Bab10 Leverage Struktur Modal

MANAJEMEN KEUANGAN

  LEVERAGE

  Definisi: penggunaan aset dan sumber dana oleh perusahaan yang memiliki biaya/ beban tetap dengan maksud meningkatkan keuntungan potensial pemegang saham

  Keuntungannya: jika keuntungan yang diperoleh lebih besar dari biaya aset dan sumber dananya.

   Risikonya: jika keuntungan yang diperoleh lebih rendah dari biaya tetapnya

  

Trade off antara risiko dan tingkat keuntungan Biaya operasi meliputi: HPP, biaya tetap Biaya modal meliputi: bunga, dividen saham preferen LEVERAGE 

  Pengungkit dan struktur modal adalah konsep-konsep yang saling terkait, yang dapat digunakan untuk meminimalkan biaya modal perusahaan dan memaksimalkan kemakmuran pemilik perusahaan.

  

  3 tipe pengungkit (LEVERAGE), yaitu :

  

Operating leverage : Merupakan hubungan antara pendapatan

  dari penjualan perusahaan dengan laba sebelum bunga dan pajak (EBIT).

  

Financial leverage : Merupakan hubungan antara EBIT dengan

pendapatan per lembar saham (EPS).

   Total leverage : hubungan antara operating leverage dan financial leverage.

  FORMAT LAPORAN RUGI LABA & TIPE-TIPE LEVERAGE Sales revenue Cost of goods sold ( - ) Gross profits Operating Operating expenses ( - ) leverage Earnings before interest & taxes (EBIT ) Interest ( - ) Earnings before taxes (EBT ) total Taxes ( - ) leverage Earnings after taxes ( EAT ) Preferred stock dividends ( - ) Financial leverage Earnings available for common stockholders Earnings per share ( EPS) FORMAT LAPORAN RUGI LABA (yang diperbaiki) & TIPE-TIPE LEVERAGE Sales revenue Variable operating cost Fixed operating cost ( - ) Gross profits Operating expenses ( - ) Earnings before interest & taxes (EBIT ) Interest ( - ) Earnings before taxes (EBT ) Taxes ( - ) Earnings after taxes ( EAT ) Preferred stock dividends ( - ) Earnings available for common stockholders Earnings per share ( EPS) Operating leverage Financial leverage total leverage

   Macam-macam biaya: - biaya variabel: biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya pemasaran langsung - biaya tetap: depresiasi bangunan kantor dan pabrik, kendaraan, peralatan kantor, asuransi kecelakaan, kesehatan, gaji manajer

  • - biaya semivariabel (biaya yang meningkat secara bertahap

    dengan kenaikan output): insentif manajer Dalam jangka panjang, semua biaya adalah biaya variabel.

  Misalnya perusahaan dapat mengubah skala produksi dan menambah tenaga kerja untuk menyesuaikan dengan perubahan tingkat penjualan Operating Leverage Kasus 1

  

Turun 50%

MUla-mula Kasus 2

  Naik 50% Sales (units) Sales Revenue Variable operating cost (-) Fixed operating cost (-) 500 Rp 5.000.000 Rp 2.500.000 Rp 2.500.000 1000 Rp. 10.000.000 Rp. 5.000.000 Rp. 2.500.000 1500 Rp. 15.000.000 Rp. 7.500.000 Rp. 2.500.000 EBIT Rp. 0

Turun 100%

  Rp. 2.500.000 Rp. 5.000.000 Naik 100% DOL (Degree of Operating Leverage)  ukuran kuantitatif sensitivitas laba operasi perusahaan terhadap perubahan penjualan

   DOL = % perubahan EBIT % perubahan Q (output) penjualan

   DOL berdasarkan tingkat penjualan: DOL (Q unit) = Q x (P-VC) Q x (P-VC) - FC DOL (Rp) penjualan = EBIT + FC EBIT

  Financial Leverage 

  Biaya keuangan tetap: bunga hutang dan dividen saham preferen 

  Contoh: 

  F4 Foods adalah perusahaan makanan yang

mengharapkan EBIT sebesar Rp. 10jt pada th ini. Ia

menerbitkan obligasi senilai Rp 20jt dengan tingkat bunga kupon 10% per th dan mengeluarkan 6.000 lembar saham

preferen dengan dividen tahunan Rp. 400/lembar. F4

Foods juga menerbitkan 1.000 lembar saham biasa

  (dalam Rp)

  Keterangan Kasus 1 Mula-mula Kasus 2

  Turun 40% Naik 40%

  EBIT 6.000.000 10.000.000 14.000.000

  Interest (-) 2.000.000 2.000.000 2.000.000 EBT

  4.000.000 8.000.000 12.000.000 Taxes 40% (-) 1.600.000 3.200.000 4.800.000 EAT

  2.400.000 4.800.000 7.200.000 Devidend preferred stock 2.400.000 2.400.000 2.400.000 Earning available for

  2.400.000 4.800.000 common (1000 lembar) EPS (earnings per share) 2.400 4.800

  Turun 100% Naik 100%

  DFL (Degree of Financial Leverage)  ukuran kuantitatif sensitivitas EPS perusahaan terhadap perubahan laba operasi perusahaan

   DFL = % perubahan EPS % perubahan EBIT

  Atau 

  DFL (Rp) EBIT = EBIT EBIT – I - (PD/ (1-t))

Dimana I adalah Interest (bunga); PD adalah dividen saham preferen;

t adalah tax (pajak)

  Total Leverage (Pengungkit Total) 

  (pengungkit Merupakan penggabungan antara financial leverage keuangan)

  (pengungkit operasi) dengan operating leverage

   DTL = DOL x DFL

  

Makin tinggi pengungkit operasi dan pengungkit keuangan

menyebabkan pengungkit total semakin tinggi. Semakin rendah pengungkit operasi dan pengungkit keuangan menyebabkan pengungkit total semakin rendah

  DTL (Degree of Total Leverage) 

  DTL Q unit Penjualan = % perubahan EPS % perubahan output penjualan Atau DTL (Q unit) = Q x (P-VC)

  Q x (P-VC) - FC – I – (PD/ (1-t)) DTL (Rp) penjualan = EBIT + FC EBIT – I – (PD/ (1-t))

ANALISIS SIMPANG IMPAS (BREAK EVEN ANALYSIS)

  Digunakan perusahaan untuk :

  A) menentukan tingkat operasi yang dibutuhkan untuk menutup semua biaya operasi B) mengevaluasi profit yang dihasilkan berdasarkan tingkat penjualan yang bervariasi.

  EBIT = (( PxQ ) – FC – ( VCxQ )) 0 = Q ( P – VC ) – FC Q = FC P - VC

  

Di mana: Q adalah jumlah output yang diproduksi/ dijual agar mencapai kondisi simpang impas CONTOH:

  

  Desta Disk adalah toko kaset khusus anak-anak, memiliki biaya operasi tetap Rp. 2500.000; harga jual per kaset Rp. 10.000 dan biaya operasi variabel per unit Rp. 5000. Berdasarkan persamaan di atas maka besarnya jumlah kaset yang harus terjual agar kondisi impas adalah:

  Q = Rp. 2500.000 = Rp. 2500.000 = 500 unit Rp.10.000-Rp. 5000 Rp. 5000 TR = P x Q TR = Rp. 10.000 x 500 = Rp. 5.000.000

CAPITAL STRUCTURE

  

Merupakan gabungan pendanaan jangka

panjang perusahaan dalam bentuk hutang

jangka panjang, dan modal sendiri (equity)

   Membahas bagaimana proyek-proyek didanai (financial decision)

  Risiko keuangan dalam kaitannya dengan struktur modalRisiko tidak solvabel. levered firm & unlevered firm

   Risiko atas semakin kecilnya bagian laba dari pemegang saham

  Efek financial leverage terhadap EPS

  Contoh: TILA Company perusahaan soft drink hendak menyusun keputusan struktur modalnya. Diperoleh estimasi penjualan dan berbagai tingkat EBIT dari masing- masing probabilitas. Total biaya operasi tetap $200.000 dan total biaya operasi variabel sama dengan 50% dari penjualan.

  Probability of sales .25 .5 .25 Sales revenue (-) fixed operating costs (-) variable operating costs $ 400 200 200 $ 600 200 300 $ 800 200 400 EBIT $ 0 $ 100 $ 200 Struktur modal TILA Company: Long term debt

  : $ 0 Common stock equity (25.000 lbr @ $20) : $ 500.000 (+) Total capital : $ 500.000 Perusahaan menggunakan 3 alternatif struktur modal,

jika ukuran struktur modal ini menggunakan debt ratio,

maka rasio- rasio yang terkait adalah 0%, 30%, dan 60%.

  Asumsinya: 1.

  Perusahaan tidak memiliki hutang lancar 2. Struktur modalnya terdiri dari equity semua.

3. Total kapital konstan , bagaimanapun kombinasi antara hutang dan equity.

  Hubungan antara struktur modal dengan berbagai alternatif debt ratio TILA Company:

  Capital Structure ($000) Shares of common stock outstanding(000) ……(5) Debt

  Ratio (1) Total assets (2) Debt

  (3) Equity (4)

  0% 30% 60%

  $500 $500 $500

  $0 150 300

  $500 350 200

  25 17,5

  10

  Tingkat hutang, tingkat bunga serta jumlah pembayaran bunga tahunan berdasarkan berbagai

alternatif struktur modal:

  Capital structure debt ratio

  Debt ($000)… (1) Interest rate….(2) Interest ($000)…(3)

  0% 30% 60%

  $0 150 300

  5% 10% 16.5%

  $0 $15 $49.5 Perhitungan EPS untuk masing-masing debt ratio yang terpilih pada TILA Company

  DEBT RATIO=O%

  Probability of EBIT .25 .5 .25 EBIT (-)interest Net profit before tax (-)taxes (T=40%) Net profit after taxes EPS (25 shares) $0 $0 $0 $0 $100 $100

  40 $60 $2.4 $200 $200

  80 $120 $4.8

  

DEBT RATIO=30%

Probability of EBIT .25 .5 .25 EBIT (-)interest Net profit before tax (-)taxes (T=40%) Net profit after taxes EPS (17.5shares) $0

  15 ($15) (6) ($9) ($0.51) $100

  15 $85

  34 $51 $2.91 $200

  15 $185

  74 $111 $6.34

  DEBT RATIO=60% Probability of EBIT .25 .5 .25 EBIT (-)interest Net profit before tax (-)taxes (T=40%) Net profit after taxes EPS (10 shares) $0

  49.5 ($49.5) (19.8) ($29.7) ($2.97) $100

  49.5 $50.5

  20.2 $30.3 $3.03 $200

  49.5 $150.5

  60.2 $90.3 $9.03 Dari tabel-tabel diatas tampak bahwa leverage factor yang lebih besar menyebabkan bagian laba untuk pemegang saham berkurang, namun EPS meningkat.

  Di sisi lain, risiko juga ikut meningkat.

  Soal no 3 PT ANGKASA memiliki EBIT Rp.50.000.000. Struktur modal yang dimiliki adalah Rp. 100.000.000 yang hanya berasal dari modal sendiri berupa saham biasa (200.000 lembar dengan harga@ Rp.500). PT. ANGKASA memiliki 2 alternatif dalam menyusun struktur modalnya,yaitu;

   100% modal berasal dari equity

   Menggunakan hutang yang diukur dari debt ratio sebesar 25%, dengan tingkat bunga 10%

  Maka hitunglah EPS untuk masing-masing alternatif struktur modal PT. ANGKASA (pajak 40%). Jawaban : Debt Ratio Total Aset Debt Equity Share of Common Stock outstanding 0% 100 juta 100 juta 200.000 25% 100 juta 25 juta 75 juta 150.000

Capital Structure Debt Interest Rate Interest debt ratio

  • 0% 25% 25 juta 10% 2,5 juta

   Perhitungan EPS

1. Debt Ratio 0 %

  EBIT 50.000.000

  (-) Interest EBT

  50.000.000 (-) Tax (20.000.000) EAT

  30.000.000 EPS

  150

2. Debt Ratio 25%

  EBIT 50.000.000 (-) Interest (2.500.000) EBT

  47.500.000

(-) Tax (19.000.000)

EAT 28.500.000 EPS

  190