BAB 4 Proses Manajemen Strategi dan Kewi
Data Buku
Judul Buku
: Kewirausahaan Enterpreneurship (Pendekatan Manajemen dan
Praktik)
Pengarang
: R. Heru Kristanto
Penertbit
: Graha Ilmu
Tahun terbit
: 2009
Tempat terbit
: Yogyakarta
Jumlah halaman : 222 halaman
Daftar Isi
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
v
vii
BAB 1 DASAR KEWIRAUSAHAAN
1
1.1
Pengertian Kewirausahaan
1
1.2
Obyek Kewirausahaan
3
1.3
Pendorong Kewirausahaan
6
1.4
Karakteristik Kewirausahaan
7
1.5
Manfaat Kewirausahaan
12
1.6
Motivasi Kewirausahaan
13
1.7
Potensi Kekurangan Wirausahawan
15
1.8
Sumber Kegagalan
17
1.9
Cara Menghindari Kegagalan
20
1.10 Fungsi Kewirausahaan
21
1.11 Pertanyaan untuk Diskusi
23
BAB 2 PROSES, KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN
25
2.1
Proses Kreativitas
25
2.2
Proses Inovasi
28
2.3
Ide, Peluang Kewirausahaan
29
2.4
Memilih Bentuk Kepemilikan
33
2.5
Profil Wirausahawan
36
2.6
Pengetahuan dan Kapabilitas Wirausaha
38
2.7
Kompetensi Wirausaha
41
2.8
Pertanyaan untuk Diskusi
43
BAB 3 MEMULAI USAHA DAN PENGEMBANGAN
45
3.1
Tantangan Merintis Usaha Baru
45
3.2
Pilihan Memulai Usaha
48
3.3
Merintis Usaha Baru
48
3.4
Membeli Perusahaan Lain
51
3.5
Waralaba
54
3.6
Bisnis Keluarga
59
3.7
Pertanyaan untuk Diskusi
60
BAB 4 PROSES MANAJEMEN STRATEGI DAN KEWIRAUSAHAAN63
4.1
Pengertian Manajemen Strategi
63
4.2
Arti Penting Manajemen Strategi
65
4.3
Perumusan Strategis
68
4.4
Implementasi Strategis
73
4.5
Evaluasi dan Pengendalian
4.6
Pertanyaan untuk Diskusi
77
79
BAB 5 STUDI KELAYAKAN BISNIS
81
5.1
Study Kelayakan Usaha
81
5.2
Analisis Pemasaran
84
5.3
Analisis Kelayakan Teknis
88
5.4
Analisis Kelayakan Finansial
90
5.5
Analisis Manajemen dan Organisasi
93
5.6
Analisis Persaingan
94
5.7
Analisis Etika dan Tanggung Jawab Sosial
96
5.8
Kriteria Kelayakan Usaha
96
5.9
Pertanyaan untuk Diskusi
100
BAB 6 PENGELOLAAN DI FUNGSI PEMASARAN
101
6.1
Konsep Pemasaran
101
6.2
Bauran Pemasaran
107
6.3
Pertanyaan untuk Diskusi
128
BAB 7 PENGELOLAAN DI FUNGSI KEUANGAN
131
7.1
Pengertian Manajemen Keuangan
131
7.2
Modal Kerja
134
7.3
Kebijakan Investasi Aktiva Lancar
136
7.4
Pendanaan Aktiva Lancar
138
7.5
Keuntungan Pendanaan Jangka Pendek
142
7.6
Mengelola Modal Kerja
143
7.7
Pertanyaan untuk Diskusi
146
BAB 8 PENGELOLAAN DI FUNGSI OPERASI
147
8.1
Pengertian Manajemen Operasi
147
8.2
Proses
149
8.3
Kapasitas
152
8.4
Sediaan
154
8.5
Pemilihan Lokasi
157
8.6
Manajemen Kualitas
8.7
Proses Perencanaan dan Pengendalian Kualitas
169
8.8
Pertanyaan untuk Diskusi
174
165
BAB 9 ETIKA BERUSAHA DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL175
9.1
Pengertian Etika dan Tanggung Jawab Sosial
175
9.2
Dilema Etika dalam Manajemen
179
9.3
Filosofi Etika dan Tanggung Jawab Sosial
9.4
Keputusan Etika dan Tanggung Jawab Sosial
188
9.5
Pertanyaan untuk Diskusi
193
BAB 10 MEMASUKI PEMASARAN EKSPORT
10.1 Pendahuluan
181
195
195
10.2 Keputusan Pemasaran Eksport
197
10.3 Informasi Pasar Sasaran
198
10.4 Estimasi Pasar Potensial
201
10.5 Segmentasi Pasar
202
10.6 Importability
205
10.7 Ukuran Pasar
207
10.8 Identifikasi Posisi Persaingan
208
10.9 Strategi Masuk Pasar Sasaran
210
10.10 Pertanyaan untuk Diskusi
212
DAFTAR PUSTAKA
213
TENTANG PENULIS
219
BAB 4
PROSES MANAJEMEN STRATEGI DAN KEWIRAUSAHAAN
4.1
Pengertian Manajemen Strategi
Pengertian manajemen strategi dari beberapa ahli, antara lain :
1. Manajemen strategi sebagai bidang ilmu menggabungkan kebijakan
bisnis dengan lingkungan dan tekanan strategis (Hunger & Whellen, 1996).
2. Manajemen strategididefinisikan : the art and science of formulating,
implementing, and evaluating cross functional decisions that enable an
organization to achieve its objectives”(David,2003).
3. Manajemen strategis terfokus pada upaya memadukan manajemen,
pemasaran, keuangan/akuntansi, produksi/operasi, penelitian dan pengembangan
serta sistem informasi manajemen dengan memperhatikan kondisi lingkungan dan
tekanan strategis untuk mencapai keberhasilan organisasi atau sebagai crafting
strategy (Thompson &Strickland,2001).
Premis dasar (kesimpulannya) adalah menciptakan blue print yang
memungkinkan entrepreneursmencocokkan kekuatan dan kelemahan perusahaan
terhadap peluang dan tantangan lingkungan.di sinilah proses manajemen strategi
dijalankan.
ciri khusus
Masalah sentral dalam
pengelolaan strategis
MANAJEMEN
STRATEGIS
merupakan
PENGAMBILAN KEPUTUSAN STRATEGIS
Kebijakan bisnis
membutuhkan
penggabungan
lingkungan
mencakup
Tekanan
strategis
pengamatan
lingkungan
Interen
(kekuatan &
kelemahan)
hubungan
evaluasi&
pengendalia
n
perumusa
n
implementas
i
Perusahaan
besar
dan
mapan, namun entrepreneurs
juga tidak dapat diabaikan.
hasil
Bisnis/Entrepreneurs
Eksteren
(peluang &
hambatan)
strategi
pengembangan
rencana bisnis
menciptakan
& mencapai
menciptakan
Stategi (value lebih
kepada pelanggan)
misi, tujuan, arah, &
cita-cita yang diinginkan
4.2
Arti Penting Manajemen Strategi
4.3
Proses manajemen strategi secara tipikal adalah proses yang tidak tetap dan
berlangsung terus menerus proses manajemen strategi sangat ditentukan oleh
kemampuan perusahaan dalam menemukan kekuatan, mengatasi kelemahan,
hambatan, dan pencapaian tekanan lingkungan akan memunculkan strategi-
4.4
strategi baru guna keberlangsungan hidup perusahaan.
Secara konseptual, Ireland, Hitt, Camp, dan Sexton (2001) memberikan
gambaran integrativeantara aktivitas entrepreneurship (entrepreneurial)dengan
proses strategi sebagai sebuah aktivitas yang saling terkait/integral terutama
dalam inovasi. Aktivitas entrepreneurship (entrepreneurial) dan proses strategi
secara bersama-sama berusaha meningkatkan kemakmuran perusahaan dan juga
stakeholders
(wealth
creation).
Peter
Drucker
berpendapat
bahwa
entrepreneurshipdan inovasi merupakan hal sentral dalam proses kreatif
perekonomian. Jadi, kesimpulannya adalah proses kewirausahaan secara tipikal
sama dengan proses manajemen strategi.
4.5
Kuratko dan Hoodgets (2007)
mengungkapkan
faktor
pendorong
entrepreneurs menerapkan aktivitas manajemen strategi :
a.
b.
c.
d.
4.7
Demand of Strategic Manager’s Time
Decision Making Speed
Problem of Internal Politic
Environmental Uncertainty
4.6
Perumusan Strategis
4.8
Terdapat beberapa perumusan strategis dalam menerapkan
manajemen strategi dan kewirausahaan, sebagai berikut :
a.
Pengembangan Pernyataan Visi dan Misi
4.9
Visi merupakan suatu ekspresi mengenai apa yang di pegang dan dinyakini
olehentrepreneurs. Salah satu cara yang paling penting di lakukan oleh seorang
wirausaha adalah dengan menuliskan nilai tersebut dan berbagai rasa dengan
stakeholder. Cara yang paling efektif untuk mengomunikasikan nilai perusahaan
pada stakeholder adalah dengan merumuskan pernyataan misi secara tertulis
(David, 2010)
b.
Mendefinisikan Kompetensi Inti (Core Competencies)
4.10
Core Competencies merupakanseperangkat unik kemampuan yang
dikembangkan dalam daerah kunci operasional, seperti mutu, layanan, inovasi,
tim, fleksibilitas, cepat tanggap, dan lainnya untuk melebihi pesaing. Kompetensi
inti biasanya dimanfaatkan oleh perusahaan kecil atau menengah (entrepreneurs),
sehingga entrepreneurs memiliki kelebihan seperti manfaat ukuran, kecepatan,
kedekatan dengan pelanggan, dan kemampuan inovasi, dan kelebihan tersebut
kemungkinan tidak mungkin dapat dilakukan oleh perusahaan besar.
c.
Menilai Strength, Weakness, Opportunity and Threat (SWOT)
4.11
Kekuatan (strength) merupakan faktor internal positif yang berperan
terhadap kapabilitas perusahaan untuk mencapai misi, cita-cita, dan tujuan masa
depan. Kelemahan (Weakness) adalah faktor negatif yang menghambat kapabilitas
perusahaan mencapai
misi, cita-cita, dan tujuan masa depan. Peluang
(Opportunity) adalah opsi-opsi eksternal positif yang dapat dimanfaatkan oleh
suatu bisnis untuk mencapai misi, cita-cita, dan tujuan masa depan. ancama
(Threat) adalah kekuatan luar negatif yang merintangi kapabilitas suatu bisnis
untuk mencapai misi, cita-cita, dan tujuan.
d.
Key Success Factordan Analisa Persaingan
4.12
Key Success Factormuncul dalam berbagai bentuk tergantung fleksibilitas
industri.
4.13
Tujuan utama intelejen kompetitif meliputi (Zimmerer, & Scarborough,
1998) :
1) Menghindari kejutan yang berasal dari strategi dan taktik baru pesaing.
2) Mengidentifikasi pesaing baru yang potensial dan ancaman yang mungkin
diakibatkan.
3) Memperbaiki waktu reaksi terhadap tindakan pesaing.
4) Menyiasati pesaing pada medan strategis kunci dengan mengetahui apa yang
diperbuat dan tetap satu langkah didepan.
4.14
e.
Menciptakan Cita-cita dan Tujuan Bisnis
4.15
Membangun Cita-cita dan Tujuan merupakan bagian esensial dari proses
manajemen strategi.
Proses manajemen strategi dapat berjalan dengan baik apabila
tujuan yang ditulis baik, dan harus memiliki sifat :
1) Specific(terukur dan tepat)
2) Measurable (titik acuan terdefinisi dengan jelas)
3) Assignable(tujuan harus dibuat dan mudah mencapainya)
4) Realistic and challenging (berada dalam jangkauan organisasi)
5) Timely (spesifik dan dapat dicapai)
6) Written down (penulisan tidak rumit)
4.16
4.17 Implementasi Strategis
4.18
Terdapat tiga strategi generic menurut Michael Porter, sebagai
berikut :
a.
b.
c.
Cost leadership
Differentiation
Focus
4.19
Namun dalam menjalankan strategi generik ini, terdapat beberapa
risiko, diantaranya terhadap:
1)
Risiko Keunggulan Biaya : tidak bertahan lama, kedekatan dengan diferensiasi
2)
hilang, strategi fokus lain mencapai biaya yang lebih rendah
Risiko Diferensi : tidak bertahan lama, kedekatan biaya hilang, strategi fokus lain
3)
mencapai diferensiasi yang lebih besar
Risiko Fokus : tidak bertahan lama, pesaing bersasaran luas menguasai segmen,
strategi fokus lain menggarap subsegmen dalam industri.
4.20 Bentuk strategi lainberdasarkan aspek kemampuan perusahaan dalam
menghadapi persaingan atau posisi kompetitif dan kemampuan bisnis, industri dalam
menghasilkan laba adalah strategi pertumbuhan, stabilitas dan pengurangan.(Whellen &
Hunger, 2000) :
1)
Strategi Integrasi
a.
Integrasi kedepan
4.21
Strategi yang dijalankan dengan mengambil alih fungsi yang semula
dilakukan oleh pemasok barang dengan pertimbangan tertentu.
b.
Integrasi kebelakang
4.22
Strategi yang dijalankan dengan mengambil alih fungsi yang semula
dilakukan oleh distributor dengan strategi tertentu.
c.
Integrasi horisontal
4.23
Strategi yang dijalankan dengan memperluan kegiatan perusahaan
2)
kedalam lokasi geografis yang berbeda atau menambah produk atau jasa.
Strategi Intensif
a.
Penetrasi pasar
4.24
Strategi yang dijalankan dengan meningkatkan, memperluas pangsa pasar
untuk produk dan jasa yang sudah ada.
b.
Pengembangan pasar
4.25
Strategi yang dijalankan dengan meningkatkan atau memperluas kegiatan
perusahaan kedalam area pasar, lokasi geografis yang berbeda.
c.
Pengembangan Produk
4.26
Strategi yang dijalankan dengan meningkatkan atau memperluas kegiatan
3)
penjualan dengan memodifikasi produk dan jasa yang sudah ada.
Strategi Diversifikasi
a.
Diversifikasi konsentris
4.27
Strategi yang dijalankan dengan meningkatkan atau memperluas produk
dan jasa kedalam industri yang berkaitan.
b.
Diservikasi horisontal
4.28
Strategi yang dijalankan dengan mengembangkan produk atau jasa pada
konsumen yang sudah ada
c.
Diversifikasi konglomerat
4.29
Strategi yang dijalankan dengan melakukan diversifikasi keluar dari
4)
sebuah industri dan masuk kedalam industri yang tidak berkaitan.
4.30
Strategi Defensif
a.
Stabilitas dan rasionalisasi biaya
4.31
Strategi yang dijalankan guna mengutamakan stabilitas kemapanan,
strategi yang digunakan sebagai strategi sementara untuk melakukan konsolidasi
sumber daya yang dimiliki untuk menghadapi masa depan yang kurang pasti.
b.
Likuidasi
4.32
Strategi yang dilakukan oleh perusahaan dimana alternatif lain yang lebih
baik sudah tidak mungkin dijalankan.
4.33
4.34 Evaluasi dan Pengendalian
4.35
Ukuran kinerja dapat berupa ukuran kuantitatif maupun kinerja
kualitatif (Hunger an Whellen, 2005)
1. Kinerja kualitatif dapat berupa ukuran kinerja langsung yang dapat diukur
2. Kinerja kualitatif dapat berupa kelenturan prosedur, behavior, learning process.
4.36
Ada beberapa manfaat wirausahaan, perusahaan menggunakan
proses manajemen strategi dalam melakukan bisnis, antara lain:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Perencanaan proses bisnis menjadi lebih baik
Proses bisnis menjadi lebih sistematis dan terukur
Mengurangi kegagalan bisnis
Meningkatkan kemampuan menghadapi perubahan
Meningkatkan produktivitas
Alokasi sumber daya menjadi lebih baik
Evaluasi dan pengendalian menjadi lebih baik
4.37
Judul Buku
: Kewirausahaan Enterpreneurship (Pendekatan Manajemen dan
Praktik)
Pengarang
: R. Heru Kristanto
Penertbit
: Graha Ilmu
Tahun terbit
: 2009
Tempat terbit
: Yogyakarta
Jumlah halaman : 222 halaman
Daftar Isi
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
v
vii
BAB 1 DASAR KEWIRAUSAHAAN
1
1.1
Pengertian Kewirausahaan
1
1.2
Obyek Kewirausahaan
3
1.3
Pendorong Kewirausahaan
6
1.4
Karakteristik Kewirausahaan
7
1.5
Manfaat Kewirausahaan
12
1.6
Motivasi Kewirausahaan
13
1.7
Potensi Kekurangan Wirausahawan
15
1.8
Sumber Kegagalan
17
1.9
Cara Menghindari Kegagalan
20
1.10 Fungsi Kewirausahaan
21
1.11 Pertanyaan untuk Diskusi
23
BAB 2 PROSES, KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN
25
2.1
Proses Kreativitas
25
2.2
Proses Inovasi
28
2.3
Ide, Peluang Kewirausahaan
29
2.4
Memilih Bentuk Kepemilikan
33
2.5
Profil Wirausahawan
36
2.6
Pengetahuan dan Kapabilitas Wirausaha
38
2.7
Kompetensi Wirausaha
41
2.8
Pertanyaan untuk Diskusi
43
BAB 3 MEMULAI USAHA DAN PENGEMBANGAN
45
3.1
Tantangan Merintis Usaha Baru
45
3.2
Pilihan Memulai Usaha
48
3.3
Merintis Usaha Baru
48
3.4
Membeli Perusahaan Lain
51
3.5
Waralaba
54
3.6
Bisnis Keluarga
59
3.7
Pertanyaan untuk Diskusi
60
BAB 4 PROSES MANAJEMEN STRATEGI DAN KEWIRAUSAHAAN63
4.1
Pengertian Manajemen Strategi
63
4.2
Arti Penting Manajemen Strategi
65
4.3
Perumusan Strategis
68
4.4
Implementasi Strategis
73
4.5
Evaluasi dan Pengendalian
4.6
Pertanyaan untuk Diskusi
77
79
BAB 5 STUDI KELAYAKAN BISNIS
81
5.1
Study Kelayakan Usaha
81
5.2
Analisis Pemasaran
84
5.3
Analisis Kelayakan Teknis
88
5.4
Analisis Kelayakan Finansial
90
5.5
Analisis Manajemen dan Organisasi
93
5.6
Analisis Persaingan
94
5.7
Analisis Etika dan Tanggung Jawab Sosial
96
5.8
Kriteria Kelayakan Usaha
96
5.9
Pertanyaan untuk Diskusi
100
BAB 6 PENGELOLAAN DI FUNGSI PEMASARAN
101
6.1
Konsep Pemasaran
101
6.2
Bauran Pemasaran
107
6.3
Pertanyaan untuk Diskusi
128
BAB 7 PENGELOLAAN DI FUNGSI KEUANGAN
131
7.1
Pengertian Manajemen Keuangan
131
7.2
Modal Kerja
134
7.3
Kebijakan Investasi Aktiva Lancar
136
7.4
Pendanaan Aktiva Lancar
138
7.5
Keuntungan Pendanaan Jangka Pendek
142
7.6
Mengelola Modal Kerja
143
7.7
Pertanyaan untuk Diskusi
146
BAB 8 PENGELOLAAN DI FUNGSI OPERASI
147
8.1
Pengertian Manajemen Operasi
147
8.2
Proses
149
8.3
Kapasitas
152
8.4
Sediaan
154
8.5
Pemilihan Lokasi
157
8.6
Manajemen Kualitas
8.7
Proses Perencanaan dan Pengendalian Kualitas
169
8.8
Pertanyaan untuk Diskusi
174
165
BAB 9 ETIKA BERUSAHA DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL175
9.1
Pengertian Etika dan Tanggung Jawab Sosial
175
9.2
Dilema Etika dalam Manajemen
179
9.3
Filosofi Etika dan Tanggung Jawab Sosial
9.4
Keputusan Etika dan Tanggung Jawab Sosial
188
9.5
Pertanyaan untuk Diskusi
193
BAB 10 MEMASUKI PEMASARAN EKSPORT
10.1 Pendahuluan
181
195
195
10.2 Keputusan Pemasaran Eksport
197
10.3 Informasi Pasar Sasaran
198
10.4 Estimasi Pasar Potensial
201
10.5 Segmentasi Pasar
202
10.6 Importability
205
10.7 Ukuran Pasar
207
10.8 Identifikasi Posisi Persaingan
208
10.9 Strategi Masuk Pasar Sasaran
210
10.10 Pertanyaan untuk Diskusi
212
DAFTAR PUSTAKA
213
TENTANG PENULIS
219
BAB 4
PROSES MANAJEMEN STRATEGI DAN KEWIRAUSAHAAN
4.1
Pengertian Manajemen Strategi
Pengertian manajemen strategi dari beberapa ahli, antara lain :
1. Manajemen strategi sebagai bidang ilmu menggabungkan kebijakan
bisnis dengan lingkungan dan tekanan strategis (Hunger & Whellen, 1996).
2. Manajemen strategididefinisikan : the art and science of formulating,
implementing, and evaluating cross functional decisions that enable an
organization to achieve its objectives”(David,2003).
3. Manajemen strategis terfokus pada upaya memadukan manajemen,
pemasaran, keuangan/akuntansi, produksi/operasi, penelitian dan pengembangan
serta sistem informasi manajemen dengan memperhatikan kondisi lingkungan dan
tekanan strategis untuk mencapai keberhasilan organisasi atau sebagai crafting
strategy (Thompson &Strickland,2001).
Premis dasar (kesimpulannya) adalah menciptakan blue print yang
memungkinkan entrepreneursmencocokkan kekuatan dan kelemahan perusahaan
terhadap peluang dan tantangan lingkungan.di sinilah proses manajemen strategi
dijalankan.
ciri khusus
Masalah sentral dalam
pengelolaan strategis
MANAJEMEN
STRATEGIS
merupakan
PENGAMBILAN KEPUTUSAN STRATEGIS
Kebijakan bisnis
membutuhkan
penggabungan
lingkungan
mencakup
Tekanan
strategis
pengamatan
lingkungan
Interen
(kekuatan &
kelemahan)
hubungan
evaluasi&
pengendalia
n
perumusa
n
implementas
i
Perusahaan
besar
dan
mapan, namun entrepreneurs
juga tidak dapat diabaikan.
hasil
Bisnis/Entrepreneurs
Eksteren
(peluang &
hambatan)
strategi
pengembangan
rencana bisnis
menciptakan
& mencapai
menciptakan
Stategi (value lebih
kepada pelanggan)
misi, tujuan, arah, &
cita-cita yang diinginkan
4.2
Arti Penting Manajemen Strategi
4.3
Proses manajemen strategi secara tipikal adalah proses yang tidak tetap dan
berlangsung terus menerus proses manajemen strategi sangat ditentukan oleh
kemampuan perusahaan dalam menemukan kekuatan, mengatasi kelemahan,
hambatan, dan pencapaian tekanan lingkungan akan memunculkan strategi-
4.4
strategi baru guna keberlangsungan hidup perusahaan.
Secara konseptual, Ireland, Hitt, Camp, dan Sexton (2001) memberikan
gambaran integrativeantara aktivitas entrepreneurship (entrepreneurial)dengan
proses strategi sebagai sebuah aktivitas yang saling terkait/integral terutama
dalam inovasi. Aktivitas entrepreneurship (entrepreneurial) dan proses strategi
secara bersama-sama berusaha meningkatkan kemakmuran perusahaan dan juga
stakeholders
(wealth
creation).
Peter
Drucker
berpendapat
bahwa
entrepreneurshipdan inovasi merupakan hal sentral dalam proses kreatif
perekonomian. Jadi, kesimpulannya adalah proses kewirausahaan secara tipikal
sama dengan proses manajemen strategi.
4.5
Kuratko dan Hoodgets (2007)
mengungkapkan
faktor
pendorong
entrepreneurs menerapkan aktivitas manajemen strategi :
a.
b.
c.
d.
4.7
Demand of Strategic Manager’s Time
Decision Making Speed
Problem of Internal Politic
Environmental Uncertainty
4.6
Perumusan Strategis
4.8
Terdapat beberapa perumusan strategis dalam menerapkan
manajemen strategi dan kewirausahaan, sebagai berikut :
a.
Pengembangan Pernyataan Visi dan Misi
4.9
Visi merupakan suatu ekspresi mengenai apa yang di pegang dan dinyakini
olehentrepreneurs. Salah satu cara yang paling penting di lakukan oleh seorang
wirausaha adalah dengan menuliskan nilai tersebut dan berbagai rasa dengan
stakeholder. Cara yang paling efektif untuk mengomunikasikan nilai perusahaan
pada stakeholder adalah dengan merumuskan pernyataan misi secara tertulis
(David, 2010)
b.
Mendefinisikan Kompetensi Inti (Core Competencies)
4.10
Core Competencies merupakanseperangkat unik kemampuan yang
dikembangkan dalam daerah kunci operasional, seperti mutu, layanan, inovasi,
tim, fleksibilitas, cepat tanggap, dan lainnya untuk melebihi pesaing. Kompetensi
inti biasanya dimanfaatkan oleh perusahaan kecil atau menengah (entrepreneurs),
sehingga entrepreneurs memiliki kelebihan seperti manfaat ukuran, kecepatan,
kedekatan dengan pelanggan, dan kemampuan inovasi, dan kelebihan tersebut
kemungkinan tidak mungkin dapat dilakukan oleh perusahaan besar.
c.
Menilai Strength, Weakness, Opportunity and Threat (SWOT)
4.11
Kekuatan (strength) merupakan faktor internal positif yang berperan
terhadap kapabilitas perusahaan untuk mencapai misi, cita-cita, dan tujuan masa
depan. Kelemahan (Weakness) adalah faktor negatif yang menghambat kapabilitas
perusahaan mencapai
misi, cita-cita, dan tujuan masa depan. Peluang
(Opportunity) adalah opsi-opsi eksternal positif yang dapat dimanfaatkan oleh
suatu bisnis untuk mencapai misi, cita-cita, dan tujuan masa depan. ancama
(Threat) adalah kekuatan luar negatif yang merintangi kapabilitas suatu bisnis
untuk mencapai misi, cita-cita, dan tujuan.
d.
Key Success Factordan Analisa Persaingan
4.12
Key Success Factormuncul dalam berbagai bentuk tergantung fleksibilitas
industri.
4.13
Tujuan utama intelejen kompetitif meliputi (Zimmerer, & Scarborough,
1998) :
1) Menghindari kejutan yang berasal dari strategi dan taktik baru pesaing.
2) Mengidentifikasi pesaing baru yang potensial dan ancaman yang mungkin
diakibatkan.
3) Memperbaiki waktu reaksi terhadap tindakan pesaing.
4) Menyiasati pesaing pada medan strategis kunci dengan mengetahui apa yang
diperbuat dan tetap satu langkah didepan.
4.14
e.
Menciptakan Cita-cita dan Tujuan Bisnis
4.15
Membangun Cita-cita dan Tujuan merupakan bagian esensial dari proses
manajemen strategi.
Proses manajemen strategi dapat berjalan dengan baik apabila
tujuan yang ditulis baik, dan harus memiliki sifat :
1) Specific(terukur dan tepat)
2) Measurable (titik acuan terdefinisi dengan jelas)
3) Assignable(tujuan harus dibuat dan mudah mencapainya)
4) Realistic and challenging (berada dalam jangkauan organisasi)
5) Timely (spesifik dan dapat dicapai)
6) Written down (penulisan tidak rumit)
4.16
4.17 Implementasi Strategis
4.18
Terdapat tiga strategi generic menurut Michael Porter, sebagai
berikut :
a.
b.
c.
Cost leadership
Differentiation
Focus
4.19
Namun dalam menjalankan strategi generik ini, terdapat beberapa
risiko, diantaranya terhadap:
1)
Risiko Keunggulan Biaya : tidak bertahan lama, kedekatan dengan diferensiasi
2)
hilang, strategi fokus lain mencapai biaya yang lebih rendah
Risiko Diferensi : tidak bertahan lama, kedekatan biaya hilang, strategi fokus lain
3)
mencapai diferensiasi yang lebih besar
Risiko Fokus : tidak bertahan lama, pesaing bersasaran luas menguasai segmen,
strategi fokus lain menggarap subsegmen dalam industri.
4.20 Bentuk strategi lainberdasarkan aspek kemampuan perusahaan dalam
menghadapi persaingan atau posisi kompetitif dan kemampuan bisnis, industri dalam
menghasilkan laba adalah strategi pertumbuhan, stabilitas dan pengurangan.(Whellen &
Hunger, 2000) :
1)
Strategi Integrasi
a.
Integrasi kedepan
4.21
Strategi yang dijalankan dengan mengambil alih fungsi yang semula
dilakukan oleh pemasok barang dengan pertimbangan tertentu.
b.
Integrasi kebelakang
4.22
Strategi yang dijalankan dengan mengambil alih fungsi yang semula
dilakukan oleh distributor dengan strategi tertentu.
c.
Integrasi horisontal
4.23
Strategi yang dijalankan dengan memperluan kegiatan perusahaan
2)
kedalam lokasi geografis yang berbeda atau menambah produk atau jasa.
Strategi Intensif
a.
Penetrasi pasar
4.24
Strategi yang dijalankan dengan meningkatkan, memperluas pangsa pasar
untuk produk dan jasa yang sudah ada.
b.
Pengembangan pasar
4.25
Strategi yang dijalankan dengan meningkatkan atau memperluas kegiatan
perusahaan kedalam area pasar, lokasi geografis yang berbeda.
c.
Pengembangan Produk
4.26
Strategi yang dijalankan dengan meningkatkan atau memperluas kegiatan
3)
penjualan dengan memodifikasi produk dan jasa yang sudah ada.
Strategi Diversifikasi
a.
Diversifikasi konsentris
4.27
Strategi yang dijalankan dengan meningkatkan atau memperluas produk
dan jasa kedalam industri yang berkaitan.
b.
Diservikasi horisontal
4.28
Strategi yang dijalankan dengan mengembangkan produk atau jasa pada
konsumen yang sudah ada
c.
Diversifikasi konglomerat
4.29
Strategi yang dijalankan dengan melakukan diversifikasi keluar dari
4)
sebuah industri dan masuk kedalam industri yang tidak berkaitan.
4.30
Strategi Defensif
a.
Stabilitas dan rasionalisasi biaya
4.31
Strategi yang dijalankan guna mengutamakan stabilitas kemapanan,
strategi yang digunakan sebagai strategi sementara untuk melakukan konsolidasi
sumber daya yang dimiliki untuk menghadapi masa depan yang kurang pasti.
b.
Likuidasi
4.32
Strategi yang dilakukan oleh perusahaan dimana alternatif lain yang lebih
baik sudah tidak mungkin dijalankan.
4.33
4.34 Evaluasi dan Pengendalian
4.35
Ukuran kinerja dapat berupa ukuran kuantitatif maupun kinerja
kualitatif (Hunger an Whellen, 2005)
1. Kinerja kualitatif dapat berupa ukuran kinerja langsung yang dapat diukur
2. Kinerja kualitatif dapat berupa kelenturan prosedur, behavior, learning process.
4.36
Ada beberapa manfaat wirausahaan, perusahaan menggunakan
proses manajemen strategi dalam melakukan bisnis, antara lain:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Perencanaan proses bisnis menjadi lebih baik
Proses bisnis menjadi lebih sistematis dan terukur
Mengurangi kegagalan bisnis
Meningkatkan kemampuan menghadapi perubahan
Meningkatkan produktivitas
Alokasi sumber daya menjadi lebih baik
Evaluasi dan pengendalian menjadi lebih baik
4.37