ANALISIS PEMADANAN STRUKTUR DAN MAKNA KALIMAT PASIF TIDAK LANGSUNG (KANSETSU UKEMI) BAHASA JEPANG KE DALAM BAHASA INDONESIA.

(1)

Rida Anur Riake, 2015

ANALISIS PEMADANAN STRUKTUR DAN MAKNA KALIMAT PASIF TIDAK LANGSUNG (KANSETSU UKEMI) BAHASA JEPANG KE DALAM BAHASA INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ANALISIS PEMADANAN STRUKTUR DAN MAKNA KALIMAT

PASIF TIDAK LANGSUNG (KANSETSU UKEMI) BAHASA

JEPANG KE DALAM BAHASA INDONESIA

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat guna Memperoleh Gelar Master Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang

Oleh:

RIDA ANUR RIAKE NIM: 1101684

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG SEKOLAH PASCA SARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

Rida Anur Riake, 2015

ANALISIS PEMADANAN STRUKTUR DAN MAKNA KALIMAT PASIF TIDAK LANGSUNG (KANSETSU UKEMI) BAHASA JEPANG KE DALAM BAHASA INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

RIDA ANUR RIAKE

ANALISIS PEMADANAN STRUKTUR DAN MAKNA KALIMAT PASIF TIDAK LANGSUNG (KANSETSU UKEMI) BAHASA JEPANG KE DALAM

BAHASA INDONESIA

Disetujui dan Disahkan Oleh Pembimbing:

Pembimbing I,

Nandang Rahmat, M.A, Ph.D NIP.195706251983031002

Pembimbing II,

Dr. Wawan Danasasmita, M.Ed NIP.195201281982031002

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang Sekolah Pascasarjana


(3)

Rida Anur Riake, 2015

ANALISIS PEMADANAN STRUKTUR DAN MAKNA KALIMAT PASIF TIDAK LANGSUNG (KANSETSU UKEMI) BAHASA JEPANG KE DALAM BAHASA INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dr. Dedi Sutedi, M.A, M.Ed NIP.19660507199611001

Analisis Pemadanan Struktur dan Makna Kalimat Pasif Tidak

Langsung (

Kansetsu Ukemi

) Bahasa Jepang ke dalam Bahasa

Indonesia

Oleh Rida Anur Riake

S.Hum, Universitas Bung Hatta Padang, 2009

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Rida Anur Riake 2015 Universitas Pendidikan Indonesia


(4)

Rida Anur Riake, 2015

ANALISIS PEMADANAN STRUKTUR DAN MAKNA KALIMAT PASIF TIDAK LANGSUNG (KANSETSU UKEMI) BAHASA JEPANG KE DALAM BAHASA INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis dengan judul ‘Analisis Pemadanan Struktur dan Makna Kalimat Pasif Tidak Langsung (Kansetsu Ukemi) Bahasa Jepang ke dalam Bahasa Indonesia’ beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi apabila di kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung,2015

Yang membuat pernyataan, Rida Anur Riake


(5)

Rida Anur Riake, 2015

ANALISIS PEMADANAN STRUKTUR DAN MAKNA KALIMAT PASIF TIDAK LANGSUNG (KANSETSU UKEMI) BAHASA JEPANG KE DALAM BAHASA INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas limpahan hidayah, rahmat, petunjuk dan ilmuNya, penulis dapat menyelesaikan tesis ini.

Tesis yang berjudul ‘Analisis Pemadanan Struktur dan Makna Kalimat Pasif Tidak Langsung (Kansetsu Ukemi) Bahasa Jepang ke dalam Bahasa Indonesia ‘ ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk menempuh ujian di Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang Sekolah Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia dalam bidang pendidikan bahasa Jepang.

Penulis menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari sempurna, baik dari segi substansi maupun penyajian. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun, sangat penulis harapkan untuk meningkatkan keilmiahan maupun nilai estetis. Pada akhirnya, semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Bandung, 2015 Penulis


(6)

Rida Anur Riake, 2015

ANALISIS PEMADANAN STRUKTUR DAN MAKNA KALIMAT PASIF TIDAK LANGSUNG (KANSETSU UKEMI) BAHASA JEPANG KE DALAM BAHASA INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu UCAPAN TERIMA KASIH

Ucapan puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas berkat rahmat-Nya tesis ini dapat diselesaikan. Proses penyelesaian tesis ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, karena itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih kepada:

1. Rektor Universitas Pendidikan Indonesia, Prof. Furqon, Ph.D.

2. Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia, Dr. H. Didi Suryadi, M.Ed.

3. Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia, Dr. Dedi Sutedi, M.A, M.Ed

4. Dosen Pembimbing I, Nandang Rahmat, M.A., Ph.D.

5. Dosen Pembimbing II, Dr. Wawan Danasasmita, M.Ed.

6. Para dosen dan staf Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Pascasarjana UPI. 7. Suami tersayang, Rusydi Sakran, S.T., M.T.

8. Keluarga tersayang (teristimewa bagi orang tua Bpk. Reza Pahlepi & Ibunda Darnalis, beserta adik Bram Nouvaldi)


(7)

Rida Anur Riake, 2015

ANALISIS PEMADANAN STRUKTUR DAN MAKNA KALIMAT PASIF TIDAK LANGSUNG (KANSETSU UKEMI) BAHASA JEPANG KE DALAM BAHASA INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bandung, 2015


(8)

Rida Anur Riake, 2015

ANALISIS PEMADANAN STRUKTUR DAN MAKNA KALIMAT PASIF TIDAK LANGSUNG (KANSETSU UKEMI) BAHASA JEPANG KE DALAM BAHASA INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Rida Anurriake. 1101684. Analisis Pemadanan Struktur dan Makna Kalimat pasif Tidak Langsung (Kansetsu Ukemi) Bahasa Jepang ke dalam Bahasa Indonesia

Penelitian ini mengenai pemadanan struktur dan makna kalimat pasif tidak langsung (kansetsu ukemi) bahasa Jepang ke dalam bahasa Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendekripsikan struktur dan makna kalimat pasif tidak langsung (kansetsu ukemi) bahasa Jepang yang dapat dipadankan ke dalam kalimat pasif bahasa Indonesia, serta untuk mendeskripsikan struktur dan makna kalimat pasif tidak langsung (kansetsu ukemi) bahasa Jepang yang tidak dapat berpadanan dalam kalimat pasif bahasa Indonesia.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskripif dengan menggunakan kajian distribusional. Data dikumpulkan dengan menyimak penggunaan kalimat pasif tidak langsung (kansetsu ukemi) yang terdapat dalam novel ataupun komik bahasa Jepang dan juga padanannya dalam novel bahasa Indonesia, setelah itu mencatat seluruh data, lalu memilah data sesuai dengan tipe kalimat pasif tidak langsung. Kemudian dilanjutkan dengan teknik bagi unsur langsung dan teknik subtitusi dalam menganalisi data.

Hasil penelitian yang ditemukan adalah struktur dan makna kalimat pasif tidak langsung yang dapat dipadankan ke dalam kalimat pasif bahasa indonesia merupakan kalimat pasif tidak langsung tipe kepemilikan, tipe non-kepemilikan, dan tipe intransitif biasa, yang kemudian dipadankan dengan bentuk pasif di-, bentuk pasif ter- dan pasif ke-|-an. Sedangkan struktur dan makna kalimat pasif tidak langsung bahasa Jepang yang tidak dapat dipadankan ke dalam bentuk pasif bahasa Indonesia namun dapat bermakna adversatif, hal tersebut terjadi pada kalimat pasif tidak langsung tipe non-kepemilikan, tipe keberadaan, dan tipe perubahan.

Keyword: Kalimat Pasif Tidak Langsung Bahasa Jepang (Kansetsu Ukemi), Kalimat Pasif Bahasa Indonesia, Pemadanan


(9)

Rida Anur Riake, 2015

ANALISIS PEMADANAN STRUKTUR DAN MAKNA KALIMAT PASIF TIDAK LANGSUNG (KANSETSU UKEMI) BAHASA JEPANG KE DALAM BAHASA INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

This research on the structure and meaning equivalent indirect passive sentence japanese language into indonesian. The purpose of this research is to describe the structure and meaning of indirect passive sentence japanese language that have equivalent in passive voice indonesian, and than to describe the structure and meaning of indirect passive sentence japanese language can not equivalent in passive voice indonesian.

this research using descriptive method with distributional study. Data collection by reading in novels, comics, or film. After that writing data to analyze with subtitution methode.

The result of this research indicate that the structure and meaning of indirect passive sentence that can be paired in indonesian is indirect passive sentence types of ownership, type of non- ownership, and type of intransitive. Besides that, the structure and meaning of indirect passive sentence that can not fit seamlessly into indonesian was also there, although not many, indirect passive sentence type existence, the type of change, and the type of non ownership.


(10)

Rida Anur Riake, 2015

ANALISIS PEMADANAN STRUKTUR DAN MAKNA KALIMAT PASIF TIDAK LANGSUNG (KANSETSU UKEMI) BAHASA JEPANG KE DALAM BAHASA INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

要旨

本研究 日本語 間接受身 意味 構造対照 インドネシア語 分析

こ 本研究 目的 日本語 間接受身文 意味 構造 インドネシア

語 受身文 対照 こ 説明 ため あ そ 日本語 間

接受身文 意味 構造 インドネシア語 受身文 対照 いこ 説

明 ため あ

本研究 用い 方法 記述的方法

つ ほうほう

あ データ 収集中 日本語

漫画 小説 インドネシア語 漫画 小説 翻訳 間接受身文 デー

タ く注意 そ 書付的 い 書付的意味 筆者 間接受

身データ インドネシア語 調和 集め 集め た間接受身分データ

選択

たく

そ あ 間接受身文 データ 分析

本研究 データ 分析 基 く 日本語 間接受身 意味 構造 調和

インドネシア語 分析 関 研究 た 日本語 間接受身文

意味 構造 インドネシア語 受身文 調和 所有物 間接受身

タイプ 所有物い い 間接受身文 タイプ 自動詞 間接受身文 タイ

プ あ そ 日本語 間接受身文 意味 構造 インドネシア語

受身文 調和 い 存在 間接受身 タイプ 間接受身文

タイプ 所有物い い 間接受身文 タイプ あ


(11)

Rida Anur Riake, 2015

ANALISIS PEMADANAN STRUKTUR DAN MAKNA KALIMAT PASIF TIDAK LANGSUNG (KANSETSU UKEMI) BAHASA JEPANG KE DALAM BAHASA INDONESIA


(12)

Rida Anur Riake, 2015

ANALISIS PEMADANAN STRUKTUR DAN MAKNA KALIMAT PASIF TIDAK LANGSUNG (KANSETSU UKEMI) BAHASA JEPANG KE DALAM BAHASA INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMA KASIH ... v

DAFTAR ISI ... vi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan dan Batasan Masalah ... 5

1.3. Tujuan Penelitian ... 5

1.4. Manfaat Penelitian ... 6

1.5. Metode Penelitian... 6

1.6. Teknik Pengumpulan Data ... 7

1.7. Analisis Data ... 7

1.8. Sistematika Penulisan ... 7

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Teori Makna ... 9

2.1.1. Defenisi dan Ragam Makna ... 9

2.1.2. Perubahan dan Pergeseran Makna ... 11

2.1.3. Sinonim ... 11

2.2. Teori Pemadanan ... 12

2.3. Kalimat Pasif Bahasa Jepang ... 15

2.3.1. Defenisi dan Batasan Kalimat Pasif Bahasa Jepang ... 15

2.3.2. Pembentukan Kalimat Pasif Bahasa Jepang ... 17

2.3.3. Jenis-Jenis Kalimat Pasif Bahasa Jepang ... 20

a. Pasif Langsung (Chokusetsu Ukemi) ... 21


(13)

Rida Anur Riake, 2015

ANALISIS PEMADANAN STRUKTUR DAN MAKNA KALIMAT PASIF TIDAK LANGSUNG (KANSETSU UKEMI) BAHASA JEPANG KE DALAM BAHASA INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.3.4. Fungsi Kalimat Pasif Bahasa Jepang... 31

2.4. Kalimat Pasif Bahasa Indonesia... . 33

2.4.1. Defenisi dan Batasan Kalimat Pasif Bahasa Indonesia... 33

2.4.2. Pembentukan Kalimat Pasif Bahasa Indonesia... 37

2.4.3. Jenis-Jenis Kalimat Pasif Bahasa Indonesia... 40

a. Kalimat Pasif Di- ... 40

b. Kalimat Pasif Ter- ... ... 41

c. Kalimat Pasif Ke-׀-An... ... 41

2.4.4. Fungsi Kalimat Pasif Bahasa Indonesia... 42

2.5. Hasil Penelitian Terdahulu... 45

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian... 49

3.2. Teknik Pengumpulan Data ... 49

3.3. Sumber Data ... 50

3.4. Teknik Pengolahan Data ... 51

BAB IV ANALISI DATA 4.1. Pemadanan Struktur dan Makna Kalimat Pasif Tidak Langsung Bahasa Jepang ke dalam Kalimat Pasif Bahasa Indonesia ... 54

4.1.1. Data Kalimat Kansetsu Ukemi Bentuk Kepemilikan ... 54

4.1.2. Data Kalimat Kansetsu Ukemi Bentuk Non-Kepemilikan ... 69

4.1.3. Data Kalimat Kansetsu Ukemi Bentuk Intransitif Biasa ... 81

4.1.4. Data Kalimat Kansetsu Ukemi Bentuk Keberadaan... 89

4.1.5. Data Kalimat Kansetsu Ukemi Bentuk Perubahan ... 94

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 99


(14)

Rida Anur Riake, 2015

ANALISIS PEMADANAN STRUKTUR DAN MAKNA KALIMAT PASIF TIDAK LANGSUNG (KANSETSU UKEMI) BAHASA JEPANG KE DALAM BAHASA INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5.2 Saran ... 100

DAFTAR PUSTAKA ... 101 LAMPIRAN... 103


(15)

Rida Anur Riake, 2015

ANALISIS PEMADANAN STRUKTUR DAN MAKNA KALIMAT PASIF TIDAK LANGSUNG (KANSETSU UKEMI) BAHASA JEPANG KE DALAM BAHASA INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Dalam kategori gramatikal, Kridalaksana (2008:49) menjabarkan bahwa diatesis (voice) merupakan kategori gramatikal yang menunjukkan hubungan antara partisipan atau subjek dengan perbuatan yang dinyatakan oleh verba dalam sebuah kalimat. Terdapat beberapa macam diatesis yakni diatesis aktif (active voice), diatesis pasif (passive voice), diatesis kausatif, diatesis refleksif dan diatesis resiprokal. Diatesis aktif yaitu apabila subjek yang melakukan suatu perbuatan, sebaliknya diatesis pasif merupakan kalimat dimana jika subjek lah yang menjadi sasaran perbuatan. Lain halnya dengan diatesis kausatif, yakni jika subjek menjadi penyebab atas terjadinya sesuatu. Sedangkan diatesis refleksif yakni jika subjek berbuat atau melakukan sesuatu terhadap dirinya sendiri, dan dikatakan diatesis resiprokal apabila subjek yang terdiri dari dua pihak berbuat tindakan berbalasan.

Dalam berbagai bahasa, diatesis selalu dapat dikenal dengan baik karena biasanya memiliki pemarkah yang berwujud morfem terikat atau kata, dan dapat pula bervalensi dengan konstituen nomina dan verba. Namun ada juga pemarkah yang sifatnya hanya berupa susunan beruntun atau urutan unsur. Hal tersebut tentu tergantung pada karakter tiap bahasa.

Seperti halnya bahasa Jepang, dalam bahasa Jepang kalimat pasif disebut judoubun. Kalimat pasif bahasa Jepang memiliki dua macam bagian yaitu kalimat pasif langsung (chokusetsu ukemi) dan kalimat pasif tidak langsung (kansetsu ukemi). Kalimat pasif langsung (chokusetsu ukemi) yaitu kalimat yang subjeknya diisi oleh orang ataupun benda yang berasal langsung dari objek kalimat aktif dan subjek tersebut dalam kondisi dikenai perbuatan. Sebaliknya, apabila kalimat pasif tidak langsung (kansetsu ukemi) maka yang


(16)

Rida Anur Riake, 2015

ANALISIS PEMADANAN STRUKTUR DAN MAKNA KALIMAT PASIF TIDAK LANGSUNG (KANSETSU UKEMI) BAHASA JEPANG KE DALAM BAHASA INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menempati posisi subjek berasal dari luar, bukan dari objek pada kalimat aktif. Sebagai pemarkah dalam kalimat pasifnya ditandai dengan verba yang berakhiran –(r)areru.

Hal yang serupa, kalimat pasif pun dapat pula dijumpai dalam bahasa Indonesia. Umumnya untuk menandai kalimat aktif atau kalimat pasif yaitu dengan melihat prefiks yang mengikuti verba. Bila itu adalah sebuah kalimat aktif maka verbanya berprefiks me-, meng- atau ber. Sedangkan untuk kalimat pasif verbanya berprefiks di-, diper-, ter- atau ke- -an (Muslich,2010:136-138). Tentu saja pemarkah yang melekat pada verba tersebut baru sebagai penanda awal dalam mengidentifikasikan kalimat pasif bahasa Indonesia .

Dalam hal penggunaannya, kalimat pasif bahasa Indonesia sangatlah produktif. Berbanding terbalik dengan kalimat pasif bahasa Jepang, yang hanya digunakan dalam keadaan tertentu saja. Oleh karena itu, terkait mengenai masalah pemadanan untuk kalimat pasif bahasa Jepang, maka hasil bentuk padanan kalimatnya dalam bahasa Indonesia beragam, khususnya pada bentuk pemadanan kalimat pasif tidak langsung (kansetsu ukemi) bahasa Jepang yang sifatnya tidak hanya dapat dibentuk dari verba transitif tetapi juga dapat dibentuk dari verba intransitif, perhatikan contoh berikut ini.

(1) 僕 次郎に弟 殴られた (Prihandari,2007:32)

Boku ga Jiroo ni otooto wo nagurareta Adik saya dipukul (oleh) Jiroo

(2) 雨に降られて、困った (Sutedi,2004:77)

Ame ni furarete,komatta *(Saya) diturun oleh hujan karena (saya) kehujanan,repot

(3) サリさ は妹にさ に結婚された (Prihandari,2007:31)

Sari san wa imouto ni saki ni kekkon sareta Sari kedahuluanadiknyamenikah


(17)

Rida Anur Riake, 2015

ANALISIS PEMADANAN STRUKTUR DAN MAKNA KALIMAT PASIF TIDAK LANGSUNG (KANSETSU UKEMI) BAHASA JEPANG KE DALAM BAHASA INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Melihat data contoh pemadanan kalimat pasif tidak langsung (kansetsu ukemi) bahasa Jepang ke dalam bahasa Indonesia pada (1), (2), dan (3) di atas, masing- masing struktur dan makna pemadanannya berbeda-beda, ada yang muncul dalam bentuk pasif, namun ada juga dalam bentuk kalimat aktif bahasa Indonesia.

Pada data (1) terdapat verba pasif nagurareta yang dipadankan ke dalam

bahasa Indonesia menjadi struktur verba pasif ‘dipukul’, dengan cara

menambahkan prefiks di + pukul (Vtrans) = dipukul. Dalam kalimat tersebut

subjek berupa kata boku (saya) berperan sebagai orang yang mendapat pengaruh tidak langsung akibat peristiwa nagurareta (dipukul) yang terjadi pada objek utama otooto (adik) oleh pelaku Jiroo. Padanan bentuk Kalimat pasif tidak langsung tipe seperti ini berterima karena yang menjadi sudut pandang pasifnya adalah sama-sama terletak pada nomina ‘adik saya’ yang dikenai perbuatan sehingga dengan tidak langsung merugikan (adversatif) bagi si pembicara yang memiliki hubungan kedekatan tertentu dengan sasaran, selain itu secara bentuk mengalami proses gramatikal yaitu afiksasai berupa prefiks di- yang melekat pada verba transitif pukul merupakan ciri unsur pembentuk verba pasif sehingga subjek dapat menjadi tujuan sasaran dalam bahasa Indonesia.

Begitu pula pada data (2), terdapat verba pasif furarete, dengan padanan verba pasif ‘kehujanan’, tidak dengan cara menambahkan prefiks di- + turun(Vintrans) = *diturun atau prefiks ke-+ turun(Vintrans)+ -an =*keturunan,

melainkan melalui pembentukan dengan konfiks ke- + –an pada kata dasar hujan sehingga menjadi bentuk nomina deverbal yaitu kehujanan. Subjek dalam kalimat tersebut adalah watashi (saya) sebagai orang yang mengalami peristiwa furarete (kehujanan). Kalimat itu mengandung makna bahwa peristiwa berlangsung seketika tanpa diharapkan subjek, sehingga subjek direpotkan dengan peristiwa itu dan dianggap merugikan (adversatif). Bentuk


(18)

Rida Anur Riake, 2015

ANALISIS PEMADANAN STRUKTUR DAN MAKNA KALIMAT PASIF TIDAK LANGSUNG (KANSETSU UKEMI) BAHASA JEPANG KE DALAM BAHASA INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kalimat pasif tidak langsung tipe tersebut berpadanan sebab yang menjadi sudut pandang pasifnya adalah sama-sama terletak pada ‘saya’ nomina yang dikenai peristiwa, selain itu juga secara morfologis konfiks ke-|-an yang dilekatkan pada nomina menghasilkan verba pasif, hal ini berterima dengan struktur pasif bahasa Indonesia sehingga menghasilkan makna tidak menyenangkan (adversatif).

Sementara itu, pada data (3) terdapat verba pasif kekkon sareta, dengan

padanan maknanya menjadi bentuk verba aktif ‘menikah’, dengan konstruksi

prefiks me-+ nikah (Vintrans)= menikah, sehingga mengarah ke bentuk struktur

kalimat aktif bahasa Indonesia.

Dari tiga contoh di atas, diketahui bahwa kalimat pasif tidak langsung (kansetsu ukemi) setelah dipadankan ke dalam bahasa Indonesia mengalami perubahan bentuk serta makna yang berbeda. Kalimat pasif tidak langsung (kansetsu ukemi) kategori transitif pada data (1) dan kategori intransitif pada data (2) dapat dipadankan ke dalam bentuk pasif bahasa Indonesia, sedangkan kalimat pasif tidak langsung (kansetsu ukemi) kategori intransitif pada data (3) berpadanan dengan struktur aktif bahasa Indonesia. Ini menunjukkan bahwa tidaklah selamanya sebuah kalimat pasif tidak langsung memungkinkan untuk dapat dipadankan dalam struktur dan makna kalimat pasif pula dalam bahasa Indonesia, bisa jadi akan mengalami perubahan bentuk serta makna untuk dapat menghasilkan padanan yang berterima dalam bahasa sasaran yaitu bahasa Indonesia.

Berdasarkan paparan tersebut di atas, penulis tertarik untuk meneliti bentuk kalimat pasif tidak langsung (kansetsu ukemi) serta padanan maknanya yang muncul dalam bahasa Indonesia. Atas dasar itulah penulis mengadakan

penelitian mengenai ‘Analisis Pemadanan Struktur dan Makna Kalimat

Pasif Tidak Langsung (Kansetsu Ukemi) Bahasa Jepang ke dalam Bahasa


(19)

Rida Anur Riake, 2015

ANALISIS PEMADANAN STRUKTUR DAN MAKNA KALIMAT PASIF TIDAK LANGSUNG (KANSETSU UKEMI) BAHASA JEPANG KE DALAM BAHASA INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1.2. Rumusan dan Batasan Masalah

1.2.1. Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, maka perlu adanya rumusan masalah, antara lain sebagai berikut.

1. Struktur dan makna kalimat pasif tidak langsung (kansetsu ukemi) bahasa Jepang seperti apa yang dapat dipadankan ke dalam kalimat pasif bahasa Indonesia?

2. Struktur dan makna kalimat pasif tidak langsung (kansetsu ukemi) bahasa Jepang seperti apa yang tidak dapat dipadankan ke dalam kalimat pasif bahasa Indonesia?

1.2.2. Batasan Masalah

Agar penelitian dapat terarah dan tidak meluas sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah yang telah disampaikan di atas, penulis membatasi penelitian ini hanya pada pemadanan struktur dan makna kalimat pasif tidak langsung (kansetsu ukemi) bahasa Jepang ke dalam bahasa Indonesia.

1.3. Tujuan Penelitian

Sehubungan dengan rumusan masalah yang dikemukakan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk:


(20)

Rida Anur Riake, 2015

ANALISIS PEMADANAN STRUKTUR DAN MAKNA KALIMAT PASIF TIDAK LANGSUNG (KANSETSU UKEMI) BAHASA JEPANG KE DALAM BAHASA INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Mendeskripsikan struktur dan makna kalimat pasif tidak langsung (kansetsu ukemi) bahasa Jepang yang dapat dipadankan ke dalam kalimat pasif bahasa Indonesia.

2. Mendeskripsikan struktur dan makna kalimat pasif tidak langsung (kansetsu ukemi) bahasa Jepang yang tidak dapat dipadankan ke dalam kalimat pasif bahasa Indonesia.

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1. Secara teoritis

Hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk memahami keuniversalan serta keunikan kalimat pasif bahasa Jepang dan bahasa Indonesia melalui penelaahan teori-teori linguistik terutama mengenai kaidah-kaidah diatesis kedua bahasa.

1.4.2. Secara praktis

Bagi bidang pendidikan dan pengajaran bahasa Jepang, pengajar maupun pembelajar bahasa Jepang dapat lebih mudah memahami model pemadanan makna kalimat pasif tidak langsung (kansetsu ukemi) bahasa Jepang ke dalam bahasa Indonesia. Demikian pula dapat mengetahui ciri-ciri secara umum bentuk pemadanan kalimat pasif tidak langsung (kansetsu ukemi) bahasa Jepang ke dalam bahasa Indonesia. Manfaat lainnya bagi pengajar bahasa Jepang dapat mengurangi tingkat kesulitan dalam menerangkan kalimat pasif bahasa Jepang. Selain itu penelitian ini dapat menjadi rujukan atau referensi bagi penelitian sejenis lainnya.

1.5. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Menurut Sudaryanto (1992:62) metode deskriptif adalah metode penelitian yang dilakukan


(21)

semata-Rida Anur Riake, 2015

ANALISIS PEMADANAN STRUKTUR DAN MAKNA KALIMAT PASIF TIDAK LANGSUNG (KANSETSU UKEMI) BAHASA JEPANG KE DALAM BAHASA INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mata berdasarkan fakta kebahasaan yang ada atau fenomena yang memang secara empiris hidup pada penuturnya. Tujuan dari metode deskriptif adalah untuk membuat gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antarsesama fenomena yang diselidiki.

1.6. Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data penelitian ini, penulis menggunakan metode simak. Metode simak merupakan cara pengumpulan data yang dilakukan dengan menyimak penggunaan bahasa yang diteliti (Sudaryanto,1993:133). Kemudian dilanjutkan dengan teknik catat, maksutnya setelah menyimak penggunaannya satu per satu dengan cara membaca, data yang diperoleh dari novel tersebut, kemudian dikumpulkan dengan cara mencatat data pada kartu yang segera dilanjutkan dengan klasifikasi.

1.7. Analisis Data

Cara yang digunakan dalam menganalisis data pada penelitian ini adalah dengan metode agih (distributional method). Di dalamnya terdapat teknik bagi unsur langsung (BUL) sebagai teknik dasar guna langkah awal dalam penganalisisan data. Kemudian dilanjutkan dengan teknik lanjutan, yaitu dengan teknik ganti (subtitusi) menganalisis data (Sudaryanto,1993:30&36).

1.8. Sistematika Penulisan

Sistematika dalam penulisan penelitian ini tersusun atas lima bab, yaitu sebagai berikut. Bab I pendahulan, berisikan ringkasan mengenai latar


(22)

Rida Anur Riake, 2015

ANALISIS PEMADANAN STRUKTUR DAN MAKNA KALIMAT PASIF TIDAK LANGSUNG (KANSETSU UKEMI) BAHASA JEPANG KE DALAM BAHASA INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

belakang masalah, rumusan dan batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, defenisi operasional serta metode penelitian.

Bab II landasan teori, berisikan ulasan mengenai teori-teori kalimat pasif bahasa Jepang dan kalimat pasif bahasa Indonesia serta penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian tersebut.

Bab III metodologi penelitian, yang berisi sumber data, metode dan teknik penelitian yang merinci mengenai pengumpulan data, metode, dan teknik analisis data.

Bab IV pembahasan, berisikan tentang hasil analisis data kalimat pasif tidak langsung bahasa Jepang dan bentuk pemadanan struktur dan makna ke dalam bahasa Indonesia


(23)

Rida Anur Riake, 2015

ANALISIS PEMADANAN STRUKTUR DAN MAKNA KALIMAT PASIF TIDAK LANGSUNG (KANSETSU UKEMI) BAHASA JEPANG KE DALAM BAHASA INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan alat, prosedur dan teknik yang dipilih dalam melaksanakan penelitian secara teratur dan sistematis, mulai dari tahap perencanaan, pengumpulan data, pengolahan data, sampai pada tahap pengambilan kesimpulannya. Oleh karena itu, metode penelitian adalah suatu rangkaian proses yang sistematis dari tahap perencanaan sampai tahap pengambilan kesimpulan.

Agar hasil penelitian sesuai dengan yang diharapkan, tentulah harus menggunakan metode penelitian yang efektif. Untuk itu dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Menurut Sudaryanto (1992:62) metode deskriptif adalah metode penelitian yang dilakukan semata-mata berdasarkan fakta kebahasaan yang ada atau fenomena yang memang secara empiris hidup pada penuturnya. Tujuan dari metode deskriptif adalah untuk membuat gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antarsesama fenomena yang diselidiki.

3.2. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian menggunakan teknik simak. Hal ini dikarenakan dalam memperolehan data dilakukan dengan menyimak atau memperhatikan secara seksama penggunaan bahasa (Sudaryanto,1993:133). Istilah menyimak tidak hanya berkaitan dengan penggunaan bahasa secara lisan, tetapi dapat pula pada penggunaan bahasa secara tertulis (Mahsun,126). Ini artinya dalam pengumpulan data, peneliti memperhatikan secara teliti objek yang akan dijadikan data yaitu berupa kalimat pasif tidak langsung


(24)

Rida Anur Riake, 2015

ANALISIS PEMADANAN STRUKTUR DAN MAKNA KALIMAT PASIF TIDAK LANGSUNG (KANSETSU UKEMI) BAHASA JEPANG KE DALAM BAHASA INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(kansetsu ukemi) yang terdapat di dalam novel dan komik asli bahasa Jepang

beserta padanannya dalam bahasa Indonesia. Tidak hanya sampai disitu, setelah menyimak penggunaan bahasa tersebut, maka langkah selanjutnya yang dilakukan peneliti adalah melakukan teknik catat, hal ini dikarenakan peneliti berhadapan dengan penggunaan bahasa secara tertulis (Mahsun,127). Cara yang ditempuh peneliti dalam teknik catat ini berarti mengumpulkan data dengan mencatat semua data yang diperkirakan merupakan kalimat pasif tidak langsung (kansetsu ukemi) bahasa Jepang

beserta padanannya dalam bahasa Indonesia. Setelah mencatat seluruh data yang diperkirakan merupakan kalimat pasif tidak langsung, langkah selanjutnya yang dilakukan peneliti adalah menyeleksi data yang telah terkumpul, hal ini dilakukan guna memilah manakah yang masuk sebagai data kalimat pasif tidak langsung (kansetsu ukemi) bahasa Jepang dan mana

yang tidak. Penyeleksian data merujuk pada pola kalimat pasif tidak langsung

(kansetsu ukemi) yang dikemukakan oleh Higashinakagawa (1996) dan Sutedi

(2012). Data yang benar-benar merupakan kalimat pasif tidak langsung

(kansetsu ukemi) bahasa Jepang beserta padanannya dalam kalimat bahasa

Indonesia inilah yang selanjutnya siap untuk dianalisis.

3.3. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data tertulis, yaitu berupa novel-novel Jepang populer dan komik asli berbahasa Jepang beserta novel dan komik terjemahannya langsung dalam versi bahasa Indonesia, terdiri dari novel Norwegian wood, novel Kichin, novel Totto chan, novel Botchan, komik Doraemon dan komik Keroro.

Alasan peneliti memilih data dalam bentuk sumber data tertulis adalah karena dengan adanya bentuk data tertulis, objek tersebut dapat lebih mudah untuk diamati sampai pada konstruksi terkecil sebuah kalimat pasif. Hal ini guna membantu mendeskripsikan pemadanan struktur dan makna kalimat


(25)

Rida Anur Riake, 2015

ANALISIS PEMADANAN STRUKTUR DAN MAKNA KALIMAT PASIF TIDAK LANGSUNG (KANSETSU UKEMI) BAHASA JEPANG KE DALAM BAHASA INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pasif tidak langsung (kansetsu ukemi) bahasa Jepang ke dalam bahasa

Indonesia sesuai dengan tujuan yang akan dicapai dalam penelitian.

3.4. Teknik Pengolahan Data

Teknik yang digunakan dalam pengolahan data pada penelitian ini adalah dengan metode agih (distributional method) dengan teknik dasar bagi

unsur langsung (BUL), yang kemudian dilanjutkan dengan teknik lanjutan salah satunya adalah teknik ganti (Sudaryanto, 1993: 30&36). Pendapat lainnya, menurut Djajasudarma (1993:60-61) dasar penentu dalam kajian distribusional adalah teknik pemilahan data berdasarkan kategori (kriteria) tertentu dari segi kegramatikalan sesuai dengan ciri alami data. Pemilahan dilakukan pula melalui intuisi kebahasaan yang dimiliki (termasuk intuisi gramatika).

Untuk penelitian ini, BUL muncul dalam bentuk diagaram pohon, sebab dalam penyajian data, diagram pohon dapat lebih informatif untuk memuat unsur-unsur pembentuk kalimat. Kemudian melalui teknik ganti, penulis dapat melihat atau mengukur tingkat kemiripan makna pada pemadanan kalimat pasif tidak langsung (kansetsu ukemi) bahasa Jepang

tersebut dapat berterima dalam bahasa Indonesia atau tidak.

Berdasarkan apa yang telah dijabarkan di atas, maka berikut ini adalah langkah konkrit yang dilakukan dalam penelitian. Pertama Menganalisis data

kalimat pasif tak langsung (kansetsu ukemi) dan padanan bahasa Indonesianya

dengan memilah-milah bagian unsur kalimat menjadi pelaku, objek atau sasaran yang dikenai perbuatan, verba, dsb. Pemilahan dilakukan melalui intuisi kebahasaan yang dimiliki (termasuk intuisi gramatika sebagai akibat pemahaman atas suatu teori) yang kemudian disajikan melalui diagram pohon. Yang kedua yaitu pendeskripsian makna yang terdapat dalam kalimat pasif tidak langsung (kansetsu ukemi) dalam bahasa Jepang dengan pemadanan


(26)

Rida Anur Riake, 2015

ANALISIS PEMADANAN STRUKTUR DAN MAKNA KALIMAT PASIF TIDAK LANGSUNG (KANSETSU UKEMI) BAHASA JEPANG KE DALAM BAHASA INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

makna kalimat pasif bahasa Indonesia, berikutnya disubtitusi dengan kalimat pasif bahasa Indonesia lainnya apakah masih berterima maknanya atau tidak, sehingga diketahui kalimat pasif tak langsung bahasa Jepang apa saja yang dapat dipadankan ke dalam kalimat pasif bahasa Indonesia dan kalimat pasif tak langsung bahasa Jepang apa saja yang tidak dapat dipadankan ke dalam kalimat pasif bahasa Indonesia. Langkah-langkah di atas tertuang pada contoh analisis sebagai berikut.

(58) 私 は マ マ 漫 画 を す て ら ち ゃ 、 生 て い い

(suneo:138)

Watashi wa mama ni manga wo suterarecha, ikiterukaiganai

Kalau sampai komik ku dibuang, rasanya nggak ada arti lagi hidup ini (suneo:136)

a. bahasa Jepang

S

NP VP

N PP NP V

[watashi] NP P N [suterarecha] N [ni] [manga]

[mama] b. bahasa Indnesia

K

FN FV

N N V

[komik] [ku] [dibuang]


(27)

Rida Anur Riake, 2015

ANALISIS PEMADANAN STRUKTUR DAN MAKNA KALIMAT PASIF TIDAK LANGSUNG (KANSETSU UKEMI) BAHASA JEPANG KE DALAM BAHASA INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pada data (58) melalui diagram pohon (58a) menggambarkan struktur kalimat pasif tidak langsung dengan struktur (Subj-wa+Pel-ni+Obj-wo+Predtrans), unsure utama pembentuk kalimat pasif tidak langsung di atas terdiri dari kata watashi (nomina bernyawa) sebaga subjek, kata mama (nomina bernyawa) sebagai pelengkap pelaku, manga (nomina tdk bernyawa) sebagai objek, verba transitif suterarecha sebagai predikat. Subjek selaku pemilik atas nomina tidak bernyawa tersebut merupakan orang yang mendapat pengaruh atas peristiwa yang tidak menyenangkan dari pelaku. Kalimat ini mengandung makna bahwa tindakan yang akan dilakukan oleh mama dengan membuang suluruh komik-komik ku tersebut merupakan kejadian yang tidak dapat aku terima sebab tanpa komik-komik tersebut hidupku tidaklah berarti. Dalam kalimat tersebut, subjek yang dikenai dampak adversatiflah yang dikedepankan sebagai unsure utama pembicaraan dalam kalimat pasif tidak langsung.

Padadan kalimat pasif tidak langsung (kansetsu ukemi) pada data (58) di atas dapat menjadi struktur kalimat pasif dalam bahasa Indonesia, hal ini disebabkan karena struktur yang dihasilkan setelah dilakukan pemadanan ke dalam bahasa Indonesia dapat sesuai dengan bentuk pasif bahas Indonesia, yaitu termasuk ke dalam pasif di-. Hal itu dapat dilihat pada diagram pohon

(58b) yang menggambarkan runtutan padanan struktur kalimat pasif bahasa Indonesia, yang terdiri unsure utama yaitu nomina watashi sebagai subjek sekaligus sebagai pemilik dari manga ‘komik’ sebagai objek (benda termilik) yang kemudian dipadankan menjadi ‘komik ku’ dan diletakkan sebelum verba pasif, verba pasif suterarecha dipadankan dalam bahasa Indonesia menjadi verba pasif ‘dibuang’, dengan proses prefiks di-+buang (Vtrans)= ‘dibuang’ yang

berarti melakukan jadi <buang>. Dalam padanan struktur kalimat pasif bahasa Indonesia, nomina termilik dari subjek (pengalam) yang dikenai perbuatan yag dinyatakan oleh predikat verba yang ditonjolkan akibat dari peristiwa atau kejadian sehingga memberikan kesan pasif , selai itu prefiks di-


(28)

Rida Anur Riake, 2015

ANALISIS PEMADANAN STRUKTUR DAN MAKNA KALIMAT PASIF TIDAK LANGSUNG (KANSETSU UKEMI) BAHASA JEPANG KE DALAM BAHASA INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang melekat pada dasar kata ‘buang’ jugalah yang membentuk verba pasif sehingga subjek dapat menjadi tujuan sasaran. Dengan demikian padanan struktur kansetsu ukemi tersebut dapat dipadankan ke dalam pasif bahasa

Indonesia menjadi struktur [Subj+ di-Vtras+ (oleh) Pel].

Dari segi makna dasar ‘suterarecha’ berarti diasingkan, disingkirkan, dibuang, kemudian dipadankan ke dalam bahasa Indonesia menjadi ‘dibuang’. Disingkirkan memiliki makna meniadakan sesuatu jauh-jauh atau menjauhkan sesuatu. Sedangkan membuang berarti menghilangkan sesuatu yang tidak berguna. Kedua kata tersebut memiliki makna dasar yang serupa yaitu sama-sama tindakan meniadakan sesuatu yang dianggap tidak dipakai sehingga kata tersebut dapat disubtitusi. Dengan demikian, padanan makna kalimat pasif tidak langsung di atas dalam bahasa Indonesia melahirkan makna gramatikal: komik bermakna sasaran, ku bermakna pengalam adversatif, dibuang bermakna pasif, mama bermakna pelaku. Kalimat ini memiliki pengertian bahwa subjek (aku) dirugikan dengan tindakan mama yang mau membuang seluruh komik. Makna gangguan (adversatif) yang terkandung dari hasil padanan tersebut serupa pada makna kalimat pasif tidak langsung bahasa Jepang. Perbedaannya, (58a) ‘watashi’ dijadikan sebagai topik atau fokusnya, sedangkan (58b) terletak pada ‘buku’.


(29)

Rida Anur Riake, 2015

ANALISIS PEMADANAN STRUKTUR DAN MAKNA KALIMAT PASIF TIDAK LANGSUNG (KANSETSU UKEMI) BAHASA JEPANG KE DALAM BAHASA INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V SIMPULAN 5.1 Simpulan

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan pada bab empat mengenai

‘Pemadanan Struktur dan Makna Kalimat Pasif Tidak Langsung (Kansetsu

Ukemi) Bahasa Jepang ke dalam Bahasa Indonesia’, dengan dua

permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa struktur dan makna kalimat pasif tidak langsung yang dapat berpadanan ke dalam kalimat pasif bahasa Indonesia adalah kalimat pasif tidak langsung (kansetsu ukemi) bentuk kepemilikan, bentuk non-kepemilikan dan bentuk intransitif biasa yang berpadanan dalam bentuk pasif di-, pasif ter-,

dan pasif ke|-an dengan makna adversatif yaitu untuk menunjukkan

gangguan, kekecewaan, kerugian.

Sedangkan struktur dan makna kalimat pasif tidak langsung yang tidak dapat berpadanan ke dalam kalimat pasif bahasa Indonesia namun dianggap berpadanan dalam makna adversatif dalam bahasa Indonesia adalah kalimat pasif bentuk non kepemilikan, bentuk keberadaan, dan bentuk perubahan. Adapun persamaan yang muncul ketika dilakukan pemadanan pada kedua bahasa tersebut yaitu:

1. Dalam struktur kalimat pasif tidak langsung bahasa Jepang dan bahasa Indonesia, unsur kata yang ditempatkan muka dalam runtutan unsur –unsur pembentuk kalimat pasif, maka biasanya menjadi topik atau fokus pembicaraan.

2. Dalam struktur kalimat pasif tidak langsung bahasa Jepang dan bahasa

Indonesia, subjek dan verba pasif menjadi unsur ang paling dominan muncul dalam kalimat pasif.

3. Makna adversatif yang terkandung dalam kalimat pasif tidak langsung

bahasa Jepang dan bahasa Indonesia dapat diperoleh dari proses gramatikal, situasional, kontekstual ataupun argumen pendukung


(30)

Rida Anur Riake, 2015

ANALISIS PEMADANAN STRUKTUR DAN MAKNA KALIMAT PASIF TIDAK LANGSUNG (KANSETSU UKEMI) BAHASA JEPANG KE DALAM BAHASA INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berupa ujaran yang menandakan kesan pasif adversatif seperti: aduh, bahaya, huh, gawat dsb.

Adapun perbedaan yang muncul dalam pemadanan kedua bahasa tersebut yaitu:

1. Dalam bahasa Jepang pemarkah yang melekat pada verba tidak

semata-mata menjadi pembentuk kalimat pasif tidak langsung. Sedangkan dalam bahasa Indonesia, pemarkah yang melekat pada verba memegang peranan penting untuk melihat apakah subjek berperan sebagai pelaku perbuatan (dalam kal.aktif) atau subjek berperan sebagai sasaran atau pengalam atas peristiwa (dalam kal. pasif) yang dinyatakan oleh predikat verbanya.

5.2. Rekomendasi untuk Penelitian Selanjutnya

Penelitian mengenai pemadanan kalimat pasif tidak langsung bahasa jepang ke dalam bahasa Indonesia yang telah dilakukan ini masih memiliki keterbatasan, oleh karena itu bagi peneliti selanjunya yang akan meneliti ranah kalimat pasif bahasa Jepang, maka dapat mengangkat penelitian sejenisnya lainnya dari segi pemadanan kalimat pasif tidak langsung (kansetsu

ukemi) bentuk transisional, bentuk perpindahan, dan juga pemadanan bentuk

kalimat pasif langsung bahasa Jepang(chokusetsu ukemi) ke dalam bahasa Indonesia, sehingga dapat memperkaya khasanah keilmuan pada kedua bahasa tersebut.


(31)

Rida Anur Riake, 2015

ANALISIS PEMADANAN STRUKTUR DAN MAKNA KALIMAT PASIF TIDAK LANGSUNG (KANSETSU UKEMI) BAHASA JEPANG KE DALAM BAHASA INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan & dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Aminudin. 2008. Semantik: Pengantar Studi tentang Makna. Malang: Sinar Baru Algesindo.

Badudu, J.S. 1980. Pelik-Pelik Bahasa Indonesia. Bandung: Pustaka Prima.

Djajasudarma, Fatimah. 1993. Metode Linguistik: Ancangan Metode Penelitian dan Kajian. Bandung: Eresco

Higashinakagawa & Shinonomeyuugo.1996. Hitori de Manaberu Nihon Go Bunpo. Japan: Bojinsha.

Iori, Isao. 2001. Atarashi Nohon Go Gaku Nyuumon Kotoba no Kumi wo Kangaeru. Tokyo: Suriiee Nettowaku.

Kaswanti Purwo, Bambang. 1984. Dieksis dalam Bahasa Indonesia. Edisi Revisi. Seri ILDEP. Jakarta: Balai Pustaka.

Kridalaksana, Harimurti. 2008. Kamus Linguistik. Edisi Keempat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Kuno, Susumu. 1973. The Structure Of The Japanese Language. The Massachusett Institute Of Technology. London.

Koizumi, Tomatsu. 1993. Nihongo Kyoushi no Tame no Gengogaku Nyuumon. Tokyo: Taishuukan Shoten.

Lyons, John. 1995. Introduction to Theoretical Linguistic. Jakarta:Gramedia Pustaka Muslich, Masnur. 2010. Garis-Garis Besar Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.


(32)

Rida Anur Riake, 2015

ANALISIS PEMADANAN STRUKTUR DAN MAKNA KALIMAT PASIF TIDAK LANGSUNG (KANSETSU UKEMI) BAHASA JEPANG KE DALAM BAHASA INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Parera, JD. 2004. Teori Semantik. Jakarta: Erlangga

Pusat Bahasa. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia. Ramlan.1985. Morfologi Suatu Tinjauan Deskriptif. Jogyakarta.

Simatupang, Maurits. 1999. Pengantar Teori Terjemahan. Jakarta.

Sutedi, Dedi. 2003. Dasar-Dasar Linguistik Bahasa Jepang. Bandung: Humaniora Utama Press.

__________.2009. Penelitian Pendidikan Bahasa Jepang Panduan Bagi Guru dan Calon Guru dalam Meneliti Bahasa Jepang dan pengajarannya. Bandung: Humaniora Utama press

__________. 2011. Jurnal Pendidikan Bahasa Jepang ASPBJI korwil Jabar. Vol. 4 No. 1.

__________. 2012. Kalimat pasif Bahasa Jepang: Kajian Sintaksis dan Semantik. (Disertasi) Program Pascasarjana UNPAD. Bandung

Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Gajah Mada University.

Takahashi, Taro. 2003. Doushi Kyuushou. Tokyo: Mugishobou.

Ullmann, Stephen. 1977. Semantics, An Introduction to the Science of Meaning. Blachwell: Oxford.

Yasuko, Ichikawa. 2005. Shokyuu Nihon Go Bunpo To Oshiekata no Pointo. Surie Netto.


(1)

Rida Anur Riake, 2015

ANALISIS PEMADANAN STRUKTUR DAN MAKNA KALIMAT PASIF TIDAK LANGSUNG (KANSETSU UKEMI) BAHASA JEPANG KE DALAM BAHASA INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pada data (58) melalui diagram pohon (58a) menggambarkan struktur kalimat pasif tidak langsung dengan struktur (Subj-wa+Pel-ni+Obj-wo+Predtrans), unsure utama pembentuk kalimat pasif tidak langsung di atas

terdiri dari kata watashi (nomina bernyawa) sebaga subjek, kata mama (nomina bernyawa) sebagai pelengkap pelaku, manga (nomina tdk bernyawa) sebagai objek, verba transitif suterarecha sebagai predikat. Subjek selaku pemilik atas nomina tidak bernyawa tersebut merupakan orang yang mendapat pengaruh atas peristiwa yang tidak menyenangkan dari pelaku. Kalimat ini mengandung makna bahwa tindakan yang akan dilakukan oleh mama dengan membuang suluruh komik-komik ku tersebut merupakan kejadian yang tidak dapat aku terima sebab tanpa komik-komik tersebut hidupku tidaklah berarti. Dalam kalimat tersebut, subjek yang dikenai dampak adversatiflah yang dikedepankan sebagai unsure utama pembicaraan dalam kalimat pasif tidak langsung.

Padadan kalimat pasif tidak langsung (kansetsu ukemi) pada data (58) di atas dapat menjadi struktur kalimat pasif dalam bahasa Indonesia, hal ini disebabkan karena struktur yang dihasilkan setelah dilakukan pemadanan ke dalam bahasa Indonesia dapat sesuai dengan bentuk pasif bahas Indonesia, yaitu termasuk ke dalam pasif di-. Hal itu dapat dilihat pada diagram pohon

(58b) yang menggambarkan runtutan padanan struktur kalimat pasif bahasa Indonesia, yang terdiri unsure utama yaitu nomina watashi sebagai subjek

sekaligus sebagai pemilik dari manga ‘komik’ sebagai objek (benda termilik) yang kemudian dipadankan menjadi ‘komik ku’ dan diletakkan sebelum verba

pasif, verba pasif suterarecha dipadankan dalam bahasa Indonesia menjadi

verba pasif ‘dibuang’, dengan proses prefiks di-+buang (Vtrans)= ‘dibuang’ yang

berarti melakukan jadi <buang>. Dalam padanan struktur kalimat pasif bahasa Indonesia, nomina termilik dari subjek (pengalam) yang dikenai perbuatan yag dinyatakan oleh predikat verba yang ditonjolkan akibat dari peristiwa atau kejadian sehingga memberikan kesan pasif , selai itu prefiks di-


(2)

Rida Anur Riake, 2015

ANALISIS PEMADANAN STRUKTUR DAN MAKNA KALIMAT PASIF TIDAK LANGSUNG (KANSETSU UKEMI) BAHASA JEPANG KE DALAM BAHASA INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang melekat pada dasar kata ‘buang’ jugalah yang membentuk verba pasif

sehingga subjek dapat menjadi tujuan sasaran. Dengan demikian padanan struktur kansetsu ukemi tersebut dapat dipadankan ke dalam pasif bahasa

Indonesia menjadi struktur [Subj+ di-Vtras+ (oleh) Pel].

Dari segi makna dasar ‘suterarecha’ berarti diasingkan, disingkirkan,

dibuang, kemudian dipadankan ke dalam bahasa Indonesia menjadi ‘dibuang’. Disingkirkan memiliki makna meniadakan sesuatu jauh-jauh atau menjauhkan sesuatu. Sedangkan membuang berarti menghilangkan sesuatu yang tidak berguna. Kedua kata tersebut memiliki makna dasar yang serupa yaitu sama-sama tindakan meniadakan sesuatu yang dianggap tidak dipakai sehingga kata tersebut dapat disubtitusi. Dengan demikian, padanan makna kalimat pasif tidak langsung di atas dalam bahasa Indonesia melahirkan makna gramatikal: komik bermakna sasaran, ku bermakna pengalam adversatif, dibuang bermakna pasif, mama bermakna pelaku. Kalimat ini memiliki pengertian bahwa subjek (aku) dirugikan dengan tindakan mama yang mau membuang seluruh komik. Makna gangguan (adversatif) yang terkandung dari hasil padanan tersebut serupa pada makna kalimat pasif tidak

langsung bahasa Jepang. Perbedaannya, (58a) ‘watashi’ dijadikan sebagai


(3)

Rida Anur Riake, 2015

ANALISIS PEMADANAN STRUKTUR DAN MAKNA KALIMAT PASIF TIDAK LANGSUNG (KANSETSU UKEMI) BAHASA JEPANG KE DALAM BAHASA INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V SIMPULAN 5.1 Simpulan

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan pada bab empat mengenai

‘Pemadanan Struktur dan Makna Kalimat Pasif Tidak Langsung (Kansetsu

Ukemi) Bahasa Jepang ke dalam Bahasa Indonesia’, dengan dua permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa struktur dan makna kalimat pasif tidak langsung yang dapat berpadanan ke dalam kalimat pasif bahasa Indonesia adalah kalimat pasif tidak langsung (kansetsu ukemi) bentuk kepemilikan, bentuk non-kepemilikan dan bentuk intransitif biasa yang berpadanan dalam bentuk pasif di-, pasif ter-, dan pasif ke|-an dengan makna adversatif yaitu untuk menunjukkan gangguan, kekecewaan, kerugian.

Sedangkan struktur dan makna kalimat pasif tidak langsung yang tidak dapat berpadanan ke dalam kalimat pasif bahasa Indonesia namun dianggap berpadanan dalam makna adversatif dalam bahasa Indonesia adalah kalimat pasif bentuk non kepemilikan, bentuk keberadaan, dan bentuk perubahan. Adapun persamaan yang muncul ketika dilakukan pemadanan pada kedua bahasa tersebut yaitu:

1. Dalam struktur kalimat pasif tidak langsung bahasa Jepang dan bahasa Indonesia, unsur kata yang ditempatkan muka dalam runtutan unsur –unsur pembentuk kalimat pasif, maka biasanya menjadi topik atau fokus pembicaraan.

2. Dalam struktur kalimat pasif tidak langsung bahasa Jepang dan bahasa Indonesia, subjek dan verba pasif menjadi unsur ang paling dominan muncul dalam kalimat pasif.

3. Makna adversatif yang terkandung dalam kalimat pasif tidak langsung bahasa Jepang dan bahasa Indonesia dapat diperoleh dari proses gramatikal, situasional, kontekstual ataupun argumen pendukung


(4)

Rida Anur Riake, 2015

ANALISIS PEMADANAN STRUKTUR DAN MAKNA KALIMAT PASIF TIDAK LANGSUNG (KANSETSU UKEMI) BAHASA JEPANG KE DALAM BAHASA INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berupa ujaran yang menandakan kesan pasif adversatif seperti: aduh, bahaya, huh, gawat dsb.

Adapun perbedaan yang muncul dalam pemadanan kedua bahasa tersebut yaitu:

1. Dalam bahasa Jepang pemarkah yang melekat pada verba tidak semata-mata menjadi pembentuk kalimat pasif tidak langsung. Sedangkan dalam bahasa Indonesia, pemarkah yang melekat pada verba memegang peranan penting untuk melihat apakah subjek berperan sebagai pelaku perbuatan (dalam kal.aktif) atau subjek berperan sebagai sasaran atau pengalam atas peristiwa (dalam kal. pasif) yang dinyatakan oleh predikat verbanya.

5.2. Rekomendasi untuk Penelitian Selanjutnya

Penelitian mengenai pemadanan kalimat pasif tidak langsung bahasa jepang ke dalam bahasa Indonesia yang telah dilakukan ini masih memiliki keterbatasan, oleh karena itu bagi peneliti selanjunya yang akan meneliti ranah kalimat pasif bahasa Jepang, maka dapat mengangkat penelitian sejenisnya lainnya dari segi pemadanan kalimat pasif tidak langsung (kansetsu ukemi) bentuk transisional, bentuk perpindahan, dan juga pemadanan bentuk kalimat pasif langsung bahasa Jepang(chokusetsu ukemi) ke dalam bahasa Indonesia, sehingga dapat memperkaya khasanah keilmuan pada kedua bahasa tersebut.


(5)

Rida Anur Riake, 2015

ANALISIS PEMADANAN STRUKTUR DAN MAKNA KALIMAT PASIF TIDAK LANGSUNG (KANSETSU UKEMI) BAHASA JEPANG KE DALAM BAHASA INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan & dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Aminudin. 2008. Semantik: Pengantar Studi tentang Makna. Malang: Sinar Baru Algesindo.

Badudu, J.S. 1980. Pelik-Pelik Bahasa Indonesia. Bandung: Pustaka Prima.

Djajasudarma, Fatimah. 1993. Metode Linguistik: Ancangan Metode Penelitian dan Kajian. Bandung: Eresco

Higashinakagawa & Shinonomeyuugo.1996. Hitori de Manaberu Nihon Go Bunpo. Japan: Bojinsha.

Iori, Isao. 2001. Atarashi Nohon Go Gaku Nyuumon Kotoba no Kumi wo Kangaeru. Tokyo: Suriiee Nettowaku.

Kaswanti Purwo, Bambang. 1984. Dieksis dalam Bahasa Indonesia. Edisi Revisi. Seri ILDEP. Jakarta: Balai Pustaka.

Kridalaksana, Harimurti. 2008. Kamus Linguistik. Edisi Keempat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Kuno, Susumu. 1973. The Structure Of The Japanese Language. The Massachusett Institute Of Technology. London.

Koizumi, Tomatsu. 1993. Nihongo Kyoushi no Tame no Gengogaku Nyuumon. Tokyo: Taishuukan Shoten.

Lyons, John. 1995. Introduction to Theoretical Linguistic. Jakarta:Gramedia Pustaka Muslich, Masnur. 2010. Garis-Garis Besar Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.


(6)

Rida Anur Riake, 2015

ANALISIS PEMADANAN STRUKTUR DAN MAKNA KALIMAT PASIF TIDAK LANGSUNG (KANSETSU UKEMI) BAHASA JEPANG KE DALAM BAHASA INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Parera, JD. 2004. Teori Semantik. Jakarta: Erlangga

Pusat Bahasa. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia. Ramlan.1985. Morfologi Suatu Tinjauan Deskriptif. Jogyakarta.

Simatupang, Maurits. 1999. Pengantar Teori Terjemahan. Jakarta.

Sutedi, Dedi. 2003. Dasar-Dasar Linguistik Bahasa Jepang. Bandung: Humaniora Utama Press.

__________.2009. Penelitian Pendidikan Bahasa Jepang Panduan Bagi Guru dan

Calon Guru dalam Meneliti Bahasa Jepang dan pengajarannya. Bandung:

Humaniora Utama press

__________. 2011. Jurnal Pendidikan Bahasa Jepang ASPBJI korwil Jabar. Vol. 4 No. 1.

__________. 2012. Kalimat pasif Bahasa Jepang: Kajian Sintaksis dan Semantik. (Disertasi) Program Pascasarjana UNPAD. Bandung

Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Gajah Mada University.

Takahashi, Taro. 2003. Doushi Kyuushou. Tokyo: Mugishobou.

Ullmann, Stephen. 1977. Semantics, An Introduction to the Science of Meaning. Blachwell: Oxford.

Yasuko, Ichikawa. 2005. Shokyuu Nihon Go Bunpo To Oshiekata no Pointo. Surie Netto.