STRUKTUR ATOM Autosaved STRUKTUR ATOM Autosaved

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya kepada kita, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak/Ibu dosen yang senantiasa
membimbing dan mengarahkan kami. Atas bimbingan bapak/ibu dosen maka
disusunlah karya tulis ilmiah ini. Semoga dengan tersusunnya makalah ini diharapkan
dapat berguna bagi kami semua dalam memenuhi salah satu syarat tugas kami di
perkuliahan. Karya tulis ini diharapkan bisa bermanfaat dengan efisien dalam proses
perkuliahan.
Namun demikian kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih
memiliki banyak kekurangan. Kami hanyalah manusia yang mempunyai banyak
kesalahan. Oleh karena itu, kami berterima kasih apabila ada saran dan kritik yang
sifatnya membangun demi penyempuraan makalah ini.
Akhir kata semoga makalah ini bermanfaat untuk kami sebagai penyusunan
laporan para pembaca pada umumnya dan penyusun berharap semoga makalah ini
dapat dimanfaatkan sebaik – baiknya.

Surabaya, 06 September 2017


Penyusun

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Semua yang ada dalam sekitar kita pasti mempunyai unsur dan partikel –
partikel tertentu yang menyusunnya. Masing – masing zat atau benda memiliki
setidaknya satu partikel dalam menyusun dirinya, baik itu berukuran makro
maupun mikro. Zat- zat tersebut tersusun atas partikel yang apabila dipilah terus
menerus yang akhirnya menjadi bagian yang tidak dapat dibagi lagi. Partikel
itulah yang kita sebut dengan atom.
Atom pertama kali diperkenalkan oleh seorang ahli bernama Democritus.
Seiring berjalannya waktu, teori – teori tentang adanya atom terus berkembang.
Mulai dari teori atom Dalton, Thomson, Rutherford, sampai Mekanika kuantum.
Semakin lama atom makin terjelaskan secara jelas, apa itu atom.


1.2.

Rumusan Masalah
Dari pembahasan struktur atom kali ini, dapat diperoleh rumusan masalah yang
akan dibahas yaitu :
1) Bagaimanakah perkembangan atom terjadi?
2) Bagaimanakah proses penemuan struktur atom?

1.3.

‘Tujuan
Adapun tujuan dalam penyusunan makalah ini yakni :
1) Menambah wawasan tentang struktur atom
2) Mengetahui awal sampai akhir tentang struktur atom
3) Sebagai salah satu syarat dalam pemenuhan nilai tugas mata kuliah Kimia
Dasar

BAB II


2

PEMBAHASAN

2.1.

Pengertian Atom
Kata “Atom” berasal dari bahasa Yunani, yaitu atomos yang berarti tidak dapat

dipotong. Jadi, atom adalah partikel penyusun semua benda yang berukuran sangat
kecil. Di dalam atom terdiri dari nukleus (inti atom), dan dikelilingi oleh elektron
yang bermuatan (-).
Pada inti atom, terdapat proton yang berumatan (+) dan neutron yang tidak
memiliki muatan (netral). Atom memiliki diameter -/+ 6-30 nm. Partikel-partikel
seperti proton, neutron dan electron terikat dengan atom oleh karena adanya suatu
gaya elektormagnetik. Karena gaya elektromagnetik pula, atom dapat bergabung
bersama dengan atom-atom yang lain sehingga membentuk sebuah molekul.
Dibawah ini merupakan struktur atom, dijelaskan melalui gambar :

3


Dimana bola yang berwarna biru dan merah merupakan inti atom. Proton (+)
digambarkan dengan bola berwarna biru sedangkan neutron yang bermuatan netral
digambarkan dengan bola berwarna merah. Serta bola yang berwarna kuning
merupakan elektron yang mengelilingi inti atom dan bermuatan negatif (-).

2.2.

Perkembangan Struktur Atom
Konsep atom perama kali dikemukakan oleh Seorang filsuf Yunani yang bernama

Democritus berpendapat bahwa jika suatu benda dibelah terus menerus, maka pada
saat tertentu akan didapat bagian yang tidak dapat dibelah lagi. Sehinnga bagian ini
oleh Democritus disebut atom.
Konsep yang dikemukakan Democritus akhirnya mendorong minat berbagai
seorang ahli. Pengembangan konsep atom-atom secara ilmiah dimulai oleh John
Dalton (1805), kemudian dilakukan oleh Thomson (1897), Rutherford (1911), dan
disempurnakan oleh Bohr (1914).
a) Model Atom Dalton


MODEL
ATOM DALTON

Pada
tahun

1808, John Dalton yang merupakan seorang guru di Inggris, melakukan
perenungan tentang atom. Hasil perenungan Dalton menyempurnakan
teori atom Democritus.
Model Dalton sendiri merupakan teori atom pertama yang dilandasi
data ilmiah. Bayangan Dalton dan Democritus adalah bahwa atom
berbentuk pejal.. Pokok-pokok teori atom Dalton adalah sebagai berikut:

4



Atom merupakan partikel zat atau materi terkecil yang tidak
dapat dibagi lagi menjadi bagian yang lebih kecil.




Atom berbentuk/digambarkan seperti bola sederhana yang
berukuran sangat kecil.



Suatu unsur tersusun dari atom-atom yang sama, sedangkan
senyawa tersusun dari atom-atom yang berbeda sesuai unsur
penyusunnya.



Atom-atom bergabung membentuk senyawa dengan
perbandingan bilangan bulat dan sederhana.

Teori atom Dalton mulai membangkitkan minat terhadap penelitian
mengenai model atom. Namun, teori atom Dalton memiliki kekurangan,
yaitu tidak dapat menerangkan suatu larutan dapat menghantarkan arus
listrik. Bagaimana mungkin bola pejal dapat menghantarkan arus listrik

padahal listrik adalah elektron yang bergerak. Berarti ada partikel lain
yang dapat menghantarkan arus listrik
b) Model Atom J.J. Thomson

Penemuan John
Dalton akhirnya
disempurnakan oleh
seorang fisikawan
bernama J.J. Thomson
yang menemukan elektron suatu partikel bermuatna negatif .

5

Model atom Thomson didasarkan pada asumsi bahwa massa elektron
lebih kecil dari massa atom, dan elektron merupakan partikel penyusun
atom. Karena atom bermuatan netral, maka elektron yang bermuatan
negatif akan menetralkan suatu muatan positif dalam atom.
Sehingga ia pun mengusulkan suatu model atom yang dikenal dengan
model atom roti kismis yaitu sebagai berikut..



Atom berbentuk seperti bola pejal yang memiliki muatan
positif yang homogen (diibaratkan sebagai roti)



Elektron bermuatan negatif tersebar di dalamnya (seperti
kismis yang tersebar dalam roti).

Kelebihan teori atom Thomson ini adalah membuktikan adanya
partikel lain yang bermuatan negative (-) dalam atom. Sedangkan
kelemahan model Thomson ini tidak dapat menjelaskan susunan muatan
positif dan negatif dalam bola atom tersebut.
c) Model Atom Rutherford
Rutherford mengajukakan model atom yang
menyatakan bahwa atom tersusun dari inti yang
bermuatan positif dikelilingi oleh elektronelektron yang bermuatan negatif, seperti planet
mengelilingi matahari.
Kelebihan model atom Rutherford yakni mudah menjelaskan struktur
atom yang rumit dan Dapat menjelaskan bentuk lintasan elektron yang

mengelilingi inti atom.

6

Tetapi, kelemahan dari hipotesa Rutherford tidak dapat menjelaskan
mengapa elektron tidak jatuh ke dalam inti atom. Berdasarkan teori fisika,
gerakan elektron mengelilingi inti ini disertai pemancaran energi sehingga
lama-kelamaan energi elektron akan berkurang dan lintasannya makin
lama akan mendekati inti dan jatuh ke dalam inti.
d) Model Atom Bohr
Niels Bohr dengan percobaannya menganalisa spektrum warna dari
atom hidrogen yang berbentuk garis. Hipotesis Bohr adalah :


Atom terdiri dari inti yang bermuatan positif dan dikelilingi



oleh elektron yang bermuatan negatif di dalam suatu lintasan.
Elektron dapat berpindah dari satu lintasan ke yang lain dengan

menyerap atau memancarkan energi sehingga energi elektron
atom itu tidak akan berkurang. Jika berpindah lintasan ke
lintasan yang lebih tinggi maka elektron akan menyerap energi.
Jika beralih ke lintasan yang lebih rendah maka akan



memancarkan energi.
Kedudukan elektron-eletron

pada

tingkat-tingkat

energi

tertentu yang disebut kulit-kulit elektron.
Namun, masih dijumpai kelemahan – kelemahan dari model atom
Niels Bohr dimana, model atom Bohr hanya dapat menerangkan model


MODEL
ATOM BOHR

7

atom hydrogen, belum dapat menerangkan model atom berelektron

banyak

e) Model Atom Mekanika Kuantum

Model atom mekanika kuantum dikembangkan

oleh Erwin

Schrodinger (1926). Sebelum Erwin Schrodinger, seorang ahli dari Jerman
Werner Heisenberg mengembangkan teori mekanika kuantum yang
dikenal dengan prinsip ketidakpastian yaitu “Tidak mungkin dapat
ditentukan kedudukan dan momentum suatu benda secara seksama pada

8

saat bersamaan, yang dapat ditentukan adalah kebolehjadian menemukan
elektron pada jarak tertentu dari inti atom”.
2.3.

Percobaan Mengenai Atom
A. Elektron
Percobaan tabung sinar katode pertama kali dilakukan oleh William
Crookes (1875). Hasil ekperimennya yaitu ditemukannya seberkas sinar
yang muncul dari arah katode menuju ke anode yang disebut sinar katode.
George Johnstone Stoney (1891) yang mengusulkan nama sinar katode
disebut “elektron”. Kelemahan dari stoney tidak dapat menjelaskan
pengaruh elektron terhadap perbedaan sifat antara atom suatu unsur
dengan atom dalam unsur lainnya.
Antonine Henri Beecquerel

(1896)

menemukan

sinar

yang

dipancarkan dari unsur-unsur radioaktof yang sifatnya mirip dengan
elektron.

Hasil percobaan J.J Thomson menujukkan bahwa sinar katode dapat
dibelokkan ke arah kutub positif medan listrik.
B. Proton
Eugene Goldstein (1886) melakukan eksperimen dari tabung gas yang
memiliki katode, yang diberi lubang-lubang dan diberi muatan listrik.

9

Hasil eksperimen tersebut membuktikan bahwa pada saat terbentuk
elektron yang menuju anode, terbentuk pula sinar positif yang menuju
arah berlawanan melalui lubang pada katode. Setelah berbagai gas dicoba
dalam tabung ini, ternyata gas hidrogenlah yang menghasilkan sinar
muatan positif yang paling kecil baik massa maupun muatanya, sehingga
partikel ini disebut proton. Massa proton = 1 sma (satuan massa atom) dan
muatan proton = +1.
C. Inti Atom
Ernest Rutherford dibantu oleh Hans Geiger dan Ernest Marsden
(1911) menemukan konsep inti atom didukung oleh penemuan sinar X
oleh WC. Rontgen (1895) dan penemuan zat radioaktif (1896).

Hasil percobaan ini membuat Rutherford menyatakan hipotesisnya
bahwa atom tersusun dari inti atom yang bermuatan positif dan dikelilingi
elektron yang bermuatan negatif, sehingga atom bersifat netral. Massa inti

10

atom tidak seimbang dengan massa proton yang ada dalam inti atom,
sehingga dapt diprediksi bahwa ada partikel lain dalam inti atom.
D. Neutron
Prediksi dari Rutherford memicu W. Bothe dan H. Becker (1930)
melakukan eksperimen penembakan partikel pada inti atom berilium (Be)
dan dihasilkan radiasi partikel berdaya tembus tinggi.
James Chadwick (1932). Ternyata partikel yang menimbulkan radiasi
berdaya tembus tinggi itu bersifat nertal atau tidak bermuatan dan
massanya hampir sama dengan proton. Partikel ini disebut neutron.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Jadi kesimpulannya adalah atom merupakan satuan materi sebagai penyusun
zat yang paling kecil dan sudah tidak dapat dibagi kembali. Seiring berkembangnya
zaman, atom terus mengalami penyempurnaan yang sampai saat ini atom memiliki
struktur yang mengandung unsur proton (+) , neutron dan elektron (-) didalamnya.

11

BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

Aha.

2016.

“Atom:

Pengertian,

Teori,

Sifat,

Struktur,

Susunan”.

(http://www.ilmudasar.com/2016/11/Pengertian-Sejarah-Teori-Sifat-PartikelAtom-adalah.html). Diakses pada 31 Agustus 2017 pukul 17.31 WIB.
Anonim.

2015.

“Kelebihan

dan

Kelemahan

Model

Atom

Rutherford”.

(http://hisham.id/2015/10/kelebihan-dan-kelemahan-model-atomrutherford.html). Diakses pada 01 September 2017 pukul 18.36 WIB.
Hadi,

Abdul.

2013.

“Pengertian

dan

Teori

Atom”.

(http://www.softilmu.com/2013/04/pengertian-dan-pembahasan-atom.html).
Diakses pada 31 Agustus 2017 pukul 17.21 WIB.
Kanggarda. 2013. “Teori Atom Bohr serta Kelebihan dan Kekurangannya”.
(https://www.bersosial.com/threads/teori-atom-bohr-serta-kelebihan-dankekurangannya.2954/). Diakses pada 01 September 2017 pukul 19.02 WIB.
Sasrawan,

Hedi.

2012.

“5

Perkembangan

Atom”.

(https://hedisasrawan.blogspot.co.id/2012/08/perkembangan-teori-atomartikel.html). Diakses pada 31 Agustus 2017 pukul 17.48 WIB.

12