Kriminologi IV&V2013

Aliran Kriminologi

Perkembangan Kriminologi
Perkembangan kriminologi dapat diketahui dari
banyaknya aliran yang muncul dan berkembang.
Aliran dalam kriminologi mulai muncul dan
berkembang sejak era Revolusi Perancis sampai
saat ini.
Tujuan mengelompokkan aliran kriminologi
adalah untuk mempermudah mempelajari
kriminologi

Menurut E.H. Sutherland
1. Aliran klasik;
2. Aliran kartografik;
3. Aliran sosialis;
4. Aliran tipologis;
5. Aliran sosiologis
(Lihat Purnianti & Moh. Kemal Darmawan, 1994:
21 - 26)


Menurut Stephan Hurwitz
1.
2.
3.
4.

Aliran Itali;
Aliran Klasik;
Aliran Perancis;
Aliran Bio Sosiologis

(Lihat Stephan Hurwitz, disadur oleh L.
Moeljatno, 1986: 33)

Menurut Paul Mudikdo Moeliono
1.
2.
3.
4.


Aliran
Aliran
Aliran
Aliran

Salahmu sendiri;
Tiada orang salah;
Salah lingkungan;
Kombinasi

(Lihat Soedjono Dirdjosisworo, 1984: 73)

Aliran Kriminologi

Teori Human Nature

Aliran Klasik (16001850)

Teori Sosiologi


Aliran Positivis
(1850-1920)

Pembentukan
Sosiologi
(1900-1950)

Perkembangan
Sosiologi
(1950)

Beccaria

Biologi Positivis
(Lombrosso)

Aliran Chicago

Kontrol Sosial


Jeremy Bentham

Psikologi Positivis
(Sigmund Freud)

Differential
Association
(E. Sutherland)

Labelling

Sosiologi Positivis
(E. Durkheim)

Strain
(R. K. Merton)

Kriminologi Kritis

Aliran Klasik

Secara umum, aliran klasik berkembang di
Inggris selama pertengahan abad 19 dan
meluas ke daerah-daerah Eropa lainnya.
Aliran klasik mendasarkan kejahatan pada
hedonistic psycology, bahwa seseorang
melakukan perbuatan berdasarkan
pertimbangan kesenangan atau kesukaan
dari suatu perbuatan.
(Lihat Sue Titus Reid, 1985:71)

Cesare Beccaria
Dalam bukunya, Dei Deliti e Delle Pene (On
Crimes and punishment), pemikiran penting
Beccaria, diantaranya:
1. mencegah kejahatan adalah lebih penting
daripada menghukum kejahatan;
2. dalam hukuman yang penting bukan beratnya,
tetapi ketegasan dan ketepatan yang
mempunyai efek preventif yang terbesar.
(Lihat Purnianti & Moh. Kemal Darmawan, 1994:

48)

Jeremy Bentham
Dalam bukunya, Introduction to The Principle
of Morals and Legislation, Jeremy Bentham
mengemukakan doktrin moral yang didasarkan
pada prinsip utilitas. Doktrin tersebut berasal
dari frase “kebahagian terbesar dari jumlah
terbesar”.
(Lihat Diane Collinson, diterjemahkan oleh
Ilzamudin Ma’mur dan Mufti Ali, 2001: 138)

Inti Aliran Klasik
1. Individu dilahirkan dengan ”kehendak bebas” (free will) untuk
hidup dan menentukan pilihannya sendiri;
2. Pemerintah negara dibentuk untuk melindungi hak-hak
tersebut dan muncul sebagai hasil perjanjian sosial antara
yang diperintah dan yang memerintah;
3. Kejahatan merupakan pelanggaran terhadap perjanjian sosial,
oleh karena itu kejahatan merupakan kejahatan moral;

4. Hukuman hanya dibenarkan selama hukuman itu ditujukan
untuk memelihara perjanjian sosial. Oleh karena itu, tujuan
hukuman adalah untuk mencegah kejahatan dikemudian hari
(Lihat Romli Atmasasmita, 2005: 10)

Positivisme
Aliran ini menolak pendapat aliran klasik yang
berpendapat, bahwa kejahatan terjadi karena
kehendak bebas manusia.
Aliran ini memiliki kaitan secara ilmiah dalam
menyelidiki faktor penyebab kejahatan.
Perkembangan ilmu pengetahuan pasca revolusi
Perancis adalah pemicu utama berkembangnya
aliran Positivisme

Biologi Positivis
Inti dari aliran biologi positivis adalah, bahwa
pelaku kejahatan memiliki perbedaan
karakterisitik secara fisik dibandingkan manusia
yang lain.

Maksudnya adalah, pelaku kejahatan memiliki
ciri-ciri fisik khusus yang dapat dibedakan dengan
manusia norma.
Biologi Positivis disebut juga sebagai mahzab
Italia

Psikologi Positivis
Pendekatan yang dipakai dalam aliran ini
adalah psikologi yang lebih menekankan,
bahwa kejahatan terjadi karena perbedaan
tingkat psikologis manusia.
Kejahatan tidak ada sangkut pautnya dengan
bentuk fisik seseorang, melainkan dari tingkat
psikologisnya.

Sosiologi Positivis
Aliran ini berbeda lagi dengan dua pendekatan
sebelumnya, pendekatan yang dipakai dalam aliran
ini adalah masyarakat yang lebih menekankan,
bahwa kejahatan terjadi karena faktor masyarakat

atau lingkungan dimana manusia tersebut tumbuh.
Kejahatan tidak ada sangkut pautnya dengan bentuk
fisik maupun tingkat psikologis manusia.
Aliran ini disebut juga dengan aliran Perancis

Aliran Chicago
Mahzab Chicago adalah aliran yang berasal dari
kalangan Universitas Chicago dengan tokoh-tokoh
antara lain Robert E. Park, Robert K. Merton dan
lain-lain. Mahzab Chicago dengan positivisme
empirik menitikberatkan penelitiannya pada
pemecahan masalah kriminal, prostitusi dan
patologi sosial lainnya yang timbul akibat
industrialisasi dan urbanisasi yang berlangsung
sangat cepat di Amerika

Kriminologi Kritis
Aliran ini memiliki banyak nama, mulai dari
kriminologi kritis, kriminologi sosialis sampai
dengan kriminologi marxis karena dicetuskan

oleh Karl Marx.
Walaupun dinamakan kriminologi kritis oleh
beberapa ahli, namun JE Sahetapy menyebutkan,
bahwa kriminologi ini tidak kritis sama sekali
dalam menanggapi permasalahan kejahatan.
(Lihat JE. Sahetapy, 1992: 48)

Penutup
Aliran-aliran dalam Kriminologi sebagaimana
disebutkan di atas layaknya sebuah label atau
tag dalam sebuah tulisan yang berfungsi untuk
mempermudah mempelajari kriminologi.
Tidak ada kesepakatan bersama untuk
menentukan secara utuh garis besar aliran dalam
kriminologi dari masa ke masa, sehingga banyak
perbedaan terkait pemahaman tentang aliranaliran dalam kriminologi.

Daftar Bacaan
1. Collinson, Diane diterjemahkan oleh Ilzamudin Ma’mur dan
Mufti Ali, Lima Puluh Filsuf Dunia yang Menggerakkan, 2001

2. Hurwitz, Stephan disadur oleh L. Moeljatno, Kriminologi,
1986
3. JE. Sahetapy, Teori Kriminologi Suatu Pengantar, 1992
4. Purnianti dan Moh. Kemal Darmawan, Mahzab dan
Penggolongan Teori dalam Kriminologi, 1994
5. Reid, Sue Titus, Crime and Criminology Fourth Edition, 1985
6. Romli Atmasasmita, Teori dan Kapita Selekta Kriminologi,
2005
7. Soedjono Dirdjosisworo, Pengantar Penelitian Kriminologi,
1984