MAKALAH BAHASA INDONESIA Analisis Perban

Judul Film
“Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck”
dan
“Surat Kecil Untuk Tuhan”
Tugas makalah ini digunakan sebagai tugas Akhir Semester 2 Tahun
Pelajaran 2015/2016 kelas XI
SMA Taruna Nusantara

Disusun oleh :
1. Adinda Cersha Ayuni (1)
2. Adistya Digna Salsabila (2)
3. Arsyahfira Putri Decinta (7)
SMA Taruna Nusantara
Magelang
2016

BAB 1

1.1 Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan zaman,semakin sering orang orang
mengabaikan hal hal kecil yang berada disekitar masyarakat,dengan adanya makalah

ini merupakan suatu perwujudan dalam kepeduliaan generasi penerus bangsa.
Kepedulian ini dapat diwujudkan dalam beberapa aspek,salah satunya aspek perfilman
di Indonesia. Dalam penulisan makalah ini,penulis akan mebahas tentang Teks Ulasan
Film,yaitu dengan pedoman dua film yakni , “Tenggelamnya Kapal Van der Wijck”
dan “ Surat Kecil Untuk Tuhan“. Alasan penulis memilih ulasan film tersebut ialah
genre kedua film yang berakhir mengharukan namun tetap memiliki makna yang
tinggi. Dengan pembuatan makalah ini harapan penulis agar generasi muda dapat lebih
peduli dan turut aktif dengan kreasi dan perfilman anak bangsa.

1.2 Permasalahan
a.Bagaimana Struktur Film “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck
b.Bagaimana Struktur Film “Surat Kecil Untuk Tuhan”
c.Bagimana Persamaan Struktur Ulasan Film “Tenggelamnya Kapal Van Der
Wijck” dan “Surat Kecil Untuk Tuhan”
d.Bagaimana Perbedaan Struktur Ulasan Film “Tenggelamnya Kapal Van Der
Wijck” dan “Surat Kecil Untuk Tuhan”

1.3 Tujuan
a.Mengetahui Struktur Film “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck”
b. Mengetahui Struktur Film”Surat Kecil Untuk Tuhan”

c.Mengetahui Persamaan Struktur Ulasan Film “Tenggelamnya Kapal Van
Der Wijck” dan “Surat Kecil Untuk Tuhan”
d.Mengetahui Perbedaan Struktur Ulasan Film “Tenggelamnya Kapal Van Der
Wijck” dan “Surat Kecil UntuK Tuhan”

1.4 Manfaat
a.Manfaat bagi penulis ialah untuk memenuhi nilai akhir semester genap
b.Manfaat bagi penulis ialah untuk mendapatkan pengalaman dalam pembelajaran
teks ulasan film
c.Manfaat bagi pembaca ialah untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan masing
masing film
d.Manfaat bagi pembaca ialah untuk dapat membedakan antara kedua film
e.Manfaat bagi adik kelas ialah sebagai referensi dalam pembuatan makalah

1.5 Teori Struktur Teks Ulasan Film
TEKS ULASAN adalah materi bahasa indonesia yang akan kita pelajari kali ini. Teks

ulasan ini pernah admin pelajari di kelas XI SMA dengan kurikulum 2013. Adapun kita
akan membahas lengkap mengenai teks ulasan. Yaitu yang akan kita bahas mengenai
teks ulasan antara lain pengertian, struktur teks, dan contoh teks ulasan yang diharapkan

bisa berguna untuk tugas bahasa indonesia kalian

Pengertian Teks Ulasan
Teks ulasan yaitu teks yang berisi ulasan atau penilaian terhadap suatu karya (drama atau
film). Mengulas suatu film dan drama mengharuskan kita untuk bersikap kritis. Sikap
kritis ini sangat penting agar ulasan yang kita tulis tersebut berkontribusi bagi kemajuan
film dan drama itu sendiri.
Struktur Teks Ulasan
Struktur teks itu adalah bagian-bagian yang membangun sebuah teks sehingga menjadi
suatu teks yang utuh. Adapun struktur yang membangun teks ulasan terdiri dari orientasi,
tafsiran, evaluasi, dan rangkuman. Baiklah mari kita bahas struktur teks ulasan dibawah
ini yang telah saya susun lengkap agar dapat dipelajari dengan mudah oleh sobat-sobat
semua.

Contoh Teks Ulasan
Berikut ini akan saya berikan contoh teks ulasan film yang berjudul "Di Balik
98". Contoh teks ulasan film ini saya ambil dari salah satu sumber yang ada di internet
yang akan saya berikan lengkap dengan strukturnya. Silahkan simak dibawah ini.
Orientasi
Film Di Balik '98 adalah film yang diproduksi oleh MNC Pictures yang

menceritakan tentang peristiwa kerusuhan yang terjadi pada tahun 1998. Semua rakyat
Indonesia pasti sudah tahu tentang peristiwa Mei 1998. Waktu itu adalah saat-saat krisis
bagi tahta kepresidenan Soeharto dan juga Orde Baru. Tetapi pada film Di balik 98,
dibalik panasnya keadaan politik, banyak sekali makna yang bisa dipetik nilai
kemanusiaannya.
Tafsiran
Diceritakan, Diana (Chelsea Islan), mahasiswi Trisakti yang memutuskan
untuk menjadi anggota demonstran. Masa kekuasaan Soeharto menurut Diana harus
segera diakhiri. Memutuskan untuk menjadi anggota demonstran merupakan pilihan
yang kurang tepat bagi Diana, karena Diana saat ini tinggal bersama kakaknya, Salma
(Ririn Ekawati), yang merupakan seorang pegawai Istana Negara, dan Bagus, Suami
Salma (Donny Alamsyah), yang juga seorang Letnan Dua, Angkatan Darat.
Semenjak krisis moneter dimulai, Diana telah menjadi anggota dari gerakan
gabungan seluruh mahasiswa Indonesia yang mendesak diturunkannya presiden
Soeharto. Peristiwa ini merupakan salah satu bentuk sikap dari kegelisahan masyarakat,
dan klimaksnya terjadi pada tanggal 13 sampai 14 Mei, dimana ada 4 orang mahasiswa
yang tertembak mati oleh para aparat yang mengatasi kerusuhan 98.
Di tengah situasi yang sangat rumit ini, presiden Soeharto memutuskan untuk
pergi menghadiri KTT G-15 di Kairo. Sementara wakil presiden, B.J. Habibie
dikagetkan oleh peristiwa penembakan yang terjadi di Trisakti yang berakhir dengan

kerusuhan besar.
Kemarahan itu tidak hanya dirasakan oleh mahasiswa ataupun Diana, tetapi
juga dirasakan oleh Bagus, kakak ipar Diana. Mengingat istrinya yang sedang

mengalami hamil tua, Bagus tetap wajib melaksanakan amanat atasan untuk menjaga
keamanan diberbagai titik dan wilayah di Jakarta. Semakin bimbang hati galau dan
bercampur aduk hati agus saat mengetahui istrinya tidak ada di Istana, dikarenakan
istrinya pergi untuk mencari adiknya Diana yang telah beberapa hari tidak ada informasi
mengenai keberadaanya dan juga tidak pernah pulang ke rumah.
Semuanya bertambah absurd ketika Daniel (Boy William), pacar Diana, yang
merupakan seorang keturunan Tionghoa, juga harus merasakan kepedihan dikala itu.
Ayah dan adiknya Diana menghilang entah kemana dalam peristiwa kerusuhan 14 Mei.
Terlebih Daniel juga hampir terjebak sweeping masyarakat setempat dalam penyaringan
orang-orang Non Pribumi, yang pada saat itu menjadi puncak issue rasial di Indonesia.
Disisi lain, rakyat sekelas gembel atau orang susah dan pengemis pun harus
ikut merasakan bagaimana dampak politik yang terjadi, dan dampak buruknya bagi
mereka.

Evaluasi
Film yang dirilis pada awal tahun 2015 ini bukanlah film politik, tetapi

merupakan film drama keluarga, percintaan, yang di dengselubungi latar belakang
kerusuhan Mei 1998. Dan karena ini adalah film, memiliki paradigma yang berbeda
dengan kejadian kerusuhan Mei '98 tersebut. Dengan menyisipkan sedikit cerita fiksi
yaitu berupa kisah Diana, Daniel, dan yang lainnya maka akan membuat film Dibalik '98
menjadi lebih menarik.
Kisah genting Mei 1998 memang sampai saat ini masih terkenang dengan
baik, khususnya bagi mereka yang mengalami secara langsung peristiwa tersebut. Tetapi
Lukman Sardi, sang sutradara, mencoba mengisahkan permasalahan lain yang terdapat
pada film "Dibalik '98" untuk diketahui masyarakat. Kehadiran Chelsea Islan yang
namanya sedang naik daun dan terkenal, berbanding lurus dengan kualitas aktingnya
yang semakin mumpuni. Boy William pun tak kalah hebatnya memainkan mahasiswa
turunan Tionghoa yang ikut merasakan kepahitan 1998. Untuk tampilan pemain, Dibalik
98 telah memberikan yang terbaik.

Rangkuman
Anda disarankan untuk menonton film ini jika anda belum mengetahui
bagaiman tragedi di balik 98 karena film ini juga memberikan jawabannya. Film ini juga
menceritakan bagaiman masalah tersebut akhirnya bisa selesai dari pembicaraan empat
mata antasa presiden dan wakil presiden hingga akhirnya Soeharto turun. Dan yang tidak
disangka-sangka adalah film ini juga menyajikan komedi didalamnya

(sumber : http://www.materikelas.com/2015/10/teks-ulasan-pengertian-struktur-contoh.html )

(2)
Pengertian Teks Ulasan Drama/Film
Teks ulasan adalah teks yang berisi tentang tinjauan/penilaian suatu karya (buku, sastra,
pementasan drama/film) untuk mengetahui kualitas kelebihan dan kekurangan karya
tersebut. Teks ulasan drama berarti teks yang berisi kritikan/penilaian/ tinjauan terhadap
kekurangan atau kelebihan, kebermanfaatan/segi positif atau ketidak bermanfaatan/segi
negatif pementasan drama atau film. Tujuan teks ulasan adalah untuk memberikan
penilaian, kritik, dan komentar terhadap suatu karya dengan cara memberikan deskripsi
dan komentar atau pendapat tentang karya tersebut.

Memahami Pengertian Struktur Dan Ciri Kebahasaan Teks Ulasan Drama (Film)
Hasil kritikan itu bergantung penginderaan (cara melihat dan medengarkan) dari si
penulis ulasan pementasan drama/film. Berdasarkan itu akan muncul empat macam
corak kritikan, yaitu :
a. Corak kritik apresiasi.
Dalam corak ini kritikus menilai suatu pementasan drama melalui 2 cara. Cara pertama,
secara individu (subjektif) dia menjelaskan kekurangan/kelebihan atau segi
positif/negatif pementasan drama/film yang ditontonnya. Kedua, secara sosial, yaitu

secara objektif bagaimana msyarakat menanggapi atau merespon pementasan
drama/film yang di tontonnya.

b. Corak kritik eksposisi.
Dalam corak ini kritikus menilai atau mengkritik pementasan drama /film yang
ditontonya melalui bagan-bagan yang membangun drama/film atau kriteria penilaian
terhadap pementasan drama/film secara utuh yang meliputi akting (aktor), dialog,
skenario naskah, tata visualisasi dan desain. Dalam kritik ini kritikus memberikan jalan
keluar (pertanggungjawaban) atas kritikan yang dikemukakan.
c. Corak kritik evaluasi.
Dalam corak ini kritikus menilai atau memberikan kritikan berdasarkan kerangka cerita
atau alur, premis, dan tema. Kemudian, bagaimana sutradara menafsirkan melalui
gamabar atau pementasan di panggung.
d. Corak kritik prevalensi.
Dalam corak ini kritikus menilai atau mengkritik secara umum, merata, dan luas dengan
ukuran perbandingan yang ideal atas tontonan atau film lain yang pernah ada. Dalam
corak kritik ini dimulai dengan menyebut sesuatu sebagai ukuran ideal dan diakhiri
dengan harapan-harapan.
Struktur Teks Ulasan Drama/Film
a. Pendahuluan atau Orientasi.

Bagian ini berisi gambaran umum atau khusus tentag sebuah karya seni drama/film yang
akan diulas atau di-review yang meliputi hal-hal sebagai berikut ini.
Objek ulasan yang meliputi judul drama/film, penulis drama/film, sutradara, para pelaku
dan pemeran, film hasil adaptasi dari novel atau cerpen dengan judul dan karya siapa.
Hal yang menonjol atau menarik untuk diulas meliputi dialog, plot, pemeran, tata
panggung, tata musik atau sound effect, tata lampu, kepiwaian pemeran, kegunaannya,
ciri khas produksinya, dan sebagainya.
Pementasan atau pemutaran film, meliputi tempat dan tanggal pementasan drama, kapan
film dirilis, sutradara, para pemain atau para bintang, penulis skenario, dan sebagainya.
b. Interpretasi atau Tafsiran
Bagian ini berisi pandangan penulis tentang hal-hal berikutini:
- Unsur dari karya drama/film, misalnya: sinopsis singkatnya, kekuatan/kelemahan
plotnya, kepiawaian/kelemahan pemerannya, serius tidaknya

pementasan/pemanggungan, kehebatan/kedodoran musik pengiringnya, kelancaran
dialog, ketelitian pendeskripsian setting kedalam layar, dan hal-hal yang lain yang sesuai
dengan kriteria pementasan drama/film.
- Nilai-nilai yang akan disampaikan kepada penonton melalui pendidikan atau edukasi,
nilai kejujuran dan seebagainya.
Contoh:

Dalam film "Lutung Kasarung" sikap moral atau amanat yang disarankan kepada
penonton adalah jangan durhaka pada orang tua.
- Perbandingan dengan karya drama/film yang mirip atau dengan sesuatu yang mirip
suasana atau kesannya.
Contoh:
Pada saat evaluasi kegiatan pramuka suasananya terasa tegang karena saat kegiatan
tersebut banyak kesalahan.
c. Evaluasi
Bagian ini berisi penilaian pribadi penulis megenai penampilan , produksi karya seni
drama/film yang diulas meliputi hal-hal sebagai berikut ini.
- Kekuatan atau segi positif dan kelemahan atau segi negatif dari pementas drama atau
produksi film.
Contoh
Yang paling cantik di film anak jalanan adalah Reva yang suka senyum-senyum sendiri.
-Rekomendasi untuk mengelitik keinginan atau kemauan penonton menonton
pementasan drama/film yang diulas.
contoh:
keindahan panorama gunung juga menjadi keunggulan dari film 5cm terlihat
pemandangan yang indah dipandang mata.
Istilah yang digunakan dalam bagian ini tidak lebih dari pernyataan 'baik/bagus',

'kuat/lemah' karya seni drama/film tersebut.

d. Kesimpulan atau Rangkuman

Bagian ini berisi kesimpulan tentang keadaan atau kondisi karya seni drama/film yang
diulas itu bernilai, berharga, berguna, layak atau tidak bagi pembaca atau calon
penonton.
contoh:
Berharap film ini bisa menjadi tontonan inspiratif buat anak-anak indonesia.
(sumber : http://manyunosd.blogspot.co.id/2016/02/memahami-teks-ulasan-dramafilm.html )

BAB 2
Pembahasan
2.1 struktur ulasan film “tenggelamnya kapal Van Der Wijck”
Berlatar tahun 1930-an dari tanah kelahirannya Makassar, Zainuddin (Herjunot
Ali) berlayar menuju kampung halaman ayahnya di Batipuh, Padang Panjang. Disana, ia
bertemu dengan Hayati (Pevita Pearce), seorang gadis cantik yang menjadi bunga di
desanya.
Kedua muda-mudi itu jatuh cinta. Namun, adat dan istiadat yang kuat meruntuhkan cinta
mereka berdua. Zainuddin hanya seorang yang tak berpunya dan tak bersuku karena
ibunya berdarah bugis dan ayahnya berdarah Minang, statusnya dalam masyarakat
Minang yang bernasabkan garis keturunan ibu tidak diakui. Oleh sebab itu, ia dianggap
tidak memiliki pertalian darah lagi dengan keluarganya di Minangkabau. Sedangkan
Hayati adalah perempuan Minang santun keturunan bangsawan.
Pada akhirnya, lamaran Zainuddin ditolak keluarga Hayati. Hayati dipaksa menikah
dengan Aziz (Reza Rahardian), laki-laki kaya terpandang yang lebih disukai keluarga
Hayati daripada Zainuddin. Karena kecewa, Zainuddin memutuskan untuk berjuang,
pergi dari ranah Minang dan merantau ke tanah Jawa demi bangkit melawan
keterpurukan cintanya. Zainuddin bekerja keras membuka lembaran baru hidupnya.
Sampai akhirnya ia menjadi penulis terkenal dengan karya-karya masyhur dan diterima
masyarakat seluruh Nusantara.
Tetapi sebuah peristiwa tak terduga menghampiri Zainuddin. Di tengah gelimang harta
dan kemasyhurannya, dalam sebuah opera, Zainuddin bertemu kembali dengan Hayati,
kali ini bersama suaminya, Aziz. Pada akhirnya, kisah cinta Zainuddin dan Hayati
menemui ujian terberatnya. Hayati pulang ke kampung halamannya dengan menaiki
kapal Van Der Wijck. Di tengah-tengah perjalanan, tiba-tiba kapal yang dinaiki Hayati
tenggelam. Sebelum kapal tenggelam, Zainuddin mengetahui bahwa Hayati sebetulnya
masih mencintainya.

Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck adalah film drama roman Indonesia tahun
2013 yang diadaptasi dari novel roman karya Buya Hamka dengan judul yang sama.
Film ini antara lain dibintangi oleh Herjunot Ali, Pevita Pearce, dan Reza Rahardian
yang notabene merupakan aktor dan aktris yang tengah populer. Film arahan Sunil
Soraya ini berhasil menduduki peringkat teratas sebagai film paling banyak ditonton
sepanjang tahun 2013.
Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck mengisahkan romantisme dalam konsep
oposisi biner (hal-hal yang berlawanan) dalam bentuk kisah cinta sepasang kekasih
dengan perbedaan latar belakang sosial yang sangat berbeda sehingga menghalangi
hubungan cinta keduanya hingga berakhir kematian.
Dikisahkan, tahun 1930-an dari tanah kelahirannya Makassar, Zainuddin
(Herjunot Ali) berlayar menuju kamung halaman ayahnya di Batipuh, Padang Panjang.
Disana, ia bertemu dengan Hayati (Pevita Pearce), seorang gadis cantik jelita yang
menjadi bunga di desanya. Zainuddin yang memendam perasaan pada Hayati seketika
menjadi pujangga dengan kata-kata yang mampu menusuk perasaan wanita yang
memiliki kecantikan alami tersebut melalui rangkaian kata indah yang ia karang sendiri.
Setelah disuguhi alur romantisme, penonton kemudian diajak untuk memasuki
konflik, yaitu ketika hubungan berbeda budaya ini ditentang oleh para ninik-mamak
Hayati dan juga para tetua suku karena Zainuddin dianggap bukan seorang yang
berdarah Minang. Selain itu, Zainuddin bukan termasuk seorang pria mapan sehingga
dianggap tidak cocok untuk dijadikan sebagai sandaran hidup Hayati. Pada akhirnya para
tetua memustuskan agar Zainuddin segera angkat kaki dari Batipuh dan tidak
berhubungan lagi dengan Hayati. Hal tersebut memang merupakan hal yang lumrah
terjadi di kehidupan nyata pada zaman dahulu, dimana adat istiadat masih dipegang amat
teguh oleh masyarakat.
Sebelum meninggalkan Batipuh, Zainuddin dan Hayati mengucapkan janji setia
akan menjalani hidup bersama di suatu saat nanti. Mereka mengucapkan ikrar di sebuah
danau tempat Zainuddin biasa menulis. Janji setia itu mengukuhkan seberapa besar cinta
diantara keduanya, meski semua orang menentang, cinta diantara keduanya tak goyah
dan tetap terjaga.
Terdapat sifat Zainuddin yang patut ditiru oleh para kaum muda, yaitu ketika
Zainuddin memutuskan untuk berjuang, pergi dari ranah Minang dan merantau ke tanah
Jawa demi bangkit melawan keterpurukan cintanya. Zainuddin bekerja keras membuka
lembaran baru hidupnya dan tidak terpuruk dalam kesedihan akibat berpisah dengan

Hayati. Sampai akhirnya ia menjadi penulis terkenal dengan karya-karya masyhur dan
diterima masyarakat seluruh Nusantara.
Unsur dramatis kembali dimunculkan saat sebuah kenyataan menghantam
Zainuddin yang tengah bergelimangan harta dan kemasyhuran. Dalam sebuah
pertunjukkan opera, Zainuddin bertemu dengan Hayati, kali ini bersama Aziz, suaminya
—hasil dari pernikahan paksa karena harta dan kecantikan. Pernikahan harta dan
kecantikan bertemu dengan cinta suci yang tak lekang oleh waktu. Pada akhirnya kisah
cinta Zainuddin dan Hayati menemui ujian terberatnya, dalam sebuah tragedi pelayaran
kapal Van Der Wijck.
Film berdurasi 165 menit ini menyuguhkan backsound lagu-lagu yang terkesan
kurang serasi dengan plot film dikarenakan instrument modern yang digunakan sehingga
terdengar kekinian. Special effect saat kapal tenggelam dapat dikatakan seadanya dan
tenggelamnya pun tak jelas apa penyebabnya padahal judul film adalah Tenggelamnya
Kapal Van Der Wijck, seharusnya diperjelas apa penyebab tenggelamnya kapal tersebut
agar lebih dramatis.
Dengan mengesampingkan kekurangan tersebut, film ini tetap memiliki daya
tarik dari segi dialog yang cenderung puitis yang menjadi penghibur untuk para
penonton. Romantisme dan kisah cinta suci yang tak lekang oleh waktu yang terdapat
dalam film ini pun dapat menyentuh hati para penonton. Penonton seakan-akan ikut
terbawa alur cerita film tersebut sehingga membuat para penonton berlinang air mata.
Suasana tahun 1930-an pun dapat mengingatkan penonton pada sejarah Indonesia para
era sebelum kemerdekaan.
Dari paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa film Tenggelamnya Kapal Van
Der Wijck telah merebut hati para penonton mulai dari kepopuleran pemainnya sampai
dialognya yang puitis lewat romantisme sepasang kekasih yang terpisahkan oleh adat
istiadat dan latar belakang ekonomi yang berbeda. Meskipun sempat bertemu kembali,
kisah cinta keduanya harus berakhir dalam sebuah tragedi tenggelamnya kapal Van Der
Wijck.

Struktur Teks Ulasan Film “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck”.
Struktur Teks
Paragraf
Orientasi 1
Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck adalah film drama roman Indonesia tahun 2013
yang diadaptasi dari novel roman karya Buya Hamka dengan judul yang sama. Film ini
antara lain dibintangi oleh Herjunot Ali, Pevita Pearce, dan Reza Rahardian yang
notabene merupakan aktor dan aktris yang tengah populer. Film arahan Sunil Soraya ini
berhasil menduduki peringkat teratas sebagai film paling banyak ditonton sepanjang
tahun 2013.
Orientasi 2
Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck mengisahkan romantisme dalam konsep oposisi
biner (hal-hal yang berlawanan) dalam bentuk kisah cinta sepasang kekasih dengan
perbedaan latar belakang sosial yang sangat berbeda sehingga menghalangi hubungan
cinta keduanya hingga berakhir kematian.
Orientasi 3
Dikisahkan, tahun 1930-an dari tanah kelahirannya Makassar, Zainuddin (Herjunot Ali)
berlayar menuju kamung halaman ayahnya di Batipuh, Padang Panjang. Disana, ia
bertemu dengan Hayati (Pevita Pearce), seorang gadis cantik jelita yang menjadi bunga
di desanya. Zainuddin yang memendam perasaan pada Hayati seketika menjadi pujangga
dengan kata-kata yang mampu menusuk perasaan wanita yang memiliki kecantikan
alami tersebut melalui rangkaian kata indah yang ia karang sendiri.
Tafsiran 1
Setelah disuguhi alur romantisme, penonton kemudian diajak untuk memasuki konflik,
yaitu ketika hubungan berbeda budaya ini ditentang oleh para ninik-mamak Hayati dan
juga para tetua suku karena Zainuddin dianggap bukan seorang yang berdarah Minang.
Selain itu, Zainuddin bukan termasuk seorang pria mapan sehingga dianggap tidak cocok
untuk dijadikan sebagai sandaran hidup Hayati. Pada akhirnya para tetua memustuskan
agar Zainuddin segera angkat kaki dari Batipuh dan tidak berhubungan lagi dengan

Hayati. Hal tersebut memang merupakan hal yang lumrah terjadi di kehidupan nyata
pada zaman dahulu, dimana adat istiadat masih dipegang amat teguh oleh masyarakat.
Tafsiran 2
Sebelum meninggalkan Batipuh, Zainuddin dan Hayati mengucapkan janji setia akan
menjalani hidup bersama di suatu saat nanti. Mereka mengucapkan ikrar di sebuah danau
tempat Zainuddin biasa menulis. Janji setia itu mengukuhkan seberapa besar cinta
diantara keduanya, meski semua orang menentang, cinta diantara keduanya tak goyah
dan tetap terjaga.
Tafsiran 3
Terdapat sifat Zainuddin yang patut ditiru oleh para kaum muda, yaitu ketika Zainuddin
memutuskan untuk berjuang, pergi dari ranah Minang dan merantau ke tanah Jawa demi
bangkit melawan keterpurukan cintanya. Zainuddin bekerja keras membuka lembaran
baru hidupnya dan tidak terpuruk dalam kesedihan akibat berpisah dengan Hayati.
Sampai akhirnya ia menjadi penulis terkenal dengan karya-karya masyhur dan diterima
masyarakat seluruh Nusantara.
Tafsiran 4
Unsur dramatis kembali dimunculkan saat sebuah kenyataan menghantam Zainuddin
yang tengah bergelimangan harta dan kemasyhuran. Dalam sebuah pertunjukkan opera,
Zainuddin bertemu dengan Hayati, kali ini bersama Aziz, suaminya—hasil dari
pernikahan paksa karena harta dan kecantikan. Pernikahan harta dan kecantikan bertemu
dengan cinta suci yang tak lekang oleh waktu. Pada akhirnya kisah cinta Zainuddin dan
Hayati menemui ujian terberatnya, dalam sebuah tragedi pelayaran kapal Van Der Wijck.
Evaluasi 1
Film berdurasi 165 menit ini menyuguhkan backsound lagu-lagu yang terkesan kurang
serasi dengan plot film dikarenakan instrument modern yang digunakan sehingga
terdengar kekinian. Special effect saat kapal tenggelam dapat dikatakan seadanya dan
tenggelamnya pun tak jelas apa penyebabnya padahal judul film adalah Tenggelamnya
Kapal Van Der Wijck, seharusnya diperjelas apa penyebab tenggelamnya kapal tersebut
agar lebih dramatis.

Evaluasi 2
Dengan mengesampingkan kekurangan tersebut, film ini tetap memiliki daya tarik dari
segi dialog yang cenderung puitis yang menjadi penghibur untuk para penonton.
Romantisme dan kisah cinta suci yang tak lekang oleh waktu yang terdapat dalam film
ini pun dapat menyentuh hati para penonton. Penonton seakan-akan ikut terbawa alur
cerita film tersebut sehingga membuat para penonton berlinang air mata. Suasana tahun
1930-an pun dapat mengingatkan penonton pada sejarah Indonesia para era sebelum
kemerdekaan.
Rangkuman
Dari paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa film Tenggelamnya Kapal Van Der
Wijck telah merebut hati para penonton mulai dari kepopuleran pemainnya sampai
dialognya yang puitis lewat romantisme sepasang kekasih yang terpisahkan oleh adat
istiadat dan latar belakang ekonomi yang berbeda. Meskipun sempat bertemu kembali,
kisah cinta keduanya harus berakhir dalam sebuah tragedi tenggelamnya kapal Van Der
Wijck.

2.2 Struktur Ulasan Film “ surat kecil untuk tuhan”
Orientasi 1
Film Surat Kecil Untuk Tuhan merupakan sebuah film yang di adaptasi dari novel
dengan judul yang sama berdasarkan kisah nyata tentang Gita Sesa penderita kanker
Rhabdomyosarcoma. Film drama biografikal yang di rilis pada 7 juli 2011 ini merupakan
film garapan Harris Nizam dan di produseri oleh Sarjono Sutrisno.
Orientasi 2
Dinda Hauw berperan sebagai Gita Sesa atau yang biasa di kenal dengan nama Keke.
Gadis berusia 13 tahun yang beruntung mempunyai keluarga dan teman-teman yang
menyayanginya. Alex Komang berperan sebagai Ayah Keke.
Evaluasi 1

Pada tahun 2003, kanker mulai menghinggapinya. Wajah cantik Keke berubah menjadi
mengerikan. Selama setahun Keke menjalani Kemoterapi dan radiasi yang
mengakibatkan rambut Keke mulai rontok, kulitnya mengering dan sering mual-mual.
Ayah Keke selalu berusaha mencari cara agar putrinya bisa sembuh. Sahabat-sahabat nya
pun selalu menyemangati Keke. Begitu juga dengan Keke yang tetap tegar bersekolah
meskipun keadaannya sedang buruk.
Evaluasi 2
Setahun Keke menjalani berbagai macam pengobatan yang menyakitkan. Ketekunan
Keke membuahkan hasil yang cukup baik. Kanker yang di deritanya di nyatakan sudah
sembuh oleh dokter. Keke pun mulai menjalani aktivitasnya seperti sekolah dan
berkumpul bersama sahabat-sahabatnya.
Evaluasi 3
Setelah semuanya berbahagia karena keadaan Keke yang cukup baik dalam waktu yang
lama. Namun ternyata kanker itu kembali menghinggapi tubuh Keke dengan lebih parah
dan mematikan. Keadaan Keke semakin memburuk. Dokter-dokter yang menangani
Keke memvonis bahwa Keke tidak akan bertahan selama tiga bulan. Keke berhasil
bertahan selama satu tahun, meskipun begitu akhirnya keke meninggal akibat kanker
yang di deritanya itu.
Kesimpulan
Menurut saya, film ini sangat di rekomendasikan pada para remaja untuj di tonton.
Karena film mengajarkan tentang sebuah semangat yang pantang menyerah meskipun
sudah tidak ada cara lagi dan juga tentang persahabatan yang setia.

2.3 Persamaan Struktur Ulasan Film

PERSAMAAN
 Alur cerita kedua film maju
 Terdapat konflik dalam percintaan dan keluarga
 Akhir cerita dalam film berakhir mengharukan
 Kebanyakan suasana haru biru
 Konflik dalam cerita lebih dari satu
 Film dibuat berdasarkan kisah nyata

2.4 Perbedaan Struktur Ulasan Film
Film “Van Der Wijck”
Film “Surat Kecil Untuk Tuhan”
 Berlatar waktu pada masa lampau.
 Berlatar waktu pada masa kini


Para tokoh menggunakan pakaian



pada zaman tahun 30-an.


zaman sekarang

Menggunakan bahasa daerah yang



baku.


Para tokoh menggunakan pakaian
Menggunakan bahasa Indonesia
yang bukan EYD

Memiliki makna dalam kisah



Memiliki makna dalam kehidupan

cinta



Tidak terikat unsur adat



Mengacu pada hokum adat



Film bertema dan berlatar zaman



Film bertema dan berlatar seperti

sekarang

keadaan tahun 1930-an

BAB 3

3.1 Kesimpulan
Dari teks ulasan film “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck” dan “Surat Kecil
Untuk Tuhan” kita dapat mengambil makna bahwa kehidupan tidak
selamanya berjalan sesuai dengan apa yang diinginkan. Dan film yang
keduanya merupakan garapan anak bangsa ,dapat dilihat bahwa
perkembangan film di Indonesia dapat diandalkan dan memiliki banyak
kreatifitas. Serta penulis berharap kedua film ini dapat menjadi motivasi bagi
penerus bangsa khususnya generasi muda agar terus mewarnai kancah
perfilman di Indonesia.

3.2 Daftar Pustaka

http://www.materikelas.com/2015/10/teks-ulasan-pengertian-strukturcontoh.html , http://manyunosd.blogspot.co.id/2016/02/memahami-teks-ulasandrama-film.html , http://sitikhoiriyah98.blogspot.co.id/2015/05/makalahmengulas-film-assalamualaikum.html