PENGARUH KEPERCAYAAN DAN PERSEPSI RISIKO TERHADAP MINAT MEMBELI SECARA ONLINE PADA PENGUNJUNG WEBSITE CLASSIFIEDS DI INDONESIA.

(1)

05/UN40.7.D1/LT/2015

PENGARUH KEPERCAYAAN DAN PERSEPSI RISIKO

TERHADAP MINAT MEMBELI SECARA ONLINE PADA

PENGUNJUNG WEBSITE CLASSIFIEDS DI INDONESIA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Sidang Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Manajemen Bisnis

Oleh Azwar Haekal

1001993


(2)

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2015

PERNYATAAN KEASLIAN ISI SKRIPSI

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Pengaruh Kepercayaan dan Persepsi Risiko Terhadap Minat Membeli Secara Online Pada Pengunjung Website Classifieds di Indonesia beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya sendiri dan tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.

Atas pernyataan ini, siap menanggung risiko atau sanksi yang dijatuhkan apabila kemudian adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam skripsi ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian skripsi ini.

Bandung, Januari 2015 Yang Membuat Pernyataan

Azwar Haekal NIM. 1001993


(3)

PENGARUH KEPERCAYAAN DAN PERSEPSI RISIKO

TERHADAP MINAT MEMBELI SECARA ONLINE PADA PENGUNJUNG WEBSITE CLASSIFIEDS DI INDONESIA

Oleh Azwar Haekal

1001993

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikaan Ekonomi dan Bisnis

©Azwar Haekal

Universitas Pendidikan Indonesia Januari 2015


(4)

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difotokopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH KEPERCAYAAN DAN PERSEPSI RISIKO

TERHADAP MINAT MEMBELI SECARA ONLINE PADA PENGUNJUNG WEBSITE CLASSIFIEDS DI INDONESIA

Skripsi ini disetujui dan disahkan oleh: Pembimbing

Drs. Bambang Widjajanta, M.M. NIP. 19611022 198903 1 002

Mengetahui, Dekan Fakultas

Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia

Dr. H. Edi Suryadi, M.S. NIP. 19600412 198603 1 002

Ketua Program Studi Pendidikan Manajemen Bisnis

Dr. Lili Adi Wibowo,S.Sos.,S.Pd.,M.M. NIP. 19690404 199903 1 001

Tanggung Jawab Yuridis Ada Pada Penulis


(5)

Azwar Haekal NIM. 1001993


(6)

ABSTRAK

Azwar Haekal (1001993), “Pengaruh Kepercayaan dan Persepsi Risiko Terhadap Minat Membeli Secara Online Pada Pengunjung Website Classifieds di Indonesia”. Di bawah bimbingan Drs. Bambang Widjajanta,. M.M.

Perkembangan teknologi pada saat ini berdampak pada perubahan cara berbelanja dimasyarakat yaitu berbelanja secara online. Minat membeli secara online yang dirasakan oleh konsumen muncul dengan adanya rasa percaya dan persepsi risiko konsumen terhadap penjual online. Hal tersebut dapat menjadi sebuah strategi untuk para pemasar atau penjual online dalam membentuk kepercayaan dan persepsi risiko yang positif di benak para calon pembeli atau konsumen.

Penelitian ini bertujuan untuk (1) memperoleh deskripsi mengenai kepercayaan membeli secara online pada pengunjung website classifieds di Indonesia (2) memperoleh deskripsi mengenai persepsi risiko membeli secara online pada pengunjung website classifieds di Indonesia (3) memperoleh deskripsi mengenai minat membeli secara online pada pengunjung website classifieds di Indonesia (4) Mengetahui mengenai besarnya pengaruh kepercayaan dan persepsi risiko terhadap minat membeli secara online pada pengunjung website classifieds di Indonesia. Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah kepercayaan (X1) dan persepsi risiko (X2) sedangkan variabel terkait (Y) pada penelitian ini adalah minat membeli secara online. Jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory survey dengan teknik simple random, dengan jumlah sampel sebanyak 100 pengunjung. Teknik analisa data yang digunakan adalah linear berganda dengan alat bantu software komputer SPSS 21.0. Hasil yang diperoleh dalam penelitian menyatakan bahwa kepercayaan dan persepsi risiko berpengaruh secara simultan terhadap minat membeli secara online pada pengunjung website classifieds di Indonesia sebesar 43%. Sedangkan pengaruh secara parsial menunjukan bahwa dimensi benevolence dan dimensi risiko kinerja memiliki pengaruh yang lebih besar dibandingkan dengan dimensi lainya.

Berdasarkan hasil penelitian melalui linear berganda terdapat pengaruh yang signifikan dari kepercayaan dan persepsi risiko terhadap minat membeli secara

online pada pengunjung website classifieds di Indonesia. pengaruh dari

variabel-variabel ini memiliki pengaruh yang signifikan baik secara simultan maupun secara parsial.


(7)

ABSTRACT

Azwar Haekal (1001993), “The Effect of Trust and Perceived Risk of Online Purchase Intentions on Website Classifieds Visitors in Indonesia”. Guidance of Drs. Bambang Widjajanta, M.M.

The development of technology in today’s, impact on society is changing the way

of shopping online. Online purchase intentions are perceived by consumers appear with sense of trust and perceived risk of consumer toward online sellers. It can be a strategy for online marketers or sellers in the form of trust and positive perceived of risk in the mind of prospective buyers or consumets.

The purpose of research are (1) obtain a description of the trust purchase online on website classifieds visitors in Indonesia (2) to obtain a description of the perceived risk of buying them online on website classifieds visitors in Indonesia (3) to obtain a description of the online purchase intentions on website classifieds visitors in Indonesia (4) to obtain the trust and perceived risk may affect the online purchase on website classifieds visitors in Indonesia. Object / unit of analysis in this study is on website classifieds visitors in Indonesia. The independent variable (X) in this study is the trust (X1) and perceived risk (X2) while the associated variable (Y) in this study is of online purchase intentions. This type of research is explanatory survey with simple random technique, with a total sample of 100 visitors. Data analysis technique used is linear with tools SPSS 21.0 software. The results obtained in the study stated that trust and perceived risk influence simultaneously to buy online interest on website classifieds visitors in Indonesia of 43%. While the partial effect shows that the dimensions of benevolence and performance risk dimensions have a greater influence than the other dimensions. Based on the research results through multiple linear significant influence of trust and perceived risk of online purchase intentions on website classifieds visitors in Indonesia. the influence of these variables have a significant influence either simultaneously or partially


(8)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined. ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI ... 1

DAFTAR TABEL ... 4

DAFTAR GAMBAR ... 8

DAFTAR LAMPIRAN ... 9 BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. 1.1 Latar Belakang Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1.2. Identifikasi Masalah ... Error! Bookmark not defined.

1.3. Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined.

1.4. Tujuan penelitian ... Error! Bookmark not defined.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS ... Error! Bookmark not defined.

2.1 Kajian Pustaka ... Error! Bookmark not defined.

2.1.1 Konsep Kepercayaan ... Error! Bookmark not defined.

2.1.2 Konsep Persepsi Risiko ... Error! Bookmark not defined.

2.1.3 Konsep Minat Membeli secara Online ... Error! Bookmark not defined.

2.1.4 Pengaruh Kepercayaan dan Persepsi Risiko terhadap Minat Membeli secara Online. ... Error! Bookmark not defined.

2.2 Orisinalitas Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

2.3 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined.

2.4 Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN . Error! Bookmark not defined. 3.1 Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.2 Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined.


(9)

3.2.2 Metode Penelitian yang Digunakan ... Error! Bookmark not defined.

3.2.3 Operasionalisasi Variabel ... Error! Bookmark not defined.

3.2.4 Jenis dan Sumber Data ... Error! Bookmark not defined.

3.2.5 Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan SampelError! Bookmark not defined.

3.3 Teknik Pengumpulan Data... Error! Bookmark not defined.

3.3.1 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas . Error! Bookmark not defined.

3.4. Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.

3.4.1 Analisis Deskriptif ... Error! Bookmark not defined.

3.4.2 Analisis Data Verifikatif ... Error! Bookmark not defined.

3.5 Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANError! Bookmark not defined.

4.1 Website Classifieds Online Advertising ... Error! Bookmark not defined.

4.2 Profil Pengunjung Berdasarkan Karakteristik dan Pengalaman Pengguna Internet pada Pengunjung Website Classifieds di IndonesiaError! Bookmark not defined.

4.2.1 Jenis Kelamin dan Usia Dikaitkan dengan Durasi Menggunakan Internet. ... Error! Bookmark not defined.

4.2.2 Status dan Pekerjaan Dikaitkan dengan Durasi Menggunakan Internet

Error! Bookmark not defined.

4.2.3 Pendidikan Terakhir dan Pekerjaan Dikaitkan dengan Durasi Menggunakan Internet ... Error! Bookmark not defined.

4.2.4 Lama Waktu Menggunakan Internet ... Error! Bookmark not defined.

4.2.5 Perangkat Akses Internet ... Error! Bookmark not defined.

4.3 Tanggapan Kepercayaan dan Dimensinya pada Pengunjung Website Classifieds di Indonesia ... Error! Bookmark not defined.

4.3.1 Tanggapan Kepercayaan pada Pengunjung Website Classifieds di Indonesia ... Error! Bookmark not defined.

4.4 Tanggapan Persepsi Risiko dan Dimensinya pada Pengunjung Website Classifieds di Indonesia ... Error! Bookmark not defined.

4.4.1 Tanggapan Persepsi Risiko pada Pengunjung Website Classifieds di Indonesia ... Error! Bookmark not defined.


(10)

4.5 Tanggapan Minat Membeli secara Online dan Dimensinya pada Pengunjung Website Classifieds di Indonesia .... Error! Bookmark not defined.

4.5.1 Tanggapan Minat Membeli secara Online pada Pengunjung Website Classifieds di Indonesia ... Error! Bookmark not defined.

4.6 Pengujian Hipotesis Pengaruh Kepercayaan dan Persepsi Risiko Terhadap Minat Membeli Secara Online Pada Pengunjung Website Classifieds di Indonesia ... Error! Bookmark not defined.

4.6.1 Uji Asumsi Klasik ... Error! Bookmark not defined.

4.6.2 Analisis Regresi Linear Berganda ... Error! Bookmark not defined.

4.6.3 Analisis Koefisien Determinasi ... Error! Bookmark not defined.

4.6.4 Uji Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

4.7 Pembahasan Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

4.7.1 Pembahasan Kepercayaan ... Error! Bookmark not defined.

4.7.2 Pembahasan Persepsi Risiko ... Error! Bookmark not defined.

4.7.3 Pembahasan Minat Membeli Secara OnlineError! Bookmark not defined.

4.7.4 Pembahasan Pengaruh Kepercayaan dan Persepsi Risiko Terhadap Minat Membeli Secara Online ... Error! Bookmark not defined.

4.8 Implikasi Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

4.8.1 Temuan Penelitian Bersifat Teoritis ... Error! Bookmark not defined.

4.8.2 Temuan Penelitian Bersifat Empiris ... Error! Bookmark not defined.

4.9 Implikasi Penelitian terhadap Pendidikan Manajemen Bisnis ... Error! Bookmark not defined.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI .. Error! Bookmark not defined. 5.1 Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined.

5.2 Rekomendasi ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined. LAMPIRAN ... Error! Bookmark not defined.


(11)

DAFTAR TABEL

No. Tabel

Judul Tabel Hal

1.1 Jumlah Masyarakat Internet Berbelanja secara Online... 3

1.2 Data Penjualan Secara Online Pada Negara Asia-Pacific (Dalam Juta Dollar)……… 3

2.1 Pengertian Kepercayaan Menurut para Ahli……… 22

2.2 Pengertian Persepsi Risiko Menurut para Ahli……… 30

2.3 Orisinalitas Penelitian……….. 38

3.1 Operasionalisasi Variabel……… 53

3.2 Jenis dan Sumber Data………. 59

3.3 Interpretasi Besarnya Koefisien Korelasi………. 68

3.4 Hasil Pengujian Validitas Dimensi Kepercayaan………. 69


(12)

No. Tabel

Judul Tabel Hal

3.6 Hasil Pengujian Validitas Dimensi Minat Membeli Secara

Online………... 71

3.7 Hasil Pengujian Validitas Dimensi Kepercayaan………. 72

3.8 Hasli Pengujian Validitas Dimensi Persepsi Risiko……….. 74

3.9 Hasil Pengujian Validitas Dimensi Minat Membeli Secara Online………. 75

3.10 Hasil Pengujian Reliabilitas………... 77

3.11 Skor alternative Jawaban ……….. 79

3.12 Kriteria Penafsiran Hasil Perhitungan Responden………... 79

3.13 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi….. 83

3.14 Pedoman untuk memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi… 86 4.1 Keterkaitan Antara Jenis Kelamin dan Usia………. 89

4.2 Keterkaitan Antara Status dan Pekerjaan………. 92

4.3 Keterkaitan Antara Pendidikan Terakhir dan Pekerjaan……….. 95

4.4 Pengalaman Responden Berdasarkan Lama Waktu Menggunakan Internet……….. 97

4.5 Pengalaman Responden Berdasarkan Perangkat Untuk Mengakses Internet……… 98


(13)

No. Tabel

Judul Tabel Hal

4.6 Tanggapan terhadap Dimensi Ability Pengunjung Website

Classifieds di Indonesia………. 101

4.7 Tanggapan terhadap Dimensi Benevolence Pengunjung Website

Classifieds di Indonesia ……… 104

4.8 Tanggapan terhadap Dimensi Integrity Pengunjung Website

Classifieds di Indonesia ……… 106

4.9 Rekapitulasi Tanggapan terhadap Dimensi Kepercayaan Pengunjung Website Classifieds di Indonesia……… 107 4.10 Tanggapan terhadap Dimensi Risiko Kinerja Pengunjung Website

Classifieds di Indonesia ……… 112

4.11 Tanggapan terhadap Dimensi Risiko Keuangan Pengunjung

Website Classifieds di Indonesia ……….. 113

4.12 Tanggapan terhadap Dimensi Risiko Sosial Pengunjung Website

Classifieds di Indonesia ……… 114

4.13 Tanggapan terhadap Dimensi Risiko Psikologikal Pengunjung

Website Classifieds di Indonesia ……….. 115

4.14 Tanggapan terhadap Dimensi Risiko Fisik atau Keamanan Pengunjung Website Classifieds di Indonesia……… 116 4.15 Tanggapan terhadap Dimensi Risiko Waktu Pengunjung Website


(14)

No. Tabel

Judul Tabel Hal

4.16 Rekapitulasi Tanggapan terhadap Dimensi Persepsi Risiko

Pengunjung Website Classifieds di Indonesia……… 118

4.17 Tanggapan terhadap Dimensi Return to This Store’s Website Pengunjung Website Classifieds di Indonesia……… 122

4.18 Tanggapan terhadap Dimensi Consider Purchasing From Website in The Short Term Pengunjung Website Classifieds di Indonesia ………... 124 4.19 Tanggapan terhadap Dimensi Consider Purchasing From Website in The Long Term Pengunjung Website Classifieds di Indonesia ………... 125 4.20 Tanggapan terhadap Dimensi Likely Buy From This Store Pengunjung Website Classifieds di Indonesia……… 126

4.21 Rekapitulasi Tanggapan terhadap Minat Membeli Secara Online Pengunjung Website Classifieds di Indonesia……… 127

4.22 Uji Heteroskedastisitas………. 131

4.23 Uji Multikolinearitas………. 132

4.24 Interpretasi Koefisien Korelasi………. 133

4.25 Nilai Koefisien Korelasi Perason Product Moment……….. 133

4.26 Model Regresi Linear Berganda………... 134


(15)

No. Tabel

Judul Tabel Hal

4.28 Nilai Signifikan Uji t……… 137

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Gambar Hal 1.1 Pengguna Internet Indonesia……….. 1

1.2 Barang yang Sering Dibeli secara Online……….. 8

2.1 Factors Influencing Consumer Behavior……… 19


(16)

2.3 Faktor-faktor dari Motivation, Ability, dan Opportunity……… 29

2.4 Kerangka Pemikiran………... 46

2.5 Paradigma Penelitian………. 47

4.1 Keterkaitan Antara Jenis Kelamin dan Usia……… 91

4.2 Keterkaitan Antara Status dan Pekerjaan……… 94

4.3 Keterkaitan Antara Pekerjaan dan Pendidikan Terakhir………. 96

4.4 Output Uji Normalitas………. 130

4.5 Pengaruh Kepercayaan dan Persepsi Risiko terhadap Minat Membeli Secara Online……….. 150


(17)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran

Judul Lampiran Hal

1 Kuesioner Penelitian……….. 162

2 Koding Responden………...……….. 165

3 Koding Variabel ……… 170

4 Daerah Kontinum X dan Y………. 178

5 Pengujian Linear Berganda………. 181

6 Nilai-nilai r ProductMoment……… 183

7 Tabel Critical Values for the t-Distribution…..……….. 184

8 F Tabel……….. 185


(18)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Abad ke-20 menjadi era perubahan yang besar pada peradaban manusia. Perubahan yang signifikan dirasakan pada bidang teknologi dengan segala perkembangannya yang ada hingga saat ini. Internet adalah salah satu maha karya terbesar yang pernah di ciptakan oleh manusia di abad ke-20. Teknologi Internet menjadi seperti makanan pokok untuk masyarakat pada zaman era serba digital. Internet merubah cara berbisnis, bersosialisasi, berbagi informasi, dan bahkan dapat merubah pola perilaku serta kehidupan antar individu bahkan kelompok. Pertumbuhan populasi penggunaan internet khususnya di Indonesia, dalam 5 tahun terakhir mengalami peningkatan. (sumber: http://globalwebindex.net diakses pada tanggal 11 Juni 2014 pukul 21:39 WIB).

63 75 78 91

239 242

252

256

2012 2013 2014 2015


(19)

Sumber : Majalah Marketeers Oktober 2014 Hal: 64 GAMBAR 1.1

PENGGUNA INTERNET INDONESIA

Berdasarkan Gambar 1.1 terlihat bahwa pengguna internet di Indonesia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang signifikan, pada tahun 2012 ada sekitar 63 juta orang yang menggunakan internet, pada tahun 2013 mencapai 75 juta orang dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan mencapai 78 juta orang hingga tahun 2015 akan terus mengalami peningkatan yang diproyeksikan mencapai 91 juta orang yang menggunakan internet.

Rata-rata masyarakat Indonesia menggunakan internet setiap harinya menghabiskan waktu selama 5 jam 27 menit dengan mengunakan perangkat elektronik destop atau leptop, sedangkan penggunaan internet dengan menggunakan perangkat mobile atau smartphone setiap harinya menghabiskan

waktu 2 jam 30 menit. (sumber: http://id.techinasia.com diakses pada tanggal 11

Juni 2014 pukul 10:55 WIB). Markplus Insight telat melakukan studi secara komprehensif terhadap anak muda di Indonesia, yaitu mereka yang berusia 14 – 35 tahun mengkonsumsi internet dengan lama 3 – 6 jam. (Majalah marketeers Oktober 2014 Hal. 68).

Perilaku pengguna internet yang mengakses melalui perangkat mobile atau

smartphone di Indonesia sebanyak 94% menggunakan smartphone untuk mencari

informasi lokal tentang daerah, pengguna smartphone sebesar 95% menggunakan

smartphone untuk mencari informasi tentang produk-produk yang ada dan


(20)

secara online. (sumber: http://id.techinasia.com diakses pada tanggal 11 Juni 2014

pukul 10:55 WIB). Fakta tersebut menunjukan bahwa internet dapat menjadi salah tempat aktivitas berbisnis untuk menjual dan membeli suatu produk barang atau produk jasa.

Pechtl (2003) dalam Yulishasri dan Aminul et al (2011: 133), mengemukakan bahwa “Also confirmed that online shopping constitutes a service innovation in retailing, enabling consumers to order goods from home and

delivered to their private address. The Internet offers a larger geographic coverage

of suppliers”. Dapat diartikan bahwa belanja online merupakan inovasi layanan

toko ritel, memungkinkan konsumen untuk memesan barang dari rumah dan dikirim ke alamat pribadi konsumen dan internet menawarkan cakupan geografis yang lebih besar dari penjual atau pemasok.

TABEL 1.1

JUMLAH MASYARAKAT INTERNET BERBELANJA SECARA ONLINE

Sumber: http://id.techinasia.com

Tabel 1.1 menunjukan bahwa pada tahun 2013 sebanyak 15% masyarakat internet melakukan belanja online di Indonesia dan pada tahun 2014 mengalami

peningkatan menjadi 20% masyarakat internet yang melakukan belanja online di

Indonesia. (sumber: http://id.techinasia.com diakses pada tanggal 11 juni 2014

pukul 10:52 WIB).

TABEL 1.2

DATA PENJUALAN SECARA ONLINE PADA NEGARA

Tahun 2013 2014

Jumlah masyarakat internet


(21)

ASIA-PACIFIC (DALAM JUTA DOLLAR)

2013 2014 2015*

China $ 181.62 $ 274.57 $ 358.59

Japan $ 118.59 $ 127.06 $ 135.54

Korea $ 18.52 $ 20.24 $ 21.92

India $ 16.32 $ 20.74 $ 25.65

Indonesia $ 1.79 $ 2.60 $ 31.35

Sumber: http://id.techinasia.com

Pada Tabel 1.2 menunjukan data perbandingan penjualan dari berbagai Negara yang berada pada kawasan Asia-Pacific (dalam satuan miliar dolar). Pada Negara China, tahun 2013 mencapai $ 181.62, pada tahun 2014 mencapai $ 274.57 dan diproyeksikan akan terus mengalami peningkatan pada tahun 2015 mencapai $ 358.59. Pada Negara Japan tahun 2013 mencapai $ 118.59, tahun 2014 mencapai $ 127.06 dan diproyeksikan akan terus mengalami peningkatan pada tahun 2015 mencapai $ 135.54. Pada Negara Korea dan India, tahun 2013 hingga tahun 2015 di proyeksikan akan meningkat hingga mencapai $ 21.92 dan $ 25.65. Negara Indonesia masih berada dalam urutan terbawah dalam penjualan secara online

dibandingakan dengan Negara-negara yang disebutkan pada tabel 1.2, pada Negara Indonesia tahun 2013 mencapai $ 1.79, sedangkan pada tahun 2014 mencapai $ 2.60 dan diproyeksikan akan mengalami peningkatan yang signifikan pada tahun 2015 mencapai $ 31.35.

Melihat fenomena yang terjadi di masyarakat Indonesia tentang berbelanja di internet atau secara online, Google Indonesia melakukan survei tentang perilaku


(22)

masyarakat Indonesia yang berbelanja secara online. Google Indonesia menggelar

survei perilaku belanja secara online dengan melibatkan 1.300 responden yang

memiliki akses internet. Responden berjenis kelamin pria dan wanita dalam rentang usia 18-50 tahun berasal dari 12 kota di Indonesia, yaitu Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Semarang, Bali, Medan, Padang, Manado, Makassar, Pontianak, dan Banjarmasin.

Para konsumen dalam berbelanja secara online biasanya melakukan riset

melalui mesin pencari sebesar 41% dan jejaring sosial atau media sosial sebesar 37%. Sisanya meliputi situs retailer atau toko sebesar 20% lalu website

berita/majalah, blog/forum/message board, email/newsletter, serta website

perbandingan produk dengan persentase masing-masing sebesar 14%. (sumber:

http://www.kabar24.com diakses pada tanggal 11 juni 2014 pukul 10:44 WIB).

Salah satu jenis website jual beli di Indonesia adalah website jual beli

dengan menggunakan konsep classifieds yang lebih masyarakat kenal dengan iklan

baris, yaitu website yang mempertemukan antara penjual dan pembeli atau dalam

kata lain website jual beli dengan konsep C2C (consumer to consumer), dimana

konsumen melakukan pembelian atau penjualan produk barang dan jasa secara langsung ke konsumen lainnya. Melalui website semacam ini, masyarakat dapat

memasangkan iklannya secara gratis dimana saja dan kapan saja. Classifieds atau

iklan baris, adalah model bisnis e-commerce paling sederhana yang cocok

digunakan di Negara-negara berkembang. Adapun dua kriteria yang biasa diusung model bisnis seperti ini: website yang bersangkutan tidak memfasilitasi kegiatan


(23)

transaksi online dan ppenjual individu dapat menjual barang kapan saja, dimana

saja secara gratis. (sumber:

http://id.techinasia.com/5-model-bisnis-ecommerce-di-indonesia/ akses : Tanggal 22 Februari 2015. Pukul 13.32 WIB).

Menurut data yang dilansir oleh www.alexa.com sebagai penyedia layanan

internet marketing research, per Oktober 2014, terdapat 3 website jual beli terbesar

di Indonesia yaitu Kaskus.co.id, Olx.co.id, Berniaga.com. ketiga website tersebut

termasuk kedalam 22 besar website yang sering dikunjungi oleh pengguna internet

di Indonesia. Kaskus berperingkat 7, Olx berperingkat 16, dan Berniaga berperingkat 22.

Website jual beli dengan konsep classifieds menjadi tempat favorit yang

selalu di kunjungi oleh para konsumen untuk melakukan berbelanja produk secara

online. Berikut adalah tabel 1.3 yang menunjukan jumlah pengunjung website jual

beli di Indonesia yang sering di kunjungi.

TABEL 1.3

WEBSITE JUAL BELI YANG SERING DI KUNJUNGI

NO. WEBSITE PAGEVIEW PENGUNJUNG

1. Kaskus.co.id 2,5 1.600.000

2. Olx.co.id 1,6 1.120.000

3. Berniaga.com 1,6 436.000 4. Bukalapak.com 1,6 250.000 5. Tokopedia.com 1,6 236.000

Sumber: http://ekonomi.kompasiana.com (diakses pada tanggal 11 juni 2014 pukul 14:26 WIB)

Berdasarkan Tabel 1.3 terlihat bahwa website jual beli yang sering


(24)

termasuk kedalam 10 besar website yang sering di kunjungi di Indonesia.

Tokobagus.com yang berbubah nama menjadi Olx.co.id memiliki 1.120.000 pengunjung. Diikuti dengan Berniaga.com dengan jumlah pengunjung sebesar 436.000. Bukalapak.com memiliki 250.000 pengunjung dan Tokopedia.com sebesar 236.000 pengunjung.

Data yang yang dirilis oleh Tokopedia.com dalam tiga bulan terakhir kuartal pertama bulan Januari-Maret 2014, menunjukan bahwa wanita adalah konsumen yang sering belanja dengan persentase 66,28%, sedangkan jumlah pria dalam melakukan belanja online adalah sebesar 33,72%. Tidak hanya berkontribusi

sebagai pembeli, wanita yang berjualan di Tokopedia juga mendominasi dengan jumlah 55,75 persen, sedangkan pria berjumlah 44,25%.

Hal ini menunjukkan dominasi wanita dalam berbelanja dan berjualan secara online. Jumlah transaksi yang dibelanjakan secara online, wanita

berkontribusi sebesar 61,1% dari jumlah transaksi yang terjadi di Tokopedia. Sekitar 46,33% dari wanita-wanita yang berbelanja online ini berumur 20-29 tahun,

lalu sekitar 38,76% berumur 30-39 tahun. (sumber: http://startupbisnis.com diakses

pada tanggal 11 juni 2014 pukul 10:42 WIB). Hal ini didukung dengan survei yang menyatakan bahwa kebanyakan mereka yang belanja secara online adalah wanita.

14 persen masyarakat internet ini rata-rata menghabiskan Rp 200.000 untuk berbelanja online. (sumber: http://id.techinasia.com diakses pada tanggal 11 juni

2014 pukul 10:52 WIB). Dalam jurnal studi Bashir et. al. (2013:198) menyatakan


(25)

Hal yang sama diujarkan oleh Chavosha et. al. (2011:251), bahwa jenis kelamin ditemukan sebagai salah satu penyebab penting dalam perilaku dorongan pembelian. Jenis kelamin wanita lebih mendominasi dibandingkan pria dalam pembelian secara online di Indonesia. Priyanka dan Rooble (2012:2), “Literature identifies inconsistent results on the effect of gender on impulse buying. There are

studies which declare women as more impulsive in buying than men”. Diartikan

ada beberapa referensi yang mengidentifikasi hasil yang tidak konsisten tentang pengaruh gender terhadap dorongan untuk membeli, ada penelitian yang menyatakan bahwa wanita lebih terdorong untuk berbelanja dibandingkan pria.

Menurut hasil Nielsen Global Online Survei (Syarif, 2011) dalam Setiowati

et. al. (2012:2) yang digelar Maret 2010 menunjukkan bahwa perilaku konsumen

online shopping di Indonesia cukup unik. Di negara maju barang yang dibeli secara

online adalah barang-barang elektronik atau produk IT , namun barang tersebut

kurang laku di Indonesia. Justru produk fashion yang paling sering dibeli secara

online. Gambar 1.2 menyajikan tentang tingkah laku konsumen Indonesia dalam


(26)

sumber: http://id.techinasia.com (diakses pada tanggal 11 juni 2014 pukul 10:52 WIB).

GAMBAR 1.2

BARANG YANG SERING DIBELI SECARA ONLINE

Berdasarkan Gambar 1.2 terlihat bahwa tiga barang yang paling sering dibeli secara online: Pakaian (67,7%), sepatu (20,2%), dan tas (20 persen). (sumber:

http://id.techinasia.com diakses pada tanggal 11 juni 2014 pukul 10:52 WIB).

Hasil survey yang dilakukan Markplus, berdasarkan studi kuantitatif terhadap lebih dari 3.000 responden di 18 kota di Indonesia ditambah dengan studi kualitatif Focus Group Discussion, menunjukan bahwa lima jenis produk yang

dibeli secara online adalah produk fashion. Perinciannya dalam bentuk pakaian

(57,2%), sepatu atau sandal (31,9%), tas atau dompet (28,6%), jam tangan (10,8%), dan juga produk elektronik seperti telepon seluler (9,9%). (Sumber Majalah Marketeers Oktober 2014 Hal. 74).

Kondisi tersebut memacu perusahaan dan para pemasar untuk lebih dapat mengerti dan memperhatikan perilaku, kebutuhan, juga keinginan para konsumen. Menurut Kotler dan Keller (2012:151), perilaku konsumen adalah studi tentang


(27)

bagaimana individu, kelompok dan organisasi memilih, membeli, menggunakan, dan menghabiskan barang, jasa, ide, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen.

Sebelum melakukan keputusan pembelian suatu produk barang atau jasa, konsumen tentunya melakukan pemilihan terhadap produk tersebut. Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam memilih, memperoleh, mengkonsumsi serta menerima produk dan termasuk pengalamannya.

Pengamatan perilaku konsumen menjadi hal yang sangat penting bagi perusahaan dan pemasar dalam proses strategi perusahaan. Hal ini dikarenakan banyak perusahaan dan pemasar yang menggunakan konsep strategi pemasaran yang berorientasi pada pelanggan. Konsumen menjadi faktor utama yang sangat diperhatikan oleh para pemasar. Para pemasar harus dapat memahami keinginan dan kebutuhan konsumen juga dalam membentuk minat pembelian lalu berujung pada keputusan pembelian produk. Oleh karena itu pemasar wajib memahami bagaimana perilaku para konsumen.

Minat pembelian menurut Irawan, Pane (2011: 66-79) adalah keinginan yang kuat dan gairah kecenderungan hati yang sangat tinggi untuk mendapatkan sesuatu dengan cara pengorbanan, mendapatkan sesuatu dengan membayarkan uang. Dalam hal ini banyak cara agar para konsumen dapat melakukan sebuah pembelian, diantaranya dengan cara offline dan online.

Minat pembelian secara online dipengaruhi oleh perubahan teknologi.


(28)

produk. Dengan sentuhan teknologi, orang-orang tidak harus repot-repot untuk melihat visualisasi sebuah produk. Pavlou (2003) dalam Thamizhvanan dan Xavier (2012:20) menyatakan bahwa “Observed online purchase intention to be a more appropriate measure of intention to use a web site when assessing online consumer

behavior. Since online transaction involves information sharing and purchase

action, purchase intention will depend on many factors”. Dapat diartikan

pengamatan mengenaik niat membeli secara online sesuai dengan ukuran

mengunakan situs ketika penilaian perilaku konsumen. Transaksi online melibatkan

berbagai informasi dan tindakan pembelian, dan niat pembelian akan tergantung kepada banyak faktor.

Ada beberapa faktor yang merubah cara berperilaku masyarakat dalam minat pembelian secara online. Para pemasar didorong untuk dapat lebih

memperhatikan faktor-faktor apa saja yang menyebabkan konsumen berbelanja secara online. Hal ini sesuai dengan apa yang diujarkan oleh Ling et. al. (2010:64)

bahwa “Furthermore, for understanding the online shopping behavior mindset, internet marketers are always encouraged to explore the determinants of customer

online purchase intention. Purchase intention is the final consequence of a number

of various factors in an online shopping context”. Untuk memahami pola piker

perilaku belanja secara online, internet marketer selalu didorong untuk dapat

mengeskplorasi faktor-faktor penentu pelanggan dalam niat membeli secara online.

Minat membeli secara online adalah konsekuensi akhir dari sejumlah berbagai


(29)

Perusahaan dan pemasar melakukan beberapa strategi yang bertujuan untuk memudahkan para konsumen dalam penerimaan teknologi dan menumbuhkan niat untuk pembelian secara online. Hal tersebut dimaksudkan untuk mempermudah

konsumen dalam membeli produk.

Sebagian dari konsumen sudah merasa familiar dengan berbelanja secara

online karena konsumen merasa percaya. Menurut Doney dan Cannon (1997)

dalam Hans Van Der Heijden, et. al. (2003:43) Kepercayaan adalah sebuah konsep multidimensional yang dapat dipelajari dari berbagai sudut pandang disiplin ilmu yaitu: psikologi sosial, sosiologi, dan pemasaran. Para konsumen merasa percaya kepada website atau situs disebabkan oleh reputasi yang dimiliki oleh website atau

situs tersebut. Para konsumen yang telah merasa aman dan memuaskan dalam pembelanjaan online sebelumnya sehingga menciptakan rasa percaya, hal ini sesuai

dengan apa yang di ujarkan oleh Shimet et al., (2001) dalam Arun dan Xavier

(2012:19) bahwa “Found that past satisfactory online purchase will lead to future

online purchase while. past negative experience will decrease online purchase

intention”. Ditemukan bahwa pembelian secara online yang memuaskan dimasa

lalu akan menuntun sementara pembelian secara online dimasa depan.

Dalam jurnal penelitian Gefen (2000:725-737) mengutarakan bahwa

Reputation is closely relaled to familiarity with the store, which researche have

also identified as an antecedent of trust. Familiarity deals with an understanding

of current actions of the store, while trust deals with beliefs about the future actions


(30)

konsumen mengenal toko online tersebut. Kepercayaan yang dimiliki oleh

konsumen terhadap toko online tersebut akan berpengaruh terhadap

tindakan-tindakan di masa depan tentang berbelanja secara online pada toko tersebut. Hal

tersebut sesuai dengan apa yang di jelaskan pada jurnal penelitian Jarvenpaa et al., (2000:45-71) bawha “The more a person trusts the internet company, the less the person will perceive risks associated with online buying. Perceived risk, in turn,

negatively influences the attitude towards internet shopping. Trust in the online

store may also directly influence this attitude.” Dapat diartikan bahwa semakin

seseorang mempercayai perusahaan internet atau toko online, semakin sedikit orang

yang akan melihat risiko yang terkait dengan pembelian secara online. Persepsi

risiko, pada gilirannya negative akan mempengaruhi sikap terhadap berbelanja di internet. Kepercayaan kepada toko online dapat mempengaruhi sikap ini secara

langsung.

Adapun sebagian dari masayarakat belum terlalu familiar dengan berbelanja di internet secara online, banyak masyarakat merasa takut untuk berbelanja secara

online kerena berbelanja secara online dianggap memiliki risiko yang besar dalam

pembelian. Hal ini sesuai dengan apa yang di nyatakankan oleh Laroche et al., (2005) dalam Arun dan Xavier (2012:20) bahwa “Future behavior is determined by prior experiences. Online purchases are still considered to be risky compared to

offline retail purchases”. Perilaku masa depan ditentukan oleh pengalaman

sebelumnya. Pembelian online masi dianggap berisiko dibandingkan dengan


(31)

maka hal itu dianggap berisiko bagi para konsumen, tetapi sebaliknya apabila toko

online memiliki reputasi yang baik maka konsumen akan merasa memiliki risiko

yang rendah dalam berbelanja secara online. Hal tersebut dapat mempengaruhi niat

berbelanja konsemen secara online.

Tujuan dari mempelajari dan memahami tentang perilaku konsumen adalah untuk mengetahui berbagai aspek atau faktor-faktor apa saja yang ada pada konsumen dan akan dapat digunakan hasilnya dalam merencanakan program atau strategi pemasaran yang jitu yang berguna untuk perusahaan dan pemasar.

Berdasarkan uraian di atas, penulis perlu melakukan penelitian mengenai perilaku konsumen yang di fokuskan pada minat membeli secara online terhadap

produk barang atau jasa, maka penulis merasa perlu melakukan penelitian mengenai

“Pengaruh Kepercayaan dan Persepsi Risiko terhadap Minat Membeli secara

Online Pada Pengunjung Website Classifieds di Indonesia.

1.2. Identifikasi Masalah

Pada saat ini, teknologi menjadi salah satu bagian yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat. Internet adalah salah satu maha karya terbesar yang pernah di ciptakan oleh manusia di abad ke-20. Teknologi Internet menjadi seperti makanan pokok untuk masyarakat pada zaman era serba digital. Secara tidak langsung dengan semakin seringnya masyarakat menggunakan internet, hal ini merubah cara berbisnis, bersosialisasi, berbagi Informasi, dan bahkan dapat merubah pola perilaku serta kehidupan antar individu bahkan kelompok. Pada tahun 2013 sebanyak 15% masyarakat menggunakan internet untuk melakukan belanja


(32)

secara online di Indonesia dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan menjadi

20%.

Menurut Kotler dan Keller (2012:161) perilaku konsumen adalah studi tentang bagaimana individu, kelompok dan organisasi memilih, membeli, menggunakan, dan menghabiskan barang, jasa, ide, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Memilih dan menggunakan sebuah produk di perngaruhi oleh faktor-faktor ekstrenal maupun internal.

Minat pembelian menurut Irawan, Pane (2011: 66-79) adalah keinginan yang kuat dan gairah kecendrungan hati yang sangat tinggi untuk mendapatkan sesuatu dengan cara pengorbanan, mendapatkan sesuatu dengan membayarkan uang. Dalam hal ini banyak cara agar para konsumen dapat melakukan transaksi sebuah pembelian, diantaranya dengan cara berbelanja secara offline dan berbelanja

secara online. Minat pembelian secara online dipengaruhi faktor-faktor internal

maupun eksternal. Kepercayaan dan Persepsi risiko dapat mempengaruhi niat konsumen untuk membeli secara online. Berdasarkan latar belakang penelitian dan

identifikasi masalah di atas, maka yang menjadi tema sentral masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut.

Meningkatnya penggunaan internet di Indonesia menjadikan sebagaian besar masyarakat banyak yang melakukan kegiatan berbelanja secara online, baik melalui website jual beli atau pun jejaring sosial. Sebelum konsumen melakukan pembelian produk secara online, banyak faktor yang dipertimbangkan salah satunya pengaruh kepercayaan dan persepsi risiko terhadap minat keputusan pembelian secara online. Dengan adanya hal tersebut maka dapat diketahui bagaimana perilaku konsumen tentang minat pembelian produk secara online.


(33)

1.3. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang penelitian di atas, bahwa terdapat penurunan keputusan pembelian yang berdampak kepada penurunan laba maka dari itu penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran kepercayaanmembeli secara online pada pengunjung

websiteclassifieds di Indonesia.

2. Bagaimana gambaran persepsi risiko membeli secara online pada

pengunjung websiteclassifieds di Indonesia.

3. Bagaimana gambaran minat membeli secara online pada pengunjung

websiteclassifieds di Indonesia.

4. Bagaimana pengaruh kepercayaan dan persepsi risiko terhadap minat membeli secara online pada pengunjung websiteclassifieds di Indonesia

1.4. Tujuan penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Memperoleh deskripsi mengenai kepercayaanmembeli secara online pada

pengunjung websiteclassifieds di Indonesia.

2. Memperoleh deskripsi mengenai persepsi risikomembeli secara online pada

pengunjung websiteclassifieds di Indonesia.

3. Memperoleh deskripsi mengenai minat membeli secara online pada


(34)

4. Mengetahui mengenai besarnya pengaruh kepercayaan dan persepsi risiko terhadap minatmembeli secara online pada pengunjung websiteclassifieds

di Indonesia.

1.5. Kegunaan Penelitian

Adapun yang menjadi kegunaan dari penelitian yaitu berupa kegunaan baik secara teoritis maupun praktis sebagai berikut:

1. Secara Teoritis/Akademik

Mengembangkan ilmu Manajemen Pemasaran pada teori perilaku konsumen tentang Kepercayaan dan Persepsi Risiko yang dapat mempengaruhi Minat Membeli secara Online sehingga diharapkan

penelitian ini dapat memberikan sumbangan bagi para akademisi dalam mengembangkan teori pemasaran.

2. Secara Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi para pengusaha dan pemasar untuk membangun strategi dalam upaya mempertahankan usahanya dalam membina dan meningkatkan labanya melalui gambaran tentang kepercayaan dan persepsi risiko terhadap minat membeli secara online.


(35)

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan manajemen pemasaran khususnya mengenai pengaruh kepercayaan dan persepsi risiko terhadap minat membeli secara

online. Adapun yang menjadi objek penelitian sebagia variabel bebas (eksogen)

adalah kepercayaan (X) dengan sub variabel ability, benevolence, dan integrity.

Persepsi risiko dengan sub variabel Performance risk (risiko kinerja), Financial risk

(risiko keuangan), Physical (or safety) risk (fisik atau keamanan risiko), Social risk

(risiko sosial), Pshychological risk (risiko psikologikal), dan Time risk (risiko

waktu). Kemudian objek penelitian yang menjadi variabel terikat (endogen) adalah minat membeli secara online (Y) yang meliputi return to this store’s term, consider purchasing from website in the short term, consider purchasing from website in the

long term, dan likely buy from this store. Objek yang dijadikan responden dalam

penelitian ini adalah pengunjung websiteclassifieds di Indonesia. Oleh karena itu

akan diteliti pengaruh kepercayaan dan persepsi risiko terhadap minat membeli secara online.

Penelitian yang dilakukan penulis ini dilakukan pada kurung waktu kurang dari satu tahun yaitu pada bulan Januari 2014 sampai November 2014, maka penelitian ini menggunakan metode cross sectional method. Menurut Husain Umar

(2008:45) metode penelian cross sectional yaitu penelitian dengan cara


(36)

jangka waktu panjang) dalam penelitian yang menggunakan metode ini, informasi dari sebagian populasi dikumpulkan langsung kejadian secara empirik dengan tujuan untuk mengetahui pendapat dari sebagian populasi terhadap objek yang sedang diteliti di lapangan. Pengumpulan informasi dari subjek penelitian hanya dilakukan satu kali dalam satu periode waktu, sehingga penelitian ini merupakan

one-shot atau cross sectional (Maholtra, 2009:101).

3.2 Metode Penelitian

3.2.1 Jenis dan Metode yang Digunakan

Berdasarkan tingkat penjelasan dan bidang penelitian, maka jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif. Menurut Sugiyono (2013:11)

“Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai

variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independent) tanpa membuat

perbandingan atau menghubungkan antara satu dengan variabel yang lain”. Sedangkan Menurut Maholtra (2009:100) :

Penelitian deskriptif adalah jenis penelitian konklusif yang memiliki tujuan utama deskripsi dari sesuatu, biasanya karakteristik atau fungsi pasar. Penelitian deskriptif sangat berguna ketika mencari pertanyaan penelitian yang menggambarkan mengenai fenomena pasar, seperti menentukan frekuensi pembelian, mengidentifikasi hubungan atau membuat prediksi.

Penelitian deskriptif ini mempunyai maksud mengetahui gambaran secara keseluruhan mengenai pengaruh kepercayaan dan persepsi risiko terhadap minat pembelian secara online survey pada pengunjung website classifieds di Indonesia.


(37)

menguji kebenaran dari suatu hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data dilapangan. Dimana pengujian hipotesis tersebut menggunakan perhitungan

statistik”. Dalam penelitian ini akan diuji kebenaran hipotesis melalui pengumpulan data dilapangan, mengenai pengaruh kepercayaan dan persepsi risiko terhadap minat pembelian secara online survey pada pengunjung website classifieds di

Indonesia.

3.2.2 Metode Penelitian yang Digunakan

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu cara ilmiah, data, tujuan, dan kegunaan. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang berarti cara-cara yang dilakukan itu diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara yang digunakan. Sistematis artinya proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah yang bersifat logis (Sugiyono, 2014:3).

Untuk mendapatkan rumusan masalah dan menguji hipotesis, maka diperlukan metode penelitian yang perlu diterapkan, apakah metode survei atau metode eksperimen (Sugiyono, 2014:274). Menurut Neuman W Lawrence dalam Sugiyono (2014:12), yang dimaksud dengan metode survei adalah:


(38)

Metode survei adalah metode kuantitatif. Dalam penelitian yang menggunakan metode survei, peneliti menanyakan ke beberapa orang (yang disebut dengan reponden) tentang keyakinan, pendapat, karakteristik suatu obyek dan perilaku yang telah lalu atau sekarang. Metode survei berkenaan dengan pertanyaan tentang keyakinan dan perilaku dirinya sendiri.

Menurut Maholtra (2010:96), menyatakan bahwa “Explanatory survey dilakukan untuk mengeksplorasi situasi masalah, yaitu untuk mendapatkan ide-ide dan wawasan kedalam masalah yang dihadapi manajemen atau para peneliti

tersebut”. Explanatory survey dilakukan melalui kegiatan pengumpulan informasi dari sebagian populasi secara langsung di tempat kejadian (empirik) melalui kuesioner dengan tujuan untuk mengetahui pendapat dari sebagian populasi yang diteliti terhadap penelitian.

Berdasarkan pengertian explanatory survey menurut ahli, maka metode

penelitian ini dilakukan melalui kegiatan pengumpulan informasi dari sebagian populasi atau sampel secara langsung di tempat kejadian (empirik) dengan tujuan untuk mengetahui pendapat dari sebagian populasi atau sampel terhadap objek yang sedang diteliti.

3.2.3 Operasionalisasi Variabel

Operasionalisasi variabel merupakan kegiatan menjabarkan variabel ke dalam konsep teori dari variabel yang diteliti, indikator, ukuran dan skala yang bertujuan untuk mendefinisikan dan mengukur variabel. Berdasarkan objek penelitian yang telah dikemukakan di atas diketahui bahwa variabel yang dikaji dalam penelitian ini adalah Kepercayaan dan Persepsi Risiko sebagai variabel


(39)

pengaruhnya terhadap Minat Membeli secara Online sebagai variabel dependent

atau variabel terikat (Y). Penjabaran operasionalisasi dari variabel-variabel yang diteliti dapat dilihat pada Tabel 3.1 di bawah ini.

TABEL 3.1

OPERASIONALISASI VARIABEL Variabel/

Indikator Konsep variabel Indikator Ukuran Skala

No item

1 2 3 4 5 6

Kepercayaan (X1)

Kepercayaan sebagai kesediaan satu pihak untuk mempercayai pihak lain tersebut akan melakukan tindakan tertentu yang penting bagi pihak yang memercayainya. Mayer et al. (1995) dalam Susanti dan Cholichul (2013:3)

Ability Kemampuan adalah

sekelompok keahlian, kompetensi dan karakteristik yang

memungkinkan satu pihak memiliki domain spesifik. Kemampuan lebih dari sekedar pelayanan terhadap individu, tetapi lebih pada semua aspek tentang bagaimana

melakukan bisnis. Susanti dan Cholichul (2013:3)

Kualitas Tingkat

persepsi positif yang dimiliki subjek terhadap kualitas produk yang akan dibeli secara online.

Interval 1

Quality control Tingkat Persepsi positif yang dimiliki subjek bahwa penjual akan melakukan quality control sebelum pengiriman barang.

Interval 2

Keamanan Tingkat

Persepsi positif yang dimiliki


(40)

Variabel/

Indikator Konsep variabel Indikator Ukuran Skala

No item

1 2 3 4 5 6

subjek bahwa penjual akan memberikan pengemasan yang aman terhadap barang. Forum diskusi Tingkat peran

Forum diskusi dalam membangun persepsi positif konsumen terhadap ability penjual.

4

Benevolence Benevolence adalah sejauh

mana trustee ingin melakukan dan

memberikan yang terbaik pada trustor, terlepas dari motif keuntungan yang sifatnya egosentris.

Benevolence merupakan

dasar dari layanan jaringan sosial karena

benevolence akan

mengarahkan interaksi positif antar individu. Susanti dan Cholichul (2013:3)

Pelayanan Tingkat

persepsi positif yang dimiliki subjek ketika menerima pelayanan yang baik dari penjual.

Interval 5

Respon Tingkat respon penjual dalam membalas pesan atau layanan chatting dengan cepat, ramah, dan responsif.

Interval 6

Pasca Pembelian

Tingkat

persepsi positif


(41)

Variabel/

Indikator Konsep variabel Indikator Ukuran Skala

No item

1 2 3 4 5 6

yang dimiliki subjek menerima komunikasi yang berkelanjutan dengan penjual setelah pasca pembelian. Masukan atau

saran Tingkat persepsi positif yang dimiliki subjek terhadapa penerimaan masukan dan saran dari penjual terhadap produk yang dibeli. 8

Integrity Integrity merupakan

persepsi trustor bahwa

trustee akan bertahan pada

seperangkat prinsip yang telah diberikan kepada

trustor. Apa yang telah

diucapkan oleh trustee kepada trustor harus sama dengan apa yang akan

trustee lakukan dan

konsumen memiliki keingintahuan apakah

trustee dapat melakukan

hal yang sama seperti yang telah dijanjikan. Susanti dan Cholichul (2013:3)

Tepat waktu Tingkat

persepsi positif yang dimiliki subjek terhadap integritas penjual dalam mengirim produk sesuai dengan waktu yang telah dijanjikan.

Interval 9

Cash On

Delivery Tingkat persepsi positif yang dimiliki subjek terhadap penjual yang dapat melakukan


(42)

Variabel/

Indikator Konsep variabel Indikator Ukuran Skala

No item

1 2 3 4 5 6

cash on delivery.

Persepsi Risiko (X2)

Perceived risk is

considered a consumer characteristic as well as a

product characteristic.

Hawkins dan

Mothersbaugh (2010:600) Risiko Kinerja Mencerminkan

ketidakpastian tentang apakah produk atau jasa akan melakukan seperti yang diharapkan.

Hoyer dan Maclnnis (2010:59)

Kinerja Tingkat risiko kinerja yang diharapkan oleh konsumen

Interval 11

Risiko Keuangan

Bagaimana konsumen memandang harga tertetu seperti tinggi, rendah, wajar.

Schiffman dan Kanuk (2008:160-161)

Harga produk Tingkat risiko pengguna dengan harga produk.

Interval 12

Risiko Fisik atau

Keamanan

Mengacu pada potensi bahaya suatu produk atau jasa yang mungkin menimbulkan keselamatan orang lain.

Hoyer dan Maclnnis (2010:59)

Risiko produk Tingkat risiko terhadap fisik diri sendiri dan orang lain yang di timbulkan produk.

Interval 13

Risiko Sosial Risiko bahwa pilihan produk yang jelek dapat menimbulkan rasa malu dalam lingkungan sosial. Schiffman dan Kanuk (2008:171)

Rasa Malu Tingkat pengguna merasa malu dalam pemilihan


(43)

Variabel/

Indikator Konsep variabel Indikator Ukuran Skala

No item

1 2 3 4 5 6

produk yang jelek

Risiko Psikologikal

Mencerminkan perhatinan konsumen mengenai sejauh mana suatu produk atau jasa sesuai dengan cara diri mereka sendiri. Hoyer dan Maclnnis (2010:60)

perhatian Tingkat perhatian konsumen terhadap produk

15

Risiko Waktu Menceriminkan

ketidakpastian tentang lamanya waktu yang harus diinvestasikan dalam membeli, menggunakan, atau membuang produk atau jasa.

Hoyer dan Maclnnis (2010:60)

Waktu Tingkat waktu yang

digunakan untuk mencari produk.

Interval 16

Minat Membeli secara Online (Y)

Online purchasing

intention is the context to which a customer shows readiness to undertake an

online transaction”. Dapat diartikan minat pembelian secara online adalah konteks dimana konsumen menunjukan kesiapannya untuk melakukan transaksi secara online.

Ling, Chai, dan Piew (2010) dalam Zarrad dan Debabi (2012:39)

Return to this

store’s

Website

Dapat diartikan seberapa suka konsumen untuk kembali ke toko online atau website.

Heidjen et al., (2003:48)

Kembali ke Website.

Tingkat konsumen untuk kembali ke toko online atau website.


(44)

Variabel/

Indikator Konsep variabel Indikator Ukuran Skala

No item

1 2 3 4 5 6

Consider Purchasing from Website in The short Term

Dapat diartikan seberapa besar kemungkinan bahwa

konsumen akan

mempertimbangkan membeli dari situs website dalam jangka pendek Heidjen et al., (2003:48)

Pembelian Jangka Pendek Tingkat konsumen berbelanja secara online dalam jangka pendek.

Interval 18

Consider Purchasing from Website in The Long Term

Dapat diartikan seberapa besar kemungkinan bahwa

konsumen akan

mempertimbangkan membeli dari situs website dalam jangka panjang Heidjen et al., (2003:48)

Pembelian Jangka Panjang Tingkat konsumen berbelanja secara online dalam jangka panjang.

Interval 19

Likely Buy from this Store

Dapat diartikan dalam sebuah pembelian, bagaimana konsumen akan membeli dari sebuah toko online.

Heidjen et al,. (2003:48)

Website. Tingkat

pembelian produk dari sebuah website.

Interval 20

Sumber : Berdasarkan hasil pengolahan data, referensi buku, dan jurnal. 3.2.4 Jenis dan Sumber Data

Sumber data penelitian merupakan informasi tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan variabel yang diteliti. Oleh karena itu, harus diproses terlebih dahulu untuk memperoleh informasi yang diperlukan bagi suatu penelitian. Berdasarkan sumbernya, data dibedakan menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. Menurut Sugiyono (2014:187) menjelaskan bahwa,

Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber sekunder merupakan sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya melalui orang lain atau dokumen.


(45)

Maholtra (2009:120-121) mengungkapkan definisi-definisi data primer dan sekunder, antara lain:

a. Data primer yaitu data yang dibuat oleh peneliti untuk maksud khusus menyelesaikan permasalahan yang sedang ditanganinya. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data primer adalah kuisioner yang disebar kepada sejumlah responden sesuai dengan target sasaran yang dianggap dapat mewakili seluruh populasi data penelitian, yaitu melalui survei pada pengunjung website Kaskus.co.id, Olx.co.id dan Berniaga.com.

b. Data sekunder yaitu data yang telah dikumpulkan untuk maksud selain untuk menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi. Data ini dapat ditemukan dengan cepat serta tidak mahal. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data literatur, artikel, jurnal serta website di internet yang

berkenaan dengan penelitian yang digunakan.

Untuk penelitian primer dapat diperoleh melalui hasil penelitian secara empirik pengunjung website classifieds di Indonesia sebagai responden. Sedangkan

sumber data sekunder diantaranya diperoleh dari jurnal-jurnal ilmiah, artikel majalah, internet dan berbagai sumber informasi lainnya. Untuk mengetahui jenis dan sumber data yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut.

TABEL 3.2

JENIS DAN SUMBER DATA

No. Data Jenis Data Sumber Data

1. Pengguna Internet Indonesia

Sekunder Majalah Marketeers Oktober 2014


(46)

No. Data Jenis Data Sumber Data 2. Aktivitas Internet

Indonesia

Sekunder http://id.techinasia.com (diakses pada tanggal 11 Juni 2014 pukul 10:55 WIB).

3. Jumlah Masyarakat Internet Berbelanja Secara Online

Sekunder http://id.techinasia.com

(diakses pada tanggal 11 juni 2014 pukul 10:52 WIB). 4. Perilaku Masyarakat

Indonesia yang Berbelanja Secara Online

Sekunder http://www.kabar24.com

(diakses pada tanggal 11 juni 2014 pukul 10:44 WIB).

5. Website Jual Beli yang

Sering Dikunjungi

Sekunder http://ekonomi.kompasiana.com (diakses pada tanggal 11 juni 2014 pukul 14:26 WIB)

6. Belanja Online. Sekunder http://startupbisnis.com (diakses pada tanggal 11 juni 2014 pukul 10:42 WIB)

7. Barang yang Sering dibeli secara Online.

Sekunder http://id.techinasia.com (diakses pada tanggal 11 juni 2014 pukul 10:52 WIB).

8. Data Pengguna Situs Jual Beli (Market

Makers)

Sekunder www.kaskus.co.id, www.olx.co.id, www.berniaga.com 9. Hasil Penelitian Pada

Pengunjung Website

Classifieds di

Indonesia

Primer Hasil Kuesioner Pada

Pengunjung Website Classifieds di Indonesia


(47)

3.2.5 Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel 3.2.5.1 Populasi

Populasi adalah sejumlah objek yang dapat dijadikan sumber penelitian. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek atau objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu, yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek atau subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subjek (Sugiyono, 2014:119).

Penentuan populasi harus dimulai dengan penentuan secara jelas mengenai populasi yang menjadi sasaran penelitiannya yang disebut populasi sasaran. Populasi sasaran yaitu populasi yang akan menjadi cakupan kesimpulan penelitian. Jadi apabila dalam sebuah hasil penelitian dikeluarkan kesimpulan, maka menurut etika penelitian kesimpulan tersebut hanya berlaku untuk sasaran yang telah ditentukan. Berdasarkan pengertian tersebut maka populasi dalam penelitian ini adalah pengunjung website classifieds di Indonesia.

3.2.5.2 Sampel

Menurut Suharsimi Arikunto (2010:131) mendefinisikan bahwa sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang teliti. Untuk memperoleh sampel yang representatif dari populasi, maka setiap subjek dalam populasi diupayakan untuk memiliki peluang yang sama untuk menjadi sampel. Dalam penelitian ini tidak mungkin semua populasi dapat diteliti, hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya keterbatasan biaya, keterbatasan tenaga, dan waktu yang tersedia. Agar


(48)

memperoleh sampel yang representatif dari populasi, maka setiap subjek dalam populasi diupayakan untuk memiliki peluang yang sama untuk menjadi sampel.

Oleh karena itu diperkenankan mengambil sebagian dari objek populasi yang ditentukan, dengan catatan bagian yang diambil tersebut mewakili yang lain yang tidak diteliti. Agar memperoleh sampel yang representatif dari populasi maka setiap subjek dalam populasi diupayakan untuk memiliki peluang yang sama untuk menjadi sampel.

Berdasarkan pengertian sampel yang dikemukakan di atas, maka sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagian dari populasi penelitian, yaitu sebagian pengunjung website classifieds di Indonesia. Dalam menentukan jumlah

sampel digunakan pengambilan sampel dengan menggunakan simple random

sampling dari Harun Al Rasyid (1994:44), yaitu:

Sedangkan n0 dapat dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

N = Populasi

n = Banyaknya sampel yang diambil dari seluruh unit

s = Simpangan baku untuk variabel yang diteliti dalam populasi dengan menggunakan Deming’s Emperical Rule

 = Bound of error yang bisa ditolerir atau dikehendaki sebesar 5%

0 0 1 n n n N   2 0 (1 ) 2 Z S n               


(49)

Berdasarkan rumus di atas, maka dapat dihitung besarnya sampel dari Jumlah populasi yang ada yaitu sebagai berikut:

a. Distribusi skor berbentuk kurva distribusi

b. Jumlah item = 20

c. Nilai tertinggi skor responden : (20 x 7) = 140 d. Nilai terendah skor responden : (20 x 1) = 20

e. Rentang = Nilai tertinggi – Nilai terendah = 140 – 20 = 120

f. S = Simpangan baku untuk variabel yang diteliti dalam populasi (populasi

standar deviation) diperoleh:

S = (0,21) (120) = 25,2

Diperoleh S = (25,2) berdasarkan pengamatan dari jawaban responden yang menjawab kuesioner yang berskala 1-7, responden lebih banyak menjawab dengan skor antara 5-7 sehingga arah kurva cenderung condong ke sebelah kanan

g. Dengan derajat kepercayaan = 95% dimana  5%

(lihat tabel Z, yaitu tabel normal baku akan diperoleh nilai 1,96)

Adapun perhitungan ukuran sampel yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah dengan mencari nilai no lebih dahulu, yaitu:

no= 2 2 1                      S Z

= [

, ,

] = [

,

] =

n

o = 177,76

Z        2

1  = Z 0,975 = 1,96

no= 2 2 1                      S Z


(50)

Nilai no sudah diketahui yaitu sebesar 97,58 setelah itu kemudian dilakukan penghitungan untuk mencari nilai n untuk mencari jumlah sampel yang akan diteliti.

Berdasarkan perhitungan di atas, maka ukuran sampel minimal dalam

penelitian ini ditetapkan dengan α = 0,05 maka diperoleh ukuran sampel (n) minimal sebesar 98. Menurut Winarmo Surakhmad (1998:100) bahwa “Untuk

jaminan ada baiknya sampel selalu ditambah sedikit lagi dari jumlah matematik”. Kemudian agar sampel yang digunakan representatif, maka pada penelitian ini ditentukan sampel yang berjumlah 100.

3.2.5.3 Teknik Penarikan Sampling

Sugiyono (2014:300) menyatakan bahwa, “Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam

penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan”. Menurut Suharsimi Arikunto (2010:116), “Teknik pengambilan sampel harus dilakukan sedemikian

n = + n = ,

+ . ,. n = ,

, n = 97.577 n = 98


(51)

rupa, sehingga diperoleh sampel (contoh) yang benar-benar dapat berfungsi sebagai

contoh atau menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya”.

Sebuah teknik sampling dapat diklasifikasikan sebagai non probabilitas dan

probabilitas (Sugiyono, 2010:91). Sampel probability merupakan sampel dimana

setiap elemen atau anggota populasi memiliki peluang yang sama untuk terpilih sebagai sampel, sedangkan sampel non probability kebalikan dari probability

dimana setiap elemen atau populasi tidak memiliki peluang yang sama dan pemilihan sampel bersifat objektif. Sampel probability memiliki empat jenis teknik

penarikan yaitu Simple Random, proportionate stratified random, disproportionate

stratified random, dan area random. Sedangkan sampel non probability memiliki

enam jenis teknik penarikan yaitu sampling sistematis, sampling kuota, sampling incidental, purposive sampling, sampling jenuh, Snowball Sampling.

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik probability yaitu

simple random, karena semua populasi dari pengunjung website classifieds di

Indonesia memiliki kesempatan untuk terpilih sebagai sampel secara acak oleh peneliti. Oleh karena itu hak setiap subjek sama, maka penelitian terlepas dari perasaan ingin mengistimewakan satu atau beberapa subjek untuk dijadikan sampel.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang lengkap, maka dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik penelitian sebagai berikut :


(52)

1. Studi kepustakaan, yaitu suatu pengumpulan data dengan cara mempelajari buku, makalah, website, dan majalah untuk memperoleh informasi yang

berhubungan dengan teori dan konsep yang berkaitan dengan masalah dan variabel yang diteliti yang terdiri dari kerpecayaan, persepsi resiko, dan minat membeli secara online.

2. Kuesioner dilakukan dengan menyebarkan seperangkat daftar pertanyaan secara online kepada responden pengunjung website classifieds di

Indonesia. Dalam kuisioner ini penulis mengemukakan beberapa pertanyaan yang mencerminkan pengukuran indikator pada variabel kerpecayaan, persepsi risiko, dan minat membeli secara online. Kemudian

memilih alternatif jawaban yang telah disediakan pada masing-masing alternatif jawaban yang tepat. Kuesioner yang disebar oleh peneliti di sebar secara umum kepada responden.

Langkah-langkah penyusunan kuesioner adalah sebagai berikut: a. Menyusun kisi-kisi angket atau daftar pertanyaan

b. Merumuskan item-item pertanyaan dan alternatif jawaban. Jenis instrumen yang digunakan dalam angket merupakan instrumen yang bersifat tertutup, yaitu seperangkat alat tulis dan disertai dengan alternatif jawaban yang disediakan, sehingga responden hanya memilih jawaban yang tersedia.


(53)

c. Menetapkan pemberian skor untuk setiap item pertanyaan. Pada penelitian ini setiap pendapat responden atas pertanyaan diberi nilai dengan skala Interval.

3. Studi literatur merupakan usaha pengumpulan informasi yang berhubungan dengan teori yang ada kaitannya dengan masalah dan variabel yang diteliti yang terdiri dari kerpecayaan, persepsi risiko, dan minat membeli secara

online. Studi literatur tersebut didapat dari berbagai sumber, yaitu : a)

Perpustakaan Universitas, b) Skripsi, c) Jurnal pernelitian Ekonomi dan Bisnis, d) Media cetak (majalah) dan e) Media Elektronik (Internet). 4. Wawancara

Wawancara yaitu dengan melakukan pertanyaan secara lisan dalam pertemuan tatap muka langsung terhadap individu atau kelompok yang sedang diteliti, dalam hal ini wawancara dibedakan menjadi dua macam yaitu:

a. Wawancara terstruktur, yang digunakan apabila telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang diperoleh

b. Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap dengan pengumpulan datanya.

3.3.1 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas

Suatu penelitian, data merupakan hal yang paling penting, karena data merupakan gambaran dari variabel yang diteliti serta berfungsi membentuk


(1)

Azwar Haekal, 2015

PENGARUH KEPERCAYAAN DAN PERSEPSI RISIKO TERHADAP MINAT MEMBELI SECARA ONLINE PADA PENGUNJUNG WEBSITE CLASSIFIEDS DI INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Adi Triatma. 2012. Pengaruh Trust dan Penerimaan Teknologi terhadap Minat

Konsumen dalam Pembelian Online. Fakultas Ekonomi. Universitas Islam

Indonesia. Yogyakarta.

Ahmad Najib. 2013. Analisis Pengaruh Word of Mouth dan Kepercayaan terhadap

Keputusan Pembelian secara Online di Sub Forum Jual Beli Situs Kaskus.

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mercu buana. Jakarta.

Al-Rasyid, Harun. 1994. Teknik Penarikan Sampel dan Penyusunan Skala. Bandung: Universitas Padjajaran

Ali, A., Hasnu, S.A.F., 2013. An analysis of consumers’ characteristics on

impulsive buying: evidence from Pakistan. Interdiscipl. J. Contemp. Res.

Bus. 5 (2)

Anandya Cahya Hardiawan. 2013. Pengaruh Kepercayaan, Kemudahan, dan Kualitas Informasi terhadap Keputusan Pembelian secara Online (studi

pada pengguna situs jual beli online tokobagus.com). Fakultas Ekonomika

dan Bisnis Universitas Dipenegoro Semarang.

Anwar Sanusi. 2011. Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta: Selemba Empat. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Yogyakarta:Bina Aksara

Barkatullah, Abdul Kadir dan Tegus Praseptyo. 2005. Bisnis E-Commerce: Studi

Sistem Keamanan dan Hukum di Indonesia. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.

Bashir, S., Zeeshan, M., Sabbar, S., Hussain, R.I., & Sarki, I.H. 2013. Impact of cultural values and life style on impulse buying behavior: A case study of

Pakistan. International Review of Management and Business Research. 2

(1), 193-200.

Chavosh, A., Halimi, A.B., & Namdar, J. 2011. The contribution of product and consumer characteristics to consumer‟s impulse purchasing behavior

in Singapore. Proceedings of International Conference on Social Science

and Humanity (pp. 248-252). Singapore: IACSIT Press.

Chiu, Chao-Min, Huang, Hsin-yi, dan Yen, Chia-Hui. 2010. Antecedents of trust in

online auctions. Electronic Commerce Research and Applications 9, 2010,

148-159.

Cozby, Paul C. dan Scott C. Bates. 2012. Method in Behavioral Research. McGraw Hill.


(2)

Azwar Haekal, 2015

PENGARUH KEPERCAYAAN DAN PERSEPSI RISIKO TERHADAP MINAT MEMBELI SECARA ONLINE PADA PENGUNJUNG WEBSITE CLASSIFIEDS DI INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ding, Mao. 2005. A Study of Consume Trust in Internet Shopping and the

Moderating Effect of Risk Averssion in Mainland China. Hong Kong:

Hongkong Baptist University.

Du, Ruizhong, Xiaoxue Ma, dan Zixiang Wang. 2009. E-Commerce Trust Model

Based on Perceived Risk. Proceedings of the Secound Symposium

International Computer Science and Computational Technology (ISCSCT ’09) Huangshan, P.R. China, 26-28, Dec. 2009, pp. 175-178.

Eastlick, Mary A dan Sherry Lotz. 2011. Cognitive and Institutional Predictors of

Initial Trust Toward an Online Retailer. International Journal of Retail &

Distribution Management Vol. 39 No. 4, 2011 pp. 234-255

Gefen D. 2000. E-commerce: the role of familiarity and trust. Omega 28, 725–737. Hans van der Heijden, et, al. 2003. Understamding Online Purchase Intentions:

Contributions From Technology and trust Perspective. European Journal of

Information Systems 12, 41-48.

Hawkins, Del I. dan David L. Mothersbaugh. 2010. Consumer Behaviour: Building

Marketing Strategy 11e. Published by McGraw-Hill/Irwin, a business unit

of The McGraw-Hill Companies, Inc., 1221 Avenue of the Americas, New York, NY, 10020

Husein, Umar. (2008). Metode Riset Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Hoyer, Wayne D. dan Maclnnis, Deborah J. 2010. Consumer Behavior. South-Western. Cangage Learning.

Hsiao, Kuo-Lun., Lin, J.C., Xiang-Ying W., His-Peng Lu., Hueiju Yu. 2010. Antecedents and Consequences of Trust in Online Product

Recommendations. Online Information Review , 33 (6), 935-953.

Huang, X., dan Su, D. 2011. Research on Online Shopping Intention of Undergraduate Consumer in China-Based on the Theory of Planned

Behavior. International Business Research, 4(1), 86-92.

Irawan, A., Pane, A. 2011. Pengaruh Segmentasi Pasar terhadap Minat Beli pada

Perumahan Citra Garden Bandar Lampung. Jurnal Ilmiah Gema, 1 (2):

66-79.

Jarvenpaa, S.L. Tractinsky, Noam. dan Vitale Michael. 2000. Consumer Trust in

an Internet Store. Information Technology and Management Special Issue

on Electronic Commerce, vol. 1, no. 1 - 2, pp. 45-72.

Johanes Saktiawan Purba. 2012. Analisis Pengaruh Persepsi Nilai Konsumen terhadap Minat Beli Produk Private Label Hypermarket Carrefour di Kota

Semarang. Fakultas Ekonomika dan Binis. Universitas Diponegoro.

Semarang.

Kardes, F. Maria, C. dan Thomas Cline. 2014. Consumer Behavior 2nd ed. English. Cengage Learning.


(3)

Azwar Haekal, 2015

PENGARUH KEPERCAYAAN DAN PERSEPSI RISIKO TERHADAP MINAT MEMBELI SECARA ONLINE PADA PENGUNJUNG WEBSITE CLASSIFIEDS DI INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kotler, Phillip dan Amstrong. 2012. Principles Of Marketing, New jersey: Pearson Education

Kotler, Phillip dan Kevin Lane Keller. 2012. Marketing Management 14e Global

Edition. England: Pearson.

Kwek, Ling Choon., Tan, Piew Hoi., dan Lau, Chai Teck. 2010. Investing The Shopping Orientations on Online Purchase Intention in The E-Commerce

Environment: A Malaysian Study. Journal of Internet Banking and

Commerce. Vol. 15, No. 2., pp:-4-5

Ling, K.C., Chai, L.T. dan Piew, T.H. 2010, The Effects of Shopping Orientations, Online Trust and Prior Online Purchase Experience Toward Customers’

Online Purchase Intention. International Business Research. Vol. 3 No. 3,

pp. 63-76.

M, Ronald. 2012. Pengaruh Perceived Risk, Kepuasan Konsumen terhadap

Intention to Revisit dan Purchase Intent pada Konsumen Kaskus Website di

Surabaya. Universitas Katolik Widya Mandala. Surabaya.

Matic, Matea dan Katija Vojvodic. 2013. Online Retailing: Purchasing Behaviour

of Croatian Consumers. Mediterranean Journal of Social Sciences. MCSER

Publishing. Rome-Italy. Vol.4. No.3. September, 2013.

Naresh, K. Maholtra. 2009. Basic Marketing Research. 3th edition. New Jersey:Prentice Hall.

Priscilla Paula Wenno. 2012. Pengaruh Kesan pada Website terhadap Citra

Perusahaan dan Minat Beli (Studi Kuantitatif Eksplanatif pada butik online

diadandia.com). Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Atmajaya Yogyakarta.

Priyanka, V., dan Rooble, V. 2012. An on-field-survey of the impulse buying behavior of consumers in consumer non-durable sectors in the retail outlets

in the city of Indore, India. Research Journal of Management Sciences, 1

(4), 1-5.

Ratih Hurriyati, 2010. Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen. Bandung: Alfabeta.

Rendra. 2011. Perbedaan Perceived Risk Online Shoppers dan Non-Online

Shoppers pada jual beli Online. FISIP Universitas Indonesia.

Sahney, Sangeeta, Koustab Ghosh, dan Archana Shrivastava. 2013. Conceptualizing consumer “trust” in online buying behavior: an empiricial

inquiry and model development in indian context. Journal of Asia Business

Studies Vol. 7 No. 3 2013 pp.278-298. Emerald Group Publishing Limited, ISSN 1558-7894.

Sakti, N.W. 2014. Buku Pintar Pajak E-Commerce (dari mendaftar sampai


(4)

Azwar Haekal, 2015

PENGARUH KEPERCAYAAN DAN PERSEPSI RISIKO TERHADAP MINAT MEMBELI SECARA ONLINE PADA PENGUNJUNG WEBSITE CLASSIFIEDS DI INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Samadi, Mansour dan Ali Yaghoob-Nejadi. 2009. A Survey of the Effect of Consumers’ Perceived Risk on Purchase Intention in E-Shopping. Business Intelligance Journal. 261-275.

Schiffman, Leon dan Kanuk, Leslie Lazer. 2008. Perilaku Konsumen, edisi ketujuh. Jakarta: Indeks.

Sekaran, Uma. 2009. Metodelogi Penelitian Bisnis. Edisi Empat. Jakarta: Selemba Empat.

Setiowati et. al. 2012. Sikap Online Shoping dan Niat Pencarian Informasi

terhadap Niat dan Perilaku Belanja. Jurnal Manajemen Bisnis vol. 2 No.

01. Edisi April 2012.

Solomon, M., Gary B., Soren A., dan Margaret K.H. 2013. Consumer Behaviour A

European Perspective Fifth Edition. Prentice Hall. Financial Times.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kombinasi. Bandung: Alfabeta

Suhir M, Imam Suyadi, dan Riyadi. 2014. Pengaruh Persepsi Risiko, Kemudahan

dan Manfaat terhadap Keputusan Pembelian secara Online (survei

terhadap pengguna situs website www.kaskus.co.id). Jurnal Administrasi

Bisnis (JAB). Vol.8. No.1. Februari 2014.

Surakhmad, Wiranto. 1998. Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Susanti, Vivid dan Cholicul Hadi. 2013. Kepercayaan Konsumen dalam Melakukan

Pembelian Gadget secara Online. Jurnal Psikologi Industri dan Organisasi

Vol. 02. No. 01.

Thamizhvanan, Arun dan Xavier. M.J. 2012. Determinants of Customers’ Online

Purchase Intention: an Empirical Study in India. Journal of Indian Business

Research Vol. 5 No. 1, 2013 pp. 17-32 Emerald Group Publishing Limited. Umar, Husain. 2008. Startegic Riset Bisnis. Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama Yulihasri Eri, Md. Anibul Islam dan Ku Amir Ku Daud. 2011. Factors that

Influence Customers' Buying Intention on Shopping Online. Vol 3. No 1.

Canadian Center of Science and Education

Zarrad, Houda. dan Mohsen Debabi. 2012. Online Purchasing Intention: Factors

and Effects. International Business and Management. Vol.4, No.1, 2012. Pp.

37-47.

Zendehel, Marzieh., Paim, HJ., Bojei, B., dan Osman, BT. 2011. The Effects on

Trust on Online Malaysian Students Buying Behavior. Australian Journal


(5)

Azwar Haekal, 2015

PENGARUH KEPERCAYAAN DAN PERSEPSI RISIKO TERHADAP MINAT MEMBELI SECARA ONLINE PADA PENGUNJUNG WEBSITE CLASSIFIEDS DI INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Majalah:

Majalah Marketeers, Edisi Oktober 2014

Internet:

Alexa.com. 2014. Site Overview Berniaga.com [Tersedia] Alexa.com/siteinfo/berniaga.com Akses: tanggal 10 Oktober 2014 pukul 09:34 WIB.

Alexa.com. 2014. Site Overview Kaskus.co.id. [Tersedia] Alexa.com/siteinfo/kaskus.co.id Akses: tanggal 10 Oktober 2014 pukul 09:34 WIB.

Alexa.com. 2014. Site Overview Olx.co.id. [Tersedia] Alexa.com/siteinfo/olx.co.id Akses: tanggal 10 Oktober 2014 pukul 09:34 WIB.

Berniaga.com. 2014. Akses: tanggal 10 Oktober 2014 pukul 10.00 WIB.

Enricko Lukaman. 2013. Laporan: Inilah yang Dilakukan 74,6 Juta Pengguna Internet Indonesia Ketika Online. [Tersedia] http:// http://id.techinasia.com/tingkah-laku-pengguna-internet-indonesia/ Akses: tanggal 11 Juni 2014 pukul 10:55 WIB.

Globalwebindex.net. 2014. Akses: tanggal 11 Juni 2014 pukul 21:39 WIB.

Id.techinasia.com. 2015. 5 Model Bisnis E-Commerce di Indonesia. Akses: Tanggal 22 Februari 2015. Pukul 13.32 WIB.

Steven Millward. 2014. Statistik Pasar E-Commerce di Asia: Indonesia Habiskan USD 2,60 Miliar untuk Belanja Online di Tahun 2014 (INFOGRAFIK). [Tersedia] http://id.techinasia.com/statistik-pasar-ecommerce-di-asia- masyarakat-indonesia-habiskan-usd-260-miliar-untuk-belanja-online-di-tahun-2014-infografik/ Akses: Tanggal 17 Februari 2015 pukul 14.23 WIB. Kabar24.com. 2014. Survei Google Indonesia: Perilaku Berbelanja Online. Akses:

tanggal 11 juni 2014 pukul 10:44 WIB.

Kaskus. 2014 [Tersedia] http://support.kaskus.co.id/about/sejarah_kaskus.html

Akses: tanggal 10 Oktober 2014 pukul 09.56 WIB.

Olx.co.id. 2014. Akses pada tanggal 10 Oktober 2014 pukul 09.58 WIB.

REP. 2014. Ini 5 Website Jual Beli dengan Kunjungan Terbanyak di Indonesia. [Tersedia] http://ekonomi.kompasiana.com/wirausaha/2014/02/10/ini-5-website-jual-beli-dengan-kunjungan-terbanyak-di-indonesia-630824.html. Akses : tanggal 11 juni 2014 pukul 14:26 WIB.

Wyndo Mitra. 2014. Data Dari Tokopedia Menunjukan Dominasi Wanita Dalam Hal Berbelanja Online, Baik Sebagai Pembeli Maupun Penjual Online.


(6)

http://startupbisnis.com/ecommerce-indonesia-data-dari-tokopedia-Azwar Haekal, 2015

PENGARUH KEPERCAYAAN DAN PERSEPSI RISIKO TERHADAP MINAT MEMBELI SECARA ONLINE PADA PENGUNJUNG WEBSITE CLASSIFIEDS DI INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menunjukkan-dominasi-wanita-dalam-hal-berbelanja-online-baik-sebagai-pembeli-maupun-penjual-online/ Akses: tanggal 11 juni 2014 pukul 10:42 WIB.


Dokumen yang terkait

PENGARUH PERSEPSI RISIKO TERHADAP KEPERCAYAAN DAN KEPUTUSAN PEMBELIAN ONLINE.

0 2 9

PENGARUH PRIVASI, KEPERCAYAAN, KEMUDAHAN, PERSEPSI MANFAAT DAN PERSEPSI RISIKO TERHADAP MINAT BERTRANSAKSI SECARA ONLINE Pengaruh Privasi, Kepercayaan, Kemudahan, Persepsi Manfaat dan Persepsi Risiko Terhadap Minat Bertransaksi Secara Online (Studi Kasus

2 6 13

PENGARUH PRIVASI, KEPERCAYAAN, KEMUDAHAN, PERSEPSI MANFAAT DAN PERSEPSI RISIKO TERHADAP MINAT Pengaruh Privasi, Kepercayaan, Kemudahan, Persepsi Manfaat dan Persepsi Risiko Terhadap Minat Bertransaksi Secara Online (Studi Kasus Pada Mahasiswa Program Stu

0 2 18

PENGARUH KEPERCAYAAN DAN PERSEPSI RISIKO TERHADAP MINAT MEMBELI SECARA ONLINE PADA PENGUNJUNG WEBSITE CLASSIFIEDS DI INDONESIA - repository UPI S MBS 1001993 Title

0 0 5

PENGARUH PERSEPSI HARGA DAN KEPERCAYAAN TERHADAP MINAT BELI SECARA ONLINE STUDI KASUS PADA PRODUK FASHION ONLINE DI KOTA BANDUNG

0 0 9

PENGARUH PERSEPSI HARGA DAN KEPERCAYAAN TERHADAP MINAT BELI SECARA ONLINE STUDI KASUS PADA PRODUK FASHION ONLINE DI KOTA BANDUNG

0 0 5

PENGARUH PERSEPSI HARGA DAN KEPERCAYAAN TERHADAP MINAT BELI SECARA ONLINE STUDI KASUS PADA PRODUK FASHION ONLINE DI KOTA BANDUNG

1 7 58

PENGARUH PERSEPSI HARGA DAN KEPERCAYAAN TERHADAP MINAT BELI SECARA ONLINE STUDI KASUS PADA PRODUK FASHION ONLINE DI KOTA BANDUNG

0 2 12

PENGARUH PERSEPSI HARGA DAN KEPERCAYAAN TERHADAP MINAT BELI SECARA ONLINE STUDI KASUS PADA PRODUK FASHION ONLINE DI KOTA BANDUNG

0 0 1

PENGARUH PERSEPSI HARGA DAN KEPERCAYAAN TERHADAP MINAT BELI SECARA ONLINE STUDI KASUS PADA PRODUK FASHION ONLINE DI KOTA BANDUNG

0 0 1