PENGARUH EFISIENSI BANK TERHADAP PENDAPATAN SAHAM BANK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

  

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

PENGARUH EFISIENSI BANK TERHADAP PENDAPATAN SAHAM BANK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN DALAM MEMPEROLEH GELAR SARJANA EKONOMI DEPARTEMEN MANAJEMEN DIAJUKAN OLEH YUNITA ELTANTI NIM: 04010249 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2010

  i

  

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

fg ii

  

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

  KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Efisiensi Bank Terhadap Pendapatan Bank yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia” tepat waktu.

  Skripsi ini dibuat sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana ekonomi Universitas Airlangga. Penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan baru bagi siapapun yang membacanya.

  Proses penyelesaian skripsi ini tentunya tidak terlepas dari dukungan dan perhatian dari banyak pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih antara lain kepada:

  1. Bapak Drs. Ec. Karyadi Mintaroem, M.S. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga

  2. Bapak Drs. Sri Gunawan, M. Com., DBA selaku Ketua Departemen Manajemen

  3. Bapak Dr. Djoni Budiarjo, SE, M. Si, selaku Ketua Program Studi S1 Manajemen Universitas Airlangga

  4. Bapak Dr. Ec. I Made Sudana, M. S., selaku dosen pembimbing penulis yang senantiasa meluangkan waktu dan berbagi ilmu, serta membimbing penulis dengan sabar dalam proses penyelesaian skripsi ini.

  5. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi Universitas airlangga atas ilmu yang diberikan selama massa kuliah

  6. Seluruh karyawan dan karyawati Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga yang telah membantu proses administrasi

  7. Keluarga penulis, yakni Mama, Papa, dan adik-adik tercinta yang senantiasa memberikan doa, mendidik, memberi semangat, nasihat, dorongan,dukungan, dan segala fasilitas yang diberikan sehingga memotivasi dalam penulisan skripsi ini

  iii

  

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

  8. Sahabat-sahabat SMA penulis yang selalu member dukungan skripsi ini dapat cepat selesai. Terima kasih, Tanti, Ila, dan Gita yang telah memberikan semangat.

  9. Teman-teman kos penulis yang selalu dapat menjadi tempat berkeluh kesah terkait dengan penulisan skripsi ini. Terima kasih Mbak Ninta, Mbak Rizka, Mbak Juang, Mbak Nai telah menjadi tempat berbagi suka duka

  10. Teman-teman manajemen yang telah banyak membantu, Deri, Tiwi, Gadis, Elin dan teman-teman manajemen lainnya yang tidak bisa disebutkan satu per satu. Sukses yah semuanya!

  11. Semua pihak yang ikut membantu dan bersedia berbagi ilmu, suber referensi, pengalaman, sehingga dapat memebri masukan bagi penulis.

  Surabaya, 1 Febuari 2010 Penulis

  iv

  

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

  ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh efisiensi bank terhadap pendapatan saham bank. Efisiensi bank penting untuk diperhatikan mengingat bank sebagai lembaga intermediasi yang mempunyai peranan penting bagi pertumbuhan sector ekonomi riil. Efisiensi dihitung dengan menggunakan dua pendekatan. Pendekatan pertama adalah pendekatan Financial Statement Analysis, yakni rasio BoPo yang akan digunakan pada model pertama. Pendekatan kedua adalah pendekatan Data Envelopment Analysis (DEA) yang akan digunakan pada model kedua. Penelitian dilakukan pada bank-bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2004 sampai dengan 2007.

  Berdasarkan hasil analisis regresi model pertama yang meneliti pengaruh efisiensi dengan pendekatan rasio BoPo terhadap pendapatan saham, diperoleh kesimpulan bahwa efisiensi dengan pendekatan rasio BoPo berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pendapatan saham bank, sedangkan berdasarkan hasil analisis regresi model kedua yang meneliti pengaruh efisiensi bank dengan pendekatan DEA terhadap pendapatan saham, diperoleh kesimpulan bahwa efisiensi dengan pendekatan DEA berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap pendapatan saham.

  Pengaruh efisiensi dengan pendekatan rasio BoPo terhadap pendapatan saham sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa semakin menurun rasio BoPo menunjukkan peningkatan efisiensi sehingga memberikan kesan positif kepada investor untuk membeli saham bank tersebut. Hal ini akan mendorong naiknya harga saham yang pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan saham. Pengaruh efisiensi dengan pendekatan DEA terhadap pendapatan saham sesuai teori yang menyatakan bahwa semakin meningkat nilai efisiensi DEA menunjukkan peningkatan efiensi. Peningkatan efisiensi akan memberikan kesan positif pada investor sehingga memacu kenaikan harga saham dan pendapatan saham pun akan mengalami peningkatan.

  Kata Kunci : Financial Statement Analysis, Data Envelopment Analysis , Efisiensi, Pendapatan Saham.

  v

  

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

  ABSTRACT The purpose of this paper is to research influence of bank efficiency to stock return. Bank efficiency is important to notice because bank as intermediation institution has essential part for actual economic growth. Estimation of bank efficiency uses two approaches. First approach is Financial Statement Analysis approach, such as operational expenses to operational income ratio which used in first model. Second approach is Data Envelopment Analysis (DEA) approach which used in second model. This research use banks which listed in Indonesia Stock Exchange since 2004 until 2007 as sample.

  Based on the result of first regression model which analyze influence of efficiency by using operational expenses to operational income ratio approach to stock return suggested that efficiency by using operational expenses to operational income ratio approach has negative and significant effect to stock return, as for result of second model regression which analyze influence of efficiency by DEA approach to stock return suggested that efficiency by using DEA approach has positive and insignificant effect to stock return.

  Influence of efficiency by using operational expenses to operational income ratio approach to stock return in line with theory that decreasingly efficiency by using operational expenses to operational income ratio show increasingly efficiency, so that give positive effect to investor to buy those stock. This condition will encourage increasing of stock prize, and finally stock return will be increase too. Influence of efficiency by using DEA approach to stock return in line with theory that increasingly the value of DEA efficiency show increasingly efficiency. This condition will give the positive effect to investor, so that encourage increasingly stock prize and will make stock return increase too. Key Word : Financial Statement Analysis, Data Envelopment Analysis,

  Efficiency, Stock Return

  vi

  

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

  DAFTAR ISI JUDUL i

  LEMBAR PERSETUJUAN ii

  KATA PENGANTAR iii

  ABSTRAKSI v

  DAFTAR ISI vii

  DAFTAR TABEL ix

  DAFTAR GRAFIK x

  DAFTAR GAMBAR xi

  DAFTAR LAMPIRAN xii

  BAB I PENDAHULUAN

  1

  1.1 Latar Belakang Masalah

  1

  1.2 Rumusan Masalah

  4

  1.3 Tujuan Penelitian

  4

  1.4 Manfaat Penelitian

  5

  1.5 Sistematika Penulisan

  5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

  7

  2.1 Landasan Teori

  7

  2.1.1 Pengertian Efisiensi

  7

  2.1.2 Pengukuran Efisiensi

  8

  2.1.3 Pengukuran Efisiensi Bank

  14

  2.1.4 Pendapatan Saham

  18

  2.1.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Saham

  20

  2.1.4 Pengaruh Efisiensi Terhadap Pendapatan Saham

  22

  2.2 Penelitian Sebelumnya

  24

  2.3 Hipotesis

  27

  2.4 Model Analisis

  27

  vii viii

  BAB III METODE PENELITIAN

  4.4.1 Normalitas

  45

  4.2.2 Perubahan Efisiensi dengan Pendekatan

  Data Envelopment Analysis (DEA)

  46

  4.2.3 Pendapatan Saham Bank

  48

  4.3 Analisis Model dan Pengujian Hipotesis

  50

  4.4 Uji Asumsi Klasik

  52

  52

  45

  4.4.2 Heteroskedasitas

  54

  4.4.3 Autokorelasi

  54

  4.5 Pembahasan

  54 BAB V SIMPULAN DAN SARAN

  58

  5.1 Simpulan

  58

  5.2 Saran

  58 DAFTAR PUSTAKA

  4.2.1 Perubahan Efisiensi dengan Pendekatan Rasio BoPo

  4.2 Deskripsi Hasil Penelitian

  30

  3.6 Prosedur Penentuan Data

  3.1 Pendekatan Penelitian

  30

  3.2 Identifikasi Variabel

  30

  3.3 Definisi Operasional

  31

  3.4 Jenis dan Sumber Data

  34

  3.5 Prosedur Pengumpulan Sampel

  35

  35

  43

  3.7 Teknik Analisis

  35 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

  40

  4.1 Gambaran Umum Perbankan Indonesia

  40

  4.1.1 Bank yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

  41

  4.1.2 Pendapatan Saham Perbankan Indonesia

  42

  4.1.3 Pergerakan Efisiensi Bank-Bank yang

  Go Public

  60 ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

  

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

  DAFTAR TABEL Tabel

  Halaman

  4.1 Rekapitulasi Institusi Perbankan di Indonesia………………

  40 4.2 Jumlah Bank di Indonesia yang Terdaftar di BEI…………..

  41

  4.3 Pendapatan Saham Bank-Bank yang Terdaftar d BEI………

  43 4.4 Pergerakan Rasio BoPo……………………………………..

  44

  4.5 Perubahan Rasio BoPo pada 22 Bank yang Terdaftar di BEI…………………………………………………………..

  46

  4.6 Perubahan Efisiensi DEA pada 22 Bank yang Terdaftar di BEI……………………………………………………….

  47 4.7 Pendapatan Saham 22 Bank yang Terdaftar di BEI………...

  49

  4.8 Ringkasan Hasil Analisis Pengaruh Efisiensi (BoPo) Terhadap Pendapatan Saham……………………………….

  50

  4.9 Ringkasan Hasil Analisis Pengaruh Efisiensi (DEA) Terhadap Pendapatan Saham……………………………….

  51

  ix

  

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

  DAFTAR GRAFIK Grafik

  Halaman

  1.1 Pergerakan Rasio BoPo Bank-Bank di Indonesia Periode 2003-2007………………………………………………………….

  2

  1.2 Pergerakan Harga Saham Bank-Bank di Indonesia Peride 2003-2007…………………………………………………………..

  3

  x

  

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

  DAFTAR GAMBAR Gambar

  Halaman

  2.1 Scale Efficiency dan Technical Efficiency…………………………………

  13 2.2 Kerangka Pemikiran………………………………………………………..

  29

  xi xii

  DAFTAR LAMPIRAN Lampiran

  Halaman A-1 : Tabel Daftar Bank yang Menjadi Sampel Penelitian………………..

  62 A-2 : Tabel Data Biaya Operasional, Pendapatan Operasional, Rasio BoPo, dan Perubahan Rasio BoPo…………………………

  63 A-3 : Tabel Data Input, Outpput, Efisiensi (DEA), dan Perubahan Efisiensi (DEA)…………………………………………………………...

  66 A-4 : Tabel Data Harga Saham dan Pendapatan Saham…………………..

  69 B-1 : Output Software DEAP versi 2.1………………………..…………..

  71 B-2 : Output SPSS Regresi Pengaruh Efisiensi dengan Pendekatan BoPo Terhadap Pendapatan Saham………………………………….

  76 B-3 : Output SPSS Regresi Pengaruh Efisiensi dengan Pendekatan Pendekatan DEA Terhadap Pendapatan Saham…………………..….

  80 ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

  

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

  Efisiensi merupakan suatu tolak ukur kinerja bank yang patut untuk diperhatikan karena tingkat efisiensi yang rendah menunjukkan adanya suatu pemborosan. Pemborosan akan menyebabkan kerugian bagi bank. Dengan memelihara efisiensi bank maka kerugian yang disebabkan oleh adanya pemborosan dapat diminimalisasi. Efisiensi juga perlu ditingkatkan agar bank dapat memiliki keunggulan kompetitif, disamping itu bank juga memiliki fungsi yang penting di dalam perekonomian Indonesia, yakni bank sebagai lembaga intermediasi yang menghubungkan pihak surplus dengan pihak defisit sehingga perekonomian pun akan dapat berjalan dengan baik.

  Di Indonesia, ukuran umum yang dipergunakan untuk mengukur efisiensi bank ialah rasio BoPo (biaya operasional dibagi pendapatan operasional).

  Menurut rasio ini, rata-rata kinerja bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2003 sebesar 87.99% dan mengalami penurunan di tahun 2004 menjadi sebesar 83.54%. Penurunan rasio BoPo menunjukkan adanya peningkatan efisiensi, sebaliknya peningkatan rasio BoPo menunjukkan penurunan efisiensi. Di tahun 2005, rasio BoPo meningkat menjadi 88.25% dan mengalami penurunan di tahun 2006 menjadi 86.53%. Penurunan rasio BoPo kembali terjadi di tahun 2007 menjadi sebesar 84.41%. Berikut ini merupakan grafik pergerakan efisiensi bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2003sampai dengan 2007 berdasarkan rasio BoPo:

  1

  

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

  

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

  

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

  Indonesia dari tahun 2003 sampai dengan 2007 dipengaruhi oleh efisiensi bank. Bank yang efisien akan memberikan kesan positif bagi investor sehingga investor akan tertarik untuk membeli saham bank tersebut. Banyaknya permintaan saham bank tersebut akan memacu naiknya harga saham bank sehingga pendapatan saham bank akan meningkat, sebaliknya bank yang tidak efisien akan memberikan kesan negatif bagi investor, sehingga investor tidak tertarik untuk membeli saham bank tersebut sehingga akan mendorong turunnya harga saham bank sehingga pendapatan saham bank akan menurun.

  1.1 Rumusan Masalah

  Sesuai dengan latar belakang yang telah dikemukakan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

  1. Apakah efisiensi bank yang diukur dengan menggunakan rasio BoPo berpengaruh terhadap pendapatan saham bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2004 sampai dengan 2007?

  2. Apakah efisiensi bank yang diukur dengan menggunakan Data

  Envelopment Analysis berpengaruh terhadap pendapatan saham bank

  yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2004 sampai dengan 2007?

  1.2 Tujuan Penelitian

  Mengetahui pengaruh efisiensi bank yang dihitung dengan menggunakan pendekatan rasio BoPo maupun menggunakan pendekatan Data Envelopment

  

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Analysis (DEA) terhadap pendapatan saham bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2004 sampai dengan 2007.

  1.3 Manfaat Penelitian

  1. Bagi pihak manajemen bank, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai alternatif perhitungan efisiensi bank.

  2. Bagi pihak investor, penelitian ini diharapkan menjadi masukan dan referensi dalam pemilihan investasi terutama pada saham perbankan.

  3. Bagi pembaca, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan dapat digunakan sebagai referensi bagi penelitian selanjutnya

  1.4 Sistematika Penulisan

  Penelitian ini terdiri dari lima bab yaitu :

  BAB I PENDAHULUAN Memuat latar belakang masalah terkait dugaan efisiensi bank yang dapat mempengaruhi pendapatan saham bank, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan

  BAB II TINJAUAN PUSTAKA Memuat landasan teori yang terdiri dari pengertian efisiensi, pengukuran efisiensi, pengukuran efisiensi bank, pendapatan saham, faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan saham, pengaruh efisiensi bank terhadap pendapatan saham bank, selain

  

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

  itu akan dijelaskan mengenai penelitian sebelumnya, hipotesis, model analisis, dan kerangka pemikiran.

  BAB III METODOLOGI PENELITIAN Memuat pendekatan penelitian yakni pendekatan kuanitatif, selain itu dijelaskan identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, prosedur pengumpulan data, prosedur pengumpulan sampel, dan teknik analisis yang digunakan yaitu regresi linier sederhana.

  BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Memuat gambaran umum obyek penelitian yakni perbankan Indonesia, pendapatan saham perbankan Indonesia, dan pergerakan efisiensi bank-bank yang go public, selain itu juga dijelaskan deskripsi hasil uji empiris, pengujian hipotesis serta analisis, dan pembahasan hasil penelitian

  BAB V SIMPULAN DAN SARAN Memuat simpulan dari hasil penelitian yakni efisiensi dengan pendekatan rasio BoPo memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap pendapatan saham, namun efisiensi dengan pendekatan DEA memiliki pengaruh yang positif dan tidak signifikan terhadap pendapatan saham, selain itu akan diberikan saran berdasarkan hasil penelitian ini.

  

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Pengertian Efisiensi

  Secara umum, efisiensi dapat diartikan sebagai kemampuan bekerja untuk memproduksi hasil yang tepat dengan cara yang tepat (Collin, 1999:102).

  Perusahaan yang efisien adalah perusahaan yang mengkonsumsi input lebih rendah untuk menghasilkan sejumlah output yang sama, atau dapat memproduksi lebih banyak output dibandingkan pesaingnya dengan jumlah input yang sama.

  Efisiensi juga berhubungan dengan seberapa baik suatu organisasi menggunakan sumberdaya yang ada untuk menyelesaikan suatu hasil, sehingga efisiensi dapat didefinisikan sebagai komponen produkstivitas dan mengacu pada perbandingan aktual dan jumlah optimal dari input dan output (Lovell, 1993).

  Menurut Avenzora dan Moeis (2008), efisiensi adalah kemampuan sebuah perusahaan untuk memproduksi output maksimum dengan menggunakan input yang telah ditentukan, atau kemampuan sebuah industri untuk memproduksi sejumlah output tertentu dengan menggunakan input seminimal mungkin.

  Efisiensi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu (Coelli, 1996):

  1. Efisiensi teknis (technical efficiency), merupakan kemampuan suatu institusi atau organisasi untuk menciptakan output yang maksimal dengan menggunakan input tertentu.

  7

  

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

  2. Efisiensi alokatif (allocative efficiency), merupakan kemapuan suatu institusi atau organisasi untuk menggunakan input pada proporsi yang optimal dengan biaya yang minimal.

2.1.2 Pengukuran Efisiensi

  Efisiensi umumnya dihitung dengan menggunakan rasio input-output yang berasal dari laporan keuangan atau yang dikenal dengan Financial Statement

  Analysis. Perhitungan efisiensi dengan menggunakan pendekatan seperti ini

  banyak digunakan karena kemudahan dalam perhitungannya, namun perhitungan seperti ini masih belum cukup untuk menghitung efisiensi dalam suatu sistem. Hal ini disebabkan suatu sistem tidak hanya melibatkan satu macam input dan menghasilkan satu macam output. Sistem berhubungan dengan bermacam-macam sumberdaya yang berbeda, selain itu pendekatan tersebut juga tidak dapat melihat tingkat keefisiensian suatu bank dibandingkan dengan industri perbankan.

  Ada pendekatan alternatif lain yang dapat digunakan untuk menghitung efisiensi. Pendekatan alternatif tersebut dilakukan dengan menghitung efisiensi relatif untuk suatu kelompok sumberdaya yang sejenis. Sejenis dalam hal ini berarti memiliki input dan output yang sama, seperti mengukur efisiensi relatif suatu bank dengan industri perbankan.

  Efisiensi relatif dapat diukur dengan menggunakan Data Envelopment

  Analysis (DEA). DEA ditemukan oleh Charnes, Cooper, dan Rhodes (1978). DEA

  adalah teknik efisiensi frontier dengan pendekatan non parametrik. DEA merupakan teknik pemrograman linier yang mengukur efisiensi relatif dari

  

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Decision Making Unit (DMU) terhadap DMU lainnya. Pada dasarnya prinsip kerja DEA adalah membandingkan data output dan input dari suatu DMU dengan data output dan input lainnya pada DMU yang sejenis. Perbandingan ini dilakukan

  untuk mendapatkan suatu nilai efisiensi relatif. DEA memiliki beberapa keunggulan (Hadinata dan Manurung, 2006) :

a. Model DEA dapat digunakan untuk mengukur banyak variabel input dan

  banyak variabel output

  b. Tidak diperlukan asumsi hubungan fungsional antara variabel-variabel yang diukur c. Variabel input dan output dapat memilki satuan ukur yang tidak sama. Selain memiliki keunggulan, DEA juga memiliki kelemahan, yaitu perhitungan

  DEA yang cukup rumit karena menggunakan konsep linear programming, selain

  itu DEA juga belum begitu dikenal sebagai sebuah pendekatan untuk menghitung efisiensi bank.

  Model DEA yang dikembangkan untuk perhitungan efisiensi ada dua macam, yaitu Constan Return to Scale (CRS) dan Variable Return to Scale

  (VRS). Model CRS ditemukan oleh Charnes, Cooper, dan Rhodes pada tahun

  1978. Pada model ini diperkenalkan suatu ukuran efisiensi untuk masing-masing

  DMU yang merupakan rasio maksimum antara output yang terbobot dengan input

  yang terbobot. Masing-masing nilai bobot yang digunakan dalam rasio tersebut ditentukan dengan batasan bahwa rasio yang sama untuk tiap DMU harus memiliki nilai kurang dari atau sama dengan satu. Berikut ini merupakan perumusan matematis dari model DEA :

  

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

  ∑ max = ∑

  subject to:

  ∑ ≤ 1

  ∑ ≥ 0

  ≥ 0 ……………………………………………………………………..(2.1) Keterangan: e = efisien relatif DMU 0 s = jumlah output u = bobot untuk output r DMU 0

  r0

  y = nilai dari output r yang dihasilkan DMU 0

  r0

  m = jumlah input v = bobot untuk input t DMU 0

  t0

  x = nilai dari input t yang dihasilkan DMU 0

  t0 j = 1,2,…,n (seluruh DMU)

  x = banyaknya penggunaan input tipe t oleh DMU ke j

  tj

  y = banyaknya output tipe r yang dihasilkan oleh DMU ke j

  rj

  Permasalahan linear programming tersebut memiliki solusi yang tidak terbatas sehingga persamaan tersebut ditransformasikan berdasarkan model CRS sebagai berikut : max =

  

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

subject to:

  = 1 − ≤ 0

  ≥ 0 ≥ 0 …………………………………………………………………………….(2.2)

  Keterangan: j = 1,..,n (jumlah DMU) r = 1,..,s (jumlah output) t = 1,...m (jumlah input) e = efisien relatif DMU 0 u = bobot untuk output r DMU 0

  r0

  y = nilai dari output r yang dihasilkan DMU 0

  r0

  v = bobot untuk input t DMU 0

  t0

  x = nilai dari input t yang dihasilkan DMU 0

  t0

  x = banyaknya penggunaan input tipe t oleh DMU ke j

  tj

  y = banyaknya output tipe r yang dihasilkan oleh DMU ke j

  rj

  Model CRS ini mengansumsikan bahwa setiap DMU akan beroperasi pada skala return yang konstan, yakni rasio penambahan input dan output adalah sama.

  Apabila input ditambah sebanyak n kali, maka akan menghasilkan penambahan output sebanyak n kali.

  

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

  Model VRS dikembangkan oleh Banker, Charles, dan Cooper (BCC) pada tahun 1984. Model VRS menambahkan kondisi konveksitas bagi nilai bobot sehingga DMU tidak selalu beroperasi pada skala return yang konstan. Ada tiga macam skala return yang diidentifikasi oleh model VRS, yaitu:

  1. Increasing return to scale jika rata-rata kenaikan output lebih besar

  daripada rata-rata kenaikan input

  2. Constan return to scale jika rata-rata kenaikan output proporsional dengan

  kenaikan tingkat input

  3. Decreasing return to scale jika rata-rata kenaikan output lebih kecil daripada kenaikan rata-rata input.

  Berikut ini merupakan persamaan matematis dari DEA model VRS : max = −

  subject to:

  = 1 − − ≤ 0

  ≥ 0 ≥ 0 ……………………………………………………………………...(2.3)

  Keterangan: e = efisiensi relatif DMU 0 j = 1,..,n (jumlah DMU)

  

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

  r = 1,..,s (jumlah output) t = 1,...m (jumlah input) u = bobot untuk output r DMU 0

  r0

  y = nilai dari output r yang dihasilkan DMU 0

  r0

  v = bobot untuk input t DMU 0

  t0

  x = nilai dari input t yang dihasilkan DMU 0

  t0

  x = banyaknya penggunaan input tipe t oleh DMU ke j

  tj

  y = banyaknya output tipe r yang dihasilkan oleh DMU ke j

  rj

  u = penggal yang dapat bernilai positif atau negatif Model VRS mengukur pure technical efficiency (PTE). PTE adalah pengukuran technical efficiency tanpa adanya efek dari scale efficiency. Apabila terdapat perbedaan antara nilai TE dengan PTE pada suatu DMU, maka hal itu mengindikasikan adanya scale inefficiency. Untuk lebih jelasnya, dapat diilustrasikan dengan gambar sebagai berikut:

  Gambar 2.1 Scale Efficieny dan Technical Efficiency

  Sumber : Sufian dan Majid, 2007

  

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

DMU di titik R pada gambar 2.1 tidak efisien secara teknis, baik dengan

  menggunakan model CRS maupun VRS. Apabila menggunakan asumsi model

  CRS, maka ketidakefisiensian secara teknis DMU di titik R ini dapat diukur

  dengan jarak QR, sedangkan apabila menggunakan asumsi model VRS, maka ketidakefisiensian secara teknis DMU di titik R adalah sebesar SR. Perbedaan sebesar QS ini merupakan scale inffeciency

2.1.3 Pengukuran Efisiensi Bank

  Efisiensi bank pada umumnya dihitung dengan menggunakan rasio BoPo yang merupakan salah satu pendekatan Financial Statement Analysis. Semakin besar nilai BoPo, maka menunjukkan semakin rendahnya efisiensi bank, sebaliknya semakin rendah nilai BoPo, maka menunjukkan semakin tingginya efisiensi bank. Berikut ini merupakan rumus perhitungan efisiensi bank dengan menggunakan rasio BoPo:

  …………………………………………………………...(2.4)

  =

  Keterangan: BoPo = Efisiensi (BoPo) bank i pada periode t

  it

  Bo = Biaya operasional bank i pada periode t

  it

  Po = Pendapatan operasional bank i pada periode t

  it

  Pendekatan lain yang dapat digunakan untuk menghitung efisiensi bank ialah Data Envelopment Analysis. Bank bertindak sebagai Decision Making Unit (DMU) yang diukur efisiensinya. Oleh karena itu, dibutuhkan spesifikasi input

  

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

  dan output dalam mengukur nilai efisiensi bank. Menurut Hadad, dkk (2003), terdapat bermacam-macam pendekatan dalam mendefiniskan input serta output dalam sebuah model efisiensi yang tepat. Terdapat dua pendekatan dalam menentukan input dan output, yaitu: a. Pendekatan produksi (the production approach), melihat institusi finansial sebagai produsen yang memproduksi jasa seperti akun deposit dan pinjaman.

  b. Pendekatan intermediasi (the intermediation approach), melihat institusi finansial sebagai lembaga intermediasi yang menyalurkan dana dari pihak surplus kepada pihak defisit. Berdasarkan kedua pendekatan tersebut, pendekatan yang digunakan untuk penelitian ini adalah pendekatan intermediasi. Pendekatan intermediasi dipilih karena peranan bank adalah sebagai institusi finansial yang mengumpulkan tabungan dari unit surplus dan mengubahnya menjadi kredit untuk unit defisit unit. Pendekatan intermediasi memandang institusi finansial sebagai intermediator, yakni merubah dan mentransfer aset finansial dari unit surplus menjadi unit defisit. Dalam hal ini, input institusional yang dimaksud adalah pembayaran bunga kepada deposan dan berbagai macam sumber pendanaan, sedangkan yang bertindak sebagai output ialah pinjaman. Sufian dan Majid (2007) menggunakan input dan output yang mengarah pada pendekatan intermediasi, yakni total deposit dan interest expenses sebagai variabel input, sedangkan variabel output adalah total loans, interest income, dan non interest income. Oleh karena itu, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sufian dan Majid (2007),

  

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

  variabel yang digunakan untuk mengitung efisiensi dengan pendekatan DEA dalam penelitian ini ialah total deposit dan interest expenses sebagai variabel

  input, sedangkan variabel output adalah total loans, interest income dan non interest income.

  Pada kenyataannya, tidak semua bank akan beroperasi pada skala yang optimal sehingga asumsi CRS tidak tepat untuk digunakan dalam menghitung efisiensi bank (Saad dan El-Moussawi, 2009). Oleh karena itu, perhitungan efisiensi bank dalam penelitian ini menggunakan model VRS yang ada dalam

  software DEAP.

  Setelah ditentukannya variabel input dan output, maka persamaan matematis VRS dalam DEA yang digunakan untuk menghitung efisiensi bank dalam penelitian ini dapat ditulis sebagai berikut:

  • max = −

  subject to:

  = 1 + − − − + +

  ≤ 0 , , ≥ 0

  , ≥ 0 ……………………………………………………………….(2.5) Keterangan: e = Efisiensi bank i pada periode t

  it

  u = Bobot total loans bank i pada periode t

  1it

  u = Bobot interest revenue bank i pada periode t

  2it

  u = Bobot non interest revenue bank i pada periode t

  3it

  

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

  y = Total loans bank i pada periode t

  1it

  y = Interest revenue bank i pada periode t

  2it

  y = Non interest revenue bank i pada periode t

  3it

  j = Bank 1,bank 2…bank n (keseluruhan bank) y = Total loans bank ke j pada periode t

  1jt

  y = Interest revenue bank ke j pada periode t

  2jt

  y = Non interest revenue bank ke j pada periode t

  3jt

  v = Bobot total deposit bank i pada periode t

  1it

  v = Bobot interest expenses bank i pada periode t

  2it

  x = Total deposit bank i pada periode t

  1it

  x = Interest expenses bank i pada periode t

  2it

  x = Total deposit bank ke j pada periode t

  1jt

  x = Interest expenses bank ke j pada periode t

  2jt

  u = Penggal yang dapat bernilai positif atau negatif Nilai dari efisiensi berkisar antara 0 hingga 1. Apabila bank memiliki nilai efisiensi 1 berarti bank tersebut efisien sempurna dan apabila bank memiliki nilai efisiensi 0 maka bank tersebut tidak efisien. Oleh karena itu, semakain mendekati angka 1 berarti bank tersebut semakin efisien.

  Untuk penelitian ini, efisiensi bank yang diperoleh dengan pendekatan rasio BoPo maupun DEA model VRS, tidak langsung digunakan sebagai variabel independen. Nilai efisiensi ini diolah lagi untuk mencari perubahan efisiensi.

  Perubahan efisiensi ini yang akan menjadi variabel independen dalam penelitian

  

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

  ini. Hal ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Beccalli, Casu, dan Giardone (2006); Sufian dan Majid (2007); Majid, Zulkhibri, dan Sufian, (2008).

  Berikut ini merupakan rumus perhitungan perubahan efisiensi relatif (Beccalli, Casu, dan Giardone, 2006):

  ………………………………………….…….(2.6)

  ∆ =

  Keterangan: ∆EFF = Perubahan DEA bank i pada periode t

  it

  e = Efisiensi (DEA) bank i pada periode t

  it

  e = Efisiensi (DEA) bank i pada periode t-1

  it-1

  Berikut ini merupakan rumus perhitungan perubahan efisiensi yang dihitung dengan menggunakan rasio BoPo: ……………………………….…….(2.7)

  ∆ =

  Keterangan: ∆BoPo = Perubahan rasio BoPo bank i pada periode t

  it

  E = Efisiensi (BoPo) bank i pada periode t

  it

  E = Efisiensi (BoPo) bank i pada periode t-1

  it-1

2.1.4 Pendapatan Saham

  Pendapatan saham adalah keuntungan yang dinikmati investor atas investasi saham yang dilakukannya. Pendapatan saham dapat berupa realized

  

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

return atau pun expected return (Hartono, Jogiyanto, 2008:195). Realized return

  adalah pendapatan yang telah terjadi. Realized return sering disebut juga sebagai actual return. Realized return dihitung dengan menggunakan data historis.

  Realized return penting karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja

  perusahaan. Realized return juga berguna sebagai dasar penentuan expected

  return dan risiko dimasa depan. Expected return adalah pendapatan yang

  diharapkan akan diperoleh investor di masa mendatang. Expected return sifatnya belum terjadi, tidak seperti realized return. Oleh karena itu, pendapatan saham yang digunakan dalam penelitian ini adalah realized return.

  Realized return dapat diukur dengan menggunakan total return. Menurut

  Hartono, Jogiyanto (2008:196), yang dimaksud dengan total return adalah pendapatan keseluruhan dari suatu investasi dalam periode tertentu. Berikut ini merupakan rumus untuk menghitung total return (Hartono, Jogiyanto, 2008:197) :

  TR it =

  ……………………………………………………………….. (2.8) Keterangan: TR = Total return saham i pada periode t

  it

  P = Harga saham i pada periode t

  it

  P = Harga saham i pada periode t-1

  it-1

  D = Dividen saham i pada periode t

  it Total return terdiri dari capital gain (loss) dan dividen. Capital gain (loss)

  adalah selisih dari harga jual dengan harga beli. Jika harga jual lebih tinggi dari

  

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

  harga beli, maka terjadi keuntungan modal (capital gain), dan sebaliknya jika harga jual lebih rendah dri harga beli, maka terjadi kerugian modal (capital loss).

  Dividen adalah penerimaan kas periodik atas kepemilikan saham. Dalam penelitian ini, untuk menghitung pendapatan saham hanya menggunakan capital

  gain (loss) karena dividen tidak selalu dibagikan perusahaan kepada investor.

  Oleh karena itu, rumus pendapatan saham yang digunakan dalam penelitian menjadi seperti dibawah ini : …………………………………………………….…(2.9)

  =

  Keterangan :

  R = Pendapatan saham aktual bank i pada periode t it

  P = Harga saham bank i pada periode t it

  P = Harga saham bank i pada periode t-1 it-1

2.1.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Saham

  Pendapatan saham berubah-ubah sesuai dengan pergerakan harga saham, yakni apabila harga saham meningkat, maka pendapatan saham pun akan mengalami peningkatan, sebaliknya apabila harga saham menurun maka pendapatan saham pun akan mengalami penurunan dan harga saham ini ditentukan oleh pelaku pasar yakni terkait dengan permintaan dan penawaran saham yang bersangkutan di pasar bursa (Hartono, Jogiyanto, 2008:125).

  Permintaan dan penawaran yang terjadi dapat dipengaruhi beberapa faktor, yakni:

  

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

  a. Kondisi fundamental perusahaan Faktor fundamental adalah faktor yang berkaitan langsung dengan kinerja perusahaan itu sendiri. Semakin baik kinerja perusahaan maka semakin meningkat pendapatan saham perusahaan tersebut, sebaliknya semakin buruk kinerja perusahaan maka semakin menurun pendapatan saham perusahaan tersebut. Faktor fundamental ini sangatlah beragam karena dapat terdiri dari kondisi keuangan, strategi bisnis maupun produk, manajemen, efisiensi hingga keunggulan lainnya yang bersifat competitive advantages.

  b. Suku bunga (SBI) Dengan meningkatnya bunga SBI maka bank-bank dan lembaga keuangan lainnya akan terpicu untuk membeli SBI. Bunga yang tinggi akan membuat bank dan lembaga keuangan memberikan tingkat bunga yang lebih tinggi untuk produk-produknya agar menarik sebanyak mungkin dana masyarakat.

  Bunga yang tinggi ini akan berdampak pada alokasi dana para investor. Investor akan menjual saham dan dananya kemudian ditempatkan di bank. Penjualan secara serentak inilah yang akan berdampak pada penurunan harga saham secara signifikan.

  c. Dana asing di bursa Jika sebuah bursa dikuasai oleh investor asing maka ada kecenderungan transaksi saham akan menjadi tergantung pada investor asing tersebut. Selain itu, investor lokal pun akan banyak menjadi pengikut investor asing tersebut karena ada anggapan yang menyatakan bahwa investor asing lebih berpengalaman termasuk dalam strategi dalam bursa. Selain itu, investor asing memiliki dana yang besar sehingga digolongkan dalam big player. Mengikuti permainan big player lebih bijaksana daripada melawan.

  d. News and rumors News and rumors adalah semua berita yang beredar di tengah masyarakat dan

  menyangkut berbagai hal, mulai dari ekonomi, sosial, politik, keamanan, dan lain sebagainya. Dengan adanya berita, maka investor bisa memprediksi seberapa kondusif keadaan suatu negara sehingga kegiatan investasi dapat dilaksanakan. Hal ini akan berdampak pada pergerakan harga saham di bursa yang akhirnya akan menimbulkan dampak pada pendapatan saham.

  Perusahaan yang efisien memiliki performa yang lebih baik dibandingkan dengan perusahaan yang tidak efisien. Perusahaan yang efisien memiliki biaya yang lebih rendah atau output yang lebih tinggi dibandingkan perusaahaan yang tidak efisien. Kondisi ini akan memberikan kesan positif terhadap perusahaan tersebut sehingga performa saham perusahaan akan meningkat. Peningkatan performa saham ini akan menaikan pendapatan saham perusahaan (Sufian dan Majid, 2007)