Review Buku Keragaman dan Perbedaan

REVIEW BUKU
KERAGAMAN DAN PERBEDAAN:
BUDAYA DAN AGAMA DALAM LINTAS SEJARAH MANUSIA

Disusun guna memenuhi tugas
Mata Kuliah : Filsafat Ilmu
Dosen Pengampu : Al Makin, M.A., Ph.D.

Oleh :
Mansur Hidayat
(1520010031)

KAJIAN KOMUNIKASI DAN MASYARAKAT ISLAM
PROGRAM PASCASARJANA INTERDISCIPLINARY ISLAMIC STUDIES
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2016

0

BAB I

IDENTITAS BUKU
Judul Buku : Keragaman dan Perbedaan: Budaya dan Agama dalam Lintas Sejarah
Manusia
Penulis : Al Makin, M.A., Ph.D.
Penerbit : SUKA-Press, Yogyakarta
Cetakan 1 : Maret 2016
Kategori : Agama, Sejarah, dan Filsafat
Bahasa : Indonesia
ISBN : 978-602-1326-48-0
Dimensi : xii + 288 hlm, 15, 5 x 23 cm
Tentang Penulis
Al Makin adalah dosen UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dab ICRS
(Indonesian Consortium for Religious Studies) konsorsium antara Universitas Gadjah
Mada (UGM), UIN Sunan Kalijaga, dan Universitas Duta Wacana. Ia juga dosen dan
peneliti tamu di beberapa universitas luar negeri diantaranya: University of Western
Sydney, Australia (2014), Heidelberg University, Jerman (2014), Asia Reseacrh
Institute, NationalUniversity of Singapore (2011-2012), French Business School
ESSEC, Asia Pacific, Singapore (2012), Bochum University Jerman (2009-2010),
McGill University, Kanada (1991), dan S1 dari IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
(1996).

Diantara bukunya yang terbit secara internasional: Representing the Enemy
Musaylima in Muslim Literature (Peter Lang, 2010), dan akan terbit Challenging
Islamic Orthodoxy: Lia Eden’s Prophetic Movements and Public Responses
(Springer). Al Makin juga editor in chief of international Journal Al Jamiah dan
Kepala Pusat Penelitian UIN Sunan Kalijaga. Dan ia telah menerbitkan sejumlah
artikel di jurnal internasional ternama. Ia juga rutin menulis opini di Koran The
Jakarta Post.
1

Buku yang pernah terbit secara nasional antara lain: Anti Kesempurnaan,
Membaca, Melihat, dan Bertutur tentang Islam (Pustaka Pelajar, 2002), Nabi Palsu,
Membuka Kembali Pintu Kenabian (Arruz, 2003), Bunuh Sang Nabi: Kebenaran di
Balik Pertarungan Setan Melawan Malaikat (Hikmah Mizan, 2006) dan Antara
Timur dan Barat: Batasan, Dominasi, Relasi dan Globalisasi (Serambi, 2015).
Berbagai penghargaan, beasiswa, dan awards internasional juga telah diraihnya.
Tentang Buku
Buku yang berjudul Keragaman dan Perbedaan: Budaya dan Agama dalam
Lintas Sejarah Manusia adalah karangan Al Makin, M.A., Ph.D. Buku ini diterbitkan
oleh SUKA-Press bekerjasama dengan Al-Jami’ah Research Center Universitas Islam
Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Buku setebal 288 halaman ini design cover oleh

Ikhman Mudzakir dan tata letak oleh Maryono. Buku ini adalah cetakan pertama yang
diterbitkan pada bulan Maret 2016 dengan bahasa Indonesia.
Buku ini berkategori sejarah, agama, dan filsafat yang dikemas dengan bahasa
ringan bagi awam. Terdiri dari tujuh bab utama yang mana pembahasan dalam tiaptiap bab hampir selalu disertakan kutipan dari kitab suci beberapa agama utamanya
kitab-kitab agama Semitik (Islam, Kristen, Yahudi). Melalui buku ini pembaca diajak
berpetualang ke masa lampau menilik peradaban-peradaban besar dunia sampai pada
tradisi Nusantara.
Buku ini hadir tak lepas untuk merespon paham-paham atau aliran-aliran
fanatik dan vokal yang saat ini sering bermunculan yang acapkali menyuarakan
kebenarannya sendiri dengan mengesampingkan fakta sejarah, baik dalam agama
Islam maupun aliran dari agama lain. Buku ini mencoba menawarkan bukti-bukti
sejarah yang mana dalam peradaban satu dengan yang lain adalah saling berkaitan
tanpa dapat melepaskan diri satu dengan yang lainnya. Dengan berasaskan bahwa
keragamaan adalah sesuatu yang indah dan alami, maka menyamaratakannya sama
dengan membunuh ke-natural-an itu sendiri. Oleh karena itu penulis, Al Makin,
M.A., Ph.D. mengarang buku yang berjudul Keragaman dan Perbedaan: Budaya dan
Agama dalam Lintas Sejaarah Manusia.

2


BAB II
ISI BUKU
Awal Dunia dan Warisan Narasi Kuno
Sebagai pembuka, penulis mengawali dengan menyajikan perjalanan narasi
bagaimana dunia bermula merunut pada versi catatatn-catatan dalam Kitab Suci
dengan disandingkan pada catatan-catatan yang lebih kuno lagi. Dalam pembahasan
ini penulis mencoba menerangkan perihal pertanyaan-pertanyaan bagaimana dunia
bermula. Penuulis mencoba menyajikan catatan masa lalu dengan mengutip dari
catatan Mesir kuno, tradisi Hindu Budha, dan kitab-kitab semitik dengan diakhiri
dengan pambahasan tentang bagaimana penciptaan dunia dirunut dari bukti-bukti
otentik sejarah masa lampau.
Kisah Manusia Pertama
Titik tekan pada bagian ini adalah pembahasan mengenai kisah manusia
pertama yang diturunkan di bumi, yakni kisah tentang Adam dan Hawa yang diambil
dari kitab-kitab suci tradisi semitik: perjanjian lama dan al-Qur’an, dimana dua
manusia ini telah menjadi icon universal dalam memahami permualaan manusia yang
diciptakan oleh tuhan atau dewa. Pembaca diajak berkelana secara historis tentang
kisah awal manusia dengan tradisi lain, seperti dalam mitos dari Eropa, Jepang,
Semitik maupun Nusantara.
Persepsi tentang Dunia

Persepsi dunia menurut penulis adalah bagaimana masyarakat tempo kuno dan
klasik dalam memahami dunia ini serta bagaimana pengetahuan tentang dunia ini
meningkat dari masa ke masa. Bagian ini juga menghadirkan kisah tertua dari
Gilgamesh tradisi mesopotamia, yang mana di dalamnya terkandung kisah tentang
banjir dunia yang kemudian juga dikisahkan ulang oleh perjanjian lama juga alQur’an. Penulis menutup bagian ini dengan menjelaskan mengenai pengetahuan
manusia tentang dunia sampai dengan saat ini sesuai dengan perkembangan penelitian
dan teknologi. Dikatakan juga dalam pembahasan yakni analisis tentang berapakah
sebenarnya usia dunia sampai dengan saat ini.

3

Keragaman Teologi dalam Sejarah
Bab keempat ini menceritakan tentang teologi sejarah dalam tradisi manusia
beriman. Dikemukakan pula bagaimana perkembangan teologi dan juga agama-agama
besar dunia dipentaskan di panggung sejarah dalam beragam aliran, sekte, dan
madzab. Mengupas bagaimana teologi dalam sejarah dengan menghadirkan sejarah
tahapan manusia bertuhan, konteks kelahiran Islam dan menjelaskan pula mengenai
bahwa Islam tidaklah satu, melainkan banyak versi dan interpretasi. Hal mendasar
yang ingin ditekankan oleh penulis disini adalah bahwa perbedaan itu manusiawi dan
alami.

Kota-Kota Metropolitan
Pada bab ini penulis mencoba menyajikan potret Islam pada masa awal di dua
kota utama, yakni Damaskus dan Baghdad. Dua kota tersebut adalah dua kota
metropolitan dan kosmopolitan sebagai pusat dunia yang plural dan penuh dengan
perbedaan. Transmisi budaya, bahasa, dan pengetahuan berkembang amat pesat saat
itu. Penekanan pada poin ini menunjukkan keterbukaan Islam di masa-masa puncak
kejayaannya dibawah dinasti Umayyah dan Abbasiyah. Mengetengahkan fakta bahwa
Islam yang maju adalah Islam yang menerima keragaman dan perbedaan. Gambaran
yang dikemukakan oleh penulis disini bahwa Islam adalah layaknya kota New York
saat ini, bukan seperti Madinah maupun Makkah seperti yang banyak dipersepsikan
orang.
Tradisi Beriman dan Berfikir
Pada bagian ini penulis mencoba mendiskripsikan suatu pemahaman baru
kepada pembaca untuk dapat melihat peralihan, perpindahan, penterjemahan, dan
kelahiran tradisi keilmuwan yang merupakan perpaduan dari beragam tradisi utama,
namun lebih pada tradisi Yunani dan Semitik. Lewat pemaparannya penulis mengajak
pembaca untuk masuk ke dalam penyelarasan tradisi beriman dan berfikir antara
Yahudi dan Yunani, Kristiani dan Yunani, serta Islam dan Yunani. Dalam bab ini
penulis juga turut menghadirkan pemikiran para filosof muslim yang sebelumnya
telah meramu antara filsafat dan iman seperti halnya: Al-Kindi, al-Farabi, ibn Sina, al

Ghazali, dan Ibn Kaldun.

4

Keindonesiaan
Selanjutnya pada bab terakhir penulis menutupnya dengan mengajak pembaca
untuk melihat sejarah tradisi di Nusantara yang mengisahkan cerita tentang masuknya
budaya asing yang dapat diterima oleh orang-orang Nusantara dengan sangat apik.
Budaya asing dari luar dapat dipaduakan tanpa merusak apa yang telah ada
sebelumnya. Adapun kaitannya dengan hal ini, unsur-unsur yang masuk ke dalam
tradisi Nusantara antara lain: unsur dari India yakni Hindu Budha yang menjadi
kekuatan keagamaan, sosial, dan politik. Selanjutnya unsur ini dipadukan dengan
tradisi Semitik (Islam dan Kristiani) yang turut mewarnai dalam perjalanannya. Tak
lepas juga masuknya budaya Eropa, khususnya ketika masa penjajahan yang turut
mewarnai Islam di salah satu dataran Melayu ini. Sehingga pada akhirnya ragam
budaya ini melebur menjadi satu dan melahirkan kekhasan tradisi Nusantara seperti
saat ini.

5


BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Buku kearagaman dan perbedaan karya Al Makin ini mencoba menawarkan
satu pilihan bagaimana kita musti bersikap ditengah perkembangan manusia modern.
Menerima keberagaman yang ada sebagaimana ketentuan Tuhan dengan dilengkapi
catatan-catatan sejarah. Pembaca juga diajak untuk membuka pikiran agar saling
menghargai tanpa merusak, saling menjaga satu sama lain sesuai dengan apa yang
ditakdirkan oleh Tuhan semesta alam.
Pembaca diajak berpetualang mengamati silih berlalu-lalangnya peradabanperadaban yang berkaitan satu sama lain yang ditandai dengan pergantian budaya dan
agama dalam lintas sejarah. Membaca ulasan dari Al Makin ini seakan pembaca
diajak serta dalam rihlah perjalanan mengunjungi berbagai tempat dalam pergantian
sejarah.
Kelebihan dan kekurangan buku
Kelebihan dalam buku ini yakni penulis cukup runtut dalam mengetengahkan
kisah masa lampau lewat kerangka berfikir dari sesuatu yang besar dan mengerucut ke
dalam satu poin. Sajian yang begitu apik dalam mengemas sejarah, filsafat dan agama
dengan dibumbui ragam literatur yang menguatkan pengisahan sesuai dengan latar
belakang keilmuwan penulis.
Sedangkan kekurangan dalam buku ini mungkin dalam penyajiannya beberapa

terdapat salah ketik walau jumlahnya tidak banyak namun mungkin sedikit akan
mengurangi kenikmatan dalam membaca. Model penceritaannya yang terlalu luas
sehingga apabila membaca tulisan dalam buku ini dengan tidak secara berurutan dapat
menimbulkan persepsi yang berbeda dan pemahaman menjadi tidak utuh.

6