Terancam Tidak Dapat Tayang Siapa yang P

Terancam Tidak Dapat Tayang, Siapa yang Paling Naif?
Opini terkait wacana peringatan pencabutan hak tayang kartun Spongebo, siapa
sebenarnya target market kartun Spongbob, siapa yang paling diuntungkan dan apakah
ada hubungannya dengan demokratisasi media.
Nusaybah Amatullah | nusaybah_a@yahoo.com
*untuk dibaca (hingga) bagian akhir demi mengetahui maksud sebenarnya tulisan ini.
Beberapa hari yang lalu masyarakat Indonesia digegerkan dengan isu kartun Spongebob,
Tom&Jerry, Shincan yang

terancam tidak dapat tayang kembali. Sesungguhnya

peringatan itu juga ditujukan kepada beberapa sinetron lainnya 1. Peringatan ini diberikan
terkait beberapa konten dalam kartun tersebut yang tidak sesuai dengan anak-anak.
Sontak saja fans dari kartun ini menyulut dan mulai mengeluarkan ultimatum
#SaveSpongebob. Lalu sebenarnya, siapa masyarakat yang protes tersebut? Siapa yang
diuntungkan dari bergolaknya isu ini? Dan bagaimana sebenarnya peran KPI dan
pemerintah (tentunya) dalam mengonstruksi demokratisasi media di Indonesia?
Sebelumnya mari kita lihat bagaimana sebenarnya peran KPI dan pemerintah
yang dalam hal ini adalah Menkominfo sebagai rujukan pembuatan regulasi dan sistem
media (khususnya) penyiaran Indonesia.
Di Indonesia belum ada lembaga independen yang mengawasi badan negara2.

Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) merupakan lembaga negara independen yang
mengawasi media penyiaran Indonesia. Oleh karena itu dapat mengeluarkan ultimatum
atau surat peringatan seperti itu. Namun jika berbicara soal penayangan izin media
(terkait lokasi dan frekuensi dan hal-hal substantif lainnya) itu semua ada di tangan
Menkominfo3.
Ekpresi penyelamatan terhadap kartun Spongebob ini sebagian besar dilakukan
melalui media sosial Twitter. Beberapa contoh misalnya:
1

http://www.kpi.go.id/
Hal ini terjadi karena kendala regulasi.
3
Karena dalam UU penyiaran no.62 menjadi pasal yang lumayan krusial membahas soal perijinan. Dari
peraturan tersebut terlihat bahwa adanya hegemoni pemerintah dimana peraturan pemerintah di buat oleh
pemerintah.
2

“Masa kartun anakanak yg org dewasa msh suka mau dgnti sma sinetron yg bikin anakanak jdi
dewasa, masa mau diem gt aja?yakin? #SaveSpongebob,” @pingkanturrr.
“Jadi mereka pikir spongebob lebih berbahaya dari srigala Dan harimau ?? #SaveSpongebob,”

@TriaGinF.“Spongebob mengajarkan saya untuk tetap tersenyum dan membantu sesama tanpa pamrih
#SaveSpongebob,”
@rio_nofan.“Spongebob, Klo dipahami, byk kata2 bijaknya. Trus kenapa sinetron2 alay ngak
biisa ditindakk… KPI oh KPI #savespongebob,” @youdie_taegeuk.
“Persahabatan yg diajarkan kartun diganti dg ngebully,fitnah, pacaran&hamil duluan yg
diajarkan Sinetron #maunyaKPI #SaveSpongebob,” @AhlisMunawi.

Hal-hal diatas menunjukkan bahwa Spongebob sangat utopis dan humanis. Orang
menonton Spongebob kemudian akhirnya menemukan pencerahan belajar soal ketulusan.
Sangat ‘tidak’ naïf. Hal yang biasa adalah tayangan Spongebob ini ternyata dibela oleh
kaula-kaula muda yang sadar teknologi. Mereka yang secara formal dapat membedakan
mana maksud baik dan buruk. Bahkan tertawa untuk kenaifan-naifan didalamnya dan
merasa bahwa “ini kartun diriku banget”. Padahal diluar negeri sana banyak pemuda
yang mengecam Spongebob4.
Sayangnya, kartun Spongebob dan kawan-kawannya merupakan kunyahan anakanak. Telah banyak penelitian yang menunjukkan bagaimana interaksi yang dominan
dapat memengaruhi perilaku anak. Dalam hal ini tayangan kekerasan dimana didalamnya
masuk nilai kesopanan yang menjadi sorotan. Jadi sebenarnya siapa yang seharusnya
protes atas pencabutan ini. Seharusnya sih anak-anak. Ah, ini memang lagu lama.
Jadi siapa yang diuntungkan? Perlakuan semacam ini dapat menjadi riset melihat
sebenarnya dimana potensi pasar dari kartun-kartun sejenis ini di Indonesia. Mana yang

reaktif terhadap isu ini. Mana yang dapat dimanfaatkan untuk pemasaran berikutnya.
Lalu apakah pihak manajemen dari yang digugat telah memberikan pernyataan sikap?
Atau mereka hanya diam saja. Atau sengaja diam. Atau bergerak dari bawah. Belakangan
4

http://well.blogs.nytimes.com/2011/09/12/is-spongebob-squarepants-bad-for-children/?
_php=true&_type=blogs&_r=0
http://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/parenting/11/09/16/lrm1vx-waduhspongebob-squarepantstak-bagus-untuk-anak-di-bawah-4-tahun-lho
http://www.kpi.go.id/
http://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/parenting/11/09/19/lrrh1a-efek-nonton-spongebob-anakanakjadi-lamban

ini nama KPI dan Menkominfo pun mulai sering terangkat ditengah isu politik parlemen
tengah hangat.
Nah, kaula muda yang budiman. Jika dilihat-lihat siapa yang sebenarnya paling
naïf di sini? Anak-anak, para penayang kartun atau pemerintah? Atau terlalu naïf
akhirnya jika menyebutkan bahwa kita sendirilah yang paling naïf. Mengesampingkan
identitas pemuda, menyerukan idealitas, menjunjung perdamaian namun senantiasa
berperilaku seenaknya. Tertawa diatas perilaku kita sendiri kemudia bodo amat.

Sumber link terkait

http://www.solopos.com/2014/09/27/spongebob-dihentikan-diancam-kpi-gerakan-savespongebobmenggema-539453
http://dunia.news.viva.co.id/news/read/345304-promosikan-gay--spongbob-dilarang-tayang
http://www.kpi.go.id/index.php/lihat-terkini/31004-uu-penyiaran-gagal-wujudkan-demokratisasipenyiaran
http://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/parenting/11/09/19/lrrh1a-efek-nonton-spongebobanakanak-jadi-lamban
http://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/parenting/11/09/16/lrm1vx-waduhspongebobsquarepants-tak-bagus-untuk-anak-di-bawah-4-tahun-lho
http://www.kpi.go.id/
http://well.blogs.nytimes.com/2011/09/12/is-spongebob-squarepants-bad-for-children/?
_php=true&_type=blogs&_r=0