Pengaruh Profitabilitas, Struktur Modal, Likuiditas Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan
JBE Vol. 3 , No. 2 , Agustus 2018, pp: 34 - 44
Jurnal Bingkai Ekonomi
JBE Jurnal Bingkai Ekonomi
https://stie-aka.ac.id/journal/index.php/jbe3/index
Pengaruh Profitabilitas, Struktur Modal, Likuiditas Dan
Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan
Fitri Dwi Jayanti
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Selamat Sri (UNISS) Kendal
Abstrak Info Artikel
________________ Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh
Sejarah Artikel: profitabilitas, struktur modal, likuiditas dan ukuran perusahaan terhadap nilaiDiterima : 6 Maret 2018 perusahaan. Sampel penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar
Disetujui : 25 Juni 2018 pada Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2013-2016. Teknik pengambilan
sampel dengan menggunakan metode purposive sampling. Jumlah sampelDipublikasikan : 1 Agustus dalam penelitian ini sebanyak 56 perusahaan atau 224 data selama empat
2018 tahun. Setelah melakukan uji normalitas, terdapat beberapa data yang harus ________________ dihilangkan atau outlier, data yang digunakan menjadi 211. Teknik analisis
Keywords : Profitability; yang digunakan adalah Analisis Linier Berganda dengan tingkat signifikansi
Capital Structure; α=5%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel profitabilitas yang
Liquidity; Firm Size and diukur dengan rasio Return On Equity (ROE) dan variabel ukuran perusahaan
Value of Company
____________________ yang diukur dengan rasio Log natural (Ln) dari total aset berpengaruh terhadap
nilai perusahaan (PBV). Sedangkan variabel struktur modal yang diukur dengan rasio Debt to Equity Ratio (DER) dan likuiditas yang diukur dengan rasio Current Ratio (CR) tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan (PBV).Kata Kunci : Profitabilitas; Struktur Modal; Likuiditas; Ukuran Perusahaan dan Nilai Perusahaan.
ABSTRACT The purpose of this research is to analyzing the effect of profitability, capital structure, liquidity, and firm size on value of company. The sample of this research is a manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange on period of 2013-2016. The sampling technique used purposive sampling method. The number of sampels in this research as 56 companies or 224 data for four years. After performing the normality test, there are some data that must be removed or outlier, data that used to be 211. Analitycal techniques used are the Multiple Regression Analysis with a significance level α = 5%. The results of this research indicates that variabels profitability measured by Return On Equity (ROE) ratio and firm size variabels measured by Log natural (Ln) ratio from total asset have infuence to value of company (PBV). Meanwhile the variabels capital structure measured by the ratio Debt to Equity Ratio (DER) and liquidity measured by the ratio Current Ratio (CR) do not effect on value of company (PBV).
Alamat korespondensi :
ISSN
Universitas Selamat Sri (UNISS) Kendal 2502-1818 (cetak)
E-mail2615-7918 (online)
34
PENDAHULUAN
Keinginan dan harapan perusahaan adalah tetap menjaga dan mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Perusahaan akan meningkatkan kemampuannya untuk bisa bersaing dengan perusahaan lain. Menganalisis kondisi keuangan perusahaan adalah salah satu cara bagi para calon investor yang akan membeli saham perusahaan untuk mendapatkan keuntungan yang besar dari investasinya. Perusahaan harus memiliki prospek pertumbuhan yang baik di pasar modal. Kinerja perusahaan yang baik akan mempengaruhi nilai perusahaan. Semakin baik kinerja perusahaan, maka akan mempengaruhi kepercayaan investor untuk menanamkan saham diperusahaan yang bersangkutan.
Tingkat pengembalian investasi yang tinggi kepada pemegang saham menandakan nilai saham yang meningkat, hal tersebut menandakan bahwa nilai perusahaan telah meningkat pula. Semakin tinggi nilai perusahaan maka akan semakin sejahtera pula pemiliknya (Husnan, 2000). Berbagai penelitian yang telah dilakukan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan di pasar modal adalah dengan menggunakan rasio keuangan yang diperoleh dari laporan keuangan. Salah satu dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan berinvestasi adalah dengan melihat laporan keuangan yang merupakan sumber berbagai informasi bagi investor. Kinerja keuangan inilah yang digunakan sebagai signal (signaling theory) bagi investor untuk mengetahui kinerja perusahaan. Teori ini menjelaskan mengenai dasar mengapa perusahaan menyampaikan dan memberikan informasi laporan keuangan kepada pihak eksternal. Brigham dan Houston (2001) menyatakan bahwa signal adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh perusahaan untuk memberikan gambaran atau petunjuk bagi investor tentang kondisi perusahaan dan prospek perusahaan. Salah satu cara dalam mengurangi asimetri informasi adalah dengan memberikan sinyal kepada pihak luar yang berupa informasi laporan keuangan yang dapat dipercaya. Kualitas laporan keuangan menunjukkan informasi yang benar dan jujur mengenai kondisi keuangan perusahaan yang dapat mempengaruhi investor dan kreditor atau pihak yang berkepentingan dalam pengambilan keputusan dalam berinvestasi.
Nilai perusahaan pada dasarnya dapat diukur melalui beberapa aspek, salah satunya adalah dengan melihat rasio harga pasar terhadap nilai buku perusahaan (Price to Book Value) yang menunjukkan bahwa tingkat kemampuan perusahaan menciptakan nilai relatif terhadap jumlah modal yang diinvestasikan. Price to Book Value (PBV) yang tinggi mencerminkan harga saham yang tinggi dibandingkan dengan nilai buku per lembar saham sehingga menciptakan nilai perusahaan yang baik. Harga pasar saham menunjukkan penilaian sentral dari seluruh pelaku pasar, barometer kinerja manajemen perusahaan dapat dinilai dari harga pasar saham (Gultom, et al 2013).
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan dari usahanya (Sunyoto, 2013). Profitabilitas mempunyai arti penting didalam mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan dalam jangka panjang, dengan profitabilitas yang tinggi maka kelangsungan hidup perusahaan juga akan lebih terjamin. Nilai suatu perusahaan dapat dipengaruhi dari profitabilitas perusahaan. Profit sebuah perusahaan merupakan harapan bagi investor. Investor akan melihat seberapa besar laba yang diperoleh perusahaan, karena dengan profit yang tinggi dari perusahaan akan mencerminkan pembagian laba yang menjadi haknya yaitu seberapa banyak yang diinvestasikan kembali dan seberapa banyak yang dibayarkan sebaga deviden kepada mereka. Dalam penelitian ini, profitabilitas diukur dengan menggunakan rasio Return On Equity (ROE) yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih untuk pengembalian ekuitas pemegang saham. Return On Equity (ROE) merupakan rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur profitabilitas dari ekuitas. Penelitian yang dilakukan oleh Wirawati (2008) yang menunjukkan bahwa variabel Return On Equity (ROE) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Price to Book Value (PBV). Profit yang tinggi akan memberikan indikasi prospek perusahaan yang baik sehingga dapat memicu investor untuk ikut meningkatkan permintaan saham.. permintaan saham yang meningkat akan menyebabkan nilai perusahaan meningkat. Akan tetapi hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Astriani (2014) disimpulkan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Debt to Equity Ratio (DER) adalah
rasio yang digunakan untuk menunjukkan seberapa besar perusahaan memakai pendanaan yang diperoleh melalui hutang jika dibandingkan dengan pendanaan yang diperoleh melalui modal sendiri (Horne dan John, 2012:169). Rasio Debt
to Equity Ratio (DER) dapat digunakan
calon investor sebagai dasar untuk menanamkan investasinya kedalam perusahaan karena rasio ini menggambarkan modal sendiri, total hutang, dan total aset dimana ketiganya dimanfaatkan untuk meihat tingkat risiko, tingkat pengembalian (return) dan pendapatan (revenue) yang akan diterima oleh perusahaan. tingkat risiko, tingkat pengembalian (return) dan pendapatan (revenue) perusahaan dapat mempengaruhi tinggi rendahnya permintaan akan saham, dimana hal tersebut juga akan mempengaruhi nilai perusahaan (Dewi, et al., 2014). Wijaya et
al. (2010) menyatakan bahwa keputusan
pendanaan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Sedangkan, Azizah (2016) menyatakan bahwa keputusan pendanaan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan, Noerirawan dan Muid (2012) menyatakan bahwa keputusan pendaan yang diukur dengan Debt to
Equity Ratio (DER) berpengaruh negatif
tidak signifikan terhadap nilai perusahaan, sebab hutang yang terlalu tinggi pada struktur modal akan berdampak pada kurangnya kepercayaan publik terhadap perusahaan.
Likuiditas adalah kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Likuiditas menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi, atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih (Munawir, 2001). Likuiditas akan mempengaruhi besar kecilnya dividen yang dibayarkan kepada para pemegang saham. Dividen merupakan arus kas keluar, maka semakin besar jumlah kas yang tersedia maka dianggap baiknya likuiditas perusahaan, semakin besar pula kemampuan perusahaan untuk membayar dividen (Harjito dan Martono, 2007). Tingkat likuidtas yang tinggi memperkecil kegagalan perusahaan dalam memenuhi kewajiban finansial jangka pendek kepada kreditur dan berlaku pula sebaliknya. Tinggi rendahnya rasio ini akan mempengaruhi minat investor untuk mengivestasikan dananya. Semakin besar rasio ini maka efisien perusahaan dalam mendayagunakan aktiva lancar perusahaan (Munawir, 2001).
Ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan yang dapat dinyatakan dengan total aset atau total penjualan bersih. Semakin besar total aktiva maupun penjualan maka semakin besar pula ukuran suatu perusahaan. Ukuran perusahaan yang besar menunjukkan perusahaan mengalami perkembangan sehingga investor akan merespon positif dan nilai perusahaan akan meningkat (Sujoko dan Soebiantoro, 2007). Hasil penelitian Azizah (2016) menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan, semakin tinggi ukuran suatu perusahaan maka akan semakin tinggi pula nilai perusahaan. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Bernandhi dan Muid (2014), akan tetapi hasil penelitian tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sri dan Wirajaya (2013) yang memberikan hasil bahwa variabel ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur karena perusahaan-perusahaan dalam indsutri manufaktur memiliki jumlah yang paling banyak dibandingkan perusahaan diindustri lainnya, sehingga dianggap mewakili semua industri. Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu yang memiliki hasil yang berbeda-beda maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian kembali untuk membuktikan apa sajakah faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah faktor profitabilitas, struktur modal, likuiditas, dan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2013-2016. Perbedaan periode pengamatan dan variabel dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih baik.
METODE
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder yang diperlukan adalah berupa laporan keuangan (laba rugi dan neraca) perusahaan tahun 2013-2016 yang diperoleh dari website Teknik pengumpulan data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung oleh pihak yang melaksanakan penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi. Teknik dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mempelajari atau mengumpulkan catatan atau dokumen yang berkaitan dengan masalah yang diteliti, yaitu data dokumentasi dari perusahaan manufaktur yang go publik di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2016.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2013-2016. Jumlah sampel ditentukan dengan menggunakan
purposive sampling . Adapun kriteria
sampel yang ditetapkan adalah perusahaan manufaktur yang mempublikasikan laporan keuangan pada tahun 2013-2016 secara berturut-turut, perusahaan menerbitkan laporan keuangan dengan nilai mata uang rupiah, perusahaan memiliki nilai laba positif. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 56 perusahaan atau 224 data selama empat tahun. Setelah melakukan uji normalitas, terdapat beberapa data yang harus dihilangkan atau outlier, sehingga data yang digunakan menjadi 211 data.
Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda. Analisis regresi linier barganda digunakan untuk menganalisis seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Persamaan fungsi regresi inier berganda adalah sebagai berikut : Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 +β4X4 + e Dimana : Y : Nilai Perusahaan X1 : Profitabilitas X2 : Struktur Modal X3 : Likuiditas X4 : Ukuran Perusahaan α
: Konstanta β1β2β3β4
Debt to Equity Ratio (DER) mempunyai
33.20
21.20
7.44
N Valid 211 211 211 211 211 Missing Mean 13.7577 .9528 3.0702 28.4886 2.2671 Std. Deviation 16.20520 1.00359 3.07393 1.67469 2.11898 Minimum -14.11 .01 .40 25.62 .01 Maximum 135.85
Tabel 1. Hasil Uji Statistik Deskriptif
Statistics
ROE DER CR Ln_TA PBVmean sebesar 3.0702, standar deviasi sebesar 3.07393, nilai minimum 0.40, dan nilai maximumnya adalah 21.20. Nilai Ln_TA mempunyai nilai mean sebesar 28.4886, standar deviasi sebesar 1.67469, nilai minimum 25.62, dan nilai maximumnya adalah 33.20. variabel dependen dalam penelitian ini adalah rasio Price to Book Value (PBV) mempunyai nilai mean sebesar 2.2671, standar deviasi sebesar 2.11898, nilai minimum 0.01, dan nilai maximumnya adalah 16.67.
Current Ratio (CR) mempunyai nilai
nilai mean sebesar 0.9528, standar deviasi sebesar 1.00359, nilai minimum 0.01, dan nilai maximumnya adalah 7.44. Nilai
sebesar 13.7577, standar deviasi sebesar 16.20520, nilai minimum -14.11, dan nilai maximumnya adalah 135.85. Nilai
: Koefisien
On Equity (ROE) mempunyai nilai mean
perusahaan yang diukur dengan Log natural (Ln) dari total aset yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, minimum, dan maximum. Jumlah sampel sebanyak 211 data. Nilai Return
Current Ratio (CR), dan ukuran
Tabel 1 menyajikan hasil ouput SPSS mengenai deskripsi atau gambaran mengenai data tentang variabel independen yaitu profitabilitas yang diukur dengan rasio Return On Equity (ROE), struktur modal yang diukur dengan rasio Debt to Equity Ratio (DER), likuiditas yang diukur dengan rasio
HASIL DAN PEMBAHASAN Statistika Deskriptif
diukur dengan rasio Current Ratio (CR), dan ukuran perusahaan yang diukur dengan Log natural (Ln) dari total aset. Hal ini dilakukan karena ukuran perusahaan yang dilihat dati total aset yang dinyatakan dalam jutaan rupiah sehingga membuat digit terlalu besar, nilai dan sebarannya yang juga besar dari variabel lain sehingga dapat menyebabkan fultuasi data yang berlebihan.
Equity Ratio (DER), likuiditas yang
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan yang diukur dengan rasio Price to Book Value (PBV). Variabel independen dalam penelitian ini adalah profitabilitas yang diukur dengan rasio Return On Equity (ROE), struktur modal yang diukur dengan rasio Debt to
e : error Pengukuran Variabel
16.67 Sumber : Data yang diolah, tahun 2018
Uji Normalitas menunjukkan bahwa titik-titik menyebar
Uji normalitas digunakan untuk sekitar garis diagonal dan penyebarannya melihat apakah suatu data telah mengikuti arah garis diagonal, maka terdistribusi normal atau tidak. Ada dua model regresi layak dipakai, karena telah cara untuk mendeteksi apakah residual memenuhi asumsi normalitas. berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. (
Tabel 2. Hasil Uji Normalitas dengan
Ghozali, 2013). Analisis grafik dengan uji statistik melihat hasil output SPSS grafik
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
histogram dan Normal P Plot of
Unstandardized Regression Standardized Residual . Berikut
Residual
hasil uji normalitas dengan melihat dari
N 211
grafik histogram dan Normal P Plot of
Regression Standardized Residual : Normal Mean .0000000 a Parameters
Std. Deviation 1.34331158 Most Extreme Absolute .091 Differences Positive .091 Negative -.047 Kolmogorov-Smirnov Z 1.316 Asymp. Sig. (2-tailed) .063
Sumber : Data yang diolah, tahun 2018 Pengujian secara statistik sebagaimana ditampilkan pada tabel 2,
Gambar 1. Hasil Uji Normalitas Grafik
dapat dilihat dari nilai signifikan variabel,
Histogram
jika nilai signifikan variabel > 0,05 maka data normal, dalam penelitian ini nilai signifikan variabel berada diatas 0,05 yang mana berarti data tersebut terdistribusi normal.
Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas digunakan untuk melihat apakah dalam model regresi terdapat korelasi antar variabel independennya. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolonieritas dapat dilakukan dengan cara melihat nilai tolerance dan
(VIF). Hasil
Variance Inflation Factor
pengujian Uji multikolonieritas dapat dilihat pada tabel 3 berikut ini :
Gambar 2. Hasil Uji Hasil Uji Normal P Plot of Regression Standardized Residual
Gambar 1 menunjukkan bahwa grafik histogram menunjukkan pola berdistribusi normal. Gambar
2
Model Unstandardized Coefficients Standardize d
Tabel 3. Hasil Uji Multikolonieritas
Coefficients
aCoefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Toleranc e
VIF 1 (Constant )
-4.932 1.712 -2.881 .004
ROE .092 .006 .703 14.955 .000 .884 1.132 DER .036 .097 .017 .374 .709 .921 1.086 CR -.030 .032 -.043 -.922 .357 .891 1.122 Ln_TA .210 .060 .166 3.509 .001 .870 1.150
a. Dependent Variable: PBV
tolerance >0,10 dan nilai VIF <10 maka
Estimate Durbin- Watson 1 .773 a .598 .590 1.35629 2.067
Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan uji glejser terlihat bahwa semua variabel independen mempunyai tingkat koefisien signifikansi >0.05, sehingga dapat dikatakan bahwa model regresi tidak terdapat heterokedastisitas. Hasil uji heterokedastisitas dapat dilihat pada tabel 5 berikut ini :
Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heterokedastisitas (Ghozali, 2013).
Uji Heteroskedastisitas
Sumber : Data yang diolah, tahun 2018 Berdasarkan tabel 4 diatas diketahui nilai DW sebesar 2.067, nilai du pada tabel sebesar 1.80305 nilai dl sebesar 1.74513 dan nilai 4-du adalah 2.19695. Apabilai nilai du<d<4-du, maka tidak ada autokorelasi positif atau negatif yang berarti tidak terdapat autokorelasi. Berdasarkan hasil uji autokorelasi diatas, dapat disimpulkan bahwa 1.80305 < 2.067 < 2.19695, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi.
b. Dependent Variable: PBV
a. Predictors: (Constant), Ln_TA, DER, CR, ROE
Adjusted R Square Std. Error of the
dapat dikatakan bahwa model dalam penelitian bebas dari multikolonieritas.
Tabel 4. Hasil Uji Autokorelasi Model Summary b Model R R Square
dapat dilihat pada tabel 4 berikut ini :
Sumber : Data yang diolah, tahun 2018 Suatu data dikatakan tidak mengalami multikolonieritas apabila nilai
Autokorelasi adalah hubungan yang terjadi antara residual dari pengamatan satu dengan pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi autokorelasi. Uji autokorelasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Uji Autokorelasi
SPSS diatas memperlihatkan bahwa nilai tolerance dari variabel ROE, DER, CR, Ln_TA >0,10 dan nilai VIF <10, sehingga dapat dikatakan bahwa model dalam penelitian ini bebas dari adanya multikolonieritas.
Output
Durbin Watson. Hasil uji autokorelasi
Tabel 5. Hasil Uji Glejser a Coefficients Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.
Coefficients
B Std. Error Beta
1 (Constant) -.141 1.032 -.136 .892
ROE .007 .004 .140 1.930 .055DER .045 .059 .054 .760 .448 CR -.009 .019 -.033 -.462 .644 Ln_TA .038 .036 .077 1.053 .293
a. Dependent Variable: Abs_res
Sumber : Data yang diolah, tahun 2018
Uji Model
Bertujuan untuk mengukur sig t > tingkat signifikansi (0.05) maka besarnya presentasi pengaruh variabel hipotesis ditolak. Hasil pengujian hipotesis bebas terhadap variabel terikat. Hasil tersebut menghasilkan persamaan analisis pengujian koefisien determinasi dapat regresi berganda berikut ini : dilihat pada tabel 6 berikut : Nilai Perusahaan = -4.932 + 0.092
Profitabilitas + 0.036 StrukturModal -
Tabel 6. Hasil Uji Koefisien Determinasi 0.030 Likuiditas + 0.210 Ukuran
Perusahaan + e.Model Summary Mo R R Adjusted Std. Error del Squar R Square of the a e Estimate 1 .773 .598 .590 1.35629
a. Predictors: (Constant), Ln_TA, DER, CR, ROE
Sumber : Data yang diolah, tahun 2018 Hasil Output SPSS pada tabel 6 menunjukkan bahwa nilai Adjusted R
Square sebesar 0,590. Hal ini berarti nilai perusahaan dapat dijelaskan oleh variabel profitabilitas, struktur modal, likuiditas, dan ukuran perusahaan sebesar 59%. Sementara sekitar 41% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dikategorikan dalam model.
Pengujian Hipotesis
Hasil pengujian hipotesis pada tabel 7 dengan menggunakan uji t-Test yang dilakukan untuk menguji pengaruh dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Apabila nilai sig t < tingkat signifikansi (0.05) maka hipotesis diterima, sedangkan apabila nilai
Pengujian Hipotesis Tabel 7. Hasil Uji Parsial t Coefficients a
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -4.932 1.712 -2.881 .004
ROE .092 .006 .703 14.955 .000 DER .036 .097 .017 .374 .709CR -.030 .032 -.043 -.922 .357 Ln_TA .210 .060 .166 3.509 .001
a. Dependent Variable: PBV
Sumber : Data yang diolah, tahun 2018 Hipotesis kesatu menguji pengaruh profitabilitas yang diukur dengan rasio
Return On Equity (ROE) terhadap nilai
perusahaan (PBV). Berdasarkan hasil pada tabel 7 diatas memperoleh nilai sig 0.000 < 0.05, yang berarti bahwa hipotesis kesatu dinyatakan diterima. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Hamidy, et. Al (2015) dan Hasania, et.al (2016). Investor akan meningkatkan permintaan saham apabila profitabilitas perusahaan meningkat, investor akan tertarik dengan
Return On Equity (ROE) yang tinggi
karena rasio ini menunjukkan perhitungan pengembalian terhadap ekuitas yang ditanamkan oleh investor. Apabila profitabilitas meningkat maka harga saham perusahaan meningkat sehingga menambah nilai perusahaan (PBV). Hal ini bertolak belakang dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Manoppo dan Fitty (2016) yang menyimpulkan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Hipotesis kedua menguji pengaruh struktur modal yang diukur dengan rasio
Debt to Equity Ratio (DER) terhadap nilai
perusahaan (PBV). Berdasarkan hasil pada tabel 7 diatas memperoleh nilai sig 0.709 > 0.05, yang berarti bahwa hipotesis kedua dinyatakan ditolak. Keputusan pendanaan tidak mampu meningkatkan nilai perusahaan. Investor dalam menanamkan modalnya pada perusahaan, keputusan pendanaan tidak menjadi faktor langsung. Investor lebih mengutamakan informasi bagaimana pihak manajemen perusahaan menggunakan dana tersebut sebagai modal perusahaan dengan efektif dan efisien untuk mencapai nilai tambah bagi nilai perusahaan. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Modigliani dan Miller bahwa seberapapun banyaknya penggunaan hutang tidak akan berpengaruh terhadap harga saham dan nilai perusahaan. Investor lebih mempertimbangkan faktor lainnya dalam mengambil sebuah keputusan untuk berinvestasi seperti mempertimbangkan laba perusahaan atau rasio profitabilitas. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Azizah (2016) dan Gultom, et.al (2013).
Hipotesis ketiga menguji pengaruh likuiditas yang diukur dengan rasio
Current Ratio (CR) terhadap nilai
perusahaan (PBV). Berdasarkan hasil pada tabel 7 diatas memperoleh nilai sig 0.357 > 0.05, yang berarti bahwa hipotesis ketiga dinyatakan ditolak. Hasil penelitian ini didukung oleh hasil penelitian Febrianti (2012) dan Gultom, et.al (2013) yang menyatakan bahwa likuiditas tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Tinggi rendahnya rasio ini tidak mempengaruhi minat investor untuk menginvestasikan dananya. Hipotesis keempat menguji pengaruh ukuran perusahaan yang diukur dengan rasio Log natural (Ln) dari total aset terhadap nilai perusahaan (PBV). Berdasarkan hasil pada tabel 7 diatas memperoleh nilai sig 0.001 < 0.05, yang berarti bahwa hipotesis keempat dinyatakan diterima. Perusahaan yang lebih besar dapat dengan mudah memperoleh akses ke pasar modal. Kemudahan untuk mengakses ke pasar modal berarti perusahaan memiliki fleksibilitas dan kemampuan untuk mendapatkan dana yang lebih besar. Dengan kemudahan tersebut ditangkap oleh investor sebagai sinyal positif dan prospek yang baik sehingga ukuran perusahaan bisa memberikan pengaruh yang positif terhadap nilai perusahaan. Ukuran perusahaan yang besar menunjukkan bahwa perusahaan mengalami perkembangan sehingga investor akan merespon positif dan nilai perusahaan akan meningkat. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Manoppo dan Fitty (2016), Languju (2016) dan Rahmawati (2015) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Ukuran perusahaan bukan merupakan pertimbangan utama bagi para investor dalam berinvestasi.
DAFTAR PUSTAKA
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel profitabilitas yang diukur dengan rasio Return On Equity (ROE) dan variabel ukuran perusahaan yang diukur dengan rasio Log natural (Ln) dari total aset berpengaruh terhadap nilai perusahaan (PBV). Sedangkan variabel struktur modal yang diukur dengan rasio
Debt to Equity Ratio (DER) dan likuiditas
yang diukur dengan rasio Current Ratio (CR) tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan (PBV). Saran yang dapat diberikan bagi investor agar lebih cermat dalam memilih perusahaan untuk menginvestasikan modalnya dengan melihat beberapa rasio yang signifikan dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Bagi manajemen, harus meningkatkan kinerja perusahaan agar para investor terus berinvestasi diperusahaan yang nantinya akan meningkatkan harga saham dan berdampak baik pada nilai perusahaan. Bagi peneliti yang akan datang, diharapkan menelaah kembali dan menambah beberapa rasio yang terindikasi mempengaruhi nilai perusahaan dan obyek peellitian perlu diperluas dengan lebih mengamati setiap sektor industri.
Astriani, Eno Fuji. 2014. Pengaruh Kepemelikan Manajerial, Leverage, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan dan Investment Opportunity Set Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Ekonomi. Vol.2 (1) Azizah, Silfiana dan Maswar Patuh Priyadi (2016). Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Pada Sektor Manufaktur. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi
. Vol. 5 (10). ISSN : 2460-0585 Bernandhi, R. Dan A. Muid. 2014. Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Kebijakan Dividen, Leverage, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahan.
Diponegoro Journal Of Accounting 3 (1) : 1-14 Brigham, E.F. dan J.F. Houston. 2001. Manajemen
Keuangan . Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta : Penerbit Erlangga Dewi, Inggi Rovita, Siti Ragil Handayani dan Nila Firdaus Nuzula. 2014. Pengaruh Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB). Vol.17 (1)
SIMPULAN DAN SARAN
Febrianti, Meiriska. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan pada Industri Pertambangan di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Bisnis dan Akuntansi . Vol.14 (2) : 141-156
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21 . Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Gultom, Robinhot, Agustina dan Sri Widia Wijaya.
2013. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Farmasi di ursa Efek Indonesia.
Jurnal Wira Ekonomi Mikrosil . Vol.3 (01) Hamidy, Rahman Rusdi, I Gusti Bagus Wiksuana dan Luh Gede Sri Artini. 2015. Pengaruh Struktur
Modal Terhadap Nilai Perusahaan dengan Profitabilitas sebagai Variabel Intervening pada Perusahaan Properti dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia. E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Universitas Udayana : 665-682. ISSN : 2337- 3067 Harjito, Agus dan Martono. 2007. Manajemen Keuangan . Yogyakarta: Ekonosia Hasania, Zuhria, Sri Murni dan Yunita Mandagie. 2016.
Pengaruh Current Ratio, Ukuran Perusahaan, Struktur Modal, dan ROE Terhadap Nilai Perusahaan Farmasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi. Vol.16 (03) Husnan, Suad. 2000. Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan . Edisi Ketiga. Yogyakarta : UPP AMP YKPN Languju, Octavia. 2016. Pengaruh Return On Equity, Ukuran Perusahaan, Price Earning Ratio dan Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan Property and Real Estate Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi. Vol.16 (02). Manoppo, Heven dan Fitty Valdi Arie. 2016. Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan dan
Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal EMBA. Vol.4 (2) : 485-497.
ISSN : 2303-1174 Munawir. 2001. Analisa Laporan Keuangan.Yogyakarta : Liberty. Noerirawan, R. Dan A. Muid. 2012. Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan terhadap Nilai
Perusahaan. Diponegoro Journal Of Accounting I (2) : 1-12 Rahmawati, Siti Hamda. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan-Perusahaan yang Terdaftar di BEI Tahun 2010-2012. Jom FEKON Vol.2 (1)
Sri, A. Dan A. Wirajaya. 2013. Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan Pada Nilai Perusahaan. Jurnal Akuntansi Universitas Udayana . Vol.4 (2). Sujoko dan Ugy Soebiantoro. 2007. Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham, Leverage, Faktor Intern dan
Faktor Ekstern terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan . Vol. 9 (1) : pp 41-48 Sunyoto, Danang. 2013. Analisis Laporan Keuangan Bisnis . Jakarta: Salemba Empat
Wijaya, L.R.P., Bandi dan A.Wibawa. 2010. Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan.
Simposium Nasional Akuntansi 1 . Purwokerto Wirawati, Ni Gusti Putu. 2008. Pengaruh Faktor Fundamental Perusahaan terhadap Price to Book
Value dalam Penilaian Saham di Bursa Efek Jakarta dalam Kondisi Krisis Moneter. Buletin Studi Ekonomi . Vol.13. (1) : 92-102 .