Pembangunan Sistem Informasi Manajemen A

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer
Vol. 2, No. 11, November 2018, hlm. 4777-4784

e-ISSN: 2548-964X
http://j-ptiik.ub.ac.id

Pembangunan Sistem Informasi Manajemen Akademik Sekolah Dasar
(Studi Pada SDN Wates Kabupaten Kediri)
Jawara Wahyu Al Faraday1, Satrio Agung Wicaksono2, Mochammad Chandra Saputra3
Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
Email: [email protected], [email protected], [email protected]
Abstrak
Sekolah sebagai instansi pendidikan formal yang merupakan tempat untuk mencari ilmu, dalam kegiatan
belajar mengajar. Sistem pendidikan nasional di Indonesia juga diatur dalam Undang-Undang Nomor
20, yang menyatakan bahwa pendidikan dasar merupakan prasyarat dasar untuk jenjang pendidikan
yang lebih tinggi. SDN Wates merupakan sekolah dasar negeri yang berada di Kecamatan Wates
Kabupaten Kediri. Namun terdapat beberapa masalah seperti penyebarluasan tentang informasi yang
dilakukan secara konvensional, proses pendaftaran dan seleksi murid yang masih dilakukan secara
manual, proses evaluasi murid yang lama untuk melihat seluruh nilai mata pelajaran, serta pendataan
alumni juga sulit dilakukan. Maka dari itu diperlukannya suatu sistem informasi yang dapat membantu
menangani masalah tersebut. Proses pendaftaran dan seleksi murid, serta pengisian nilai dapat

dipermudah dengan menggunakan Sistem Informasi Manajemen Akademik Sekolah Dasar Negeri
Wates Kabupaten Kediri yang dibangun dengan metode agile dan diimplementasikan pada website,
berdasarkan hasil pengujian User Acceptance Testing yang diberikan kepada pihak orang tua calon
murid selaku pendaftar (nilai persentase UAT sebesar 85%), dan pihak guru selaku penyeleksi calon
murid (nilai persentase UAT sebesar 80%), serta pihak guru selaku penilai murid (nilai persentase UAT
sebesar 90%).
Kata kunci: sistem informasi, agile, user acceptance testing, website.
Abstract
School as a formal educational institution which is a place to seek knowledge, in teaching and learning
activities. The national education system in Indonesia is also regulated in Law No. 20, which states that
basic education is a basic prerequisite for higher education. SDN Wates is a public elementary school
located in Wates District Kediri District. However, there are several things such as the dissemination
of manually-made information, the process of registration and refinement of data that is still done
manually, the process for the old students to see all the value of the subjects, and also the data collection
of alumni is also difficult. Therefore the need for information systems that can help deal with the
problem. The process of enrollment and filling of students, as well as filling in the score can be simplified
by using the Management Information System of the Primary School of Wates Kediri Regency built with
agile method and implemented on the website, after the result of the User acceptance test given to the
parents of the applicant students (the percentage of UAT by 85%), and the teacher student selection
(UAT percentage score of 80%), as well as the teacher as a student appraiser (UAT percentage value

of 90%)
Keywords: information system, agile, unified modeling language, website
merupakan prasyarat dasar untuk jenjang
pendidikan yang lebih tinggi. Hingga kini,
sekolah terus berusaha menjadi instansi
pendidikan yang mampu dalam melayani
masyarakat,
khususnya
dalam
hal
penyebarluasan informasi kepada masyarakat
umum. Menurut Ibu Djumiasri selaku kepala
SDN Wates, penyebarluasan mengenai
informasi sekolah beberapa masih dilakukan

1. PENDAHULUAN
Sekolah sebagai instansi pendidikan formal
yang merupakan tempat untuk mencari ilmu,
dalam kegiatan belajar mengajar (Suharjo,
2006). Sistem pendidikan nasional di Indonesia

juga diatur dalam Undang-Undang Nomor 20,
yang menyatakan bahwa pendidikan dasar
Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Brawijaya

4777

4778

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer

secara konvensional, yakni biasanya informasi
aktual akan ditempel di papan pengumuman,
surat undangan yang dibagikan kepada siswa
maupun orang tua siswa dan masih
menggunakan poster sebagai media promosi
maupun penyebarluasan informasi kepada
khalayak umum. Proses pendaftaran murid
masih dilakukan secara manual, yaitu dengan
mengambil formulir untuk diisi, kemudian

diserahkan kembali pada pihak sekolah untuk
diseleksi. Pada proses evaluasi, murid harus
menunggu proses penerimaan raport terlebih
dahulu untuk melihat semua nilai dari
keseluruhan mata pelajaran. Selain itu,
pendataan alumni juga sulit dilakukan. Maka
dari itu diperlukannya sistem informasi, yang
akan dapat membantu menangani masalah
tersebut.
Dalam pembangunan sistem informasi,
analisis
kebutuhan
dilakukan
dengan
memodelkan proses bisnis saat ini dan usulan
kemudian ditarik kebutuhan serta dimodelkan
dalam Use Case Diagram. Perancangan dan
Implementasi dilakukan menggunakan metode
Agile (Iteratif - Incremental) dengan notasi UML
(Unified

Modelling
Language),
serta
implementasi
pada
platform
website
menggunakan bahasa php sebagai bahasa
pemrogramannya. Pengujian dilakukan dengan
menggunakan pengujian validasi
Berdasarkan uraian pernyataan diatas,
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
tentang pembangunan sistem informasi
manajemen akademik sekolah, yang nantinya
akan diterapkan di SDN Wates Kabupaten
Kediri. Judul penelitian yang diambil oleh
peneliti yakni “Pembangunan Sistem Informasi
Manajemen Akademik Sekolah Dasar (Studi
Pada SDN Wates Kabupaten Kediri)”. Melalui
penelitian

ini,
diharapkan
dapat
diimplementasikan guna mempermudah proses
pengelolaan data, serta tercukupinya kebutuhan
masyarakat umum akan layanan pendidikan
yang aktual dan informatif.
2. LANDASAN PUSTAKA

(Suhartono, 2008). Pada dasarnya, sekolah dasar
merupakan suatu instansi pendidikan yang
menjalankan program pendidikan selama enam
tahun bagi anak berusia 6 hingga 12 tahun
(Suharjo, 2006).
SDN Wates merupakan instansi pendidikan
yang terletak di Kecamatan Wates, Kabupaten
Kediri, dan dimiliki oleh negara. SDN Wates
juga telah memenuhi 8 Standar Nasional
Pendidikan Peraturan Menteri 19 Tahun 2005,
yakni Standar Proses, Standar Isi, Standar

Kompetensi Lulusan, Standar Sarana dan
Prasarana, Standar Pendidik dan Tenaga
Kependidikan, Standar Penilaian Pendidikan,
dan Standar Pembiayaan.
2.2. Sistem Informasi (Information System)
Sistem informasi merupakan sistem yang
menggunakan
data
sebagai
masukan,
mentransformasikan data hingga menghasilkan
luaran berupa informasi yang bernilai bagi
pengguna, yang melibatkan berbagai komponen
untuk
mencapai
tujuan.
Gambar
1
memvisualisasikan model dari sistem informasi
secara konseptual fundamental untuk aktivitas

utama dan komponen-komponen yang terdapat
pada sistem informasi. Sistem informasi
melibatkan perangkat keras, perangkat lunak,
data, dan jaringan, serta manusia untuk
memberlakukan
input,
proses,
output,
penyimpanan dan kontrol yang bertujuan
mentransformasi data menjadi suatu informasi
(O'Brien & Marakas, 2013).

Gambar 1. Sistem Informasi

2.1. Sekolah Dasar Negeri Wates

2.3. Metode Agile

Sekolah merupakan tempat dimana
pendidikan diselenggarakan melalui proses

belajar dan mengajar. Berdasarkan pendekatan
relativitas yang sempit, pendidikan adalah segala
kegiatan yang direncanakan dan dilakukan
secara teratur pada instansi pendidikan sekolah

Agile Method ialah metode pengembangan
inkremental dimana penambahannya kecil, dan
biasanya sistem yang baru dirilis tersedia untuk
pelanggan setiap 2 atau 3 minggu. Metode ini
melibatkan
pelanggan
dalam
proses
pengembangan untuk mendapatkan umpan balik
secara cepat mengenai perubahan persyaratan /

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

4779


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer

kebutuhan sistem (Sommerville, 2011).
Metode agile dikembangkan untuk
digunakan oleh tim dengan skala kecil yang bisa
bekerjasama di ruangan yang sama dan
berkomunikasi secara informal. Metode ini telah
banyak digunakan untuk pengembangan sistem
berukuran kecil dan menengah. Pendekatan
agile digunakan untuk pengembangan perangkat
lunak, mempertimbangkan perancangan dan
implementasi untuk dijadikan aktivitas utama
dalam software process. Pendekatan ini
menggabungkan
aktivitas
lain
seperti
requirement elicitation and testing kedalam
desain dan implementasi (Sommerville, 2011).


dikatakan dinamis apabila konten dari website
dapat diubah secara interaktif oleh pengguna
maupun pemiliknya.
3. METODOLOGI PENELITIAN
Berdasarkan metodologi agile, fase yang
akan dillakukan pada penelitian ini ialah studi
literatur, analisis masalah dan pengumpulan
data, mendefinisikan kebutuhan, analisis
inkremental, pengembangan pertama sampai ken, integrasi dan testing, demo rilis, hingga formal
rilis. Gambar 2 menyajikan alur penelitian yang
akan dilakukan dalam penelitian ini.

2.4. Proses Bisnis (Business Process)
Business Process merupakan kumpulan
aktivitas-aktivitas yang memerlukan masukan
dan membuat luaran yang bernilai bagi
pengguna. Business Process tersusun atas
kumpulan aktivitas-aktivitas terkoordinasi untuk
mewujudkan tujuan bisnis. Satu organisasi
memberlakukan setiap proses bisnis, namun juga
memungkinkan berkolaborasi dengan proses
bisnis yang diberlakukan oleh organisasi lain
(Weske, 2007). Proses Bisnis digambarkan
dengan BPMN (Business Process Model
Notation).
2.5. Unified Modeling Language (UML)
Standar bahasa yang digunakan untuk
kebutuhan pendefinisian rancagan dalam
perangkat lunak merupakan definisi dari UML
(Unified Modelling Language). Bahasa ini
berguna
dalam
spesifikasi,
visualisasi,
konstruksi, dan pendokumentasian artefak dari
perangkat lunak yang akan dikembangkan
(Pressman, 2010). UML memiliki diagramdiagram yang digunakan untuk mendesain suatu
sistem atau perangkat lunak, diantaranya yaitu
Diagram Use Case, Diagram Aktivitas, Diagram
Sekuen, dan Diagram Kelas.
2.6. Website
Website (situs web) ialah sekumpulan
halaman web yang menampilkan informasi
berupa teks, gambar, animasi, suara, video, atau
kombinasi dari keseluruhannya baik yang
bersifat statis maupun dinamis yang akan
membentuk rangkaian komponen saling terkait
dan terhubung melalui jaringan halaman
(hyperlink). Sebuah website dikatakan statis
apabila isi dari informasinya tetap dan hanya
bisa dirubah oleh pemilik website. Sedangkan
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Gambar 2. Alur Penelitian

Studi literatur merupakan tahapan mencari,
mempelajari dan menyusun teori fundamental
dan referensi yang mendukung pembangunan
sistem informasi. Setelah melakukan studi
literatur, analisis masalah dilakukan melalui
wawancara langsung dengan pihak sekolah.
Kebutuhan didefinisikan berdasarkan hasil
dari pemodelan proses bisnis usulan, dan
dimodelkan dengan use case diagram.
Analisis inkremental dilakukan untuk
menentukan inkremen berdasarkan prioritas
kebutuhan yang telah didefinisikan pada tahap
analisis kebutuhan.
Pada tahap pengembangan, perancangan
diagram aktivitas, sekuen, kelas, pemodelan
data, pemodelan tabel, algoritma, serta desain
antarmuka dilakukan, serta implementasinya
pada setiap inkremen.
Integrasi dan Testing dilakukan pada setiap
inkremen pengembangan sistem informasi,
dilakukan secara bertahap pada setiap fitur yang
dikembangkan.
Demo rilis dilakukan untuk mendapatkan
umpan balik, dan penerimaannya. Setelah dapat
diterima, formal rilis merupakan tahap akhir
dimana sistem informasi akan diserahkan kepada

4780

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer

pihak sekolah.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Metode
agile
diterapkan
dalam
pembangunan sistem informasi, mulai dari
analisis
kebutuhan,
perancangan
dan
implementasi, hingga pengujian.
4.1. Analisis Kebutuhan
Aktivitas proses bisnis usulan yang akan
difasilitasi oleh sistem informasi dijelaskan
dalam tabel 1.
Tabel 1. Identifikasi Aktivitas Proses Bisnis
Proses
Bisnis

Aktivitas

Registrasi

Mengisi Formulir Pendaftaran Murid

Registrasi

Melakukan Verifikasi Pendaftaran

Mengevalua
si Murid

Memasukkan Detail Nilai

Mengevalua
si Murid

Melihat Detail Nilai

Gambar 3. Use Case Diagram

4.2. Perancangan dan Implementasi
Analisis inkremental dilakukan untuk
penentuan fitur manakah yang lebih dahulu
dibuat, yang ditunjukkan dalam tabel 3
Tabel 3. Analisis Inkremental

Pada bagian analisis aktor, dimuat dalam
tabel 2.
Tabel 2. Identifikasi Aktor
Pool / Lane

Aktor

Petugas TU

Petugas TU

Guru

Guru

Murid

Murid

Orang Tua

Orang Tua

Nama Fitur

Urutan Inkremen

Mengisi Formulir Pendaftaran
Murid

Inkremen Pertama

Melakukan Verifikasi
Pendaftaran

Inkremen Kedua

Memasukkan Detail Nilai

Inkremen Ketiga

Pada inkremen pertama, dihasilkan diagram
aktivitas yang divisualisasikan dalam gambar 4.

Setelah dilakukan identifikasi proses bisnis
dan aktor, digambarkan diagram use case untuk
mengetahui perlakuan aktor terhadap sistem,
yang dapat divisualisasikan pada gambar 3.

Gambar 4. Activity Mengisi Formulir
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer

4781

Berdasarkan diagram aktivitas, diagram
sekuen digambarkan pada gambar 5.

Gambar 5. Sequence Mengisi Formulir

Sehingga dapat dimodelkan diagram kelas
(terdiri dari kelas controller Home dan
Registrasi_model)
berdasarkan
diagram
sequence, yang divisualisasikan dalam gambar
6.

Gambar 7. Antarmuka Halaman Registrasi

Pada inkremen kedua, dihasilkan diagram
aktivitas yang divisualisasikan dalam gambar 8.

Gambar 6. Class Diagram implementasi

Serta implementasi antarmuka
divisualisaikan dalam gambar 7.

yang
Gambar 8. Activity Verifikasi Pendaftaran

Berdasarkan diagram aktivitas, diagram
sekuen digambarkan pada gambar 9.

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer

4782

aktivitas yang divisualisasikan dalam gambar
12.

Gambar 9. Sequence Verifikasi Pendaftaran

Sehingga dapat dimodelkan diagram kelas
(terdiri
dari
kelas
controller
Guru,
Pengguna_model, Murid_model, Guru_model,
dan Registrasi_model) berdasarkan diagram
sequence, yang divisualisasikan dalam gambar
10.

Gambar 12. Activity Memasukkan Detail Nilai

Berdasarkan diagram aktivitas, diagram
sekuen digambarkan pada gambar 13.

Gambar 10. Class Diagram implementasi

Serta implementasi antarmuka
divisualisasikan dalam gambar 11.

yang
Gambar 13. Sequence Memasukkan Detail Nilai

Sehingga dapat dimodelkan diagram kelas
(terdiri
dari
kelas
controller
Guru,
Pengguna_model, Murid_model, Guru_model,
Orang_Tua_model,
Mata_Pelajaran_model,
Nilai_model,
dan
Registrasi_model)
berdasarkan
diagram
sequence,
yang
divisualisasikan dalam gambar 14.

Gambar 11. Antarmuka Verifikasi Pendaftaran

Pada inkremen ketiga, dihasilkan diagram
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Gambar 14. Class Diagram implementasi

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer

Serta implementasi antarmuka
divisualisasikan dalam gambar 15.

yang

4783

informasi, yakni fitur mengisi formulir
pendaftaran, dan fitur melakukan verifikasi
pendaftaran.
Berdasarkan
hasil
pengujian
User
Acceptance Testing yang diberikan kepada
pihak guru selaku penilai murid (nilai persentase
UAT sebesar 90%), proses penilaian dapat
dipermudah dengan menggunakan Sistem
Informasi Manajemen Akademik Sekolah Dasar
Negeri Wates Kabupaten Kediri, melalui fitur
memasukkan detail nilai.
6. DAFTAR PUSTAKA

Gambar 15. Antarmuka Memasukkan Detail Nilai

4.3. Pengujian
Berdasarkan hasil pengujian validasi
terhadap sistem, kasus uji yang diujikan
dinyatakan valid (nilai valid 100%), sehingga
fungsionalitas dinyatakan sesuai dengan
kebutuhan sistem, serta dari hasil pengujian user
acceptance yang dilakukan kepada pihak orang
tua calon murid selaku pendaftar (nilai
persentase UAT sebesar 85%), guru selaku
penyeleksi (nilai persentase UAT sebesar 80%),
dan guru selaku penilai (nilai persentase UAT
sebesar 90%), dapat disimpulkan sistem dapat
diterima dengan baik.
5. KESIMPULAN
Proses pendaftaran dan seleksi murid dapat
dipermudah dengan menggunakan Sistem
Informasi Manajemen Akademik Sekolah Dasar
Negeri Wates Kabupaten Kediri, berdasarkan
hasil pengujian User Acceptance Testing yang
diberikan kepada pihak orang tua calon murid
selaku pendaftar (nilai persentase UAT sebesar
85%), dan pihak guru selaku penyeleksi calon
murid (nilai persentase UAT sebesar 80%)
melalui fitur yang disediakan oleh sistem
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Booch, et. al., 2005. The Unified Modeling
Language User Guide. 2nd Edition.
United States : Pearson Education Inc.
Cunningham, W., 2001. Principles Behind the
Agile
Manifesto.
Tersedia
di
[Diakses 1 September 2017]
Ependi, U., 2012. Pengembangan E-Trace
Alumni
Dengan
Menggunakan
Pendekatan Metode Agile. Palembang.
Object Management Group (OMG), 2011. OMG
Object Mangement Group. [Online]
Available
at:
http://www.omg.org/spec/BPMN/2.0/P
DF/ [Diakses 2 Agustus 2017].
O'Brien, J. A. & Marakas, G. M., 2013.
Introduction to Information Systems.
16th Edition. United States.
Pressman, R. S., 2010. Software Engineering A
Practitioner’s Approach. 7th Edition.
New York : McGraw-Hill.
Shafirna, B. V., 2017. Analisis Dan Perancangan
Sistem Informasi Manajemen Berbasis
Website (Studi Kasus KB & TK
Permata Iman Malang). S1. Universitas
Brawijaya.
Shalahuddin, M. & S, R. A., 2015. Rekayasa
Perangkat Lunak : Terstruktur dan
Berorientasi Obyek. s.l.:Informatika.
Sommerville, I., 2011. Software Engineering.
9th Edition. United States of America :
Pearson Education Inc.
Sugiarti, D. & Wardati, I. U., 2012. Sistem
Informasi Akademik Sekolah Dasar AlMuhajirin Barehan Sidoharjo Pacitan.
Universitas Surakarta. Jawa Tengah.
Suharjo, 2006. Mengenal Pendidikan Sekolah
Dasar: Teori dan Praktek. Jakarta:

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer

Depdiknas.
Suhartono,
Suparlan,
2008.
Wawasan
Pendidikan : Sebuah Pengantar
Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzzmedia
Vliet, H. V., 2007. Software Engineering:
Principles and Practice. Wiley.
Weske,
M.,
2007.
Business
Process
Management Concept, Languages,
Architertures. New York: SpringerVerlag Berlin Heidelberg.

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

4784