Kajian Aktivitas Antibakteri dan Identifikasi Komponen Aktif Antibakteri Minyak Atsiri Daun Sirih Merah (Piper Crocatum Ruiz & Pav.).
Kajian Aktivitas Antibakteri dan Identifikasi Komponen Aktif Antibakteri Minyak Atsiri Daun
Sirih Merah (Piper Crocatum Ruiz & Pav.)
Soerya Dewi Marliyana, Nestri Handayani
Telah dilakukan kajian aktivitas antibakteri dan identifikasi komponen aktif antibakteri minyak
atsiri daun sirih merah (Piper crocatum Ruiz & Pav.). Isolasi minyak atsiri dilakukan dengan
metode destilasi Stahl, dan dianalisis dengan menggunakan GC-MS. Kadar minyak atsiri yang
diperoleh sebesar 0,727 % (v/b). Komponen yang teridentifikasi dikelompokkan menjadi dua
golongan yaitu monoterpen dan sesquiterpen. Golongan Monoterpen terdiri dari senyawa α–
pinena, α-tuyan, sabinen, β-mirsena, serta kamfen sedangkan sesquiterpen terdiri dari senyawa
trans-kariofillen. Kedua golongan senyawa tersebut bersifat antibakteri.
Pengujian aktivitas antibakteri minyak atsiri daun sirih merah menggunakan metode difusi agar
baik untuk bakteri gram positif maupun bakteri gram negatif. Nilai KHM untuk bakteri gram
positif yaitu Bacillus cereus, Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis, secara
berurutan untuk sebesar 1%, 0,25%, 0,5%, sedangkan untuk bakteri gram negatif Shigella
flexneri mempunyai KHM sebesar 0,25%, Eschericia coli sebesar 1% dan Pseudomonas
aeruginosa sebesar 0,075%.
Potensi antibakteri minyak atsiri daun sirih merah dibanding amoksisilin Bacillus cereus
0,0008%, Staphylococcus. aureus 0,0013%, Staphylococcus epidermidis 0,0658%, Pseudomonas
aeruginosa 0,0159%, Eschericia coli 0,0016% dan Shigella flexneri 0,0148% menunjukkan bahwa
potensi antibakteri minyak atsiri daun sirih merah jauh lebih kecil dibandingkan dengan
antibiotik sintesis amoksisilin.
Kata Kunci : Minyak atsiri, Piper crocatum Ruiz & Pav., aktivitas antibakteri
Sirih Merah (Piper Crocatum Ruiz & Pav.)
Soerya Dewi Marliyana, Nestri Handayani
Telah dilakukan kajian aktivitas antibakteri dan identifikasi komponen aktif antibakteri minyak
atsiri daun sirih merah (Piper crocatum Ruiz & Pav.). Isolasi minyak atsiri dilakukan dengan
metode destilasi Stahl, dan dianalisis dengan menggunakan GC-MS. Kadar minyak atsiri yang
diperoleh sebesar 0,727 % (v/b). Komponen yang teridentifikasi dikelompokkan menjadi dua
golongan yaitu monoterpen dan sesquiterpen. Golongan Monoterpen terdiri dari senyawa α–
pinena, α-tuyan, sabinen, β-mirsena, serta kamfen sedangkan sesquiterpen terdiri dari senyawa
trans-kariofillen. Kedua golongan senyawa tersebut bersifat antibakteri.
Pengujian aktivitas antibakteri minyak atsiri daun sirih merah menggunakan metode difusi agar
baik untuk bakteri gram positif maupun bakteri gram negatif. Nilai KHM untuk bakteri gram
positif yaitu Bacillus cereus, Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis, secara
berurutan untuk sebesar 1%, 0,25%, 0,5%, sedangkan untuk bakteri gram negatif Shigella
flexneri mempunyai KHM sebesar 0,25%, Eschericia coli sebesar 1% dan Pseudomonas
aeruginosa sebesar 0,075%.
Potensi antibakteri minyak atsiri daun sirih merah dibanding amoksisilin Bacillus cereus
0,0008%, Staphylococcus. aureus 0,0013%, Staphylococcus epidermidis 0,0658%, Pseudomonas
aeruginosa 0,0159%, Eschericia coli 0,0016% dan Shigella flexneri 0,0148% menunjukkan bahwa
potensi antibakteri minyak atsiri daun sirih merah jauh lebih kecil dibandingkan dengan
antibiotik sintesis amoksisilin.
Kata Kunci : Minyak atsiri, Piper crocatum Ruiz & Pav., aktivitas antibakteri