Manajemen Operasional Model Proyek dal

MANAJEMEN OPERASIONAL
“MODEL PROYEK DALAM NETWORK”
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH
GRESIK

MANAJEMEN A-SORE

DOSEN PEMBIMBING :
Diajukan Oleh Kelompok 12 (Dua Belas)
Anggota Kelompok :
1. RIZAFANY LARASWATI 13 312 004
2. SHOFIATUL KHASANAH 13 312 023
3. LAILI QUROTUL
13 312 024
4. LAILI RIZIIQ M
13 312 025

MODEL PROYEK DALAM
NEWORK
Pada perencanaan suatu proyek terdapat proses pengambilan

keputusan dan proses penetapan tujuan. Untuk dapat
melaksanakan proses ini perlu adanya informasi yang tepat dan
kemampuan pengambilan keputusan yang tinggi. Proses
pengambilan keputusan dan penetapan kebijakan serta proses
penyelenggaraan merupakan sistem operasi pada perencanaan
proyek.
Bila perencanaan proyek merupakan sebuah total sistem, maka
penyelenggaraan proyek tersebut terdiri dari dua sub sistem, yaitu
sub sistem operasi dan sub sistem informasi. Sub sistem operasi
menjawab pertanyaan “bagaimana cara melaksanakan kegiatan”
sedang sub sistem informasi menjawab pertanyaan “kegiatan apa
saja yang sudah, sedang dan akan dilaksanakan”. Network Planning
merupakan sub sistem informasinya.

PENGGUNAAN NETWORK
PLANNING
Network Planning (NWP) khususnya digunakan untuk
menyelesaikan suatu proyek yang hanya dilakukan sekali saja,
jadi harus dibuat NWP baru untuk setiap proyek yang akan
diselesaikan, misalnya, pendirian rumah baru, perencanaan

perjalanan, rescheduling urutan proses produksi dan
sebagainya. Jadi digunakan dalam Tatalaksana proyek.



Keuntungan Penggunaan Network Planning dalam
Tatalaksana Proyek :
Merencanakan scheduling dan mengawasi proyek secara logis.



Memikirkan secara menyeluruh, tetapi juga mendetail dari
proyek.



Mendokumen dan mengkomunikasikan rencana scheduling
(waktu) dan alternatif-alternatif lain penyelesaian proyek
dengan tambahan biaya.
Mengawasi proyek dengan lebih efisien.




PERT DAN CPM
PERT dan CPM adalah suatu alat manajemen proyek yang
digunakan untuk melakukan penjadwalan, mengatur dan
mengkoordinasi bagian-bagian pekerjaan yang ada didalam
suatu proyek. PERT yang memiliki kepanjangan Program
Evalution Review Technique sedangkan CPM merupakan
kepanjangan dari Critical Path Method.

PERT DAN CPM KEDUANYA
MENGIKUTI ENAM LANGKAH
DASAR









Mengidentifkasikan proyek dan menyiapkan struktur pecahan
kerja.
Membangun hubungan antara kegiatan, memutuskan kegiatan
mana yang harus terlebih dahulu dan mana yang mengikuti
yang lain.
Menggambarkan jaringan yang menghubungkan keseluruhan
kegiatan.
Menetapkan perkiraan waktu dan/atau biaya untuk tiap
kegiatan.
Menghitung jalur waktu terpanjang melalui jaringan. Ini yang
disebut jalur kritis.
Menggunakan jaringan untuk membantu perencanaan,
penjadwalan, dan pengendalian proyek.

Proses dalam
CPM/PERT

Jaringan CPM/PERT menunjukkan saling berhubungnya

antara satu kegiatan dengan kegiatan lainnya dalam suatu
proyek
Ada dua pendekatan untuk menggambarkan jaringan
proyek yakni kegiatan pada titik (activity on node – AON) dan
kegiatan pada panah (activity on arrow – AOA). Pada konvensi
AON, titik menunjukan kegiatan, sedangkan pada AOA panah
menunjukan kegiatan.

PEBANDINGAN ANTARA
KONVENSI JARINGAN AON DAN
AOA
Activity on
Node (AON)
(a) A

C

B
A


(b)

C
B
B

(c)

A
C

Arti dari
Aktivitas
A datang
sebelum B,
yang datang
sebelum C

A dan B keduanya
harus

diselesaikan
sebelum C dapat
dimulai
B dan C tidak
dapat di mulai
sebelum A
selesai

Activity on
Arrow (AOA)

A

B

C

A
B


A

C

B
C

Activity on
Node (AON)

A

C

B

D

(d)


A

C

(e)
B

D

Arti dari
Aktivitas

C dan D tidak
dapat dimulai
hingga A dan
B keduanya
selesai

C tidak dapat
dimulai setelah A

dan B selesai, D
tidak dapat
dimulai sebelum
B selesai.
Kegiatan Dummy
ditunjukan pada
AOA

Activity on
Arrow (AOA)

A

C

B

D

A


C
Dummy activity

B

D

Activity on
Node (AON)

A

B

(f)
C

D

Arti dari
Aktivitas

B dan C tidak
dapat dimulai
hingga A
selesai. D tidak
dapat dimulai
sebelum B dan
C selesai.
Kegiatan
dummy
ditunjukan
pada AOA.

Activity on
Arrow (AOA)

A

Dummy
activity

B

D

C

Contoh :
Pemerintah akan membangun rumah sakit berstandar
internasional, rumah sakit tersebut akan di bangun dan harus
melalui delapan kegiatan yakni : membangun komponen
internal, memodifikasi atap dan lantai, membangun tumpukan,
menuangkan beton dan memasang rangka, membangun
pembakar temperatur tinggi, memasang sistem kendali polusi,
membangun alat pencegah polusi udara, dan kegiatan terakhir
yaitu pemerikasaan dan pengujian.

KEGIATAN TERSEBUT DAPAT DI LIHAT PADA TABEL DI BAWAH INI
BERIKUT PENJELASAN SUSUNAN KEGIATANNYA:
Kegiatan

Penjelasan

Pendahulu
langsung

A

membangun komponen internal

-

B

memodifikasi atap dan lantai

-

C

membangun tumpukan

A

D

menuangkan beton dan memasang rangka

A,B

E

membangun pembakar temperatur tinggi

C

F

memasang sistem kendali polusi

C

G

membangun alat pencegah polusi udara

D,E

H

pemerikasaan dan pengujian

F,G

GAMBAR AON UNTUK PROYEK
RUMAH SAKIT TERSEBUT:

F
A

C
E

Start

B

D

H
G

GAMBAR AOA UNTUK PROYEK
RUMAH SAKIT TERSEBUT:
2

C
Membangun
kumpulan
tumpukan

4

Dummy
Activity

1

3

D
5
Menuangkan
beton dan
memasang rangka

6

H
7
Pemeriksaan
dan pengujian

Terima Kasih