MAKALAH INDONESIA HAM KELOMPOK 2

.
Kerusuhan di Ambon, Maluku tahun 1999-200 dan mengulang lagi pada tanggal 11
september 2011.
Pelanggaran HAM adalah pelanggaran atau kelalaian terhadap kewajiban asasi yang dilakukan
seseorang terhadap orang lain. Namun tidak semua pelanggaran yang berkenaan dengan hak
merupakan pelanggaran HAM. Yang termasuk dalam pelanggaran HAM diantaranya pelecehan
dan pembunuhan, berikut penjelasan lengkap mengenai pelanggaran HAM dan Contoh Kasus
Pelanggaran Ham di Indonesia.
Pelanggaran HAM diatur dalam UU No. 39 tahun 1999 bahwa :
"Pelanggaran HAM adalah segala tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok
orang termasuk aparat negara baik disegaja maupun tidak disengaja yang dapat mengurangi,
membatasi, mencabut, atau menghilangkan hak asasi orang lain yang dilindungi oleh undangundang dan tidak mendapatkan atau dikhawatirkan tidak mendapatkan penyelesaian hukum
yang benar dan adil sesuai mekanisme hukum yang berlaku."

Bentuk-bentuk pelanggaran HAM
Pelanggaran yang sering dijumpai dalam masyarakat antara lain :
 Deskriminasi adalah pembatasan, pelecehan, dan pengucilan yang dilakukan langsung
atau tidak lengsung yang didasarkan perbedaan manusia atas Suku, ras, etnis, dan Agama.
 Penyiksaan adalah perbuatan yang menimbulkan rasa sakit atau penderitaan baik jasmani
maupun rohani.


Pelanggaran HAM menurut sifatnya terbagi dua yaitu :
 Pelanggaran HAM berat yaitu pelanggaran HAM yang mengancam nyawa manusia.
 Pelanggaran HAM ringan yaitu pelanggaran HAM yang tidak menancam jiwa manusia.

Contoh kasus pelanggaran terhadap HAM di Indonesia
1. Pembantaiaan Rawagede
Peristiwa ini merupakan pelanggaran HAM berupa penembakan beserta pembunuhan terhadap
penduduk kampung Rawagede (sekarang Desa Balongsari, Rawamerta, Karawang, Jawa Barat)
oleh tentara Belanda pada tanggal 9 Desember 1947 diringi dengan dilakukannya Agresi Militer
Belanda I. Puluhan warga sipil terbunuh oleh tentara Belanda yang kebanyakan dibunuh tanpa
alasan yang jelas. Pada 14 September 2011, Pengadilan Den Haag menyatakan bahwa
pemerintah Belanda bersalah dan harus bertanggung jawab. Pemerintah Belanda harus
membayar ganti rugi kepada para keluarga korban pembantaian Rawagede.
2. Penembakan Misterius
Diantara tahun 1982-1985, peristiwa ini mulai terjadi. ‘Petrus’ adalah sebuah peristiwa
penculikan, penganiayaan dan penembakan terhadap para preman yang sering menganggu
ketertiban masyarakat. Pelakunya tidak diketahui siapa, namun kemungkinan pelakunya adalah
aparat kepolisian yang menyamar (tidak memakai seragam). Kasus ini termasuk pelanggaran
HAM, karena banyaknya korban Petrus yang meninggal karena ditembak. Kebanyakan korban
Petrus ditemukan meninggal dengan keadaan tangan dan lehernya diikat dan dibuang di kebun,

hutan dan lain-lain. Terhitung, ratusan orang yang menjadi korban Petrus, kebanyakan tewas
karena ditembak.
3. Penculikan Aktivis
Kasus penculikan dan penghilangan secara paksa para aktivis pro-demokrasi, sekitar 23 aktivis
pro-demokrasi diculik. Kebanyakan aktivis yang diculik disiksa dan menghilang, meskipun ada
satu yang terbunuh. 9 aktivis dilepaskan dan 13 aktivis lainnya masih belum diketahui

keberadaannya sampai kini. Banyak orang berpendapat bahwa mereka diculik dan disiksa oleh
para anggota militer.

4. Kasus Pembunuhan Munir

Munir Said Thalib adalah aktifis HAM yang pernah menangani kasus-kasus pelanggaran HAM.
Munir lahir di Malang, tanggal 8 Desember 1965. Munir meninggal pada tanggal 7 September
2004 di dalam pesawat Garuda Indonesia ketika ia sedang melakukan perjalanan menuju
Amsterdam, Belanda. Spekulasi mulai bermunculan, banyak berita yang mengabarkan bahwa
Munir meninggal di pesawat karena dibunuh, serangan jantung bahkan diracuni. Namun,
sebagian orang percaya bahwa Munir meninggal karena diracuni dengan Arsenikum di makanan
atau minumannya saat di dalam pesawat. Kasus ini sampai sekarang masih belum ada titik jelas,
bahkan kasus ini telah diajukan ke Amnesty Internasional dan tengah diproses. Pada tahun 2005,

Pollycarpus Budihari Priyanto selaku Pilot Garuda Indonesia dijatuhi hukuman 14 tahun
penjara karena terbukti bahwa ia merupakan tersangka dari kasus pembunuhan Munir, karena
dengan sengaja ia menaruh Arsenik di makanan Munir dan meninggal di pesawat.

5. Pembunuhan Aktivis Buruh Wanita, Marsinah

Marsinah merupakan salah satu buruh yang bekerja di PT. Catur Putra Surya (CPS) yang terletak
di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur. Masalah muncul ketika Marsinah bersama dengan temanteman sesama buruh dari PT. CPS menggelar unjuk rasa, mereka menuntut untuk menaikkan
upah buruh pada tanggal 3 dan 4 Mei 1993. Dia aktif dalam aksi unjuk rasa buruh. Masalah
memuncak ketika Marsinah menghilang dan tidak diketahui oleh rekannya, dan sampai akhirnya
pada tanggal 8 Mei 1993 Marsinah ditemukan meninggal dunia. Mayatnya ditemukan di sebuah
hutan di Dusun Jegong, Kecamatan Wilangan, Nganjuk, Jawa Timur dengan tanda-tanda bekas
penyiksaan. Menurut hasil otopsi, diketahui bahwa Marsinah meninggal karena penganiayaan
berat.

6. Penembakan Mahasiswa Trisakti

Kasus penembakan mahasiswa Trisakti merupakan salah satu kasus penembakan kepada para
mahasiswa Trisakti yang sedang berdemonstrasi oleh para anggota polisi dan militer. Bermula
ketika mahasiswa-mahasiswa Universitas Trisakti sedang melakukan demonstrasi setelah

Indonesia mengalami Krisis Finansial Asia pada tahun 1997 menuntut Presiden Soeharto mundur
dari jabatannya. Peristiwa ini dikenal dengan Tragedi Trisakti.
Dikabarkan puluhan mahasiswa mengalami luka-luka, dan sebagian meninggal dunia, yang
kebanyakan meninggal karena ditembak dengan menggunakan peluru tajam oleh anggota polisi
dan militer.

7. Peristiwa Tanjung Priok

Kasus ini murni pelanggaran HAM. Bermula ketika warga sekitar Tanjung Priok, Jakarta Utara
melakukan demonstrasi beserta kerusuhan yang mengakibatkan bentrok antara warga dengan
kepolisian dan anggota TNI yang mengakibatkan sebagian warga tewas dan luka-luka. Peristiwa
ini terjadi pada tanggal 12 September 1984. Sejumlah orang yang terlibat dalam kerusuhan
diadili dengan tuduhan melakukan tindakan subversif, begitu pula dengan aparat militer, mereka
diadili atas tuduhan melakukan pelanggaran hak asasi manusia. Peristiwa ini dilatar belakangi
masa Orde Baru.

8. Peristiwa 27 Juli

Peristiwa ini disebabkan oleh para pendukung Megawati Soekarno Putri yang menyerbu dan
mengambil alih kantor DPP PDI di Jakarta Pusat pada tanggal 27 Juli 1996. Massa mulai

melempari dengan batu dan bentrok, ditambah lagi kepolisian dan anggota TNI dan ABRI datang
berserta Pansernya. Kerusuhan meluas sampai ke jalan-jalan, massa mulai merusak bangunan
dan rambu-rambu lalu-lintas. Dikabarkan lima orang meninggal dunia, puluhan orang (sipil
maupun aparat) mengalami luka-luka dan sebagian ditahan. Menurut Komnas Hak Asasi
Manusia, dalam peristiwa ini telah terbukti terjadinya pelanggaran HAM.
9. Kasus Dukun Santet di Banyuwangi
Peristiwa beserta pembunuhan ini terjadi pada tahun 1998. Pada saat itu di Banyuwangi lagi
hangat-hangatnya terjadi praktek dukun santet di desa-desa mereka. Warga sekitar yang
berjumlah banyak mulai melakukan kerusuhan berupa penangkapan dan pembunuhan terhadap
orang yang dituduh sebagai dukun santet. Sejumlah orang yang dituduh dukun santet dibunuh,
ada yang dipancung, dibacok bahkan dibakar hidup-hidup. Tentu saja polisi bersama anggota
TNI dan ABRI tidak tinggal diam, mereka menyelamatkan orang yang dituduh dukun santet
yang masih selamat dari amukan warga.

Itulah beberapa kasus-kasus yang berkaitan dengan pelanggaran HAM di Indonesia. Semoga
saja kedepannya Indonesia bisa lebih tenram dan damai serta terhindar dari pelanggaranpelanggaran yang terjadi dalam masyarakat terutama pelanggaran HAM. Peristiwa-peristiwa
yang pernah terjadi tempo dulu sebaiknya dijadikan contoh oleh generasi sekarang agar mereka
tidak mengulangi dan terhindar pelanggaran HAM. Oleh karena itulah, sebaiknya kita
memahami dengan baik makna, pengertian atau definis dari HAM


A. Pengertian Hak Asasi Manusia
HAM / Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada diri setiap manusia sejak awal
dilahirkan yang berlaku seumur hidup dan tidak dapat diganggu gugat siapa pun. Sebagai warga
negara yang baik kita mesti menjunjung tinggi nilai hak azasi manusia tanpa membeda-bedakan
status, golongan, keturunan, jabatan, dan lain sebagainya. Melanggar HAM seseorang
bertentangan dengan hukum yang berlaku di Indonesia. Hak asasi manusia memiliki wadah
organisasi yang mengurus permasalahan seputar hak asasi manusia yaitu Komnas HAM. Kasus
pelanggaran ham di Indonesia memang masih banyak yang belum terselesaikan / tuntas sehingga

diharapkan perkembangan dunia ham di Indonesia dapat terwujud ke arah yang lebih baik. Salah
satu tokoh ham di Indonesia adalah Munir yang tewas dibunuh di atas pesawat udara saat menuju
Belanda dari Indonesia.

B. Latar Belakang Implementasi Hak Asasi Manusia
Hal-hal yang mendasari dalam pembuatan makalah ini adalah bagaimana kita sebagai
mahasiswa menyikapi dari permasalahan-permasalahan yang sedang terjadi di Indonesia. Karena
penerapan HAM di Indonesia menurut pandangan kami masih kurang merata/keseluruhan karena
masih ada saja HAM tersebut di injak-injak sehingga tidak mempunyai harga diri lagi. Persoalan
hak-hak asasi manusia (HAM) merupakan masalah hukum dan politik yang saya geluti sejak
akhir tahun 1960-an dan awal dasawarsa 1970-an melalui Lembaga Bantuan Hukum (YLBHI).

Pengalaman ini terkristalisasi sedemikian rupa dalam diri saya sebagai manusia Indonesia dan
mempersubur kesadaran intelektual sayasebagai sarjana hukum ketatanegaraan untuk kemudian
melakukan studi, antara lain mengenai pergulatan pemikiran para pemuka bangsa ini tentang
HAM dalam perdebatan di Majelis Konstituante (1956- 1959). Di Indonesia terdapat Komisi
Nasional

Hak

Asasi

Manusia atau Komnas

HAM

adalah

sebuah

lembaga


mandiri

di Indonesia yang kedudukannya setingkat dengan lembaga negara lainnya dengan fungsi
melaksanakan kajian, penelitian, penyuluhan, pemantauan, investigasi, dan mediasi terhadap
persoalan-persoalan hak asasi manusia.

C. Tujuan Implementasi Hak Asasi Manusia
Implementasi merupakan bentuk tindak lanjut atau penerapan, jadi tujuan dari
Implementasi Hak Asasi Manusia adalah :


Mengembangkan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan hak asasi manusia sesuai
dengan Pancasila, UUD 1945, dan Piagam PBB serta Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia



Meningkatkan perlindungan dan penegakan hak asasi manusia guna berkembangnya pribadi
manusia Indonesia seutuhnya dan kemampuannya berpartisipasi dalam berbagai bidang
kehidupan.


 Uuntuk mempertahankan hak-hak warga negara di Indonesia sewenang-wenang aparat negara
dan mendorong tumbuh/berkembangnya pribadi manusia yang Multidimensional.

D. Sasaran dari Implementasi HAM
Sasaran dari penerapan HAM ini adalah agar setiap manusia dapat menggunakan hak-hak
nya sebagai warga negara Indonesia, bukan saling menginjak-injak atau merebut hak-hak dari
mereka yang di ambil HAM nya. Misal nya hak untukmemperoleh keadilan, hak untuk
kemerdekaan, hak untu mengemukakkan pendapatdan masih banyak hak-hak nya.
E. Penerapan Hak Asasi Manusia di Indonesia
Pelaksanaan hak asasi manusia (HAM) di Indonesia baru pada tahap kebijakan belum
menjadi bagian dari sendi-sendi dasar kehidupan berbangsa untuk menjadi faktor integrasi atau
persatuan. Problem dasar HAM yaitu penghargaan terhadap martabat dan privasi warga negara
sebagai pribadi juga belum ditempatkan sebagaimana mestinya.Demikian disampaikan Wakil
Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Marzuki Darusman da-lam diskusi
yang diselenggarakan Forum Diskusi Wartawan Politik (FDWP) di Wisma Surabaya Post
Jakarta. Dalam diskusi itu diperbincangkan masalah hak asasi, politik dan demokrasi di
Indonesia termasuk hubungan Komnas HAM dan pemerintah. “Pelaksanaan HAM di kita masih
maju mundur. Namun itu tidak menjadi soal karena dalam proses,” kata Marzuki. Padahal jika
melihat sisi historis, kata Marzuki, HAM di Indonesia beranjak dari amanat penderitaan rakyat
untuk mewujudkan kemerdekaan dari penjajah. Begitu pula seperti tercermin dari Sila

Kemanusiaan yang berpangkal dari falsafah kehidupan berbangsa dan bernegara.
Bangsa Indonesia memiliki krisis multi dimensional sebagai akibat menumpuknya masalah
ekonomi, social budaya, politik, hokum dan keamanan. Kondisi demikian sangat berpotensi
untuk terjadi nya sebuah pelanggaran HAM. Pelanggaran Hak Asasi Manusia
banyak dilakukan oleh aparat terhadap warga negara dan sebaliknya, bahkan antar warga negara
sendiri, hal tersebut sering kita saksikan baik secara langsung maupun melalui media elektronik
maupun media cetak seperti:
 Penganiayaan
 Pemerkosaan
 Kekerasan dalam rumah tangga
 Penjualan anak dan perempuan
 Pembakaran tempat ibadah.

Kondisi tersebut tidak boleh di biarkan begitu saja, karena akan berdampak pada mental
anak cucu bangsa ini. Contoh penerapan HAM dalam kehidupan sehari-hari, antara lain :
1. Melarang anggota masyarakat untuk tidak main hakim sendiri dalam menghadapi pelanggaran
HAM atau kejahatan yang terjadi di lingkungan masyarakat setempat.
2. Memberi contoh/tauladan yang baik dalam kehidupan bermasyarakat seharhhari dengan
berperilaku yang baik dan sopan misalnya dalam menjalankan kendaraan bermotor dijalan umum
atau jalan raya dengan tidak mentang-mentang bahwa ia aparat kepolisian.

3. Cepat tanggap dan membantu kesulitan yang terjadi di lingkungannya.
4. Memberi pertolongan baik di llingkungan tugasnya maupun di tempat-tempat lain bila ada
orang/anggota masyarakat yang memerlukan pertolongan.
5. Sopan berkendaraan di jalan raya/umum, dengan mengikuti peraturan/rambu-rambu lalulintas
yang berlaku.
6. Dalam menggunakan fasilitas Rumah Tangga di-usahakan tidak mengganggu lingkungan
disekitarnya.
7. Ikut berpartisipasi dalam menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan masyarakat dimana ia
bertempat tinggal.
8. Menahan diri apabila terjadi pertengkaran diantara sesama rekan atau tetangga dan berupaya
menyelesaikan pertengkaran tersebut dengan baik dan terhormat, serta jangan ikut-ikutan main
hakim sendiri.
9. Melakukan kegiatan rumah tangga dengan tidak mengganggu ketenangan dan ketertiban
tetangganya.
10. Mentaati tata tertib lingkungan hidup sehari-hari di lingkungan ma