NO LO G I M ENUJU
PP TB HU INFOTEK INFORMASI TEKNOLOGI
20 K
PU
DO N ES I A G EMIL
AN
IN
JU UN EM
FOLLOW US
DARI REDAKSI
@BPPT_HUMAS
WIWI SYAFARHADIATI
Sahabat Teknologi,
Salam Jumpa kembali dengan Majalah Informasi Teknologi. Pada edisi kali ini kami kedepankan liputan utama mengenai Kongres Teknologi Nasional (KTN) 2016 yang diselenggarakan oleh BPPT. Dengan tema “Inovasi Teknologi Untuk Kejayaan Bangsa dan Negara, Kepala BPPT Unggul Priyanto mengatakan bahwa KTN 2016 ini difokuskan untuk membahas 3 (tiga) bidang teknologi, yakni Energi, Pangan dan Maritim.
Melalui KTN ini BPPT bertujuan untuk menyiapkan Rekomendasi Teknologi dalam rangka mendukung pengembangan industri nasional serta peningkatan daya saing dan kemandirian bangsa. Hal inipun sesuai dengan Program Nawacita pemerintah dan RPJMN Tahap III 2015- 2019. Selain itu, melalui KTN ini juga diupayakan tercipta rekomendasi baik secara makro dan mikro terhadap bidang teknologi yang dibahas.
Selain KTN, juga telah digelar acara Refleksi BPPT 2016, berupa pemaparan hasil Capaian BPPT, sebagai upaya untuk diseminasi informasi Iptek, khususnya hasil inovasi BPPT, layanan teknologi, serta rekomendasi teknis BPPT, yang ditujukan guna meningkatkan daya saing Bangsa Indonesia. Pada edisi ini juga kami menyampaikan bukti nyata peran inovasi teknologi dalam mengurangi titik api yang diakibatkan Kebakaran Hutan dan Lahan. BPPT dalam hal ini ikut dilibatkan dalam Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca atau Hujan Buatan.
tetap terhubung dengan kami di
Masih banyak juga informasi lain yang tentunya untuk menunjukkan bahwa inovasi teknologi Indonesia dapat membuat bangsa kita berdaulat dan mandiri serta tidak kalah dengan produk luar negeri.
www.bppt.go.id
Salam Teknologi
Selamat Membaca
38 tahun
BPPT
Tahun
INFO
TEK
MAJALAH INFORMASI TEKNOLOGI EDISI 2 TAHUN 2016
Penasehat:
Kepala BPPT Sekretaris Utama BPPT
Penanggung Jawab:
Ardi Matutu
Pimpinan Redaksi:
Wiwi Syafarhadiati
Redaktur & Editor:
Surya Pratama
Reporter:
YW Alfa | Ade Surya Arizona | Ratna Titik | Sherly
Fotografer:
Juprianto | Agustian Fasyah | Septa Adi Sasetyo | Syahrul
Desain Grafis:
Septa Adi Sasetyo
Sirkulasi & Administrasi:
Yutie | Irfan
Bagian Hubungan Masyarakat BPPT Biro Hukum Kerja Sama dan Humas
Gd.2 BPPT Lt.15 Jl M.H. Thamrin No. 8 Jakarta 10340
Telp : 021-3168200/11 Fax : 021-3168219/31924319
Untuk masukan / pertanyaan: humas@bppt.go.id
Ikuti Kami di:
@bppt_humas Humas BPPT
HUT BPPT KE - 38
BPPT Garda Depan Teknologi Menuju Indonesia Gemilang .................................................................. 6
LIPUTAN KHUSUS
Kongres Teknologi Nasional 2016 ......................... 8 Menko PMK: Teknologi Harus Mendukung
Pengembangan Industri Nasional ........................ 10 KTN 2016 Bidang Energi ........................................ 12 KTN 2016 Bidang Pangan ..................................... 18 KTN 2016 Bidang Maritim ..................................... 24
BJ HABIBIE TECHNOLOGY AWARD 2016
Tim Garam Farmasi BPPT Raih BJHTA 2016 ........ 30
PEREKAYASA UTAMA KEHORMATAN 2016
Perekayasa Utama Kehormatan 2016 Bidang Teknologi Maritim ................................................... 34
Orasi Ilmiah Indroyono: IPTEK Untuk Pembangunan Kemaritiman Indonesia ......................................... 38
RISTEKDIKTI - HAKTEKNAS 2016
BPPT Raih Dua Penghargaan Anugerah IPTEK ..... 40
REFLEKSI BPPT 2016
Fokus Pada Program Yang Memiliki Dampak Nasional .................................................................. 42
LAYANAN TEKNOLOGI
Siaga Bencana Asap: BPPT Laksanakan Operasi Hujan Buatan Di Sumatera Selatan ....................... 44
INFORMASI PUBLIK
BPPT Raih Opini Wajar Tanpa Pengecualian ........ 49 PEEN ESDM 2016 - BPPT Raih Peringkat Pertama
Hemat Energi dan Air .............................................. 50 Terus Kawal Reformasi Birokrasi, BPPT Lantik
Pejabat Tinggi Madya ............................................. 52 Ka. BPPT: Butuh Iptek dan Inovasi Agar Indonesia
Bisa Mandiri ............................................................. 54 Satya Yudha: Peran BPPT dalam Pertumbuhan
Ekonomi Sangat Signifikan ..................................... 56 Tinjau Peningkatan Daya Saing Daerah Melalui
Inovasi Teknologi, Mukhtar Tompo Kunjungi Kabupaten Jeneponto ............................................. 57
INFORMASI KERJA SAMA
Dukung Kereta Api Cepat Jakarta - Bandung, BPPT Teken MoU Dengan KCIC dan IRMA ...................... 58
BPPT dan KEMKO Maritim, Teken PKS Optimalkan TKDN Infrastruktur Nasional .................................. 60
KABAR SCIENCE TECHNO PARK
BPPT Dorong Pekalongan Menuju Kota Kreatif .... 62 Bppt hadirkan inovasi Air Siap Minum (Arsinum)
kepada Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) .... 64
BERITA GAMBAR
Bingkai Kegiatan ..................................................... 65
30
34
BJ Habibie TECHNOLOGY AWARD 2016
PEREKAYASA UTAMA
KEHORMATAN 2016
AFT
AR ISI
HUT BPPT KE - 38 HUT BPPT KE - 38
BPPT GARDA DEPAN TEKNOLOGI MENUJU INDONESIA GEMILANG
Tahun
G tercinta. Kepala BPPT, Unggul Priyanto pada
enap 38 Tahun Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi mengabdi untuk
Tahun 2016 ini Unggul mengungkap bahwa BPPT
ibu pertiwi. Begitu banyak cita dan
telah melakukan perubahan besar sebagai wujud
harap, menjadikan inovasi teknologi
pelaksanaan reformasi birokrasi. “Salah satu hal
menjadi modal pembangunan Indonesia
yang paling esensial adalah terbitnya Perka BPPT
No 009 tahun 2015 terkait dengan organisasi dan
puncak peringatan HUT ini menyebut bahwa di usia
tata kerja BPPT, struktur organisasi baru BPPT yang
yang ke 38 ini, peran BPPT dituntut semakin besar.
mulai diberlakukan mulai Januari 2016,” ujarnya. Pemerintahan baru Jokowi-JK dengan visi Tri
Lebih lanjut Unggul meminta kepada seluruh Sakti dan program Nawa Cita nya, kata Unggul,
pegawai BPPT agar terus memupuk semangat mengharuskan BPPT juga menyesuaikan program
kebersamaan menyongsong Revolusi Mental. dan kegiatan demi mewujudkan peningkatan daya
Seluruh komunitas BPPT, tutur Unggul, harus saing bangsa.
melakukan berbagai perubahan melalui apa yang disebut sebagai implementasi Revolusi Mental.
“Jika dilihat dari program Nawacita, program dan kegiatan BPPT mempunyai peranan dan kontribusi
“Kita harus menjunjung Revolusi Mental dengan; yang lebih nyata dalam mendukung terwujudnya
pertama Integritas (jujur, dipercaya, berkarakter, Nawa Cita tersebut, kita sangat bisa berkontribusi
tanggung jawab). Kedua Etos Kerja (kerja keras, dan mengambil peran didalamnya, seperti pada
daya saing, optimis, inovatif, kreatif), dan ketiga butir 1 nawacita terkait sistem pertahanan
Gotong Royong (kerja sama, solidaritas, komunal, keamanan, butir ke 6 nawacita terkait pembangunan
berorientasi pada kemaslahatan),” tegas Unggul teknopark/sains teknopark maupun pada butir ke 7 nawacita terkait membangun kedaulatan
Kepala BPPT lebih lanjut mengharap agar HUT ke pangan, energi maupun terkait inovasi nasional,”
38 dimaknai sebagai momentum meraih kejayaan papar Unggul di hadapan seluruh pegawai yang
teknologi sebagai sumbangsih BPPT bagi kemajuan memenuhi Auditorium BPPT, Jakarta (22/8).
bangsa dan negara Indonesia.
Visi BPPT sebagai Pusat Unggulan Teknologi yang “Semangat revolusi mental ini terus kita gelorakan mengutamakan inovasi dan layanan teknologi untuk
untuk dapat meraih dan mempertahankan capaian mewujudkan kemandirian bangsa, peningkatan
prestasi yang telah diraih. Mari kita bersama daya saing dan peningkatan pelayanan publik, membangun dan mewujudkan BPPT sebagai
terang Unggul mengindikasikan peran BPPT yang lembaga yang disegani dalam menghasilkan sangat strategis dalam mendorong peningkatkan
teknologi demi kemajuan bangsa. Dengan demikian kemampuan IPTEK nasional, mendorong
kita dapat berada sebagai Garda Depan Teknologi kemandirian dan daya saing bangsa yang muaranya
menuju Indonesia Gemilang,” tutup Unggul. dapat mendorong peningkatan perekonomian nasional.
Kepala BPPT bersama Deputi Kepala BPPT menyerahkan potongan tumpeng pertama kepada Marzan A. Iskandar, Kepala BPPT Periode Sebelumnya, dalam acara puncak perayaan HUT BPPT ke-38 di Auditorium Gd. BPPT Thamrin.
DUKUNG
Kepala BPPT Unggul Priyanto mengatakan bahwa
Transportasi, Kelistrikan, Rumah Tangga, dan
KTN 2016 ini difokuskan untuk membahas 3
Industri,” rincinya.
(tiga) bidang teknologi, yakni Energi, Pangan
RPJMN 2015-2019
dan Maritim. “Melalui KTN kami bertujuan untuk
Terkait Bidang Pangan jelas Unggul juga
menyiapkan Rekomendasi Teknologi dalam rangka
diluncurkan Outlook Teknologi Pangan. Outlook
mendukung pengembangan industri nasional serta
pangan ini jelasnya, berisikan rekomendasi
peningkatan daya saing dan kemandirian bangsa,
untuk mewujudkan Ketahanan Pangan nasional,
& NAWACITA,
sesuai dengan Program Nawacita pemerintah dan
mulai dari peningkatan produksi pangan, serta
RPJMN Tahap III 2015-2019,” papar Unggul saat
pengolahan pasca panen, utamanya pada tanaman
membuka Kongres Teknologi Nasional 2016 di
lokal.
Auditorium BPPT, Jakarta (25/7).
BPPT GELAR
Sementara di bidang Maritim sebut Unggul, dalam
Kongres ini lanjut Unggul, juga berupaya untuk
KTN ini akan menghadirkan PIANC, yang merupakan
menghasilkan rekomendasi baik secara makro
organisasi global dari Belanda untuk pembahasan
KONGRES
dan mikro terhadap bidang bidang teknologi yang
mendalam dalam hal infrastruktur transportasi air
dibahas. Pada hari pertama Kongres, Unggul
seperti pelabuhan. Khususnya untuk membahas menuturkan bahwa BPPT akan meluncurkan mengenai dwelling time yang juga terjadi karena
LIPUTAN KHUSUS manajemen pelabuhan.
Outlook Energi Indonesia 2016.
TEKNOLOGI
“Outlook ini memuat tentang analisis kepakaran
“Selain itu di bidang Maritim akan dibahas berbagai
BPPT terkait kebutuhan dan penyediaan energi,
upaya untuk memanfaatkan potensi kelautan
NASIONAL
B sampai 27 Juli 2016, di Auditorium Gedung II BPPT teknologi, terkait penggunaan sumber energi untuk untuk Indonesia,” ujarnya.
adan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
serta infrastruktur energi jangka panjang dengan
Indonesia terkait pemanfaatan sumberdaya
(BPPT) gelar Kongres Teknologi Nasional
mempertimbangkan potensi cadangan dan sumber
kelautan, industri maritim serta potensi wisata
(KTN) 2016. Bertemakan “Inovasi
daya energi, pertumbuhan ekonomi serta faktor-
maritim di Indonesia. Kami juga berharap Kongres
Teknologi Untuk Kejayaan Bangsa dan
faktor yang berpengaruh lainnya. Outlook ini
Teknologi Nasional ini dapat menghasilkan
Negara”, KTN 2016 berlangsung pada 25
juga berisikan berbagai rekomendasi dari sisi
rekomendasi terkait inovasi teknologi yang terbaik
Lantai 3, Jl. M. H. Thamrin No 8, Jakarta.
suplai kebutuhan energi diberbagai sektor; yakni
LIPUTAN UTAMA KONGRES TEKNOLOGI NASIONAL 2016
G menyoroti bahwa saat ini kemajuan ekonomi dan target jangka pendek, menengah dan panjang, ”
elaran Kongres Teknologi Nasional Di tengah era globalisasi, lanjutnya, riset perlu
2016 dibuka secara resmi oleh Menteri
fokus. Di sisi lain, kata Puan, jangan lantas terus
Koordinator Pembangunan Manusia mengeluh anggaran riset. “ Tetapi dengan anggaran dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan
riset yang ada bagaimana bisa digunakan secara
Maharani. Dalam sambutannya Puan
efektif, efisien, fokus, bersinergi dan memiliki
kemakmuran suatu negara, terkait erat dengan
jelas Puan.
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Untuk menghasilkan riset yang terbarukan dan
“Penerapan dan penguasaan teknologi menjadi
hasilnya pun berguna untuk mendorong daya
kunci dalam meningkatkan daya saing produk.
saing bangsa dan kesejahteraan masyarakat,
Di sinilah peran teknologi dalam peningkatan
riset perlu bersinergi. Kunci daya saing adalah
kesejahteraan penduduk.Kemampuan penguasaan
penguasaan teknologi yang bergantung pula pada
teknologi sangat tergantung pada pembangunan
sumber daya manusia (SDM) untuk melakukan
manusia. Teknologi hadir sebagai karya inovasi
riset dan pengembangan di bidang pangan, energi,
yang dihasilkan oleh manusia yang berkualitas,”
kesehatan dan obat, transportasi, material maju
katanya.
dan lainnya.
Puan juga menyambut positif adanya
PUAN MAHARANI memaparkan,
Kongres Teknologi Nasional oleh
sasaran pembangunan penelitian
Badan Pengkajian dan Penerapan
dan penerapan Iptek, sebagaimana
Teknologi. Melalui KTN ini
yang telah ditetapkan di dalam
diharapkan dapat menghasilkan
Rencana Pembangunan Jangka
rekomendasi bagaimana
Menengah Nasional (RPJMN),
teknologi bisa mendukung
adalah meningkatnya penerapan
pengembangan industri nasional
Iptek dalam bidang produksi
dan peningkatan daya saing secara
barang dan jasa, pemanfaatan
global.
sumber daya alam, dan penyiapan menghadapi globalisasi.
“Kongres ini merupakan acara sangat
penting bagi pembangunan iptek yang
Dirinya juga berpesan agar KTN fokus pada
Menko PMK Puan Maharani (tengah) menabuh genderang menandai pembukaan Kongres Teknologi Nasional 2016, disaksikan oleh Kepala BPPT
Unggul Priyanto (kanan), dan Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan KemRistekDikti Muhammad Dimyati.
akan mendukung perkembangan industri serta
inovasi terapan, iptek yang efektif dan efisien
pembangunan secara keseluruhannya. Oleh karena
serta terimplementasi. Hal ini untuk menciptakan
MENKO PMK :
itu, saya memberikan apresiasi yang tinggi kepada
percepatan peningkatan perekonomian dan
Saudara Kepala BPPT beserta jajarannya atas
kesejahteraan rakyat. Dalam meningkatkan
penyelenggaraan kongres dengan tema “Inovasi
penerapan Iptek di bidang produksi, sehingga
PUAN MAHARANI
Teknologi untuk Kejayaan Bangsa dan Negara”,”
memiliki daya saing yang semakin kuat, maka fokus
ujar Puan.
Litbang dalam melakukan inovasi dan penerapan iptek, di arahkan pada tujuh bidang, yaitu Pangan;
Menurut Puan, pemerintah terus berkomitmen
Energi; Kesehatan dan obat; Transportasi;
untuk memajukan Indonesia melalui pembangunan
Telekomunikasi; Teknologi Pertahanan dan
TEKNOLOGI HARUS
manusia di segala bidang. Sebab, kualitas sumber
Keamanan; dan Material.
daya manusia akan menentukan kemampuan inovasi teknologi.
Tujuh bidang pembangunan penelitian dan
MENDUKUNG
penerapan iptek tersebut, tambah Puan jelas
UTAMAKAN SINERGI RISET
membutuhkan sinergi yang luas dan mendalam antara BPPT maupun lembaga riset lainnya dengan
Puan menyadari alokasi anggaran untuk belanja
Kementerian/Lembaga, BUMN, dan Pemerintah
PENGEMBANGAN
riset saat ini masih terbatas. Berdasarkan Daerah di dalam mengidentifikasi dan memenuhi data yang ada, anggaran riset Indonesia hanya
kebutuhan penerapan Iptek yang diperlukan dalam
sebesar 0,09% dari PDB Nasional. Sementara
pembangunan. Sehingga apa yang dikerjakan oleh
INDUSTRI NASIONAL
Malaysia sudah mencapai 0,39%, Vietnam 1,1%,
lembaga riset merupakan jawaban atas kebutuhan
Singapura bahkan mencapai 2%. Padahal, UNESCO
konkret yang diperlukan dalam mempercepat
merekomendasikan bahwa anggaran belanja riset
pembangunan yang berkualitas,” tutupnya.
suatu negara idealnya tidak kurang dari 2% PDB.
KTN 2016 BIDANG
PLTN tidak dapat
ENERGI
dihindari untuk memenuhi kebutuhan
listrik skala besar
ENERGI UNGGUL PRIYANTO DALAM RANGKA MENDUKUNG KETAHANAN ENERGI NASIONAL KEPALA BPPT
KONGRES TEKNOLOGI NASIONAL 2016 BIDANG ENERGI
K Unggul mengatakan bahwa rekomendasi KTN 2016 2016 menjadi B30. Kita juga perlu melakukan
epala BPPT Unggul Priyanto menyoroti
“Perlu koordinasi yang menyangkut tataran
bahwa sektor energi perlu dijaga
kebijakan termasuk di dalamnya tata kelola
ketersediaan dan keberlangsungannya.
energi yang terencana dengan baik sehingga bisa
Untuk itu pada hari terakhir pelaksanaan
diimplementasikan. Selain itu perlu ditingkatkan
PENYEDIAAN ENERGI PRIMER kontribusi biodiesel dari B20 yang dimulai 6 Januari SOLUSI TEKNOLOGI
Kongres Teknologi Nasional 2016,
dari sisi teknologi dititikberatkan pada bahasan
inovasi teknologi yang memungkinkan penggunaan
1. Dalam penyediaan energi primer
1. BBG untuk bahan bakar nelayan dan rumah dominan. Namun, skenario optimistik cadangan
Bio-Crude Oil , batubara tetap (BCO) sebagai bahan bakar maupun
penggunaan sumber energi untuk suplai kebutuhan
tangga melalui pembangunan (1) infrastruktur batubara hanya sanggup sampai dengan tahun
energi di berbagai sektor, yakni transportasi,
bahan baku kilang (oil refinery),” tegas Unggul.
jaringan gas kota, dan (2) penyediaan BBG dari 2038 (APBI). Karenanya, perlu skenario untuk
kelistrikan, rumah tangga, dan industri.
Bicara mengenai Energi Baru Terbarukan (EBT)
berbagai sumber.
2. Penguasaan dan pemanfaatan teknologi boiler dalam negeri dengan melakukan pembatasan
menjamin pasokan batubara jangka panjang di
“Rekomendasi KTN ini juga akan menyebutkan
Sebagai Sumber Bahan Bakar, Unggul lantas
yang efisien dan ramah lingkungan (superkritis, volume produksi batubara untuk ekspor
berbagai hal terkait teknologi efisien dan ramah
menyampaikan beberapa hal terkait Tantangan dan
co-firing batubara-biomassa, ultra super kritis, 2. Perlu penguasaan teknologi eksploitasi minyak
lingkungan, serta berkelanjutan yang dapat
Inovasi Teknologi. Dituturkannya bahwa Program
dan ultra super kritis dengan carbon capture & dan gas bumi khususnya untuk ladang marginal
dioptimalkan untuk penggunaan di berbagai sektor,”
Bahan Bakar Nabati (BBN) untuk substitusi BBM
, dan intensifikasi proses eksploitasi cadangan
paparnya di Auditorium BPPT, Jakarta (27/7).
penting untuk segera direalisasikan untuk menekan
storage).
3. Penguasaan teknologi batubara bersih (CFB minyak melalui teknologi enhanced oil and gas
defisit BBM yang semakin besar.
Mengenai ketahanan energi nasional, Unggul
BFB, IGCC).
recovery dan eksplorasi minyak lepas pantai.
menyampaikan bahwa peserta kongres sepakat
Namun yang menjadi kendala kata Unggul adalah
4. Penguasaan teknologi produksi BBM melalui
3. Kontribusi Energi Baru dan Terbarukan sebesar penyediaan dan harga bahan baku BBN, serta kilang BBN, dan teknologi batubara cair untuk 23% pada tahun 2025 sulit dicapai, sehingga
kondisi energi nasional saat ini dalam keadaan
kritis. Untuk itu sebut Unggul, beberapa pihak
tingginya biaya proses produksi. “Karenanya,
substitusi BBM.
perlu memaksimalkan penggunaan EBT yang
untuk memenuhi kebutuhan listrik skala besar. 5. Penguasaan teknologi eksploitasi minyak dan kondusif. Konsep perkebunan energi juga perlu enhanced oil and potensial khususnya Nuklir, Biomassa, Biofuel,
memproyeksikan PLTN tidak dapat dihindari
harus dikelola dengan memperkuat regulasi yang
gas bumi melalui teknologi
Panas Bumi, dan Hidro.
Karenanya, road map Pembangkit Listrik Tenaga
direalisasikan untuk mencapai swasembada bahan
gas recovery.
Nuklir (PLTN) termasuk penyiapan bahan bakar
bakar cair dengan terlebih dahulu menetapkan
TN generasi III dan
6. Penguasaan teknologi PL
direkomendasikan untuk segera dipastikan.
kebijakan tentang tanaman energi yang harus
penerapannya di Indonesia dilakukan melalui
dikembangkan sebagai bahan baku BBM,” cetus
kemitraan yang produktif dengan penyedia
Kemudian terkait Arah Kebijakan Nasional
Unggul.
teknologi.
Pemanfaatan Bahan Bakar, Unggul menyampaikan dari KTN ini disepakati bahwa di Indonesia perlu
SEKTOR KELISTRIKAN Lebih lanjut Unggul menyampaikan Hasil KTN 2016
dicari sumber minyak baru atau mengoptimasikan
di bidang energi diantaranya: (lihat tabel)
sumber minyak yang sudah ada melalui inovasi
1. Untuk memenuhi kebutuhan listrik skala besar,
teknologi yang advance (Enhanced Oil Recovery)
PLTN harus beroperasi sebelum tahun 2030, dan
dan eksplorasi minyak lepas pantai.
REKOMENDASI RISET TEKNOLOGI
keputusan pembangunannya harus ditetapkan
sebelum 2020. Karenanya, Road map khusus PLTN termasuk penyiapan bahan bakar PLTN direkomendasikan untuk segera dibuat.
1. Teknologi Fuel Cell dan bahan bakar hidrogen. 2. Teknologi Mobil listrik dan infrastruktur
2. Dalam penyediaan listrik nasional, PLTU
SEKTOR TRANSPORTASI
kelistrikannya.
Batubara masih menjadi andalan. Namun, dalam
3. Teknologi Energy Storage untuk aplikasi pelaksanaannya diwajibkan memakai teknologi
SEKTOR RUMAH TANGGA
1. Mendorong perluasan pemanfaatan transportasi
kelistrikan dan mobil listrikT
yang efisien dan ramah lingkungan.
4. Teknologi Bahan bakar untuk PL eknologi Smart Grid. 3. Pembangunan PLTU batubara di Pulau Jawa
publik berbasis listrik (kereta listrik).
terkendala oleh daya dukung lingkungan. TN (Uranium, 5. Teknologi Material energi berbasis silikon (sel
2. Mengawal implementasi kebijakan mandatori
1. Mendorong perluasan pemanfaatan listrik di
Thorium).
Karenanya, pembangunan PLTU mulut tambang
pemanfaatan BBN (biodiesel dan bioetanol) agar sektor rumah tangga.
surya).
di luar pulau Jawa dan pemanfaatan teknologi
BBN tetap menjadi bahan bakar substitusi BBM. 2. Perluasan pemanfaatan BBG untuk penyediaan
6. Teknologi Produksi BBN dari limbah biomassa. 4. Kontribusi gas dalam bauran produksi energi listrik
transmisi bawah laut harus segera diterapkan.
3. Pemanfaatan BBG untuk substitusi BBM perlu
bahan bakar rumah tangga melalui
7. Teknologi Produksi DME untuk substitusi LPG tahun 2010-2014, masih cukup besar 24,1%.
diperluas untuk transportasi umum dan
pembangunan infrastruktur jaringan gas kota,
. Mengingat cadangan gas bumi semakin menipis, maka pemanfaatan gas sebaiknya untuk PLTG pada saat beban puncak dan bahan baku industri (khususnya pupuk).
perorangan.
dan membangun fasilitas untuk penyediaan BBG.
KONGRES TEKNOLOGI NASIONAL 2016 BIDANG ENERGI NET IMPORTIR MINYAK
Penyerahan Buku Outlook Energi Indonesia 2016 ditandai dengan penyerahan buku secara simbolis kepada Atsushi Morihara
(Tokyo Institiute of Technology) dan Tumiran (Dewan Energi Nasioanl) dalam acara Kongres Teknologi Indonesia 2016
OUTLOOK TEKNOLOGI ENERGI Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)
depan,” kata Unggul pada konferensi pers acara
meluncurkan buku Outlook Energi Indonesia KTN 2016 di BPPT, Jakarta, Senin (25/7). 2016 yang dilaksanakan pada Kongres Teknologi Nasional (KTN) 2016 di Auditorium BPPT, Jakarta.
Menurutnya, BPPT secara rutin menerbitkan buku Outlook Energi Indonesia (OEI), dan OEI 2016 ini
Kepala BPPT Unggul Priyanto mengatakan, merupakan terbitan yang kedelapan. OEI 2016 tidak buku Outlook Energy Indonesia 2016 ini, antara
NET IMPORTIR
berisi tentang kebijakan pemerintah di masa depan,
namun berisi analisis untuk melihat berbagai opsi
GAS
lain memuat tentang analisis kepakaran BPPT
terkait kebutuhan dan penyediaan energi, serta
untuk pengembangan energi jangka panjang dan
infrastruktur energi jangka panjang dengan upaya-upaya yang perlu dilakukan untuk mencapai
mempertimbangkan potensi cadangan dan sumber
target yang ditetapkan.
daya energi, pertumbuhan ekonomi, serta faktor- faktor yang berpengaruh lainnya.
Tema khusus yang dibahas dalam OEI 2016 adalah “Pengembangan Energi untuk Mendukung
ONDISI KRISIS ENERGI
“Jadi kita melakukan launching Outlook Energi
Industri Hijau,”. Tema ini diambil terkait dengan
Indonesia 2016 ini, untuk memberikan gambaran
UU No, 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian
demand dan supply di Indonesia ini seperti apa.
yang mengamanatkan Pemerintah untuk
Kalau dilihat rencana program kedepan Pemerintah
mengembangkan industri hijau.
NET IMPORTIR
itu seperti apa. Jadi ini bukan kebijakan, tapi
merupakan prediksi, bahwa apa yang terjadi ke
ENERGI
KONGRES TEKNOLOGI NASIONAL 2016 BIDANG PANGAN
Sudah Saatnya Indonesia Wujudkan Kedaulatan Pangan
Nasional ENIYA L. DEWI DEPUTI TAB BPPT KTN 2016 BIDANG
PANGAN
TEKNOLOGI PANGAN WUJUDKAN KEDAULATAN PANGAN NASIONAL
KONGRES TEKNOLOGI NASIONAL 2016 BIDANG PANGAN
S kala membacakan rekomendasi Kongres Teknologi yang tersedia. Harus diakui juga bahwa koordinasi
udah saatnya Indonesia wujudkan
Masalah lain lanjut Eniya adalah industri dan
kedaulatan pangan nasional,” demikian
masyarakat belum menggunakan teknologi
diungkapkan Deputi Kepala BPPT
sebagai solusi untuk meningkatkan daya saing
Bidang Teknologi Agroindustri dan
industri pertanian. “Hal ini pun seiring fenomena
#1 - KEBIJAKAN keterbatasan akses masyarakat terhadap teknologi #4 - SOSIALISASI
Bioteknologi (TAB-BPPT), Eniya L. Dewi
Nasional (KTN) 2016 untuk bidang pangan .
antara Kementerian dan Lembaga dalam
1. Diversifikasi pangan berbahan baku lokal perlu
mewujudkan Kedaulatan pangan, Kemandirian
Program sehari konsumsi pangan lokal spesifik mewujudkan kedaulatan pangan (Bappenas).
menjadi program prioritas nasional dalam
Eniya mengatakan bahwa untuk mewujudkan
Pangan dan Ketahanan Pangan, masih belum
kedaulatan pangan nasional, dapat ditempuh melalui
optimal,” papar Eniya.
untuk diversifikasi pangan
2. Mendorong tumbuhnya industri pangan
peningkatan produksi pangan, penganekaragaman
(Pemerintah Pusat, P
lokal melalui kerjasama dengan BUMN ,
pangan, serta pengolahan pasca panen, utamanya
Untuk mewujudkan kedaulatan pangan nasional,
emerintah Daerah)No 18/2012
(Kemenko Perekonomian).
BUMD, maupun BULOG untuk menyerap dan
pada tanaman lokal.
kata Eniya perlu didorong program diversifikasi
mendistribusikan produk-produk pangan pokok
pangan berbahan baku lokal sebagai Program
lokal (Kementerian Pertanian, Kementerian
“Hal tersebut menjadi kunci penting dalam rangka
Prioritas Nasional. Program ini perlu melibatkan
Perindustrian, Kementerian BUMN, BKP , Perum
mewujudkan kedaulatan pangan. Kita ketahui
kerjasama antara penyedia teknologi dengan
BULOG).
bersama bahwa pola konsumsi masyarakat
masyarakat, industri dan BUMN, BUMD, BULOG
3. Dalam rangka meningkatkan derajat
Indonesia sangat bergantung pada asupan
dalam usaha menyerap dan mendistribusikan
kesehatan masyarakat, peran dan kontribusi
karbohidrat, khususnya beras,” paparnya di
produk pangan pokok lokal. Selain itu dibutuhkan
pangan fungsional perlu terus didukung dan
Auditorium BPPT, Jakarta.
adanya lembaga yang mempunyai fungsi
disebarluaskan melalui berbagai media yang
mengkoordinir dan mensinergikan kementerian dan
#5 - SDM
relevan (peran serta masyarakat melalui
Eniya lantas menyoroti permasalahan pangan
lembaga yang menangani pangan nasional sesuai
edukasi, industri kecil dan menengah, industri
nasional yakni; Konsumsi pangan karbohidrat
amanat UU No 18/2012.
besar pangan olahan dsb.
(beras, terigu), pangan protein (daging sapi)
4. Dalam perumusan prioritas riset, pangan
meningkat seiring dengan pertambahan penduduk
“Berbagai forum penggiat pangan lokal perlu
Pendampingan, pelatihan, peningkatan fungsional lembaga bisnis global perlu menjadi
dan meningkatnya daya beli masyarakat. Kemudian
dikembangkan untuk pendampingan penerapan
teknopreneurship untuk membina salahsatu pertimbangan utama (contohnya
pemenuhan kebutuhan pangan yang bergizi, aman,
teknologi dan peningkatan SDM dengan aksi nyata
emenko PMK)
agroindustri pangan (K
Pangan Fungsionalal yang meningkatkan
bermutu dan terjangkau semakin sulit dikarenakan,
dalam bentuk sosialisasi program “Sehari Konsumsi
imunitas) didukung oleh riset dasar yang
alih fungsi lahan, perubahan iklim, peningkatan
Pangan Lokal Spesifik untuk Diversifikasi Pangan”
mengnelaborasi mekanisme dasarnya.
produksi beberapa pangan pokok mulai jenuh, SDM
dan program “Pilot Project Pengembangan Pangan
pertanian semakin berkurang. Selain itu tambah
Pokok Lokal di beberapa Technopark,” jelasnya.
Eniya, pola konsumsi pangan masyarakat yang tidak sehat memicu beberapa penyakit seperti :
Pada KTN 2016, Eniya menyampaikan Rekomendasi
obesitas, diabetes mellitus.
di bidang pangan diantaranya: (lihat tabel)
#2 - KELEMBAGAAN #6 - RENCANA AKSI
1. Percepatan terwujudnya lembaga yang
#3 - TEKNOLOGI (1)
#3 - TEKNOLOGI (2)
Pilot Project Pengembangan P
mempunyai fungsi mengkoordinir dan beberapa Technopark, untuk mendorong terjadinya angan Pokok Lokal di mengsinergikan kementerian dan lembaga yang
sinergi antara unsur pemerintah sebagai tuan menangani pangan nasional sesuai amanat UU
mendapatkan bibit
rumahnya, kementerian/lembaga sebagai kontributor No 18/2012 (Kemenko Perekonomian).
1. Teknologi pemuliaan untuk
unggul pertanian tanaman pangan, peternakan
6. Teknologi konsorsia mikroba untuk pemanfaatan
teknologi dan pelaku usaha/swasta sebagai mitra 2. Menginisiasi pembentukan forum penggiat
lahan sub optimal dan remediasi lahan pertanian
yang menerapkan dan menggunakan teknologi pangan lokal untuk saling bertukar informasi
dan perikanan dalam menjamin ketersediaan
yang rusak.
bahan baku pangan karbohidrat dan protein
7. Teknologi informasi untuk penyediaan bibit
(Bappenas, Kemenristekdikti, K
dan hal-hal lain terkait pelaksanaan diversifikasi ementan, KKP)
melalui teknologi iradiasi dan bioteknologi.
unggul, untuk pencegahan dan pengendalian
pangan lokal (BPPT, BKP).
2. Teknologi pasca panen (meiputi penepungan, baku, formulasi,
hama penyakit, distribusi dan pemasaran produk. Hasil riset pangan fungsional yang sudah
3. Pengembangan pangan fungsional untuk gizi 8. Teknologi statistic spasial untuk meningkatkan terbuktisampai level tertentu misalnya, uji preklinis kurang perlu melibatkan pemerintah daerah
dan ekstraksi, modifikasi bahan
perlu didukung peredarannya, melalui PIL antara lain dengan membangun SDM Prima
fortifikasi, pengeringan) untuk mengurangi resiko
kehilangan hasil serta penganekaragaman
keakuratan data produksi dan sebaran sumber
PROGAM, dan pada gilirannya dapat diajukan swadaya daerah.
OT
daya pangan (metode KSA).
produk hilir.
9. Teknologi modifikasi cuaca untuk mendukung
secara lebih luas manakala bukti pendukung atas
3. Teknologi fermentasi dan formulasi dengan ketersediaan air yang terencana.
klaim khasiatnya valid.
pendekatan nutrigenomik untuk mengatasi kurang gizi, gizi lebih, dan penyakit degeneratif
10. Teknologi nano pangan (nano selulosa dan fiber, biokomposit, biosensing mikroba dan
4. Teknologi penyimpanan dan pengemasan untuk
kontaminasi berbahaya) untuk menghaslkan
memperpanjang masa simpan.
meningkatkan
produk pangan fungsional.
5. Teknologi mekanisasi untuk efisiensi dan efektivitas produksi pertanian.
Penyerahan Buku Outlook Teknologi Pangan 2016 BPPT kepada mitra kerja strategis dan umum dalam Kongres Teknologi Nasional 2016. ki-ka : Eniya L. Dewi (Deputi TAB BPPT), Unggul Priyanto (Kepala BPPT), Suryamin (Kepala BPS), Mat Syukur (Staf Ahli Menteri Pertanian RI Bidang Inovasi dan Teknologi)
Keterangan Gambar Atas
Imam Subowo, Direktur Pengembangan Bisinis BULOG, memberikan visi mengenai ketahanan pangan di Indonesia, dan menyambut baik perkembangan teknologi pangan yang dilakukan oleh BPPT.
Tengah Bustanul Arifin, Profesor Universitas Lampung menyampaikan paparan mengenai teknologi pangan dari sudut pandang akademisi serta bagaimana peran pemerintah dalam membentuk undang-undang ketahanan pangan.
Bawah Para profesional dan akademisi dari luar negeri juga turut hadir, Kaoru Suzuki, salah satu peneliti AIST Jepang berpartisipasi memberikan pandangan serta ide untuk kemajuan teknologi pangan Indonesia.
OUTLOOK TEKNOLOGI PANGAN Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)
meluncurkan Buku Outlook Teknologi Pangan 2016, tepat pada hari kedua Kongres Teknologi Nasional (KTN) Pertama 2016 yaitu tanggal 26 Juli 2016 yang diselenggarakan di Gedung BPPT Jakarta.
Kepala BPPT Unggul Priyanto mengatakan Buku Outlook Teknologi Pangan 2016 ini merupakan edisi pertama mengangkat tema diversifikasi pangan karbohidrat, karena menjadi kunci penting keberhasilan dalam mewujudkan ketahanan pangan. “Ini sebagai wujud upaya untuk mendorong masyarakat menganekaragamkan pangan yang dikonsumsi agar tidak terfokus pada satu jenis pangan beras sebagai sumber karbohidrat, dan mengoptimalkan sumber pangan lokal yang memiliki nilai gizi tinggi yang tidak kalah dibandingkan beras,” katanya pada peluncuran Buku Outlook Teknologi 2016 di BPPT, Jakarta, Selasa (26/7)
Menurutnya, Buku Outlook Teknologi Pangan 2016 ini disusun dengan tujuan agar menjadi sumber informasi dan acuan bagi instansi pemerintah, dunia usaha, akademisi, dan masyarakat dalam pengembangan teknologi untuk memanfaatkan berbagai sumber pangan lokal untuk mendukung program percepatan diversifikasi pangan nasional.
Sementara itu, Eniya Listiani Dewi, Deputi Kepala BPPT Bidang TAB, menambahkan, masih adanya persepsi di masyarakat, bahwa mengkonsumsi pangan lokal seperti jagung, ubi kayu, dan sagu adalah identik dengan kekurangan pangan adalah menjadi tantangan dalam pemanfaatan pangan lokal.
Terkait hal tersebut, ia berharap adanya sinergi positif antara Kementerian dan Lembaga dengan Badan Litbang dan industri untuk dapat bersama- sama melakukan pengkajian dan penerapan teknologi yang dibutuhkan untuk memanfaatkan berbagai sumber pangan karbohidrat menjadi aneka
produk pangan pokok yang sehat dan bergizi, serta praktis, sehingga dapat meningkatkan martabat pangan lokal.
Disebutkan, Buku Outlook Teknologi Pangan 2016 ini juga dilengkapi dengan Roadmap Teknologi Diversifikasi Pangan Karbohidrat yang memberikan gambaran ringkas mengenai permasalahan teknologi, proyeksi ketersediaan dan kebutuhan teknologi pangan hingga 25 tahun ke depan. Disamping itu, Buku Outlook Teknologi Pangan 2016 ini, juga membahas berbagai aspek dalam pengembangan pangan nasional di masa mendatang, khususnya pengembangan pangan lokal potensial, seperti jagung, ubi kayu, dan sagu untuk mendukung program ketahanan dan kedaulatan pangan nasional.
“Roadmap tersebut diharapkan dapat menjadi panduan bangsa Indonesia menuju kemandirian bangsa, sehingga dapat melepaskan diri dari ketergantungan impor pangan yang saat ini sudah mencapai 70 persen,” pungkas Eniya.
KTN 2016 BIDANG
Perkuat Sektor Industri Transportasi
MARITIM
Laut, Jasa Maritim
dan Pelabuhan
LAHIRKAN
REKOMENDASI
ERZI AGSON GANI
UNTUK DORONG INDONESIA WUJUDKAN POROS MARITIM DEPUTI TIRBR BPPT
KONGRES TEKNOLOGI NASIONAL 2016 BIDANG PANGAN
D Kongres Teknologi Nasional 2016 di bidang dipandang sebagai satu kesatuan entitas ruang PAKAI FASILITAS PELABUHAN, negara 2015-2019 harus dijadikan dasar awal
i penghujung acara Kongres Teknologi Nasional 2016, Deputi Kepala BPPT
#1 - KELAUTAN
#3 - PERKAPALAN
Bidang Teknologi Industri Rancang
Bangun dan Rekayasa (TIRBR BPPT), Erzi
UNTUK MEMPERPANJANG USIA
A. Gani, menyampaikan rekomendasi
1. Dalam konsep benua maritim, kelautan harus
1. Program Pemerintah dalam pengadaan kapal
Maritim. Rekomendasi ini menyoroti upaya untuk
(spatial). Berdasarkan paradigma ini, industri
PERLU DIKUASAI TEKNOLOGI
pembuatan Rencana Umum Pengembangan
mendorong Indonesia menjadi poros maritim dunia.
kelautan bisa berkontribusi lebih besar terhadap
Industi Perkapalan (RUPIP) yang dapat dijadikan
acuan dan momentum Industri perkapalan “Untuk mewujudkan cita Indonesia menjadi poros
ekonomi maritim. Tidak hanya bertumpu pada
PELABUHAN LAUT DALAM
nasional tumbuh kembali dengan target jangka maritim, tentu harus didukung infrastruktur
industri perikanan, tetapi juga sebagai tempat
panjang masuk dalam 10 besar dunia pada yang kuat. Yang paling penting adalah kita harus
tumbuhnya emerging industries seperti industri
DENGAN MEMPERHITUNGKAN
migas laut dalam, pengembangan ruang
tahun 2040.
2. Selanjutnya berdasarkan RUPIP diatas, perlu transportasi laut, jasa maritim dan pelabuhan,”
melaksanakan penguatan dalam sektor industri
laut sebagai infrastruktur penghubung sistem
PENGARUH KETINGGIAN AIR LAUT
dilakukan revitalisasi galangan kapal nasional tegasnya.
komunikasi, jaringan listrik dan pipa distribusi
AKIBAT PERUBAHAN IKLIM
gas, serta yang paling menjanjikan Industri
untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas
produksi melalui aliansi global, serta klasterisasi Erzi menyebut KTN 2016 ini juga telah menghasilkan
Wisata Maritim.
2. Untuk menemukan sumber-sumber ekonomi
industri dan focus produk.
peta jalan (roadmap) pengembangan sektor maritim
3. Pada tahap technology development phase yang berbasis teknologi kelautan, kepelabuhan
baru kelautan (mineral laut, bioteknologi,
diperlukan adanya standarisasi desain kapal. dan perkapalan. “Sektor kemaritiman Indonesia
biofarmakologi, ikan laut dalam, dsb.)
Lebih lanjut pada Engineering Manufacturing menyimpan potensi luar biasa, namun hingga kini
termasuk jasa-jasa kelautan, diperlukan
#2 - KEPELABUHANAN
phase diperlukan teknologi produksi yang sesuai pemanfaatannya masih belum optimal,” terangnya.
adanya dukungan dan inovasi teknologi survey,
observasi, inventarisasi dan explorasi laut.
dengan konsep klasterisasi.
Erzi mengungkap bahwa roadmap yang
4. Dalam rangka meningkatkan TKDN komponen direkomendasikan berisi rencana induk
3. Optimasi industri perikanan tangkap
1. Pada program tol laut dalam konteks Benua
yang pada suatu saat akan mencapai titik
kapal (saat ini hanya ≈ 20%) perlu ada
pengembangan industri maritim nasional. “Potensi
Maritim, transportasi laut harus menjadi
“campur tangan pemerintah” dalam inovasi kemaritiman Indonesia sangat banyak. Lautan luas
keseimbangan supply-demand (potensi lestari),
moda transportasi utama sistem logistik yang
produk komponen kapal dan/juga termasuk selain sebagai sumber pangan protein dari ikan,
agar berkelanjutan harus difokuskan pada
terintegrasi dengan short sea shipping, inland
standarisasi dan sertifikasi invensi hasil R&D juga memiliki potensi untuk di eksplorasi menjadi
peningkatan nilai tambah melalui hilirisasi.
water way serta interkoneksi antar moda.
4. Teknologi mitigasi bencana seperti tsunami
2. Salah satu prasarana utama sistem transportasi
Industri komponen kapal.
sumberdaya migas. Potensi lain yang belum
dan juga yang diakibatkan oleh perubahan
banyak disentuh adalah konsep wisata berbasis
laut adalah pelabuhan, dimana hingga saat
iklim global harus terus dikembangkan dan
kemaritiman,” jelasnya di Auditorium BPPT,
ini tingkat keberhasilan pembangunannya di
diterapkan dalam rangka mengurangi potensi
Jakarta.
Indonesia masih rendah. Diperlukan standarisasi
kerugian ekonomi nasional.
proses perencanaan, perancangan maupun
Berikut selengkapnya mengenai Rekomendasi
metode konstruksi, termasuk di dalamnya
di bidang maritim, yang menjadi hasil Kongres
pelaksanaan uji model fisik maupun uji model
Teknologi Nasional 2016. (lihat tabel)
numerik.
3. Sesuai dengan perkembangan kebutuhan
DALAM KONSEP BENUA MARITIM,
Dalam rangka meningkatkan
pelabuhan, “teknologi pelabuhan laut dalam”
KELAUTAN HARUS DIPANDANG perlu dikuasai dengan memperhitungkan
TKDN komponen kapal
pengaruh sea level rise akibat Climate Change
SEBAGAI SATU KESATUAN untuk memperpanjang usia pakai fasilitas
(saat ini hanya ≈ 20%)
pelabuhan.
ENTITAS RUANG. 4. Untuk menunjang pariwisata maritim sebagai
perlu adaNYA campur tangan
pilar utama ekonomi Indonesia masa depan, perlu dikembangkan pelabuhan wisata yang
pemerintah dalam inovasi
DIMANA EMERGING INDUSTRIES ramah lingkungan (green ecoport) untuk
produk komponen kapal dan/
melayani kapal pesiar, cruise dan yacht.
DAPAT TUMBUH DAN BERKEMBANG, 5. Menghadapi persaingan pada era MEA dan
juga termasuk standarisasi
agar pelabuhan Indonesia dapat menjadi
DAN WISATA MARITIM MENJADI hub utama di kawasan ASEAN, maka perlu
dan sertifikasi invensi hasil
dikembangkan dan diterapkan inovasi teknologi
INDUSTRI YANG PALING
R&D Industri komponen kapal
dalam tata kelola pelabuhan, serta fasilitas
MENJANJIKAN DI INDONESIA (utamanya untuk bongkar muat), dengan TKDN
optimum untuk meminimalkan waiting time dan dwelling time.
OUTLOOK TEKNOLOGI MARITIM
keterangan gambar
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)
menggenjot tingkat kandungan dalam negeri kapal niaga, kapal ikan, bahkan kapal cepat rudal,”
Kiri
dalam rangkaian acara KTN 2016 meluncurkan
(TKDN) sebesar 40 persen. “Dalam outlook maritim
pungkasnya.
Ridwan Djamaluddin (Deputi Kemenko Maritim), Erzi Agson Gani (Deputi Kepala BPPT Bidang TIRBR), dan Marzan Aziz Iskandar (Kepala BPPT ke-VIII) dalam
Outlook Teknologi Kemaritiman. Deputi Kepala BPPT
juga kami sampaikan rekomendasi desain kapal
acara puncak Kongres Teknologi Nasional 2016 Bidang Teknologi Maritim.
Bidang Teknologi Industri Rancang Bangun dan
tanker, serta bagaimana teknologi dalam hal Sebagai informasi BTH BPPT ini juga sempat
Rekayasa (TIRBR BPPT), Erzi A. Gani mengatakan
pelabuhan mampu mengejar target efisiensi waktu
menjadi tempat pelaksanaan penandatanganan
Tengah
outlook tersebut menjelaskan bagaimana BPPT
domestic dwelling time hanya satu hari,” paparnya.
kerjasama antara BPPT dengan Kepala Staf TNI
Indroyono Soesilo (Menko Maritim RI Periode 2014-2015) memaparkan bahwa salah satu cara yang paling efektif mengembangkan sektor kemaritiman di
berupaya mendukung tumbuhkembangnya industri
AL, Laksamana TNI Ade Supandi pada Mei 2015
Indonesia yaitu melalui sektor pariwisata.
di sektor maritim.
Sementara itu menjelaskan lebih rinci mengenai
lalu. Kala itu Kepala Staf TNI AL beserta jajarannya
fasilitas pendukung kemaritiman BPPT, Kepala
meninjau ruang uji kapal, seperti uji ketahanan
Kanan Atas
“Outlook di bidang kemaritiman ini difokuskan
Balai Teknologi Hidrodinamika (BTH BPPT), melawan gelombang, serta melihat sejumlah
Menristekdikti M. Nasir dan Kepala BPPT Unggul Priyanto diapandu oleh Deputi Kepala BPPT Bidang TIRBR saat melakukan kunjungan kerja ke Balai Teknologi
pada tumbuhkembangnya industri kemaritiman
Taufiq Arif Setyanto, menjelaskan, Balai Teknologi
prototipe kapal yang dirancang BPPT, baik kapal
Hidrodinamika BPPT di Surabaya.
yang berbasis teknologi kelautan, pelabuhan dan
Hidrodinamika merupakan salah satu balai yang
angkut maupun kapal selam. TNI AL dan BPPT
perkapalan,” ungkap Erzi.
dimiliki BPPT untuk mendukung kemaritiman juga telah menghasilkan prototipe kapal rawa yang terletak di Surabaya. “Balai kami memiliki
Kanan Bawah
(swamp boat), melaksanakan pengembangan kapal
Fasilitas laboratorium manuevering & ocean basin di BTH BPPT Surabaya, salah satu yang terbesar di Asia setelah Jepang. untuk melakukan uji manuver
Erzi menjelaskan, dalam Outlook tersebut juga
fasilitas terlengkap di Asia Tenggara. Kami juga
selama mini 22 meter, serta rancang bangun alat
kapal (gerakan zig-zag, putar balik, spiral), dilengkapi simulasi ombak dengan
disampaikan penjabaran terkait pengembangan
melaksanakan pelayanan jasa teknologi melalui
pertahanan matra laut dalam guna memperkuat
kekuatan yang dapat diatur.
industri perkapalan yang diupayakan mampu
program pengkajian perkapalan, dan telah menguji
Alutsista nasional.
serta mendesain berbagai jenis kapal mulai dari
Tim Garam Farmasi, penerima anugerah BJHTA Tahun 2016 (Jas Hitam ki-ka: Purwa Tri Cahyana, Fachruddin, Tarwadi, Bambang Srijanto, Imam Paryanto, Eriawan Rismana) bersama MENRISTEKDIKTI M. Nasir, Presiden RI Ke-3 B.J. Habibie, Kepala BPPT Unggul Priyanto, MENDIKNAS RI ke-19 Wardiman Djojonegoro dalam prosesi Penganugerahan BJ Habibie Technology Award 2016 di kediaman pribadi B.J. Habibie.
B pelaku teknologi yang berjasa, berprestasi, dan
adan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) kembali menganugerahkan Bacharuddin Jusuf Habibie Technology Award (BJHTA) ke-9 pada Kamis, (18/08). BJHTA ini diberikan kepada
TIM GARAM FARMASI BPPT
RAIH BJ HABIBIE TECHNOLOGY AWARD 2016
berdedikasi kepada bangsa dan negara Indonesia dalam inovasi dan berkreasi untuk menghasilkan
karya nyata teknologi di bidangnya masing-masing.
BJ HABIBIE TECHNOLOGY AWARD 2016 TIM GARAM FARMASI BPPT
Penghargaan BJHTA tahun ini diraih Tim Garam kemandirian bahan baku farmasi secara nasional, Farmasi BPPT yang terdiri dari gabungan 7
(ii) memberdayakan produk garam lokal (produk (tujuh) orang Peneliti dan Perekayasa BPPT
PT Garam (Persero)) yang menjadi bahan baku dengan berbagai latar belakang kompetensi yakni
Tim berhasil menciptakan
(raw material) produksi garam farmasi, (iii) Imam Paryanto, M.Eng., Ir. Bambang Srijanto, Dr.
Teknologi yang mereka rancang
memberdayakan teknologi dan peralatan dalam Drs. Eriawan Rismana, M.Si., Prof. Dr. Wahono
teknologi sekaligus patennya.
tidak berhenti di jurnal, tapi sangat negeri serta (iv) menghemat devisa negara.
Sumaryono, Apt., Drs. Tarwadi, M.Sc., Ir. Purwa Tri Lebih lanjut Unggul juga menjelaskan, nantinya Cahyana, M.Si., dan Arie Fachruddin, S.Si., Apt.
Inovasi ini diharapkan dapat menciptakan
bermanfaat bagi masyarakat
garam farmasi tersebut sangat berguna untuk
kemandirian industri farmasi nasional agar bahan baku dasar obat-obatan, seperti cairan infus,
Peraih penghargaan kali ini adalah tim riset yang tablet, pelarut vaksin, dan cairan pencuci darah. berhasil mencipta inovasi berupa Garam Farmasi
UNGGUL PRIYANTO
tidak terus bergantung produk impor
sebagai Bahan Baku Obat-obatan yang diklaim Harga garam farmasi impor, kata Unggul, bisa selama ini hampir 100 persen masih impor dari
KEPALA BPPT
mencapai Rp 50 ribu per kilogramnya. Kebutuhan luar negeri. Inovasi garam farmasi ini pun telah
nasional atas bahan baku ini mencapai 100 persen diproduksi massal oleh PT Kimia Farma. Diharapkan
TARWADI
TIM GARAM FARMASI
atau sekitar 6.000 ton.
inovasi garam farmasi ini dapat menciptakan
kemandirian industri farmasi nasional agar tidak Salah satu anggota tim Garam farmasi, Tarwadi terus bergantung produk impor.
mengatakan garam yang disebut proanalisis ini memiliki kandungan natrium klorida (NaCl)
Kepala BPPT, Dr. Ir. Unggul Priyanto, M.Sc, yang cukup tinggi, sekitar 99,5 persen. Yang sulit mengatakan, peraih penghargaan ini dipilih melalui
ungkapnya, ialah mengekstraksi garam biasa penilaian yang didasarkan pada azas-azas inovasi
menjadi garam farmasi. “Di Indonesia selama ini yang terdiri dari azas penemuan (invention), kreatif,
belum ada teknologi yang bisa melakukannya,” efisien dan efektif, nilai tarnbah dan azas manfaat
kata dia.
serta 10 poin kriteria penilaian. Penghargaan ini menekankan peneliti, perekayasa untuk banyak
Dalam hal ini tim berhasil menciptakan teknologi menghasilkan inovasi tidak sebatas paper tetapi
sekaligus patennya. “Inovasi ini diharapkan dapat produk-produknya bisa dipakai masyarakat.
menciptakan kemandirian industri farmasi nasional agar tidak terus bergantung produk impor,” bangga
Kebijakan pemerintah mengusung kemandirian
Tarwadi.
di semua sektor termasuk bahan baku di industri farmasi, pangan, dan kimia mendorong TIM
Di tempat yang sama, Menteri Riset, Teknologi, dan GARAM FARMASI BPPT kembali bergairah untuk
Pendidikan, Mohamad Nasir, mengatakan dengan melakukan penjajakan kerjasama produksi garam
adanya inovasi garam yang juga disebut garam farmasi. Hal tersebut disambut baik oleh PT. Kimia
farmasetis ini dapat mengurangi ketergantungan Farma (Persero) Tbk untuk menjalin kerjasama
impor sekitar 30 persen.
dalam memproduksi dan membangun pabrik garam farmasi.
“PT. Kimia Farma (Persero) Tbk sebagai salah satu perusahaan farmasi terbesar di Indonesia
Penandatanganan MOU dan PKS untuk sudah mendirikan pabrik garam farmasi sejak pembangunan pabrik garam farmasi akhirnya
2014 yang teknologinya berdasarkan paten yang dilakukan pada tahun 2013 yang ditindaklanjuti
dikembangkan tim BPPT ini,” kata Nasir di tempat dengan pekerjaan Studi Kelayakan, Perencanaan
yang sama. Kapasitas pabrik garam farmasi yang Pabrik Garam Farmasi termasuk Detailed Kepala BPPT bersama perwakilan Tim Garam Farmasi BPPT menempel plat penghargaan di dinding pemenang B.J. Habibie Technology Award.
dibangun di Watudakon, Jombang, Jawa Timur, Engineering Design, dan Supervisi pada saat MANFAAT DAN KEUNGGULAN
ini mampu menghasilkan 2.000-3.000 ton dari komisioning. Pembangunan Pabrik Garam Farmasi
kebutuhan nasional. Artinya, Nasir mengatakan, berkapasitas 2.000 ton/tahun dimulai dengan Manfaat dari penguasaan teknologi produksi garam
otomatis harga garam farmasi bisa ditekan jauh ground breaking pada tanggal 14 Agustus 2014 dan
2010) merupakan pabrik bahan baku obat pertama
lebih rendah ketimbang harga impor. selesai pada akhir tahun 2015 dengan memperoleh
farmasi dalam negeri yang diaplikasikan oleh PT
di Indonesia yang mengacu pada Cara Pembuatan
Kimia Farma Tbk adalah dalam rangka memberikan
Bahan Baku Aktif Obat yang Baik (CPBBAOB)
sertifikat Ijin Produksi dari Badan POM RI. Selain
Selain mengurangi ketergantungan impor, menurut itu TIM GARAM FARMASI BPPT telah mendapatkan
kontribusi pada upaya pemerintah untuk dapat
dengan ijin BPOM tanggal 26 Desember 2015.
Nasir, keberadaan garam farmasi juga mendorong ANUGERAH ADHIBRATA dari KEMENRISTEKDIKTI
menurunkan impor bahan baku farmasi hingga 40
upaya kemandirian bahan baku nasional. pada puncak acara HAKTEKNAS ke 21 tahun 2016.
% pada tahun 2019. Pabrik garam farmasi milik
Dengan dioperasikannya pabrik garam farmasi
PT Kimia Farma Tbk yang berkapasitas 2.000
oleh PT Kimia Farma Tbk, selain mengurangi
“Memberdayakan teknologi dan peralatan dalam
ton/tahun akan beroperasi berdasarkan paten
ketergantungan impor garam farmasi juga negeri,” tuturnya.
teknologi milik BPPT No ID P0026107 B (granted
mempunyai manfaat dalam: (i) mendorong upaya
PEREKAYASA UTAMA KEHORMATAN 2016
Proyek Nasional Harus Miliki Tingkat Kandungan Dalam Negeri
(TKDN) Yang Tinggi INDROYONO SOESILO PEREKAYASA UTAMA KEHORMATAN BIDANG TEKNOLOGI MARITIM
PEREKAYASA UTAMA
B Indroyono Soesilo, M.Sc atau yang lebih akrab
adan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menganugerahkan
KEHORMATAN 2016
Gelar Perekayasa Utama Kehormatan Tahun 2016 untuk Bidang Teknologi
BIDANG TEKNOLOGI dipanggil Indroyono Soesilo. Prosesi Pengukuhan
Maritim kepada Prof. Dr. Ir. Dwisuryo
KEMARITIMAN
Indroyono Soesilo sebagai Perekayasa Utama Kehormatan ini dilaksanakan di Auditorium BPPT, Jakarta, (3/8).
SELENGKAPNYA
PEREKAYASA UTAMA KEHORMATAN 2016 INDROYONO SOESILO