
menjadi kompetensi. Kompetensi mencerminkan kemampuan dan
kecakapan individu dalam melakukan suatu tugas atau pekerjaan. Tugas pendidik
atau guru dalam hal ini adalah memfasilitasi anak didik sebagai individu untuk
dapat mengembangkan potensi yang dimiliki menjadi kompetensi sesuai dengan
cita-citanya.
Sekolah ini cukup unik dan berani berbeda dalam penerimaan siswa
barunya (PSB). SDIT Ulul Albab Pekalongan menggunakan alat riset bernama
Multiple Intelligences Research (MIR) dalam PSB. MIR ini bukan alat tes seleksi
masuk, melainkan sebuah riset yang ditujukan kepada siswa dan orang tuanya
untuk mengetahui kecenderungan kecerdasan siswa yang paling menonjol dan
berpengaruh. Dari latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk meneliti lembaga
ini dengan tujuan untuk mengetahui proses pelaksanaan pembelajaran Pendidikan
Agama Islam (PAI) dengan menggunakan pendekatan Multiple Intelligence (MI).
Bagaimanakah proses pelaksanaan pembelajaran PAI di SDIT Ulul ALbab
Pekalongan dengan menggunakan pendekatan MI yang meliputi tujuan, materi,
setrategi serta evaluasi proses pembelajaran.
Jenis penelitian ini termasuk penelitian lapangan, adapun pendekatan
dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Dalam pengumpulan data
penulis menggunakan metode observasi, interview, dan dokumentasi. Adapun

penelitian ini dianalisis dengan metode kualitatif deskriptif. Hasil dari penelitian
ini menunjukkan bahwa SDIT Ulul Albab Pekalongan telah menerapkan MI
sebagai pendekatan dalam pembelajaran PAI. Bertujuan lebih menekankan pada
implementasi dari ajaran Islam dalam kehidupan anak didik. Tenaga kependidikan
belum secara keseluruhaan memenuhi jenjang pendidikan strata SI. Peserta didik
telah memenuhi kondisi ideal untuk melakukan pembelajaran karena telah matang
secara mental dan intelektual, yaitu pada usia 7 tahun. Materi yang dipelajari studi
qur’an hadist, akidah akhlak, fiqh serta sejarah kebudayaan islam (SKI). Untuk
materi SKI baru diberikan di kelas 3. Setrategi pembelajaran yang digunakan
bervariasi, namun guru PAI kurang kreatif dalam mengemas strategi pembelajaran
serta kurang memperhatikan aspek kondisi siswa atau potensi siswa. Adapun pada
tahapan-tahapan masih terdapat kekeliruan. Adapun tahapannya meliputi kegiatan
awal: zona alpha, pre test dan tidak menggunkan scene setting, kegiatan inti
pembelajaran, penutup.. Dalam proses evaluasi pelaksanaan pembelajaran
Pendidikan Agama Islam menggunakan konsep penilaian Autentik. Menggunakan
teknik tes dan non tes. Penilaian yang dilakukan terdiri dari tesl lisan, tes tertulis
dan tes perbuatan.
Kata Kunci : Proses Pelaksanaan pembelajaran PAI dan Multiple Intelligence

kelulusan,


A. PENDAHULUAN
Pendidikan

adalah

hal

maka

berlomba-lomba

yang

semua

sekolah

membuat


program

sangat penting untuk diperoleh anak-

untuk menjadikan peserta didiknya

anak ataupun orang dewasa. Pendidikan

lulus

pada dasarnya merupakan suatu proses

pembelajaran

pengembangan

aktivitas peserta didik, bukan pada

Melalui


potensi

pendidikan,

individu.

potensi

seratus

persen.

Padahal

menekankan

pada

aktivitas pendidik (Fathurrohman dkk,


yang

2012:6).

dimiliki oleh individu akan diubah

Akhir-

menjadi kompetensi. Kualitas proses

akhir

ini

muncullah

belajar seseorang dipengaruhi oleh

anggapan bahwa menerapkan konsep


berbagai faktor. Menurut Syah (2001),

kecerdasan majemuk atau Multiple

dengan merujuk pada teori belajar

Intelegence (MI), kepada anak didik di

kognitif, bahwa

sekolah dianggap sebagai langkah yang

fakror-faktor

mempengaruhi

belajar

yang


tepat.

itu

Teori

dikelompokkan kedalam kategori yaitu
faktor internal, faktor eksternal, dan

(Multiple

faktor

teori

pendekatan

belajar

yang


Kecerdasan
Intelligence)

yang

majemuk
merupakan

dicetuskan

oleh

Howard Gardner. Menurut Howard

digunakan (Deni, 2011: 22).
Pendekatan belajar yaitu jenis

Gardner ada 8 kecerdasan majemuk


upaya belajar siswa yang meliputi

yang dimuliki peserta didik, yaitu

strategi dan metode yang digunakan

linguistic

siswa

(angka),

untuk

melakukan

kegiatan

(kata),
visual


mempelajari materi pelajaran. Strategi

kinestetik jasmani

belajar bagaimana

(music),

pembelajar
terhadap

ini

yang digunakan

akan

kualitas

matematis

spasial

(gambar),

(tubuh), musical
pribadi

(orang),

intrapribadi (diri), dan naturalis (alam)

berpengaruh

belajar

antar

logis

(Thomas Amstrong, 2002:25).

(Deni,

SDIT

2011:23).

Ulul

Albab

Kota

Pekalongan merupakan sekolah yang

Pada kenyataannya walau semua
guru sudah tahu cara melaksanakan

dalam

proses belajar mengajar yang dituntut

pembelajarannya

oleh kurikulum, tetap saja mereka giat

melibatkan kecerdasan kognitif saja,

menerapkan metode tradisional atau

namun psikomotorik serta afektif. Guru

konvensional. Sejak ada kebijakan yang

juga dituntut untuk mampu mengikuti

mengharuskan anak mencapai standar

gaya belajar siswa serta melibatkan
1

proses

pelaksanaan
tidak

hanya

perasaan dan emosi siswa dalam proses

pendidikan khususnya mengenai proses

pembelajaran. Sekolah ini cukup unik

pelaksanaan pembelajaran PAI dengan

dan berani berbeda dalam penerimaan

menggunakan

siswa barunya (PSB). SDIT Ulul Albab

Intelligence (MI). dan Secara Praktis,

Pekalongan menggunakan alat riset

dapat dijadikan sebagai sebuah rujukan

bernama

Intelligences

yang dianggap lebih konkrit apabila

Research (MIR) dalam PSB. Hasil MIR

nantinya penulis berkecimpung dalam

akan dipakai oleh setiap guru untuk

dunia pendidikan, khususnya dalam hal

mempelajari gaya belajar setiap siswa.

pembelajaran PAI untuk meningkatkan

Kemudian para guru menyusun lesson

kualitas out put PAI serta dapat menjadi

plan (rencana pengajaran) berdasarkan

bahan

analisis hasil MIR. Hasil MIR ini juga

upaya-upaya

menjadi alat untuk membagi kelas dan

Multiple

pedoman guru untuk bahan skenario

pembelajaran Pendidikan Agama Islam

pembelajaran.

(PAI).

Multiple

Berdasarkan kenyataan ini penulis
”Proses

Pembelajaran

khususnya

penerapan

Intelligence

dalam

pendekatan

dalam

proses

Jenis Penelitian yang digunakan

Pelaksanaan

Pendidikan

masukan,

Multiple

C. Metode Penelitian

tertarik untuk mengangkat sebuah judul
skripsi

pendekatan

adalah

Agama

penelitian lapangan (field

research),

dengan

mengunakan

Islam(PAI) dengan Pendekatan Multiple

Pendekatan deskriptif kualitatif. Metode

Intelligence (MI) (Studi Deskriptif di

pendekatan deskriptif

kualitatif pada

SDIT Ulul Albab Pekalongan Tahun

hakekatnya

memperhatikan

2012)”

seseorang dalam kehidupan sehari-hari

adalah

dalam situasi yang wajar, berinteraksi

B. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan yang diharapkan dalam

dengan mereka, melakukan wawancara

penelitian ini adalah untuk menemukan

dengan

proses pelaksanaan pembelajaran PAI

memaknai

dengan pendekatan multiple intelegence

perilaku yang berhubungan dengan

di

SDIT

mereka

serta

bahasa,

berusaha

kebiasaan

dan

Ulul

Albab

Pekalongan.

fokus penelitian (Moelong, 2005:127).

ini

dapat

memberikan

Sumber Data yang digunakan adalah

manfaat teoritis dan praktis, antara lain

seluruh orang yang terlibat dalam

sebagai

institusi yang ada di SDIT Ulul Albab

Penelitian

berikut:

Menambah
pengetahuan

Secara

khazanah
dalam

teoritis,
(kekayaan)

Pekalongan.

dunia

Sumber

data

yang

digunakan berupa sumber data primer
2

dan sumber data sekunder. Metode

peristiwa atau situasi yang disengaja

Pengumpulan Data yang digunakan

dirancang dalam rangka membantu dan

adalah metode Wawancara (interview),

mempermudah proses belajar dengan

observasi,

harapan dapat membangun kreatifitas

dokumentasi.

Metode

siswa.

analisis data, dalam menganalisis data

Sedangkan Bukhori Umar (2010:

penulis menggunakan metode deskriptif
dan

29) mengemukakan pendidikan agama

Haberman metode deskriptif kualitatif

Islam adalah proses transformasi dan

yaitu pengumpulan data dan sekaligus

internalisasi ilmu pengetahuan dan

reduksi

nilai-nilai pada diri anak didik melalui

kualitatif.

Menurut

data,

Miles

penyajian

data

dan

penarikan kesimpulan (Dikutip oleh:

pertumbuhan

Sugiono 2010:246). Pertama, setelah

potensi

pengumpulan data selesai kemudian

keselarasan dan kesempurnaan hidup

melakukan

dalam segala aspeknya.

reduksi

menggolongkan,
membuang

yang

pengorganisasian

data,

yaitu

perlu

sehingga

fitrahnya

pengembangan
guna

mencapai

Pendekatan pembelajaran yaitu

mengarahkan,
tidak

dan

dan

pangkal dan titik tekan yang menddapat

data

perhatian

utama

dalam

terpilah-pilah. Kedua, data yang setelah

menyelelenggarakan

direduksi akan disajikan dalam bentuk

(Deni Kurniawan, 2011:34). Multiple

narasi.

Intelligence berasal dari bahasa inggris

Ketiga,

kesimpulan

dari

adalah
data

penarikan
yang

pembelajaran

yang terdiri dari dua suku kata, multiple

telah

disajikan pada tahap kedua dengan

dan

mengambil

Penarikan

multiple diartikan ganda, majemuk dan

kesimpullan menggunakan pendekatan

beragam, sedangkan intelligence berarti

berfikir deduktif. Cara berfikir deduktif

kecerdasan atau inteligensi. Inteligensi

adalah cara berfikir dengan deduksi

secara bahasa merujuk pada Kamus

berangkat

Besar

kesimpulan.

dari

pengetahuan

yang

intelligence.

Bahasa

Secara

Indonesia

bahasa,

berarti

sifatnya umum dan bertitik tolak pada

sempurna perkembangan akal budinya,

pengetahuan umum itu hendak menilai

pandai dan tajam pikirannya. Secara

suatu kejadian yang khusus.

terminologi teori ini dikemukakan oleh
Howard Gardner. Teori ini dikenal juga

D. Landasan Teori
Pengertian

PAI

dengan teori multiple intelligence (MI).

163)

beliau mengemukakan bahwa setiap

Pembelajaran diartikan sebagai suatu

manusia memiliki beberapa kecerdasan

menurut

pembelajaran

Nazarudin

(2007:

3

diantaranya yaitu: kecerdasan linguistic

multiple intelligence (MI) di SDIT Ulul

(kata), logis-matematis (angka), visual-

Albab Pekalongan. Untuk menganalisis

(gambar),

spasial

kinestetik-jasmani

data tersebut, ada beberapa tahapan

(tubuh), musical (musik), interpersonal

yang

(orang),

penggolongan, penyaringan, kemudian

(diri),

intrapersonal

naturalis

(alam)

(Femi,

2009:37).

Dalam

teorinya

dan

Olovia,

perlu

penyimpulan

dilakukan

dari

yakni

data-data

yang

beliau

diterima. Multiple intelligence (MI)

menjelaskan bahwa setiap individu

dimulai diterapkan pada tanggal 8 Mei

memiliki kecerdasan tersebut, namun

Tahun Pelajaran 2011/2012. Hal ini

ada

ditandai dengan menggunakan multiple

beberapa

kecerdasan

yang

intelligence research (MIR) di SDIT.

menonjol pada setiap individu.

1.

Berdasarkan pengertian di atas,
maka

dapat

disimpulkan

Analisis

terhadap

Tujuan

Pembelajaran PAI

bahwa

Tujuan

pembelajaran PAI dengan pendekatan

utama

proses

MI yaitu melakukan pembelajaran PAI

pelaksaan pembelajaran PAI yaitu

yang

supaya

menekankan

kecerdasan

pada

siswa.

aspek

materi

pelajaran

disampaikan oleh

Kecerdasan

yang

guru tidaak

dijadikan pangkal dan titik tekan yang

hanya mencakup ranah kognitif

mendapat

dalam

saja, tapi juga menekankan pada

pembelajaran.

implementasi dari ajaran Islam

perhatian

utama

menyelenggarakan

Dalam melakukan proses pembelajaran

dalam

PAI kecerdasan yang lebih menonjol

sehingga menjadi manusia muslim

dari peserta didik dijadikan acuan

yang terus berkembang keimanan

utama dalam pembelajaran. Sehingga

dan ketaqwaannya kepada Allah

siswa dapat lebih aktif mengembangkan

Swt. Hasil yang diharapkan dalam

potensi dirinya dalam pembelajaran.

proses pembelajaran PAI yaitu
bagaimana

E. ANALISIS DATA
Berdasarkan

kehidupan

hasil

muslim

observasi,

anak

sebagai
peserta

didik

didik

seorang
dapat

wawancara, dan dokumentasi yang

merealisasikan ajaran agama Islam

dilakukan dalam BAB III, ada beberapa

dalam kehidupan sehari-hari. Hal

hal

yakni

ini sesuai teori pada bab II

pelaksanaan

halaman 21, yang menyatakan

pembelajaran pendidikan agama Islam

bahwa pelaksanaan pembelajaran

dengan

PAI bertujuan realisasi dari cita-

yang

mengenai

perlu

dianalisis,

proses

menggunakan

pendekatan
4

2.

cita ajaran Islam itu sendiri, yang

kelas 1 sampai kelas 6. Dari setiap

membawa misi kesejahteraan umat

kelas terdiri dari 2 sampai 3

manusia didunia dan akhirat.

ruangan.

Analisis terhadap Pendidik PAI

Pekalongan

Tenaga pendidik di SDIT

barunya

Ulul

Albab

menerima

siswa

ketika

siswa

telah

Ulul Albab Pekalongan pada bab

berumur 6-7 tahun. Hal ini sesuai

III

dengan

halaman

bahwa

55-56

tenaga

dijelaskan

kebijakan

pemerintah,

kependidikan

dimana peserta didik yang telah

sebanyak 60 orang. Guru yang

berusia 7 tahun bisa mengikuti

telah

penyelenggaraan

memiliki

kualifikasi

SI

mengajar mata pelajaran di kelas,
sedangkan

guru

yang

memenuhi

kualifikasi

belum

4.

tersebut

Analisis terhadap Materi Pelajaran
PAI
Materi

pembelajaran

siswa. Hal ini menunjukkan bahwa

merupakan

tenaga kependidikan di SDIT Ulul

dalam

Albab Pekalongan telah memenuhi

pembelajaran.

standar

PAI

kompetensi

pendidikan

setingkat SD.

mengajar kegiatan ekstrakulikuler

3.

SDIT

yang

komponen
proses

di

pelaksanaan

Materi

SDIT

Pekalongan

Analisis terhadap Peserta Didik

disebutkan

bahwa

PAI

pembelajaran

PAI

komponen

pada

bab

Albab
III

60

materi

terdiri

dari

Aqidah, Akhlak, Fiqih, Al- Qur’an

Peserta didik merupakan
satu

pelajaran

Ulul

diperlukan.

salah

penting

Hadits dan Sejarah Kebudayaan

penting

Islam (SKI).

dalam proses pembelajaran PAI

Adapun

karena peserta didik merupakan

materi

meliputi:

yang

objek pendidikan. Dimana tanpa

diajarkan

pertama,

adanya peserta didik proses belajar

observasi pada tanggal 02 Agustus

mengajar tidak akan terlaksana.

2012 dikelas VIb, materi yang
diberikan yaitu peranan Abu Jahl

Peserta didik di SDIT Ulul
berdasarkan

dalam menghalangi dakwah Nabi

data pada bab III halaman 57 dapat

Muhammad saw. Kedua, observasi

diketahui seluruh jumlah siswa

tanggal 13 Agustus 2012 dikelas

terdiri dari 291 siswi dan 238 siwa

IVa, materi yang diberikan yaitu

dengan jumlah total 529 siswa dari

tentang kandungan Q.S Al-fatihah.

Albab

Pekalongan

5

Ketiga,

observasi

tanggal

SDIT Ulul Albab Pekalongan

13

meliputi:

November 2012 di kelas Va,
materi

yang

dipelajari

Pelaksanaan pembelajaran

yaitu

tentang doa al-ma’tsurat. Materi

PAI kelas VI, Vdan VI,

doa al-ma’tsurat di SDIT Ulul

dari kegiatan awal pembelajaran

Albab Pekalongan di masukkan

yang dilakukan oleh guru yaitu

kedalam

mengucapkan

bidang

studi

hadist

Analisis

dan

dilanjutkan dengan memberikan

sebagai tambahan.
5.

salam

terdiri

terhadap

pertanyaan mengenai materi yang

Strategi

Pembelajaran PAI

telah dipelajari atau materi yang

Dalam proses pembelajaran

akan dipelajari. Pada bab II hal 36

harus ada strategi atau model,

dijelaskan

karena sangat menetukan berhasil

merupakan

atau tidaknya suatu pembelajaran.

mengetahui tingkat pemahaman

Pada

siswa sebelum masuk pada inti

bab

III

disebutkan

halaman

bahwa

64

model

bahwa

pre-teach

aktifitas

untuk

pembelajaran.

pembelajaran PAI yang digunakan

Setelah melakukan review

di SDIT Ulul Albab Pekalongan

materi

bervariasi

melakukan

apersepsi

dengan

ceramah, konsep map, diskusi dan

berbagai

kegiatan

seperti

lain-lain. Dalam memilih strategi

meneriakan yel-yel kelas, senam

pembelajaran

harus

otak kanan dan lain-lain. Hal ini

memperhatikan aspek kecerdasan

sesuai teori pada bab II halaman

yang dimiliki peserta didik. Hal ini

35 di ungkapkan bahwa kegiatan

sesuai dengan teori pada bab II

ini disebut juga dengan zona alfa.

halaman

strategi

Ada empat kegiatan yang dapat

pembelajaran sebagai suatu seni

dilakukan oleh guru dan siswa

harus menimbulkan kesenangan

untuk masuk ke zona alfa yaitu ice

dan

breaking, fun story, dan brain

diantaranya:

guru

33

bahwa

kepuasan

bagi

metode

peserta

didiknya.

dipelajari,

guru

gym.

Pada bab III halaman 65-70
dijelaskan

yang

bahwa

Kegiatan

kedua

yaitu

proses

kegiatan inti pembelajaran. Pada

pelaksanaan pembelajaran PAI di

kegiatan ini guru menyampaikan
materi
6

pelajaran

dengan

pelaksanaan

menggunakan metode ceramah,

pembelajaran

PAI

lain-lain.

pada bab II hal 35-36 dijelaskan

Metode ceramah yang digunakan

bahwa pelaksanaan pembelajaran

belum sesuai dengan teori pada

PAI

bab II. Sedangkan metode action

pendekatan MI meliputi kegiatan

research telah sesuai, karena guru

awal zona alfa, pree teach, scene

menggunakan waktu 30% dan

setting,

kemudian guru menyerahkan 70%

penyampaian

waktu pembelajaran kepada siswa.

dengan

Siswa

pembelajaran dan kegiatan ketiga

action

research

dan

menggunakan

untuk

mencari

diberikan

waktunya

tugas
oleh

dengan

kegiatan

metode

guru

yang

meliputi

Dalam

modalitas

visual

pelajaran

yaitu kegiatan akhir pembelajaran

siswa

dan

materi

yaitu

yang

pemberian

kinestetik

kedua

menggunakan

diperpustakaan. Dengan demikian
menggunakan

menggunakan

tugas

pre

teach,

serta

salam.

kegiatan

awal

pembelajaran PAI di SDIT Ulul

dalam

Albab

mengakses informasi.

Pekalongan

belum

Kegiatan yang ke tiga yaitu

ditemukan

kegiatan akhir pembelajaran. Pada

Modalitas

kegiatan ini guru memberikan

kurang

pertanyaan mengenai materi yang

melaksanakan

telah diajarkan dan memberikan

Pada bab II halaman 35 dijelaskan

tugas

untuk

bahwa modalitas belajar yang

masing-

tertinggi yaitu dengan modalitas

masing. Kemudian guru menutup

kinestetik dan visual dengan akses

pelajaran dengan salam.

informasi melihat, mengucapkan

kepada

dikerjakan

siswa

dirumah

setting.

scene

pembelajaran
diperhatikan
kegiatan

juga
dalam
PBM.

dan melakukan serta melibatkan

Strategi pembelajaran yang

emosi siswa.

digunakan di SDIT Ulul Albab
6.

Pekalongan menggunakan strategi

Analisis

terhadap

Evaluasi

Pembelajaran PAI

yang bervariasi. Pemilihan strategi
dilakukan

Penilaian yang dilakukan

kesesuaian

guru PAI di SDIT Ulul Albab

pembelajaran

Pekalongan mencakup tiga aspek,

dengan kecerdasan yang dimiliki

yaitu aspek psikomotorik, aspek

siswa.

afektif

pembelajaran

yang

belum

ditemukan

antara

metode

Tahapan-tahapan

proses
7

dan

aspek

kognitif.

Penilaian

dilakukan dapat ditarik kesimpulan

melalui

psikomotorik

sholat berjamaah misalnya, afektif

sebagai berikut:

yaitu dengan melihat bagaimana

a) Tujuan pembelajaran PAI yaitu

anak menerapkan nilai-nilai agama

implementasi dari ajaran Islam

dalam

sehari-hari.

itu sendiri dalam kehidupan

Ketika dikelas kita bisa melihat

anak didik, sehingga peserta

bagaimana perilaku siswa ketika

didik menjadi manusia muslim

telah

yang

kehidupan

mendapatkan

materi.

terus

berkembang

Sedangkan pada aspek kognitifnya

keimanan

dan

ketaqwaannya

guru melakukan evaluasi dengan

kepada Allah SWT.
1. Pendidik/ Guru PAI

cara menggunakan tes, baik pre

Tenaga pendidik/guru secara

test maupun post test serta dengan
harian,

keseluruhan masih ada yang belum

pekerjaan rumah, kerja kelompok

memenuhi kualifikaasi pendidikan

dan lain-lain. Hal ini telah sesuai

strata SI. Ini berarti guru belum

dengan penilaian konsep Ability

mempunyai

Test,

untuk melaksanakan proses belajar

memberikan

yaitu

ulangan

test

kemampuan.

Konsep test kemampuan adalah tes

yang

dasar

mengajar.

yang mengandung konten dan
intruksi

kompetensi

2. Peserta didik terdiri dari kelas 1-6

mencerminkan

telah memenuhi usia ideal bagi

kemampuan siswa dalam ranah

peserta didik. Usia ideal peserta

yang lebih luas.

didi yaitu 7-12 tahun. Kondisi usia
ideal yaitu dimana peserta didik

F. KESIMPULAN DAN SARAN

telah matang secara mental dan

1. Kesimpulan
SDIT Ulul Albab Pekalongan
telah

menerapkan

intelektual.

pendekatan

3. Materi

pelajaran

PAI

meliputi

multiple intelligence (MI), mulai

bidang studi qur’an hadist, akidah

diterapkan pada tanggal 8 Mei

akhlak,

tahun pelajaran 2011/2012. Hal ini

kebudayaan islam (SKI). Untuk

ditandai

dengan

materi SKI baru diberikan di kelas

Multiple

Intelligence

menggunakan

serta

sejarah

4. Strategi PAI dengan menggunakan

Research

(MIR)

pendekatan multiple intelligence

Berdasarkan analisis data dari
hasil

fiqh

penelitian

yang

(MI), menggunakan strategi atau

telah

model
8

pembelajaran

yang

bervariasi,

diantaranya:

c) Bentuk-bentuk

metode

penilaian

ceramah, pemberian tugas, diskusi,

menggunakan tes tertulis, tes

dan

lisan, dan tes perbuatan.

action

research.

pemilihan strategi

Dalam

pembelajaran

2. Saran
Pada

aspek kecerdasan siswa kurang
begitu

diperhatikan.

mengemukakan

Pelaksaan

pembelajaran PAI kurang tepat hal

ataupun

ini

temuan

disebabkan

karena

bagian

dalam

ini,

penulis

beberapa

masukan

saran

berdasarkan

mengenai

proses

pelaksanaannya terdapat kekeliruan

pelaksanaan

dalam

dengan menggunakan pendekatan

menggunakan

tahapan

MI

pembelajaran.
5. Evaluasi

Proses

1. Untuk

proses

pelaksanaan

SDIT

PAI

Ulul

Albab

Pekalongan, antara lain:

Pelaksaaan

Pembelajaran PAI
a) Dalam

di

pembelajaran

Kepala

Sekolah

dan

Pengurus Sekolah

evaluasi

a. Kepada

pembelajaran

kepala

sekolah

Islam

untuk lebih giat lagi dalam

menggunakan

konsep

meningkatkan pemahaman

penilaian

Konsep

tentang apa itu multiple

pendidikan

agama

autentik.

(MI),

kepada

penilaian autentik terdiri dari

intellince

konsep

guru-guru dan stakeholder

dengan

ipsative

menggunakan dua cara yaitu

lainnya.

sebelum pembelajaran dimulai,

b. Kepada

kepala

serta yang kedua yaitu diakhir

untuk

lebih

pembelajaran.

memberikan pelatihan MI

konsep

Sedangkan

kedua

menggunakan

sering

dengan

kepada

konsep

terutama guru PAI.

penilaian ability test atau test
kemampuan

sekolah

meliputi

c. Bagi

tiga

semua

pengurus

seyogyanya

guru-guru

sekolah,
dapat

aspek yaitu aspek kognitif,

meningkatkan sarana dan

afektif dan psikomotorik.

prasarana yang ada, dengan

b) Teknik penilaian terdiri dari

menyediakan

test dan teknik non tes.

penunjang

9

alat
berbasis

teknologi

dalam

pembelajaran

seperti

penyedian

LCD,

setrategi pembelajaran yang

tape

recorder dan lain-lain.

lebih kreatif lagi. Sehingga

2. Untuk Guru Pendidikan Agama

siswa berperan aktif dalam
pembelajaran di kelas.

Islam
a. Guru

pendidikan

agama

3. Penutup
Alhamdulilah, segala puji bagi

Islam perlu memikirkan lagi,
strategi

atau

Allah SWT, dengan rahmatnya

pembelajaran

yang

pula penulis dapat menyelesaikan

sesuai dengan materi yang

tugas akhir dari program studi yang

akan di sampaikan, kepada

penulis tempuh.

bagaimana
model

peserta didik.

Penulis

b. Pemilihan

setrategi

pembelajaran

dari sempurna. Oleh karena itu

tujuan

saran dan kritik yang membangun

materi,

demi kesempurnaan karya tulis ini

kondisi

sangat diharapkan.

guru,

siswa, fasilitas yang tersedia,
belajar

tempat

Akhirnya, penulis hanya dapat

mengajar,

belajar

mengucapkan terima kasih yang

serta

sebesar-besarnya

kecerdasan siswa,
c. Guru

kepada

pihak-

pihak yang telah membantu di

Pendidikan

Agama

dalam

penyusunan

skripsi

Islam dengan menggunakan

semoga

pendekatan MI dalam proses

bermanfaat bagi semua pihak.

pembelajaran

Albab

Pekalongan

belum menggunakan scene
setting sesuai teori yang ada
pada bab II.
d. Guru
Islam

Pendidikan
perlu

ini

Solo, 04 November -2013

pelaksanaan

pembelajaran PAI di SDIT
Ulul

skripsi

sebaiknya

menggunakan scene setting.
Karena

ini,

hubungan

pembelajaran,

kondisi

skripsi

masih banyak kekurangan dan jauh

dengan

kemampuan

penyusunan

bahwa

hendaknya

memperhatikan
materi

dalam

menyadari

Agama
menyusun
10

ini,
dapat