MAKALAH MPKT A BUKU AJAR II MANUSIA SEBA

MAKALAH MPKT-A
BUKU AJAR II
MANUSIA SEBAGAI INDIVIDU, KELOMPOK
DAN MASYARAKAT

Anggota:
Achernar Mirfa Chaniago

(1506716693)

Aida Renata Anjari

(1506746443)

Aliefka Satria Kusumah

(1506716932)

Andina Mutiarasari

(1506717752)


Dewi Ayisha Rachmandari

(1506746885)

Dio Arveza Naufal

(1506746191)

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK, 2016

ABSTRAK
Tuhan menciptakan langit dan bumi beserta isinya dan pasti banyak
keanekaragaman yang ada pada diri masing-masing makhluk ciptaan-Nya, seperti
beragam individu, masyarakat dan kebudayaan yang berbeda-beda. Kemampuan
seorang individu dilihat oleh kecerdasaanya dalam 3 kategori. Setiap kelompok pasti
ada tahap-tahap dalam pembentukan dan kenyamanan. Komunikasi adalah kunci
dunia. Komunikasi membutuhkan komponen komunikasi yang baik. Tanpa komunikasi yang baik, maka eksistensi sebuah kebudayaan dapat terancam. Sehingga

dibutuhkan komunikasi yang baik agar terjalin hubungan yang baik antar sesama.
Kata Kunci: Individu, Masyarakat, Kebudayaan, Kecerdasaan dan Komunikasi

2

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,
Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah buku ajar 2 ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana, guna
memenuhi tugas MPKT-A. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah
satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
kami miliki sangat kurang. Oleh karena itu kami harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.

Depok, 6 April 2016


Penyusun

3

Daftar Isi

HALAMAN JUDUL...............................................................................................

1

ABSTRAK…………………………………………………………………………

2

KATA PENGANTAR..............................................................................................

3

DAFTAR ISI...........................................................................................................


4

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..................................................................................................

6

1.2 Tujuan Penulisan...............................................................................................

6

1.3 Rumusan Masalah.............................................................................................

7

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Fungsi Otak.......................................................................................................

8


2.1.1 Jenis-Jenis Kecerdasan...................................................................................

9

2.2 Perbedaan Individual......................................................................................

10

2.2.1 Temperamen...................................................................................................

12

2.3 Individu dan kelompok......................................................................................

13

2.4 Komunikasi.......................................................................................................

15


2.4.1 Kepimpinan....................................................................................................

17

2.5 Pengertian Masyarakat......................................................................................

19

2.5.1 Fungsi Masyarakat.........................................................................................

20

2.5.2 Masyarakat Berdasarkan Mata Pencahariannya.............................................

20

2.6 Memahami Konsep Kebudayaan.......................................................................

22


2.6.1 Wujud dan Unsur Universal Kebudayaan.......................................................

23

4

BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................

25

3.2 Saran

.............................................................................................................

25

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................


26

5

BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Seperti yang kita ketahui manusia adalah makhluk sosial, artinya kita selalu
memperlukan orang lain dalam kehidupan sehari-hari. Walalupun tiap manusia sudah
diberikan kemampuan dalam berpikir dan berinteraksi terhadap sendiri tetapi tidak
semua tindakan di bumi ini memperlukan diri sendiri dan kita memperlukan bantuan
atau interaksi dengan orang lain untuk mencapai suatu pencpaian tertentu.
Kemampuan manusia dalam berinteraksi dengan lingkungan sudah bisa
dilakukan beberapa bulan setelah kelahirannya, seperti contohnya suatu bayi yang
baru saja lahir dia menangis karena itulah kemampuan dia dalam berinteraksi dengan
lingkungan baru. Setelah itu kemampuan dia dalam berbicara dan berjalan pertama
kali merupakan pencapaian suatu manusia dalam berinteraksi dengan lingkungannya
yang hanya menggunakan kecerdasan tiap individu yang awaknya diturunkan
kepadanya melalui orang tua-nya, kemudian secara bertahap bertambah berkat
semakin banyak pengalaman yang dialami dalam berinteraksi terhadap dunia.

Dalam proses kelahiran suatu bayi juga tidak bisa dengan diri sendiri, seorang
manusia di pertumbuhan bayi memperlukan orang lain yang bernama “orang tua”
yang dapat membimbing mereka dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya.
Pendidikan awal didapatkan dari orang tua kemudian dia akan memperlukan bantuan
orang lain diluar “orang tua” dalam menjalani interaksi terhadap tantangan yang
disediakan oleh dunia ini.
1.2 Tujuan Penulisan
Tujuan penulis membuat makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Menambah pengetahuan pembaca akan kondisi manusia yang benar
2. Menambah pengetahuan pembaca akan kondisi setiap interaksi individu,
kelompok dan masyarakat
3. Memberikan pengetahuan tentang macam-macam tipe kelompok dan langkahlangkah pembentukan kelompok

6

4. Memberikan upaya lebih mengetahui untuk berinteraksi kepada masyarakat
1.3 Rumusan Masalah
Rumusan masalah penulis membuat makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana pembentukan kelompok yang benar?
2. Apakah yang membedakan tiap individu?

3. Apakah yang mempengaruhi kecerdasan suatu individu?
4. Bagaimana cara melakukan komunikasi yang efektif?
5. Bagaimanakah evolusi interaksi masyarakat terhadap dunia berkembang?
6. Apakah kebudayaan mempengaruhi setiap aspek kehidupan dalam individu
dan masyarakat?

7

BAB II
Pembahasan
2.1 Fungsi Otak
a. Tiga Serangkai Otak
Menurut MacLean (1990), otak berevolusi dalam tiga periode besar dan evolusi
ini membentuk tiga lapisan, yaitu R-Complex, Limbic System, dan Neocortex.
R-Complex terdiri atas batang otak dan cerebellum; merupakan otak yang
paling tua.Pada reptilian, otak ini paling dominan. Sehingga sering disebut Otak
Reptil. Lapisan ini bertanggung jawab pada pola perilaku bawaan yang penting untuk
kelangsungan hidup diri maupun spesies. Fungsinya antara lain mengendalikan
semua gerakan involunter dari jantung, peredaran darah, reproduksi, dan sebagainya.
Otak Reptil juga bertanggung jawab bagi pola perilaku bawaan yang penting bagi

pertahanan diri. Saat individu hanya dikendalikan oleh Otak Reptilnya, ia bisa
bertindak secara refleks untuk mempertahankan hidupnya tanpa memikirkan secara
cermat apa yang akan dilakukannya saat keadaan darurat, bahaya, atau terdesak.
Bagian otak selanjutnya adalah sistem limbic. Bagian otak ini sering disebut
dengan Otak Mamalia, karena berkembang pada masa awal evolusi mamalia. Sistem
limbik memiliki dua struktur yang paling penting, yaitu Amygdala dan Hippocampus.
Amygdala merupakan sekelompok saraf yang berbentuk seperti kacang
almond. Amygdala merupakan bagian otak yang berperan dalam melakukan
pengolahan dan ingatan terhadap reaksi emosi. Amygdala berperan dalam mengolah
dan merespon emosi yang kita terima dari orang lain. Amygdala sangat berperan
terhadap kesehatan kita, dikarenakan amygdalea merespon dalam hal emosi negatif
seperti takut, cemas, putus asa, kecewa, dan sebagainya. Pada manusia, amygdala
membantu untuk memahami ekspresi dari orang yang dihadapinya. Kerusakan pada
amygdala akan membuat individu tidak mampu berempati dengan orang lain.

8

Hippocampus memiliki peran khusus dalam ingatan (Bethus, Tse, & Morris
dalam King, 2011).

Hippocampus berperan penting dalam mengintegrasikan

berbagai rangsangan yang terkait serta membantu dalam membangun ingatan jangka
panjang. Hippocampus memiliki peran penting dalam proses belajar. Apa yang telah
dipelajari dan diingat individu inilah yang nantinya akan turut mempengaruhi
bagaimana seseorang mempresepsi segala sesuatu.
Neocortex adalah lapisan teratas yang mengelilingi Otak Mamalia dan hanya
dimiliki oleh jenis mamalia sehingga disebut sebagai Otak Neomamalian. Neocortex
mengendalikan keterampilan berpikir tingkat tinggi, nalar, pembicaraan, dan berbagai
tipe kecerdasan lainnya. Saat menjumpai masalah rumit atau bahaya, Neocortex-lah
yang paling cocok berfungsi. Hal itu disebabkan karena Neocortex dapat berperan
dengan segala kecanggihannya untuk memikirkan apa yang sebaiknya dilakukan dan
apa yang sebaiknya tidak dilakukan.

b. Dua belahan Otak
Otak besar dibagi menjadi belahan kiri dan belahan kanan. Masing-masing
mempunyai fungsi yang berbeda. Otak kiri berfungsi dalam hal-hal yang
berhubungan dengan logika, rasio, kemampuan menulis dan membaca, operasi
aritmatika, dan masalah sekuensial. Mereka cenderung berpikir secara sistematis dan
taat aturan, namun kadang terlalu kaku.
Sementara itu otak kanan sering dikaitkan dengan kreativitas karena sifatnya
yang bebas dan terlepas dari aturan. Pada otak kanan ini terletak kemampuan intuitif,
abstrak, pencerahan, kemampuan merasakan, memadukan, dan ekspresi tubuh, seperti
menyanyi, menari, melukis dan segala jenis kegiatan kreatif lainnya.
2.1.1

Jenis-jenis Kecerdasan
Kecerdasan dibagi menjadi tiga jenis, yaitu Intelegensi dan IQ, kecerdasan

emosional, kecerdasan spiritual, dan titik tuhan.

9

Hasil pengukuran intelegensi biasanya disebut disebut sebagai IQ. Seseorang
dianggap pandai jika kemampuan analitikalnya tinggi. Sehingga Sternberg
menyimpulkan bahwa ada tiga macam intelegensi pada manusia, yaitu kecerdasan
analitikal yang banyak dirangsang di sekolah, kecerdasan praktikal yaitu dalam
bermasyarakat, dan kecerdasan kreatif. Delapan kecerdasan itu adalah (1) linguistic,
(2) matematik-logikal, (3) spasial, (4) kinestetik-jasmani, (5) musical, (6)
interpersonal, (7) intrapersonal, dan (8) naturalistik.
Kecerdasan selanjutnya adalah kecerdasan emosional. Goleman (1996)
mengajukan konsep kecerdasan emosional sebagai faktor yang lebih menentukan
keberhasilan ketimbang kecerdasan atau intelegensi. Orang dengan kecerdasan
emosional yang tinggi akan mudah mengarahkan kognisinya dalam berpikir dan
memecahkan masalah sehingga intelegensi dapat berfungsi secara optimal.
Manusia cenderung untuk mencari jawaban atas berbagai pertanyaan yang
terkait dengan sesuatu yang lebih besar dari dirinya, manusia memiliki
kecenderungan dan kemampuan berpikir melampaui dirinya (transcendental).
Kecenderungan ini dimiliki oleh kecerdasan spiritual. Bagian yang memungkinkan
untuk berpikir secara transcendental adalah pada titik tuhan. Titik tuhan terletak pada
lobus temporal, yaitu bagian otak yang terletak tepat di bawah pelipis. Ketika
manusia sedang mempraktikan tradisi agama dengan intens, maka bagian ini akan
aktif.
2.2 Perbedaan Individual
Manusia adalah makhluk yang kompleks, dimana dapat disebut sebagai
makhluk yang dapat berfikir (homo sapiens); makhluk yang berbuat (homo faber);
mahluk yang dapat dididik (homo educandum). Manusia merupakan kesatuan dari
makhluk individu dan sosial, kesatuan jasmani dan rohani, dan sebagai makhluk
Tuhan. Artinya manusia merupakan kesatuan individu yang utuh dan tidak dapat
dipisahkan.

10

Dalam hidup berkelompok manusia saling berinteraksi dan interaksi ini lebih
efektif bila kita memahami diri sendiri dan orang lain. Memahami diri adalah
memahami ciri-ciri kepribadian yang dapat mempengaruhi sikap, kecenderungan, dan
perilaku kita. Ada berbagai teori kepribadian yang dapat membantu kita memahami
keanekaragaman individu, yaitu salah satunya teori kepribadian Myers-Briggs.
Myers dan Briggs membangun sebuah Instrumen tes MBTI (Myers Briggs
Type Indicator). MBTI ini mengidentifikasikan perilaku individu dalam 4 dimensi,
yaitu :
1. (E) Ekstraversion / Introversion (I)
2. (S) Sensing / Intuition (N)
3. (T) Thinking / Feeling (F)
4. (J) Judging / Perceiving (P)
1. Dimensi Extraversion / Introvertion
Dimensi ini membahas mengenai bagaimana Individu berinteraksi dengan
dunia dan dari mana asal energi yang dimilikinya. Extravert lebih tertarik dengan
objek di luar dirinya. Umumnya mereka senang bergaul, bekerja dalam kelompok,
dan berada dalam keramaian. Introvert lebih tertarik melakukan kegiatan sendiri
dalam ketenangan.
2. Dimensi Sensing / Intuition
Dimensi ini membicarakan jenis informasi Yang mudah ditangkap oleh
seseorang. Ada orang yang lebih mudah menangkap informasi

dengan

pancainderanya (Sensing). Ada pula orang yang lebih tertarik pada arti sebuah fakta
dibanding fakta itu sendiri.
3. Dimensi Thinking / Feeling
Dimensi ini berkaitan dengan pengambilan keputusan. Seorang Thinker biasa
berpikir panjang sebelum mengambil keputusan, benar salahnya, baik buruknya,
aturan-aturannya,

semua dianalisi dengan cermat. Sedangkan

seorang Feeler
11

mengambil keputusan setelah memperhitungkan dampaknya bagi orang lain dan
mengikuti suara hatinya.
4. Dimensi Judging / Perceiving
Dimensi ini membahas mengenai gaya hidup. seorang Judger cenderung
hidup secara teratur dan lebih suka apabila kehidupannya terstruktur dengan jelas.
Mereka juga senang mengambil keputusan. Sedangkan sorang Perceiver lebih senang
hidup secara spontan dan lebih menyukai kehidupan yang luwes.
2.2.1 Temperamen
Temperamen dapat dijelaskan sebagai sebuah pola dari perilaku karakteristik yang
merefleksikan kecenderungan-kecenderungan alamiah dari individu. Berdasrkan
model MBTI, David Keirsey membagi 4 kelompok temperamen :


Guardian/Tradisionalis (SJ)

ESTJ ISTJ ESFJ ISFJ



Artisans/Experiencers (SP)

ESTP ISTP ESFP ISFP



Idealists (NF)

ENFJ INFJ ENFP INFP



Rationals/Conceptualizers (NT)

ENTJ INTJ ENTP INTP

1. Tempramen Pembimbing / Tradisionalis
Orang-orang

yang

memiliki

temperamen

pembimbing/Tradisionalis

cenderung praktis dan terorganisir. Mereka juga teliti serta sistematis. Mereka sangat
memperhatikan peraturan, kebijakan, dan jadwal yang ada.
Kekuatan

: Suka memandu, memonitor, dan menjalankan aturan

Kelemahan

: Kurang luwes dan kurang imajinatif

2. Temperamen Artis / Experiencers
Orang-orang yang memiliki temperamen ini cenderung tangkas dalam
menangkap kesempatan. Mereka hidup untuk bertindak, mengikuti kata hati, dan
demi masa kini.
12

Kekuatan

: Bersifat luwes, berani, dan memiliki banyak akal

Kelemahan

: Kurang bertanggung jawab, kurang dapat diandalkan, dan kekanak-

kanakan
3. Temperamen Idealis
Orang-orang yang memiliki temperamen ini cenderung berbakat dalam
membantu orang lain untuk tumbuh dan berkembang. Dan Mereka senang
menggunakan kemampuan alami mereka untuk berhubungan dengan orang lain.
Kekuatan

: Tau bagaimana meneluarkan potensi terbaik orang lain dan dapat
memotivasi orang lain

Kelemahan

: Mengambil keputusan berdasarkan perasaan dan mudah larut pada
masalah orang lain

4. Temperamen Rasional / Konseptualis
Orang-orang yang memiliki temperamen ini cenderung penuh rasa ingin tahu
dan berminat untuk terus menerus mendapat pengetahuan.
Kekuatan

: - Dapat menjadi inovator yang hebat
- Unggul dalam membuat strategi
- Percaya diri, tangkas, dan imajinatif

Kelemahan

: - Terlalu rumit untuk dipahami orang lain
- Mengabaikan detail-detail penting
- Dapat menjadi arogan, menarik diri, dan asik dengan dunianya

sendiri

2.3 Individu dan Kelompok
A. Tahap perkembangan kelompok
Menurut Tuckman (dalam Suzanne Janasz, Keren Down, dan Beth Scheider,
2009) kelompok tumbuh dan berkembang melalui serangkaian tahapan berikut:

13

1. Tahap pertama: pembentukan (Forming)
Pada tahap ini anggota kelompok belum mengenal satu sama lain sehingga
saling berkenalan, selain itu anggota kelompok akan terlibatdalam kegiatan
seperti mendefinisikan tugas awal, membahasbagaimana pembagian tugas
ruang lingkup serta tujuan tugas.
2. Tahap kedua: goncangan (Storming)
Pada tahap ini antar anggota kelompokmungkin timbul perbedaan seperti
arah kepemimpinan, gaya kerja dan pendekatanserta presepsi tentang
kualitas yang diharapkan dan produk akhir.
3. Tahap ketiga: Membangun Norma (Norming)
Tahapan ini kelompok mulai mematuhi pola perilaku yang dapat diterima
oleh kelompok.
4. Tahap Keempat: Melakukan atau Melaksanakan (Performing)
Status anggota anggota kelompok sudah stabil, tugas sudah jela, dan
perhatian anggota kelompok lebih pada ganjaran.
5. Tahap Kelima: Penangguhan (Adjouring)
Mengevaluasi kegiatan kelompok yang telah dilaksanakan
B. Tipe Kelompok
1. Kelompok Formal
Kelompok yang memiliki struktur organisasi tertentudan peraturan tegas
yang sengaja dibuat oleh anggotanya untuk mengatur hubungan antar
anggotanya

14

2. Kelompok Formal
Kelompok yang tidak memiliki struktur dan peraturan tertentu.
3. Tipe Kelompok Berdasarkan Efektifitasnya


Kelompok Pseudo



Kelompok Tradisional



Kelompok Efektif



Kelompok Kinerja Tinggi

C. Peran Presepsi dalam Hubungan Antarpribadi
Presepsi adalah proses mengorganisasi dan

mengiterpretasikan informasi

sehingga berarti (King, 2011). Presepsi mungkin saja tidak sesuai realitas tetapi
presepsi menjadi penting karena biasanya perilaku individu didasari dari
presepsinya.
1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Presepsi;


Karakteristik dari individu



Karakteristik dari hal yang dipresepsi



Situasi atau kondisi

Dalam menilai orang lain sering kali seseorang berpresepsi secara spontan atau
disebut jalan pintas.
2. Jalan pintas yang sering diambil:

15



Persepsi yang selektif
Individu mengintepretasi apa yang dilihatnya secara selektif
berdasarkan minat, latar belakang, pengalaman, dan sikapnya namun
membuang bagian yang dianggapnya tidak relevan



Proyeksi.
Mengatribusikan sikap, karakteristik, atau keterbatasannya sendiri
pada orang lain.



Setreotipi
Menilai seseorang atau kelompok berdasarkan penilaian umum.



Halo-Effect
Perasaan positif mengenai sebuah karakteristik pada individu, yang
mempengaruhi penilaiannya terhadap karakteristik yang lain.

2.4 Komunikasi
1. Definisi Komunikasi
Proses menggunakan pesan untuk menghasilkan makna
2. Pentingnya Komunikasi
 Meningkatkan cara pandang pada diri sendiri
 Meningkatkan tingkat keterbukaan terhadap persepsi orang lain
 Meningkatkan pengetahuan tentang hubungan antar manusia
 Mengajarkan tentang keterampilan hidup
 Membuat kita mampu menerima perbedaan dan dunia yang sangat beragam
3. Komponen Komunikasi
 Orang

: (sumber/ penerima)

16

 Pesan

: ide atau perasaan yang ingin dikomunikasikan
(verbal/non verbal)

 Saluran/media

: sarana pengyampaian pesan ke penerima

 Umpan balik

: respon penerima terhadap pesan kepada sumber
(verbal/non verbal)

 Kode

: susunan sistematis yang digunakan untuk membuat
makna dalam pikiran

 Encoding

: ide/pemikiran → kode

 Decoding

: proses menempatkan ide/pemikira

 Kebisingan

: gangguan pada proses encoding dan decoding

4. Tingkat Komunikasi
 Intrapersonal

: komunikasi dengan dirisendiri

 Interpersonal

: komunikasi dengan orang lain yang melibatka
rasa saling bergantung. Menuntut keterampilan
berbicara dan mendengar

 Kelompok

: (3-12 orang)

 Publik

: satu sumber mengirim pesan ke banyak penerima
melibatkan cara verbal dan non verbal

 Massa

: sumber dan sejumlah besar penerima yang
melibatkan mediator

17

 Melalui komputer : melalui jaringan komputer
5. Jenis Komunikasi
 Verbal

: komunikasi yang meliputi suara, kata, bahasa dan
wicara.

 Non verbal

: komunikasi yang melibatkan cara-cara fisik seperti
nada, sentuhan, suara dan gerak tubuh yang juga
dapat berupa gerakan kreatif seperti menyanyi,
bermain musik, menari dan memahat

 Tertulis

: berupa tulisan kata-kata yang ingin disampaikan.

 Visual

: tampilan visual dari informasi seperti topografi,
fotografi, tanda,symbol dandesain.

6. Hambatan Komunikasi
 Fisik
 Persepsi
 Emosional
 Budaya
 Bahasa
2.4.1 Kempimpinan
1. Definisi Kepemimpinan
 Suatu proses pengaruh social untuk memindahkan individu dan kelompok
menuju pencapaian tertentu
 Kemampuan untuk menggerakkan organisasi ke arah tingkat kerja yang
lebih tinggi dengan mengubah visi menjadi tindakan yang signifikan
2. Karakteristik Kepemimpinan
 Tertantang pada proses
 Mengisnpirasi visi bersama secara jelas

18

 Memungkinkan orang lain untuk bertindak
 Model bagaimana kelompok berfungsi
 Mendorong semangat kebersamaan
3. Cara Membangun Kelompok Efektif
 Tetapkan sasaran kelompok yang jelas
 Bangun komunikasi dua arah
 Pastikan semua anggota kelompok memiliki kesempatan yang sama untuk
menjadi pemimipin dan berpartisipasi
 Pastikan bahwa kekuasaan dibagi sesuai kebutuhan agar ada pola pengaruh
yang variatif
 Sesuaikan prosedur pengambilan keputusan dengan situasinya
 Libatkan kontroversi yang konstruktif terhadap setiap gagasan untuk
mencapai kesimpulan
 Hadapi dan pecahkan konflik secara konstruktif
4. Strategi Menangani Konflik
 Strategi Burung Hantu (kolaborasi)
Menghargai tujuan dan hubungan, keduanya sama penting dalam
penyelesaian konflik dan menempuh langkah-langkah beresiko
 Strategi Boneka Beruang (akomodasi)
Hubungan sangat penting dan tujuan memiliki tingkat kepentingan yang
rendah. Individu yang menggunakan strategi ini cenderung mengorbankan
tujuan sendiri
19

 Strategi Hiu (konfrontasi)
Tujuan penting, hubungan tidak. Penyelesaian konflik biasanya melalui
ancaman, agresifisik dan verbal, hukuman dan tindakan lain yang
merugikan orang lain
 Strategi Rubah (kompromi)
Tujuan dan hubungan sama pentingnya. Kedua pihak bertemu di jalan
tengah dengan masing-masing tidak mendapatkan hasil yang maksimal
(dalam hubungan dan tujuan
 Strategi Kura-kura (menghindar)
Menarik diri dan tidak mementingkan hubungan dan tujuan tidak tercapai

2.5 Pengertian Masyarakat
Dalam Bahasa Arab musyarakat berarti ikut serta,dalam bahasa inggris society
berarti teman etimologi sekelompok manusia yang saling berpartisipasi ,berteman
dan bergaul.masyarakat merupakan sekelompok manusian disuatu tempat dengan
waktu relatif sama
Menurut Mutakin ciri dari masyarakat
1. kumpulan manusia ang hidup bersama
2. bergaul dalam jangka waktu reltif lama
3. setiap anggotanya menyadari sebagai satu kesatuan
4. bersama membangun sebuah kebudayaan yang membut keteraturan dalam
kehidupan bersama
2.5.1 Fungsi Masyarakat
Fungsi masyarakat sebagai individu antara lain:
20

1.sebaga wadah bagi individu-individu berkumpul dan berinteraksi
2.sebagaitempat dmana individu dapat memnunjukan eksistensinya dan
menemukan makna

dalam kehidupanya,termasuk untuk melakukan reproduksi

dan regenerasi
3.sebagai tempat individu bereksperimen dan berkreasi mengembangkan
kebudayaan
2.5.2 Masyarakat Berdasarkan Matapencahariannya
Masyarakat berdasarkan mata pencaharianya di kategorikan dalam masyarakat
berburu meramu,masyarakat berladang ,masyarakat pertanian dengan sistem
pengairan yang rumit dan masyarakat industri yang sekarang menunjukan
perkembangan baru yaitu masyarakat post industri.
1. Masyarakat Berburu Dan Meramu (Hunting and gathering societis)
Masyarakat ini masih mengan dalkan alam untuk pemenuhan kebutuhan hidup
anggota kelompoknyakegiatan berburu binatang pada umumnya di lakukan oleh lakilaki sedagkan perempuan melakukan kegiatan meramu
2.

Masyarakat Berladang dan Berternak
Dengan menanti hujan untuk menyuburkan tabah mereka dan menggunakan

teknik pegolahan tanah yang sederhana.adapun kegiatan beternak adalah kegiatan
memelihara binatang tertentu seperti sapi,domba,dan atau unggas
3.

Masyarakat Pertanian
Pertanian adalah kegiatan bercocoktanam di suatu tempat dengan melakukan

pengolahan tanah yang intensif dan menggunakan irigasi
4.

Masyarakat Industri

21

Merupakan masyarakat yang telah menggunakan kemajuan di bidang teknologi
untuk mengolah suatu barang mentah menjadi barang jadi dengan jumlah yang
besardan berlipat-lipat dari kegiatan produks sebelumnya.
5.

Masyarakart Post-Industri

Meruakan masyarakat yang ditandai dengan kemajuan teknologi di bidang
informatikasehingga masyarakat post industri di sebut juga masyarakat postmodernisme
6.

Masyarakat Berdasarkan lingkungan

Masyarakat berdasarkan letak geografis dan pengaruh lingkungannyasecara kasar
dikategorikan kedalam tiga kelompok masyarakat agraris,masyarakat maritim dan
masyarakat pedalaman
a.

Masyarakat Agraris

Masyarakat yang sebagian besar bercocok tanam contoh : suku Jawa dan Bali
Ciri : memperhatikan sistem pemerintahan yang feodal dan di pengaruhi oleh
kebudayaan hindu budha
b. Masyarakat Maritim
Mengandalkan alam (laut) sebagai sumber kegiatan ekonomi contoh : suku
Makasar dan Bugis
Ciri : menetapkan sistem pemerintahan yang egaliter dipengaruhi kebudayaan islam
c.

Masyarakat Pedalaman

Tidak tergolong masyarakat di atas. Disuatu tempat yang terisolisasi untuk
menghindari perubahan zaman dan menjaga tradisi nenek moyang.
7.

Masyarakat Tradisional Dan Masyarakt Modern

22

Perbedaan keduanya muncul akibat industrilisasi yang menyebabkan perubahan
sosial.
a.

Masyarakat Tradisional

Merupakan masyarakat yang masih memperthan kan kebudayaan lama
,dianggap menghambat pembangunan yang diarahkan kepada modernisasi,bisa saja
memiliki semangat mnerima kebudayaan baru namun mempertimbangkanbatas-batas
tertentu yang tidak menghilangkan ketradisionalanya.
b. Masyarakat Modern
Merupakan masyarakat yang telah menerima prubahan zaman dan kebudayaan
baru dan lebih bersifat fleksibel

2.6 Memahami Konsep Kebudayaan
a) Pengertian Kebudayaan
Secara etimologi, kata “kebudayaan” berasal dari bahasa Sansekerta buddayah ,
yang merupakan bentuk jamak dari kata buddhi , yang berarti “budi” atau “akal”.
Kebudayaan bersifat multimakna maka setiap orang atau masyarakat dapat
mendefinisikan konsep kebudayaan berdasarkan pengetahuan dan pengalaman
atau berdasarkankebudayaan yang mempengaruhi pemikiran mereka tentang
kebudayaan itu. Pengertian kebudayaan yang paling umum dan paling luas adalah
yang disampaikan oleh E.B. Tylor, di dalam bukunya “Primitive Culture” (1871 di
dalam Widaghdo, 2001: 19), yaitu keseluruhan kompleks, yang di dalamnya
terkandung ilmu pengetahuan yang serta kebiasaanyang di dapat manusia sebagai
anggota masyarakat.
b) Fungsi dan Hakekat Kebudayaan
Soekanto (1990:214), mengemukakan kegunaan kebudayaan bagi manusia, yaitu
untuk melindungi diri terhadap alam, mengatur hubungan antarmanusia dan

23

sebagai wadah darisegenap perasaan manusia. Lebih lanjut Soekanto menjelaskan
hakekat kebudayaan, yaitu:
(1) Kebudayaan terwujud dan tersalurkan dari perilaku manusia
(2) Kebudayaan telah ada lebih dahulu mendahului lahirnya manusia; meskipun
tidak selalu demikian, karena dapat saja kebudayaan lahir dari manusia masa
kini yangdapat disaksikan atau dialami oleh manusia yang telah lahir sebelum
kebudayaan itu ada.
(3) Kebudayaan diperlukan oleh manusia
(4) Kebudayaan mencakup aturan-aturan yang berisikan kewajiban, tindakan
yangditerima atau ditolak, tindakan yang dilarang atau yang diizinkan
(5) Kebudayaan tidak bersifat statis, melainkan dinamis, sebagai mana manusia
danmasyarakat yang melahirkan kebudayaan itu juga bersifatdinamis.
2.6.1 Wujud dan Unsur Universal Kebudayaan
1. Wujud Kebudayaan
a. Wujud pertama, yaitu kompleks dari ide, gagasan, nilai, norma, peraturan,
dan lain sebagainya. Wujud ini bersifat abstrak, karena berada dalam alam
pikiran manusia(masyarakat).
b. Wujud kedua meliputi kompleks dari aktivitas serta tindakan berpola dari
manusia. Wujud kedua ini disebut sistem sosial (social system), meliputi
seluruh aktivitas manusiayang berinteraksi, berhubungan, bergaul satu sama
lain dari detik ke detik, dari hari kehari, dan seterusnya, menurut pola-pola
tertentu berdasarkan adat tata kelakuan yang berlaku.
c. Wujud ketiga, berupa hasil karya manusia yang berwujud benda-benda fisik
atau artefak.
2.

Unsur Universal Kebudayaan

24

a. Sistem organisasi sosial; berfungsi mengatur harmonisasi kehidupan
masyarakatnya.
b. Sistem matapencaharian; Dalam rangka pemenuhan kebutuhan primer
manusia mengolah sumber daya alam di sekitarnya. Oleh karena keadaan
alam sekitar manusia bermacam-macam, manusia-manusia di berbagai
tempat itu mengembangkan mata pencaharian yang berbeda-beda.
c. Sistem teknologi; dalam rangka memenuhi kebutuhan dan mempermudah
kehidupan mereka, masyarakat mengembangkan alat-alat teknologi.
d. Sistem pengetahuan; Penemuan teknologi tidak terlepas dari sistem
pengetahuan yang dimiliki dan dikembangkan oleh masyarakat.
e. Kesenian; unsur kebudayaan yang mengandung nilai keindahan. seni atau
kesenian merupakan ungkapan yang menitikberatkan pada olah rasa manusia.
f. Bahasa; Bahasa yang digunakan oleh sekelompok masyarakat ini menjadi
(meskipun tidak selalu) identitas masyarakat itu.
g. Religi; kepercayaan terhadap adanya suatu kekuatan gaib di luar manusia.

BAB III
Penutup
3.1 Kesimpulan
25

Kita sebagai sebuah individu dalam dunia yang memiliki masyarakat beragam
dan luas ini harus mampu bisa berkelompok dengan individu lain sehingga kita bisa
mengatasi setiap permasalahan dalam dunia ini dan mengatasinya dengan efisien dan
cepat. Kemampuan seorang dalam berpikir akan dibantu oleh pemikiran individu lain
sehingga setiap individu dalam kelompok mampu menutupi kekurangan suatu
individu yang lain dan menjadikan keunggulannya. Manusia adalah makhluk social
yang dimana kecerdasannya tidak hanya pada kecerdasan ilmu tetapi ada juga
kecerdasan social yang dimana kita bisa lebih memadai dalam berbicara sehingga
mengetahui bagaiman setiap masalah social bisa diselesaikan dan kecerdasan
spiritual, dimana kita dapat mengetahuai ilmu-ilmu gaib yang telah menciptakan alam
kesadaran kita. Setiap kebudayaan pastilah berbeda karena itu kita menjadi lebih
antusias dalam bersosial dengan sesuatu yang berbeda atau baru.
3.2 Saran
Jangan menjadi anti-sosial karena kita tidak bisa hidup dengan orang lain, hidup
penuh dengan beragam individu sehingga tidak mungkin kalau kita tidak mencoba
untuk berinteraksi

dengan individu yang beragam. Kecerdasan seseorang

diperngaruhi oleh kemampuan dia dalam berinteraksi dengan lingkungan dan
pengalaman dari interaksi itu.

26

DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan Nasional. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Jakarta: BalaiPustaka
Mutakin, Awan, Dasim Budimansyah, & Gurniawan Kamil Pasya. 2004. Dinamika
Masyarakat Indonesia . Bandung: PT Genesindo

Mutakin, Awan, DasimBudimansyah, &GurniawanKamilPasya.
2004. DinamikaMasyarakat Indonesia. Bandung: PT Genesindo

Singgih, Evita E, et al. 2013.Manusia Sebagai Individu, Kelompok dan Masyrakat.
Depok: Universitas Indonesia

27