Penggunaan Bahasa Inggris sebagai Bahasa

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Bahasa Yunani adalah hasil kebudayaan bahasa manusia yang berasal dari
kota Athena. Pada zaman helenisasi, orang Yunani menyuntikkan kebudayaannya
pada setiap daerah jajahannya, seperti bahasa Yunani dan ideologi-ideologi
Yunani. Sebagai dampak helenisasi yang sangat kuat, bahasa Yunani pun dijadikan
bahasa resmi pada zaman kekaisaran Romawi sehingga sangat mempengaruhi
berbagai perkembangan kebudayaan pada zaman itu. Bukti sejarah yang paling
dekat ialah penulisan teks asli Alkitab Perjanjian Baru (PB) pada zaman
kekaisaran Romawi yang menggunakan bahasa Yunani. Di sisi lain, bahasa ini
semakin pudar pengaruhnya seiring dengan perkembangan zaman dan runtuhnya
kekaisaran Romawi.
Selain bahasa Yunani, terdapat juga suatu bahasa yang sangat berpengaruh
kuat pada dunia yaitu bahasa Inggris. Bahasa yang ialah hasil kebudayaan
masyarakat Inggris ini digunakan menjadi bahasa internasional pada zaman
sekarang. Hal tersebut merupakan hasil penyuntikkan budaya bahasa oleh Inggris
kepada berbagai bangsa jajahannya yang mana meliputi hampir seluruh bangsa di
dunia, termasuk bangsa Indonesia.
Baik bahasa Yunani maupun bahasa Inggris telah menjadi hal yang penting

dalam perkembangan budaya, khususnya kekristenan. Bahasa Yunani menjadi
bahasa asli dalam penulisan Alkitab PB yang merupakan sumber pengajaran Injil
yang sangat penting bagi jemaat Kristen mula-mula. Di sisi lain, kekristenan terus
1

berkembang dan masuk ke dalam berbagai bangsa dan budaya sehingga
pengajaran Injil perlu untuk melakukan strategi budaya agar tujuannya tercapai.
Strategi budaya yang tepat ialah melalui translasi teks asli PB yang menggunakan
bahasa Yunani ke dalam budaya tersebut. Tidak hanya bahasa Yunani tetapi juga
bahasa Inggris dapat menjadi sarana pengajaran Injil yang penting karena
kebudayaan ini sangat mempengaruhi banyak bangsa dalam kedudukannya
sebagai bahasa internasional.
Sebagai peneliti Injil, kelompok Kristen perlu mempelajari Injil dengan cara
mencari makna asli Injil itu. Hal ini dikarenakan banyaknya kesalahanan tafsir
Injil dengan usaha yang salah. Sebagai bentuk usaha memahami makna Injil yang
sesungguhnya, kelompok Kristen perlu mempelajari bahasa asli yaitu bahasa
Yunani agar tidak terjadi kesalahan tafsiran dalam pengajaran Injil. Para peneliti
Injil juga membutuhkan sarana yang tepat sebagai bahasa pengantar dalam
mempelajari Injil. Bahasa pengantar yang dimaksudkan ialah bahasa yang
memiliki morfologi, gramatikal, dan translasi yang mendekati bahasa asli atau

bahasa utama. Dengan demikian, pengajaran Injil tidak mengalami kesalahan
tafsiran.
Sebagai salah satu kelompok yang cukup serius dalam mempelajari Injil,
Jurusan Filsafat dan Teologi Universitas Pelita Harapan juga melakukan beberapa
usaha tersebut. Jurusan Filsafat dan Teologi UPH mencoba untuk mencari makna
Injil yang sesungguhnya dengan mempelajari bahasa penulisan teks asli Injil yaitu
bahasa Yunani. Dalam hal ini, bahasa Yunani menjadi salah satu mata kuliah wajib
di Jurusan Filsafat dan Teologi UPH. Sebagai strategi pendekatan bahasa Yunani,
Jurusan Filsafat dan Teologi UPH juga menggunakan bahasa pengantar yaitu

2

bahasa Inggris. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk meneliti penggunaan
bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar dalam perkuliahaan bahasa Yunani di
Jurusan Filsafat dan Teologi UPH.
1.2 Rumusan Masalah
1. Mengapa bahasa Inggris digunakan sebagai bahasa pengantar dalam
perkuliahaan Bahasa Yunani di Jurusan Filsafat dan Teologi di UPH?
2. Bagaimana pengaruh bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar dalam
perkuliahan tersebut?

3. Apa manfaat penggunaan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar dalam
perkuliahan Bahasa Yunani terhadap mahasiswa Jurusan Filsafat dan
Teologi?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Mengetahui alasan penggunaan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar
dalam perkuliahan Bahasa Yunani di Jurusan Filsafat dan Teologi UPH.
2. Menjelaskan pengaruh bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar dalam
perkuliahan Bahasa Yunani.
3. Mengetahui manfaat penggunaan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar
dalam perkuliahan Bahasa Yunani kepada mahasiswa Jurusan Filsafat dan
Teologi UPH.
1.4 Manfaat Penulisan
1. Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis makalah ini ialah untuk pengembangan konsep
penggunaan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar dalam mata kuliah
Bahasa Yunani di Jurusan Filsafat dan Teologi di UPH.
2. Manfaat Praktis
Manfaat praktis makalah ini ialah agar pembaca dapat menerapkan bahasa
Inggris sebagai bahasa pengantar dalam mempelajari bahasa Yunani.


3

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Kajian Teoritis
2.1.1 Definisi Bahasa Pengantar
Berikut merupakan definisi bahasa menurut beberapa ahli. Menurut
Bloch dan Trager, bahasa merupakan sebuah sistem simbol yang bersifat
manasuka dan dengan sistem itu suatu kelompok sosial bekerja sama. Selain
itu, bahasa merupakan sistem mengenai bunyi dan urutan bunyi bahasa yang
sifatnya manasuka, yang digunakan, atau yang dapat digunakan dalam
komunikasi antar-individu oleh sekelompok manusia dan yang secara agak
tuntas memberi nama kepada benda-benda, peristiwa-peristiwa, dan prosesproses dalam lingkungan hidup manusia.

4

Bahasa ialah suatu sistem simbol lisan yang arbitrer yang dipakai oleh
anggota suatu masyarkat bahasa untuk berkomunikasi dan berinteraksi
antarsesamanya, berlandaskan pada budaya yang mereka miliki (Soejono

Dardjowidjojo, 2003). Bahasa ialah sistem tanda bunyi yang disepakati untuk
dipergunakan oleh para anggota kelompok masyarakat tertentu dalam bekerja
sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasikan diri. Menurut Andre Martinet,
bahasa adalah sebuah alat komunikasi untuk menganalisis pengalaman
manusia, secar berbeda di dalam setiap masyarakat, dalam satuan-satuan yang
mengandung isi sistematis dan pengungkapan bunyi, yaitu monem.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengantar berasal
dari kata dasar “antar”, yang artinya bawa atau kirim. Arti kata pengantar itu
sendiri ialah orang yang mengantarkan; alat untuk mengantarkan;
pembimbing; pandangan umum secara ringkas sebagai pendahuluan
(mengenai isi buku, ceramah, dsb). Jadi, pengantar ialah suatu media yang
mengantarkan atau membimbing untuk mengenali suatu hal.
Dari penjelasan di atas, penulis menyimpulkan bahwa bahasa pengantar
merupakan sebuah alat komunikasi yang digunakan suatu kelompok untuk
membimbing pada tujuan tertentu secara bersama.
2.1.2 Bahasa Inggris
Bahasa Inggris adalah media komunikasi utama bagi manusia di negara
Inggris, Amerika Serikat, Kanada, Australia, Nez Zeland, Afrika Selatan dan
di banyak negara lainnya. Bahasa Inggris merupakan bahasa resmi dari
negara-negara persemakmuran dan dipahami secara meluas. Bahasa Inggris

dipergunakan di lebih banyak negara di dunia dibandingkan dengan bahasa
yang lain, kecuali Cina.

5

Menurut Ahmad Izzan dan F.M. Mahfuddin, bahasa Inggris ialah
bahasa internasional yang digunakan tidak saja untuk berhubungan dengan
negara-negara lain, tetapi digunakan untuk memperdalam ilmu pengetahuan
karena buku-buku ilmu pengetahuan maupun dari para ahli masih
didatangkan dari luar negeri. Bahasa Inggris berasal dari rumpun bahasa Latin
yang berkembang dan membentuk Old Version pada tahun 800 – 1066.
Kemudian bahasa Inggris berkembang menjadi Middle English (1066 –
1500), Modern English (1500 – akhir abad 15), dan Late Modern English
(1800 – sekarang).
2.1.3 Perkuliahan Bahasa Yunani
Menurut KBBI, perkuliahan berasal dari kata dasar “kuliah” yang
artinya pelajaran yang diberikan di perguruan tinggi. Dapat diartikan bahwa
perkuliahan ialah proses memberikan pelajaran di perguruan tinggi.
Menurut William D. Mounce, bahasa Yunani merupakan hasil
kebudayaan masyarakat Athena dalam bentuk glosal yang memiliki sejarah

yang panjang. Pada abad ke-13 SM bentuk awal bahasa Yunani disebut
“Linear B”. Kemudian, pada abad ke-4 SM disebut “Yunani Klasik” oleh
Plato. Pada masa ini juga Raja Makedonia menaklukkan dunia termasuk
Athena. Kemudian anaknya, Alexander diajarkan bahasa Yunani oleh
Aristoteles. Alexander berusaha menyebarkan kebudayaan dan bahasa Yunani
ke seluruh dunia yang mana usaha ini disebut sebagai masa Helenisasi.
Setelah bahasa Yunani tersebar ke seluruh dunia, bahasa ini mendapatkan
banyak adaptasi dengan bahasa lain dan mengakibatkan perubahan bahasa
Yunani klasik menjadi bahasa Yunani “Koine”, yang berarti bahasa umum.

6

Dalam sejarah yang panjang, bahasa Yunani Koine diteruskan pada
zaman kekaisaran Roma. Bahasa ini dijadikan bahasa wajib pada zaman
tersebut. Hal ini secara langsung juga mempengaruhi berbagai bentuk
kebudayaan tulis, salah satunya penulisan Injil.
Penulisan Injil dalam bahasa Yunani menjadi hal yang sangat penting
bagi umat Kristen pada abad pertama. Bahasa Yunani juga menjadi alat
penyebaran Injil di daerah kekaisaran Romawi. Di sisi lain, penyebaran Injil
tidak mungkin berhenti di situ saja, namun terus berlanjut dalam ruang dan

waktu yang berbeda. Penyebaran Injil semakin berkembang dan tidak hanya
menggunakan bahasa Yunani saja, melainkan menggunakan bahasa daerah
yang dituju. Oleh karena itu, kelompok Kristen yang tidak menggunakan
bahasa Yunani perlu untuk mempelajari bahasa tersebut dalam hal
mempelajari Injil dengan benar.
Dari penjelasan tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa perkuliahan
Bahasa Yunani merupakan suatu proses pemberian pelajaran Bahasa Yunani
Koine dalam konteks mempelajari Injil dengan benar.
2.1.4 Penggunaan Bahasa Inggris sebagai Bahasa Pengantar dalam
Perkuliahan Bahasa Yunani
Dalam hal mempelajari bahasa Yunani, dibutuhkan bahasa pendukung
yang memiliki kedekatan bentuk bahasa dengan bahasa Yunani. Menurut
William D. Mounce, bahasa Inggris memiliki kedekatan yang cukup dengan
bahasa Yunani, baik dari segi morfologi, gramatikal, dan pemaknaan translasi.
Untuk itu, bahasa Inggris dapat dijaidkan pengantar ke dalam bahasa Yunani.
Sebagai bahasa pengantar, bahasa Inggris memiliki beberapa peran dan
pengaruh dalam perkuliahan Bahasa Yunani. Peran bahasa Inggris sebagai

7


bahasa pengantar yaitu menjadi bahasa percakapan dalam kelas bahasa
Yunani dan menjadi bahasa terjemahan dari bahasa Yunani. Selain itu,
penggunaan bahasa Inggris juga memiliki pengaruh terhadap perkuliahan
bahasa Yunani. Pengaruh yang paling utama ialah mengenai makna translasi
dari bahasa Yunani ke dalam bahasa Inggris. Selain itu, penggunaan bahasa
Inggris dalam perkuliahan Bahasa Yunani dapat meningkatkan kemampuan
berbahasa mahasiswa.
2.2 Hipotesis
Berdasarkan kajian teori tersebut mengenai pengaruh bahasa Inggris sebagai
bahasa pengantar dalam perkuliahan Bahasa Yunani.
1. Bahasa Inggris memiliki kesamaan bentuk dengan bahasa Yunani.
2. Bahasa Inggris mempengaruhi pamaknaan translasi dari bahasa Yunani.
3. Bahasa Inggris memberikan manfaat praktis bagi mahasiswa yang
mengikuti kuliah Bahasa Yunani.

8

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN


3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Peneliti melaksanakan penelitian ini pada tanggal 12 – 24 November 2015
yang bertempat di lingkungan Universitas Pelita Harapan, Tangerang.
3.2 Subjek Penelitian
3.2.1 Populasi Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti membatasi ruang lingkup populasi
masyarakat. Peneliti menggunakan populasi dari mahasiswa Jurusan Filsafat
dan Teologi Universitas Pelita Harapan sebagai subjek penelitian yang
berjumlah 30 orang.
3.2.2 Sampel Penelitian
Dari populasi tersebut, peneliti menggunakan sampel penelitian
berjumlah 10 dari 30 orang mahasiswa di Jurusan Filsafat dan Teologi
Universitas Pelita Harapan.
3.3 Objek Penelitian
Adapun objek penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah sebagai berikut.
1. Alasan penggunaan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar dalam
perkuliahan Bahasa Yunani.
2. Pengaruh penggunaan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar dalam
perkuliahan Bahasa Yunani.
3. Manfaat penggunaan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar dalam

perkuliahan Bahasa Yunani.
3.4 Metode Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa metode penelitiaan
yaitu metode studi pustaka dan metode angket/kuesioner terhadap objek

9

penelitian. Metode studi pustaka dilakukan dengan cara mencari teori-teori dari
berbagai buku referensi yang terkait dengan penelitian ini. Metode angket
merupakan survei respon subjek penelitian terhadap objek penelitian.
3.5 Metode Pengumpulan Data
Peneliti menggunakan metode angket/kuesioner sebagai alat pengumpulan
data hasil penelitian terhadap objek penelitian.
3.6 Metode Analisis Data
Setelah mengumpulkan data penelitian, peneliti menganalisis data tersebut
dengan metode tertentu yaitu metode kuantitatif. Metode kuantitatif dilakukan
dengan cara menghitung jumlah respon subjek penelitan.

BAB IV
HASIL PENELITIAN

Diketahui dari 10 mahasiswa Jurusan Filsafat dan Teologi Universitas
Pelita Harapan yang telah disuvei oleh penulis tentang “Penggunaan Bahasa
Inggris sebagai Bahasa Pengantar dalam Perkuliahan Bahasa Yunani”, di dapat
hasil survei seperti berikut.
4.1 Pentingnya Penggunaan Bahasa Inggris sebagai Bahasa Pengantar

10

7
6
5
4
3
2
1
0
g
tin
n
Pe
t
a
ng
a
S

g
tin
n
Pe

a
as
i
B

ja
Sa
g
an
r
Ku

g
tin
n
Pe

k
da
Ti

g
tin
n
Pe

Grafik 4.1 Jumlah Responden Mengenai Pentingnya Penggunaan Bahasa Inggris sebagai
Bahasa Pengantar.

Diketahui dari 10 responden yang disurvei, 6 orang menjawab “Sangat
Penting”, 2 orang menjawab “Penting”, dan 2 orang pula menjawab “Biasa Saja”.
Hasil survei tersebut menunjukkan bahwa 80% dari responden menyetujui
pentingnya penggunaan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar. Data di atas
berkaitan dengan penelitian selanjutnya, yaitu mengenai tingkat kegunaan bahasa
Inggris sebagai bahasa pengantar.
4.2 Tingkat Kegunaan Bahasa Inggris sebagai Bahasa Pengantar

11

6
5
4
3
2
1
0
na
u
g
er
B
t
ga
n
Sa

na
u
rg
Be

a
as
Bi

ja
Sa
g
an
r
Ku

na
u
rg
Be

k
da
Ti

na
u
rg
Be

Grafik 4.2 Jumlah Responden terhadap Tingkat Kegunaan Bahasa Inggris sebagai Bahasa
Pengantar

Diketahui dari 10 responden yang disurvei, 5 orang menjawab “Sangat
Berguna”, 4 orang menjawab “Berguna”, dan hanya 1 orang yang menjawab
“Biasa Saja”. Hasil ini menunjukkan bahwa bahasa Inggris jelas berguna
sebagai bahasa pengantar.

4.3 Kemiripan Gramatikal Bahasa Inggris dan Bahasa Yunani

12

6
5
4
3
2
1
0
iri
M
t
ga
n
Sa

p

iri
M

p
g
an
r
Ku

iri
M

p
k
da
Ti

iri
M

p
k
da
i
T

hu
Ta

Grafik 4.3 Jumlah Responden terhadap Kemiripan Gramatikal Bahasa Inggris dan Bahasa
Yunani.

Dari 10 orang responden, diketahui ada 5 orang yang menjawab “Mirip”, 3
orang menjawab “Kurang Mirip”, dan 2 orang yang menjawab “Tidak tahu”.
Hasil survei menunjukkan bahwa bahasa Inggris memiliki kemiripan dengan
bahasa Yunani secara gramatikal.

4.4 Kecocokan Makna Translasi dari Bahasa Yunani ke dalam Bahasa
Inggris

13

7
6
5
4
3
2
1
0
k
co
o
tC
a
ng
Sa

k
co
o
C

g
an
r
Ku

k
co
o
C

k
da
Ti

k
co
o
C

k
da
i
T

hu
Ta

Grafik 4.4 Jumlah Responden terhadap Kecocokan Makna Translasi dari Bahasa Yunani ke
dalam Bahasa Inggris

Diketahui dari 10 orang responden, 2 orang menjawab “Sangat Cocok”, 6
orang menjawab “Cocok”, dan 1 orang menjawab “Kurang Cocok”, dan 1 orang
pula menjawab “Tidak Tahu”. Hasil ini menunjukkan bahwa sebagian besar
responden menyetujui kecocokan makna translasi dari bahasa Yunani ke dalam
bahasa Inggris.

4.5 Kemampuan Mahasiswa dalam Menggunakan Bahasa Inggris sebagai
Bahasa Pengantar Perkuliahan Bahasa Yunani

14

6
5
4
3
2
1
0
Sangat Mudah Mudah

Agak Sulit

Sulit

Sangat Sulit

Grafik 4.5 Jumlah Responden terhadap Kemampuan Mahasiswa dalam Menggunakan Bahasa
Inggris sebagai Bahasa Pengantar Perkuliahaan Bahasa Yunani

Diketahui dari 10 orang responden, hanya 1 orang yang menjawab “Mudah”,
5 orang menjawab “Agak Sulit”, 3 orang menjawab “Sulit”, dan 1 orang
menjawab “Sangat Sulit”. Dari data di atas dapat dilihat bahwa responden
mengalami kesulitan dalam menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa
pengantar perkuliahan Bahasa Yunani.

4.6 Penyerapan Mahasiswa terhadap Perkuliahan Bahasa Yunani yang
Menggunakan Bahasa Inggris sebagai Bahasa Pengantar

15

7
6
5
4
3
2
1
0
am
M
t
ga
n
Sa

pu

am
M

pu
g
an
r
Ku

am
M

pu
k
da
Ti

pu
m
a
M

ak
id
T
t
ga
n
Sa

pu
m
a
M

Grafik 4.6 Jumlah Responden Mengenai “Penyerapan Mahasiswa terhadap Perkuliahan
Bahasa Yunani yang menggunakan Bahasa Inggris sebagai Bahasa Pengantar”

Berdasarkan data di atas, diketahui bahwa 6 orang responden menjawab
“Mampu”, 3 orang menjawab “Kurang Mampu”, dan 1 orang menjawab “Sangat
Tidak Mampu”. Dari data di atas dapat di lihat bahwa sebagian besar responden
mampu menyerap perkuliahan Bahasa Yunani menggunakan bahasa Inggris
sebagai bahasa pengantar. Namun, tidak dapat di lupakan (pungkiri?) bahwa ada
beberapa responden lain juga kurang mampu bahkan sangat tidak mampu
menyerap perkuliahan Bahasa Yunani menggunakan bahasa Inggris sebagai
bahasa penganatarnya.
4.7 Manfaat Penggunaan Bahasa Inggris sebagai Bahasa Pengantar
Perkuliahan Bahasa Yunani

16

6
5
4
3
2
1
0
t
t
aa
aa
f
f
an
an
m
m
r
r
Be
Be
t
a
ng
a
S

t
t
aa
aa
f
f
a
an
an
as
m
m
i
r
r
B
Be
Be
g
k
n
da
ra
Ti
u
K
ja
Sa

Grafik 4.7 Jumlah Responden terhadap Manfaat Penggunaan Bahasa Inggris sebagai Bahasa
Pengantar Perkuliahan Bahasa Yunani

Diketahui dari 10 responden yang di survei, 5 orang menjawab “Sangat
Bermanfaat”, 3 orang menjawab “Bermanfaat”, 1 orang menjawab “Biasa Saja”,
dan 1 orang menjawab “Kurang Bermanfaat”. Dari data di atas dapat di ketahui
bahwa responden merasakan manfaat penggunaan bahasa Inggris sebagai bahasa
pengantar perkuliahan Bahasa Yunani.

BAB V
PENUTUP

17

5.1 Simpulan
Berdasarkan uraian dari makalah ini mengenai penggunaan bahasa Inggris
sebagai bahasa pengantar dalam perkuliahan Bahasa Yunani, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut.
1. Bahasa Inggris adalah penting sebagai bahasa pengantar dalam
perkuliahan Bahasa Yunani.
2. Bahasa Inggris sangat berguna sebagai bahasa pengantar dalam
perkuliahan Bahasa Yunani.
3. Bahasa Inggris memiliki kemiripan dengan bahasa Yunani secara
gramatikal.
4. Bahasa Inggris memiliki kecocokan makna translasi dari bahasa Yunani
ke dalam bahasa Inggris.
5. Mahasiswa Jurusan Filsafat dan Teologi UPH merasakan kesulitan dalam
menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar dalam perkuliahan
Bahasa Yunani.
6. Mahasiswa Jurusan Filsafat dan Teologi UPH mampu menyerap
perkuliahan Bahasa Yunani yang menggunakan bahasa Inggris sebagai
bahasa pengantarnya.
7. Bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar dalam perkuliahan Bahasa
Yunani memiliki manfaat bagi mahasiswa Jurusan Filsafat dan Teologi
UPH.
5.2 Saran
Dari simpulan di atas, penulis memberikan saran dalam makalah ini, yaitu:
1. Penyusun kurikulum akademik di Jurusan Filsafat dan Teologi UPH dapat
memperhatikan

kesesuaian

penggunaan

bahasa

pengantar

suatu

perkuliahan dengan tingkat kemampuan mahasiswa.
2. Mahasiswa Filsafat dan Teologi perlu meningkatkan kemampuan diri
dalam penguasaan bahasa Inggris untuk mempermudah penyerapan

18

materi perkuliahan yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa
pengantarnya.
3. Penulis makalah selanjutnya yang terkait dengan penelitian makalah ini
diharapkan dapat mengembangkan penelitian yang lebih baik dan lebih
bermanfaat lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Dardjowidjojo, Seojono. 2003. Psikolingualistik: Pengantar Pemahaman Bahasa
Manusia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

http://masbadar.com/bahasa-inggris-definisi-dan-sejarahnya/ diakses pada tanggal
20 November 2015.

Indonesia, Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa
Indonesia: Pusat Bahasa Edisi ke-4. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

19

Izzan, Ahman dan Mahfuddin, F.M. 2015. How to Master English. Jakarta:
Kesaint Blanc Publishing.

Kushastanti, Yuwono Untung, dan RMT Multamia. Ed. 2007. Pesona Bahasa
Langkah Awal Memahami Linguistik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Martinet, Andre. 1987. Ilmu Bahasa: Pengantar. Yogyakarta: Kanisius.

Mounce, William D. 2009. Basics of Bibilical Greek Gramma: Third Edition.
Michigan: Zondervan.

LAMPIRAN
Angket tentang Penggunaan Bahasa Inggris sebagai Bahasa Pengantar dalam Perkuliahan
Bahasa Yunani di Jurusan Filsafat dan Teologi Universeitas Pelita Harapan.
Nama

:

NIM

:

1.

2.

Seberapa penting penggunaan bahasa

b.

Berguna

Inggris

c.

Biasa saja

dalam perkuliahan Bahasa Yunani.

d.

Kurang berguna

a.

Sangat penting

e.

Tidak berguna

b.

Penting

c.

Biasa saja

dan bahasa Yunani.

d.

Kurang penting

a.

Sangat mirip

e.

Tidak penting

b.

Mirip

sebagai

Tingkat

kegunaan

sebagai

bahasa

bahasa

3.

Kemiripan gramatikal bahasa Inggris

bahasa

Inggris

c.

Kurang mirip

pengantar

dalam

d.

Tidak mirip

e.

Tidak tahu

perkuliahan Bahasa Yunani.
a.

pengantar

Sangat berguna

20

4.

5.

6.

Tingkat kecocokan makna translasi dari

a.

Sangat mampu

bahasa

b.

Mampu

Inggris.

c.

Kurang mampu

a.

Sangat cocok

d.

Tidak mampu

b.

Cocok

e.

Tidak tahu sama sekali

c.

Kurang cocok

d.

Tidak cocok

Inggris

e.

Tidak tahu

perkuliahan Bahasa Yunani.

Yunani

ke

dalam

bahasa

7.

Tingkat manfaat penggunaan bahasa
sebagai

bahasa

Tingkat kemampuan mahasiswa dalam

a.

Sangat bermanfaat

menggunakan bahasa Inggris sebagai

b.

Bermanfaat

bahasa pengantar perkuliahan Bahasa

c.

Biasa saja

Yunani.

d.

Kurang bermanfaat

a.

Sangat mudah

e.

Tidak bermanfaat

b.

Mudah

c.

Agak sulit

d.

Sulit

e.

Sangat Sulit

Tingkat

penyerapan

pengantar

perkuliahan

Bahasa Yunani menggunakan bahasa
Inggris sebagai bahasa pengantar

21