Pengertian dan fungsi manajemen Komunikasi
Pengertian Komunikasi
Istilah komunikasi (communication) bersumber dari kata latin communication, dan
bersumber dari kata communts yang berarti sama. Sama disini maksudnya adalah sama makna.
Dalam prosesnya, minimal komunikasi berlangsung apabila ada kesamaan makna mengenai apa
yang dipercakapkan. Dikatakan minimal karena kegiatan-kegiatan komunikasi tidak hanya
informatif, yakni agar orang lain mengerti dan tahu, tetapi juga persuasif yaitu agar orang lain
bersedia menerima suatu paham atau keyakinan, melakukan suatu perbuatan atau kegiatan lainlain (Effendy, 2001:9).
Banyak pakar komunikasi memahami dan mendefinisikan komunikasi dari berbagai
perspektif. Berbagai pemaknaan tentang komunikasi hingga saat ini terus berlangsung dan
berkembang. Dari sekian banyak pandangan atau arti komunikasi yang lebih popular,
komunikasi dimaknai sebagai proses, peristiwa dan transaksi simbolis. Bahkan, komunikasi
dimaknai sebagai fenomena masyarakat yang tidak bias dihindari (Dilla, 2007:6). Menurut
Mulyana (2005: 61-69), setidaknya ada tiga rangka pemahaman mengenai komunikasi yakni:
1.
Komunikasi sebagai tindakan satu arah.
Defenisi ini mengisyaratkan komunikasi sebagai semua kegiatan yang dilakukan seseorang
untuk menyampaikan rangsangan untuk membangkitkan respon orang lain. Pandangan ini
menekankan variable-variabel tertentu seperti isi pesan, cara pesan disampaikan dan daya
2.
bujuknya.
Komunikasi sebagai interaksi
Pandangan ini menyetarakan komunikasi dengan suatu proses sebab-akibat atau aksireaksi, yang arahnya bergantian. Seseorang menyampaikan pesan, baik verbal atau non
verbal, seseorang penerima bereaksi dengan memberi jawaban verbal dan non verbal.
Salah satu unsur yang ditambahkan dalam konseptualisasi ini adalah umpan bali (feed
back), yakni apa yang disampaikan penerima pesan kepada sumber pesan, yang sekaligus
digunakan sumber sebagai petunjuk mengenai efektivitas pesan yang ia sampaikan
3.
sebelumnya.
Komunikasi sebagai transaksi
Dalam konteks ini komunikasi adalah proses personal karena makna atau pemahaman yang
kita peroleh pada dasarnya bersifat pribadi. Pandangan ini mengisyaratkan bahwa
komunikasi pada dasarnya adalah suatu proses dinamis yang secara sinambung mengubah
pihak-pihak
yang berkomunikasi. Orang-orang
berkomuniaksi
dianggap
sebagai
komunikator yang secara aktif mengirimkan dan menafsirkan pesan. Seriap pihak dianggap
sumber sekaligus juga penerima pesan. Setiap saat makna bertukar pesan verbal dan non
verbal.
Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna atau suatu pesan dianut
secara sama. Dengan kata lain, komunikasi digunakan untuk menyamakan persepsi. Carl I.
Hovland (Effendy, 2001:10) mengatakan bahwa komunikasi adalah proses mengubah prilaku
orang lain. Selanjutnya ia mendefenisikan pengertian komuniaksi tersebut kedalam sebuah
pengertian ilmu yaitu sebagai upaya yang sistematis untuk merumuskan tegas azas-azas
penyampaian informasi serta pembentukan pendapat dan sikap.
Istilah komunikasi (communication) bersumber dari kata latin communication, dan
bersumber dari kata communts yang berarti sama. Sama disini maksudnya adalah sama makna.
Dalam prosesnya, minimal komunikasi berlangsung apabila ada kesamaan makna mengenai apa
yang dipercakapkan. Dikatakan minimal karena kegiatan-kegiatan komunikasi tidak hanya
informatif, yakni agar orang lain mengerti dan tahu, tetapi juga persuasif yaitu agar orang lain
bersedia menerima suatu paham atau keyakinan, melakukan suatu perbuatan atau kegiatan lainlain (Effendy, 2001:9).
Banyak pakar komunikasi memahami dan mendefinisikan komunikasi dari berbagai
perspektif. Berbagai pemaknaan tentang komunikasi hingga saat ini terus berlangsung dan
berkembang. Dari sekian banyak pandangan atau arti komunikasi yang lebih popular,
komunikasi dimaknai sebagai proses, peristiwa dan transaksi simbolis. Bahkan, komunikasi
dimaknai sebagai fenomena masyarakat yang tidak bias dihindari (Dilla, 2007:6). Menurut
Mulyana (2005: 61-69), setidaknya ada tiga rangka pemahaman mengenai komunikasi yakni:
1.
Komunikasi sebagai tindakan satu arah.
Defenisi ini mengisyaratkan komunikasi sebagai semua kegiatan yang dilakukan seseorang
untuk menyampaikan rangsangan untuk membangkitkan respon orang lain. Pandangan ini
menekankan variable-variabel tertentu seperti isi pesan, cara pesan disampaikan dan daya
2.
bujuknya.
Komunikasi sebagai interaksi
Pandangan ini menyetarakan komunikasi dengan suatu proses sebab-akibat atau aksireaksi, yang arahnya bergantian. Seseorang menyampaikan pesan, baik verbal atau non
verbal, seseorang penerima bereaksi dengan memberi jawaban verbal dan non verbal.
Salah satu unsur yang ditambahkan dalam konseptualisasi ini adalah umpan bali (feed
back), yakni apa yang disampaikan penerima pesan kepada sumber pesan, yang sekaligus
digunakan sumber sebagai petunjuk mengenai efektivitas pesan yang ia sampaikan
3.
sebelumnya.
Komunikasi sebagai transaksi
Dalam konteks ini komunikasi adalah proses personal karena makna atau pemahaman yang
kita peroleh pada dasarnya bersifat pribadi. Pandangan ini mengisyaratkan bahwa
komunikasi pada dasarnya adalah suatu proses dinamis yang secara sinambung mengubah
pihak-pihak
yang berkomunikasi. Orang-orang
berkomuniaksi
dianggap
sebagai
komunikator yang secara aktif mengirimkan dan menafsirkan pesan. Seriap pihak dianggap
sumber sekaligus juga penerima pesan. Setiap saat makna bertukar pesan verbal dan non
verbal.
Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna atau suatu pesan dianut
secara sama. Dengan kata lain, komunikasi digunakan untuk menyamakan persepsi. Carl I.
Hovland (Effendy, 2001:10) mengatakan bahwa komunikasi adalah proses mengubah prilaku
orang lain. Selanjutnya ia mendefenisikan pengertian komuniaksi tersebut kedalam sebuah
pengertian ilmu yaitu sebagai upaya yang sistematis untuk merumuskan tegas azas-azas
penyampaian informasi serta pembentukan pendapat dan sikap.