Interpolasi untuk kebutuhan nutrisi tern
Interpolasi untuk kebutuhan nutrisi ternak
Dalam penyusunan ransum ternak yang seringkali digunakan untuk ruminansia,
penghitungankebutuhan pakan ternak dan nutrisinya berdasarkan dua cara, yaitu :
1. Berdasarkan Tabel Kebutuhan
2. Berdasarkan asumsi persentase dari berat badan ternak.
Jika kita menggunakan cara pertama yaitu tabel kebutuhan, banyak literatur yang
menyediakan informasi mengenai kebutuhan tiap ternak baik berdasar fase fisiologis dan
lainnya. Keunggulan dari menggunakan tabel kebutuhan adalah dapat mengetahui
kebutuhan nutrisi ternak secara rinci dari kebutuhan berat pakan, PK, SK, TDN, ME, NEm,
NEg, Ca, P. Sehingga, secara tepat pula kita dapat menyusun ransum untuk ternak. Jika
tepat, hasilnya akan berefek baik pada ternak sendiri (resiko kelebihan nutrisi kecil) dan
segi ekonomis (resiko pakan berlebih kecil).
Salah satu yang digunakan adalah dari N.R.C. Nutrient Requirement of Dairy
Cattle tahun 1978. Karena sebagai contoh kali ini adalah kebutuhan untuk pengemukan
pedet dan dapi muda jantan dari sapi perah.
BB
100
150
200
250
Protei
n
kasar
(%)
Tambaha
n BB/hari
(kg)
Keb.
Paka
(kgBK)
TDN
(%)
0.0
2.1
55
8.7
0.7
2.7
70
14.8
1.1
2.7
86
18.2
0.0
2.8
55
8.7
0.7
3.9
70
12.6
1.1
3.7
86
15.6
0.0
3.5
55
8.5
0.7
5.7
64
10.8
1.1
4.6
86
13.6
0.0
4.1
55
8.5
0.7
6.2
72
11.1
1.1
6.0
86
12.7
Jika melihat tabel di atas, secara mudah kita dapat menentukan kebutuhan ternak. Ketika
ternak dengan BB 150 kg dengan Tambahan BB sekian maka kebutuhan pakannya
sekian, PK sekian dan TDN sekian. Namun jika kita menghitung BBrerata untuk
penggemukan dengan hasil 225 kg dengan tambahan BB 0.7, padahal dalam tabel tidak
tercantum. apa yang harus kita lakukan?
INTERPOLASI!!
Interpolasi adalah ‘sesuatu’ yang dilakukan untuk menemukan ‘sesuatu’ lagi
yang belum ada melalui metode perbandingan kemudian diperkalikan silang.
untuk kasus diatas dapat ditemukan nilai nilai dari Kebutuhan pakan, PK, dan TDN yang
belum ada dari BB 225 kg. yang perlu diperhatikan adalah :
1.
BB batas atas dan BB batas bawah yang ada dalam tabel dimana BB‘sesuatu’
berada di antaranya. dari tabel didapat BB Bts Ats 200kg dan BB Bts Bwh 250
kgsehinggaBB’sesuatu’ 225kgdi antaranya.
2. Lihat tiap baris BB bts atas dan BB bts bawah dengan Tambahan BB/hari yang
sama, dalam kasus ini sebesar 0.7kg. DIINGAT! Tambahan BB/hari harus sama!
sehingga didapat data
BB
Keb. Paka
(kgBK)
Tambahan BB/hari (kg)
TDN
(%)
200
0.7
5.7
64
225
0.7
BKsesuatu
TDNsesuatu
250
0.7
6.2
72
interpolasi berupa :
Hitung pula pada kebutuhan PK dan TDN dengan mengganti baggian BKatas dan
BKbawah dengan PKatas PKbawah atau TDN. Dengan demikian kebutuhan nutrisinya
dapat diketahui semua.
Tahap perhitungan ini berlaku pada tahap awal penyusunan ransum. Sehingga setelah
nilai ini ditemukan, langkah selanjutnya yaitu mencari formulasi ransum menggunakan
bahan pakan yang pas.
Dalam penyusunan ransum ternak yang seringkali digunakan untuk ruminansia,
penghitungankebutuhan pakan ternak dan nutrisinya berdasarkan dua cara, yaitu :
1. Berdasarkan Tabel Kebutuhan
2. Berdasarkan asumsi persentase dari berat badan ternak.
Jika kita menggunakan cara pertama yaitu tabel kebutuhan, banyak literatur yang
menyediakan informasi mengenai kebutuhan tiap ternak baik berdasar fase fisiologis dan
lainnya. Keunggulan dari menggunakan tabel kebutuhan adalah dapat mengetahui
kebutuhan nutrisi ternak secara rinci dari kebutuhan berat pakan, PK, SK, TDN, ME, NEm,
NEg, Ca, P. Sehingga, secara tepat pula kita dapat menyusun ransum untuk ternak. Jika
tepat, hasilnya akan berefek baik pada ternak sendiri (resiko kelebihan nutrisi kecil) dan
segi ekonomis (resiko pakan berlebih kecil).
Salah satu yang digunakan adalah dari N.R.C. Nutrient Requirement of Dairy
Cattle tahun 1978. Karena sebagai contoh kali ini adalah kebutuhan untuk pengemukan
pedet dan dapi muda jantan dari sapi perah.
BB
100
150
200
250
Protei
n
kasar
(%)
Tambaha
n BB/hari
(kg)
Keb.
Paka
(kgBK)
TDN
(%)
0.0
2.1
55
8.7
0.7
2.7
70
14.8
1.1
2.7
86
18.2
0.0
2.8
55
8.7
0.7
3.9
70
12.6
1.1
3.7
86
15.6
0.0
3.5
55
8.5
0.7
5.7
64
10.8
1.1
4.6
86
13.6
0.0
4.1
55
8.5
0.7
6.2
72
11.1
1.1
6.0
86
12.7
Jika melihat tabel di atas, secara mudah kita dapat menentukan kebutuhan ternak. Ketika
ternak dengan BB 150 kg dengan Tambahan BB sekian maka kebutuhan pakannya
sekian, PK sekian dan TDN sekian. Namun jika kita menghitung BBrerata untuk
penggemukan dengan hasil 225 kg dengan tambahan BB 0.7, padahal dalam tabel tidak
tercantum. apa yang harus kita lakukan?
INTERPOLASI!!
Interpolasi adalah ‘sesuatu’ yang dilakukan untuk menemukan ‘sesuatu’ lagi
yang belum ada melalui metode perbandingan kemudian diperkalikan silang.
untuk kasus diatas dapat ditemukan nilai nilai dari Kebutuhan pakan, PK, dan TDN yang
belum ada dari BB 225 kg. yang perlu diperhatikan adalah :
1.
BB batas atas dan BB batas bawah yang ada dalam tabel dimana BB‘sesuatu’
berada di antaranya. dari tabel didapat BB Bts Ats 200kg dan BB Bts Bwh 250
kgsehinggaBB’sesuatu’ 225kgdi antaranya.
2. Lihat tiap baris BB bts atas dan BB bts bawah dengan Tambahan BB/hari yang
sama, dalam kasus ini sebesar 0.7kg. DIINGAT! Tambahan BB/hari harus sama!
sehingga didapat data
BB
Keb. Paka
(kgBK)
Tambahan BB/hari (kg)
TDN
(%)
200
0.7
5.7
64
225
0.7
BKsesuatu
TDNsesuatu
250
0.7
6.2
72
interpolasi berupa :
Hitung pula pada kebutuhan PK dan TDN dengan mengganti baggian BKatas dan
BKbawah dengan PKatas PKbawah atau TDN. Dengan demikian kebutuhan nutrisinya
dapat diketahui semua.
Tahap perhitungan ini berlaku pada tahap awal penyusunan ransum. Sehingga setelah
nilai ini ditemukan, langkah selanjutnya yaitu mencari formulasi ransum menggunakan
bahan pakan yang pas.