Makalah Pendidikan Pancasila Sejarah per (2)

Makalah Pendidikan Pancasila
Sejarah perumusan macam-macam ideologi dunia

Disusun oleh :
Aldy Syah Firdaus
TLM 01 A

JURUSAN TEKNOLOGI LABORATORIUM
MEDIK
POLITEKKES KESEHATAN KEMENKES
BANTEN
2018

0

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Bahwa atas segala izinnya makalah
ini dapat terselesaikan. Dan tak lupa pula shalawat serta salam semoga tercurahkan atas
junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW serta keluarganya.
Kepada para pembaca kiranya dapat memanfaatkan makalah ini dengan sebaik-baiknya
sehingga akan lebih melengkapi dan menambah pengetahuan para pembaca dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa.
Tegur sapa yang ikhlas dari pembaca demi penyempurnaan makalah ini lebih berdaya guna
dalam pemanfaatannya Amien.

1

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................1
DAFTAR ISI..........................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN......................................................................3
A. Latar Belakang...............................................................................................3
B. Rumusan Masalah..........................................................................................3

C. Tujuan............................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................4
A. Pengertian Ideologi........................................................................................4
B. Sejarah Perumusan Pancasila sebagai Ideologi..............................................5

C. Macam-macam Ideologi ....................................................................7
BAB III PENUTUP...............................................................................16

A. Kesimpulan....................................................................................................16
B. Saran...............................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA............................................................................17

2

BAB I
PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang
Macam-macam ideologi diajarkan oleh para tokoh negara pada jaman dulu. Ajaran
mereka didasari oleh keyakinan untuk menciptakan tata kehidupan yang lebih baik. Hal ini
terutama ditujukan bagi negara yang dikuasai oleh para tokoh yang menciptakan pemikiran
tentang sebuah cara hidup sebuah negara.
Macam-macam ideologi ini, selain dikemukakan oleh para filsuf yang ahli di bidang
tata negara, juga diciptakan oleh penguasa sebuah negara. Benito Mousollini adalah salah
satu tokoh besar di dunia yang berani menciptakan gagasan tentang tata kelola negara yang
dikenal dengan nama fasisme.

Karl Marx, seorang cendekiawan dunia juga ikut menyumbang satu konsep bernegara
yang memperkaya macam-macam ideologi yang dianut oleh bangsa di dunia. Pemikirannya
tentang konsep bernegara, dikenal dengan faham Marxisme. Bersama Frederich Engel, yang
juga dikenal sebagai pemikir ilmu Ekonomi, mereka menciptakan dasar pemikiran yang
kemudian dipercaya sebagai dasar tumbuhnya faham komunisme.
Untuk lebih jelasnya mengenai pengertian dan macam – macam ideology akan
dibahas di bab pembahasan.

B.

Rumusan Masalah

-

Apakah pengertian ideologi?

-

Sejarah Perumusan Ideologi pancasila ?


-

Apa saja macam – macam ideologi di dunia?

C.

Tujuan

-

Agar mahasiswa mengetahui pengertian Ideologi

-

Agar mahasiswa mengetahui sejarah perumusan ideologi pancasila

-

Agar mahasiswa mengetahui Macam – macam Ideologi


3

BAB II
PEMBAHASAN
A.

Pengertian Ideologi
Istilah ideologi sering kali kita dapati dalam percakapan sehari-hari, baik itu
percakapan mengenai perpolitikan maupun percakapan mengenai kemasyarakatan dan
lingkungan sosial. Ideologi adalah gabungan dari dua kata majemuk “idea” dan “logia”, yang
berasal dari bahasa Yunani “eidios” dan “logos”. Secara sederhana ideologi diartikan sebagai
gagasan yang berdasarkan pemikiran yang sedalam-dalamnya dan merupakan hasil dari
pemikiran filsafat. Ideologi adalah ajaran, doktrin, teori, dan ilmu yang diyakini
kebenarannya, yang disusun secara sistematis dan diberi petunjuk pelaksanaannya dalam
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Secara historis, istilah ideologi pertama kali
diciptakan oleh Desstut De Tracy tahun 1976 di Prancis. Ia mengatakan bahwa ideoligi
adalah science of ideas, the study of origin, evolution and nature of ideas. Namun dengan
perkembangan zaman dewasa ini ideologi telah mengalami sedikit pergeseran arti, yaitu
pengertian ideologi sudah semakin kompleks. Artinya tidak ada satu-satunya pengertian
substansial mengenai ideologi.

Mc. Closky, dkk (dalam Slamet Sutrisno, 2006: 24) menegaskan bahwa “dalam kita
mempermasalahkan ideologi, kita memasuki bidang yang penuh dengan masalah-masalah
yang sulit dan sampai sekarang ini belum terpecahkan, seperti masalah hakikat dan
pengukuran ideologi”. Pengertian ideologi menurut Ricoever (dalam Slamet Sutrisno, 2006:
24) menyatakan bahwa “ideologi itu merupaka istilah yang mengandung sifat dasar pemulaan
yang sangat mendua, dan ambigu yaitu antara sisi positif dan negatif, knstruktif dan destruktif
serta antara dimensi konstitutif dan patologisnya”. Oleh karena itu, apabila kita bermaksud
membicarakan ideologi maka perlu disertai presisi dan proposisinya yang jelas.
Selain pengertian di atas Sargent (Dalam Slamet Sutrisno 2006: 27) “memberikan
perumusan ideologi sebagai suatu sistem nilai atau keyakinan yang diterima sebagai fakta
atau kebenaran oleh kelompok tertentu”.

Subandi Al Marsudi (2003: 65)

juga

mengemukakan tentang pengertian ideologi. Ia mengatakan bahwa ideologi merupakan
ajaran atau ilmu gagasan dan buah pikiran”. Pengertian idelogi menurut Padmo wahyono
(dalam Subandi Al Marsudi 2003: 66) yaitu “suatu kelanjutan atau konsekuensi daripada


4

pandangan hidup bangsa, falsafah hidup bangsa dan akan berupa seperangkat tata nilai yang
dicita-citakan akan direalisir di dalam kehidupan berkelompok”.
Berdasarka uraian-uraian di atas maka dapat kita ketahui bahwa pengertian ideologi
telah mengalami pergesarn begitu rupa sehingga bukan lagi sebagai science of ideas.
Ideologi berkembang menjadi pengertian yang mengandung arti sebagai gagasan, ide-ide
yang semula merupakan sasaran pengkajian dalam science of ideas tersebut. Lebih lanjut,
ideologi mengandung arti bukan hanya gagasan atau pemikiran, melainkan sebagai
keyakinan. Ini berarti bahwa ideologi merupakan suatu keyakinan dalam diri individu untuk
menjalani kehidupan yang lebih maju dan terarah.

B.

Sejarah Perumusan Pancasila Sebagai Ideologi

1.

Pada Sidang BPUPKI
Pada tanggal 1 maret 1945 pemerintah jepang membentuk badan penyelidik usahausaha persiapan kemerdekaan Indonesia ( BPUPKI ). Untuk mempersiapkan kemerdekaan

Indonesia BPUPKI pada tanggal 29 mei sampai 1 juni mengadakan sidang pertama. Pada
sidang pertama, BPUPKI membahas tentang dasar negara Indonesia merdeka. Terdapat
beberapa usulan antara lain : Mr.Muhammad Yamin pada tanggal 29 Mei 1945. Usulan
secara lisan :Peri Kebangsaan, Peri Kemanusiaan, Peri Ketuhanan, Peri Kerakyatan,
Kesejahteraan Rakyat. Usulan secara tertulisnya: Ketuhanan yang Maha Esa, Kebangsaan
Persatuan Indonesia, Rasa Kemanusiaan yang adil dan beradab, Kerakyatan yang dipimpin
oleh kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Indonesia, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.
Selain itu ada tokoh lain yang mengemukakan pendapatnya tentang dasar negara
Indonesi merdeka, yakni Prof Dr. Supomo. Dalam pidato beliau pada tanggal 31 Mei 1945
mengusulkan pula lima asas yaitu : Persatuan, Kekeluargaan, Mufakat dan Demokrasi,
Musyawarah, dan Keadilan sosial. Selain itu ada juga pendapat dari Ir. Soekarno pada tanggal
1 Juni 1945 mengusulkan lima dasar untuk Negara Indonesia, yaitu : Kebangsaan Indonesia,
Internasinalisme atau peri kebangsaan, Mufakat atau demokrasi, Kesejahteraan sosial, dan
Ketuhanan yang Maha Esa.
Dan akhirnya lima asas yang di usulkan oleh Ir. Soekarno yang di tetapkan sebagai
dasar negara Indonesia merdeka. Lima dasar tersebut yang sekarang sering disebut dengan
Pancasila.
5


2.

Sidang PPKI
Sekitar tanggal 7 agustus 1945, BPUPKI dibubarkan dan diganti dengan PPKI. Pada
sidang pertamanya pada tanggal 18 agustus 1945, PPKI membahas tentang rancangan
pembukaan UUD 1945. Pada rancangan tersebut disebutkan bahwa pancasila yang telah
disah kan pada sidang BPUPKI tersebut dimasukkan ke dalam pembukaan tersebut sebagai
dasar negara Indonesia yang merdeka.

C.

Perdebatan pada perumusan ideologi pancasila
Dalam sejarah perumusan ideologi pancasila bukanlah segampang membalikkan
telapak tangan. Dalam merancang ideologi pancasila para anggota BPUPKI dan juga para
pembesar negara Indonesia menghadapi masalah yang cukup besar, yakni bagaimana
ideologi ini bisa mempersatukan seluruh masyarakat Indonesia yang berbeda-beda. Berbagai
pendapat bermunculan dari beberapa pembesar negara. Yang pertama yakni muh.yamin.
beliau menyebutkan lima dasar negara untuk negara Indonesia merdeka. Selain itu terdapat
soepomo yang juga memberikan lima dasar negara, dan yang terakhir adalah Ir. Soekarno
yang memberikan lima rumusan yang beliau sebut dengan pancasila.

Karena banyaknya pendapat akhirnya anggota BPUPKI membagi kerja kepada
anggotanya. Terciptalah 38 orang unutk membicarakan gagasan dari para pemuka bangsa
tersebut. Karena kurangnya keefektivan, akhirnya dibentuklah 9 panitia kecil yang diugas
untuk membicarakan dasar negara Indonesia. Akhirnya 9 orang yang tergabung dalm panitia
9 ini berhasil membentuk dasar negara yang disebutkan dalam piagam jakarta.
Akan tetapi pada tanggal 18 agustus 1945 sebelum rapat PPKI dijalankan terdapat
laporan yang menyebutkan bahwa wilayah Indonesia timur tidak setuju dengan adanya 7
kalimat yang terdapat pada pancasila sila yang pertama. Akhirnya dengan kebijaksanaa dari
para wakil agama islam akhirnya tujuh kata dibelakang sila pertama tersbut dihapuskan.

D.

Pasang surut pelaksanaan ideologi pancasila
Seperti pada ideologi yang lain, pada ideologi juga terjadi pasang surut. Pada pancasila
yang menjadi ideologi negara Indonesia merdeka ini terjadi pasang surut yang sangat panjang
sekali. Terutama pada waktu peristiwa G 30SPKI ( Gerakkan 30 September PKI ). Pada saat
peristiwa itu para kaum komunis ingin mengganti ideologi negara Indonesia menjadi ideologi
komunisme.
Hingga pada saat orde baru ideologi pancsila juga terjadi pasang surut. Pada masa orde
baru ideologi pancasila diagungkan dengan begitu hebat. Dengan semboyan “ melaksanakan

6

pancasila secara murni dan konsiisten”, Sayangnya pada masa orde baru, Pancasila dibuat
sebagai tameng serta alat untuk melestarikan kekuasaan bagi penguasa saat itu. Akibatnya
memasuki era reformasi, Pancasila seakan-akan menjadi phobia dan identik dengan orde baru
karena ada penyimpangan dari pelaksanaannya era presiden Soeharto tersebut. Hal ini
tercermin dari asas yang digunakan oleh partai politik, tidak lagi “wajib” berasaskan
Pancasila, namun diperbolehkan untuk menggunakan asas lainnya asalkan tidak bertentangan
dengan ideologi negara tersebut.
E.

Tantangan dan hambatan pelaksanaan ideologi pancasila
Tantangan dan hambatan merupakan hal yang ada didunia ini dan selalu ada di semua
yang ada di dunia ini. Sama halnya dengan ideologi pancasila juga terdapat hambatan dan
tantangannya. Hambatan yang dihadapi oleh ideologi pancasila merupakan masalah “ intern”.
Kondisi masyarakat bangsa di antaranya adalah masih rendahnya mutu SDM (sumber daya
masyarakat : warga negara) baik yang berada di lingkaran para elit politik, para birokrat,
masyarakat, serta para elit lainnya yang berkepentingan dalam kegiatan kepemerintahan.
Inilah merupakan salah satu hambatan ideologi pancasila yang saat ini di hadapi oleh negara
Indonesia yang merdeka ini.

C.

Macam-Macam Ideologi
A.

Komunisme

Komunis merupakan salah satu ideology besar yang digunakan oleh beberapa negara di dunia
ini. awal ajarannya berasal dari tokoh karl marx dan friederich engels dimana fokus utama
tujuan dari ideology ini adalah untuk memperjuangkan hak semua kelas sosial yang ada di
dalam masyarakat menjadi kelas sosial yang sama tanpa adanya perbedaan sesuai dengan hak
dan kewajiban warga negara. Komunisme juga memiliki nama lain yaitu marxisme atau
leninisme karena kedua tokoh inilah yang melahirkan ideology ini di dunia.
Ideology komunis tumbuh karena adanya pertentangan terhadap ideology kapitalisme dimana
buruh dan tani tidak diapresiasi dengan baik dan hanya dianggap sebagai salah satu faktor
produksi saja. imbas dari pemikiran tersebut adalah terjadinya ketimpangan yang sangat besar

7

antara pengusaha dan buruh. Oleh karena itu muncullah partai komunis yang
memperjuangkan hak rakyat terutama rakyat kecil.
Terciptanya partai komunis
Partai komunis tercipta sebagai salah satu jembatan yang akan mengambil kekuasaan
pemerintah dengan menggunakan cara yang telah diperbolehkan. Paham komunis ini
kemudian masuk dalam posisi pemerintah dan memerintah dengan menentang adanya
akumulasi modal yang terdapat pada kaum ekspatriat saja. pada prinsipnya yang digunakan
oleh komunis, kesejahteraan rakyat yang menyeluruh dan rata merupakan prinsip utama dan
untuk mewujudkannya seluruh faktor produksi merupakan milik negara sehingga negara akan
dengan mudah memberikan bagi hasil yang sama rata ke seluruh rakyatnya.
Namun pada negara yang menjadi penganut komunis ini tidak membenarkan adanya agama
karena agama dianggap dapat menghambat kinerja dengan angan-angan yang tidak jelas serta
kelakuan yang tidak jelas pula. Tidak hanya agama namun kepercayaan lainnya pun demikian
seperti takhayul, setan dan barang ghaib lainnya. jadi, paham komunis lebih kepada paham
duniawi dan materi saja.Pergerakan paham ini cukup luas dengan pengaruhnya yang cukup
besar di dunia. diawali dengan meletusnya revolusi Bolshevik di Rusia pada tanggal 7
november 1917. Paham komunis ini kemudian menyebar dengan luas ke beberapa negara di
berbagai belahan dunia. sampai pada tahun 2005, negara yang menganut paham ini adalah
tiongkok, korea utara, kuba, Vietnam, laos,
B.

Kapitalisme

Ideology kapitalisme banyak digunakan oleh berbagai negara di dunia hingga saat ini. inti
dari paham ini adalah adanya capital atau modal yang dikuasai oleh pihak swasta dimana
negara tidak memiliki kekuasaan atas terjadinya sistem ekonomi dan hanya berperan sebagai
pengawas saja. para pengusaha ini memiliki tujuan yang jelas yaitu mendapatkan keuntungan
sebesar-besarnya dengan pengorbanan yang seminimal mungkin sehingga untuk mencapai
hal tersebut negara tidak boleh ikut campur dalam usaha mereka. (baca :tugas, fungsi dan
wewenang presiden dan wakil presiden
Tokoh yang sangat terkenal dengan ideology ini adalah adam smith atau yang juga dikenal
sebagai bapak ilmu ekonomi. paham ini awalnya adalah sebuah cara untuk menentang adanya
paham merkantilisme dimana menurut paham merkantilisme tanah merupakan sumber modal
utama dan melupakan sumber modal lainnya. Istilah invisible hand atau tangan tak tampak
8

sangat terkenal dikemukakan oleh adam smith dimana menurutnya pasar yang bekerja akan
selalu diarahkan oleh tangan tak tampak sehingga tidak perlu adanya peraturan pemerintah
dan segala intervensinya.
Dampak adanya ideologi kapitalisme
Namun, perkembangan kapitalis ini menuai banyak kecaman dan kritik dari banyak orang
karena dianggap sebagai cara yang menjadikan kesenjangan di dalam masyarakat semakin
meningkat. Para pengusaha yang kaya akan terus kaya dan para buruh akan tetap menjadi
buruh karena tidak adanya intervensi dari pemerintah. Selain itu peran pemerintah pun
cenderung lemah bahkan tidak ada. Hal ini akan semakin parah jika yang menduduki bangku
pemerintahan adalah para pengusaha itu sendiri. Selain itu banyak para tokoh agama dari
berbagai agama juga tidak menyukainya. Dulu yang menerapkan paham ini adalah negara di
eropa seperti inggris dan amerika.

C.

Anarkisme

Ideology lainnya yang pernah ada di dunia adalah paham anarkisme. Anarkisme merupakan
sebuah tatanan politik dimana dianjurkan tidak perlu adanya negara dan merupakan sebuah
tindakan sukarela yang mengatur dirinya sendiri. Namun ada beberapa orang yang
mendefinisikan sebagai suatu tatanan tanpa adanya hierarki di dalamnya sehingga semuanya
dianggap sama. Menurut paham anarkisme, negara merupakan sesuatu yang tidak dibutuhkan
dan dapat menjadikan gangguan.
Sesuai dengan namanya terkadang para orang yang menganut anarkisme ini menggunakan
kekerasan menjadipenyebab terjadinya penyalahgunaan kewenangan dalam mencapai
tujuannya atau dalam berusaha menyampaikan ide yang dimilikinya. namun, ideology ini
menjadikan berbagai pertentangan di kalangan masyarakat karena tidak adanya aturan yang
jelas dan menjadikan negara kacau karena tidak ada patokan antara baik dan benar. Negara
penganut anarkisme berada di sebagian negara spanyol namun usianya tidak lama.
D.

liberalisme

Paham ideology liberalism tidak kalah terkenalanya dengan paham ideology yang sudah
dijelaskan di atas. Jadi, liberal berarti bebas. Para penganut liberalisme ini percaya bahwa
untuk menciptakan tatanan dunia yang bagus dan maju harus didasarkan pada kebebasan baik
9

kebebasan dalam pandangan politik bahkan agama sehingga sering terjadinya penyebab
tawuran.
Di dalam paham liberalism ini terdapat tiga nilai pokok utama yang menjadikannya kuat
yaitu life, liberty dan property. Nilai-nilai yang terkandung dalam tiga hal tersebut dapat
dilihat sebagai berikut:
1.

kesempatan yang sama – di dalam paham ideology liberalism meyakini bahwa
setiap orang berhak memiliki kesempatan yang sama dalam mencapai sesuatu hal. Namun
karena adanya perbedaan kualitas antara satu manusia dengan lainnya bisa membuat
pencapaian dari tiap individu akan berbeda tergantung dengan kemampuan yang dimilikinya.

2.

persamaan hak – persamaan hak merupakan kunci penting yang harus dimiliki oleh
setiap manusia bagi ideology ini. Liberalisme memberikan hak yang sama kepada setiap
penganutnya untuk memilih sesuatu terutama dalam hal politik. Hal ini juga bisa digunakan
sebagai hal yang membuang keegoisan di dalam diri setiap individu.

3.

Kepedulian pemerintah – Pemerintah harus melakukan kegiatan yang sudah
disetujui terlebih dahulu oleh rakyat. Karena dalam ideology liberalism mendudukan rakyat
sebagai pemegang kekuasaan tertinggi.

4.

Fungsi pemerintah dan negara – Pemerintah dan negara memiliki fungsi sebagai
pengawas dan pemberi nasehat serta menetapkan berbagai aturan dan hukum yang harus
ditaati oleh warganya. Jadi, warga negara akan merasa terlindungi dan patokan antara benar
dan salah jelas sehingga mudah untuk menyesuaikan diri.
Dalam pemikiran ideology ini menekankan adanya pemusatan kekuasaan pada diri individu
jadi tidak dipegang oleh negara melainkan setiap invidu memiliki hak untuk menyampaikan
segala ide dan pendapatnya. Namun perlu diketahui bukan berarti bahwa liberalisme tidak
berperilaku yang sebebas-bebasnya.
E.

Sosialisme

Paham sosialisme ini mungkin hampir sama konsepnya dengan paham ideology komunisme
karena pada prinsipnya yaitu mengutamakan kepemilikan segala sesuatu secara bersama tidak
ada yang namanya hak kepemilikan individu. Istilah sosialisme ini muncul pada abad ke 19
di perancis dan kemudian pengaruhnya menyebar ke berbagai kalangan di dunia. tokoh dari
ideology sosialisme ini adalah karl marx atas kritiknya terhadap kaum kapitalis yang telah
menyengsarakan para buruh dan tani.
10

Para buruh dan tani hanya dijadikan sebagai faktor produksi dan tidak dilihat lagi gaji yang
mereka dapatkan. Tingkat kelayakan hidup mereka sangat kurang sehingga muncullah bahwa
dalam negara harus melindungi rakyatnya sedemikian rupa tanpa adanya perbedaan dari satu
orang ke orang lainnya sehingga terjadi kesejahteraan yang utuh di dalam suatu negara.
Kritik dengan adanya ideologi sosialisme
Namun seiring dengan perjalanannya, ideology sosialisme ini mendapatkan kritik dari
beberapa tokoh dunia. ada beberapa kelemahan yang dimiliki oleh ideology sosialisme
sehingga tidak mudah digunakan sebagai ideology. Selengkapnya dapat dilihat sebagai
berikut:


Warga negara akan merasa tidak diapresiasi atas apa yang telah dikerjakannya. Hal ini
terjadi karena dalam paham sosialisme pendapatan antar warga negara disamakan meskipun
beban kerja mereka tidak sama. Jadi bagi orang yang memiliki pekerjaan lebih berat dengan
resiko lebih tinggi akan sangat sulit mendapatkan insentif atas apa yang telah dikerjakannya.
Sebaliknya para pengangguran yang bahkan tidak bekerja juga akan mendapatkan jatah yang
sama dengan orang yang bekerja. Hal ini akan membuat timbulnya kecemburuan sosial.



Tidak adanya kebebasan berfikir dan kreativitas. Dalam negara yang menerapkan
sosialisme sebagai ideology tidak akan menganggap kreativitas adalah sebuah hal yang perlu
dimiliki oleh rakyatnya. Hal tersebut dilakukan karena dalam negara sosialisme warga negara
bekerja pada sektor yang telah ditetapkan oleh negara sepenuhnya. Jadi, warga negara tidak
bisa menolak dan otomatis tidak bisa mengembangkan kreativitas di dalam dirinya.



Tidak adanya pendidikan moral di dalam negara yang menganut paham ideology ini.
hal tersebut dikarenakan, paham sosialisme hanya bertujuan pada sektor ekonomi saja dan
pembagiannya rata pada warga negaranya namun tidak mengindahkan adanya hal-hal lainnya
selain ekonomi.
Meskipun demikian paham sosialis ini juga memiliki beberapa keuntungan antara lain
sebagai berikut:



Seluruh warga negara sudah disediakan berbagai kebutuhan hidupnya seperti pakaian,
makanan, minuman, rumah, sekolah, pendidikan dan juga pekerjaan. Jadi warga negara baik
yang normal maupun memiliki kekurangan tidak akan dibeda-bedakan.



Semua kegiatan dari warga negara sudah direncanakan dengan baik seluruhnya oleh
negara sehingga rakyat tidak perlu khawatir lagi adanya kekurangan pada kebutuhannya.
11

Semua kekayaan alam akan diproduksi oleh negara jadi keuntungannya akan masuk



dalam negara tidak pada korporasi saja.
F.

Konservatisme

Ideology lainnya yang ada di dunia adalah ideology konservatisme. Paham ini lebih
memusatkan pada nilai-nilai ajaran kuno atau tradisional dan menentang keras dengan adanya
modernisasi dan globalisasi. Karena adanya perbedaan niliai disetiap negara maka tujuan dari
paham konservtaif juga berbeda sesuai dengan budayanya masing-masing.
Awalnya perkembangan ideology ini tidak bergitu terkenal hingga meletusnya revolusi
perancis yang kemudian banyak orang yang ingin kembali ke tatanan dunia lama. Hal ini
sangat beralasan karena modernisasi ternyata tidak memberikan dampak yang baik bagi
warga negara dan menumbuhkan perpecahan di dalamnya sehingga merujuk pada bagian
yang sangat tidak menyenangkan. Negara yang sampai saat ini masih menggunakan paham
ini adalah negara-negara di eropa yang biasanya di dukung oleh para pekerja pasar dan para
pengusaha serta pejabat berkerah putih.
G.

Komunitarianisme

Ideology komunitarianisme merupakan paham komunis gaya baru atau dalam versi modern.
Paham utamanya tetap sama dengan komunis klasik yaitu menentang adanya paham kapitalis
dan liberalis. Namun paham ini tidak sebagaimana komunis klasik tapi telah mengalami
banyak perubahan dalam pemikirannya.
H.

Libertanianisme

Pada paham ideology libertanianisme warga negaranya sangat menjunjung tinggi adanya
kebebasan terutama dalam kebebasan individu. Proses pemilihan dilakukan secara utuh pada
tiap individu dan negara tidak berhak adanya pengaturan terhadap masyarakat. Pada paham
ini juga lebih menganjurkan untuk tidak membuat adanya lembaga sosial karena bisa
menganggu jalannya negara. Yang paling penting di sini adalah kebebasan individu baik
dalam ranah politik maupun dalam ranah ekonomi.
Meskipun mereka menjunjung tinggi adanya kebebasan individu, mereka ini sangat
menentang keras adanya hak kepemilikan individu pada sektor-sektor strategis. Mereka

12

masih membutuhkan negara sebagai alat untuk mengatur dan mengawasi jalannya sebuah
tatanan negara.
I.

Nazisme

Nazi merupakan singkatan dari nasional sosialisme adalah salah satu paham yang berasal dari
negara jerman dimana tokohnya yang sangat fenomenal adalah adolf hitler. Paham ini
disinyalir bukanlah menjadi paham baru melainkan adalah paham yang dikombinasikan dari
berbagai jenis paham lainnya seperti anti yahudi. Oleh karena itu pada masa kejayannya
banyak para yahudi yang mendapatkan hukuman mati.
Paham ideology nazisme sangat ketat dan sangat keras sehingga banyak ditentang oleh
banyak orang. ujung dari adanya nazisme ini adalah adolf hitler dibunuh. Namun hal tersebut
masih menjadi perdebatan apakah adolf hitler memang sudah mati atau belum pada saat
tersebut. Banyak orang yang mengatakan bahwa adolf hitler berhasil meloloskan diri dan
kabur ke negara lainnya yang jauh dari eropa. Meskipun aliran ini sudah dianggap hilang,
namun tidak menutup kemungkinan masih ada sisa-sisa orang yang masih mempercayai
ideology ini. mereka tidak menunjukkan diri dan merupakan organisasi bawah tanah.
J.

Nasionalisme

Nasionalisme merupakan paham dimana kedaulatan negara menjadi hal yang mutlak dimana
untuk mencapai hal tersebut harus dilakukan kerjasama atas orang-orang yang memiliki
tujuan dan kepentingan yang sama. Keberadaan negara sangatlah penting dalam paham ini
dan keamanannya sangat dijaga ketat baik keamanan internal maupun keamanan eksternal.
Saat ini ada beberapa bentuk dari nasionalisme ini diantaranya adalah sebagai berikut:


Nasionalis

kewarganegaraan

– Pada

aliran

nasionalis

kewarganergaraan

menunjukkan bahwa suatu proses politik yang sangat berperan adalah warga negaranya, jadi
rakyat merupakan komponen yang sangat penting dan paling berperan di dalam tatanan
sistem negara.


Nasionalis etnis – Nasionalis etnik ini percaya bahwa suatu tatanan negara dengan
kebenaran politik di dalamnya akan sangat tergantung pada budaya dan etnis yang ada di
dalam negara tersebut.

13

Nasionalis romantic – Romantisme dari paham nasionalis ini berkembang dari



nasionalis etnik dimana budaya dan ras serta etnik merupakan sumber kebenaran politik
utama dan kemudian sejarah dan budaya dari negara tersebut diulas kembali dan dijadikan
sebagai salah satu identitas negara.
K.

Monarkisme

Monarkisme merupakan paham dimana kerajaan merupakan sumber utama dari kesejahteraan
negaranya. Saat ini masih ada banyak negara yang menganut paham monarki diantaranya
adalah brunei Darussalam, arab Saudi dan lainnya. jadi pusat kekuasaan tertinggi adalah raja
yang memerintah dan segenap keturunannya.
L.

Fasisme

Fasisme merupakan salah satu ideology yang sangat keras karena mereka ingin mengatur
segala aspek kehidupannya mulai dari politik, budaya, ekonomi dan hal lainnya di negara
tersebut. Pada paham ini mereka berusaha untuk membentuk partai tunggal di dalam negara
sehingga partai inilah yang akan mengatur berjalannya negara. Para penganut paham fasis ini
percaya bahwa pemimpin tunggal yang kuat dan otoriter mampu menciptakan kedaulatan dan
kesejahteraan bersama di dalam sistem negara.
Paham fasisme ini mulai berkembang setelah perang dunia 1 dan terus berkembang hingga
pada perang dunia ke 2. Namun karena pahamnya yang keras dan menguntungkan satu pihak
saja yaitu yang memiliki kekuasaan maka hal ini kemudian banyak mendapatkan
pertentangan dari dunia luar sehingga paham ini juga runtuh.
M.

Demokrasi

Demokrasi berasal dari bahasa yunani yaitu demos yang berarti rakyat dan kratos yang berarti
kekuasaan. Jadi, demokrasi merupakan kekuasaan yang berada di tangan rakyat. Dalam
pelaksanaannya demokrasi memiliki slogan kuat yaitu oleh rakyat, dari rakyat dan untuk
rakyat. Landasan pemikiran dari paham demokrasi ini adalah kekuasaan tertinggi berada di
tangan rakyat dengan memiliki dewan perwakilan rakyat yang pada kenyataannya menjadi
lembaga pemerintahan eksekutif, yudikatif dan legislative. (baca : manfaat kehidupan
demokrasi)

14

Dalam pemerintahan demokrasi pemimpin dipilih oleh rakyat secara langsung melalui proses
pemilihan umum. Kemudian rakyat juga memilih wakil-wakilnya sebagai sarana penyalur
lidah rakyat kepada pemerintahan yang berkuasa. Ada beberapa negara yang menganut
ideology ini yaitu inggris, Denmark, norwegia, swedia, amerika, Israel, Venezuela, belgia,
Australia, selandia baru dan lainnya.

Berikut adalah macam-macam dari ideologi demokrasi ;
1. Demokrasi pancasila – Ideology demokrasi pancasila merupakan ideology yang dianut
oleh satu negara saja di dunia yaitu Indonesia. fokus utama dalam paham demokrasi pancasila
adalah membentuk negara yang demokratis namun tetap tidak meninggalkan ideology
pancasila sebagai dasar negara. Jadi, demokrasi tetap dilakukan asalkan masih pada di dalam
pancasila dan tidak mencederai pancasila. Apabila sudah keluar dari pancasila maka
demokrasi tersebut tidak bisa dilaksanakan dan harus menggantinya dengan yang baru.
2. Demokrasi Kristen – Demokrasi Kristen merupakan suatu tatanan negara dimana
menerapkan demokrasi berdasarkan asas agama Kristen dalam pelaksanannya. Ideology ini
muncul karena adanya aliran religious pada abad ke 19 dan berkembang di wilayah eropa dan
amerika latin.
3. Demokrasi Islam – Demokrasi islam merupakan tatanan negara yang menerapkan paham
demokrasi namun tetap berlandaskan pada asas islam sebagai patokan utamanya. Namun hal
ini tidak berlangsung lama karena pada dasarnya demokrasi tidak cocok dengan agama islam.

15

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Berdasarka uraian-uraian di atas maka dapat kita ketahui bahwa pengertian ideologi
telah mengalami pergesarn begitu rupa sehingga bukan lagi sebagai science of ideas.
Ideologi berkembang menjadi pengertian yang mengandung arti sebagai gagasan, ide-ide
yang semula merupakan sasaran pengkajian dalam science of ideas tersebut. Lebih lanjut,
ideologi mengandung arti bukan hanya gagasan atau pemikiran, melainkan sebagai
keyakinan. Ini berarti bahwa ideologi merupakan suatu keyakinan dalam diri individu untuk
menjalani kehidupan yang lebih maju dan terarah.

SARAN
Saat ini banyak sekali orang menyalahgunakan ideologi. Banyak ideologi yang
digunakan untuk menghasut masyarakat luas agar mendukung seseorang untuk menjadi
pemimpin atau penguasa. Maka dari itu janganlah begitu mudah menerima sebuah ideologi,
namun berpikirlah terlebih dahulu apakah ideologi itu sesuai dengan keadaan masyarakat saat
itu atau tidak.

16

DAFTAR PUSTAKA

https://guruppkn.com/macam-macam-ideologi-di-dunia
http://kampusbaca.blogspot.com/2010/12/tugas-makalah-ideologi.html
http://id.scribd.com/doc/69740255/Ideologi-di-dunia
https://www.academia.edu/10309594/Macam_-Macam_Ideologi_Di_Dunia

17