STRATEGIC PARTNERSHIP SPANYOL-RUSIA DITENGAH CRIMEA CRISIS

ABSTRACT

The role of the Strategic Partnership between Spain with Russia as one of the means to defuse the conflict in post-war Europe Crimea Crisis that Spain opposed the sanctions imposed by the European Union to Russia is the main purpose of writing this. Spain firmly stated that they will remain a harmonious partnership with Russia. That is because the multitude advantages Spain obtained from building a strategic partnership with Russia in various fields. Spain firmly through the Foreign Minister, Jose Manuel Garcia- Margallo States that applied sanctions to Russia does not give a positive impact to anyone. Spain stresses that all countries should respect The Minsk Agreement. Minks Agreement itself is a protocol agreement governing the truce between the Ukraine and the militant Pro-Russia in the region of Donbass. Spain holds that Minsk Agreement is the best and most effective solution to protect the people from the evil humaniter, so all countries must respect this agreement. It is these points of Spain stated that the effort to bring down the broader sanctions to Russia would undermine the Treaty. Spain were concerned the safety of the people in the region of Donbass in the Treaty were damaged and conflict erupted again. This study used a qualitative approach to techniques of data collection in the form of a study of the literature and interviews. Data analysis using qualitative data analysis consists of documentation, presentation of data and the withdrawal of the conclusion. Use the data validation process of the interview. The framework of this research thinking departs from the analysis of the theory of Decision Making Process, theory of European Disintegration and the concept of national interest. As a result of this study, it was concluded that Spain firmly stated that they will remain a harmonious partnership with Russia are framed within the framework of strategic partnership. Due to the uniqueness that is then needed a study to reveal what are the advantages and disadvantages of Spain earned startegic partnership built with Russia in the field of Economics of post conflict occurrence referendum Crimea.

Keywords: Strategic Partnership Spain-Russia, Crimea Crisis, Decision Making Process, the European Disintegration, the concept of national interest.

Pendahuluan

Eropa sebagai sebuah benua yang selama ini mendapat predikat sebagai benua paling sejahtera ternyata juga memiliki sejarah 1 yang sarat akan konflik. Tercatat konflik tertua yang meletus di Eropa ialah perang Bangsa Circa di Jerman yang berusaha menaklukkan bangsa-bangsa lain di sekitarnya. Perang ini juga terjadi pada sekitar tahun 5000

sebelum masehi. 2 Empat perang besar dalam sejarah pun juga melibatkan Eropa sebagai salah satu aktor utamanya. Mulai dari perang antara peradaban kristiani melewan peradaban islam selama Perang Salib, dua Perang Dunia juga di mulai di dataran Eropa,

sampai perang dingin yang terjadi selama setengah abad pun juga melibatkan Eropa. 3 Selain itu masih banyak sekali konflik baik yang besar maupun kecil yang terjadi di Eropa.

Pasca berakhirnya Perang Dingin ternyata tidak serta merta menghindarkan terulangnya konflik di dataran Eropa. Runtuhnya Uni Soviet ternyata tidak serta merta mampu menurunkan tensi konflik di Eropa. Munculnya Rusia sebagai kekuatan global baru yang menggantikan kedudukan Uni Soviet mulai melawan dominasi negara-negara Barat yang

dahulu merupakan lawan dari Uni Soviet. 4 Kondisi inilah yang menjadi salah satu sebab konflik tidak berhenti di Eropa.

Salah satu konflik terbaru yang terjadi di Benua Eropa adalah konflik Crimea. Referendum yang diadakan di Crimea yang hasilnya menunjukkan pilihan rakyat Crimea

untuk bergabung ke dalam Federasi Rusia 5 dianggap oleh Eropa sebagai aksi Aneksasi. Uni Eropa bersama-sama dengan Australia, Canada, dan Amerika Serikat sepakat untuk menjatuhkan sanksi kepada Rusia atas kejadian tadi. 6 Uni Eropa juga mulai menggencarkan kampanye kepada negara-negara lain untuk turut memberikan sanksi yang lebih luas kepada Rusia. 7 Namun ternyata aksi Uni Eropa tersebut bukanlah

1 Expatica, “World's most prosperous nations are in Europe”. Diakses dari http://www.expatica.com/nl/news/Worlds-most-prosperous-nations-are-in-Europe_168683.html dikses pada 12

Oktober 2016 2 Charles Scribner's Sons, “Warfare and Conquest”. Diakses dari

http://www.novelguide.com/a/discover/aneu_01/aneu_01_00030.html diakses pada 12 Oktober 2016 3 Ibid

4 Ulrich Speck, “Russia’s Challenge to the International Order” Diakses dari http://carnegieendowment.org/2015/08/13/russia-s-challenge-to-international-order-pub-61059 diakses pada 12

Oktober 2016 5 Viktor Drachev, “Crimea declares independence, seeks UN recognition”. Diakses dari

https://www.rt.com/news/crimea-referendum-results-official-250/ diakses pada 12 Oktober 2016

6 BBC, “Ukraine crisis: EU and US impose sanctions over Crimea”. Diakses dari http://www.bbc.com/news/world- europe-26613567 diakses pada 12 Oktober 2016

7 Robin Emmot, “EU urges more countries to impose sanctions on Russia over Crimea”. Diakses dari http://www.reuters.com/article/us-ukraine-crisis-eu-crimea-idUSKCN0WK167 diakses pada 12 Oktober 2016 7 Robin Emmot, “EU urges more countries to impose sanctions on Russia over Crimea”. Diakses dari http://www.reuters.com/article/us-ukraine-crisis-eu-crimea-idUSKCN0WK167 diakses pada 12 Oktober 2016

Rusia. 8 Menjadi sesuatu yang cukup wajar apabila negara-negara Eropa Tengah dan Eropa Timur

yang pada dasarnya memiliki hubungan historis-kultural dan ekonomi yang cukup signifikan menolak diberlakukannya sanksi terhadap Rusia. Namun menjadi sesuatu yang cukup unik ketika Spanyol yang termasuk dalam Eropa bagian Barat menolak

diberlakukannya sanksi terhadap Rusia. 9

Secara tegas Spanyol melalui Menteri Luar Negerinya, Jose Manuel Garcia-Margallo menyatakan bahwa diterapkannya sanksi kepada Rusia tidak memberikan dampak

positif kepada siapapun. 10 Spanyol menekankan bahwa semua negara harus menghormati The Minsk Agreement. 11 Minks Agreement itu sendiri adalah sebuah protokol perjanjian yang mengatur mengenai gencatan senjata antara Ukraina dan

militan Pro-Rusia di wilayah Donbass. 12

Spanyol berpandangan bahwa Minsk Agreement adalah solusi terbaik dan paling efektif untuk melindungi rakyat dari kejahatan humaniter, sehingga seluruh negara harus menghormati perjanjian ini. Dari poin inilah Spanyol menyatakan bahwa usaha untuk menjatuhkan sanksi yang lebih luas kepada Rusia akan merujak perjanjian tersebut. Spanyol khawatir akan keselamatan rakyat di wilayah Donbass apabila perjanjian

tersebut rusak dan konflik kembali meletus. 13

Selain menolak Uni Eropa untuk memberikan sanksi yang lebih luas kepada Rusia, Spanyol malah meminta Uni Eropa dan negara-negara lainnya untuk mencabut sanksi

yang telah diterapkan kepada Rusia. 14 Spanyol dengan tegas kembali menyatakan bahwa sanksi ekonomi yang dikenakan kepada Rusia tidak akan memberikan manfaat apapun kepada siapapun. Sebaliknya, Sanksi yang diberikan kepada Rusia malah akan memberikan dampak buruk terhadap negara-negara yang menerapkan sanksi tersebut kepada Rusia. Spanyol mencotohkan negara-negara Eropa Timur akan mengalami Krisis energi ketika mereka dipaksa memberikan sanksi terhadap Rusia. Hal ini terjadi karena

8 Alexei Shesty an, “Split in EU over Russia Sanctions :EU countries are far from united in their approach to relations with Russia”. Diakses dari http://russia-insider.com/en/2015/03/22/4796 diakses pada 12 Oktober 2016

9 Ibid 10 Andrew Rettman, “Spain: Russia sanctions 'beneficial for no one'”. Diakses dari

https://euobserver.com/foreign/127940 diakses pada 12 Oktober 2016 11 Ibid

12 Oleg Yegorov, “The Minsk Agreements: 2 years, 2 deals – but no peace in Ukraine”. Diakses dari https://rbth.com/international/2016/09/05/the-minsk-agreements-2-years-2-deals-but-no-peace-in-

ukraine_627177 pada 12 Oktober 2016 13 Andrew Rettman, Op.Cit 14 Grigor Dimitrov, “Spain Sees No Need for EU to Expand Russia Sanctions”. Diakses dari

http://www.novinite.com/articles/167121/Spain+Sees+No+Need+for+EU+to+Expand+Russia+Sanctions diakses pada 12 Oktober 2016

Rusia merupakan pemasok energi utama bagi kawasan Eropa Timur yang hingga kini belum ada negara lain yang mampu menggantikan peran Rusia tersebut. 15

Selain menentang diberlakukannya sanksi yang lebih luas kepada Rusia dan meminta Uni Eropa untuk mencabut sanksi-sanksi yang telah diterapkan sebelumnya, Spanyol dengan berani mengambil sikap tegas yang berlawanan dengan mayoritas pandangan negara- negara Uni Eropa. Spanyol dengan tegas menyatakan bahwa mereka akan tetap menjalin kerjasama yang harmonis dengan Rusia. Bahkan keinginan Spanyol untuk menjalin kerjasama yang harmonis tersebut dibingkai dalam kerangka kerja strategic partnership

atau kemitraan strategis. 16 Langkah ini tentunya dapat kita simpulkan bahwa kedua negara memandang antara satu dengan yang lainnya sebagai negara mitra yang strategis dan sangat penting.

Langkah langkah Spanyol untuk menjalin kerangka kerja strategic partnership tersebut dirintis tidak lama setelah fererendum Crimea dan dijatuhkannya sanksi kepada Rusia oleh Uni Eropa. Pada bulan yang sama dengan dua kejadian tadi yakni pada Maret 2014, Menteri Luar Negeri Spanyol José Manuel García-Margallo mengadakan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov di kota Madrid, Spanyol. Pasca pertemuan tersebut kedua Menteri Luar Negeri tersebut mendeklarasikan bahwa Spanyol dan Rusia telah mencapai status strategic partner atau mitra yang strategis. Capaian tersebut diraih setelah Rusia dan Spanyol telah berulang kali mampu bekerja

sama dalam berbagai macam isu di level internasional. 17

Selain Menteri Luar negerinya yang menyatakan bahwa Spanyol dan Rusia telah mencapai kesepakatan untuk membangun strategic partnership, Menteri Perekonomian Spanyol Luis de Guindos Jurado juga menyatakan hal yang sama. Jurado menjelaskan bahwa strategic partnership anatar kedua negara akan sangat bermanfaat baik pada

kedua negara maupun pada kawasan. 18 Jurado juga turut memberikan kritik kepada Uni Eropa terkait rencananya untuk memberikan sanksi yang lebih luas kepada Rusia. Jurado menyatakan bahwa sanksi tersebut adalah sebuah tindakan sia-sia yang hanya akan memberikan lebih banyak kerugian dari pada keuntungan bagi Uni Eropa. Dia menyatakan bahwa untuk menghindari kerugian besar yang akan diderita oleh rakyat Spanyol maka Spanyol akan mengambil langkah eksepsional terhadap Rusia yakni tidak akan menerapkan sanksi bahkan akan melakukan intensifikasi kerjasama yang telah disepakati berwujud strategic partnership.

Selain dari kedua Menteri tersebut, Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy sebagai pimpinan pemerintahan tertinggi di Spanyol semakin menegaskan sikap Spanyol Terhadap Rusia. Mariano Rajoy menyatakan bahwa sesama anggota G20, Spanyol dan Rusia sama-sama memiliki kewajiban untuk menjaga stabilitas global dan meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. Menerutnya hal ini tidak akan dapat dicapai apabila Rusia

15 Yuri Kadobnov, “Spain defends EU sanctions on Russia over Ukraine”. Diakses dari https://www.yahoo.com/news/spain-defends-eu-sanctions-russia-over-ukraine-164758445.html?ref=gs diakses

pada 12 Oktober 2016

16 Esprit RI, “Russia and Spain: To be or not to be strategic partners”. Diakses dari http://www.esprit-ri.fr/russia- and-spain-to-be-or-not-to-be-strategic-partners/ diakses pada 12 Oktober 2016

17 Ibid 18 Sputnik, “Spain-Russia Economic Ties 'Exceptional” Diakses dari

https://sputniknews.com/business/201604041037474883-russia-spain-ties/ diakses pada 12 Oktober 2016 https://sputniknews.com/business/201604041037474883-russia-spain-ties/ diakses pada 12 Oktober 2016

Dalam penulisan ini, peneliti mencoba untuk mendalami dari berbagai sumber buku, jurnal, artikel, dan skripsi yang membahas konflik dan dampaknya yang terjadi. Pertama,

adalah buku Berjudul The Relations Between Russian Federation and Spain, 20 karya Alexander Gusev. Alexander Gusev dalam bukunya ini menitik beratkan pada penjelasan historis hubungan kedua negara. Gusev menjelaskan bahwa ada hubungan simbiosis mutualisme antara Rusia dan Spanyol. Hubungan baik tersebut sebenarnya sudah mulai dijalin sejak tahun 1977. Walaupun demikian dasar dari kerjasama dalam bentuk yang lebih konkrit baru dapat disepakati dalam waktu yang cukup lama. Pada tahun 1994 melalui The Amity and Cooperation Agreement kedua negara akhirnya dapat merumuskan kerjasama seperti apa yang mereka ingin jalankan. Namun karena tidak lama sejak penandatanganan The Amity and Cooperation Agreement 1994, Rusia yang waktu itu masih bernama Uni Soviet sedang mengalami gejolak internal, maka lagi-lagi kesepakatan kerja sama antara kedua belah pihak harus tertunda kembali.

Runtuhnya Uni Soviet dan dipimpinnya Rusia oleh Presiden Boris Yeltsin tidak serta merta mampu menjalin kembali kerjasama yang telah direncanakan dahulu dengan Spanyol. Waktu itu rezim Presiden Boris Yeltsin menganggap menjalin kerjasama dengan Spanyol belum menjadi prioritas utama bagi Rusia. Bagi rezim Boris yang menjadi fokus utamanya adalah bagaimana melakukan agenda reformasi, demokratisasi, dan liberalisasi besar-besaran di Rusia. Agenda reformasi, demokratisasi, dan liberalisasi besar-besaran yang diusung oleh Rezim Boris selama lebih kurang 10 tahun dianggap gagal oleh rakyat Rusia dan pada akhirnya menghantarkan Vladimir Putin menjadi presiden Rusia berikutnya. Hal ini pun tidak serta merta dapat menjalin kembali kerjasama kedua negara yang telah sempat disepakati dahulu. Pada dua periode pertamanya, Vladimir Putin lebih fokus pada usaha menjaga integrasi nasional Rusia yang sedang diganggu oleh kelompok-kelompok separatis, khusunya di kawasan Kaukasus Utara. Di tataran global, pada waktu itu Vladimir Putin juga lebih berfokus pada usaha bagaimana mengembalikan marwah Rusia sebagai negara super power.

Baru setelah beralihnya tampuk kekuasaan presiden Rusia dari Vladimir Putin ke Dmitry Medvedev, sinyal untuk kembali menjalin kerjasama dengan Spanyol kembali muncul. Di masa ini dialog diplomatis antara kedua negara mulai digencarkan kembali. Akhirnya pada bulan Mei 2009, kedua kepala negara dari Spanyol dan Rusia menyepakati bahwa kedepannya harus ada sebuah kerjasama yang efektif antara kedua negara tersebut. Kerjasama itu diproyeksikan mencakup berbagai macam bidang kehidupan.

Kesepakatan tersebut akhirnya tetap dipegang teguh baik oleh Spanyol maupun Rusia hingga saat ini. Walapun insiden Crime yang terjadi tahun 2014 silam telah menyulut

19 Kremlin. “Meeting with Spanish Prime Minister Mariano Rajoy” Diakses dari http://en.kremlin.ru/events/president/news/19169 diakses pada 12 Oktober 2016

20 Alexander Gusev, The Relations Between Russian Federation and Spain, Nizhny Novgorod, Nizhny Novgorod University Press, 2015, 173 20 Alexander Gusev, The Relations Between Russian Federation and Spain, Nizhny Novgorod, Nizhny Novgorod University Press, 2015, 173

Kedua, buku berjudul Does Spain Have an Ostpolitik?, karya Natalia Shapovalova. Natalia Shapovalova dalam bukunya yang berjudul Does Spain Have an Ostpolitik?

Melihat sesuatu yang unik dari kebijakan luar negeri Spanyol. Menurutnya selama ini Spanyol terlihat tidak memiliki interest yang kuat terhadap Eropa Timur. Namun demikian beberapa tahun belakangan ini, Spanyol sangat terlihat ingin mendekatkan diri kepada Rusia. Dia menjelaskan bahwa secara Spanyol sangat memahami bahwa secara faktual Rusia adalah negara super power dan Eropa Timur tidak terlepas dari spare of influence Rusia. Menurut Shapovalova trend pendekatan diri Spayol ke Rusia secara intens dimulai sejak pemerintahan sosialis pada tahun 2004 di bawah rezim Perdana Menteri Luis Rodríguez Zapatero. Selama memerintah, Zapatero selalu mengadakan kunjungan resmi ke Rusia, kecuali pada tahun pertama dia menjabat. Masifnya serangan terorisme di Eropa dan Spanyol khususnya, telah membuat Spanyol untuk semakin

mendekatkan diri dengan Rusia, 21 Kedua negara sangat intens membangun dialog dengan agenda kontra terorisme.

Dalam tulisan ini, peneliti menggunakan 3 konsep untuk menganalisa dan mengolah data penelitian. Pertama, Teori Decision Making Process. Keputusan merupakan komitmen yang berdasarkan analisis tentang informasi yang ada dan kemampuan yang dimiliki

untuk melakukan tindakan terhadap lingkungan. 22 Terdapat banyak teori yang berusaha menjelaskan mengenai bagaiman suatu keputusan dapat dihasilkan, dalam hal ini di tingkat negara. Berdasarkan teori Decision Making Process (DMP) yang ditulis oleh Richard C. Snyder, H.W. Bruck, dan Burton Sapin, pembuatan keputusan dalam menentukan kebijakan luar negeri suatu negara dipengaruhi oleh lingkungan internal

dan lingkungan eksternal. 23 Lingkungan internal yang dimaksud dalam hal ini merupakan berbagai fenomena dan unsur-unsur domestik, seperti karakteristik pemimpin, tingkat demokrasi, budaya politik, nilai-nilai yang dianut, kemampuan sumber daya yang dimiliki, serta posisi geografis. Sedangkan lingkungnan eksternal merupakan faktor dan kondisi-kondisi yang berada di luar batas juridiksi negara yang bersangkutan. keterkaitan faktor-faktor dan kondisi tersebut dalam situasi tertentu akan

sangat tergantung pada perilaku, persepsi, penilaian, dan tujuan dari decision makers. 24 Sedangkan, pemikir lain yaitu Graham T. Allison mengajukan tiga model yang dapat

menjelaskan bagaiman keputusan yang berkaitan dengan kebijakan luar negeri di ambil dalam suatu negara. Ketiga model tersebut adalah Model Aktor Rasional, Model Proses Organisasi, dan Model Politik Birokratik. Model Aktor Rasional menekankan pada peran individu yang dalam hal ini adalah pemimpin negara sebagai aktor yang paling berperan

21 Natalia Shapovalova, Does Spain Have an Ostpolitik?, Brussel, Fride, 2010,1 22 Mohtar Mas’oed, Studi Hubungan Internasional: Tingkat Analisis dan Teorisasi, hlm. 119.

23 Richard C. Snyder, H.W. Bruck, dan Burton Sapin, Foreign Policy and Decision Making: An Approach to the Study of International Politics, hlm 60-70.

24 Ibid., hlm. 65.

dalam proses pembuatan keputusan. Kemudian Model Proses Organisasi menekankan pada proses dalam organisasi yang bersangkutan termasuk kepentingan organisasi dan nilai-nilai yang dianut oleh organisasi. Sedangkan Model Birokratik Politik merupakan model yang menekankan proses birokrasi sebagai aktor yang memegang peranan utama. Berdasarkan teori yang telah dipaparkan di atas, model pengambil keputusan yang akan digunakan adalah model yang pertama yaitu Model Aktor Rasional, selanjutnya akan diperkuat pula dengan teori yang diungkapkan oleh Richard C. Snyder. Sehingga dalam hal ini analisis akan terfokus pada bagaimana faktor-faktor individu seperti latar belakang kehidupan, relasi, dan orientasi politik dari Perdana Menteri Spanyol dan para Menterinya dapat menjadi faktor yang signifikan dalam proses pengambilan keputusan tersebut terkait dengan keputusannya dalam menjalin strategic partnership dengan Rusia. Tentu saja, berhubungan dengan hal tersebut, faktor eksternal dan faktor internal pun juga memiliki kemungkinan untuk memberikan pengaruh terhadap keputusan yang diambil oleh para menteri dan perdana menteri selaku pengambil keputusan di Spanyol.

Kedua, Teori European Disintegration. Ketika banyak orang menganalisis mengenai integrasi struktural yang dijalankan oleh Uni Eropa sebagai sebuah model intgrasi yang paling sempurna, Hans Vollaard. Hans Vollaard berargumen bahwa pada dasarnya Uni Eropa sedang berada dalam sebuah masalah yang sangat besar yakni disintegrasi.

25 Masalah disintegrasi Uni Eropa tersebut tidak terlebas dari ambisi Uni Eropa untuk terus menambah jumlah anggota. Semakin banyak jumlah negara yang menjadi bagian

integral di dalamnya tidak akan semakin memperkuat proses integrasi antar negara anggota malahan akan semakin memperbesar peluang disintegrasi diantara mereka. Hal ini disebabkan tidak lain karena banyaknya faktor dan aktor di dalamnya yang seharusnya saling terhubung akan tetapi pada kenyataannya saling bertentangan. Faktor yang pertama adalah adanya bias teritorial atau bias kewilayahan. Aturan Uni Eropa yang memperbolehkan semua warga negara dari negara anggotanya untuk mengadakan perjalanan atau menetap di negara lainnya menimbulkan permasalahan tersendiri yang cukup sulit untuk diatasi. Banyak negara seperti Perancis, Inggris, dan Jerman menolak para imigran internal Uni Eropa tersebut tinggal permanen di wilayah mereka dengan berbagai alasan seperti eonomi, sosial, dan stabilitas.

Faktor yang kedua adalah faktor federalisme. Faktor federalisme adalah faktor dimana negara-negara anggota Uni Eropa menolak untuk mematuhi dan menjalankan keputusan Uni Eropa sebagai sebuah keputusan tunggal yang bersifat kolektif. Mereka tidak mau hak sebagai negara yang berdaulat dalam menjalankan kebijakannya dipasung oleh Uni Eropa dengan dipaksa untuk menjalankan keputusan Uni Eropa. Mereka juga tidak berkenan mengadopsi keputusanUni Eropa yang bertentangan dengan identitas dan nilai-nilai lokalitas mereka. Faktor ketiga adalah faktor bias kepentingan nasional. Setiap negara anggota Uni Eropa pastinya memiliki kepentingan yang berbeda-beda pula baik itu kepentingan ekonomi, politik keamanan, maupun sosial kultural. Negara-negara anggota tersebut juga memiliki latar belakang historis yang berbeda-beda pula. Sangat sulit untuk menyatukan negara-negara dengan kepentingan dan latar belakang sejarah yang berbeda-beda tadi. Permasalahan ini tentunya akan menjadi semakin kompleks ketika jumlah negara anggota Uni Eropa semakin bertambah. Dalam kondisi yang

25 Hans Vollaard, A theory of European disintegration, Leiden, Wassenaarseweg 52, 2014, 1 25 Hans Vollaard, A theory of European disintegration, Leiden, Wassenaarseweg 52, 2014, 1

Ketiga, Konsep Kepentingan Nasional. Kepentingan nasional merupakan sebuah konsep yang telah lama dikenal secara meluas dalam perpolitikan global. Kepentingan nasional inilah yang menjadi tujuan mendasar dari sebuah negara serta memandu para aktor pengambil keputusan dalam merumuskan politik luar negeri mereka. Dalam ilmu hubungan internasional sendiri, konsep tentang kepentingan nasional merupakan konsep yang telah lama lahir dan ciri khas dari aliran paradigma realisme. Terdapat beberapa definisi terkait dengan kepentingan nasional, salah satunya seperti yang diungkapkan oleh Jack C. Plano dan Roy Olton bahwa kepentingan nasional merupakan kebutuhan dan keinginan-keinginan oleh suatu negara yang berdaulat dalam berhubungan dengan negara berdaulat lainnya yang merupakan lingkungan

eksternalnya. 26 Berdasarkan kedua tokoh tersebut pulalah, kepentingan nasional kemudian dirumuskan sebagai sebuah konsepsi yang sangat umum namun merupakan unsur yang sangat vital bagi sebuah negara. Unsur tersebut mencakup kelangsungan hidup antar bangsa dan negara, kemerdekaan, keutuhan, wilayah, keamanan militer, dan

kesejahteraan ekonomi. 27 Sedangkan hakikat pengertian dari kepentingan nasional menurut Frankel, adalah sebagai keseluruhan nilai yang hendak ditegakkan oleh suatu bangsa. Kepentingan nasional dapat meluluskan aspirasi negara dan dapat dipola secara operasional dalam aplikasinya pada kebijakan-kebijakan yang aktual serta rencana yang

dituju. 28 Salah satu tokoh yang berperan besar dalam mengembangkan konsepsi kepentingan

nasional ini adalah Hans Morgenthau. Hans Morgenthau menerjemahkan kepentingan nasional sebagai kelangsungan hidup suatu bangsa dimana dalam hal ini negara diharuskan memiliki kemampuan untuk melindungi identitas fisik, politik dan kulturalnya dari gangguan negara lain.

Dari pengertian-pengertian yang telah disebutkan di atas, kepentingan nasional secara general dapat didefinisikan sebagai tujuan yang hendak dicapai oleh politik luar negeri suatu negara yang mana di dalamnya terkandung upaya dari negara yang bersangkutan untuk mempertahankan diri baik secara identitas fisik, kultural, serta ekonomi. Dalam hal ini, upaya Spanyol untuk terus menjalin strategic partnership dengan Rusia dapat dilihat sebagai upaya Spanyol untuk terus mempertahankan kepentingan domestik maupun regionalnya yang berkaitan baik dengan identitas fisik, kultural, maupun ekonomi.

A. Definisi Strategic Partnership

Strategic Partnership adalah usaha membangun kerjasama dengan perusahaan, pemerintah dan organisasi yang mampu membawa sumber daya baru dan kredibilitas untuk usaha yang dilakukan oleh citizen sector. Strategic Partnership dalam bidang ekonomi antara Spanyol dengan Rusia merupakan manifestasi dari pembentukan

26 Jack C. Plano dan Roy Olton (1999), dalam Ariansyah, “Kepentingan Nasional Jepang dalam Kemitraan Strategis ASEAN,” hlm. 615-622,

27 Jack C. Plano dan Roy Olton, Kamus Hubungan Internasional, peny. Wawan Juanda, hlm. 7. 28 R. Soerapto, Hubungan Internasional: Sistem, Interaksi, dan Perilaku, hlm. 144.

“jembatan” intrakawasan dengan komitmen kemitraan strategis baru yang mencakup tiga pilar kerjasama, yaitu solidaritas politik, kerja sama ekonomi dan hubungan sosial budaya, yang di dalamnya mencakup mekanisme interaksi antar pemerintah, antar organisasi regional/subregional serta antar masyarakat (people-to-people contact). Tujuan dari Strategic Partnership ini sendiri adalah memberikan jalan masuk untuk pasar masing-masing negara, mengurangi resiko akibat perubahan lingkungan, serta

kemampuan untuk saling melengkapi. 29

B. Strategic Partnership Di Bidang Ekonomi Dilihat Dari Sisi Spanyol

Hubungan kerjasama ekonomi Spanyol dan Rusia dalam bidang ekonomi dapat dikatakan terus mengalami peningkatan yang positif. Hal ini lah yang menjadi salah satu faktor Spanyol mengambil sikap yang berbeda dengan negara-negara Uni Eropa lainnya dalam menyikapi konflik Crimea yang melibatkan Rusia.Selain menentang diberlakukannya sanksi yang lebih luas kepada Rusia dan meminta Uni Eropa untuk mencabut sanksi-sanksi yang telah diterapkan sebelumnya, Spanyol dengan berani mengambil sikap tegas yang berlawanan dengan mayoritas pandangan negara-negara Uni Eropa. Spanyol dengan tegas menyatakan bahwa mereka akan tetap menjalin kerjasama yang harmonis dengan Rusia. Bahkan keinginan Spanyol untuk menjalin kerjasama yang harmonis tersebut dibingkai dalam kerangka kerja strategic partnership

atau kemitraan strategis. 30 Langkah ini tentunya dapat kita simpulkan bahwa kedua negara memandang antara satu dengan yang lainnya sebagai negara mitra yang strategis dan sangat penting.

Langkah langkah Spanyol untuk menjalin kerangka kerja strategic partnership tersebut dirintis tidak lama setelah fererendum Crimea dan dijatuhkannya sanksi kepada Rusia oleh Uni Eropa. Pada bulan yang sama dengan dua kejadian tadi yakni pada Maret 2014, Menteri Luar Negeri Spanyol José Manuel García-Margallo mengadakan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov di kota Madrid, Spanyol. Pasca pertemuan tersebut kedua Menteri Luar Negeri tersebut mendeklarasikan bahwa Spanyol dan Rusia telah mencapai status strategic partner atau mitra yang strategis. Capaian tersebut diraih setelah Rusia dan Spanyol telah berulang kali mampu bekerja

sama dalam berbagai macam isu di level internasional. 31 Selain Menteri Luar negerinya yang mengatakan bahwa Spanyol dan Rusia telah mencapai kesepakatan untuk membangun strategic partnership, Menteri Perekonomian Spanyol Luis de Guindos Jurado juga menyatakan hal yang sama. Jurado menjelaskan bahwa strategic partnership anatar kedua negara akan sangat bermanfaat baik pada kedau negara maupun pada

kawasan. 32 Jurado juga turut memberikan kritik kepada Uni Eropa terkait rencananya

29 Dun & bradstreet, “what is a strategic partnership”. Diakses dari http://smallbusiness.co.uk/what-is-a-strategic- partnership-2536190/

30 Entrepreneur Network,”How to create strategic partnership that are a win-win”. Diakses dari https://www.entrepreneur.com/article/234425

31 Esprit RI, “Russia and Spain: To be or not to be strategic partners”. Diakses dari http://www.esprit-ri.fr/russia- and-spain-to-be-or-not-to-be-strategic-partners/

32 Ibid 32 Ibid

sebagai salah satu kekuatan global yang paling signifikan terus menerus dipojokkan. 33 Sehingga dirinya menghimbau seluruh negara untuk berhenti menuding Rusia dan mulai membangun kerangka kerjasama yang harmonis dengan Rusia.

Strategic partnership Kedua negara dalam bidang ekonomi dapat dijelaskan secara terperinci menjadi kerja sama ekonomi dibeberapa sektor seperti:

1. Strategic partnership di sektor perdagangan Strategic partnership partnership di sektor perdagangan antara Spanyol dan Rusia

terlihat terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahunnya. Pada tahun 2014, tahun yang sama ketika Konflik Crimea terjadi nilai eksport Spanyol ke Rusia mencapai US$11,8 juta. Angka ini mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan nilai eksport Spanyol ke Rusia pada tahun 2013 yang pada waktu itu hanya mencapai US$ 8,1 juta. Sedangkan untuk nilai import dari Rusia pada tahun 2014 mencapai US$ 3,5 juta mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun 2013 yang mana tahun tersebut nilai

import Spanyol dari Rusia hanya mencapai angka US$ 2,4 juta. 34

Dilihat dari data statistik tersebut, dapat kita ambil kesimpulan bahwa peningkatan nilai perdagan antara Spanyol dan Rusia secara sederhana telah memberikan surplus perdagangan kepada Spanyol. Hal ini dapat dilihat lebih besarnya nilai eksport Spanyol ke Rusia dibandingkan dengan nilai import Spanyol dari Rusia. Bahkan besar nilai eksport spanyol tersebut lebih dari dua kalipatnya nilai import Spanyol dari Rusia.

Dengan pertimbangan data statistik tersebut, Spanyol memandang Rusia sebagai mitra perdangan yang sangat strategis. Besarnya nilai eksport Spanyol ke Rusia dan terus meningkatnya nilai eksport tersebut menunjukkan bahwa Rusia merupakan sebuah kawasan yang memiliki potensi besar bagi pemasaran produk-produk asal Spanyol. Sejauh ini, eksport Spanyol ke Rusia didominasi oleh produk-produk hasil olahan

33 Sputnik, “Spain-Russia Economic Ties 'Exceptional”. Diakses dari https://sputniknews.com/business/201604041037474883-russia-spain-ties/

34 Kremlin. “Meeting with Spanish Prime Minister Mariano Rajoy” Diakses dari http://en.kremlin.ru/events/president/news/19169 34 Kremlin. “Meeting with Spanish Prime Minister Mariano Rajoy” Diakses dari http://en.kremlin.ru/events/president/news/19169

Spanyol. 35 Di sisi lain Spanyol juga mengimport berbagai macam komoditas yang cukup penting dari Rusia. Berbagai komoditas yang diimport oleh Spanyol dari Rusia tersebut antara lain minyak mentah, minyak olahan (bahan bakar minyak), batu bara, potongan besi, aluminium mentah, besi primer, gandum, dan hasil tambang lainnya. Jika dilihat dari komoditas yang diimport oleh Spanyol dari Rusia tersebut mayoritas merupakan barang-barang yang sangat dibutuhkan untuk menunjang industri sebuah negara. Barang-barang yang mayoritas merupakan kelompok energi dan mineral tersebut sangat penting untuk menunjang perekonomian di suatu negara khususnya untuk menggerakkan sektor industrinya. Dengan berbagai pertimbangan tersebut maka menjadi sebuah hal rasional apabila di tengah gencarnya usaha keras Uni Eropa untuk menjatuhkan sanksi kepada Rusia terkait konflik Crimea, Spanyol lebih memilih untuk membangun strategic partnership dengan Rusia.

2. Strategic Partnership di Sektor Energi Meskipun pada bahasan sektor perdagangan biilateral di atas telah disebutkan bahwa

energi menjadi salah satu barang komoditas utama yang diimport oleh Spanyol dari Rusia, namun demikian sektor energi memili esensi tersendiri sehingga pembahsannya harus dipisah dari sektor perdagangan dan dibahas lebih detail lagi.

Sektor energi sebagai salah satu bagian dari bidang ekonomi merupakan sebuah sektor yang sangat penting bagi setiap negara. Terlebih bagi Spanyol yang memiliki keterbatas energi tentunya ada sebuah kerjasama yang mampu menjamin tersedia pasokan energi

untuk kebutuhan domestik sangat penting bagi Spanyol. 36 Hubungan harmonis Spanyol dan Rusia pada sektor energi sudah sejak lama terjalin. Jauh-jauh hari sebelum terjadinya konflik Crimea kerjasama di sektor energi tersebut tersebut telah didirencanakan secara matang. Sejak bulan Maret 2009, Kedua negara telah merencanakan adanya startegic partnership yang luas di bidang energi. Sedangkan untuk realisasi penerapan strategic partnership tersebut adalah di tahun 2015 atau enam tahun

setelah perencanaan detail strategic partnership itu sendiri. 37

Meletusnya konflik Crimea pada tahun 2014 yang mendorong Uni Eropa untuk menerapkan sanksi yang sangat keras pada Rusia tentu saja akan berpengaruh langsung pada perekonomian Spanyol khususnya sektor energi negara tersebut. Karena sanksi yang diterapkan oleh Uni Eropa tersebut juga mencakup penghentian pembelian energi dari Rusia sedangkan pasokan energi Spanyol dari Rusia mencapai 20% dari keseluruhan

35 Russian Exporters National Information Portal, “Spanish - Russian Bilateral Trade”. Diakses dari http://www.rusexporter.com/research/country/detail/5029/

36 Ibid 37 Economy Watch, ”Spain Trade, Exports and Imports”. Diakses dari

http://www.economywatch.com/world_economy/spain/export-import.html http://www.economywatch.com/world_economy/spain/export-import.html

dijatuhkan pada Rusia. 39

Bagi Spanyol strategic partnership dengan Rusia tersebut tidak hanya sekedar sebagai jaminan terhadap tersedianya pasokan energi kebutuhan domestik Spanyol saja. Seperti yang telah dijeaskan sebelumnya, strategic partnership di setor energi ini merupakan sebuah startegic partnership yang luas. Selain mengatur tentang pembelian energi dari Rusia, strategic partnership ini juga memberikan akses kepada Spanyol untuk ikut mengeksplorasi dan mengelola tambang gas alam di kawasan Shtokman, sebuah daerah

di Rusia yang sangat kaya akan gas alam namun belum banyak dieksplorasi. 40 Selain itu strategic partnership tersebut juga memberikan hak istimewa kepada Spanyol untuk dapat membeli 10% saham pengelolaan West Siberian Resources WSIBsdb.ST sebuah mega proyek eksplorasi minyak yang baru saja dimulai di kawasan Siberia Barat.

3. Strategic Partnership di Sektor Kereta Api Sebagai sebuah negara yang tergolong sangat pesat mengalami industrialisasi, Spanyol

sangat membutuhkan sebuah infrastruktur transportasi yang mampu menopang kegiatan industri yang aju pesat tersebut maupun menopang kegiatan ekonominya secara keseluruhan. Kereta api sebagai sebuah moda transportasi besar, masif , dan cepat sudah terbukti di banyak negara sebagai salah satu pilar penting dalam menunjang cepatnya proses industrialisasi yang dialami oleh negara tersebut. Selain itu kereta api juga merupakan moda transportasi manusia yang sangat efektif di negara-negara industrial yang kota-kotanya sudah sangat padat.

38 Alexander Gusev, The Relations Between Russian Federation and Spain, Nizhny Novgorod, Nizhny Novgorod University Press, 2015, hal.5.

39 Tracy Rucinski , “Spain, Russia to sign energy cooperation agreement”. Diakses dari http://www.reuters.com/article/spain-russia-energy/spain-russia-to-sign-energy-cooperation-agreement-

idUSL216226020090302 40 Andrés Ballesteros , “pain imports from Russia about 20 percent of the oil it consumes”. Diakses dari

http://www.surinenglish.com/20090303/news/world/russia-spain-agree-cooperate-200903031238.html

Namun tidak sama halnya dengan negara-negara industrialis besar lainnya seperti Jerman dan Perancis, Spanyol mengalami ketertinggalan dalam hal pengembangan kereta api, khususnya kereta api penunjang industri dan perekonomian. Teknologi dan kemampuan kereta api Spanyol belum mampu mengimbangi laju industrialisasinya yang sangat cepat. Hal ini berakibat pada penggunaan kendaraan ringan seperti mobil dan truk sebagai moda trasnportasi barang di Spanyol yang begitu tinggi sehingga menimbulkan kemacetan di jalan-jalan Spanyol. Kondisi yang sedemikian ini tentu akan menghambat roda perekonomian Spanyol dan lama-kelamaan akan menjadi sebuah kerugian yang

cukup besar bagi Spanyol. 41

Rusia sebagai sebah negara yang sudah berpengalaman dalam memanfaatkan kereta api sebagai moda transportasi utama dalam menunjang industri dan pereonomiannya menjadi sebuah contoh sempurna bagi Spanyol. Spanyol ingin melakukan replikasi design besar dari infrastuktur, konstruksi rel dan bangunan, teknologi, dan model operasi kereta berat yang cepat dari Rusia. Oleh karena itu lah kedua negara juga menyepakati

untuk membangun sebuah strategic partnership di sektor kereta api. 42 Pada bulan maret 2015, saat Uni Eropa sedang gencar-gencarnya menekan Rusia dengan

berbagai macam sanksinya terkait dengan konflik Crimea, Spanyol lebih memilih membangun berbagai macam strategic partnership dengan Rusia di berbagai bidang, salah satunya adalah bidang ekonomi sektor kereta api.

Strategic partnership di bidang kereta api ini secara umum memandatkan Russian Railways (BUMN Kerata Api Rusia) dan ADIF (BUMN Kereta Api SPanyol) sebagai pelaksana teknis startegic partnership tersebut sehingga kedua negara mampu membangun kemitraan di sektor kereta api yang strategis. Secara prinsipiil, strategic partnership tersebut memuat berbagai macam komponen penting dalam pembangunan dan pengembangan sektor kereta api Spanyol seperti pertukaran informasi, harmonisasi

standar opersi dan standard teknis serta penentuan prosedur komersial. 43 Selain beberapa poin penting di atas, strategic partnership tadi juga mengatur adanya

pembangunan laboratorium penelitian kereta api Spanyol di kawasan Irkutsk. Tujuan dari adanya pembangunan laboratorium tersebut adalah melakukan penelitian dan eksplorasi bagaimana teknologi kereta api modern dapat bertahan dalam temepertur

suhu yang rendah. 44

4. Strategic Partnership di Sektor Pariwisata Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang cukup penting sebagai bagian fital

perekonomian sebuah negara. Bagi Spanyol sendiri, sektor pariwisata merupakan salah satu kontributor terbesar bagi perekonomian negara tersebut. Sektor pariwisata

menyumbang 11% dari total pemasukan negara Spanyol. 45

41 Andrew Rettman , “Spain: Russia sanctions 'beneficial for no one'”. Diakses dari https://euobserver.com/foreign/127940

42 Alexander Gusev, Loc.Cit hal.7. 43 Ibid.9 44 Ibid,

45 Russian Railways, “Russian Railways: The Strongest Link in Eurasia”. Diakses dari http://eng.rzd.ru/isvp/public/rzdeng?STRUCTURE_ID=4090

Bagi Spanyol, wisatan asing asal Rusia merupakan aset yang sangat berharga. Jumlah wisatawan asing asal Rusia di Spanyol jumlahnya terus meningkat dari tahun ke tahunnya. Pada tahun 2009 silam hanya ada 300.000 ribu wisatawan Rusia

mengunjungi Spanyol dan hanya 1/3 wisatawan Spanyol mengunjungi Rusia. 46 Namun demikian jumlah tersebut terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahunya. Tercatat pada tahun 2016 ada 1,007,709 wisatawan asal Rusia mengunjungi Spanyol. 47

Spanyol merupakan salah satu destinasi wisata favorit bagi warga Rusia. Rendahnya pajak indahnya wisata alam Spanyol khususnya pantai menjadi daya tarik yang sangat kuat bagi wisatawan Rusia. Arus kedatangan wisatawan Rusia ke Spanyol adalah saat musim. Pada saat musim panas hampir semua wisatawan Rusia membanjiri pantai-

pantai di Spanyol. 48

Jumlah wisatawan Rusia mencapai 7% dari total wisatawan asing yang datang ke Spanyol. Jumlah tersebut mengalami peningkatan yang cukup tinggi jika dibandingkan pada tahun 20o9 yang pada waktu itu hanya mencapai 2% dari total kedatangan wisatawan asing ke Spanyol. Melihat besarnya prosentase jumlah wisatawan asing asal Rusia dan potensinya untuk terus meningkat, Spanyol juga membingkai sektor pariwisata

dalam kerangka strategic partnership dengan Rusia. 49

Strategic partnership yang dibangun kedua negara tersebut mencakup beberapa hal yang cukup vital. Dalam strategic partnership tersebut diatur bahwa Rusia akan memberikan keleluasaan untuk melakukan promosi pariwisatanya secara besar-besaran kepada Spanyol. Rusia memberikan Spanyol kemudahan izin dalam mendirikan agensi wisata seperti jasa trevel dan lain sebagainya di semua daerah Rusia. Kedua negara juga sepakat untuk saling membebaskan visa berkunjung bagi wisatawan. Selain itu Spanyol memberikan hak kepada warga Rusia untuk membeli dan memiliki properti di Spanyol serta ikut berkontribusi dalam pengembangan pariwisata Spanyol.

C. Strategic Partnership Di Bidang Ekonomi Dilihat Dari Sisi Rusia

Pada era perdagangan bebas sepert sekarang ini persaingan untuk menguasai sebuah pasar menjadi semakin ketat. Banyaknya kompetitor dengan berbagai macam produk unggulannya masing-masing semakin menjadikan tingkat persaingan tersebut semakin tinggi. Eropa merupakan sebuah pasar yang cukup stabil bagi Rusia. Terutama untuk komoditas utamanya yakni Energi seperti minyak dan gas.

Dijatuhkannya sanksi ekonomi oleh Eni Eropa terhadap Rusia harus diakui telah memberikan dampak yang cukup signifikan pada perekonomian Rusia. Pemutusan

46 Alexander Gusev, Loc.Cit hal.9 47 DW, “Spain logs record number of tourists”.Diakses dari http://www.dw.com/en/spain-logs-record-number-of-

tourists/a-19012217 48 Alexander Gusev, Loc.Cit hal.11.

49 INE, “Número de turistas según país de residencia”. Diakses dari http://www.ine.es/jaxiT3/Datos.htm?t=23984 49 INE, “Número de turistas según país de residencia”. Diakses dari http://www.ine.es/jaxiT3/Datos.htm?t=23984

Oleh karena itulah dalam kondisi yang seperti itu, Rusia sangat membutuhkan mitra kerjasama guna mempertahankan stabilitas perekonomian domestiknya. Spanyol sebagai negara yang menolak keras diberlakukannya sanksi terhadap Rusia dan memilih terus bekerja sama dengan Rusia, menjadi sebuah harapan bagi Rusia di tengah kondisi yang sangat menghimpit tadi. Apa lagi kerjasa sama tersebut dibingkai dalam kerangka kerja strategic partnership dalam berbagai bidang. Tentunya hal ini juga akan memberikan dampak positif terhadap Rusia.

1. Strategic partnership di sektor perdagangan Strategic partnership di sektor perdagangan antara Spanyol dan Rusia terlihat terus

mengalami peningkatan dari tahun ke tahunnya. Pada tahun 2014 tahun dimana Konflik Crimea meletus dan Uni Eropa menjatuhkan sanki ekonomi terhadap Rusia, perdagangan antara Rusia dan Spanyol malah menunjukkan trend yang positif. Pada tahun 2014 tersebut nilai eksport Rusia ke Spanyol mencapai US$ 3,5 juta mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun 2013 yang mana tahun tersebut nilai

eksport Rusia ke Spanyol hanya mencapai angka US$ 2,4 juta. 50 Sedangkan nilai import Rusia dari Spanyol mencapai US$11,8 juta. Angka ini mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan nilai import Rusia dari Spanyol pada tahun 2013 yang pada waktu itu hanya mencapai US$ 8,1 juta.

Dilihat dari data statistik tersebut, dapat kita ambil kesimpulan bahwa peningkatan nilai perdagan antara Spanyol dan Rusia secara sederhana telah memberikan surplus perdagangan kepada Spanyol. Sedangkan Rusia dalamm hal ini mengalami defisit perdagagan. Namun apabla dianalisis melalui sudut pandang ekonomi politik, strategic partnership di sektor perdangan dengan Spanyol tersebut juga memberikan manfaat yang cukup besar bagi Rusia. Spanyol sebagai sebuah negara Uni Eropa non Eropa Timur memiliki keinginan kuat utuk menjalin strategic partnership dengan Rusia setidaknya menunjukkan bahwa konsolidasi di Uni Eropa untuk menerapkan single foreign policy telah gagal. Selain itu hal ini juga dapat dilihat sebagai keberhasilan diplomasi Rusia terhadap Spanyol. Terlebih lagi stretegic partnership tersebut tidak hanya disepakati pada sektor perdagangan saja melainkan juga pada sektor-sektor lainnya.

Strategic Partnership di sektor perdagan ini merupakan keberhasilan diplomasi Rusia untuk membuat Spanyol memandang Rusia sebagai mitra perdangan yang sangat

50 ORDZHONIKIDZE M, “EU-Russia Relations and the role of Spanish presidency”. Diakses dari http://eu- russiacentre.ru/our-publications/column/eu-russia-relations-and-the-role-of-spanishpresidency.html 50 ORDZHONIKIDZE M, “EU-Russia Relations and the role of Spanish presidency”. Diakses dari http://eu- russiacentre.ru/our-publications/column/eu-russia-relations-and-the-role-of-spanishpresidency.html

Dalam hal perdagangan anatara dua negara tersebut, Rusia mengeksport berbagai macam komoditas yang sangat penting bagi SPanyol. Berbagai komoditas yang dieksport oleh Rusia ke Spanyol tersebut tersebut antara lain minyak mentah, minyak olahan (bahan bakar minyak), batu bara, potongan besi, aluminium mentah, besi primer, gandum, dan hasil tambang lainnya.

Jika dilihat dari komoditas yang di eksport oleh Rusia ke Spanyol tersebut mayoritas merupakan barang-barang yang sangat dibutuhkan untuk menunjang industri sebuah negara. Barang-barang yang mayoritas merupakan kelompok energi dan mineral tersebut sangat penting untuk menunjang perekonomian di suatu negara khususnya untuk menggerakkan sektor industrinya. Dengan demikian dapat kita lihat bahwa ada sebuah pola ketergantungan pada industri Spanyol terhadap pasokan energi dan mineral dari Rusia.

Dilain sisi, import Rusia dari Spanyol didominasi oleh produk-produk hasil olahan industri seperti keramik, wall paper, garmen, buah-buahan, suku cadang dan aksesori traktor serta wine maupun hasil olahan anggur lainnya. Komoditas import Rusia dari Spanyol tadi merupakan produk-produk hasil indutri Spanyol yang memainkan peranan cukup penting dalam menyokong perekonomian Spanyol. Produk-produk yang dieksport tadi memberikan pemasukan yang cukup besar terhadap penerimaan keuagan negara

Spanyol. 51

2. Strategic partnership sektor energi Seperti telah dijelaskan sebelumnya walaupun energi telah disinggung pada sektor

perdagangan, energi memerlukan paparan tersendiri sebagai sebuah sektor yang sangat krusial. Strategic partnership antara Rusia dan Spanyol tersebut tidak terbatas hanya pada kegiatan penjualan dan pembelian energi saja. Secara luas stretgic partnership tersbut juga mengatur mesalah investasi, penanaman modal, serta pembangunan

infrastruktur. 52 Strategic partnership tersebut tidak hanya dilihat sebagai sebuah jalan untuk

mengamankan pasokan energi bagi kebutuhan domestik saja. 53 Melainkan, strategic partnership tersebut juga dapat dilihat sebagai sebuah keberhasilan diplomasi Rusia

51 Alexander Gusev, Loc.Cit hal.11. 52 Russian Exporters National Information Portal, Op.Cit, 53 Economy Watch, Op.Cit, 51 Alexander Gusev, Loc.Cit hal.11. 52 Russian Exporters National Information Portal, Op.Cit, 53 Economy Watch, Op.Cit,

dependensi Spanyol terhadap dirinya dengan cukup kuat. 54

Selain mengatur masalah penyediaan suplai energi bagi Spanyol yang sudah memperlihatkan kuatnya peran Rusia pada sektor energi Spanyol. Strategic partnership tersebut juga semakin memperkuat posisi Rusia di pengelolaan sektor energi Spanyol dengan cara lainnya. Dengan disahkannya strategic partnership di sektor energ tersebut, Spanyol telah memberikan akses investasi dan penanaman modal yang cukup luas kepada Rusia untuk turut serta dalam mengelola sektor energi Spanyol. Rusia diberikan keleluasaan untuk mendirikan statiun pengisian bahan bakar minyak baik oleh BUMN energi Rusia maupun pihak swasta Rusia. Selain itu berbagai macam proyek konstruksi yang berkaitan dengan sektor energi juga diberikan keleluasaan pada Rusia untuk turut berpartisipasi. Rusia diberikan keleluasaan untuk membangun pipa penyalur energi,

depo penyimpanan energi, dan infrastruktur lainnya. 55

3. Strategic Partnership di Sektor Kereta Api Sebagai sebuah negara yang sudah berpengalaman dalam memanfaatkan kereta api

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN MODEL STRATEGI BERSAING PENDEKATAN QUANTITATIVE STRATEGIC PLANNING MATRIX (QSPM)

0 0 10

DEBUNKING THE RELATIONSHIP BETWEEN LAW AND CAPITALISM: HOW CORPORATE GOVERNANCE FAILURES CONTRIBUTE TO THE FINANCIAL CRISIS IN INDONESIA?

0 0 18

INDONESIA AND THE TRANS-PACIFIC PARTNERSHIP AGREEMENT (TPPA): THE LUXURY OF TIME

0 0 22

THE STRATEGIC ROLES OF HUMAN RESOURCE MANAGER TO ACHIEVE COMPETITIVE ADVANTAGE IN HOSPITALITY INDUSTRY

0 0 7

View of PENGEMBANGAN MARKETING KNOWLEDGE DITENGAH PERBEDAAN PERSPEKTIF AKADEMISI-PRAKTISI

0 0 9

REFUGEES’ CRISIS AND EUROPEAN UNION: A MECHANICAL INTEGRATIVE BARGAIN Loïc Charpentier Free University of Brussels Email: Loiccharpgmail.com Abstrak - Refugees’ Crisis and European Union: a Mechanical Integrative Bargai

0 0 17

ANALYSIS OF WEST BORNEO BETHESDA GENERAL HOSPITAL AS A BASIC STRATEGIC APPROACH TOWARD UNIVERSAL HEALTH COVERAGE Theresia Tatie Marksriri1 , Laksono Trisnantoro2 , Niluh P E Andayani3

0 0 6

FARMER STRATEGY TOWARDS RISKS IN CHILI AGRIBUSINESS THROUGH INFORMAL PARTNERSHIP IN MAJU DISTRICT SIRAM VILLAGE MALANG REGENCY

0 0 10

PERENCANAAN STRATEGI PENGEMBANGAN RESTORAN MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT DAN METODE QSPM (QUANTITATIVE STRATEGIC PLANNING MATRIKS) (STUDI KASUS RESTORAN BIG BURGER MALANG) PLAN OF RESTAURANT DEVELOPMENT STRATEGY USING SWOT ANALYSIS AND QSPM (QUANTITATIVE STRA

0 0 14

ANALISIS PERENCANAAN STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN KONSUMEN DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) STRATEGIC PLANNING ANALYSIS OF SERVICE QUALITY IMPROVEMENT WITH QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

1 1 12