Sifat Unsur Periodik Ketiga docx
Sifat Unsur Periodik Ketiga
A. Kelimpahan di Alam
Keberadaan unsur-unsur kimia di alam sangat melipah. Hingga saat ini, unsurunsur kimia berjumlah sekitar 114 unsur. Unsur kimia terdapat di kerak bumi,
dasar laut, dan atmosfer, baik dalam bentuk unsur bebas, senyawa ataupun
campurannya. Unsur-unsur kimia yang terdapat di alam dalam bentuk unsur
bebasnya (tidak bersenyawa dengan unsur lainnya), diantaranya logam platina
(Pt), emas (Au), karbon (C), gas nitrogen (N2), oksigen (O2), dan gas-gas mulia.
Adapun unsur-unsur lainnya ditemukan dalam bentuk bijih logam. Bijih logam
merupakan campuran antara mineral yang mengandung unsur-unsur kimia dan
pengotornya. Mineral-mineral tersebut berbentuk senyawa oksida, halida, fosfat,
silikat, karbonat, sulfat, dan sulfida. Logam platina (Pt) dan emas (Au) disebut
logam mulia. Sumber logam mulia dan mineral-mineral dapat ditemukan di kerak
bumi, sedangkan sumber gas oksigen, nitrogen, dan gas mulia (kecuali He)
terdapat di lapisan atmosfer.
Unsur – unsur periode ketiga terdiri atas Na, Mg, Al, Si, P, S, Cl dan Ar. Harga
keelektronegatifan unsur periode ketiga dari kiri ke kanan semakin besar dan
sebaliknya, harga keelektropositifan semakin kecil. Hal ini disebabkan oleh harga
keelektronegatifan Y semakin besar sehingga semakin mudah membentuk ion
negative.
Table 3-13, data sifat periodic unsur-unsur periode ketiga
Sifat
Senyawa
Na
Mg
Al
Si
P
S
Cl
Ar
Nomor
atom
11
12
13
14
15
16
17
18
Elektron
valensi
35
352
Jari-jari
atom
1,86
1,60
1,43
1,17
1,10
1,04
0,99
0,97
Energi
ionisasi
(Kj/ma)
495,
8
737,7
577,6
786,4
1011,
7
999,6
1251,
1
1520,
4
Keelektron
egatifan
0,93
1,31
1,61
1,90
2,19
2,58
3,16
-
3523p1 352p32 3523p3 3523p4 3523p5 3523p6
Berdasarkan tabel tersebut, anda dapat mengetahui bahwa dari kiri ke kanan,
jumlah elektron valensi semakin banyak, sedangkan jumlah kulitnya tetap.
Akibatnya, jari-jari atom semakin kecil sehingga semakin sukar melepaskan
elektron (ionisasinya semakin besar).
B. Sifat-sifat unsur periodik ketiga
1. Sifat Fisik Unsur Periode KeTiga
Table 3.14 titik leleh dan titik didih unsure periode ke tiga
Sifat
Senyawa
Titik leleh
(0C)
Titik
didih
Na
Mg
Al
Si
P
S
97,81 648,8 660,37
1,410
44,1
119,0
903,8 1,105
2,355
280
44,67
2467
Cl
Ar
-100,98 -189,2
-34,6
-185,7
Berdasarkan tabel di atas telah diketahui bahwa unsur Na, Mg, Al, Si, P, S
berwujud padat pada suhu kamar karena unsur-unsur tersebut memiliki harga
(t.l) dan (t.d) di atas suhu ruangan (di atas 250C). Sedangkan unsur Cl dan Ar
berwujud gas karena memiliki (t.l) dan (t.d) di bawah suhu ruangan.
Dalam periode ketiga, letak logam disebelah kiri, makin ke kiri sifat logam
semakin reaktif, Na >Mg> Al. Jadi Na
paling reaktif. Bukan logam
terletak sebelah kanan makin ke kanan sifat bukan logamnya makin kuat, a> 5>
P> Si. Klor paling reaktif dan Si paling tidak reaktif. Jadi , unsur periode ketiga
dari Na ke Cl sifat logamnya makin bertambah.
2. Sifat Kimia Unsur Periode Ketiga
Unsur – unsur periode ketiga memiliki keteraturan sifat secara berurutan
dari kiri kekanan sebagai berikut :
a. Sifat preduksi berkurang dan sifat pengoksidasi bertambah
b. Sifat logam semakin lemah dan sifat nonlogam semakin kuat
c. Sifat basa semakin lemah dan sifat asam semakin kuat
Sifat Pereduksi dan Sifat Pengoksidasi
Sifat pereduksi semakin bertambah, sedangkan sifat pengoksidasi unsureunsur periode ke tiga ini dapat anda lihat dari harga potensial reduksinya.
Table 3.15 potensial reduksi standart unsur-unsur periode ketiga.
Sifat
Senyawa
Potensial
reduksi
(volt)
Na
Mg
-2,711 -2,375
Al
Si
-1,706
0,13
P
S
Cl
Ar
-0,276 -0,508 +1,358
-
Dari kiri ke kanan unsur periode ketiga memiliki harga potensial reduksi 5
standart yang semakin positif sehingga sifat pereduksinya semakin berkurang
dan sifat pengoksidasinya semakin bertambah.
Natrium merupakan pereduksi yang reaktif terhadap air. Sifat pereduksi
magnesium lebih lemah dibandingkan natrium. Sehingga logam Mg hanya
dapat bereaksi dengan air panas.
Contoh :
2Na (5) + 2H O (l)
2Na OH (ag) + H2 (g)
Mg (5) + H2O (l)
(tidak bereaksi)
Mg (5) + 2H2O (l) panas
Al (5) + H2O (l)
Mg (OH)2 + H2 (g)
(tidak bereaksi)
2Al (5) + 3H2O (g) panas
Al2 O3 (5) + 3H2 (g)
Sedangkan silicon memiliki sifat pereduksi
lebih lemah dibandingkan
aluminium sehingga silicon yang bereaksi dengan oksidator kuat, seperti
oksigen dan klorin.
Contoh :
Si (5) + O2 (g)
Si O2 (5)
Si (5) + 2Cl2 (g)
Si Cl4 (l)
Sifat Logam dan Nonlogam
Unsur-unsur periode ketiga, seperti Na, Mg, dan Al merupakan unsur logam,
sedangkan unsur-unsur P, S, dan Cl merupakan unsur nonlogam. Adapun Si
merupakan unsur yang memiliki sifat peralihan antara unsur logam dan
nonlogam sehingga disebut unsur metalloid (semi logam). Argon (Ar) termasuk
golongan gas mulia yang bersifat insert (sulit bereaksi) sehingga tidak dibahas
lebih lanjut dalam bab ini.
Sifat Asam-Basa
Sifat asam berkaitan dengan sifat non logam,sedangkan sifat basa berkaitan
dengan logam. Sifat basa atau sifat asam dari suatu unsure bergantung pada
konfigurasi electron dan harga ionisasi unsure-unsur tersebut.
a. Sifat Basa
Dari kiri ke kanan, unsur-unsur periode ketiga memiliki harga ionisasi yang
semakin besar sehingga semakin sukar melepas electron. Penyebabnya electron
Dari unsur tersebut akan kurang tertarik kea rah atau oksigen sehingga
kecenderungan untuk membentuk ion OH menjadi berkurang.
Contoh :
M – OH M+ + OHJadi, dari kiri kekanan sifat basa usnur periode ketiga semakin lemah.
b. Sifat Asam
Energi ionisasi unsur periode ketiga dari kiri ke kanan semakin besar sehingga
semakinmudah menarik electron dari atom oksigen. Jadi dari kiri ke kana sifat
asam unsur periode ketiga semakin kuat.
Contoh :
M – OH MO- + H+
Senyawa asam unsur periode ketiga, yaitu : asam siukat (H2SiO3) asam fosfat
(H3DO4) asam sinfat (H2SO4) dan asam paklorat (HCO4). Senyawa H2SiO3
merupakan asam
sangat lemah sehingga mudah terurai menjadi senyawa
SiO2 dan H2O1
C.Proses Pembuatan dan Kegunaannya
Unsur
Pembuatan
Kegunaan
· Pembuatan TEL
Na
Elektrolisis
leburan NaCl
(Proses Down)
Mg
Si
Reduksi pasir
SiO2 dengan C
dalam tanur
listrik
Rumus Senyawa
Garam
NaCl
Sendawa Chili
NaNO3
Kriolit
Na3AlF6
Bijih silikat
Na2SiO3
Air laut
MgCl2
Magnetit
MgCO3
Kiserit
MgSO4.3H2O
Dolomit
MgCO3.CaCO3
Karnalit
KCl.MgCl2.6H2O
Asbes
CaMg(SiO3)4
Mika
K-Mg-Al Silikat
Pasir/kuarsa
SiO2
Tanah liat
Al2O3.2SiO2.2H2O
· Mereduksi bijih
loga (Ti)
· Lampu Kabut
Elektrolisis
lelehan MgCl2
Terdapat
Pada
· Magnalium untuk
bahan kerangka
pesawat terbang
· Bahan
semikonduktor
untuk kalkulator,
mikrokomputer,
polimer silikon
untuk mengubah
jaringan pada tubuh
Asbes
Mg-Ca-Silikat
Mika
K-Mg-Silikat
· Fosfor putih
(beracun) untuk
bahan baku
pembuatan H3PO4
P
Proses Wohler
(memanaskan
campuran
Batu karang
fosforit, pasir
fosfat (apatit
dan C pada suhu · Fosfor merah
dan fosforit)
1300oC dalam
(tidak beracun)
tanur listrik) untuk bidang gesek
korek api
Alumino
silikat
Marten Hall
Al
· Alat masak,
karena tahan panas
dan tahan karat
karena membentuk
lapisan oksida
Penambahan
kriolit dalam
proses Hall
berfungsi untuk
· Paduan Al untuk
melarutkan
pesawat terbang
Al2O3 dan
menurunkan
· Al(OH)3 untuk
titik leleh Al2O3
obat maag
Campuran Al-O-Si
Korundum
Al2O3
Kriolit
Na3AlF6
Bauksit
S
Ca3(PO4)2
Al2O3.xH2O
Pembuatan
· Pembuatan korek
dengan 2 cara:
api
Pirit
1) Metode
Frasch (yang
ada di dalam · Proses vulkanisasi
tanah)
karet
FeS2
2) Metode
Sisilia (yang ada
di permukaan · Pembuatan CS2
(bahan baku serat
tanah)
rayon)
Pembuatan
H2SO4 ada 2
cara:
· (NH4)SO4 atau
pupuk ZA
1) Proses
Kontak dengan
bahan baku SO2, · H2SO4 untuk
katalisnya V2O5 elektrolit pada aki
(accumulator)
2) Proses Bilik
Timbal dengan
bahan baku SO2,
katalisnya uap
· CuSO4.5H2O
nitroso
(terusi) untuk anti
(campuran NO
jamur pada
dan NO2)
tanaman dan kayu
A. Kelimpahan di Alam
Keberadaan unsur-unsur kimia di alam sangat melipah. Hingga saat ini, unsurunsur kimia berjumlah sekitar 114 unsur. Unsur kimia terdapat di kerak bumi,
dasar laut, dan atmosfer, baik dalam bentuk unsur bebas, senyawa ataupun
campurannya. Unsur-unsur kimia yang terdapat di alam dalam bentuk unsur
bebasnya (tidak bersenyawa dengan unsur lainnya), diantaranya logam platina
(Pt), emas (Au), karbon (C), gas nitrogen (N2), oksigen (O2), dan gas-gas mulia.
Adapun unsur-unsur lainnya ditemukan dalam bentuk bijih logam. Bijih logam
merupakan campuran antara mineral yang mengandung unsur-unsur kimia dan
pengotornya. Mineral-mineral tersebut berbentuk senyawa oksida, halida, fosfat,
silikat, karbonat, sulfat, dan sulfida. Logam platina (Pt) dan emas (Au) disebut
logam mulia. Sumber logam mulia dan mineral-mineral dapat ditemukan di kerak
bumi, sedangkan sumber gas oksigen, nitrogen, dan gas mulia (kecuali He)
terdapat di lapisan atmosfer.
Unsur – unsur periode ketiga terdiri atas Na, Mg, Al, Si, P, S, Cl dan Ar. Harga
keelektronegatifan unsur periode ketiga dari kiri ke kanan semakin besar dan
sebaliknya, harga keelektropositifan semakin kecil. Hal ini disebabkan oleh harga
keelektronegatifan Y semakin besar sehingga semakin mudah membentuk ion
negative.
Table 3-13, data sifat periodic unsur-unsur periode ketiga
Sifat
Senyawa
Na
Mg
Al
Si
P
S
Cl
Ar
Nomor
atom
11
12
13
14
15
16
17
18
Elektron
valensi
35
352
Jari-jari
atom
1,86
1,60
1,43
1,17
1,10
1,04
0,99
0,97
Energi
ionisasi
(Kj/ma)
495,
8
737,7
577,6
786,4
1011,
7
999,6
1251,
1
1520,
4
Keelektron
egatifan
0,93
1,31
1,61
1,90
2,19
2,58
3,16
-
3523p1 352p32 3523p3 3523p4 3523p5 3523p6
Berdasarkan tabel tersebut, anda dapat mengetahui bahwa dari kiri ke kanan,
jumlah elektron valensi semakin banyak, sedangkan jumlah kulitnya tetap.
Akibatnya, jari-jari atom semakin kecil sehingga semakin sukar melepaskan
elektron (ionisasinya semakin besar).
B. Sifat-sifat unsur periodik ketiga
1. Sifat Fisik Unsur Periode KeTiga
Table 3.14 titik leleh dan titik didih unsure periode ke tiga
Sifat
Senyawa
Titik leleh
(0C)
Titik
didih
Na
Mg
Al
Si
P
S
97,81 648,8 660,37
1,410
44,1
119,0
903,8 1,105
2,355
280
44,67
2467
Cl
Ar
-100,98 -189,2
-34,6
-185,7
Berdasarkan tabel di atas telah diketahui bahwa unsur Na, Mg, Al, Si, P, S
berwujud padat pada suhu kamar karena unsur-unsur tersebut memiliki harga
(t.l) dan (t.d) di atas suhu ruangan (di atas 250C). Sedangkan unsur Cl dan Ar
berwujud gas karena memiliki (t.l) dan (t.d) di bawah suhu ruangan.
Dalam periode ketiga, letak logam disebelah kiri, makin ke kiri sifat logam
semakin reaktif, Na >Mg> Al. Jadi Na
paling reaktif. Bukan logam
terletak sebelah kanan makin ke kanan sifat bukan logamnya makin kuat, a> 5>
P> Si. Klor paling reaktif dan Si paling tidak reaktif. Jadi , unsur periode ketiga
dari Na ke Cl sifat logamnya makin bertambah.
2. Sifat Kimia Unsur Periode Ketiga
Unsur – unsur periode ketiga memiliki keteraturan sifat secara berurutan
dari kiri kekanan sebagai berikut :
a. Sifat preduksi berkurang dan sifat pengoksidasi bertambah
b. Sifat logam semakin lemah dan sifat nonlogam semakin kuat
c. Sifat basa semakin lemah dan sifat asam semakin kuat
Sifat Pereduksi dan Sifat Pengoksidasi
Sifat pereduksi semakin bertambah, sedangkan sifat pengoksidasi unsureunsur periode ke tiga ini dapat anda lihat dari harga potensial reduksinya.
Table 3.15 potensial reduksi standart unsur-unsur periode ketiga.
Sifat
Senyawa
Potensial
reduksi
(volt)
Na
Mg
-2,711 -2,375
Al
Si
-1,706
0,13
P
S
Cl
Ar
-0,276 -0,508 +1,358
-
Dari kiri ke kanan unsur periode ketiga memiliki harga potensial reduksi 5
standart yang semakin positif sehingga sifat pereduksinya semakin berkurang
dan sifat pengoksidasinya semakin bertambah.
Natrium merupakan pereduksi yang reaktif terhadap air. Sifat pereduksi
magnesium lebih lemah dibandingkan natrium. Sehingga logam Mg hanya
dapat bereaksi dengan air panas.
Contoh :
2Na (5) + 2H O (l)
2Na OH (ag) + H2 (g)
Mg (5) + H2O (l)
(tidak bereaksi)
Mg (5) + 2H2O (l) panas
Al (5) + H2O (l)
Mg (OH)2 + H2 (g)
(tidak bereaksi)
2Al (5) + 3H2O (g) panas
Al2 O3 (5) + 3H2 (g)
Sedangkan silicon memiliki sifat pereduksi
lebih lemah dibandingkan
aluminium sehingga silicon yang bereaksi dengan oksidator kuat, seperti
oksigen dan klorin.
Contoh :
Si (5) + O2 (g)
Si O2 (5)
Si (5) + 2Cl2 (g)
Si Cl4 (l)
Sifat Logam dan Nonlogam
Unsur-unsur periode ketiga, seperti Na, Mg, dan Al merupakan unsur logam,
sedangkan unsur-unsur P, S, dan Cl merupakan unsur nonlogam. Adapun Si
merupakan unsur yang memiliki sifat peralihan antara unsur logam dan
nonlogam sehingga disebut unsur metalloid (semi logam). Argon (Ar) termasuk
golongan gas mulia yang bersifat insert (sulit bereaksi) sehingga tidak dibahas
lebih lanjut dalam bab ini.
Sifat Asam-Basa
Sifat asam berkaitan dengan sifat non logam,sedangkan sifat basa berkaitan
dengan logam. Sifat basa atau sifat asam dari suatu unsure bergantung pada
konfigurasi electron dan harga ionisasi unsure-unsur tersebut.
a. Sifat Basa
Dari kiri ke kanan, unsur-unsur periode ketiga memiliki harga ionisasi yang
semakin besar sehingga semakin sukar melepas electron. Penyebabnya electron
Dari unsur tersebut akan kurang tertarik kea rah atau oksigen sehingga
kecenderungan untuk membentuk ion OH menjadi berkurang.
Contoh :
M – OH M+ + OHJadi, dari kiri kekanan sifat basa usnur periode ketiga semakin lemah.
b. Sifat Asam
Energi ionisasi unsur periode ketiga dari kiri ke kanan semakin besar sehingga
semakinmudah menarik electron dari atom oksigen. Jadi dari kiri ke kana sifat
asam unsur periode ketiga semakin kuat.
Contoh :
M – OH MO- + H+
Senyawa asam unsur periode ketiga, yaitu : asam siukat (H2SiO3) asam fosfat
(H3DO4) asam sinfat (H2SO4) dan asam paklorat (HCO4). Senyawa H2SiO3
merupakan asam
sangat lemah sehingga mudah terurai menjadi senyawa
SiO2 dan H2O1
C.Proses Pembuatan dan Kegunaannya
Unsur
Pembuatan
Kegunaan
· Pembuatan TEL
Na
Elektrolisis
leburan NaCl
(Proses Down)
Mg
Si
Reduksi pasir
SiO2 dengan C
dalam tanur
listrik
Rumus Senyawa
Garam
NaCl
Sendawa Chili
NaNO3
Kriolit
Na3AlF6
Bijih silikat
Na2SiO3
Air laut
MgCl2
Magnetit
MgCO3
Kiserit
MgSO4.3H2O
Dolomit
MgCO3.CaCO3
Karnalit
KCl.MgCl2.6H2O
Asbes
CaMg(SiO3)4
Mika
K-Mg-Al Silikat
Pasir/kuarsa
SiO2
Tanah liat
Al2O3.2SiO2.2H2O
· Mereduksi bijih
loga (Ti)
· Lampu Kabut
Elektrolisis
lelehan MgCl2
Terdapat
Pada
· Magnalium untuk
bahan kerangka
pesawat terbang
· Bahan
semikonduktor
untuk kalkulator,
mikrokomputer,
polimer silikon
untuk mengubah
jaringan pada tubuh
Asbes
Mg-Ca-Silikat
Mika
K-Mg-Silikat
· Fosfor putih
(beracun) untuk
bahan baku
pembuatan H3PO4
P
Proses Wohler
(memanaskan
campuran
Batu karang
fosforit, pasir
fosfat (apatit
dan C pada suhu · Fosfor merah
dan fosforit)
1300oC dalam
(tidak beracun)
tanur listrik) untuk bidang gesek
korek api
Alumino
silikat
Marten Hall
Al
· Alat masak,
karena tahan panas
dan tahan karat
karena membentuk
lapisan oksida
Penambahan
kriolit dalam
proses Hall
berfungsi untuk
· Paduan Al untuk
melarutkan
pesawat terbang
Al2O3 dan
menurunkan
· Al(OH)3 untuk
titik leleh Al2O3
obat maag
Campuran Al-O-Si
Korundum
Al2O3
Kriolit
Na3AlF6
Bauksit
S
Ca3(PO4)2
Al2O3.xH2O
Pembuatan
· Pembuatan korek
dengan 2 cara:
api
Pirit
1) Metode
Frasch (yang
ada di dalam · Proses vulkanisasi
tanah)
karet
FeS2
2) Metode
Sisilia (yang ada
di permukaan · Pembuatan CS2
(bahan baku serat
tanah)
rayon)
Pembuatan
H2SO4 ada 2
cara:
· (NH4)SO4 atau
pupuk ZA
1) Proses
Kontak dengan
bahan baku SO2, · H2SO4 untuk
katalisnya V2O5 elektrolit pada aki
(accumulator)
2) Proses Bilik
Timbal dengan
bahan baku SO2,
katalisnya uap
· CuSO4.5H2O
nitroso
(terusi) untuk anti
(campuran NO
jamur pada
dan NO2)
tanaman dan kayu