ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN DI INDONESIA (STUDI PADA BANK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PADA PERIODE 2007-2011)

ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN DI INDONESIA (STUDI PADA BANK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PADA PERIODE 2007-2011)

Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen

Universitas Sebelas Maret

Diusulkan oleh : MIKE EMMAWATI F0208085 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET

HALAMAN MOTTO

v “Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongan, sesungguhnya

Allah beserta orang-orang yang sabar” (QS Al-Baqarah: 153)

v “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS Alam

Nasrah: 6)

v “Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?”

(Ar Rahman: 25)

v “Dan Allah memberikan rizki dari arah yang tidak disangka-sangka.

Barang siapa bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya” (Thalaq: 3)

v “…and The Star is Me!” ( Afifah Afra)

HALAMAN PERSEMBAHAN SEBUAH CORETAN TINTA SEDERHANA YANG KUPERSEMBAHKAN UNTUK :

Allah SWT atas segala nikmat yang telah diberikan Orang tua => Ibu Endang Suwito Rini dan Bapak Agus Suroso Mbah Kristiyah Keluarga kecil baru => Kak Sischa Ameillya, Mas Wahyu Kuncoro, dan

Dek Vino Caesar Pratama Adiku Intan Tri Wahyuni Bapak dan Ibu Dosen => Ibu Asri Laksmi Riani, Dr.,MS selaku

pembimbing akademik dan Bapak Deny Dwi Hartomo, SE, M.Sc selaku pembimbing skripsi

Bu Nani selaku wali kelas SMA dan guru bahasa Jerman dan Mami Yeni guru bahasa Indonesia serta sahabat SMA Language Zone => Andri, Rere, Hendra, Nina, Riska, Aulia, Fafa, Ria, Oki, Deni, Ian, Yeyen, Alifa, Mareta,Yunita, Wulan, Restu,

MOE => Mike”saya sendiri”, Ocha, eNCe Sahabat seperjuangan kuliah => Manajemen 2008, Manajemen Keuangan

2008, Tika, Avi, Patria, Fajar, Risma, Dewi, Susi, Rahma, Rias, Nuning, Yan Ayu, Tifa, Anisa, Roy, Andina, Prista, Priska, Suryati

Sahabat kos Bali => trio magelang “riani, suci, hayu”, tika, shelly, septi, nurul

Mbak2 kos Bali => Mb Ery, Mb Ayut, Mb Lina, Mb Bulan, Mb Ririn, Mb Meli, Mb Tanti, Mb Indah

Sahabat kos fatiyah dan fatimah Almamater => Universitas Sebelas Maret Lingkungan sekitar UNS baik yang depan, belakang, samping, kanan, kiri,

tengah yang secara tidak langsung menghidupi saya selama di Solo

Bank BRI yang telah memberikan beasiswa PT Monex Investindo Futures Solo yang telah mengijinkan saya dan

teman-teman magang

Untuk semuanya terima kasih atas segala bentuk bantuan yang telah diberikan kepada saya dan maaf kalau ada nama-nama yang belum tercantum. ***

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Analisis Efisiensi Perbankan Di Indonesia (Studi Pada Bank Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Periode 2007-2011)”.

Dalam proses penulisan skripsi ini penulis memperoleh banyak sekali petunjuk, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karenanya, dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Wisnu Untoro, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.

2. Ibu Dra. Hunik Sri Runing Sawitri, M.Si, selaku Ketua Jurusan Manajemen FE UNS.

3. Bapak Reza Rahardian, SE., M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Manajemen FE UNS.

4. Ibu Asri Laksmi Riani, Dr.,MS selaku pembimbing akademik.

5. Bapak Deny Dwi Hartomo, SE, M.Sc selaku pembimbing skripsi.

6. Seluruh Dosen FE UNS .

7. Karyawan dan Staff FE UNS.

8. Dan pihak-pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu, terima kasih atas bantuannya selama ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Akhirnya penulis berharap semoga karya ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Surakarta, 5 Juli 2012

Penulis

1. Hasil Perhitungan dan Analisis Tingkat Efisiensi Bank yang Terdaftar di BEI Tahun 2007-2011 ...............................................

32

2. Perbandingan Tingkat Efisiensi Bank yang Terdaftar di BEI Tahun 2007-2011 dengan Menggunakan Dua Pendekatan ...........

35

3. Hasil dan Perhitungan Nilai Actual, Target, To Gain, dan Achieved Input-Output untuk Bank yang Terdaftar di BEI yang Inefisien pada Tahun 2007-2011 ..................................

39 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan .........................................................................................

75

B. Keterbatasan Penelitian .......................................................................

75

C. Saran ....................................................................................................

76

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................

78 lAMPIRAN

DAFTAR TABEL

I.1 Tabel Perbandingan Efisiensi antara Indonesia dan ASEAN

III.1 Tabel Variabel yang Digunakan dalam Penelitian

IV.1 Tabel Rata-rata Variabel Input dan Output

IV.2 Tabel Nilai efisiensi Bank yang Terdaftar di BEI pada tahun 2007-2011 dengan Perhitungan DEA asumsi CRS – Maksimalisasi Output

IV.3 Hasil Normalitas dengan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

IV.4 Tabel Hasil Uji Beda Independent Sample T-Test

IV.5 Tabel Hasil Uji Beda Independent Sample T-Test

IV.6 Tabel Actual, Target, To Gain, dan Achieved Input-Output untuk Bank yang Terdaftar di BEI yang Tidak Efisien pada Tahun 2007

IV.7 Tabel Nilai Actual, Target, To Gain, dan Achieved Input-Output untuk Bank yang Terdaftar di BEI yang Tidak Efisien pada Tahun 2008

IV.8 Tabel Nilai Actual, Target, To Gain, dan Achieved Input-Output untuk Bank yang Terdaftar di BEI yang Tidak Efisien pada Tahun 2009

IV.9 Tabel Nilai Actual, Target, To Gain, dan Achieved Input-Output untuk Bank yang Terdaftar di BEI yang Tidak Efisien pada Tahun 2010

IV.10 Tabel Nilai Actual, Target, To Gain, dan Achieved Input-Output untuk Bank yang Terdaftar di BEI yang Tidak Efisien pada Tahun 2011

DAFTAR GAMBAR

II.1 Gambar Kerangka Pemikiran

DAFTAR LAMPIRAN

A Daftar Sampel Annual Report

B Lampiran Hasil Descriptive Statistics

C Lampiran Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

D Lampiran Hasil Uji Beda Independent Sample T-Test

E Lampiran Hasil Perhitungan Efisiensi dengan menggunakan software WDEA

F Lampiran Surat Pernyataan Skripsi

ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN DI INDONESIA (STUDI PADA BANK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PADA PERIODE 2007-2011) MIKE EMMAWATI F0208085 ABSTRAKSI

Penelitian ini dilakukan untuk menguji efisiensi perbankan Indonesia yang terdaftar di BEI periode 2007-2011 dengan menggunakan dua model yaitu pendekatan produksi dan intermediasi. Pendekatan produksi menggunakan variabel input yaitu fixed assets (x1) dan salary expenses (x2) sedangkan variabel output yaitu loans (y1), asset (y2) dan deposits (y3). Untuk pendekatan intermediasi variabel output deposit menjadi input

Data dalam penelitian ini adalah bank yang terdaftar di BEI periode 2007- 2011. Teknik sampling dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 27 bank. Teknik analisa data dalam penelitian ini adalah metode Data Envelopment Analysis (DEA) dengan model CCR (Charnes- Cooper-Rhodes) yang mengasumsikan adanya Constant Return to Scale (CRS) dengan maksimasi output. Kemudian hasil efisiensi diuji dengan menggunakan uji beda independent sample t-test untuk mengetahui perbedaan antara pendekatan produksi dan pendekatan intermediasi.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat tiga bank yang konsisten efisien dengan menggunakan dua pendekatan. Dengan menggunakan uji beda independent sample t-test tampak bahwa tidak terdapat perbedaan efisiensi dengan menggunakan dua pendekatan. Untuk bank yang tidak efisien, sebagian besar disebabkan oleh output bank yang tidak efisien sedangkan input sebagian besar sudah efisien.

EFFICIENCY ANALYSIS OF BANKS IN INDONESIA (STUDY AT BANKS LISTED ON THE INDONESIA STOCK EXCHANGE PERIOD 2007-2011) MIKE EMMAWATI F0208085 ABSTRACT

This study was conducted to test the efficiency of banks listed on the Indonesia Stock Exchange period 2007-2011 using two models of production and intermediation approach. Production approach uses 2 input variabel are (fixed assets (x1) and salary expenses (x2)) and 3 output variable (loans (y1), assets (y2) and deposits (y3)). Intermediation approach use deposits as input variables

This study used data from banks listed on BEI period 2007-2011. Sampling technique used was purposive sampling. Total sample are 27 banks. Data analysis technique used is Data Envelopment Analysis (DEA) method with CCR model (Charnes-Cooper-Rhodes) that assumes Constant Return to Scale (CRS) with output maximizing. Then analyzed the difference between the efficiency of production and intermediation approaches using independent sample t-test.

The results show that there are three banks are consistent efficient use of the two approaches. Using independent sample t-test it appears that there was no difference in efficiency by using two approaches. For inefficient banks, mostly caused by inefficient bank output while the input is much efficient.

Keywords: Efficiency, Bank, DEA

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bank merupakan lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi, membantu kelancaran sistem pembayaran, dan yang tidak kalah pentingnya adalah lembaga yang menjadi sarana dalam pelaksanaan kebijakan pemerintah yaitu kebijakan moneter. Karena fungsi- fungsinya tersebut, maka keberadaan bank yang sehat, baik secara individu maupun secara keseluruhan sebagai suatu sistem, merupakan prasyarat bagi suatu perekonomian yang sehat. Untuk menciptakan perbankan yang sehat antara lain diperlukan pengaturan dan pengawasan bank yang efektif. Kebijakan perbankan di Indonesia dirumuskan dan dilaksanakan oleh Bank Indonesia pada dasarnya merupakan bagian dari upaya untuk menciptakan, menjaga, dan memelihara sistem perbankan yang sehat.

Perbankan Indonesia dalam menjalankan fungsinya berasaskan prinsip kehati-hatian. Fungsi utama perbankan Indonesia adalah sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat serta bertujuan untuk menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional, kearah peningkatan taraf hidup rakyat banyak (www.bi.go.id).

Bank Indonesia menilai perbankan di Indonesia belum beroperasi secara efisisen jika dibandingkan bank-bank di Asia Tenggara. Meski

(profitable) dan menerapkan prinsip kehati-hatian (prudent). Dikatakan sangat profitable yaitu mampu menghasilkan keuntungan paling besar di antara negara-negara di Asia Tenggara dimana pada September 2011, tingkat return on asset (ROA) industry perbankan Indonesia mencapai 3,11 persen atau jauh lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata ROA di lima negara ASEAN yaitu 1,14 persen pada tahun 2007-2010. Namun tingkat efisiensi perbankan Indonesia sangat tinggi, tercermin dari rasio BOPO (Biaya Operasional/Pendapatan Operasional) yang mencapai 87,22 persen atau lebih besar dibandingkan rasio perbankan di kawasan ASEAN yang berada di kisaran 40-60 persen. Hal ini mengindikasikan bahwa perbankan Indonesia tidak efisien dibandingkan negara ASEAN yang menyebabkan penetapan suku bunga kredit yang tinggi. Fungsi intermediasi yang telah berjalan yaitu ekspansi kredit pada 2011 mencapai 25,3 persen year on year dan loan to deposit ratio (LDR) meningkat dari 75,5 persen pada 2010 menjadi 81,7 persen pada September 2011 yang berimbas pada beban ongkos yang mahal bagi perekonomian sedangkan debitor tidak memiliki banyak pilihan dari sumber pembiayaan lain.

Tabel I.1 Perbandingan Efisiensi antara Indonesia dan ASEAN

Indonesia

ASEAN Return on Asset (ROA)

1,14% Rasio Kecukupan Modal (CAR)

Rasio Non Performing Loan (NPL)

Rasio BOPO

40-60% Ekspansi kredit

Loan to Deposit Ratio (LDR)

Sumber : www.bisnis.vivanews.com (September, 2011) Bank sebagai perusahaan perlu dinilai kesehatannya yang bertujuan untuk mengetahui kondisi bank sesungguhnya apakah dalam kondisi sehat, kurang sehat, atau bahkan tidak sehat. Apabila ternyata kondisi bank tersebut dalam kondisi sehat, maka ini perlu dipertahankan kesehatannya. Akan tetapi, jika kondisinya dalam keadaan tidak sehat maka perlu diambil tindakan untuk mengatasinya. Dari penilaian kesehatan bank ini pada akhirnya akan diketahui kinerja bank.

Kinerja bank ini merupakan ukuran keberhasilan bagi direksi bank tersebut sehingga apabila kinerja ini buruk bukan tidak mungkin para direksi akan diganti. Kinerja ini juga merupakan pedoman hal-hal apa saja yang perlu diperbaiki dan bagaimana cara memperbaikinya.

Untuk menilai kesehatan suatu bank dapat diukur dengan berbagai metode. Penilaian kesehatan akan berpengaruh terhadap kemampuan bank dan

Kesehatan bank yang juga termasuk efisiensi perbankan dapat diukur melalui pendekatan parametric (Stochastic Frontier Approach (SFA), Distribution Free Approach (DFA) dan Thick Frontier Approach (TFA)) dan non-parametrik (Data Envelopment Analysis (DEA)).

Efisiensi merupakan perbandingan antara output dengan input (Huri dan Susilowati, 2004). Kemampuan menghasilkan output yang maksimal dengan input yang ada merupakan ukuran kinerja yang diharapkan. Pada saat pengukuran efisiensi dilakukan, lembaga keuangan dihadapkan pada kondisi bagaimana mendapatkan tingkat output yang optimal dengan input yang ada atau dengan cara mendapatkan tingkat input yang minimum dengan tingkat output tertentu.

Menurut Hadad, dkk (2003), konsep-konsep yang digunakan dalam mendefinisikan hubungan input output dalam tingkah laku dari institusi finansial pada metode parametrik maupun non-parametrik adalah pendekatan produksi (the production approach), pendekatan intermediasi (the intermediation approach), dan pendekatan asset (the asset approach). Pendekatan produksi melihat institusi financial sebagai produser dari akun deposit (deposit accounts) dan kredit pinjaman (loans). Pendekatan intermediasi memandang sebuah institusi finansial sebagai intermediator, yaitu merubah dan mentransfer asset-aset finansial dari unit-unit surplus menjadi unit-unit defisit. Pendekatan asset melihat fungsi primer sebuah institusi finansial sebagai pencipta kredit pinjaman (loans).

Pengukuran efisiensi dalam penelitian ini akan menggunakan Data Pengukuran efisiensi dalam penelitian ini akan menggunakan Data

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian sebelumnya yang meneliti setor perbankan koperasi Yunani yang dilakukan oleh Pasiouras dan Sifodaskalakis (2010) dengan judul “Total factor productivity change of Grrek cooperative banks ”. Sampel yang digunakan adalah 13 bank koperasi Yunani pada periode tahun 2000-2005. Penelitian ini mengukur efisiensi bank koperasi dengan menggunakan dua pendekatan yaitu pendekatan produksi dan pendekatan intermediasi.

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti mengambil judul “Analisis Efisiensi Perbankan di Indonesia (Studi pada Bank yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Periode 2007-2011)”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat disimpulkan bahwa penelitian ini akan menjawab pertanyaan sebagai berikut :

1. Bagaimana efisiensi bank yang terdafatr di BEI dengan menggunakan dua pendekatan?

2. Bagaimana perbedaan nilai efisiensi bank yang terdafatr di BEI dengan menggunakan dua pendekatan?

3. Bagaimana cara bank menghadapi bank yang terdaftar di BEI yang tidak efisien?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :

1. Menganalisis efisiensi bank yang terdafatr di BEI dengan menggunakan dua pendekatan.

2. Menganalisis perbedaan nilai efisiensi bank yang terdafatr di BEI dengan menggunakan dua pendekatan.

3. Menganalisis bank yang terdaftar di BEI yang tidak efisien. .

D. Manfaat Penelitian

1. Bank Memberikan masukan kepada bank agar dapat meningkatkan tingkat efisiensi dalam operasional perbankan.

2. Akademisi Memberikan referensi bagi kalangan akademisis untuk kepentingan studi dan penelitian selanjutnya.

3. Pemerintah Memberikan masukan kepada pemerintah untuk membuat kebijakan yang dapat memajukan perbankan Indonesia.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Bank

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 yang dimaksud dengan perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Sedangkan yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentu- bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Manurut Kasmir (2008) usaha perbankan meliputi tiga kegiatan utama, yaitu :

1. Menghimpun dana Pengertian menghimpun dana maksudnya adalah mengumpulkan atau mencari dana (uang) dengan cara membeli dari masyarakat luas dalam bentuk simpanan giro, tabungan, dan deposito. Pembelian dana dari masyarakat ini dilakukan oleh bank dengan cara memasang berbagai strategi agar masyarakat mau menanamkan dananya. Jenis simpanan yang dapat dipilih oleh masyarakat adalah simpanan giro, tabungan, sertifikat deposito, serta deposito berjangka dimana masing-masing jenis simpanan yang ada memiliki kelebihan dan keuntungan tersendiri. Kegiatan

2. Menyalurkan dana Pengertian menyalurkan dan adalah melemparkan kembali dana yang diperoleh lewat simpanan giro, tabungan, dan deposito ke masyarakat dalam bentuk pinjaman (kredit) bagi bank yang berdasarkan prinsip konvensional atau pembiayaan bagi bank yang didasarkan prinsip syariah. Kegiatan penyaluran dana ini dikenal dalam perbankan dengan istilah lending .

3. Memberikan jasa bank lainnya Pengertian jasa lainnya yang merupakan jasa pendukung atau pelengkap kegiatan perbankan. Jasa-jasa ini diberikan terutama untuk mendukung kelancaran kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana, baik yang berhubungan langsung dengan kegiatan simpanan dan kredit maupun tidak langsung. Jasa perbankan lainnya antara lain sebagai berikut :

a. Jasa setoran seperti setoran telepon, listrik, air, atau uang kuliah

b. Jasa pembayaran seperti pembayaran gaji, pension atau hadiah

c. Jasa pengiriman uang (transfer)

d. Jasa penagihan (inkaso)

e. Jasa kliring (clearing)

f. Jasa penjualan mata uang asing (valas)

g. Jasa penyimpanan dokumen (safe deposit box)

h. Jasa cek wisata (travellers cheque)

i. Jasa kartu kredit (bank card) j. Jasa-jasa yang ada di pasar modal seperti pinjaman emisi dan i. Jasa kartu kredit (bank card) j. Jasa-jasa yang ada di pasar modal seperti pinjaman emisi dan

B. Jenis Bank

1. Jenis bank berdasarkan Undang-undang Berdasarkan undang-undang No.10 Pasal 5 tahun 1998 terdapat dua jenis bank yaitu:

a. Bank Umum Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usahanya secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatan usahanya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

b. Bank Perkreditan Rakyat Bank perkreditan rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan usahanya secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatan usahanya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

2. Jenis bank berdasarkan kepemilikan Jenis bank berdasarkan kepemilikannya yaitu :

a. Bank milik Negara (Badan Usaha Milik Negara)

b. Bank milik pemerintah daerah (Badan Usaha Milik Daerah)

c. Bank milik swasta nasional

d. Bank milik campuran (nasional dan asing)

3. Jenis bank berdasarkan penekanan kegiatannya Jenis bank berdasarkan penekanan kegiatannya yaitu: bank retail, bank korporasi, bank komersial, bank pedesaan, bank pembangunan.

4. Jenis bank berdasarkan prinsip atau instrument yang digunakan

a. Bank konvensional Bank konvensional adalah bank yang beroperasinya mengambil keputusan dari spread antar bunga pinjaman dengan bunga simpanan dan mendasarkan segala aktifitasnya mengambil keuntungan dari bunga

b. Bank berdasarkan prinsip syariah

1) Bank Umum Syariah Pada dasarnya bank umum syariah sama dengan bank umum akan tetapi segala aktifitasnya didasarkan pada prinsip-prinsip syariah Islam dimana adanya pelangggaran pengambilan bunga yang dalam syariah Islam termasuk salah satu jenis riba yang dilarang dalam syariah Islam.

2) Unit Usaha Syariah Pada prinsipnya sama dengan bank umum syariah akan tetapi keberadaannya merupakan cabang dari bank konvensional yang secara pengelolaannya dipisahkan dari aktifitas bank konvensional induknya.

C. Konsep Efisiensi Bank

Dalam ekonomi efisiensi adalah istilah umum yang mencakup gagasan bahwa prosesnya dengan jumlah minimum limbah. Efisiensi meningkat jika jumlah limbah atau gesekan berkurang.

Sebuah sistem dapat disebut efisien secara ekonomis jika

1. No one can be made better off without making someone else worse off.

2. Output paling banyak didapat dari jumlah input yang diberikan

3. Hasil produksi dengan biaya per unit serendah mungkin.

Definisi ini efisien tidak benar- benar equivalent. Namun, mereka semua mencakup gagasan bahwa tidak ada lagi yang bisa dicapai meningkat sumber daya yang tersedia.

Efisiensi dalam perbankan, seperti halnya perusahaan juga merupakan tolak ukur dalam mengukur kinerja bank. Dimana efisiensi merupakan jawaban atas kesulitan-kesulitan dalam menghitung ukuran-ukuran kinerja seperti tingkat alokasi, teknis, maupun total efisiensi (Hadad, dkk, 2003). Menurut Silkman dalam Bastian (2009) efisiensi adalah kemampuan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan benar atau dalam pandangan matematika didefinisikan sebagai perhitungan rasio output (keluaran) dan input (masukan) atau jumlah keluaran yang dihasilkan dari suatu input yang digunakan.

Kurnia (2004) menjelaskan bahwa secara keseluruhan efisiensi perbankan dapat didekomposisikan dalam efisiensi skala (scale efficiency), efisiensi cakupan (scope efficiency), efisiensi teknik (technical efficiency), dan efisiensi alokasi (allocative efficiency). Bank dikatakan mencapai efisiensi Kurnia (2004) menjelaskan bahwa secara keseluruhan efisiensi perbankan dapat didekomposisikan dalam efisiensi skala (scale efficiency), efisiensi cakupan (scope efficiency), efisiensi teknik (technical efficiency), dan efisiensi alokasi (allocative efficiency). Bank dikatakan mencapai efisiensi

Menurut Bauer dalam Bastian (2009) ada dua perbedaan tipe efisiensi, yaitu efisiensi teknis dan efisiensi ekonomi. Efisiensi teknis dipandang dari mikroekonomi sedangkan efisiensi ekonomi dilahat dari makro ekonomi. Efisiensi teknis pada dasarnya menyatakan hubungan antara input dan output dalam suatu proses produksi. Suatu proses produksi dikatakan efisien jika pada penggunaan input sejumlah tertentu dapat dihasilkan output maksimal, atau untuk menghasilkan output teretentu digunakan input yang paling minimal. Efisiensi ekonomi mempunyai konsep yang lebih luas daripada efisiensi teknik. Dalam efisiensi ekonomi perusahaan harus memilih tingkatan input ataupun output dan kombinasinya untuk mengoptimalkan tujuan ekonomi. Biasanya dengan minimalisasi biaya atau maksimalisasi keuntungan. Dalam penelitian ini yang digunakan adalah konsep efisiensi teknis.

D. Penelitian Terdahulu

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian sebelumnya yang meneliti sector perbankan koperasi Yunani yang dilakukan oleh Pasiouras dan Sifodaskalakis (2010) dengan judul “Total factor productivity change of Greek cooperative banks ”. Sampel yang digunakan adalah 13 bank koperasi Yunani pada periode tahun 2000-2005.

Penelitian ini mengukur efisiensi bank koperasi dengan menggunakan dua pendekatan yaitu pendekatan produksi dan pendekatan intermediasi.

1. Pendekatan produksi menggunakan dua input (fixed assets, salary expenses) dan tiga output (deposit, loans, asset )

2. Pendekatan intermediasi menggunakan tiga input (fixed assets, salary expenses, deposit) dan dua output (loans, asset ).

Sementara beberapa studi sebelumnya meneliti produktifitas bank Indonesia, yaitu :

1. Margono dan Sharma (2004) menemukan bahwa keseluruhan efisiensi biaya semua bank selama periode 1993-2000 adalah 69,82%. Sedangkan rata-rata efisiensi bank-bank sebleum krisis Asia dan setelah krisis Asia masing-masing adalah 79,67% dan 53,40%. Selain itu, hasil juga menunjukkan bahwa bank milik swasta dan joint venture/bank asing lebih efisien daripada bank milik public. Selanjutnya, bank-bank besar seperti yang diharapkan cenderung lebuh efisien dibandingkan dengan bank yang lebih kecil. Total factor pertumbuhan produktivitas perbankan Indonesia selama periode 1993-2000 adalah -3,14%. Namun, sebelum krisis Asia, 1. Margono dan Sharma (2004) menemukan bahwa keseluruhan efisiensi biaya semua bank selama periode 1993-2000 adalah 69,82%. Sedangkan rata-rata efisiensi bank-bank sebleum krisis Asia dan setelah krisis Asia masing-masing adalah 79,67% dan 53,40%. Selain itu, hasil juga menunjukkan bahwa bank milik swasta dan joint venture/bank asing lebih efisien daripada bank milik public. Selanjutnya, bank-bank besar seperti yang diharapkan cenderung lebuh efisien dibandingkan dengan bank yang lebih kecil. Total factor pertumbuhan produktivitas perbankan Indonesia selama periode 1993-2000 adalah -3,14%. Namun, sebelum krisis Asia,

2. Suzuki dan Sastrosuwito (2011) menemukan bahwa dengan menggunakan Data Envelopment Analysis (DEA), rata-rata efisiensi bank komersial selama periode 1994-2008 adalah 0,866, sedangkan kelompok bank yang paling efisien adalah bank milik pemerintah yang diikuti oleh bank joint venture dan bank milik asing, dimana rata-rata efisiensi masing-masing adalah 0,953 dan 0,943. Selama itu juga pertumbuhan produktivitas meningkat sebesar 0,5% per tahun.

E. Kerangka Berpikir

Gambar II.1 Kerangka Pemikiran

Variable input :

Variable output :

Variable input :

Variable output :

Fixed assets (x1) Deposit (y3) Fixed assets (x1) Loans (y1)

Loans (y1) Salary expenses (x2)

Salary expenses (x2)

Asset (y2)

Asset (y2)

Deposit (x3)

Pengukuran efisiensi dengan pendekatan produksi Pengukuran efisiensi dengan pendekatan intermediasi

(model 1)

(model 2)

Nilai efisiensi dengan pendekatan produksi

Nilai efisiensi dengan pendekatan intermediasi

Uji beda Independent Sample T-Test

Keterangan: Model 1 menggunakan pendekatan produksi dengan variabel output fixed assets dan salary expenses sedangkan variabel

input deposit, loans, dan asset. Model 2 menggunakan pendekatan intermediasi dengan variabel output fixed assets, salary

expenses, dan deposit sedangkan variabel input loans dan asset.

F. Hubungan Input dan Output dalam Pengukuran Efisiensi Bank

Untuk mendefinisikan hubungan input dan output dalam kegiatan finansial suatu lembaga keuangan yaitu :

1. Pendekatan Aset (The asset Approach) Pendekatan asset mencerminkan fungsi primer sebuah lembaga keuangan sebagai pencipta kredit pinjaman (loans). Dalam pendekatan ini, output benar-benar didefinisikan ke dalam bentuk asset

2. Pendekatan Produksi (The Production Approach) Pendekatan ini menganggap lembaga keuangan sebagai produsen dari akun deposito (deposit account) dan kredit pinjaman (credit accounts) lalu didefinisikan output sebagai jumlah tenaga kerja, pengeluaran modal pada asset-aset tetap dan material lainnya.

3. Pendekatan Intermediasi (The Intermediation Approach) Pendekatan ini memandang sebuah lembaga keuangan sebagai intermediator yaitu merubah dan mentransfer asset-aset financial dari unit- unit deficit. Dalam hal ini input-input institusional seperti biaya tenaga kerja, modal dan pembiayaan bunga pada deposit, lalu dengan output yang diukur dalam bentuk kredit pinjaman (loans) dan investasi financial (financial investment). Akhirnya pendekatan ini melihat fungsi primer sebuah institusi financial sebagai pencipta kredit pinjaman (loans).

Konsekuensi dari adanya tiga pendekatan ini, yaitu terdapatnya perbedaan dalam menentukan variable input dan output, khususnya pada pendekatan produksi dan pendekatan intermediasi dalam memperlakukan Konsekuensi dari adanya tiga pendekatan ini, yaitu terdapatnya perbedaan dalam menentukan variable input dan output, khususnya pada pendekatan produksi dan pendekatan intermediasi dalam memperlakukan

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan intermediasi dan pendekatan produksi. Kedua pendekatan ini digunakan karena pada penelitian sebelumnya banyak yang menyarankan menggunakan pendekatan intermediasi.

G. Hipotesis

Hasil penelitian Margono dan Sharma (2004) menemukan bahwa keseluruhan efisiensi biaya semua bank selama periode 1993-2000 adalah 69,82%. Sedangkan rata-rata efisiensi bank-bank sebleum krisis Asia dan setelah krisis Asia masing-masing adalah 79,67% dan 53,40%.

Suzuki dan Sastrosuwito (2011) menemukan bahwa dengan menggunakan Data Envelopment Analysis (DEA), rata-rata efisiensi bank komersial selama periode 1994-2008 adalah 0,866.

Dari penelitian di atas, maka hipotesis yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut :

H 1 : Terdapat bank yang terdaftar di BEI yang efisien pada tahun 2007- 2011.

Menurut Ahmad Syakir Kurnia (2004), pendekatan intermediasi digunakan karena memeprtimbangkan fungsi vital bank sebagai financial intermediation yang menghimpun dana dari surplus unit dan menyalurkannya kepeda deficit unit.

Sedangkan menurut Iqbal dan Molyneux 1998 dalam S. Mohamad, T. Hasan and M. Khaled I.B. (2003) pendekatan intermediasi merupakan pendekatan terbaik untuk mengevaluasi keseluruhan lembaga keuangan yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi.

Berdasarkan kutipan di atas maka peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut :

H 2 : Terdapat perbedaan antara rata-rata nilai efisiensi dengan menggunakan pendekatan produksi dan nilai efisiensi dengan menggunakan pendekatan intermediasi bank yang terdaftar di BEI yang efisien pada tahun 2007-2011.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Variabel Penelitian

Dalam penelitian sebelumnya tidak ada kesepakatan umum mengenai definisi yang tepat dari input dan output. Bergendahl (1998) menyoroti masalah ini dengan menyebutkan bahwa “There have been almost as many assumptions of inputs and outputs as there have been applications of DEA ” (p.235). Berger dan Humphrey (1997) mengidentifikasi dua pendekatan utama, pendekatan produksi (PA) dan pendekatan intermediasi (IA). PA mengasumsikan bahwa bank menghasilkan kredit dan jasa-jasa deposito rekening, dengan menggunakan tenaga kerja dan modal sebagai input, dan jumlah dan jenis output ukuran account. IA memandang bank sebagai perantara keuangan yang mengumpulkan dana yang dibeli dan mengubah mereka untuk kredit dan aktiva lainnya.

Penelitian ini menggunakan kedua pendekatan dan membandingkan hasilnya. PA (model 1) menggunakan tiga output dan dua input sedangkan IA menggunakan dua output dan tiga input (model 2).

1. Variabel Output

Variabel output adalah variabel yang menjadi pusat perhatian, dalam penelitian ini output yang digunakan pada model 1 (production approach ) adalah loans, assets, dan deposits. Sedangkan pada model 2 (intermediation approach) output yang digunakan adalah loans dan assets.

2. Variabel Input

Variabel input adalah variabel yang mempengaruhi variabel output, dalam penelitian ini input yang digunakan pada model 1 (production approach ) adalah fixed assets dan salary expenses. Sedangkan pada model

2 (intermediation approach) input yang digunakan adalah fixed assets, salary expenses, dan deposits

3. Efisiensi

Efisiensi dalam perbankan, seperti halnya perusahaan juga merupakan tolak ukur dalam mengukur kinerja bank (Hadad, dkk, 2003). Efisiensi merupaka pengukuran seberapa baik bank mengelola input menjadi output atau jumlah output yang dihasilkan dari satu input yang digunakan. Suatu perusahaan dapat dikatakan efisiensi apabila :

a. Menggunakan jumlah unit input yang lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah unit input yang digunakan oleh perusahaan lain dengan menghasilkan output yang sama

b. Menggunakan jumlah input yang sama tetapi dapat menghasilkan jumlah output yang lebih besar

B. Definisi Operasional Variabel

1. Loans Kredit yang diberikan dinyatakan sebesar saldo kredit bruto dikurangi dengan penyisihan penghapusan yang dibentuk berdasarkan penelaahan terhadap kolektibilitas dari masing-masing kredit yang diberikan.

2. Assets Menurut Hanafi dan Halim (2003), asset adalah manfaat ekonomis yang akan diterima pada masa mendatang atau akan dikuasai oleh bank sebagai hasil dari transaksi atau kejadian

3. Deposits Simpanan adalah merupakan titipan murni dari nasabah kepada bank, yang untuk kemudian dipergunakan oleh bank dalam aktivitas kegiatan ekonomi tertentu dengan catatan bank menjamin akan mengembalikannya secara utuh kepada nasabah (Antonio, 2003)

4. Fixed assets Asset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai.

5. Salary expenses Menurut Mulyadi (2000), tenaga kerja merupakan usaha fisik atau metal yang dikeluarkan karyawan untuk menolah produk. Biaya tenaga kerja adalah harga yang dibebankan untuk penggunaan biaya tenaga kerja manusia

Tabel III.1 Variabel yang Digunakan dalam Penelitian

PENDEKATAN PRODUKSI

(Model 1)

PENDEKATAN INTERMEDIASI (Model 2)

Variabel input

Variabel output Variabel input

Variabel output

1. Fixed assets

2. Salary expenses

1. Fixed assets

2. salary expenses

C. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah semua bank yang terdaftar di Bank Indonesia sedangkan sampel yang digunakan adalah bank yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) pada periode 2007-2011. Jumlah sampel yang diambil adalah sekitar 27 annual report bank. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling karena keterbatasan akses data dari peneliti sehingga tidak semua data bank dapat diakses.

Kriteria sampel yang digunakan adalah :

1. Semua bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2007-2011

2. Secara konsisten tidak mengalami perubahan bentuk badan usaha, menyajikan laporan keuangan dan telah dipubikasikan di BEI pada periode pengamatan 2007-2011

D. Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari laporan tahunan bank di Indonesia yang terdaftar di BEI pada periode 2007-2011. Data sekunder yang dibutuhkan dalam penelitian ini antara lain:

1. Loans Kredit yang diberikan bank yang diperoleh dari neraca dalam laporan keuangan tahunan bank yang terdaftar di BEI tahun 2007-2011

2. Assets Total asset yang diperoleh dari neraca dalam laporan keuangan tahunan bank yang terdaftar di BEI tahun 2007-2011

3. Deposits Simpanan yang diperoleh dari neraca dalam laporan keuangan tahunan bank yang terdaftar di BEI tahun 2007-2011

4. Fixed assets Aset tetap yang diperoleh dari neraca dalam laporan keuangan tahunan bank yang terdaftar di BEI tahun 2007-2011

5. Salary expenses Biaya tenaga kerja yang diperoleh dari neraca dalam laporan keuangan tahunan bank yang terdaftar di BEI tahun 2007-2011

E. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan data sekunder yang diambil dari laporan tahunan bank yang terdaftar di BEI pada tahun 2007-2011. Data sekunder yang dikumpulkan diperoleh situs www.idx.co.id.

F. Metode Analisis Data

1. Data Envelopment Analysis (DEA)

Data Envelopment Analysis (DEA) adalah metodologi linear programming untuk mengukur kinerja relative dan efisiensi beberapa Decision Making Units (DMU) ketika proses produksi menyajikan struktur sulit dari beberapa input dan output.

Beberapa manfaat dari DEA adalah :

4. Tidak terlalu secara eksplisit menentukan bentuk matematika untuk fungsi produksi

5. Terbukti berguna dalam mengungkap hubungan yang tetap tersembunyi untuk metodologi lain

6. Mampu menangani beberapa input dan output

7. Mampu digunakan dengan pengukuran input-output

8. Sumber inefisiensi dapat dianalisis dan diukur untuk setiap unit yang dievaluasi

Dalam metodologi DEA, sebelumnya dikembangkan oleh Charnes, Cooper dan Rhodes (1978) (CCR), efisiensi didefinisikan sebagai jumlah Dalam metodologi DEA, sebelumnya dikembangkan oleh Charnes, Cooper dan Rhodes (1978) (CCR), efisiensi didefinisikan sebagai jumlah

Model CCR (Input oriented)

Return to scale mengacu pada property teknis produksi yang meneliti perubahan dalam output setelah perubahan proporsional dalam semua input (dimana semua input meningkat dengan konstan). Jika output meningkat sebesar perubahan proporsional yang sama maka ada constant returns to scale (CRTS), kadang-kadang disebut hanya sebagai return to scale. Jika output meningkat sebesar kurang dari perubahan proposional, ada decreasing return to scale (DRS). Jika output meningkat lebih dari proporsi itu, ada increasing return to scale.

Pada tahun 1984, Banker, Charnes dan Cooper mengembangkan sebuah model (BCC) dengan hasil variabel untuk skala (VRS).

2. Uji Normalitas (Kolmogorov-Smirnov Test)

Normalitas dalam statistik parametrik seperti regresi dan Anova merupakan syarat pertama. Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakaj Normalitas dalam statistik parametrik seperti regresi dan Anova merupakan syarat pertama. Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakaj

Dalam penelitian ini menggunakan analisis statisti non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis:

Data berdistribusi normal

Data tidak berdistribusi normal

Pengambilam keputusan:

Jika Sig.(p) > 0.05 maka H 0 diterima Jika Sig.(p) > 0.05 maka H 0 ditolak

3. Uji Beda Independent Sample T-Test

Uji Beda Independent Sample T-Test digunakan untuk membandingkan dua kelompok mean dari dua sampel yang berbeda (independent). Prinsipnya ingin mengetahui apakah ada perbedaan mean antara dua populasi, dengan membandingkan dua mean sampelnya.

Rumus Independent Sample T-Test Rumus Independent Sample T-Test

X 1 Rata-rata kelompok 1

X 2 Rata-rata kelompok 2

1 2 X S X - Standard error kedua kelompok

Rumus standard error kedua kelompok

pooled pooled

dimana :

1 2 X S X - Standard error kedua kelompok

S pooled Varian dari kedua kelompok

N 1 Jumlah sampel kelompok 1 N 2 Jumlah sampel kelompok 2

Rumus varian kedua kelompok

N SD N SD

S pooled

dimana :

S pooled Varian dari kedua kelompok

N 1 Jumlah sampel kelompok 1 N 2 Jumlah sampel kelompok 2

SD 1 Varian kelompok 1

SD 2 Varian kelompok 2

Pengambilan keputusan : t-hitung > t-tabel maka berbeda secara signifikan (H 0 ditolak)

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Gambaran Umum Perbankan di Indonesia

Bank merupakan lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi, membantu kelancaran sistem pembayaran, dan yang tidak kalah pentingnya adalah lembaga yang menjadi sarana dalam pelaksanaan kebijakan pemerintah yaitu kebijakan moneter. Karena fungsi-fungsinya tersebut, maka keberadaan bank yang sehat, baik secara individu maupun secara keseluruhan sebagai suatu sistem, merupakan prasyarat bagi suatu perekonomian yang sehat. Untuk menciptakan perbankan yang sehat antara lain diperlukan pengaturan dan pengawasan bank yang efektif. Kebijakan perbankan di Indonesia dirumuskan dan dilaksanakan oleh Bank Indonesia pada dasarnya merupakan bagian dari upaya untuk menciptakan, menjaga, dan memelihara sistem perbankan yang sehat.

Perbankan Indonesia dalam menjalankan fungsinya berasaskan prinsip kehati-hatian. Fungsi utama perbankan Indonesia adalah sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat serta bertujuan untuk menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional, kearah peningkatan taraf hidup rakyat

2. Gambaran Umum Sampel

Penelitian ini menggunakan objek penelitian bank yang terdaftar di BEI yang telah memenuhi kriteria sampel yaitu pada periode tahun 2007- 2011. Jumlah keseluruhan bank yang terdaftar di BEI adalah 27 bank.

B. Analisis Deskriptif Variable Input dan Output

Statistik deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran atau deskriptif secara statistik suatu data yang dilihat dari nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata dan standar deviasi masing-masing variabel. Uji statistik yang dilakukan terhadap variabel input dan output adalah sebagai berikut :

Tabel IV.1 Rata-rata Variabel Input dan Output

Descriptive Statistics

Std. Deviation loan

1210386.1704 1885784.93323 Valid N (listwise)

135 Sumber : perhitungan dengan SPSS 16.0 (dalam jutaan rupiah)

Dari tabel IV.1 di atas menunjukkan beberapa hal, diantaranya adalah :

1. N atau jumlah data tiap sampel yang valid yaitu 135 buah.

2. Nilai rata-rata loan bank yang terdaftar di BEI adalah Rp39.285.917,09 dengan standar deviasi Rp60.125.564,58. Hal ini berarti nilai rata-rata 2. Nilai rata-rata loan bank yang terdaftar di BEI adalah Rp39.285.917,09 dengan standar deviasi Rp60.125.564,58. Hal ini berarti nilai rata-rata

3. Nilai rata-rata assets bank yang terdaftar di BEI adalah Rp72.403.198,49 dengan standar deviasi Rp114.501.584,16. Hal ini berarti nilai rata-rata lebih kecil dari standar deviasi, sehingga mengindikasikan hasil yang kurang baik. Hal tersebut dikarenakan standar deviasi adalah pencerminan penyimpangan yang sangat tinggi, sehingga penyebaran data menunjukkan hasil yang tidak normal dan menyebabkan bias. Nilai terkecil assets sebesar Rp1.167.745,00 dan nilai maksimum sebesar Rp551.891.704,00.

4. Nilai rata-rata deposits bank yang terdaftar di BEI adalah Rp57.064.492,98 dengan standar deviasi Rp90.589.511,65. Hal ini berarti variabel deposits mempunyai sebaran kecil karena nilai rata-rata lebih besar dari standar deviasi, sehingga simpangan data pada variabel deposits ini dapat dikatakan baik. Nilai terkecil deposits sebesar Rp777.281,00 dan nilai maksimum sebesar Rp384.728.603,00.

5. Nilai rata-rata fixed assets bank yang terdaftar di BEI adalah Rp915.702,28 dengan standar deviasi Rp1.299.396,75. Hal ini berarti nilai rata-rata lebih kecil dari standar deviasi, sehingga mengindikasikan hasil yang kurang baik. Hal tersebut dikarenakan standar deviasi adalah pencerminan penyimpangan yang sangat tinggi, sehingga penyebaran data menunjukkan hasil yang tidak normal dan menyebabkan bias. Nilai 5. Nilai rata-rata fixed assets bank yang terdaftar di BEI adalah Rp915.702,28 dengan standar deviasi Rp1.299.396,75. Hal ini berarti nilai rata-rata lebih kecil dari standar deviasi, sehingga mengindikasikan hasil yang kurang baik. Hal tersebut dikarenakan standar deviasi adalah pencerminan penyimpangan yang sangat tinggi, sehingga penyebaran data menunjukkan hasil yang tidak normal dan menyebabkan bias. Nilai

6. Nilai rata-rata salary expenses bank yang terdaftar di BEI adalah Rp1.210.386,18 dengan standar deviasi Rp1.885.784,94. Hal ini berarti nilai rata-rata lebih kecil dari standar deviasi, sehingga mengindikasikan hasil yang kurang baik. Hal tersebut dikarenakan standar deviasi adalah pencerminan penyimpangan yang sangat tinggi, sehingga penyebaran data menunjukkan hasil yang tidak normal dan menyebabkan bias. Nilai terkecil salary expenses sebesar Rp8.129,00 dan nilai maksimum sebesar Rp8.700.847,00.

C. Analisis Data

Perhitungan efisiensi bank yang terdaftar di BEI dengan analisis DEA ini menggunakan dua pendekatana yaitu pendekatan produksi dan pendekatan intermediasi. Pendekatan produksi menggunakan dua variabel input (fixed assets, salary expenses ) dan tiga variabel output (deposit, loans, assets). sedangkan pendekatan intermediasi menggunakan tiga variabel input (fixed assets, salary expenses, deposit ) dan dua variabel output (loans, assets).

Bank sebagai UKE (Unit Kegiatan Ekonomi), dikatakan efisiensi secara relatif apabila nilai dualnya sama dengan satu (nilai efisiensi = 100 persen). Sebaliknya, nilai dualnya yang kurang dari satu maka UKE bersangkutan dianggap tidak efisiens (inefisien) secara relatif (Silkman, 1986; Nugroho, 1995 dalam Huri M.D. dan Indah Susilowati, 2004).

1. Hasil Perhitungan dan Analisis Tingkat Efisiensi Bank yang Terdaftar di BEI Tahun 2007-2011

Berdasarkan hasil perhitungan metode DEA yang berasumsikan Constant Return to Scale (CRS) dengan software DEAWIN, dapat dilihat tingkat efisiensi bank yang terdaftar di BEI pada tabel IV.2 berikut.

Tabel IV.2

Nilai efisiensi Bank yang Terdaftar di BEI pada tahun 2007-2011 dengan Perhitungan DEA asumsi CRS – Maksimalisasi Output

Nama Bank

Model 1

AGRO* 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00

BABP

79.32 92.77 76.01 82.85 69.59 BACA

69.97 74.52 86.65 79.33 69.82 BAEK

98.76 86.28 BBCA

65.05 76.33 71.92 84.17 83.39 BBKP

77.28 87.25 87.65 94.50 100.00 BBNI

BBNP* 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00

BBRI

53.63 90.80 75.64 100.00 100.00 BCIC

89.86 45.44 67.53 91.73 100.00 BDMN

35.94 39.31 41.42 44.54 47.90 BEKS

45.20 55.18 53.28 18.48 18.31 BKSW

58.84 28.54 74.75 64.65 69.83 BMRI

62.52 73.80 81.63 81.17 83.20 BNBA

30.36 35.18 36.57 34.18 36.46 BNGA

97.39 BNII

49.62 59.01 59.40 66.35 70.45 BNLI

39.42 60.91 63.41 79.87 95.94 BSWD

93.96 100.00 BTPN

BVIC* 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00

MAYA

56.10 50.94 56.61 55.27 48.92 MCOR

32.28 71.34 60.02 60.43 78.30 MEGA

70.29 63.44 50.62 48.10 42.09 NISP

57.25 57.41 56.47 63.77 69.45 PNBN

Nama Bank

laporan keuangan bank yang terdaftar di BEI tahun 2007- 2011 diolah dengan DEA

Keterangan :* bank yang konsisten efisien dengan menggunakan dua

model pendekatan

Hasil perhitungan tingkat efisiensi bank yang terdaftar di BEI tahun 2007-2011 menunjukkan bahwa dengan model 1 rata-rata efisiensi Hasil perhitungan tingkat efisiensi bank yang terdaftar di BEI tahun 2007-2011 menunjukkan bahwa dengan model 1 rata-rata efisiensi

Hasil perhitungan di atas juga menunjukkan bahwa dengan model

1 terdapat tiga bank yang secara konsisten efisien sedangkan dengan model 2 terdapat empat bank yang secara konsisten efisien. Ada tiga bank yang konsisten efisien yang diukur menggunakan dua model yaitu bank AGRO , BBNP, dan BVIC. Hal ini membuktikan bahwa ada bank yang

terdaftar di BEI yang efisien pada tahun 2007-2011 sehingga H 1 diterima. Pada tahun 2007 ada tiga bank yang efisien untuk model 1 yaitu bank AGRO, BBNP, dan BVIC. Dan untuk model 2 ada sepuluh bank yang efisien yaitu bank AGRO, BABP, BBNP, BCIC, BDMN, BNII, BVIC, MAYA, PNBN, dan SDRA.

Pada tahun 2008 ada lima bank yang efisien untuk model 1 yaitu bank AGRO, BAEK, BBNP, BVIC, dan PNBN. Dan untuk model 2 ada tujuh bank yang efisien yaitu bank AGRO, BAEK, BBNP, BVIC, MAYA, PNBN, dan SDRA.

Pada tahun 2009 ada enam bank yang efisien untuk model 1 yaitu bank AGRO, BAEK, BBNP, BSWD, BVIC, dan PNBN. Dan untuk model

2 ada sebelas bank yang efisien yaitu bank AGRO, BACA, BAEK, BBNP, BBRI, BDMN, BNGA, BSWD, BVIC, PNBN, dan SDRA.

Pada tahun 2010 ada enam bank yang efisien untuk model 1 yaitu bank AGRO, BBNP, BBRI, BNGA, BVIC, dan PNBN. Dan untuk model

2 ada sebelas bank yang efisien yaitu bank AGRO, BABP, BBNP, BBRI,

Pada tahun 2011 ada delapan bank yang efisien untuk model 1 yaitu bank AGRO, BBKP, BBNP, BBRI, BCIC, BSWD, BVIC, dan PNBN. Dan untuk model 2 ada dua belas bank yang efisien yaitu bank AGRO, BBKP, BBNP, BBRI, BCIC, BDMN, BKSW, BMRI, BNGA, BSWD, BVIC, dan PNBN.

Dari dua model yang digunakan terlihat bahwa model 2 memiliki tingkat efisiensi yang tinggi dibandingkan dengan model 1 dan setiap tahunnya efisiensi setiap bank meningkat walaupun fluktuatif. Hal ini membuktikan bahwa pendekatan intermediasi menghasilkan efisiensi yang tinggi dibandingkan dengan pendekatan produksi. Sehingga tidak salah bahwa banyak penelitian menggunakan pendekatan intermediasi dibandingkan dengan pendekatan produksi untuk sampel industri perbankan.

2. Perbandingan Tingkat Efisiensi Bank yang Terdaftar di BEI Tahun 2007-2011 dengan Menggunakan Dua Pendekatan