BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Chapter I (736.0Kb)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Dewasa ini pembangunan sarana fisik Indonesia semakin pesat seiring
dengan digalakkannya modernisasi oleh pemerintah dengan tujuan menyongsong
era globalisasi. Berbagai proyek berskala besar dikerjakan untuk memenuhi
kebutuhan
masyarakat
yang
semakin
kompleks.
Hal
tersebut
memicu
perkembangan industri konstruksi di Indonesia. Pembangunan sarana fisik perlu
suatu pengelolaan yang serius, mengingat besarnya ukuran proyek dan semakin
kompleksnya ketergantungan antara suatu bagian pekerjaan dengan pekerjaan
yang lain dalam suatu proyek untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Dalam
manajemen
konstruksi,
perencanaan,
pelaksanaan
serta
pengendalian dari industri jasa konstruksi dapat diatur sesuai dengan sumber daya
yang ada. Karena dalam jasa konstruksi dituntut untuk mampu bersaing dan
melaksanakan proyek tepat waktu dan lancar sesuai spesifikasi pekerjaan yang
terdapat dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) yang telah ditetapkan.
Pembuatan rencana kerja merupakan salah satu dari langkah awal
perencanaan. Perencanaan dibuat untuk mencapai efektifitas dan efisiensi yang
tinggi dari sumber daya yang akan digunakan selama pelaksaan proyek
konstruksi. Sumber daya yang direncanakan adalah tenaga kerja (man), peralatan
(machine), metode (method), bahan (material), dan uang (money). Sumber daya
ini harus direncanakan seefisien dan seefektif mungkin agar diperoleh biaya
pelaksanaan yang minimum. Dalam pelaksanaan kita harus menyusun
penggolongan
pekerjaan
sesuai
dengan
kualifikasinya
masing-masing.
56
Universitas Sumatera Utara
Penjadwalan yang tepat dengan pengalokasian sumber daya yang tepat
mendukung keberhasilan suatu proyek.
Dalam pelaksanaan suatu proyek sangat jarang ditemui suatu proyek yang
berjalan tepat sesuai dengan yang direncanakan. Umumnya mengalami
keterlambatan yang direncanakan, baik waktu maupun kemajuan pekerjaan, tetapi
ada juga yang mengalami percepatan dari jadwal awal yang direncanakan. Untuk
menghindari kerugian dalam proyek kita dapat meramalkan (forecasting) terhadap
biaya penyelesaian proyek.
Dalam kenyataannya, biaya yang dikeluarkan dalam menyelesaikan suatu
proyek (real cost) tidak sama persis dengan biaya rencana yang tercantum dalam
Rencana Anggaran Biaya (RAB). Hal ini dapat disebabkan oleh karena perbedaan
kebutuhan tenaga kerja dalam menyelesaikan suatu jenis pekerjaan konstruksi
antara metode SNI, dan kenyataan di lokasi proyek. Kebutuhan jumlah tenaga
kerja per volume pekerjaan yang selanjutnya yang disebut koefisien tenaga kerja,
sangat dipengaruhi oleh produktivitas sumber daya manusia, yang pada
kenyataanya tidak merata disetiap wilayah di indonesia seperti yang diasumsikan
pada metode SNI. Koefisien tenaga kerja ini merupakan faktor pengali dalam
perhitungan harga satuan upah. Sehingga perbedaan nilainya akan menghasilkan
harga satuan upah yang berbeda antara metode SNI, dan harga satuan jadi di
lapangan.
Biaya pada proyek konstruksi dibagi menjadi biaya langsung dan biaya
tidak langsung. Biaya tidak langsung terkait dengan biaya tak terduga yang
diidentifikasikan sebagai biaya yang harus dialokasikan untuk hal-hal yang tidak
diprediksi sebelumnya. Perencanaan dan biaya adalah merencanakan sesuatu
57
Universitas Sumatera Utara
dalam bentuk faedah dalam penggunaannya, beserta besar biaya yang diperlukan
dan susunan-susunan pelaksanaan dalam bidang administrasi maupun pelaksanaan
kerja dalam bidang teknik.
Biaya merupakan harga dari bangunan yang dihitung secara cermat dan
teliti serta memenuhi syarat. Pada perhitungan biaya konstruksi sering dijumpai
selisih biaya perencanaan awal dengan biaya yang dilaksanakan pada suatu
proyek. Biaya pada setiap bangunan akan berbeda-beda di masing-masing kota
lainnya, disebabkan harga bahan dan upah. Dalam pelaksanaan suatu proyek
konstruksi, perencanaan biaya merupakan fungsi yang paling pokok dalam
mewujudkan tujuan proyek seperti halnya kesesuaian biaya, waktu dan mutu perlu
dilakukan secara terpadu dan menyeluruh, terlebih khusus dalam hal biaya
diperlukan untuk bahan dan upah.
Banyak di antara para pelaksana proyek yang mengabaikan kegunaan
perhitungan biaya yang nyata dan kurang memanfaatkannya dalam pekerjaan baik
menyangkut waktu, mutu dan biaya. Proyek konstruksi memiliki karakteristik
unik atau tidak berulang. Proyek yang terjadi pada suatu proyek tidak akan
berulang pada proyek lainnya. Hal ini disebabkan oleh kondisi-kondisi yang
mempengaruhi proses suatu proyek konstruksi berbeda satu sama lain. Kondisi
alam seperti perbedaan letak geografis, hujan, gempa dan keadaan tanah,
merupakan factor yang turut mempengaruhi keunikan proyek konstruksi.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk membuat
penelitian yang berjudul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perbedaan Real
Cost dan Budget Cost Pada Proyek Perumahan di Kabupaten Deli Serdang”.
58
Universitas Sumatera Utara
1.2
Perumusan Masalah
Agar
permasalahan
ini
terarah
dan
memiliki
kejelasan
dalam
pengerjaannya, maka permasalahan ataupun rumusan masalah yang dapat
disimpulkan dari latar belakang adalah:
1. Bagaimanakah besarnya biaya pelaksanaan proyek (real cost) terhadap
nilai kontrak (budget cost)?
2. Berapakah prakiraan selisih biaya yang direncanakan dengan biaya
pelaksanaan?
3. Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi selisih biaya yang
direncanakan dengan biaya pelaksanaan?
1.3
Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini lebih mengarah pada latar belakang dan permasalahan
yang telah dirumuskan maka diperlukan batasan-batasan masalah untuk
membatasi ruang lingkup penelitian, sebagai berikut:
1. Perolehan data proyek dikhususkan pada proyek perumahan di
Kabupaten Deli Serdang.
2. Analisis data dititikberatkan pada biaya perencanaan proyek (budget
cost) dan biaya sebenarnya proyek yang sudah dilaksanakan (real
cost).
3. Perolehan data proyek hanya dari satu kontraktor yang bersangkutan
saja.
4. Proyek perumahan yang akan diteliti sebanyak dua proyek dengan tipe
bangunan sama dan lokasi yang berbeda.
5. Penelitian ini tidak membahas masalah perputaran biaya.
59
Universitas Sumatera Utara
1.4
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dilakukan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui biaya Perencanaan Proyek (budget cost) dan biaya
sebenarnya proyek yang sudah dilaksanakan (real cost).
2. Untuk mengetahui prakiraan selisih biaya perencanaan (budget cost)
dengan biaya pelaksanaan (real cost) pada proyek tersebut.
3. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi selisih
biaya yang direncanakan dengan biaya pelaksanaan
1.5
Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah:
1. Mendalami pengetahuan dalam ilmu manajemen khususnya dalam hal
yang berkaitan dengan biaya pelaksanaan proyek.
2. Mengetahui persentase selisih biaya perencanaan dengan biaya
pelaksanaan pada proyek konstruksi.
3. Memberikan penekanan bahwa perencanaan biaya yang lebih
sistematis sesuai jadwal sangat bermanfaat terhadap pelaksanaan
proyek.
4. Dapat digunakan sebagai salah satu bahan bacaan ataupun referensi.
1.6
Metodologi Penelitian
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder. Data primer diperoleh dari observasi melalui wawancara dan
menggunakan daftar pertanyaan yang telah disiapkan/ kuisioner, sedangkan
data sekunder diperoleh dari dokumen perusahaan serta publikasi lainnya yang
memuat informasi yang mendukung penelitian ini. Untuk dapat memperoleh
60
Universitas Sumatera Utara
data yang dapat dipercaya, maka daftar pertanyaan (kusioner) disampaikan
pada pihak-pihak yang terlibat langsung dalam proses pembangunan proyek
konstruksi. Variabel yang dianalisis dalam penelitian ini dibedakan menjadi
dependen dan variabel indenpenden.
1. Variabel Dependen (Y) adalah perbedaan nilai real cost dan budget
cost pada Proyek Perumahan di Kabupaten Deli Serdang.
2. Variabel Indenpenden (X)
a. Variabel (X1 ) adalah Memperhitungkan biaya tak terduga
b. Variabel (X2 ) adalah Memperhitungkan dan memperhatikan faktor
resiko pada lokasi dan konstruksi.
c. Variabel (X3 ) adalah Keakuratan perhitungan biaya estimasi
d. Variabel
(X4) adalah
Terlalu banyak pengulangan pekerjaan
karena mutu jelek
e. Variabel
(X5)
adalah
Terlalu banyak proyek yang ditangani
dalam waktu yang sama.
f. Variabel (X6) adalah Terjadi perbedaan/perselisihan pada proyek.
g. Variabel
(X7)
adalah
Penanggung
jawab
proyek
tidak
kompeten/cakap.
h. Variabel (X8) adalah Sering terjadi perubahan desain.
i. Variabel (X9) adalah Dokumen kontrak yang tidak lengkap.
j. Variabel (X10) adalah Penunjukan subkontraktor dan suplier yang
tidak tepat.
k. Variabel (X11) adalah Adanya perubahan harga material.
l. Variabel (X12) adalah Terlambat/kekurangan bahan/material waktu
61
Universitas Sumatera Utara
pelaksanaan.
m. Variabel (X13) adalah Tidak adanya quality control (kontrol
kualitas).
n. Variabel (X14) adalah Pemakaian bahan/material yang salah.
o. Variabel (X15) adalah Pencurian bahan/material.
p. Variabel (X16) adalah Kerusakan material.
q. Variabel (X17) adalah Kekurangan tenaga kerja.
r. Variabel
(X18)
adalah
Produktivitas
tenaga
kerja
yang
buruk/rendah.
s. Variabel (X19) adalah Sering terjadi penundaan pekerjaan
1.7
Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan laporan penelitian ini terdiri dari lima bab.
Masing-masing bab dibagi dalam sub bab mengenai pokok pembahasan,
kemudian diuraikan dengan tujuan dapat diketahui permasalahan yang
dibicarakan. Adapun sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai
berikut:
BAB I
PENDAHULUAN
Terdiri dari latar belakang, perumusan masalah, tujuan
penelitian,
manfaat
penulisan,
batasan
masalah
dan
sistematika penulisan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Terdiri dari uraian tentang teori dasar yang digunakan dalam
mendukung penelitian ini.
62
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Terdiri dari kerangka pemecahan masalah dan gambaran
umum dalam pengumpulan data, pengolahan data serta
analisa dari masalah yang diteliti.
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Terdiri dari
pembahasan
mengenai penyelesaian
masalah
dikaitkan dengan teori maupun literature secara sistematis
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Terdiri dari kesimpulan hasil penelitian dan saran yang
diperlukan atas pembahasan dan penyelesaian masalah yang
telah dilakukan serta untuk penelitian lanjut.
63
Universitas Sumatera Utara
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Dewasa ini pembangunan sarana fisik Indonesia semakin pesat seiring
dengan digalakkannya modernisasi oleh pemerintah dengan tujuan menyongsong
era globalisasi. Berbagai proyek berskala besar dikerjakan untuk memenuhi
kebutuhan
masyarakat
yang
semakin
kompleks.
Hal
tersebut
memicu
perkembangan industri konstruksi di Indonesia. Pembangunan sarana fisik perlu
suatu pengelolaan yang serius, mengingat besarnya ukuran proyek dan semakin
kompleksnya ketergantungan antara suatu bagian pekerjaan dengan pekerjaan
yang lain dalam suatu proyek untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Dalam
manajemen
konstruksi,
perencanaan,
pelaksanaan
serta
pengendalian dari industri jasa konstruksi dapat diatur sesuai dengan sumber daya
yang ada. Karena dalam jasa konstruksi dituntut untuk mampu bersaing dan
melaksanakan proyek tepat waktu dan lancar sesuai spesifikasi pekerjaan yang
terdapat dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) yang telah ditetapkan.
Pembuatan rencana kerja merupakan salah satu dari langkah awal
perencanaan. Perencanaan dibuat untuk mencapai efektifitas dan efisiensi yang
tinggi dari sumber daya yang akan digunakan selama pelaksaan proyek
konstruksi. Sumber daya yang direncanakan adalah tenaga kerja (man), peralatan
(machine), metode (method), bahan (material), dan uang (money). Sumber daya
ini harus direncanakan seefisien dan seefektif mungkin agar diperoleh biaya
pelaksanaan yang minimum. Dalam pelaksanaan kita harus menyusun
penggolongan
pekerjaan
sesuai
dengan
kualifikasinya
masing-masing.
56
Universitas Sumatera Utara
Penjadwalan yang tepat dengan pengalokasian sumber daya yang tepat
mendukung keberhasilan suatu proyek.
Dalam pelaksanaan suatu proyek sangat jarang ditemui suatu proyek yang
berjalan tepat sesuai dengan yang direncanakan. Umumnya mengalami
keterlambatan yang direncanakan, baik waktu maupun kemajuan pekerjaan, tetapi
ada juga yang mengalami percepatan dari jadwal awal yang direncanakan. Untuk
menghindari kerugian dalam proyek kita dapat meramalkan (forecasting) terhadap
biaya penyelesaian proyek.
Dalam kenyataannya, biaya yang dikeluarkan dalam menyelesaikan suatu
proyek (real cost) tidak sama persis dengan biaya rencana yang tercantum dalam
Rencana Anggaran Biaya (RAB). Hal ini dapat disebabkan oleh karena perbedaan
kebutuhan tenaga kerja dalam menyelesaikan suatu jenis pekerjaan konstruksi
antara metode SNI, dan kenyataan di lokasi proyek. Kebutuhan jumlah tenaga
kerja per volume pekerjaan yang selanjutnya yang disebut koefisien tenaga kerja,
sangat dipengaruhi oleh produktivitas sumber daya manusia, yang pada
kenyataanya tidak merata disetiap wilayah di indonesia seperti yang diasumsikan
pada metode SNI. Koefisien tenaga kerja ini merupakan faktor pengali dalam
perhitungan harga satuan upah. Sehingga perbedaan nilainya akan menghasilkan
harga satuan upah yang berbeda antara metode SNI, dan harga satuan jadi di
lapangan.
Biaya pada proyek konstruksi dibagi menjadi biaya langsung dan biaya
tidak langsung. Biaya tidak langsung terkait dengan biaya tak terduga yang
diidentifikasikan sebagai biaya yang harus dialokasikan untuk hal-hal yang tidak
diprediksi sebelumnya. Perencanaan dan biaya adalah merencanakan sesuatu
57
Universitas Sumatera Utara
dalam bentuk faedah dalam penggunaannya, beserta besar biaya yang diperlukan
dan susunan-susunan pelaksanaan dalam bidang administrasi maupun pelaksanaan
kerja dalam bidang teknik.
Biaya merupakan harga dari bangunan yang dihitung secara cermat dan
teliti serta memenuhi syarat. Pada perhitungan biaya konstruksi sering dijumpai
selisih biaya perencanaan awal dengan biaya yang dilaksanakan pada suatu
proyek. Biaya pada setiap bangunan akan berbeda-beda di masing-masing kota
lainnya, disebabkan harga bahan dan upah. Dalam pelaksanaan suatu proyek
konstruksi, perencanaan biaya merupakan fungsi yang paling pokok dalam
mewujudkan tujuan proyek seperti halnya kesesuaian biaya, waktu dan mutu perlu
dilakukan secara terpadu dan menyeluruh, terlebih khusus dalam hal biaya
diperlukan untuk bahan dan upah.
Banyak di antara para pelaksana proyek yang mengabaikan kegunaan
perhitungan biaya yang nyata dan kurang memanfaatkannya dalam pekerjaan baik
menyangkut waktu, mutu dan biaya. Proyek konstruksi memiliki karakteristik
unik atau tidak berulang. Proyek yang terjadi pada suatu proyek tidak akan
berulang pada proyek lainnya. Hal ini disebabkan oleh kondisi-kondisi yang
mempengaruhi proses suatu proyek konstruksi berbeda satu sama lain. Kondisi
alam seperti perbedaan letak geografis, hujan, gempa dan keadaan tanah,
merupakan factor yang turut mempengaruhi keunikan proyek konstruksi.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk membuat
penelitian yang berjudul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perbedaan Real
Cost dan Budget Cost Pada Proyek Perumahan di Kabupaten Deli Serdang”.
58
Universitas Sumatera Utara
1.2
Perumusan Masalah
Agar
permasalahan
ini
terarah
dan
memiliki
kejelasan
dalam
pengerjaannya, maka permasalahan ataupun rumusan masalah yang dapat
disimpulkan dari latar belakang adalah:
1. Bagaimanakah besarnya biaya pelaksanaan proyek (real cost) terhadap
nilai kontrak (budget cost)?
2. Berapakah prakiraan selisih biaya yang direncanakan dengan biaya
pelaksanaan?
3. Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi selisih biaya yang
direncanakan dengan biaya pelaksanaan?
1.3
Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini lebih mengarah pada latar belakang dan permasalahan
yang telah dirumuskan maka diperlukan batasan-batasan masalah untuk
membatasi ruang lingkup penelitian, sebagai berikut:
1. Perolehan data proyek dikhususkan pada proyek perumahan di
Kabupaten Deli Serdang.
2. Analisis data dititikberatkan pada biaya perencanaan proyek (budget
cost) dan biaya sebenarnya proyek yang sudah dilaksanakan (real
cost).
3. Perolehan data proyek hanya dari satu kontraktor yang bersangkutan
saja.
4. Proyek perumahan yang akan diteliti sebanyak dua proyek dengan tipe
bangunan sama dan lokasi yang berbeda.
5. Penelitian ini tidak membahas masalah perputaran biaya.
59
Universitas Sumatera Utara
1.4
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dilakukan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui biaya Perencanaan Proyek (budget cost) dan biaya
sebenarnya proyek yang sudah dilaksanakan (real cost).
2. Untuk mengetahui prakiraan selisih biaya perencanaan (budget cost)
dengan biaya pelaksanaan (real cost) pada proyek tersebut.
3. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi selisih
biaya yang direncanakan dengan biaya pelaksanaan
1.5
Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah:
1. Mendalami pengetahuan dalam ilmu manajemen khususnya dalam hal
yang berkaitan dengan biaya pelaksanaan proyek.
2. Mengetahui persentase selisih biaya perencanaan dengan biaya
pelaksanaan pada proyek konstruksi.
3. Memberikan penekanan bahwa perencanaan biaya yang lebih
sistematis sesuai jadwal sangat bermanfaat terhadap pelaksanaan
proyek.
4. Dapat digunakan sebagai salah satu bahan bacaan ataupun referensi.
1.6
Metodologi Penelitian
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder. Data primer diperoleh dari observasi melalui wawancara dan
menggunakan daftar pertanyaan yang telah disiapkan/ kuisioner, sedangkan
data sekunder diperoleh dari dokumen perusahaan serta publikasi lainnya yang
memuat informasi yang mendukung penelitian ini. Untuk dapat memperoleh
60
Universitas Sumatera Utara
data yang dapat dipercaya, maka daftar pertanyaan (kusioner) disampaikan
pada pihak-pihak yang terlibat langsung dalam proses pembangunan proyek
konstruksi. Variabel yang dianalisis dalam penelitian ini dibedakan menjadi
dependen dan variabel indenpenden.
1. Variabel Dependen (Y) adalah perbedaan nilai real cost dan budget
cost pada Proyek Perumahan di Kabupaten Deli Serdang.
2. Variabel Indenpenden (X)
a. Variabel (X1 ) adalah Memperhitungkan biaya tak terduga
b. Variabel (X2 ) adalah Memperhitungkan dan memperhatikan faktor
resiko pada lokasi dan konstruksi.
c. Variabel (X3 ) adalah Keakuratan perhitungan biaya estimasi
d. Variabel
(X4) adalah
Terlalu banyak pengulangan pekerjaan
karena mutu jelek
e. Variabel
(X5)
adalah
Terlalu banyak proyek yang ditangani
dalam waktu yang sama.
f. Variabel (X6) adalah Terjadi perbedaan/perselisihan pada proyek.
g. Variabel
(X7)
adalah
Penanggung
jawab
proyek
tidak
kompeten/cakap.
h. Variabel (X8) adalah Sering terjadi perubahan desain.
i. Variabel (X9) adalah Dokumen kontrak yang tidak lengkap.
j. Variabel (X10) adalah Penunjukan subkontraktor dan suplier yang
tidak tepat.
k. Variabel (X11) adalah Adanya perubahan harga material.
l. Variabel (X12) adalah Terlambat/kekurangan bahan/material waktu
61
Universitas Sumatera Utara
pelaksanaan.
m. Variabel (X13) adalah Tidak adanya quality control (kontrol
kualitas).
n. Variabel (X14) adalah Pemakaian bahan/material yang salah.
o. Variabel (X15) adalah Pencurian bahan/material.
p. Variabel (X16) adalah Kerusakan material.
q. Variabel (X17) adalah Kekurangan tenaga kerja.
r. Variabel
(X18)
adalah
Produktivitas
tenaga
kerja
yang
buruk/rendah.
s. Variabel (X19) adalah Sering terjadi penundaan pekerjaan
1.7
Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan laporan penelitian ini terdiri dari lima bab.
Masing-masing bab dibagi dalam sub bab mengenai pokok pembahasan,
kemudian diuraikan dengan tujuan dapat diketahui permasalahan yang
dibicarakan. Adapun sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai
berikut:
BAB I
PENDAHULUAN
Terdiri dari latar belakang, perumusan masalah, tujuan
penelitian,
manfaat
penulisan,
batasan
masalah
dan
sistematika penulisan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Terdiri dari uraian tentang teori dasar yang digunakan dalam
mendukung penelitian ini.
62
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Terdiri dari kerangka pemecahan masalah dan gambaran
umum dalam pengumpulan data, pengolahan data serta
analisa dari masalah yang diteliti.
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Terdiri dari
pembahasan
mengenai penyelesaian
masalah
dikaitkan dengan teori maupun literature secara sistematis
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Terdiri dari kesimpulan hasil penelitian dan saran yang
diperlukan atas pembahasan dan penyelesaian masalah yang
telah dilakukan serta untuk penelitian lanjut.
63
Universitas Sumatera Utara