SERI PENDIDIKAN KEPENDUDUKAN BAGI PRAMUKA

  Penegak 5 Perpustakaan Nasional RI : Data Katalog Dalam Terbitan (KDT) Nento, Mohammad Laiyin Desa maju kota bermutu/ Mohammad Laiyin Nento. -- Jakarta : Direktorat Kerjasama Pendidikan Kependudukan BKKBN, 2015

iv, 32 hal.; 21 cm. – (Seri Pendidikan Kependudukan bagi Pramuka

Penegak)

  ISBN : 978-602-1564-36-3

1. KEPENDUDUKAN – URBANISASI - PRAMUKA PENEGAK

I. Judul

  II. Seri ………

DESA MAJU KOTA BERMUTU

  Pertama kali diterbitkan oleh: Direktorat Kerjasama Pendidikan Kependudukan (DITPENDUK) – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Penanggung Jawab : Dra. Paulina Johana S., MM.

  Penulis : Mohammad Laiyin Nento Editor : Bambang Hendroyono, S.Pd., M.M.Pd.

Penyelaras akhir : Sintawaty Sulisetyoningrum, S.,Sos., MPH.

  Sri Herlin K., S.Si.

Tim Ditpenduk

Desain sampul dan grafis : Dwi Gustami

  Cetakan Pertama, 2015 Materi dapat diperbanyak oleh pihak lain atas izin DITPENDUK – BKKBN Email : ditpenduk@bkkbn.go.id

  

SERI PENDIDIKAN KEPENDUDUKAN

BAGI PRAMUKA

Penduduk Indonesia berjumlah 237.641.326 jiwa di tahun 2010, diproyeksikan akan

menjadi 270 juta di tahun 2025 dan antara 309 juta di tahun 2050 (Proyeksi BPS) . United

Nations memproyeksikan, Indonesia akan menjadi penyumbang terbesar ke-6 dari

jumlah seluruh penduduk dunia, dimulai dari China, India, Nigeria, Amerika, Pakistan, dan

akhirnya Indonesia. Terkait dengan hal tersebut, maka buku ini betujuan memberikan

wawasan pengetahuan tentang kependudukan kepada Pramuka, yang diharapkan

dapat menjadi contoh bagi lingkungan sekitarnya.

Buku Seri Pendidikan Kependudukan Bagi Pramuka ini terdiri atas 5 isu kependudukan,

yaitu : Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk, Usia Remaja, Penduduk Usia Produktif,

Penduduk Lanjut Usia, dan Urbanisasi. Masing-masing isu kependudukan memiliki buku

seri cerita dan bacaan yang dikemas secara menarik dan disesuaikan dengan tingkatan

Pramuka, dimulai dari Pramuka Siaga, Penggalang, Penegak dan Pandega.

  Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk Saat ini, Indonesia menduduki peringkat ke 4 sebagai negara dengan penduduk terbanyak di dunia dan akan terus bertambah sampai tahun 2050. Keadaan ini akan berdampak meningkatnya kesenjangan sosial, kepadatan pemukiman, berkurangnya lahan untuk tempat bermain anak, pengangguran, tingginya kebutuhan pangan dan energi dan bahkan kriminalitas.

  Oleh karena itu, dituntut peran serta dari berbagai pihak termasuk

Pramuka untuk dapat membantu pemerintah dalam menekan angka laju pertumbuhan

penduduk. Untuk Pramuka siaga dan penggalang dapat membantu dengan menjadi

contoh nyata dalam tindakan dan kegiatan sehari-hari. sedangkan bagi pramuka

penegak dan pandega dapat melalui kegiatan penyuluhan kepada masyarakat.

  Usia Remaja Jumlah remaja di Indonesia sebesar 43, 6 juta jiwa (BPS, 2010), jumlah tersebut akan terus mengalami peningkatan sampai dengan tahun 2025 sebesar 47 juta jiwa. Penduduk remaja merupakan modal pembangunan yang sangat potensial, oleh karena itu harus memiliki kualitas yang baik. Karena peran pemuda sangat penting bagi keberlangsungan dan kemajuan sebuah bangsa, maka negara berkepentingan untuk memiliki anak-anak muda yang siap untuk meneruskan kepemimpinan bangsa dan benkotribusi sejak dini dengan prestasi yang diraih dibidangnya masing-

masing. Organisasi mana yang memiliki perhatian penuh terhadap pembentukan

karakter anak muda? Salah satunya adalah Pramuka. Dimana Pramuka telah terbukti di

lebih dari 165 negara sebagai wadah yang efektif dalam pembentukan karakter anak

muda. Oleh karena itu, sebagai Pramuka harus memahami dengan baik karakteristik

usia remaja karena akan menjadi bekal yang baik untuk pribadi dalam membina diri dan

menjadi contoh positif untuk rekan seusianya.

  Penduduk Usia Produktif Jumlah penduduk usia produktif (usia 15-64) di Indonesia pada tahun 2010 berjumlah 157,05 juta jiwa dan akan terus meningkat sampai tahun 2035 mencapai angka 207 jiwa. Semakin meningkatnya jumlah penduduk usia produktif dapat menjadi salah satu faktor pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Maka syaratnya mereka harus dibekali dengan pendidikan dan keterampilan yang dibutuhkan oleh pasar kerja. Untuk mempersiapkan generasi penerus yang akan menjadi penduduk usia produktif yang berkualitas khususnya para generasi Pramuka, buku ini

bertujuan memberikan pengetahuan tentang berbagai profesi, motivasi untuk memiliki

cita-cita yang tinggi dan adanya dunia kewirausahawan. Dimana diharapkan Pramuka

dapat menjadi contoh nyata yang baik bagi lingkungan sekitarnya.

  Penduduk Usia Lanjut Saat ini jumlah usia lanjut sekitar 21 juta jiwa dan diperkirakan pada tahun 2050 jumlahnya meningkat mencapai angka 79,8 juta jiwa.

  Meningkatnya jumlah Lansia akan memberikan dampak dalam berbagai aspek kehidupan, seperti penyediaan fasilitas umum yang ramah lansia dan sikap-sikap positif dari keluarga. Oleh karena itu generasi penerus saat ini khususnya untuk para Pramuka yang akan menjadi contoh bagi lingkungan sekitarnya harus sudah diajarkan untuk menjadi manusia yang produktif dan mandiri sehingga siap menghadapi masa dewasa dari

sekarang dengan mulai selalu menghormati, menyayangi, dan peduli kepada kakek dan

nenek mereka. Dari sisi lansia, mereka akan senang dan gembira jika mendapat kasih

sayang dan perhatian yang besar dari cucunya.

  Urbanisasi Penduduk yang tinggal di wilayah perkotaan sudah mencapai 54% (BPS, 2010) dari total seluruh penduduk di Indonesia. Diperkirakan pada tahun 2050, penduduk yang tinggal di perkotaan akan mencapai 75%. Pesatnya pertumbuhan perkotaan dapat menyebabkan masalah seperti polusi, kemacetan, banjir, pemukiman yang padat serta kerusakan lingkungan. Bagi daerah asal (desa) jika ditinggalkan dapat menyebabkan kekurangan Sumber Daya Manusia potensial yang dapat mengelola dan membangun daerah asalnya.

Oleh karena itu perlu ditanamkan kepada setiap insan Pramuka bahwa tinggal di desa

dan kota sama saja dengan kelebihan dan kekurangannya. Setiap Pramuka didorong

untuk mencintai dan peduli daerah asalnya, memiliki kesadaran untuk memajukan

daerahnya masing-masing dan berkontribusi menciptakan desa maupun kota yang

ramah lingkungan dengan menjaga kebersihan lingkungan dan berperilaku hidup sehat.

Disamping juga senantiasa selalu merasa bangga menjadi seorang Pramuka Indonesia

baik di desa maupun di kota. Salam Pramuka!

  SEPERCIK PENGANTAR … “Be Prepared !” artinya “Bersiap Sedia”. Ya, “Be Prepared” adalah motto seorang pandu atau Pramuka di seluruh dunia. Seorang Pramuka, terlebih usia Penegak harus membekali dirinya dengan kemampuan yang bisa membawanya selamat untuk kehidupan dewasanya kelak dan bermanfaat bagi sesama di mana saja di setiap masa.

  “A Scout is never taken by surprise; he knows exactly what to do when anything unexpected happens.” (Baden Powell) Demikianlah kalimat dari Baden Powell yang menggambarkan sosok seorang Pramuka yang Ideal, bahwa “Seorang Pramuka tidak pernah dibuat terkejut; Ia paham apa yang harus dilakukan ketika sesuatu yang tidak terduga terjadi”.

  Indonesia sebagai salah satu negara berkembang

yang semakin maju dihadapkan pada permasalahan perpindahan penduduk dari desa ke kota (Urbanisasi). Masyarakat Desa berbondong- bondong ingin mencari penghidupan di kota. Hal ini menciptakan ragam masalah baru yang harus siap sedia untuk dihadapi oleh Pramuka Penegak kelak ketika dewasa nanti. Melalui buku ini kita Pramuka Penegak di seluruh Pelosok Indonesia harus sadar betul bahwa dimanapun dia berada, apakah di desa atau di kota dia bisa produktif. Sukses tidak mesti harus ke kota, karena desa dan kota saling melengkapi. Jika Desa Maju maka Kota juga akan bermutu.

  

MENGENAL PERSEBARAN

PENDUDUK

Indonesia adalah salah satu negara dengan jumlah

penduduk yang sangat banyak, Indonesia

mendapatkan peringkat ke-4 sebagai negara

penduduk terbesar di Dunia, dan semakin hari

jumlah penduduk Indonesia makin bertambah.

  

Jumlah yang besar ini juga berpengaruh pada

kepadatan penduduk di kota-kota besar di

Indonesia, sehingga menjadi kota padat yang

penuh dengan populasi penduduk.

  

Masalah-masalah kependudukan yang terjadi di

Indonesia antara lain persebaran penduduk yang tidak merata, jumlah penduduk yang besar, pertumbuhan penduduk yang tinggi, rendahnya kualitas penduduk, rendahnya pendapatan per kapita, tingginya tingkat ketergantungan, dan kepadatan penduduk. Persebaran atau distribusi penduduk adalah bentuk penyebaran penduduk di suatu wilayah atau negara, apakah penduduk tersebut tersebar merata atau tidak. Penyebaran penduduk dapatlah diartikan juga pindahnya penduduk dari satu tempat ketempat lain oleh apapun sebabnya, yang akan mengakibatkan terjadinya perubahan penduduk. Prosesnya dengan imigrasi, urbanisasi atau emigrasi dan transmigrasi.

  Tentang Urbanisasi

  Kali ini kita akan membahas lebih khusus tentang Urbanisasi dan permasalahannya. Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota. Urbanisasi saat ini telah menjadi masalah yang serius bagi banyak pemerintah kota di Indonesia. Persebaran penduduk yang tidak merata antara desa dengan kota akan menimbulkan berbagai permasalahan sosial. Peningkatan penduduk kota yang terus meningkat tanpa didukung dan diimbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan, fasilitas umum, aparat penegak hukum, perumahan, dan lainnya adalah suatu masalah yang harus segera dicarikan jalan keluarnya.

PENYEBAB URBANISASI

  Penyebab urbanisasi atau perpindahan penduduk perdesaan ke perkotaan terjadi karena adanya daya tarik (pull factors) dari perkotaan dan daya dorong (push factors) dari perdesaan.

  Faktor pendorong (Push Factor) dari desa :

   Terbatasnya kesempatan kerja atau lapangan kerja di desa.  Tanah pertanian di desa banyak yang sudah tidak subur atau mengalami kekeringan.  Kehidupan pedesaan lebih monoton (tetap/tidak berubah) daripada perkotaan.  Fasilitas kehidupan kurang tersedia dan tidak memadai.  Upah kerja di desa rendah.  Terjadinya bencana di desa, seperti banjir, gempa bumi, kemarau panjang, dan wabah penyakit.

  Faktor Penarik (Pull Factor) dari Kota :

   Faktor penarik dan kota yang menyebabkan terjadinya urbanisasi sebagai berikut. kerja lebih banyak  Kesempatan dibandingkan dengan di desa.

   Upah kerja tinggi.  Tersedia beragam fasilitas kehidupan, seperti fasilitas pendidikan, kesehatan, transportasi, rekreasi, dan pusat-pusat perbelanjaan.

   Kota sebagai pusat pemerintahan, perdagangan, ilmu pengetahuan, dan teknologi.

DAMPAK URBANISASI

  Terjadinya urbanisasi membawa dampak positif dan negatif, baik bagi desa yang ditinggalkan, maupun bagi kota yang dihuni.

   Dampak positif urbanisasi bagi desa (daerah asal) :

    Meningkatnya kesejahteraan penduduk melalui kiriman uang dan hasil pekerjaan di

   kota.

   Mendorong pembangunan desa karena penduduk telah mengetahui kemajuan

   dikota.

   Bagi desa yang padat penduduknya, urbanisasi dapat mengurangi jumlah penduduk.

   Mengurangi jumlah pengangguran di pedesaan.

  Dampak negatif urbanisasi bagi desa :

   Desa kekurangan tenaga kerja untuk mengolah pertanian.  Perilaku yang tidak sesuai dengan norma setempat sering ditularkan dari kehidupan kota.

   Desa banyak kehilangan penduduk yang berkualitas.

  Dampak positif urbanisasi bagi kota :

 Kota dapat memenuhi kebutuhan akan

tenaga kerja.

  

 Semakin banyaknya sumber daya manusia

yang berkualitas.

  Dampak negatif urbanisasi bagi kota :  Meningkatnya jumlah pengangguran.

  

 Munculnya tunawisma dan gubuk-gubuk liar

di tengah-tengah kota.  Meningkatnya kemacetan lalu lintas.  Meningkatnya kejahatan, pelacuran, perjudian, dan bentuk masalah sosial lainnya.

   PRAMUKA PENEGAK PERLU MEMAHAMI TENTANG ISU PERPINDAHAN PENDUDUK

   Permasalahan kependudukan Indonesia sangat banyak mengingat Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk yang sangat besar. Salah  satunya adalah permasalahan urbanisasi atau perpindahan penduduk dari desa ke kota atau

   persentase penduduk yang tinggal di perkotaan. Karakteristik Indonesia yang terdiri dari beragam

   suku (etnis), warna kulit dan agama menjadikan

   Indonesia memiliki tantangan besar untuk memelihara persatuan dan kesatuan Bangsa dan negara. Dengan adanya perpindahan penduduk maka terjadi akulturasi budaya dan latar belakang penduduk semakin majemuk.

  Kondisi seperti ini biasanya rawan terjadi gesekan dan konflik internal jika penduduknya tidak dbekali oleh rasa semangat persatuan dan kesatuan, toleransi dan pemahaman sebagai sebuah bangsa yang bersatu. Belum masalah lain seperti sulitnya mendapat lapangan pekerjaan sehingga menyebabkan pengangguran, kemacetan karena semakin banyaknya kendaraan, serta padatnya pemukiman.

  Semua permasalahan yang timbul dari adanya persebaran penduduk, khususnya perpindahan masyarakat yang ingin berbondong-bondong ke kota sangat baik untuk dikuasai oleh para Penegak untuk memperkaya wawasan dirinya. Pramuka harus bisa mengambil peran disana. Setelah membekali diri dengan wawasan tentang perpindahan penduduk dan dinamika yang mengikutinya, maka Pramuka Penegak juga bisa berkontribusi kepada masyarakat dengan membuat program-program latihan dan kegiatan yang berorientasi untuk mengurangi dampak dari masalah masalah tersebut. Program yang menumbuhkan kesadaran berbangsa dan bernegara serta mempererat persatuan dan kesatuan, kegiatan pelatihan peningkatan keterampilan kerja, kerja bakti membersihkan lingkungan dengan melibatkan masyarakat dan banyak lagi.

  Sesuai janji Pramuka di seluruh dunia untuk menunaikan tugas kepada Tuhan (Duty to God), kepada diri sendiri (Duty to Self) kemudian, kepada negara dan masyarakat atau sesama. (Duty to

  Country and Duty to Others)

  

10 BESAR KOTA DENGAN JUMLAH PENDUDUK

TERBANYAK DI INDONESIA (berdasarkan hasil Sensus Penduduk tahun 2010) Ranking Kota / Provinsi Jumlah

  1. DKI Jakarta 9.586.705

  2. Surabaya, Jawa Timur 2.765.487

  3. Bandung, Jawa Barat 2.394.873

  4. Bekasi, Jawa Barat 2.334.871

  5. Medan, Sumatera 2.097.610 Utara

  6. Tangerang, Banten 1.798.601

  7. Depok, Jawa Barat 1.738.570

  8. Semarang, Jawa 1.520.481 Tengah

  9. Palembang, Sumatera 1.440.678 Selatan

  10. Makassar, Sulawesi 1.331.391 Selatan

  Mari Membangun Desa

Indonesia ini sangat luas, masih banyak daerah

yang belum tersentuh, banyak desa desa hidup

dalam keterbatasan. Saat ini desa berkembang

secara alami saja. Pemerataan pembangunan

sarana dan prasarana belum terjadi sesuai

harapan. Terdapat kesenjangan pembangunan di

wilayah indonesia antara pusat dan daerah,

khususnya di pedesaan.

  Sudah banyak program – program yang dilakukan

pemerintah dalam rangka membangun desa,

namun tentu belum maksimal karena luasnya

wilayah Indonesia dan sumber daya alam dan

manusia desa tersebut sangat mempengaruhi.

Jika desa maju maka anak mudanya tidak akan

tergoda untuk pergi ke kota mencari pekerjaan

atau penghidupan.

Beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk

membuat desa kita maju adalah sebagai berikut:

  1. PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA Desa harus memiliki perencanaan dalam

pembangunan. Perencanaan mencakup sarana

dan prasarana, tata ruang dan harus dipastikan

benar benar sesuai kebutuhan masyarakat.

  

Sehingga jika ada bantuan bantuan yang datang

ke desa dapat dipetakan peruntukan yang

prioritas sesuai dengan perencanaan yang ada.

  2. DESA PRODUKTIF Dapat mengembangkan program 1 desa

1 produk (One Village One Product). Tiap desa

diarahkan untuk minimal memiliki 1 produk unik yang menjadi sumber pendapatan utama desa tersebut. Pemerintah dan swasta juga harus berperan untuk meningkatkan kualitas produk dan mempromosikan.

  Program seperti ini sudah dilakukan di beberapa desa di Indonesia bahkan di negera tetangga dan terbukti hasilnya cukup baik.

  

3. PERBAIKAN AKSES TRANSPORTASI dan

KOMUNIKASI

  Banyak desa tertinggal karena sulitnya akses transportasi dari dan ke desa tersebut. Memperbaiki infrastruktur jalan dan sarana transportasi sangat penting untuk menjadi prioritas desa tersebut untuk perkembangan usaha dan mobilitas penduduknya.

  Komunikasi juga penting agar desa tidak tertinggal dengan informasi terbaru dan mendapatkan perkembangan-perkembangan terkini. Era yang lalu Pemerintah telah menggalakkan program internet masuk desa yang sangat bermanfaat bagi masyarakat di pedesaan untuk berkomunikasi memasarkan produknya, promosi desa atau memperoleh informasi terbaru yang bermanfaat bagi warga desa.

4. KETERPADUAN DESA DAN KOTA Desa dan kota harus saling melengkapi.

  Perkembangan desa harus menjadi program yang terpadu dari pemerintah pusat, propinsi dan kabupaten/kota. Jika desa dapat dimaksimalkan untuk produksi kerajinan atau makanan, maka di kota harus bisa mengemas pemasarannya dengan baik.

  Seandainya terdapat desa dengan potensi wisata, maka kota terdekat atau yang terkait bisa menjadi gerbang promosinya. Sehingga keterkaitan antara desa dan kota bisa saling menguatkan

  Kepadamu Penegak di desa desa Indonesia ….

Sekali lagi, Indonesia harus dibangun dan

dikuatkan dari segala penjuru, termasuk

menguatkan desa. Maka sejak kini, bangunlah tekad dalam hatimu untuk membangun dan memajukan desamu kelak ketika kamu dewasa. Tuntutlah ilmu setinggi-tingginya, jika perlu sampai ke negeri cina, sampai ke benua eropa sampai ke Amerika, namun ketika kelak kamu sudah sudah siap, kembalilah ke desa.

  

Bangun Desamu dengan Ilmumu, dengan

keterampilanmu, dengan pengalamanmu, dengan

semangatmu, dengan jaringanmu, dan tularkan

semangat ini ke teman-temanmu.

  Bukan tidak boleh kamu ke kota, tapi pergilah

kesana dengan kemapanan. Bukan untuk

mengemis-ngemis pekerjaan. Bukan untuk meminta-

minta kasihan. Pergilah ke kota hanya untuk

sekedar melihat potretnya. Kemudian kembalilah ke asri nya desamu. Ke harmoni nya penduduk dan hijaunya alam. Sambil bersenandung… “Desaku yang kucinta, pujaan hatiku, tempat ayah dan bunda, dan handai taulanku. Tak pernah kulupakan, tak pernah bercerai, selalu kurindukan, desaku yang permai”

JIKA AKHIRNYA HARUS KE KOTA

  Salah satu sifat alamiah manusia untuk cepat bosan dan ingin melakukan atau merasakan hal yang baru. Orang yang sudah mapan dan cukup di desa ingin merasakan hidup di Kota, sebaliknya orang yang sudah mapan di kota ingin merasakan kehidupan pedesaan.

  Nah, jika akhirnya kamu ‘terpaksa’ harus tinggal di kota, perhatikan beberapa hal sebagai berikut :

  1. Punya Perencanaan yang terstruktur

  Jangan pergi tanpa perencanaan yang baik, apa yang akan kamu lakukan, dengan siapa, dimana, bagaimana dan seterusnya. Jangan berangkat tanpa mengetahui apapun tentang kota tujuanmu. Cari tahu terlebih dahulu dan pastikan sesuai untuk kamu.

  2. Pastikan kamu punya keahlian

  Banyak sarjana menganggur di kota, padahal mereka sudah memiliki Ijazah. Tidak lain karena mereka tidak punya keahlian (skill) khusus. Jika ingin bekerja di sebuah perusahaan atau instansi tertentu kita harus memiliki keahlian yang teruji. Ijazah semata tidak akan cukup.

  Keahlian umum yang dapat membuat kita sukses di kota adalah; Keahlian Teknologi Informasi, Keahlian bahasa, Keahlian administratif dan keahlian membangun hubungan (relasi).

  3. Memiliki kenalan itu lebih aman.

  Kita berangkat menuju sebuah tempat yang sangat asing bagi kita. Tentunya hal itu akan sangat berbahaya, terlebih kondisi kota yang rentan dengan tindak kriminal.

  Akan lebih baik jika kita memiliki kerabat, teman atau orang yang direkomendasikan oleh orang dekat kita untuk dijadikan tempat bertanya dan memandu.

  4. Hargai Perbedaaan

  Berbeda dengan di desa yang mayoritas terdiri dari latar belakang budaya yang sama, maka di kota umumnya sudah terjadi akulturasi budaya. Ragam suku dan agama berkumpul di kota untuk mencari penghidupan. Hal ini rentan memicu konflik jika kita tidak pandai untuk saling menghargai. Hargai perbedaan dengan saling toleransi antar sesama.

5. Jangan lupa kembali ke Desa

  Nah, yang terakhir adalah kamu harus selalu ingat jalan pulang. Jika kelak kamu sukses dan berhasil di kota maka desa asalmu harus merasakan manfaat dari keberhasilanmu. Aplikasikan semua yang kamu dapat untuk mengembangkan dan memajukan desa. Jika Desa Maju maka Kota lebih bermutu.

YANG HARUS DILAKUKAN OLEH PRAMUKA PENEGAK DI DESA MAUPUN DI KOTA

  

Setelah mengetahui dampak negatif dari

perpindahan penduduk yang berbondong-bondong meninggalkan desa untuk menuju kota maka kamu sebagai Pramuka Penegak harus bertekad sebagai berikut :

  

1. MEMBANGUN DESA DENGAN SEGALA

POTENSI

Bagi Penegak yang berada di desa desa seluruh

Indonesia dengan nuansa alam yang indah,

bersama ambalanmu kita bisa melakukan

banyak hal dari yang terkecil untuk

membangun desa kita tercinta. Ajak masyarakat

untuk mencintai desa dengan menjaga, membangun dan meningkatkan kualitas hidupnya.

Tekadkan dalam diri, jika kelak dewasa nanti

kamu akan meningkatkan kualitas diri agar

dapat turut membangun dan membina desa.

  2. HIDUP DI KOTA DENGAN BERKUALITAS

  Potret kehidupan Ibukota selalu dikesankan dengan hal-hal yang negatif sepeti; kriminalitas, narkoba, dunia gemerlap, pergaulan bebas, kemacetan dan tawuran.

  Maka jika kamu memang sudah berada di Kota mari kita berkontribusi untuk memperbaiki keadaan tersebut. Dimulai dengan diri sendiri yang siap dengan pendidikan dan keterampilan, produktif dan berprestasi. Kemudian buatlah kegiatan bersama ambalanmu untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya yang mengintai dari kehidupan negatif di perkotaaan.

  Sesekali buat program yang bermanfaat untuk pedesaan terdekat di sekitar kota kita tinggal.

  3. TETAP BERPRAMUKA

  Dimanapun kamu berada, di pelosok desa nan indah atau di keramaian kota, maka tetaplah berpramuka. Dengan tetap berpramuka kamu akan selalu memiliki semangat positif untuk meningkatkan kualitas diri baik keterampilan maupun karakter. Jika kamu beruntung bisa mengikuti kegiatan nasional, maka yang ada di Kota bisa melihat desa dan yang ada di desa bisa melihat kota.

  Pesan Presiden Soekarno saat menyerahkan Panji GERAKAN PRAMUKA pada tanggal 14 Agustus 1961

  

"Berusahalah sehebat-sehebatnya untuk

mengembangkan dan meluaskan gerakan kita. Sampai pada suatu ketika setiap anak dan pemuda serta pemudi kita, baik mahasiswa yang ada di kota maupun yang menggembala kerbau di desa dengan rasa bangga dan hormat dapat menyatakan "AKU PRAMUKA INDONESIA" (Soekarno)

PERMAINAN TENTANG ISU PERPINDAHAN PENDUDUK

  Judul Permainan : Pindah Pulau Durasi : 5 – 10 menit Peserta : Per Kelompok 5 – 10 orang Tempat : Lapangan Terbuka atau Aula

Alat : Tali Rapia untuk tiap

kelompok Catatan :

  

 Peserta harus menggunakan celana lapangan

atau training.

 Area yang digunakan tidak berbatu, rumput

lebih direkomendasikan Cara Bermain

 Peserta dibagi dalam beberapa kelompok.

  Terpisah antara putra dan Putri  Fasilitator memberikan Instruksi kepada seluruh kelompok untuk membuat peta Indonesia dengan menggunakan tali rapia. Peta yang dibuat hanya pulau besar saja agar lebih mudah, seperti Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Papua.

   Untuk Pulau yang luas seperti Kalimantan dan Papua bisa dibuat lebih dari 1 kelompok.  Setelah jadi seluruh kelompok berdiri di area pulaunya masing-masing.  Kemudian fasilitator memerintahkan kelompok untuk saling tukar, misalnya yang berada di pulau jawa harus bertukar dengan Kalimantan dengan meneriakkan “Jawa- Kalimantan”.

   Keseruan akan terjadi ketika orang yang jumlahnya banyak harus pindah ke pulau

   yang kecil, sehingga terasa sesak.

   Sebagai variasi, peserta juga dapat diminta

   untuk menyanyikan lagu lagu daerah dari masing-masing pulau yang ditempati sebelum fasilitator memerintahkan untuk pindah.

    Di bagian akhir fasilitator menguraikan nilai- nilai atau pelajaran yang bisa diambil dari

   permainan ini.