Tugas MID Psikologi Abnormal gangguan

Tugas MID Psikologi Abnormal

ANTISOSIAL

Oleh:

Andi Wina Oktaviana Aswan
4513091023

Fakultas Psikologi
UNIVERSITAS BOSOWA MAKASSAR
2016

A. Pengertian Antisosial
Menurut Bahiyatun dalam puspitasari, adi, dan supriyono (2014), perilaku antisosial
ialah sebuah gangguan kepribadian yang ditandai dengan ketidak perdulian, bertindak
kasar, suka berkelahi, membuat kegaduhan dalam masyarakat atau sekolah, mengolokolok secara berlebihan, mengabaikan perintah, melanggar peraturan, berbohong, sering
memerintah, sering mementingkan diri sendiri. Menurut Pieter dan Lubis dalam
puspitasari, adi, dan supriyono (2014), perilaku adalah gangguan kepribadian yang
ditandai dengan ketidakperluan yang abnormal terhadap hak-hak orang lain dan
cenderung melanggar peraturan, norma-norma sosial atau hukum yang berlaku.

Menurut Sumiati dalam Simanullang dan Daulay (2014), perilaku antisosial adalah
gangguan penyesuaian diri terhadap lingkungan sosial yang disebabkan oleh lemahnya
kontrol diri merupakan kasus yang paling banyak terjadi pada anak-anak dan remaja.
Menurut Sumiati dalam penelitian Yudriansyah (2014), faktor proses keluarga adalah
faktor yang paling dominan yang mempengaruhi perilaku antisosial pada remaja. Proses
keluarga mencakup dukungan keluarga, penerapan disiplin yang efektif, sikap orangtua,
pola asuh anak yang diterapkan, peran orangtua serta konflik dalam keluarga.
Menurut Yusuf dalam puspitasari, adi, dan supriyono (2014), seorang anak yang
dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang harmonis dan dengan dukungan keluarga
yang besar, maka perkembangan kepribadian anak tersebut cenderung positif, sehingga
kemungkinan terjadi gangguan kepribadian (antisosial) rendah, sedangkan seseorang
yang dibesarjan dalam lingkungan keluarga yang kurang harmonis, dan orang tua yang
bersikap keras terhadap anaknya, maka cenderung mengalami distorsi atau kelainan
dalam penyesuaian dirinya.
Menurut Sumiati dalam Simanullang dan Daulay (2014), Remaja yang mengalami
masa peralihan dari satu tahap perkembangan ke perkembangan berikutnya secara
berkesinambungan banyak mengalami masalah, seperti tidak tercapainya tugas

perkembangan atau masalah dalam keluarga yang berdampak pada timbulnya perilaku
antisosial. Dampaknya adalah mengabaikan norma dan konvensi sosial, impulsif, gagal

membina komitmen interpersonal dan pekerjaan. Faktor- faktor yang mempengaruhi
perilaku antisosial terkait dengan kecenderungan kenakalan remaja adalah faktor tidak
tercapainya identitas peran yaitu menggabungkan motivasi, nilai-nilai, kemampuan dan
gaya yang dimiliki remaja dengan peran yang dituntut dari remaja.
Menurut sumiati dalam Dianita (2014), menyimpulkan bahwa persepsi pola asuh
orang tua otoriter berpengaruh cukup besar pada perilaku antisosial, pola asuh
demokratis memiliki pengaruh negatif, persepsi pola asuh permisif orang tua cukup
mempengaruhi perilaku antisosial anak. Menurut Sumiati dalam Suprahitno (2014),
melihat hal ini berarti persepsi pola asuh orang tua memberikan sumbangan yang besar
terhadap perilaku antisosial pada remaja. Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat
yang terdiri dari suami istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya.
Situasi keluarga yang memungkinkan timbulnya perilaku antisosial pada anak
diantaranya adalah disharmoni dalam keluarga dan rumah tangga berantakan.
Menurut Sumiati dalam Suprahitno (2014), rumah tangga yang berantakan
disebabkan oleh kematian ibu atau bapak, perceraian diantara mereka, hidup terpisah,
poligami, ketidak cocokan dan sering konflik, merupakan sumber munculnya perilaku
antisosial pada anak. Selain itu anak yang tidak dibiasakan dengan disiplin dan kontrol
diri yang baik dirumah sesuai dengan norma-norma yang ada dalam kehidupan
masyarakat maupun norma-norma agama. Hal ini disebabkan karena ibu atau bapak
atau keduanya tidak dapat menjalani fungsinya dengan baik bagi pendidikan anak. Pola

kriminal orang tua juga dapat menyebabkan perilaku antisosial pada anak.

B. Ciri-Ciri Anti Sosial
-

Tingkat kecemasan yang rendah.

-

Mabuk-mabukan di tempat umum.

-

Vandalisme.

-

Mengebut di jalan raya.

-


Perilaku yang dianggap menyimpang.

C. Penyebab Anti Sosial
-

Frustasi karena keluarga tidak rukun.

-

Kondisi keluarga yang tidak harmonis.

-

Ketidakkonsistenan dalam pengasuhan anak.

-

Orang tua yang terlalu permisif.


-

Orang tua yang tidak menunjukkan kasih sayang terhadap anak.

-

Kurangnya perhatian dari orang tua terhadap aktivitas anak.

-

Penolakan sosial.

-

Kemampuan dan gaya yang dimiliki remaja dengan peran yang dituntut.

-

Orang tua kurang memberi bimbingan.


-

Kurangnya hubungan orang tua dan anak

-

Kurang pengawasan orang tua.

-

Kurang perhatian orang tua serta kebiasaan menghukum.

-

Pengaruh teman.

D. Cara Menangani Anti Sosial
Dengan menggunakan terapi yang khusus, misalnya: terapi kepribadian historinic,
terapi kepribadian pasif-agresif, terapi kepribadian schizoid.