Skripsi PENGARUH EFISIENSI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PUBLIK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH EFISIENSI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PUBLIK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Dosen Pembimbing : Arif Lukman Santoso, S.E., MM., Ak

Disusun oleh: Meilitasari Budyaningtyas F0308065

Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret 2012

HALAMAN PERSEMBAHAN

Kupersembahkan skripsi ini untuk :

Kedua orang tuaku tersayang, Bapak.Alm dan Ibu, Adik-Adik perempuanku, Seluruh keluarga besar, kerabat, dan sanak saudara, Semua teman-temanku di mana pun berada, Belahan jiwaku.

HALAMAN MOTTO

Butuh perjalanan untuk meraih kesuksesan maka mulailah melangkah (Yusuf Mansur)

Jangan menunggu waktu yang tepat untuk melakukan sesuatu, karena waktu tidak akan pernah tepat bagi mereka yg menunggu.

Jadilah pribadi yg bahagia dengan kehidupanmu sendiri. Manfaatkan dirimu tuk jadi pribadi berprestasi. Percaya dirimu!

Jangan menyerah atas impianmu. Impian memberimu tujuan hidup. Ingatlah, sukses bukan kunci kebahagiaan. Semangat!

Berbakti kepada orang tua adalah kunci kesuksesan,

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul PENGARUH EFISIENSI MANAJEMEN

TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PUBLIK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

Adapun skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan dalam mencapai Gelar Sarjana Ekonomi pada Program S1 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret. Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan selesai tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak, untuk itu dengan segala kerendahan dan ketulusan hati penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. R. Karsidi, M. S., selaku Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Dr. Wisnu Untoro, M.S, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Drs. Santoso Tri Hananto, M.Si, Ak., selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.

telah meluangkan waktu, perhatian, dan kesabarannya ketika membimbing dari awal hingga akhir penyelesaian skripsi ini.

5. Prof.,Dr., Bambang Sutopo, M.Com.,Ak. dan Sri Murni, SE, M.Si., Ak., selaku tim penguji pendadaran yang memberikan pengalaman dalam menghadapi ujian dan akhirnya meluluskan penulis untuk maju ke tahap selanjutnya.

6. Drs., Hanung Tri Atmoko,M. Si., Ak., selaku pembimbing akademik yang telah mengarahkan dari awal perkuliahan hingga penulis menyusun skripsi.

7. Bapak alm. dan Ibu tercinta, terima kasih buat doa dan kepercayaan yang telah diberikan, Lita akan berusaha melakukan yang terbaik untuk membahagiakan kalian..

8. Nita dan Mita, yang selalu bisa dijadikan mainan saat sedang bosan di rumah.

9. Saudara 0121, yang selalu cerewet dimanapun berada dan selalu jadi ketua tim sukses untuk segala agenda, terima kasih untuk selalu ada dan bertahan di segala suasana.

10. Tince dan kakak-kakak bluhoz lain yang dulu selalu berisik tapi sekarang entah dimana, terima kasih sudah jadi kakak yang baik dari awal sampai akhir.

woyo-woyo dimana dan kapan saja, terima kasih sudah memperkenalkan dan mengajari hal-hal yang baru.

12. Lepi, terima kasih karena selalu memberikan hiburan di saat bosan, menemani di saat kosan sepi, dan bertahan melawan virus sampai akhir serta membantu penyelesaian skripsi ini.

13. Dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebut satu per satu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.

Surakarta, 1 Juni 2012

Penulis

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran .................................................................... 19

Gambar 4.1 Uji Heteroskedastisitas-Scatterplot ROA ..................................... 42

Gambar 4.2 Uji Heteroskedastisitas-Scatterplot ROE ..................................... 42

Gambar 4.3 Uji Heteroskedastisitas-Scatterplot Tobins’ ................................. 43

Lampiran A Data Penelitian ......................................................................... 56

Lampiran B Hasil Uji Analisis ..................................................................... 62

KEUANGAN PERUSAHAAN PUBLIK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Meilitasari Budyaningtyas

F0308065

ABSTRAKSI

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris terkait pengaruh efisiensi manajemen terhadap kinerja keuangan perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Untuk tujuan tersebut penelitian ini menggunakan 124 sampel data perusahaan manufaktur dan lainnya yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang dipilih dengan menggunakan purposive sampling. Dalam pengujian data, penelitian ini menggunakan model regresi linier berganda dengan menggunakan bantuan software komputer untuk statistik SPSS versi 17.0.

Pengujian data dilakukan meliputi uji asumsi klasik terdiri dari normalitas data, autokorelasi, multikolinier, dan heteroskedastisitas sebagai syarat uji regresi berganda. Hasil pengujian asumsi klasik menunjukkan bahwa data telah bebas dari asumsi klasik. Dalam pengujian regresi berganda, hasil pengujian menunjukkan bahwa efisiensi manajemen berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil pengujian ini mengindikasikan bahwa seluruh hipotesis penelitian diterima.

Penelitian ini dilakukan dengan berbagai keterbatasan yang dimungkinkan berpengaruh terhadap hasil penelitian, yaitu variabel independen hanya efisiensi manajemen dan dua variabel control ukuran perusahaan dan leverage, selain itu penelitian ini menggunakan periode penelitian empat tahun dan menggunakan sampel penelitian perusahaan selain perusahaan keuangan yang terdiri dari perusahaan manufaktur dan lainnya.

Kata kunci: efisiensi manajemen, ukuran perusahaan, leverage, dan kinerja keuangan.

PERFORMANCE PUBLIC COMPANIES LISTED IN INDONESIAN STOCK EXCHANGE

Meilitasari Budyaningtyas

F0308065

ABSTRACT

This study aims to obtain empirical evidence relating the influence of management efficiency to financial performance listed on the Indonesia Stock Exchange. For the purpose of this study using the 124 sample data of the manufacturing and other firms listed in Indonesia Stock Exchange selected by using purposive sampling. In the test data, this study used multiple linear regression model with the help of computer software for statistical SPSS version

17.0. The test data include the classical assumption of data normality, autocorrelation, multikolinier, and heteroscedasticity as a regression test conditions. The results showed the classical assumption that the data has been free from classical assumptions. In regression testing, test results show that management efficiency effect on the financial performance of companies listed in Indonesia Stock Exchange. The results indicate that all the research hypothesis is accepted.

The research was conducted with various limitations that may affect the results of research, namely the independent variables only institutional ownership and two control variable firm size and leverage, in addition, this study uses the period four years of research and use the sample of all company except finance firm which is consist of manufacturing and other firms.

Keywords: management efficiency, firm size, leverage, and financial performance.

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah Informasi tentang produktivitas perusahaan tercermin dalam laporan keuangan yang disajikan setiap tahunnya. Sering kali penurunan produktivitas kerja terjadi pada suatu perusahaan karena karyawan tidak mampu mengikuti standar produktivitas yang diinginkan oleh pimpinan. Oleh karena itu suatu mekanisme atau cara dibutuhkan agar produktivitas kerja bisa dicapai dan dilaksanakan oleh seluruh karyawan dan divisi perusahaan. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produktivitas perusahaan adalah dengan efisiensi. Persaingan bisnis yang semakin ketat memaksa suatu perusahaan untuk meningkatkan efisiensi dalam menjalankan kegiatan operasionalnya.

Manajemen sebagai pihak yang dikontrak oleh pemegang saham untuk mengelola perusahaan demi kepentingan para pemegang saham mempunyai andil besar dan tanggung jawab dalam upaya peningkatan efisiensi tersebut. Manajemen perusahaan harus selalu mengendalikan biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan setiap fungsinya agar tercapai efisiensi dan tingkat produktivitas yang tinggi. Melalui efisiensi manajemen, perusahaan dapat memahami dan mengevaluasi sumber daya yang telah digunakan, memperhitungkan biaya yang dikeluarkan, serta mengetahui biaya–biaya operasional apa yang sebenarnya tidak diperlukan dalam proses produksi.

yang telah digunakan, maka manajemen dapat menggunakan hasil dari evaluasi tersebut sebagai acuan dalam pengalokasian sumber daya di periode selanjutnya dan dapat menjadi referensi dalam pembuatan keputusan strategis. Bagaimanapun, perusahaan yang mengelola sumber daya atau modal dengan baik dan menggunakannya secara efisien akan meningkatkan nilai perusahaan itu sendiri serta memperlihatkan kinerja keuangan yang baik kepada pemegang saham.

Pemeriksaan efisiensi perbankan menjadi isu penting bagi publik dan pembuat kebijakan. Di Singapura, kebijakan dan keputusan yang diambil oleh manajemen yang efisien dalam rangka proses penyusunan laporan keuangan akan mempengaruhi penilaian kinerja keuangan perusahaan. Laporan keuangan tidak hanya mencerminkan kondisi suatu perusahaan pada periode lalu tetapi juga dapat digunakan untuk memprediksi kondisi keuangan suatu perusahaan pada periode yang akan datang. Efisiensi laba adalah suatu metrik dalam kinerja keuangan yang mengukur bagaimana kinerja keuangan suatu bank jika dibandingkan dengan best practice frontier (Akhigbe,et.al., 2006).

Beberapa penelitian yang menghubungkan efisiensi manejemen dan kinerja keuangan telah dilakukan oleh beberapa negera. Phillips (1999) meneliti tentang pengaruh rumah sakit not-for-profit di Amerika yang melaksanakan efisiensi manajemen dan tanggung jawab sosial terhadap kinerja keuangan jangka panjang sebelum rumah sakit itu melakukan akuisisi. Di Taiwan, Lin, et.al. (2005) juga meneliti tentang evaluasi efisiensi kinerja dengan menggunakan indikator finansial dan aplikasi Data Envelopment Analysis (DEA) di Shipping Industry.

dapat lebih komprehensif jika rasio keuangan juga dipertimbangkan. Perusahaan pertanian di Rusia juga menjadi objek penelitian Epshtein (2005) untuk mengetahui pengaruh efisiensi dan kinerja keuangan. Selama masa transisi di Rusia, perusahaan sektor pertanian dipandang publik sebagai perusahaan yang tidak menguntungkan dan inefficient. Oleh karena itu banyak perusahaan yang melaporkan kerugian, bahkan mengalami kebangkrutan.

Efek dari mekanisme pengawasan eksternal lebih signifikan daripada mekanisme pengawasan internal. Hal itu menjadi dasar asumsi Liao, et.al. (2010) untuk menginvestigasi perubahan produktivitas sekuritas di perusahaan sekuritas Taiwan. Jika perusahaan sekuritas terdaftar dengan pertumbuhan produktivitas positif, maka krisis keuangan Asia dapat terpengaruh efisiensi dan penghasilan dari industri sekuritas tersebut karena industri sekuritas di Taiwan memainkan peran penting di emerging market. Penelitian Rangan, et.al. dalam Sutawijaya dan Lestari (2009) menyatakan bahwa ukuran bank berpengaruh positif terhadap efisiensi. Hal tersebut berarti semakin besar suatu bank, maka akan semakin efisien, karena bank dapat memaksimalkan skala dan lingkup ekonomisnya. Terlepas dari filosofi yang mendasari sebuah bank, keberlanjutan jangka panjang bank tergantung pada efisiensi ekonomi bank tersebut (Hassan, 2006).

Sebuah pendekatan non-parametrik multidimensional yang biasa digunakan untuk mengidentifikasi tidak hanya best performers tetapi juga suatu hubungan kompleks, termasuk multiple input dan output yang ada dalam suatu industri adalah Data Envelopment Analysis (Rouatt, 2003). Perhitungan nilai efisiensi Sebuah pendekatan non-parametrik multidimensional yang biasa digunakan untuk mengidentifikasi tidak hanya best performers tetapi juga suatu hubungan kompleks, termasuk multiple input dan output yang ada dalam suatu industri adalah Data Envelopment Analysis (Rouatt, 2003). Perhitungan nilai efisiensi

Terdapat suatu asumsi yang menyatakan bahwa implementasi langsung DEA tidak dapat digunakan untuk menilai efisiensi suatu perusahaan yang menghasilkan output dalam suatu periode melalui konsumsi output pada periode– periode sebelumnya. Hal itu membuat waktu produksi perusahaan tidak dapat diketahui pasti. O’zpeynirci dan Ko’ksalan (2007) mengembangkan sebuah metodologi untuk membuktikan adanya jeda waktu (time lags) antara konsumsi input dan hasil output dan mencoba untuk memahami hubungan input-output tersebut melalui beberapa model untuk memperkirakan efisiensi DMU perusahaan.

DEA dapat digunakan untuk mengukur tingkat kinerja atau produktifitas perusahaan dan mengevaluasi efisiensi relatif dari beberapa unit organisasi. DEA dirancang khusus untuk mengukur efisiensi relatif dimana terdapat beberapa input dan output yang menggunakan cara objektif dalam menggabungkan input atau output menjadi sebuah indeks dari efisiensi produktif suatu perusahaan (Lewis dan Sexton, 2004). Perusahaan tetap mengoptimalkan jumlah output yang DEA dapat digunakan untuk mengukur tingkat kinerja atau produktifitas perusahaan dan mengevaluasi efisiensi relatif dari beberapa unit organisasi. DEA dirancang khusus untuk mengukur efisiensi relatif dimana terdapat beberapa input dan output yang menggunakan cara objektif dalam menggabungkan input atau output menjadi sebuah indeks dari efisiensi produktif suatu perusahaan (Lewis dan Sexton, 2004). Perusahaan tetap mengoptimalkan jumlah output yang

DEA digunakan untuk estimasi bank service efficiency dan efisiensi dalam menghasilkan profit (Kirkwood dan Nahm, 2006). Keberhasilan manajemen dalam mengelola perusahaan dapat dilihat dari pencapaian tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya, salah satunya adalah memperoleh laba yang besar. Keberhasilan perusahaan tersebut dapat ditujukan oleh nilai rasio profitabilitas yang dicapai perusahaan.

Feroz, et.al. (2005) mendemostrasikan DEA sebagai alat analisis efisiensi yang berfokus pada kinerja manajerial di level perusahaan individual pada basis tahun pertahun. Analisis firm-level tahun per tahun mengindikasikan kinerja manajerial perusahaan yang melakukan merger biasanya meningkat pada periode setelah merger dilakukan. Indikator dari kualitas manajemen merupakan elemen kunci kinerja dari suatu institusi keuangan. Kebanyakan indikator tentang penilaian kualitas manajemen menjadi subjek situasi ekonomi suatu negara (Jayamaha dan Mula, 2011).

Berdasarkan uraian diatas, penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh efisiensi manajemen yang berasal dari sudut pandang teknik Data Envelopment Analysis (DEA) terhadap kinerja keuangan karena salah satu cara untuk mengukur kinerja perusahaan adalah melalui efisiensi yang tercermin dari input dan output yang digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan. Penelitian ini mengambil

Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah disebutkan, penelitian ini dibuat untuk menjawab pertanyaan berikut : Apakah ada pengaruh positif signifikan antara cost efficiency terhadap kinerja keuangan pada perusahaan go public di Indonesia?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Didasari oleh beberapa penelitian sebelumya, penelitian ini mempunyai tujuan untuk menemukan bukti empiris mengenai praktik efisiensi manajemen dan pengaruhnya secara langsung terhadap kinerja keuangan yang khususnya terjadi pada perusahaan go public di Indonesia.

1.3.2 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diperoleh atau diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Dapat menjadi dasar dalam pengembangan penelitian-penelitian selanjutnya, terutama yang berhubungan dengan efisiensi manajemen.

2. Bagi manejemen, penelitian ini diharapkan dapat penelitian ini dapat memberikan kontribusi pengetahuan dalam memahami praktik efisiensi 2. Bagi manejemen, penelitian ini diharapkan dapat penelitian ini dapat memberikan kontribusi pengetahuan dalam memahami praktik efisiensi

3. Bagi investor, penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam keputusan investasi terutama terkait dengan informasi pengaruh efisiensi manajemen terhadap kinerja keuangan perusahaan, dengan demikian keputusan investasi yang diambil dapat lebih akurat dan memungkinkan investor untuk mengoptimalkan keuntungannya.

1.4 Sistematika Penulisan

Untuk kejelasan dan ketepatan arah pembahasan dalam skripsi ini, maka penyusunan skripsi ini dibagi dalam 5 bagian dengan sistematika pembahasan. Bagian pertama berisi pendahuluan, yang menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan.

Bagian kedua adalah tinjauan pustaka, berisi landasan teori tentang efisiensi manajemen dan kinerja keuangan serta penelitian-penelitian terdahulu sebagai pertimbangan, selanjutnya berisi kerangka pemikiran dan hipotesis yang memberikan batasan dalam penelitian. Bagian ketiga, metode penelitian, bab ini menjelaskan desain penelitian, populasi dan teknik pengambilan sampel, data dan metode pengumpulan, pengukuran variabel, serta metode analisis data yang digunakan.

Bagian keempat berisi pembahasan, pada bab ini dijelaskan mengenai deskripsi penelitian, analisis data yang berisi analisis deskriptif dari objek Bagian keempat berisi pembahasan, pada bab ini dijelaskan mengenai deskripsi penelitian, analisis data yang berisi analisis deskriptif dari objek

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Efisiensi Manajemen

Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai tujuan perusahaan secara efektif dan efesien (Griffin, 2004). Efektif berarti tujuan perusahaan dapat dicapai sesuai perencanaan. Sedangkan efisien berarti aktivitas perusahaan dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai jadwal.

Efisiensi harus dilakukan untuk kelangsungan hidup perusahaan. Efisiensi yang dimaksud adalah technical efficiency dan allocative efficiency. Perusahaan yang melakukan technical efficiency akan memaksimalkan output dengan mengkonsumsi input dalam jumlah tertentu. Sedangkan perusahaan yang melakukan allocative efficiency akan memanfaatkan dan meminimalisasi konsumsi input secara optimal. Sebuah bank dikatakan efisien secara ekonomi jika bank tersebut beroperasi dengan kedua efisiensi yaitu efisiensi teknis dan efisiensi harga (Hassan, 2006). Perusahaan yang memproduksi output lebih banyak dengan input yang sama adalah perusahaan yang secara teknis efisien. Sedangkan perusahaan disebut melakukan efisiensi harga apabila perusahaan tersebut memaksimalkan profit.

Efisiensi biaya didefinisikan sebagai ukuran tentang sejauh mana biaya bank yang perlu dikeluarkan untuk praktik bank terbaik jika bank tersebut ingin Efisiensi biaya didefinisikan sebagai ukuran tentang sejauh mana biaya bank yang perlu dikeluarkan untuk praktik bank terbaik jika bank tersebut ingin

Feroz, et.al. (2005) berpendapat bahwa efisiensi manajerial perusahaan adalah sesuatu yang dapat menghasilkan output maksimal dengan mengkonsumsi input minimal. Suatu perusahaan dikatakan sukses melakukan efisiensi apabila melakukan tiga hal, yaitu jika perusahaan tersebut menghasilkan output yang lebih besar dengan input yang sama, menghasilkan output yang sama tetapi dengan input yang lebih kecil, atau menghasilkan output yang lebih besar disaat input dinaikan.

Giulfrida dan Gravelle dalam Sutawijaya dan Lestari (2009) berpendapat bahwa terdapat tiga sumber inefisiensi biaya. Infisiensi teknik yang terjadi jika output yang dihasilkan sedikit dari sejumlah input yang digunakan. Inefisiensi alokasi terjadi saat input digunakan dalam ukuran yang salah. Hal itu menyebabkan harga dan produktivitas berada pada satu garis lurus. Terakhir adalah skala inefisiensi yang terjadi ketika biaya total dapat dikurangi dengan merubah jumlah unit aktivitas ekonomi.

atau sukses dalam mencapai apa yang sedang diupayakannya. Efektivitas perusahaan juga berarti ketersediaan produk atau jasa untuk pelanggan. Sedangkan efisiensi perusahaan mengacu pada jumlah sumber daya yang digunakan untuk mencapai tujuan perusahaan (Daft, 2008). Efisiensi didasari oleh seberapa banyak konsumsi bahan baku, uang, dan sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk memproduksi output dalam jumlah tertentu. Tanggung jawab penting yang dibebankan kepada manajemen adalah meraih high performance yang didapat saat tercapainya tujuan perusahaan melalui penggunaan sumber daya dengan cara efisien dan efektif.

Efisiensi juga menunjukan seberapa baik mekanisme internal kontrol suatu perusahaan. Suatu mekanisme kontrol dikatakan efisien atau tidak dapat diperiksa dari sejauh mana pengaruh pengendalian eksternal perusahaan terhadap internal control mechanism (Walsh dan Seward, 1990). Jika pengawasan manajemen terhadap anggaran longgar, maka karyawan cenderung tidak memiliki motivasi untuk efisien dalam menyelesaikan tugasnya.

Usaha lain perlu diupayakan untuk memperbaiki perusahaan agar dapat beroperasi dengan baik dan efisien. Salah satu upaya meningkatkan efisiensi perbankan adalah dengan perbaikan manajerial. Oleh karena itu, suatu teknik pengukuran yang tidak hanya menilai bobot kinerja tetapi juga mengukur sumber- sumber inefisiensi sangat dibutuhkan sehingga dapat diperoleh kebijakan koreksi internal dan eksternal oleh pihak–pihak yang terkait dengan perusahaan (Sutawijaya dan Lestari, 2009). Data Envelopment Analysis (DEA) sebagai suatu Usaha lain perlu diupayakan untuk memperbaiki perusahaan agar dapat beroperasi dengan baik dan efisien. Salah satu upaya meningkatkan efisiensi perbankan adalah dengan perbaikan manajerial. Oleh karena itu, suatu teknik pengukuran yang tidak hanya menilai bobot kinerja tetapi juga mengukur sumber- sumber inefisiensi sangat dibutuhkan sehingga dapat diperoleh kebijakan koreksi internal dan eksternal oleh pihak–pihak yang terkait dengan perusahaan (Sutawijaya dan Lestari, 2009). Data Envelopment Analysis (DEA) sebagai suatu

Ide dasar dari DEA adalah untuk menghasilkan nilai efisiensi dengan cara mengestimasi praktik terbaik dari suatu fungsi produksi (Lehmann, et.al., 2004). DEA dapat memecahkan berbagai kasus yang tidak dapat ditangani oleh teknik analisis lain karena adanya sifat hubungan yang kompleks (bahkan kadang tidak diketahui) antara banyaknya input yang terlibat untuk menghasilkan sejumlah output. Sebagai teknik non-parametrik, DEA tidak membutuhkan spesifikasi eksplisit dari suatu hubungan antara input dan output.

Seperti telah disebutkan sebelumya bahwa DEA dapat mengetahui hubungan antara multiple input dan multiple output yang dihasilkan oleh suatu aktivitas perusahaan. Teknik analisis ini mengasumsikan jika perusahaan dapat menghasilkan output pada tingkat tertentu pada suatu tingkat input, maka perusahaan lain dengan skala yang sama juga dapat melakukan hal tersebut karena melalui DEA dapat diketahui faktor input apa saja yang menghasilkan output, begitu pula sebaliknya.

2.2 Kinerja Keuangan

Perusahaan membutuhkan sumber daya dalam melaksanakan setiap aktivitasnya untuk mencapai tujuan perusahaan. Salah satu cara untuk mengetahui apakah perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasinya telah sesuai dengan Perusahaan membutuhkan sumber daya dalam melaksanakan setiap aktivitasnya untuk mencapai tujuan perusahaan. Salah satu cara untuk mengetahui apakah perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasinya telah sesuai dengan

Bagi investor, informasi mengenai kinerja perusahaan berguna sebagai pertimbangan keputusan investasi, apakah akan terus menanamkan modal di perusahaan itu atau mencari alternatif lain. Maka dari itu, manajemen mempunyai tekanan tersendiri agar perusahaan yang dikelolanya memiliki kinerja keuangan yang baik dimata investor. Perusahaan yang dapat menjaga kinerja keuangan dengan baik khususnya tingkat profitabilitas yang tinggi dan kemampuan dalam membagikan deviden dengan baik serta prospek usahanya dapat selalu berkembang, maka ada kemungkinan nilai sahamnya naik. Kinerja diharapkan dapat meningkatkan kemakmuran pemegang saham (Destefanis dan Sena, 2007).

Pengukuran kinerja menggunakan satu alat ukur untuk menggambarkan kinerja keseluruhan perusahaan yang memiliki beragam produk merupakan tindakan yang kurang tepat. Kinerja pokok perusahaan dicerminkan oleh kinerja keuangan perusahaan. Data pokok perusahaan yaitu data yang berasal dari laporan keuangan perusahaan biasanya digunakan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan. Pengukuran profitabilitas dapat digunakan sebagai indikator kinerja umum karena pengukuran ini menggabungkan cost dan pendapatan dalam satu pengukuran (Seelanatha, 2010).

akuntansi seperti ROA (Return on Asset) dapat menghasilkan ketidakpastian pada hasil pengukuran kinerja, jika pengukuran tersebut menggunakan pengukuran spesifik dan juga dapat dipengaruhi oleh nonvalue-added factors. ROA mencerminkan kemampuan manajemen perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dari aset perusahaan tersebut, meskipun mungkin bias karena adanya kegiatan off-balance-sheet (Seelanatha, 2010). Rasio ROA menunjukan efektivitas pengelolaan aset, semakin tinggi ROA menunjukan pengelolaan aset semakin produktif.

Artini (2006) berpendapat bahwa alat ukur keuangan yang biasa digunakan untuk mengukur tingkat laba adalah ROI dan ROE (Return on Equity). Investor umumnya menilai kinerja keuangan melalui laba akuntansi yang terdapat dalam laporan keuangan perusahaan. Semakin tinggi nilai ROE maka semakin tinggi pula tingkat pengembalian modal yang akan menghasilkan keuntungan bagi para investor.

ROA dan ROE termasuk dalam pengukuran kinerja berdasarkan profitabilitas perusahaan. Rasio profitabilitas menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan dan memberikan ukuran tingkat keefektivan manajemen perusahaan. Rasio profitabilitas merupakan salah satu rasio yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan karena rasio ini menghubungkan dua data keuangan satu dengan lainnya (Asyikin dan Tanu, 2011).

baik pula yang tercermin dalam harga saham perusahaan. Kenaikan nilai saham tersebut menjadi indikator meningkatnya tingkat kepercayaan masyarakat pada perusahaan tersebut. Seberapa besar pengaruh aset tidak berwujud terhadap kinerja perusahaan yang menyebabkan adanya perbedaan antara nilai pasar dan nilai buku perusahaan yang ada di pasar modal dapat dinilai dengan Tobin’s q. Penilaian kinerja menggunakan Tobin’s q memiliki kelebihan yaitu dapat diketahuinya nilai pasar perusahaan yang menjadi cerminan keuntungan masa depan perusahaan (Morck et.al. dan McConnell dalam Wulandari, 2006).

Rasio keuangan menyediakan cara cepat yang relatif sederhana untuk mengetahui kondisi keuangan suatu perusahaan. Dengan menghitung setiap rasio, perusahaan dapat memberi gambaran tentang posisi keuangan dan kinerja perusahaan (Mahmoud, 2008). Penilaian financial performance menjadi salah satu tugas manajemen sebagai bentuk pertanggungjawaban terhadap pemegang saham dan menjadi tolak ukur prestasi kerja yang telah dicapai perusahaan dalam periode tertentu yang mencerminkan tingkat keberhasilan pelaksanaan aktivitas operasi perusahaan.

2.3 Penelitian Terdahulu

Lee, et.al (2008) membandingkan nilai efisiensi dan financial performance perusahaan manufaktur di Taiwan sebelum dan setelah sertifikasi ISO 14000. Hasilnya, perusahaan mengalami peningkatan signifikan pada Overall Technical Efficiency (OTE) dan sales volume per employee profit margin setelah sertifikasi.

menyimpulkan bahwa ISO 14000 dapat menjadi strategic planning perusahaan manufaktur untuk meningkatkan efisiensi produksi dan mempertahankan keunggulan kompetitif perusahaan terutama perusahaan kecil dan menengah yang 98% mendominasi di Taiwan.

Pemantauan ketat shareholder dapat memaksa manajemen untuk beroperasi pada level efisiensi tinggi yang kemudian dapat menghasilkan kinerja perusahaan yang tinggi pula. Lehmann, et.al (2004) yang meneliti tentang governance structure , efisiensi multidimensional, dan profitabilitas perusahaan di Jerman menemukan bahwa perusahaan yang beroperasi dengan pareto efisien dalam menghasilkan growth dan investasi, memiliki tingkat pengembalian aktiva yang tinggi (return on asset).

Perubahan harga saham merupakan refleksi dari cost efficiency walaupun dengan tingkat reaksi yang rendah. Sufian dan Majid (2007) yang menghubungkan efisiensi perbankan dengan stock return, menemukan bahwa bank komersial yang listed di Singapura menunjukan rata–rata efisiensi keseluruhan sebesar 95,4% dan pemborosan input sebesar 4,6%. Lebih lanjut, mereka juga menemukan statistical relationship antara efisiensi biaya (cost efficiency ) dan share price performance menggunakan analisis regresi panel.

Mahmoud (2008) menyimpulkan tidak ada perbedaan signifikan antara rata- rata rasio efisiensi kinerja keuangan seperti return on investments, net profit to total assets , net profit to surplus, total liabilities to total assets, dan underwriting expenses paid to premiums written bagi perusahaan sektor publik dan swasta.

operasional perusahaan yang tinggi yaitu sebanyak 32 perusahaan atau 38,1% dari

total perusahaan. Sedangkan perusahaan yang memiliki kasus moderat-efisiensi

adalah 23 perusahaan atau 27,4% dari total kasus. Sisanya, perusahaan memiliki efisiensi rendah sebanyak 34,5% dari total kasus.

Berger dan Mester (1997) melakukan penelitian tentang perbedaan konsep efisiensi yang biasa digunakan, metode pengukuran untuk mengestimasi efisiensi, dan hubungan antara sejumlah bank, pasar, serta karakteristik peraturan yang dapat menjelaskan suatu perbedaan efisiensi setelah organisasi tersebut mengendalikan konsep efisiensi dan metode pengukurannya. Penelitian ini meninjau literatur tentang sumber efisiensi pada bank-bank komersial dan menggunakan data bank-bank komersial yang beroperasi di Amerika Serikat dari tahun 1990-1995. Hasilnya, perbedaan konsep efisiensi tidak memberikan tambahan informasi yang independen. Keputusan memilih teknik pengukuran, bentuk fungsional, dan variabel lain akan memberikan sedikit perbedaan dalam rata-rata efisiensi industri. Penelitian ini menyatakan bahwa sebagian besar varians efisiensi yang diukur untuk masing-masing konsep efisiensi tetap tidak dapat dijelaskan karena kemampuan manajerial bank tidak dapat diukur.

Tsai dan Yang (2008) melakukan penelitian tentang hubungan efisiensi operasional terhadap praktik merger perusahaan audit di Taiwan. Hasil empiris penelitian ini menunjukan besarnya pengaruh tindakan merger terhadap cost efficiency pada skala ekonomi. Secara keseluruhan, nilai technical efficiency, allocative efficiency, dan cost efficiency perusahaan audit yang melakukan merger Tsai dan Yang (2008) melakukan penelitian tentang hubungan efisiensi operasional terhadap praktik merger perusahaan audit di Taiwan. Hasil empiris penelitian ini menunjukan besarnya pengaruh tindakan merger terhadap cost efficiency pada skala ekonomi. Secara keseluruhan, nilai technical efficiency, allocative efficiency, dan cost efficiency perusahaan audit yang melakukan merger

Liao, et.al. (2010) melakukan investigasi mengenai perubahan produktivitas di perusahaan sekuritas Taiwan tahun 1992-2007. Penelitian tersebut menghasilkan temuan bahwa krisis finansial Asia terpengaruh oleh efisiensi dan earnings industri sekuritas di Taiwan. Produktivitas perusahaan sekuritas menurun pada saat krisis keuangan dan sesudah reformasi keuangan sebesar 0,9701 dan 0,9444. Liao, et.al. (2010) menyarankan suatu perusahaan yang meningkatkan efisiensinya dapat memperluas skup ekonomisnya dan diversifikasi di masa depan.

Hassan (2006) meneliti efisiensi relatif menggunakan teknik parametrik (cost and profit efficiency) dan nonparametrik (data envelopment analysis) pada industri perbankan islam selama periode 1995-2001. Lima pengukuran efisiensi DEA seperti nilai cost, allocative, technical, pure technical,dan scale efficiency dihitung dan dihubungkan dengan pengukuran kinerja akuntansi konvesional. Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa rata-rata industri perbankan islam relatif kurang efisien dibandingkan bank konvensional lainnya. Hasil penelitiannya juga menunjukan bahwa pengukuran efisiensi yang dilakukannya sangat berhubungan dengan ROA dan ROE.

Berdasarkan tinjauan literatur diatas, maka bisa dibuat suatu kerangka teoritis yang dapat digambarkan dalam bentuk diagram skematik sebagai berikut:

Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran Variabel Independen

Variabel Dependen

Variabel Kontrol

Cost efficiency berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan yang diukur berdasarkan ROA dan ROE (Hassan, 2006). Operating Efficiency berpengaruh negatif terhadap kinerja keuangan yang diukur berdasarkan Tobins’Q (Dybvig dan Warachka, 2011). Nilai efisiensi disusun berdasarkan technical efficiency, scale efficiency , dan cost efficiency yang menggambarkan operating efficiency perusahaan (Tsai dan Yang, 2008). Bank size berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan bank (Seelenatha, 2010). Leverage yang diukur dengan rasio debt to equity berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan (Wulandari, 2006).

2.5 Pengembangan Hipotesis

Perusahaan harus mengeluarkan biaya-biaya untuk memproduksi output yang dibutuhkan konsumen (Horngren dalam Ciptani, 2001). Setiap aktivitas

Efisiensi Manajemen:

1. Cost Efficiency

Financial performance:

1. ROA

2. ROE

3. Tobin’s Q

1. Leverage

2. Size

pengukuran waktu dan pergerakan setiap aktivitas yang dilakukan perusahaan. Efisiensi biaya memberikan ukuran tentang biaya bank yang dibutuhkan agar diperoleh jumlah biaya bank terbaik yang dapat dikeluarkan untuk memproduksi output dalam volume sama pada kondisi yang sama pula (Berger dan Mester, 1997).

Mahmoud (2008) dalam penelitiannya menyatakan bahwa terdapat hubungan antara efisiensi dengan kinerja perusahaan asuransi di Yunani. Perusahaan sektor publik merepresentasikan kinerja keuangan yang efisiensinya rendah sebesar 66,7%, sedangkan perusahaan sektor privat merepresentasikan kinerja keuangan yang efisiensinya tinggi sebesar 47,6%. Penelitian Yao, Jin, dan Jia (2008); Lehmann, et.al (2004); Tsung dan Chung (2008); dan Liao, Yang, dan Liu (2010) juga menghasilkan kesimpulan yang sama.

Berdasarkan penelitian-penelitian diatas, penulis menyusun hipotesis berikut: H1 : Efisiensi manajemen berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan perusahaan publik di Indonesia.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini didesain untuk menguji hipotesis yang diajukan penulis mengenai pengaruh efisiensi manajemen yang direpresentasikan oleh cost efficiency terhadap kinerja keuangan yang direpresentasikan oleh ROA, ROE dan Tobins’ q perusahaan publik di Indonesia.

3.2 Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi penelitian ini adalah perusahaan publik di Indonesia, sedangkan sampel yang digunakan adalah perusahaan selain bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan purposive sampling . Metode ini digunakan penulis karena berdasarkan pertimbangan mengenai kelengkapan data, kejelasan data serta ketersediaan data yang akan dikumpulkan. Adapun penggunaan metode purposive sampling dalam penelitian ini adalah perusahaan yang memiliki kriteria sebagai berikut:

1. Data laporan keuangan tersedia lengkap secara keseluruhan terpublikasi dari tahun 2007 sampai tahun 2010.

2. Perusahaan selain bank yang mempublikasikan laporan keuangan tahunan untuk periode 31 Desember 2007-2010 yang dinyatakan dalam rupiah (Rp).

2010, baik data mengenai efisiensi manajemen maupun data yang diperlukan untuk menghitung rasio kinerja keuangan.

Berdasarkan dimensi waktu dan urutan waktu, penelitian ini bersifat cross- sectional dan time series, karena selain mengambil sampel waktu dan kejadian pada suatu waktu tertentu juga mengambil sampel berdasar urutan waktu.

3.3 Data dan Metode Pengumpulan

Penelitian ini menggunakan data sekunder dari laporan keuangan perusahaan go public yang terdaftar di BEI dan dapat diakses langsung dari situs www.idx.co.id. Populasi yang digunakan sebagai sample frame penelitian ini adalah perusahaan selain bank yang terdaftar di BEI, seperti. Alasan penelitian ini menggunakan sampel perusahaan tersebut adalah agar dapat mewakili kondisi industri di Indonesia dan dapat diperoleh jumlah sampel dan observasi yang representatif.

3.4 Pengukuran Variabel

3.4.1 Variabel Dependen Dalam penelitian ini, kinerja keuangan diukur dengan menggunakan Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE) dan Tobins’ q.

3.4.1.1 Return On Asset Rasio yang mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba dengan menggunakan total asset (kekayaan) yang dipunyai perusahaan setelah diseuaikan 3.4.1.1 Return On Asset Rasio yang mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba dengan menggunakan total asset (kekayaan) yang dipunyai perusahaan setelah diseuaikan

ROA = Laba Bersih/Total Aset

3.4.1.2 Return On Equity ROE menunjukkan kemampuan manajemen bank dalam mengelola modal yang tersedia untuk mendapatkan net income. Semakin tinggi return semakin baik karena berarti dividen yang dibagikan atau ditanamkan kembali sebagai retairned earning juga akan semakin besar. ROE menurut Hassan (2006) diukur sebagai berikut:

ROE = Laba Bersih/Total Ekuitas

3.4.1.3 Tobin’s q Tobin’s q digunakan untuk mengukur tingkat peluang investasi perusahaan. Tobin’s q berdasarkan evaluasi investor terhadap profitabilitas perusahaan di masa yang akan datang dan tingkat keuntungan yang dapat diperoleh pada periode sekarang. Semakin tinggi rasio q menunjukan bahwa perusahaan berhasil menggunakan dana investasi untuk mengembangkan perusahaan sehingga bernilai lebih di pasar dibanding nilai bukunya.

Menurut Wolfe dan Sauaia (2003), tobins’q merupakan rasio yang membandingkan nilai pasar aset perusahaan dan nilai pergantian aset tersebut yang diukur dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Tobin’s q = (MVE + DEBT)/TA

MVE : harga penutupan saham pada akhir tahun buku x banyaknya saham biasa yang beredar. DEBT : (total kewajiban + nilai buku persediaan) – aset lancar TA : nilai buku total aset.

3.4.2 Variabel Independen Data Evelopment Analysis (DEA) yang didasari oleh teknik pemrograman linier menghitung efisiensi manajemen yang menggunakan input m untuk menghasilkan output s. Efisiensi perusahaan berdasarkan Lehmann, et.al. (2004). diukur sebagai berikut :

(1) dimana: adalah efisiensi perusahaan k

merupakan jumlah output r yang diproduksi oleh bank k

adalah jumlah input i yang digunakan oleh bank k

merupakan bobot output r yang dihasilkan oleh bank k adalah bobot input i yang diberikan oleh bank k, dan r dihitung dari 1 ke s serta i dihitung dari 1 ke m.

dengan program pecahan. Memaksimalkan fraksi dari rumus diatas (1) dapat diraih dengan meminimalkan penyebut pecahan dan menormalkan nominator menjadi 1.

(2) Kedua perhitungan minimalisasi input atau maksimalisasi output, primal atau dual akan memberikan hasil yang relatif sama (Sutawijaya dan Lestari, 2009). Formula yang diterapkan untuk prosedur estimasi penentuan posisi perusahaan k relatif terhadap frontier melalui solusi yang diberikan oleh dual program berdasarkan rumus 2 diatas adalah:

(3) Program linier di atas harus diselesaikan semua perusahaan n. Rumus diatas berarti bahwa indeks k mengambil nilai dari 1 sampai n dan program n sendiri (3) Program linier di atas harus diselesaikan semua perusahaan n. Rumus diatas berarti bahwa indeks k mengambil nilai dari 1 sampai n dan program n sendiri

adalah nilai efisiensi yang

menunjukan proporsi output perusahaan k yang jika meningkat maka perusahaan k tersebut efisien.

Model DEA dapat input oriented, output oriented, atau unoriented tergantung dari panduan manajerial yang dicari analis (Lewis dan Sexton, 2004). Model berdasarkan input mengidentifikasi penurunan input yang mampu membuat DMU lebih efisien. Model output oriented mengidentifikasi seberapa besar kenaikan output untuk mencapai efisiensi. Terakhir, model unoriented akan mengidentifikasi campuran antara penurunan input dan kenaikan output.

3.4.3 Variabel Kontrol

3.4.3.1 Leverage Analisis leverage dilakukan untuk melihat besarnya perbandingan antara total kewajiban dengan total aset perusahaan. Nilai rasio leverage yang besar akan berdampak positif apabila pendapatan yang diterima dari penggunaan dana tersebut lebih besar dari pengeluaran perusahaan. Dampak negatif nilai rasio leverage yang semakin besar adalah semakin besar pula hutang yang harus ditanggung perusahaan. Semakin kecil rasio leverage perusahaan maka semakin kecil pula jumlah hutang yang harus dibayar perusahaan dan semakin besar total 3.4.3.1 Leverage Analisis leverage dilakukan untuk melihat besarnya perbandingan antara total kewajiban dengan total aset perusahaan. Nilai rasio leverage yang besar akan berdampak positif apabila pendapatan yang diterima dari penggunaan dana tersebut lebih besar dari pengeluaran perusahaan. Dampak negatif nilai rasio leverage yang semakin besar adalah semakin besar pula hutang yang harus ditanggung perusahaan. Semakin kecil rasio leverage perusahaan maka semakin kecil pula jumlah hutang yang harus dibayar perusahaan dan semakin besar total

3.4.3.2 Size Ukuran perusahaan (size) direpresentasikan oleh nilai logaritma natural atas total aset perusahaan sampel tersebut (Liao, et.al., 2010). Alasan penggunaan logaritma natural untuk total aset adalah untuk menghindari jumlah angka variabel yang berbeda secara ekstrim karena untuk ukuran total aset perusahaan menggunakan jumlah absolut rupiah sedangkan variabel lain menggunakan rasio dan jumlah angka. Ukuran perusahan dianggap penting dalam proses pelaporan keuangan dan berpengaruh dalam proses perkembangan perusahaan. Dalam penelitian ini, ukuran perusahaan diambil sebagai variabel kontrol untuk memperkuat dan melengkapi hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Ukuran perusahaan digunakan sebagai variabel kontrol didasarkan pada alasan bahwa perusahaan yang besar mempunyai sumber daya dan sumber dana yang lebih besar. Dengan hal tersebut memungkinkan perusahaan besar untuk meningkatkan kinerja keuangan perusahaan.

3.5 Metode Analisis Data

Penelitian ini menggunakan statistik deskriptif dan pengujian hipotesis untuk menganalisis data. Untuk menganalisis data dengan analisis regresi linier digunakan SPSS versi 17. Data yang dikumpulkan dianalisis dengan statistik dekripstif dan uji asumsi klasik.

Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui gambaran umum data penelitian dan dispersi serta distribusi data. Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi data yang dilihat dari nilai mean, standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness (Ghozali, 2006). Mean digunakan untuk menghitung rata-rata variabel yang dianalisis. Maksimum digunakan untuk mengetahui jumlah terbesar data yang bersangkutan. Minimum digunakan untuk mengetahui jumlah terkecil data yang bersangkutan.

3.5.2 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan untuk menguji kelayakan model regresi yang selanjutnya akan digunakan untuk menguji hipotesis penelitian. Pengujian ini memastikan bahwa didalam model regresi tidak terdapat multikolinearitas, heteroskedastisitas, autokorelasi serta untuk memastikan bahwa data yang dihasilkan terdistribusi normal (Ghozali, 2006). Model regresi yang baik adalah model yang mempunyai distribusi data normal atau mendekati normal.

3.5.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi dengan membagi model regresi, variabel pengganggu, atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali,2006). Penelitian ini menggunakan uji statistik nonparametrik dengan Kolmogorov-Smirnov (1-Sample K-S). Uji ini diyakini lebih akurat daripada uji normalitas dengan grafik, karena uji normalitas dengan grafik dapat

Dasar pengambilan keputusan pada analisis Kolmogorov-Smirnov (1-Sample K- S) adalah (Ghozali, 2006):

1) Apabila nilai Asymp. Sig. (2-tailed) kurang dari 0,05, maka Ho ditolak. Hal ini berarti data residual terdistribusi tidak normal.

2) Apabila nilai Asymp. Sig. (2-tailed) lebih besar dari 0,05, maka Ho

diterima. Hai ini berarti data residual terdistribusi normal. Dalam uji normalitas ini ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual atau variable berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Analisis grafik dalam penelitian dilakukan dengan cara melihat grafik Histogram dan Normal P Plot.

3.5.2.2 Pengujian Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen (Ghozali, 2006). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independennya. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas di dalam model, penulis menggunakan analisis perhitungan nilai Tolerence dan Variance Infaltion Factors (VIF) dengan alat bantu program Statistical Product and Service Solution (SPSS).

Tolerence mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan variabel independen lainnya. Jadi, nilai Tolerence yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi (karena VIF = 1/Tolerence). Kriteria yang

< 0.10 atau sama dengan nilai VIF > 10.

3.5.2.3 Pengujian Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi linier terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena kesalahan pengganggu tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi (Ghozali, 2006).

Untuk menguji ada tidaknya autokorelasi, penulis menggunakan uji Run-test pada alat bantu SPSS. Ketentuan yang digunakan pada uji ini adalah asymp sig. Apabila nilai asymp sig > 5%, maka dapat dinyatakan tidak terdapat autokorelasi dan jika lebih kecil dari 5%, maka terdapat autokorelasi dalam model regresi yang digunakan.

3.5.2.4 Pengujian Heteroskedastisitas