Hama yang menyerang tanaman perkebunan d
Hama yang menyerang tanaman perkebunan dan
tanaman hortikultura di kota Pariaman
A. Tanaman Perkebunan
1. Tanaman Kelapa
Hama Perusak Tanaman Kelapa :
• Perusak batang : Oryctes rhinoceros, Dynastes gideon, Rhyncophorus sp.
• Pemakan/perusak daun : Artona sp., ulat api Setora sp., Darna sp., Parasa
sp.,Calchoceillis sp., belalang Sexava sp., Locusta sp., Valanga sp., Oxya sp., ulat
kantung Mahasena sp., ulat Hidari sp.
• Penghisap : kutu kapok Aleyurodichus sp., kutu perisai Aspidiotus sp.
• Perusak bunga : ulat Tirathaba sp. dan Batrachedra sp.
• Perusak buah : tupai dan tikus
• Hama gudang : Corcyra sp., Dolessa sp., Necrobia sp., Carpophilus sp.,
Oryzaephilus sp., Tenebroides sp.
Hama Penting Tanaman Kelapa
• Kumbang nyiur Oryctes rhinoceros (Coleoptera : Scarabaeidae)
• Kumbang sagu Rhyncophorus ferugineus (Coleoptera : Curculionidae)
• Ulat Artona xatosantha (Lepidoptera : Zygaenidae)
• Ulat api Setora nitens, Parasa sp. Darna sp. (Lepidoptera : Limacodidae)
• Kutu perisai Aspidiotus destructor (Homoptera : Diasphididae)
• Belalang kembara Locusta migratoria (Orthoptera : Acrididae) dan belalang kayu
Valanga ningricornis (Orthoptera : Tettigonidae)
• Hama mayang Batrachedra sp. (Lepidoptera : Cosmopterygidae) dan Tirathaba
sp. (Lepidoptera :Pyralidae)
• Hama buah Tikus (Ratus tioomanichus) dan tupai
Pengelolaan Hama Kelapa
Kumbang nyiur (Oryctes rhinoceros)
• Secara fisik dengan perangkap lampu
• Secara mekanis dengan pengumpulan larva dan pupa pada media perangkap
• Secara hayati dengan memanfaatkan jamur Metarhizium anisopliae dan virus
Baculovirus oryctes
• Secara kimiawi melallui injeksi batang dengan insektisida
kumbang sagu (Rynchoporus ferugineus)
• Hama ini merupakan hama sekunder yang muncul setelah luka oleh serangan
kumbang Oryctes rhinoceros, oleh karena itu dilakukan pencegahan terjadinya
luka batang tanaman di bagian pucuk
• Pengendalian secara hayati dengan memanfaatkan jamur Metarhizium anisopliae
• Pengendalian secara kimiawi dengan insektisida melalui injeksi
Pengelolaan Hama Perusak Daun dan Mayang Kelapa
• Pengendalian secara bercocok tanam dilakukan melalui pembersihan tanaman
penutup tanah sementara untuk mencegah peletakan telur belalang
• Metode pengendalian secara kimiawi merupakan salah satu yang pernah
dipraktekan, yaitu menggunakan insektisida melalui injeksi batang
• Pengendalian secara hayati yang dapat dilakukan adalah dengan memanfaatkan
musuh alami hama kelompok parasitoid dan pemangsa:
Tabuhan Apanteles artonae untuk ulat Artona
Tabuhan Chelonus sp. untuk hama mayang Batracedra sp.
Kumbang Chilocorus politus untuk kutu perisai Aspidiotus destructor
Pengelolaan Hama Perusak Buah (Tikus dan Tupai)
• Pengaturan jarak tanam
• Sanitasi kebun
• Penggunaan barier
• Pemanfaatan musuh alami : burung hantu Tyto alba untuk mengendalikan tikus
2. Tanaman Kakao
Hama Penting Tanaman Kakao
• Penggerek batang Zeuzera coffeae (Lepidoptera : Cossidae)
• Kepik Helopeltis sp. (Hemiptera : Miridae)
• Penggerek buah Conopomorpha cramerella (Lepidoptera : Glacillaridae)
Pengelolaan Hama Kakao
• Pengendalian secara fisik dengan cara pembungkusan buah untuk mencegah
serangan penggerek buah
• Pengendalian secara mekanis melalui eradikasi tanaman terserang Conopomorpha
cramerella
• Pengendalian secara hayati dengan memanfaatkan musuh alami berupa pemangsa
dan patogen hama :
– Semut untuk mengedalikan Helopeltis sp.
– Burung hantu Tyto alba untuk mengendalikan tikus
– Jamur Beauveria bassiana untuk penggerek cabang
– Jamur Verticilium sp. untuk penggerek buah
• Secara kimiawi dengan insektisida kimia maupun toksin produk mikrobia
Bacillus thuringiensis (delta endotoksin)
3. Tanaman Pinang
Hama perusak tanaman pinang :
1.
Bagworms (Manatha albipes Moore)
Ditemukan di bagian bawah daun dan membuat sejumlah lobang-lobang kecil.
2. Termit atau rayap
Termit dapat menyerang benih atau bibit pada musim kemarau. Serangan pada bibit
dimulai pada pangkal batang, sehingga bagian pucuk menjadi layu dan lama kelamaan
tanaman mati. Pengendalian rayap dapat dilakukan dengan menutup bagian pangkal
batang dengan pasir ataupun secara kimiawi menggunakan insektisida Aldrin.
3. Belalang (Aularches miliaris Linn)
Menyerang lamina daun sehingga meyebabkan daun berlubang
4. Kutu (mite)
Dikenal 3 jenis kutu menyerang tanaman pinang. Kutu merah (Raolella indica Hirst) dan
kutu putih (Oligonychus Indicus Hirst). Kutu oranye, Kutu merah dan Kutu putih hidup
berkelompok di bawah daun dan mengisap cairan di daun mengakibatkan daun berwarna
kekuningan, coklat dan akhirnya mengering. Kutu oranye (Dolichotetranychus sp.)
menyerang buah yang masih muda dan bersembunyi dibagian dalam perianth buah serta
mengisap cairan, sehingga buah akan gugur Pengendalian dilakukan dengan
penyemprotan Kelthan 1.86 ml/l air ataupun penggunaan predator antara lain Chilocorus
sp
5. Kepik (Carvalhoia arecae Miller and China)
Kepik ditemukan berkumpul di bagian ujung ketiak daun. Kepik dewasa berwarna hitam
dan Kepik muda berwarna hijau kekuningan, keduanya mengisap cairan pada bagian
spindle sehingga pertumbuhan tidak normal. Daun yang telah diisap nampak garis-garis
nekrotik berwarna coklat tua lama kelamaan daun mengering dan patah. Pengendalian
dilakukan dengan insektisida sistemik Sevin 4G dengan dosis 10 g per tanaman setiap 3
bulan.
6. Tempayak akar (Leucopholis burmeisteri Brenske)
Tempayak akar atau dikenal tempayak putih merupakan hama yang cukup merugikan
tanaman pinang. Bentuk hama ini seperti hurup ”V” serta tubuh lembut dengan kaki
berbulu warna coklat
7.
Ulat bunga (Tirathaba mundella Walk)
Ulat bunga menyerang mayang dengan mengisap cairan dalam bunga. Ulat dewasa
meletakan telurnya pada bagian spatha. Sehingga Spadix tidak dapat membuka dengan
sempurna. Pengendalian secara kimiawi dengan menggunakan Endre x 20 EC 0.125 %
atau Malathion 50 % EC dengan dosis 2 ml / l air.
8. Gugur buah muda
Gugur buah muda disebabkan oleh kepik Pentatomid (Halyomorpha marmorea F). Buah
pinang yang ditusuk dengan belalai akan mengeluarkan cairan. Buah yang ditusuk akan
berwarna hitam pada permukaan kulit buah dan dagingn buah akan berwarna coklat
gelap. Gejala ini akan berkembang terus sehingga menyebabkan buah gugur.
Pengendalian secara kimiawi dilakukan dengan menyemprot Endosulfan 0.05% pada
tandan.
9. Kumbang pinang (Coccotrypes carpophagus Horn).
Kumbang pinang dewasa menyebabkan kerusakan dengan menggerek buah sehingga
berlubang sampai pada bagian biji. Besar lubang gerekan kira-kira berdiameter 0.6 - 1.0
mm.
B. Tanaman Hortikultura
1. Tanaman Manggis
Hama penting tanaman Manggis :
3. Kutu Putih (Pseudococcus spp.)
Kutu putih merusak kulit buah sehingga tampilan buah kurang menarik
Pengendalian :
• Mengurangi kepadatan taju agar tidak terlalu rimbun dan saling menaungi;
• Mengurangi kepadatan buah;
• Mencegah semut dengan kapur antisemut;
• Menyemprot tanaman dengan insektisida dan fungisida (bila ada jelaga hitam).
2. Ulat Penggorok Daun (Phyllocnitis citrella)
Bagian tanaman yang diserang adalah daun muda yang helaian daunnya baru membuka.
Akibat terserang hama ini, daun menjadi mengecil dan agak keriting.
Pencegahan dan pengendalian dapat dilakukan dengan insektisida sistemik.
Penyemprotan dilakukan pada tunas muda yang daunnya baru membuka.
3. Thrip (Scirtothrips sp.)
Serangan thrips dimulai saat kuncup bunga mekar dan berlanjut selama perkembangan
buah.
Pencegahan dan pengendalian thrips disarankan dengan:
• Menjaga lingkungan tajuk tanaman tidak terlalu rapat sehingga cahaya matahari sampai
ke bagian tajuk yang dalam;
• Membersihkan dan membakar daun-daun yang gugur di bawah pohon;
• Menggunakan insektisida saat bunga mekar sampai diameter buah sekitar 2 cm.
4. Tungau (Tetranychus spp.)
Serangan tungau dimulai pada kuncup mekar, daun, bunga, dan buah. Gejala serangan
pada tangkai daun, bunga, dan buah berupa perubahan warna seperti perunggu serta pada
permukaan atas daun terdapat bercak kekuningan
Pencegahan dilakukan dengan pengawasan rutin saat tanaman bertunas, berdaun muda,
dan saat berbuah kecil. Pengawasan sebaiknya dilakukan setiap minggu karena tungau
cepat berkembang biak.
5. Hawar Benang (Marasmius scandens Mass.)
Jamur ini biasanya hidup sebagai saprofit, namun dapat berubah menjadi parasit dan
menyerang daun. Gejala serangan berupa munculnya benang putih pada permukaan
cabang atau ranting kemudian meluas ke permukaan bawah daun.
Pengendalian dilakukan dengan menjaga kebersihan kebun, memangkas ranting/cabang
yang terserang, dan menggunakan fungisida.
2. Tanaman Pisang
Hama Perusak Tanaman Pisang :
Perusak akar : nematoda Pratylenchus sp.
Perusak batang : penggerek batang Cosmopolites sordidus
Perusak daun : penggulung daun Erionota thrax, kutu Pentalonia nigronervosa
Perusak bunga : hama kudis Nacoleia octasema
Perusak buah : kelelawar, burung
Pengelolaan Hama Pisang
Secara kultur teknis dilakukan dengan penanaman bibit sehat/tidak terinfeksi
virus Bunchy Top
Pengendalian mekanis melalui kegiatan sanitasi untuk menghindari serangan
penggerek bonggol pisang, pengambilan larva Erionata thrax dalam gulungan
Pengendalian secara fisik melalui pengasapan bunga pisang yang baru muncul
Pengendalian secara hayati dengan memanfaatkan musuh alami berupa jamur
Metarhizium anisopliae untuk mengendalikan Cosmopolites sordidus
3. Tanaman Durian
Jenis Hama Tanaman Durian :
Penggerek batang : Batocera sp., Notopeus sp. (Coleoptera : Cerambycidae)
Penggerek buah :Hypoperigea leprosticta (Lepidoptera : Noctuidae)
Pengelolaan
Sanitasi kebun, pemanfaatan lampu penerangan.
4. Tanaman Mangga
Hama Penyerang Tanaman Mangga :
Penggerek batang : Rhytidodera simulans, Bactocera sp.(Coleoptera :
Cerambycidae), Sternochetus sp. (Coleoptera : Curculionidae)
Perusak daun : ulat api Parasa sp., Setora sp.(Lepidoptera : Limacodidae), lalat
puru Procontarinia mattiana (Diptera Cecidomyidae), penggerek pucuk
Clumatia sp. (Lepidoptera : Noctuidae)
Perusak buah : penggerek buah Philotroctis eutraphera (Lepidoptera : Pyralidae),
Noorda sp. (Lepidoptera : Noctuidae), Cryptorhinchus sp. (Coleoptera :
Curculionidae)
Pengelolaan Hama Mangga
Sanitasi kebun, pemusnahan stadia hama. bagian tanaman bergejala serangan/
terserang/tempat hidup hama.
Pemanfaatan perangkap lalat buah : metil eugenol, perangkap kuning
Pembrongsongan buah
Perlakuan injeksi batang untuk pengendalian penggerek batang dan lalat puru.
tanaman hortikultura di kota Pariaman
A. Tanaman Perkebunan
1. Tanaman Kelapa
Hama Perusak Tanaman Kelapa :
• Perusak batang : Oryctes rhinoceros, Dynastes gideon, Rhyncophorus sp.
• Pemakan/perusak daun : Artona sp., ulat api Setora sp., Darna sp., Parasa
sp.,Calchoceillis sp., belalang Sexava sp., Locusta sp., Valanga sp., Oxya sp., ulat
kantung Mahasena sp., ulat Hidari sp.
• Penghisap : kutu kapok Aleyurodichus sp., kutu perisai Aspidiotus sp.
• Perusak bunga : ulat Tirathaba sp. dan Batrachedra sp.
• Perusak buah : tupai dan tikus
• Hama gudang : Corcyra sp., Dolessa sp., Necrobia sp., Carpophilus sp.,
Oryzaephilus sp., Tenebroides sp.
Hama Penting Tanaman Kelapa
• Kumbang nyiur Oryctes rhinoceros (Coleoptera : Scarabaeidae)
• Kumbang sagu Rhyncophorus ferugineus (Coleoptera : Curculionidae)
• Ulat Artona xatosantha (Lepidoptera : Zygaenidae)
• Ulat api Setora nitens, Parasa sp. Darna sp. (Lepidoptera : Limacodidae)
• Kutu perisai Aspidiotus destructor (Homoptera : Diasphididae)
• Belalang kembara Locusta migratoria (Orthoptera : Acrididae) dan belalang kayu
Valanga ningricornis (Orthoptera : Tettigonidae)
• Hama mayang Batrachedra sp. (Lepidoptera : Cosmopterygidae) dan Tirathaba
sp. (Lepidoptera :Pyralidae)
• Hama buah Tikus (Ratus tioomanichus) dan tupai
Pengelolaan Hama Kelapa
Kumbang nyiur (Oryctes rhinoceros)
• Secara fisik dengan perangkap lampu
• Secara mekanis dengan pengumpulan larva dan pupa pada media perangkap
• Secara hayati dengan memanfaatkan jamur Metarhizium anisopliae dan virus
Baculovirus oryctes
• Secara kimiawi melallui injeksi batang dengan insektisida
kumbang sagu (Rynchoporus ferugineus)
• Hama ini merupakan hama sekunder yang muncul setelah luka oleh serangan
kumbang Oryctes rhinoceros, oleh karena itu dilakukan pencegahan terjadinya
luka batang tanaman di bagian pucuk
• Pengendalian secara hayati dengan memanfaatkan jamur Metarhizium anisopliae
• Pengendalian secara kimiawi dengan insektisida melalui injeksi
Pengelolaan Hama Perusak Daun dan Mayang Kelapa
• Pengendalian secara bercocok tanam dilakukan melalui pembersihan tanaman
penutup tanah sementara untuk mencegah peletakan telur belalang
• Metode pengendalian secara kimiawi merupakan salah satu yang pernah
dipraktekan, yaitu menggunakan insektisida melalui injeksi batang
• Pengendalian secara hayati yang dapat dilakukan adalah dengan memanfaatkan
musuh alami hama kelompok parasitoid dan pemangsa:
Tabuhan Apanteles artonae untuk ulat Artona
Tabuhan Chelonus sp. untuk hama mayang Batracedra sp.
Kumbang Chilocorus politus untuk kutu perisai Aspidiotus destructor
Pengelolaan Hama Perusak Buah (Tikus dan Tupai)
• Pengaturan jarak tanam
• Sanitasi kebun
• Penggunaan barier
• Pemanfaatan musuh alami : burung hantu Tyto alba untuk mengendalikan tikus
2. Tanaman Kakao
Hama Penting Tanaman Kakao
• Penggerek batang Zeuzera coffeae (Lepidoptera : Cossidae)
• Kepik Helopeltis sp. (Hemiptera : Miridae)
• Penggerek buah Conopomorpha cramerella (Lepidoptera : Glacillaridae)
Pengelolaan Hama Kakao
• Pengendalian secara fisik dengan cara pembungkusan buah untuk mencegah
serangan penggerek buah
• Pengendalian secara mekanis melalui eradikasi tanaman terserang Conopomorpha
cramerella
• Pengendalian secara hayati dengan memanfaatkan musuh alami berupa pemangsa
dan patogen hama :
– Semut untuk mengedalikan Helopeltis sp.
– Burung hantu Tyto alba untuk mengendalikan tikus
– Jamur Beauveria bassiana untuk penggerek cabang
– Jamur Verticilium sp. untuk penggerek buah
• Secara kimiawi dengan insektisida kimia maupun toksin produk mikrobia
Bacillus thuringiensis (delta endotoksin)
3. Tanaman Pinang
Hama perusak tanaman pinang :
1.
Bagworms (Manatha albipes Moore)
Ditemukan di bagian bawah daun dan membuat sejumlah lobang-lobang kecil.
2. Termit atau rayap
Termit dapat menyerang benih atau bibit pada musim kemarau. Serangan pada bibit
dimulai pada pangkal batang, sehingga bagian pucuk menjadi layu dan lama kelamaan
tanaman mati. Pengendalian rayap dapat dilakukan dengan menutup bagian pangkal
batang dengan pasir ataupun secara kimiawi menggunakan insektisida Aldrin.
3. Belalang (Aularches miliaris Linn)
Menyerang lamina daun sehingga meyebabkan daun berlubang
4. Kutu (mite)
Dikenal 3 jenis kutu menyerang tanaman pinang. Kutu merah (Raolella indica Hirst) dan
kutu putih (Oligonychus Indicus Hirst). Kutu oranye, Kutu merah dan Kutu putih hidup
berkelompok di bawah daun dan mengisap cairan di daun mengakibatkan daun berwarna
kekuningan, coklat dan akhirnya mengering. Kutu oranye (Dolichotetranychus sp.)
menyerang buah yang masih muda dan bersembunyi dibagian dalam perianth buah serta
mengisap cairan, sehingga buah akan gugur Pengendalian dilakukan dengan
penyemprotan Kelthan 1.86 ml/l air ataupun penggunaan predator antara lain Chilocorus
sp
5. Kepik (Carvalhoia arecae Miller and China)
Kepik ditemukan berkumpul di bagian ujung ketiak daun. Kepik dewasa berwarna hitam
dan Kepik muda berwarna hijau kekuningan, keduanya mengisap cairan pada bagian
spindle sehingga pertumbuhan tidak normal. Daun yang telah diisap nampak garis-garis
nekrotik berwarna coklat tua lama kelamaan daun mengering dan patah. Pengendalian
dilakukan dengan insektisida sistemik Sevin 4G dengan dosis 10 g per tanaman setiap 3
bulan.
6. Tempayak akar (Leucopholis burmeisteri Brenske)
Tempayak akar atau dikenal tempayak putih merupakan hama yang cukup merugikan
tanaman pinang. Bentuk hama ini seperti hurup ”V” serta tubuh lembut dengan kaki
berbulu warna coklat
7.
Ulat bunga (Tirathaba mundella Walk)
Ulat bunga menyerang mayang dengan mengisap cairan dalam bunga. Ulat dewasa
meletakan telurnya pada bagian spatha. Sehingga Spadix tidak dapat membuka dengan
sempurna. Pengendalian secara kimiawi dengan menggunakan Endre x 20 EC 0.125 %
atau Malathion 50 % EC dengan dosis 2 ml / l air.
8. Gugur buah muda
Gugur buah muda disebabkan oleh kepik Pentatomid (Halyomorpha marmorea F). Buah
pinang yang ditusuk dengan belalai akan mengeluarkan cairan. Buah yang ditusuk akan
berwarna hitam pada permukaan kulit buah dan dagingn buah akan berwarna coklat
gelap. Gejala ini akan berkembang terus sehingga menyebabkan buah gugur.
Pengendalian secara kimiawi dilakukan dengan menyemprot Endosulfan 0.05% pada
tandan.
9. Kumbang pinang (Coccotrypes carpophagus Horn).
Kumbang pinang dewasa menyebabkan kerusakan dengan menggerek buah sehingga
berlubang sampai pada bagian biji. Besar lubang gerekan kira-kira berdiameter 0.6 - 1.0
mm.
B. Tanaman Hortikultura
1. Tanaman Manggis
Hama penting tanaman Manggis :
3. Kutu Putih (Pseudococcus spp.)
Kutu putih merusak kulit buah sehingga tampilan buah kurang menarik
Pengendalian :
• Mengurangi kepadatan taju agar tidak terlalu rimbun dan saling menaungi;
• Mengurangi kepadatan buah;
• Mencegah semut dengan kapur antisemut;
• Menyemprot tanaman dengan insektisida dan fungisida (bila ada jelaga hitam).
2. Ulat Penggorok Daun (Phyllocnitis citrella)
Bagian tanaman yang diserang adalah daun muda yang helaian daunnya baru membuka.
Akibat terserang hama ini, daun menjadi mengecil dan agak keriting.
Pencegahan dan pengendalian dapat dilakukan dengan insektisida sistemik.
Penyemprotan dilakukan pada tunas muda yang daunnya baru membuka.
3. Thrip (Scirtothrips sp.)
Serangan thrips dimulai saat kuncup bunga mekar dan berlanjut selama perkembangan
buah.
Pencegahan dan pengendalian thrips disarankan dengan:
• Menjaga lingkungan tajuk tanaman tidak terlalu rapat sehingga cahaya matahari sampai
ke bagian tajuk yang dalam;
• Membersihkan dan membakar daun-daun yang gugur di bawah pohon;
• Menggunakan insektisida saat bunga mekar sampai diameter buah sekitar 2 cm.
4. Tungau (Tetranychus spp.)
Serangan tungau dimulai pada kuncup mekar, daun, bunga, dan buah. Gejala serangan
pada tangkai daun, bunga, dan buah berupa perubahan warna seperti perunggu serta pada
permukaan atas daun terdapat bercak kekuningan
Pencegahan dilakukan dengan pengawasan rutin saat tanaman bertunas, berdaun muda,
dan saat berbuah kecil. Pengawasan sebaiknya dilakukan setiap minggu karena tungau
cepat berkembang biak.
5. Hawar Benang (Marasmius scandens Mass.)
Jamur ini biasanya hidup sebagai saprofit, namun dapat berubah menjadi parasit dan
menyerang daun. Gejala serangan berupa munculnya benang putih pada permukaan
cabang atau ranting kemudian meluas ke permukaan bawah daun.
Pengendalian dilakukan dengan menjaga kebersihan kebun, memangkas ranting/cabang
yang terserang, dan menggunakan fungisida.
2. Tanaman Pisang
Hama Perusak Tanaman Pisang :
Perusak akar : nematoda Pratylenchus sp.
Perusak batang : penggerek batang Cosmopolites sordidus
Perusak daun : penggulung daun Erionota thrax, kutu Pentalonia nigronervosa
Perusak bunga : hama kudis Nacoleia octasema
Perusak buah : kelelawar, burung
Pengelolaan Hama Pisang
Secara kultur teknis dilakukan dengan penanaman bibit sehat/tidak terinfeksi
virus Bunchy Top
Pengendalian mekanis melalui kegiatan sanitasi untuk menghindari serangan
penggerek bonggol pisang, pengambilan larva Erionata thrax dalam gulungan
Pengendalian secara fisik melalui pengasapan bunga pisang yang baru muncul
Pengendalian secara hayati dengan memanfaatkan musuh alami berupa jamur
Metarhizium anisopliae untuk mengendalikan Cosmopolites sordidus
3. Tanaman Durian
Jenis Hama Tanaman Durian :
Penggerek batang : Batocera sp., Notopeus sp. (Coleoptera : Cerambycidae)
Penggerek buah :Hypoperigea leprosticta (Lepidoptera : Noctuidae)
Pengelolaan
Sanitasi kebun, pemanfaatan lampu penerangan.
4. Tanaman Mangga
Hama Penyerang Tanaman Mangga :
Penggerek batang : Rhytidodera simulans, Bactocera sp.(Coleoptera :
Cerambycidae), Sternochetus sp. (Coleoptera : Curculionidae)
Perusak daun : ulat api Parasa sp., Setora sp.(Lepidoptera : Limacodidae), lalat
puru Procontarinia mattiana (Diptera Cecidomyidae), penggerek pucuk
Clumatia sp. (Lepidoptera : Noctuidae)
Perusak buah : penggerek buah Philotroctis eutraphera (Lepidoptera : Pyralidae),
Noorda sp. (Lepidoptera : Noctuidae), Cryptorhinchus sp. (Coleoptera :
Curculionidae)
Pengelolaan Hama Mangga
Sanitasi kebun, pemusnahan stadia hama. bagian tanaman bergejala serangan/
terserang/tempat hidup hama.
Pemanfaatan perangkap lalat buah : metil eugenol, perangkap kuning
Pembrongsongan buah
Perlakuan injeksi batang untuk pengendalian penggerek batang dan lalat puru.